The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by safa alifah, 2020-11-12 02:12:02

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA - Copy

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA - Copy

 SISTEM PERNAPASAN PADA
MANUSIA

Semua mahkluk hidup bernapas. Bernapas adalah proses menghirup udara dan
mengeluarkan udara. Di dalam udara terkandung berbagai gas antara lain
oksigen. Gas yang dibutuhkan oleh tubuh adalah oksigen. Oleh karena itu, hanya
oksigen yang diperlukan dalam proses pernapasan. Pernapasan mengeluarkan gas
karbondioksida. Gas karbondioksida dikeluarkan dari tubuh melalui paru - paru.

Hampir semua jenis makhluk hidup mempunyai alat khusus untuk pernapasan.
Alat khusus untuk pernapasan pada manusia adalah paru – paru.sedangkan alat
pernapasan hewan berbeda – beda. Ada hewan yang alat pernapasannya insang,
paru-paru, kulit, dan trakea. Perbedaan alat pernapasan pada hewan dipengauhi
oleh keadaan tubuh dan tempat hidupnya.

Apa saja organ-organ yang masuk ke dalam sistem pernapasan manusia? Selain
pernapasan, apa saja fungsi dari sistem tersebut? Yuk, simak ulasannya berikut
ini.

Mengenal sistem pernapasan manusia

Setiap manusia yang hidup pasti bernapas. Untuk melakukannya, dibutuhkan
susunan organ untuk mengambil, mengatur, menyebarkan, menukar, dan
mengeluarkan gas atau udara. Organ-organ tersebut membentuk rangkaian yang
bertanggung jawab atas semua proses di atas.

Jika selama ini kamu menganggap manusia bernapas menggunakan paru-paru,
anggapan itu memang benar. Sebab, paru-paru merupakan organ terpenting pada
sistem pernapasan manusia yang memiliki peranan paling besar untuk mengatur
jalannya oksigen di dalam tubuh. Manusia membutuhkan oksigen agar semua
bagian dari tubuh bisa menjalankan fungsinya. Tanpa oksigen selama lima menit,
sel-sel di otak akan mulai mati dan berhenti berfungsi. Begitu juga dengan sel di
bagian tubuh lainnya.

Fungsi sistem pernapasan pada manusia

 Membantu mengirimkan oksigen ke sel-sel di seluruh bagian tubuh
 Membantu untuk mencium sesuatu dan berbicara
 Menjaga tingkat kelembapan tubuh
 Melindungi saluran udara dari benda-benda asing dan zat berbahaya
 Membantu pembuangan limbah dari tubuh berupa gas karbon dioksida

Bagaimana sistem pernapasan manusia bekerja?

Sistem pernapasan manusia terdiri dari susunan organ yang memiliki fungsi dan
tugas masing-masing, di antaranya:

1. Hidung
Hidung sebagai alat pernapasan dileengkapi
dengan rambut hidung yang berfungsi
untuk menyaring udara sehingga kotoran
tidak masuk ke paru-paru. Di hidung
terdapat sel-sel yang peka terhadap bau
sehingga manusia dapat menghindari
menhgitup zat-zat yang berbahaya dan
berbau busuk. Hidung juga memiliki

kelenjar lender yang berfungsi untuk mengatur kelembapan udara. Oleh
karena itu, sebaiknya kita bernafas melalui hidung, bukan mulut. Karena
pentingnya peranan hidung pada sistem pernapasan, sebaiknya kita
menjaga kebersihan hidung.

2. Saluran Pernapasan
Saluran pernapasan meliputi trakea, bronkus, dan bronkiolus. Fungsi
saluran pernapasan adalah mengalirkan udara pernapasan dari hidung ke
paru-paru. Di ujung frontal trakea terdapat tekak yang berfungsi membuka
dan menutup saluran pernapasan.
Pada saat makan dan minum, tekak menutup sehingga makanan dan
minuman tidak masuk pada saluran pernapasan. Jika tekak tidak menutup,
makanan dan minuman akan masuk dalam saluran pernapasan, dan kita
akan tersedak.
Di laring terdapat pita suara sehingga kita dapat bersuara. Pita suara
seseorang memiliki perbedaan panjang , lebar, dan ketebalan sehingga
setiap orang memiliki nada suara berbeda.
Saluran pernapasan tersusun atas cincin-cincin tulang rawan. Dengan
adanya tulang rawan, saluran pernapasan akan selalu terbuka. Dalam
saluran pernapasan juga terdapat sel-sel bersilia yang membuat saluran
pernapasan sangat peka terhadap benda asing yang masuk.

