The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ade.fian94, 2022-01-29 09:22:20

Modul Analisis Unsur Puisi

Modul Analisis Unsur Puisi

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puisi merupakan karya sastra berisi perasaan penyair yang menggugah emosi
pembaca melalui rangkaian kata-kata yang indah (Mahrukhi, 2017:187). Secara
etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati
penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat
dengan poet dan poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4)
menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau
mencipta Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta
melalui imajinasinya.

2

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang
harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan yang
mengacu pada kompetensi inti. Berikut kompetensi inti dan kompetensi dasar pada
pembelajaran
modul yang harus peserta didik capai.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi.
3.17.1 Menelaah unsur-unsur pembangun
puisi. (C4)

3.17.2 Menguraikan unsur-unsur pembangun
puisi. (C4)

3.17.3 Menafsirkan unsur-unsur pembangun
puisi. (C5)

4. 17 Menulis puisi dengan memerhatikan 4.17.1 Mengembangkan puisi dengan
unsur pembangunnya (tema, diksi, gaya memperhatikan unsur pembangunnya (tema,
bahasa, imaji, struktur, perwajahan) diksi, gaya bahasa, imaji, struktur,
perwajahan). (P4)

4.17.2 Menciptakan puisi dengan
memerhatikan unsur pembangunnya (tema,
diksi, gaya bahasa, imaji, struktur,
perwajahan). (P5)

3

1. Setelah menyimak tayangan di youtube tentang penjelasan materi yang
ditayangkan, peserta didik dapat menelaah unsur pembangun puisi dengan
baik dan benar.

2. Setelah menelaah unsur-unsur pembangun puisi, peserta didik dapat
menguraikan unsur pembangun puisi (tema, diksi, gaya bahasa, imaji, struktur,
perwajahan).dengan tepat.

3. Peserta didik mampu menafsirkan unsur-unsur yang terkandung dalam puisi
setelah menguraikan unsur pembangunnya.

4. Peserta didik mampu mengembangkan teks puisi setelah menuli puisi dengan
memerhatikan unsur pembangunnya.

5. Setelah mengembangkan puisi, peserta didik mampu menciptakan puisi
dengan memperhatikan unsur pembangunnya.

1. Unsur intrinsik puisi (tema, diksi, gaya bahasa, imaji, struktur, perwajahan).
2. Unsur ekstrinsik puisi (biografi penulis, nilai, kemasyarakatan)
3. Struktur puisi

a. struktur batin
b. struktur fisik

1. Pengertian puisi
2. Jenis-jenis puisi

4

BAB 2
MATERI

Menurut kalian, apa pengertian puisi? Puisi merupakan bentuk karya sastra
dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama,
matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna. Di dalam puisi
ada unsur-unsur pembangunnya. Nah, apa saja unsur-unsur pembangun
puisi? Untuk lebih detailnya, silakan simak materi di bawah ini!

1. Unsur Puisi
Unsur puisi terbagi menjadi dua, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

a. Unsur intrinsik
Unsur intrinsik puisi merupakan unsur-unsur yang terkandung dalam puisi dan
memengaruhi puisi sebagai karya sastra (Priyatni dalam Citraningrum, 2016). Yang
termasuk unsur intrinsik puisi ialah Tema, diksi, majas, imaji, bunyi, rima, dan ritme

1. Tema
Ide atau gagasan pokok yang ingin disampaikan oleh pengarang atau
penyair dengan bahasa melalui puisinya.

2. Diksi atau pilihan kata
Pemilihan kata dengan cermat dengan cara mempertimbangkan makna,
komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata di tengah
konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam suatu puisi
keseluruhan.

3. Gaya bahasa atau majas
Bahasa yang dipakai penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara
yang tidak biasa atau memakai kata-kata yang bermakna kiasan atau
lambang.

5

4. Imaji atau daya bayang
Bahasa yang dipakai penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara
yang tidak biasa atau memakai kata-kata yang bermakna kiasan atau
lambang.

5. Bunyi
Mengacu pada dipakainya kata-kata tertentu sehingga menimbulkan
efek nuansa tertentu.

6. Rima
Persamaan bunyi atau perulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan
untuk menimbulkan efek keindahan.

7. Ritme
Dinamika suara dalam puisi agar tidak dirasa monoton bagi penikmat
puisi.

b. Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra namun
memengaruhi kehadiran karya sastra sebagai karya seni (Citraningrum, 2016).
Hal-hal yang terkandung dalam unsur ekstrinsik ini yakni aspek biografi, aspek nilai,
dan aspek kemasyarakatan.

1. Aspek biografi
Merupakan latar belakang atau riwayat hidup dari puisi. Pengalaman
hidup dari penyair puisi akan mempengaruhi karya puisi yang diciptakan.

2. Aspek nilai
Nilai pada puisi bisa berupa nilai-nilai di bidang ekonomi, politik,
budaya, sosial, pendidikan dan lain-lain.