3. Paru-paru

Paru-paru manusia terbagi menjadi 2
bagian, yaitu paru-paru kanan dan paru-
paru kiri. Paru-paru kanan memiliki 3
gelambir, sedangkan paru-paru kiri
memiliki 2 gelambir. Paru-paru dibungkus
oleh selaput tipis yang disebut pleura.
Paru-paru memiliki gelembung-
gelembung kecil seperti bola yang disebut
alveolus. Alveolus merupakan tempat
pertukaran oksigen dan karbondioksida
saat bernapas. Setiap menit paru-paru
menyerap sekitar 250 ml oksigen dan
mengeluarkan sebanyak 200 ml
karbondioksida.

A. MEKANISME PERNAPASAN
Bernapas meliputi 2 fase, yaitu inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi,
kita menghirup udara. Pada saat itulah diafragma dan otot dada
berkontraksi, rongga dada membesar, paru-paru mengembang, dan udara
masuk ke paru-paru. Setelah beberapa detik udara di dalam paru-paru,
diafragma dan otot dada relaksasi, rongga dada kembali normal, dan udara
keluar dari paru-paru. Proses ini disebut ekspirasi atau proses pengeluaran
udara dari paru-paru.

B. GANGGUAN PADA SISTEM SALURAN PERNAPASAN

Saat salah satu dari organ pada sistem pernapasan manusia mengalami
gangguan, maka proses yang dijalankan juga akan ikut terdampak.
Gangguan-gangguan tersebut di antaranya adalah:

1. Asma
Merupakan penyakit kronik yang di sebabkan oleh peradangan pada saluran
nafas sehingga membuat sulit bernafas. Penyakit ini juga dapat disebabkan
oleh alergi.

2. Pneumonia
Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur. Infeksi
tersebut menyebabkan peradangan oada paru-paru sehingga mengakibatkan
cairan tertimbun di alveolus.

3. Tuberkulosis
Tuberculosis atau TBC disebabkan oleh Infeksi bakteri di beberapa bagian
paru-paru. Bakteri ini adalah Bacillus tuberculosis yang menyebabkan
alveolus mengandung banyak cairan sehingga mengganggu proses difusi
oksigen dan karbondioksida.

4. Bronkitis
Penyakit ini menyebabkan peradangan pada dinding bronkus yang
disebabkan virus. Penyakit ini menyebabkan batuk berdahak.

5. Emfisema
Penyakit ini menyababkan alveolus penuh dengan cairan sehingga
menghambat proses difusi oksigen dan karbon dioksida.

6. Kanker Paru-paru
Penyakit ini menyebabkan sel-sel paru-paru tumbuh tidak terkendali dan
tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jaringan kanker akan mendesak
alveolus sehingga tidak berfungsi lagi.

C. MENJAGA KESEHATAN ORGAN PERNAPASAN

Untuk menjaga organ-organ pernapasan kita tetap terjaga dengan baik kita harus
melakukan pola hidup sehat, yaitu:

1. Makan makanan yang bergizi seimbanag
2. Olahraga secara teratur
3. Banyak menanam pohon di lingkungan sekitar
4. Tidak merokok dan menjahui asap rokok
5. Menghirup udara segar di tempat yang memiliki banyak tumbuhan
6. Membuka jendela rumah setiap hari agar terjadi pergantian udara
7. Selalu menjaga kebersihan lingkungan

 SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Sebelum makanan yang kita makan dimanfaatkan oleh tubuh, makanan harus
dicerna terlebiih dahulu. Makanan yang sudah dicerna telah diubah menjadi sari
makanan dalam bentuk yang lebih halus sehingga mudah diserap oleh pembuluh
darah. Kemudian oleh darah, sari makanan tersebut diedarkan ke seluruh bagian
tubuh.

Proses pencernaan makanan pada manusia terdapat 2 macam, yaitu :
A. Pencernaaan makanan secara mekanis
Pencernaan makanan secara mekanis terjadi di dalam mulut. Makanan
dilumatkan oleh gigi. Makanan yang telah hancur dan mudah ditelan.
B. Secara Kimiawi

Proses mencerna makanan dengan menggunakan enzim yang akan
menghancurkan ikatan-ikatan senyawa kompleks yang ada dalam makanan
tersebut. Enzim-enzim tersebut sangat dibutuhkan karena ketika masih
dalam bentuk makanan utuh, senyawa di dalamnya masih dalam bentuk
molekul kompleks, atau makromolekul yang terdiri dari lemak, karbohidrat,
protein, dan asam nukleat.

Untuk dapat mengolah berbagai macam senyawa tersebut, sistem pencernaan
kita terdiri dari berbagai macam organ yang fungsinya melakukan penguraian
mekanik dan kimiawi tadi. Diantaranya adalah Mulut, Kerongkongan, Lambung,
Usus Halus, Usus Besar hingga Anus.

Tugas Alat Pencernaan :

1. Menghancurkan makanan menjadi bentuk yang halus
2. Menyerap zat-zat makanan yang larut sehingga masuk ke dalam darah
3. Mengeluarkan dari tubuh zat-zat yang tidak dapat dicerna

Bagaimana sistem pencernaan manusia bekerja?

Berikut ini merupakan organ-organ yang bekerja pada sistem pencernaan
manusia

1. Mulut

Mulut merupakan sistem pencernaan yang akan melakukan proses pencernaan
paling awal. Di dalam mulut, ada gigi dan lidah yang akan menghancurka makanan
secara Mekanis.

Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi terdiri atas
mahkota gigi yang terletak diatas gusi, leher gigi yang dikelilingi oleh gusi, dan
akar gigi yang tertanam dalam lengkungan-lengkungan rahang. Mahkota gigi
dilapisi email yang bewarna putih.

Gigi berguna untuk mengunyah makanan supaya halus. Sesuai fungsinya terdapat
3 macam gigi, yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.

A. Gigi seri (incisor) berfungsi untuk memotong makanan, bentuk
permukaannnya menyerupai mata kapak.

B. Gigi taring (canisius) berfungi untuk merobek atau mengoyak makanan,
bentuk permukaannya runcing.

C. Gigi geraham (molar) berfungsi untuk menggilas makanan, bentuk
permukaannya lebar dan bergelombang.

Lidah terletak di bagian dasar rongga mulut. Lidah berfungsi untuk
mengatur letak makanan pada saat mengunyah, membantu menelan
makanan, dan mengecap rasa makanan. Bagian depan lidah untuk
mengecap rasa manis, di bagian pinggir mengecap rasa asin dan asam, dan
bagian belakang (pangkal) mengecap rasa pahit.

Di dalam mulut terdapat 3 buah kelenjar saliva, yaitu kelenjar parotis, sublingual,
dan submandibula. Kelenjar saliva menghasilkan air liur. Air liur mengandung
enzim ptialin atau amilase yang berguna untuk mengubah zat tepung menjadi zat
gula. Di saat yang sama, enzim di dalam ludah kita yang dihasilkan oleh kelenjar
ludah mulai memutus rangkaian-rangkain polimer di dalam makanan.. Setelah
makanan yang dikunyah sudah cukup halus, muncul dorongan untuk menelan
makanan tersebut. Proses menelan ini adalah tahapan kedua dari proses
pencernaan, yaitu propulsi. Pada proses propulsi, makanan yang sudah hancur
secara mekanik di mulut didorong lebih dalam di saluran pencernaan.

2. Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan adalah bagian saluran pencernaan yang menghubungkan rongga
mulut dengan lambung. Saat menelan makanan, secara tidak sadar akan
dilakukan gerakan peristaltik yang dilakukan oleh otot-otot saluran pencernaan.
Pada gerakan peristaltik, otot-otot saluran pencernaan bergerak secara
bergantian untuk mendorong makanan ke tujuan berikutnya di saluran
pencernaan. Pada gerakan peristaltik, otot-otot saluran pencernaan bergerak
secara bergantian untuk mendorong makanan ke tujuan berikutnya di saluran
pencernaan.

Gerakan peristaltik ini sangat kuat dan mampu melawan gaya gravitasi, loh! Hal
ini memungkinkan kamu untuk tetap bisa menelan makanan sambil bergantung di
atap .

3. Lambung (Ventrikulus)
Makanan yang sudah cukup hancur oleh proses pencernaan akan berubah
menjadi semacam bubur yang disebut kim/chyme dan menuju lambung. Makanan
akan dicerna secara kimiawi jadi bentuk yang lebih sederhana. Tapi ternyata di
lambung itu juga terjadi pencernaan secara mekanik, loh! Lambung adalah bagian
paling elastis di seluruh saluran pencernaan dan mampu menampung 2 – 4 liter
makanan.
Proses pencernaan makanan tersebut tidak cuma ditampung dan menunggu asam
lambung bekerja, tapi juga digiling dan dihancurkan oleh dinding lambung yang
aktif bergerak. Dinding lambung terbuat dari struktur yang mirip dengan bagian
saluran pencernaan lainnya ditambah dengan beberapa modifikasi yang hanya
ditemukan di lambung.