3. Aspek kemasyarakatan
Kondisi dan situasi sosial saat puisi ini dibuat. Unsur masyarakat bisa
berupa keadaan lingkungan sekitar hingga situasi politik suatu negara
yang bersangkutan.

2. Struktur Puisi
Struktur dalam puisi terbagi menjadi dua, yakni struktur batin dan struktur fisik.

6

a. Struktur batin
Struktur batin puisi merupakan apa-apa yang tersirat, yang menjadi jiwa
sebuah puisi (Nuriadin, 2017). Adapun yang termasuk dalam struktur batin
yaitu tema, rasa, nada, dan amanat
b. Struktur fisik
Struktur fisik suatu puisi bisa disebut juga dengan metode penyampaian
hakikat suatu puisi, yang terdiri dari perwajahan (tipografi), diksi, imaji, kata
konkret, gaya bahasa, dan irama.

7

A. Analisis struktur batin puisi “Hujan Bulan Juni”
Struktur batin membangun dan memberi ruh pada puisi sehingga puisi dapat menjadi

media penyalur makna akan sesuatu. Unsur-unsur tersebut antara lain, sebagai berikut:
1. Tema
Berdasarkan hasil analisis puisi struktur fisik puisi “Hujan Bulan Juni” dapat
disimpulkan tema dasar dari puisi ini mengenai perasaan yang tidak tersampaikan dan
tertahan. Perasaan pengarang berupa rasa rindu atau cinta yang disembunyikan
penyair kepada tambatan hatinya.
2. Rasa/Perasaan
Keseluruhan struktur fisik puisi ini menggambarkan perasaan dan suasana
hati penyair. Pilihan kata, versifikasi, majas, pencitraan, dan tipografi yang
sengaja digunakan dalam puisi ini secara jelas penunjukannya. Perasaan
rindu atau cinta yang ditahan, tidak diungkapkan kepada seseorang.
Penyair menghadapinya dengan berbesar hati untuk tabah menyimpannya
dan dengan bijak berusaha untuk ,menghilangkan rasa yang tengah ia
simpan.
3. Nada
Nada puisi “Hujan Bulan Juni” termasuk nada sendu karena puisi ini secara
fisik seperti penjelasan sebelumnya, puisi ini merupakan lambang perasaan
yang ditahan dan pada akhirnya penyair menyerah dan memilih untuk tidak
menyampaikan perasaannya.
4. Amanat
Puisi “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko Damono memiliki amanat tentang
ketabahan, kearifan, dan kebijaksanaan yang harus dimiliki seseorang dalam keadaan
berat sekalipun. Puisi ini juga mengamanatkan agar tidak berlarut-larut dalam
perasaan sedihnya, agar segera melupakan perasaan yang membuatnya tidak nyaman.

B. Analisis Struktur fisik puisi “Hujan Bulan Juni”
Struktur fisik puisi dapat terlihat pada fisik puisi itu sendiri dalam bentuk

susunan kata-katanya. Unsur-unsur pada struktur fisik tersebut adalah sebagai
berikut:

8

1. Tipografi
Tipografi atau perwajahan puisi merupakan bentuk visual untuk
memperindah bentuk puisi dan berfungsi sebagai anasir hiasan bentuk
serta memberi petunjuk bagaimana seharusnya puisi itu dibaca. Puisi
“Hujan Bulan Juni” tidak memiliki tipografi khusus. Penulisan puisi ini tidak
memiliki kriteria tipografi berbentuk nyeleneh atau berbeda. Teknik
penulisan seperti pada umumnya menggunakan rata kiri seperti yang
tertera di atas.

2. Majas/bahasa kiasan
Puisi “Hujan Bulan Juni” menggunakan sebagian dari majas-majas di atas,
antara lain:
a. Majas personifikasi
Merupakan majas yang memanusiakan benda mati. Benda-benda mati
ini digambarkan seolah-olah dapat melakukan aktivitas manusia.
...hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak.. Pada larik ini seolah-olah bulan Juni dapat
melakukan pekerjaan manusia yaitu menghapus jejak-jejak.
b. Majas Metonimia
Merupakan majas yang menggunakan nama ciri atau nama benda yang
dikaitkan dengan orang atau sesuatu sebagai penggantinya.
…hujan bulan juni …tak terucapkan. Pada lirik tersebut merupakan
simbolik rasa rindu dan cinta yang tak sempat diucapkan oleh penyair.
Pohon berbunga itu merupakan simbol tambatan hati penyair.

3. Citraan
Citraan merupakan pengalaman inderawi yang ditimbulkan oleh sebuah kata atau
rangkaian kata, sehingga pembaca seolah-olah ikut merasakan, mendengar,
menyentuh , dan melihat apa yang digambarkan oleh penyair. Puisi “Hujan Bulan
Juni” memiliki banyak citraan Salah satu contoh pada bait di bawah ini.
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Membaca bait ini seakan pembaca dibawa pada dimensi hujan bulan juni yang hidup.
Pembaca juga seolah-olah juga melihat dihapusnya jejak kaki di jalan.