Mirip saluran pencernaan lainnya, dinding lambung terdiri dari empat lapisan
utama yaitu lapisan mukosa, sub-mukosa, muskularis eksterna, dan
serosa.dinding lambung juga menghasilkan getah lambung .

A. Enzim pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi pepton.
B. Enzim renin, berfungsi mengendapkan protein susu menjadi kafein.
C. Asam klorida, berfungsi membunuh kuman dan mengasamkan makanan.

Nah, di lambung lapisan muskularis itu lebih tebal. Ada lapisan otot halus
tambahan yang bantu dinding lambung untuk secara aktif menggiling dan
menghancurkan makanan yang masuk ke lambung.

4. Usus halus (Intestinum)

Walaupun sangat jago menghancurkan zat-zat makanan, lambung tidak bisa
menyerap zat-zat tersebut. Disinilah peran usus halus yang siap untuk menyerap
makanan-makanan tersebut agar siap dipakai di sel-sel tubuh.

Usus halus terdiri atas:
 Usus 12 Jari (Duodenum)

Melakukan proses pencernaan secara kimiawi. Makanan di dalam usus 12 jari
dicerna lagi dengan bantuan getah pankreas dan getah empedu. Getah pankreas
dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan getah empedu dihasilkan oleh hati.

Getah pankreas mengandung enzim-enzim berikut ini :

1. Enzim amilase, berfungsi mengubah zat tepung menjadi zat gula.
2. Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
3. Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak.

 Usus Kosong (Jejenum)

Usus tempat sebagian besar penyerapan zat-zat makanan terjadi.
 Usus Absorpsi (Illeum)

Usus tempat terjadinya penyerapan zat-zat khusus seperti vitamin.Di usus masih
terjadi proses pencernaan lanjutan, baik secara mekanik lewat gerakan peristalsis
maupun kimiawi dengan enzim-enzim yang ada di dalamnya.

Pada proses pencernaan, usus mendapatkan bantuan dari hati, kantong empedu,
dan pankreas.

5. Usus besar (Kolon)

Di usus besar, terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa makanan. Usus besar
sendiri terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Kolon, Rektum, dan Anus. Ukurannya
jauh lebih pendek dibandingkan dengan usus halus, yaitu sekitar 1.5 meter, tapi
diameternya dua kali lebih besar.

Ketika masuk ke usus besar, sebagian besar nutrien yang bisa diserap oleh tubuh
sebenarnya sudah diserap oleh usus halus. Fungsi utama dari usus besar adalah

menyerap sisa air yang ada di feses dan menyimpan feses tersebut sampai dia
siap untuk keluar dari tubuh kita.

Nah, selagi menunggu keluar, sebenarnya di usus besar juga tetap terjadi proses
pencernaan. Tapi, di usus besar, pencernaan bukan dilakukan oleh enzim-enzim,
tapi dilakukan oleh bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar.

Bakteri-bakteri ini akan mencerna bagian chyme yang ga bisa dicerna oleh tubuh
dengan menggunakan ribuan enzim yang bisa mereka buat sendiri. Proses ini
akan menghasilkan vitamin-vitamin penting dan asam lemak yang masih bisa
diserap oleh usus besar kamu. Selain itu, bakteri-bakteri ini juga menghasilkan
gas-gas seperti karbon dioksida, metana, hidrogen sulfida, dan merkaptan.

6. Anus

Makanan yang sudah selesai diproses pasti harus dibuang agar tidak menumpuk
di dalam tubuh. Maka dari itu, anus menjadi organ terakhir untuk membantu
pembuangan sisa makanan atau defekasi.

GANGGUAN PADA SISTEM SALURAN PENCERNAAN

1. Diare

Disebabkan oleh infeksi bakteri atau protozoa pada usus besar. Infeksi tersebut
mengakibatkan proses penyerapan air di usus besar terganggu sehingga feses
menjadi encer.

2. Gastritis

Gastritis merupakan penyakit atau gangguan dimana dinding lambung mengalami
peradangan. Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida atau Hcl terlalu
tinggi. Selain itu, Gastritis juga dapat disebabkan karena penderita mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung kuman penyebab penyakit.

3. Maag

Maag merupakan penyakit yang sudah tidak aneh lagi untuk kita semua, karena
penyakit yang satu ini biasanya dialami oleh banyak orang. Maag merupakan
penyakit atau gangguan sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya rasa
perih pada dinding lambung, selain itu maag juga disertai dengan adanya rasa
mual dan perut menjadi kembung. Gangguan ini terjadi karena tingginya kadar
asam lambung. Penyebab utama gangguan ini yaitu karena pola makan penderita
tidak baik atau tidak teratur, stres dan lain sebagainya. Helicobakter pylori,
merupakan bakteri penyebab terjadinya maag pada manusia

4. Konstipasi atau Sembelit

Sembelit merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan dimana si
penderita akan mengeluarkan fases yang keras. Gangguan ini terjadi disebabkan
karena usus besar menyerap air terlalu banyak. Sembelit disebabkan karena
kurang mengkonsumsi makanan berserat seperti misalkan buah dan sayur atau
kebiasaan buruk yang selalu menunda buang air besar.

5. Hemaroid atau Wasir

Hemaroid atau yang lebih dikenal dengan wasir yaitu pembengkakan berisi
pembuluh darah yang membesar. Pembuluh darah yang terkena gangguan ini
yaitu berada di sekitar atau di dalam bokong, entah itu di dalam anus atau di
dalam rektum. Biasanya kebanyakan hemaroid yaitu penyakit ringan serta tidak
menimbulkan adanya gejala.

6. Apendisitis

Apendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang mana umbai cacing
atau usus buntu mengalami peradangan. Apendisitis ini biasanya terjadi ketika
ada sisa-sisa makanan yang terjebak serta tidak bisa keluar di umbai cacing.
Sehingga lama kelamaan umbai cacing tersebut akan menjadi busuk serta akan
menimbulkan peradangan yang menjalar ke usus buntu. Jika umbai cacing tidak

segera dibuang, maka lama kelamaan akan pecah. Dimana peradangan usus
buntu ini biasanya ditandai dengan terdapatnya nanah.

7. Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan keadaan dimana dinding lambung terluka. Gangguan
ini disebabkan karena terkikisnya lapisan dinding lambung itu sendiri. Luka yang
muncul ini juga bisa saja muncul pada dinding duodenum atau usus kecil serta
esofagus atau kerongkongan. Gejala yang biasanya muncul yaitu, penderita akan
merasa nyeri atau perih pada bagian perut. Rasa nyeri yang muncul akan
menyebar ke leher, terasa semakin perih saat perut kosong, muncul ketika malam
hari, akan hilang dan kambuh lagi pada minggu kemudian.

8. Radang Usus Buntu
Gangguan atau penyakit yang satu ini menyerang usus buntu. Dimana keadaan ini
terjadi karena usus buntu terinfeksi oleh bakteri. Radang usus buntu terjadi
karena lubang antara usus buntu dan usus besar tersumbat oleh lendir atau biji
cabai.

9. Sariawan
Seperti yang kita ketahui, sariawan merupakan gangguan sistem pencernaan yang
biasanya muncul di sekitar mulut. Ketika kita mengalami gangguan ini maka
ketika makan akan merasakan perih. Sariawan terjadi karena panas dalam pada
rongga lidah atau rongga mulut. Dimana penyebab yang paling mendasar dari
penyakit ini yaitu kurangnya vitamin C.

10.Cacingan
Penyakit cacingan tentunya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat
Indonesia, hal ini disebabkan karena hampir 80 % orang Indonesia mengalami

penyakit yang satu ini. Cacingan merupakan penyakit yang menyerang sistem
pencernaan manusia. Penyakit ini biasanya dialami oleh anak-anak, namun bukan
berarti orang dewasa tidak akan mengalaminya.

MENJAGA KESEHATAN ORGAN PENCERNAAN

Cara memelihara organ pencernaan agar terhindar dari penyakit :

1. Menggosok gigi secara rutin
2. Tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu panas, pedas, dingin, asam,

manis, dank eras
3. Mengunyah makanan sebelum ditelan
4. Makan-makananan yang bergizi
5. Melaksanakan pola makan yang teratur
6. Menjaga kebersihan makanan dan peralatan makanan

 SISTEM PEREDARAN DARAH PADA
MANUSIA

Sistem peredaran darah sangat berperan dalam mengalirkan semua nutrisi dan
juga oksigen menuju ke semua bagian tubuh. Tak hanya untuk kedua zat tersebut
saja, melainkan juga memiliki banyak fungsi lain yang dimiliki oleh sistem
peredaran ini.