9

4. Diksi
Apabila dilihat dan dipahami secara mendalam, pilihan kata yang terdapat
pada puisi “Hujan Bulan Juni” merupakan kata-kata yang sederhana, tidak
rumit, dan dekat dengan realitas hidup. Meskipun demikian, kesederhanaan
ini tidak berarti mengurangi kualitas estetik dan isi,

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni

Kedua baris puisi di atas merupakan penjelasan tentang rasa yang
berusaha ditahan. Larik pertama secara gamblang mengungkapkan
ketabahan dalam menahan sesuatu. Larik kedua menyajikan kata yang
kontradiktif, hujan dan bulan Juni. Pada umumnya berdasarkan
penanggalan musim di Indonesia bulan Juni merupakan bulan kemarau,
terlebih mengingat musim pada saat puisi ini muncul masih berjalan
teratur. Apabila bulan Juni disandingkan dengan kata hujan, dapat berarti
ketabahan seseorang yang menahan perasaannya diibaratkan hujan yang
harus menahan dirinya untuk tidak muncul di musim kemarau. Hujan
haruslah menahan bulir-bulirnya agar tidak jatuh.

Dirahasiakannya rintik rindunya
..pada pohon yang berbunga

Kata rintik rindunya jelas merupakan gambaran rasa yang tengah dirasakan
penyair. Pohon yang berbunga diindikasikan merupakan tambatan hati sang
penyair atau muara dari semua “rasa” yang dimiliki penyair. Kata
dirahasiakannya mempertegas bahwa penyair tengah memendam sesuatu.

Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

10

Kedua baris tersebut menunjukkan bahwa penyair merasa ragu-ragu karena
suatu hal, ia tidak berani mengungkapkan perasaannya. perasaannya,
dipertegas dengan kata jejak-jejak kakinya yang merupakan rasa rindu dan
cintanya itu.

5. Versivikasi (rima/irama)
Puisi “Hujan Bulan Juni” memiliki rima yang bebas tidak ada pengulangan
bunyi tertentu. Bait pertama berima a-i-au, bait kedua berima a-i-a-u, bait
ketiga berima i-i-a-u. apabila dilihat dari kata perkata, bunyi vokal a
digunakan untuk menggambarkan rasa optimis, vokal i digunakan untuk
menggambarkan kesedihan, dan vokal u digunakan untuk menggambarkan
kegalauan. Apabila ditarik kaitan antara fungsi vokal sebagai penanda
suasana, dengan rima pada puisi ini. Rima puisi ini menimbulkan gambaran
suasana sedih dan gundah dari penyair karena rindu dan cintanya yang tak
tersampaikan. Vokal a yang ada menunjukkan bahwa penyair juga tengah
berusaha untuk bangkit menyemangati diri sendiri dan berusaha tidak
berlarut-larut dalam kekalutannya. Ritme merupakan tinggi-rendah,
panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi yang membentuk suatu rangkaian
irama yang indah pada puisi. Ritme dibagi menjadi tiga jenis :
1. Andante : kata yang terdiri dari dua vokal, menimbulkan irama
yang lambat
2. Allegro : kata yang terdiri dari tiga vokal, menimbulkan irama
sedang
3. Motto allegro : kata yang terdiri dari empat vokal, menimbulkan
irama cepat
Puisi “Hujan Bulan Juni” perlu diuraikan kata perkata untuk menemukan
ritme irama secara tekstual, berdasarkan pembagian jenis ritme seperti di
atas maka didapat hasil sebagai berikut : Vokal yang terdiri dari 1-2 kata
terdapat 45 kata Vokal yang terdiri dari 3 kata terdapat 4 kata Vokal yang
terdiri dai ≥4 kata terdapat 4 kata. Dapat disimpulkan bahwa vokal 1-2 kata
mendominasi isi puisi sehingga ritme utama dalam puisi ini adalah ritme
dengan tempo lambat.

11

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016, Januari 01). KBBI
Daring. Diambil kembali dari kbbi.kemdikbud.go.id:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/
Citraningrum, D. M. (2016). Menulis Puisi Dengan Teknik Pembelajaran Yang
Kreatif. BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, 1(1).
Damono, S. D. 1994. Hujan Bulan Juni. Jakarta: Grasindo
Darmawan, A. (2012, Agustus 29). Suasana dalam Puisi. Diambil kembali dari
Doakalian.wordpress.com:https://doakalian.wordpress.com/2012/08/29/suasa
na-dalam-puisi/
Kosasih, E. (2017). Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib.
Jakarta: Erlangga.
Nuriadin, D. (2017). STRUKTUR PUISI LIRIK LAGU ADA BAND ALBUM 2
DEKADE-TERBAIK DARI. DIKSATRASIA, 1(2), 28-38.

12


Click to View FlipBook Version