Sistem ini juga dapat kita sebut dengan sistem kardiovaskular. Sementara itu,
sistem kardiovaskular adalah suatu sistem yang memiliki fungsi sebagai penyalur
zat penting dari jantung menuju ke seluruh bagian tubuh. Zat penting tersebut
misalnya oksigen dan juga nutrisi. Sistem kardiovaskular ini juga memiliki fungsi
sebagai penolong stabilisasi suhu serta pH tubuh. Terdapat dua jenis sistem
kardiovaskular, yakni sistem kardiovaskular terbuka dan juga sistem
kardiovaskular tertutup.

Organ dalam Sistem Kardiovaskular Manusia

Bagian dari sistem peredaran darah tubuh manusia memiliki beberapa organ.
Kemudian tersusun dan memiliki fungsi masing-masing dalam tubuh. Adapun
organ-organ tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jantung

Organ ini adalah organ vital yang ada pada tubuh manusia, bahkan semua
makhluk hidup. Organ ini berada pada tengah dada dan antara paru-paru.
Tepatnya, organ jantung berada pada bagian belakang sisi sebelah kiri tulang
dada. Jantung dibungkus oleh membrane pelindung yang disebut perikardium.

Jantung mempunyai ukuran yang lebih besar dari kepalan tangan kita. Dalam
organ ini terdapat empat ruang yang juga terbagi menjadi dua bilik (ventrikel) dan
dua serambi (atrium).

Serambi dan juga bilik kiri dari jantung berisi darah yang sudah bersih dan kaya
oksigen. Sementara serambi kanan dan bilik kanan berisi darah kotor. Selain itu,
jantung juga memiliki empat katup yang berfungsi agar darah tetap mengalir ke
arah yang tepat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja jantung :

1. Saraf parasimpati
2. Saraf simpati
3. Fisik
4. Psikis (emosi)
5. Kandungan CO2 dan O2 di udara
6. Otot-otot atau hormon

Jantung bekerja melalui 3 tahapan sebagai berikut :

a. Serambi mengembang sehingga darah masuk ke dalam serambi.
b. Serambi menguncup sehingga darah masuk ke bilik.
c. Bilik menguncup sehingga darah keluar jantung.

2. Pembuluh Darah

Organ dari sistem peredaran darah ini adalah sistem peredaran yang berbentuk
pipa atau tabung elastis. Ia memiliki fungsi dalam membawa darah dari organ
jantung menuju bagian lain dan juga sebaliknya.

Pembuluh darah terdiri atas dua jenis, yakni pembuluh darah nadi (arteri) dan
pembuluh darah balik (vena). Arteri adalah pembuluh darah yang membawa
darah untuk keluar dari jantung, ke seluruh tubuh, ataupun ke paru-paru. Darah
yang arteri alirkan ini mengandung banyak oksigen (kecuali arteri pulmonalis).
Darah yang sudah bersih dipompa keluar dari organ jantung dan akan siap
mengalir ke seluruh bagian tubuh melalui aorta dari bilik jantung sebelah kiri.

Sedangkan vena adalah bagian dari sistem peredaran darah yang membawa
darah dari seluruh tubuh kembali ke organ jantung untuk pembersihan. Darah
yang berasal dari seluruh tubuh tersebut mengandung karbon dioksida. Karbon
dioksida tersebut akan bertukar dengan oksigen melalui proses dari pernafasan.
Sedang vena paru (vena pulmonalis) akan membawa darah bersih yang sudah
memiliki kandungan oksigen yang kaya menuju jantung dari paru-paru.

3. Darah

Bagian dalam sistem kardiovaskular berikutnya adalah darah. Ini adalah
komponen yang paling penting dalam peredaran darah. Fungsi dari komponen
penting ini adalah membawa oksigen, nutrisi, hormon, antibodi, dan berbagai zat
lain menuju ke seluruh tubuh. Darah juga memiliki bagian-bagian penting yakni
plasma darah yang berupa cairan yang berwarna kuning dan berfungsi sebagai
pembawa zat-zat penting. Ia juga menjadi faktor yang dapat membekukan darah.

Lalu, darah juga memiliki sel darah merah atau eritrosit. Eritrosit bertugas untuk
membawa oksigen dan juga karbon dioksida. Lalu, juga terdapat sel darah putih
atau leukosit. Ia berperan dalam pertahanan tubuh dari serangan penyakit atau
infeksi. Selanjutnya adalah trombosit atau keping darah, yang merupakan bagian
dari sistem peredaran darah yang membantu dalam proses pembekuan darah.

PENYAKIT YANG MENYERANG SISTEM PEREDARAN DARAH

1. Anemia
Anemia merupakan kondisi kekurangan darah, kekurangan produksi
eritrosit, eritrosit memiliki kadar hemoglobin rendah atau hemoglobin
abnormal.

2. Leukemia
Leukemia atau kanker darah terjadi karena produksi leukosit terlalu banyak
sehingga sel-sel leukosit tidak matang fungsi imunitas tidak optimal.

3. Hipertensi
Hipertensi terjadi jika tekanan systole darah lebih dari 150 mmHg dan
tekanan diastole darah lebih tinggi dari 90 mmHg.

4. Varises
Varises merupakan pelebaran vena akibat katup vena tidak berfungsi
dengan baik sehingga menghambat aliran darah ke jantung.

5. Atherosklerosis dan Arteriosklerosis
Atherosklerosis merupakan penimbunan lemak pada arteri, sedangkan
Arteriosklerosis adalah penimbunan zat kapur (kalsium) di dinding arteri.

6. Hemofilia
Hemofilia merupakan penyakit dengan keadaan darah sukar membeku
yang merupakan kelainan genetik (warisan).

CARA MENJAGA KESEHATAN ALAT PEREDARAN DARAH

1. Pola makan yang sehat dan teratur
2. Porsi kegiatan fisik, istirahat, dan olahraga yang seimbang
3. Menjaga berat badan ideal
4. Mengelola stress
5. Mengontrol tekanan darah
6. Pastikan asupan cairan selalu terpenuhi

 SISTEM EKRESI PADA MANUSIA

Siapakah di antara kamu yang suka olahraga? Olahraga apa yang kamu gemari?
Setelah kamu berolah raga, tubuhmu pasti mengeluarkan keringat. Mengapa
demikian? Hal ini terjadi agar terhindar dari zat-zat yang dapat meracuni tubuh
kita. Zat-zat beracun tersebut merupakan sisa metabolisme yang sudah tidak
berguna lagi bagi tubuh. Proses mengeluarkan zat-zat beracun ini yang biasa
disebut ekskresi. Lalu, bagian tubuh mana sajakah yang mengalami proses
ekskresi ini? Simak penjelasan organ-organ sistem eksresi pada manusia di bawah
ini yuk!

Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-
senyawa yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat
menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh. Organ-organ
yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia meliputi kulit, ginjal, paru-
paru, dan hati.

Organ-organ pada sistem ekresi manusia
1. Kulit

Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di permukaan
tubuh. Kulit termasuk organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa
berupa kelenjar keringat. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi
sebagai alat indera perasa dan peraba. Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-
masing lapisan mempunyai fungsinya seperti gambar berikut:

 Epidermis (Lapisan Kulit Ari)
Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis terdiri
dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk merupakan sel-sel mati
yang mudah mengelupas, tidak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf,
sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat mengelupas. Lapisan
malphigi merupakan lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk, yang tersuun
dari sel-sel hidup dan memiliki kemampuan untuk membelah diri. Lapisan
malphigi terdapat pigmen yang dapat menentukan warna kulit, dan melindungi
sel dari kerusakan akibat sinar matahari.

 Dermis (Lapisan Kulit Jangat)
Dermis merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis.
Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri dari
beberapa jaringan sebagai berikut:

 Jaringan ikat bawah kulit
Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat bawah kulit
dengan dermis dibatasi oleh sel lemak. Lemak ini berfungsi untuk melindungi
tubuh dari benturan, sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.

2. Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu
urin. Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di
rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi
untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar
normal dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam
tubuh.

Secara umum ginjal terdiri dari tiga bagian:

Proses Pembentukan Urin
 Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa
urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Tapi
sudah tidak mengandung protein dan darah.
 Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan
oleh tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
 Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari
proses augmentasi adalah urin sesungguhnya.

3. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ
pernapasan. Paru-paru juga merupakan organ ekskresi yang berfungsi
mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu gas CO2 (karbon dioksida)
dan H2O (uap air).

4. Hati
Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma yang
dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati berfungsi untuk
mengeksresikan getah empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang
telah rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Selain berfungsi sebagai organ
ekskreksi, hati juga berperan sebagai penawar racun, menyimpan glikogen (gula
otot), pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan.

PENYAKIT PADA SISTEM EKRESI

1. Albuminuria
Penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak dapat melakukan penyaringan protein
(albumin). Protein (albumin) yang tidak dapat disaring tersebut akan keluar
bersama urin. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.

2. Batu ginjal atau kencing batu
Penyakit karena adanya pengendapan pada rongga ginjal atau kandung kemih.
Endapan bisa berupa senyawa kalsium dan penumpukan asam urat, kelainan
metabolisme. Selain itu, ketika kamu sering menahan buang air kecil dan kurang
minum, batu ginjal juga bisa terbentuk.

3. Diabetes mellitus (kencing manis)
Merupakan kelainan pada sistem ekskresi. Diabetes mellitus adalah penyakit yang
terjadi karena terdapat glukosa dalam urin. Kondisi ini terjadi karena adanya
penurunan produksi insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Menurunnya hormon
insulin menyebabkan terganggunya proses perombakan glukosa menjadi glikogen
dan reabsorpsi glukosa dalam glomerulus.

4. Diabetes insipidus
Diabetes jenis ini disebabkan oleh kurangnya hormon ADH (antidiuretic
hormone) sehingga ekskresi urin meningkat. Pada umumnya urin yang
diekskresikan berjumlah antara 4-6 liter perhari, tetapi penderita diabetes jenis
ini dapat mencapai 12-15 liter setiap hari, tergantung dari jumlah air yang
diminum. Penderita disarankan banyak minum agar tidak terjadi dehidrasi.

5. Uremia

Keadaan toksik dalam darah karena mengandung banyak urea. Hal ini terjadi
karena adanya kegagalan fungsi ginjal dalam proses pembuangan urea keluar
tubuh.

6. Nefritis
Nefritis adalah radang nefron pada ginjal yang dapat disebabkan oleh infeksi
bakteri Streptococcus. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pernapasan dan
peredaran darah hingga ginjal.

7. Sirosis hati (cirrhosia)
Sirosis hati adalah kondisi berubahnya sel- sel hati menjadi jaringan ikat fibrosa,
sehingga sel-sel hati itu kehilangan fungsinya. Sirosis dapat disebabkan oleh
minuman keras.

8. Hemokromatosis
Yang dimaksud dengan hemokromatosis adalah kelainan secara genetik yang
menyebabkan tubuh banyak menyerap zat besi dari makanan. Akibatnya, zat besi
banyak tersimpan di dalam organ-organ tertentu, seperti hati, jantung dan
pankreas.

CARA MENJAGA KESEHATAN SISTEM EKRESI
1. Konsumsi Air Putih yang Cukup
Air putih memiliki banyak manfaat bagi tubuh, terutama untuk organ sistem
ekskresi seperti kulit dan ginjal. Minum air putih yang cukup dapat mencegah
tubuh agar tidak kekurangan cairan (dehidrasi). Hal ini penting banget loh karena
bila tubuh mengalami dehidrasi, tubuh tidak dapat berfungsi secara normal.
2. Mengatur Pola Makan

Selain minum air putih yang cukup, makan juga harus diatur, nih. Kamu pasti
pernah dengar istilah “makanan 4 sehat 5 sempurna”, kan. Yap, istilah itu telah
dijadikan ukuran kecukupan gizi yang ideal bagi tubuh kita. Alasannya karena
“makanan 4 sehat 5 sempurna” mengandung zat gizi yang lengkap, mencakup
karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.

3. Istirahat yang Cukup

Upaya selanjutnya yang bisa kamu lakukan untuk menjaga organ sistem ekskresi
agar tetap sehat adalah istirahat yang cukup. Saat kamu tidur, kulit juga ikut
beristirahat, lho. Jadi, kualitas tidur yang baik akan membuat kulit menjadi sehat
dan tidak kering. Tidur yang cukup ternyata juga penting untuk masa
pertumbuhanmu. Kenapa? Saat tidur, tubuh akan melepaskan hormon yang
membantu masa pertumbuhan tulang, memperbaiki sel dan jaringan, serta
meningkatkan massa otot.

4. Rajin Berolahraga

Sebenarnya, olahraga itu nggak perlu yang berat-berat, kok. Cukup jalan kaki aja
dari rumahmu ke sekolah. Itu juga udah membantu menjaga kesehatan ginjal dan
paru-paru kamu. Tapi, kalau jarak rumahmu ke sekolah cukup jauh, jangan
dipaksa ya.

5. Tidak Merokok dan Minum Alkohol

Terakhir adalah tidak merokok dan minum alkohol. Kamu pasti udah tau kan
bahaya rokok dan alkohol. Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan paru-paru
karena mengandung nikotin, tar, karbon monoksida, dan zat berbahaya lainnya.
Sementara itu, alkohol dapat membuat kerusakan pada hati karena harus bekerja
jauh lebih keras untuk menetralisir racun yang terkandung dalam alkohol.


Click to View FlipBook Version