Informasi Umum
Informasi Umum Perangkat Ajar
Nama Penyusun : Asfiatuz Zahroh
Institusi : SMA Jogoroto Jombang
Tahun Pelajaran : 2022
Alokasi Waktu : 2JP x 45 menit
Kompetensi Awal
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dari ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam pandangan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
serta menerapkan proses kognitif. dalam bidang studi tertentu sesuai dengan kemampuan dan
minatnya sendiri untuk memecahkan masalah. Menguasai, menyimpulkan dan menyajikan
dimensi konkrit dan abstrak untuk pengembangan mandiri dari apa yang dipelajari di sekolah,
bekerja efektif dan kreatif dan tahu bagaimana menerapkan metode berdasarkan prinsip-prinsip
ilmiah.
Profil Pelajar Pancasila
Dengan mempelajari pendekatan saintifik secara praktis, mahasiswa mengetahui bagaimana
mendeskripsikan struktur pasar dan memahami peran pasar dalam perekonomian, berpendapat
secara kritis, mandiri, menyajikan informasi dan berkomunikasi secara kreatif, serta bagaimana
bekerja sama dengan orang lain. siswa, betapa kerjasama saling refleksi dan pada akhirnya
menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan penuh rasa
syukur atas segala kondisi yang diterima oleh siswa.
Sarana/Prasarana
Perangkat siswa (laptop, Hp,tablet)
Media pembelajaran (PPT(Power point), grafik, gambar, video pembelajaran,quizizz)
Media maya / (Zoom, Google Meet)/LMS(Learning management system), GC(Group chat) jika
diperlukan.
Target Peserta Didik : Sesuai ATP(Alur Tujuan Pembelajaran)
: Didukung dengan program Remidial
Reguler : Difasilitasi dengan program Pengayaan
Peserta didik yang mengalami kesulitan
Peserta didik yang pencapaiannya tinggi
Model Pembelajaran yang digunakan
Pertemuan 1:2 JP (Tatap muka)
Model Pembelajaran problem based learning
Kegiatan Pendahuluan Orientasi
(10 menit) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
Memanjatkan doa sebagai puja dan puji syukur terhadap
Kegiatan Inti tuhan YME.
(70 menit) Melakukan presensi kehadiran peserta didik.
Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dipelajari ke
peserta didik.
Apersepsi
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya
yaitu pasar.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitan nya dengan
pelajaran seperti “Bagaimana pemahaman peserta didik
mengenai sistem pembayaran dan alat pembayaran”.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat yang akan
diperoleh dengan mempelajari materi sistem pembayaran
dan alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari.
Pembagian kelompok belajar.
Fase 1: (Orientasi peserta didik kepada masalah)
Peserta didik mengamati masalah kontekstual di
masyarakat yang diberikan oleh guru terkait sistem dan alat
pembayaran
Guru memberikan tugas (Lembar kerja ) berupa soal
kepada kelompok (Terlampir)
Peserta didik melakukan identifikasi peran sistem dan alat
pembayaran
Fase 2: ( Brainstorming)
Mengelola pembelajaran dengan membagi kelompok
secara heterogen/bervariasi berdasarkan kompetensi yang
dimiliki peserta didik
Peserta didik melakukan brainstorming dengan cara
sharing information,mengklarifikasi informasi dan data
tentang masalah yang ada,melakukan peer learning dan
bekerja sama (working together)
Peserta didik menyusun dan mengembangkan action plan
Untuk penyelesaian masalah(Komunikasi)
Fase 3: (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok)
Membantu peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang terdapat pada
Kegiatan Penutup kegiatan belajar.
(10 menit) Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai untuk memecahkan permasalahan yang
diberikan.
Memberikan bantuan berupa penggalian informasi yang
diperlukan atau yang terdapat pada masalah tersebut.
Informasi-informasi yang diharapkan ditemukan oleh
peserta didik seperti variable-variabel yang terdapat pada
masalah tersebut.
Peserta didik secara berkelompok mengolah hasil
pengumpulan informasi /data untuk mencari solusi dalam
menyelesaikan masalah dalam soal.(Literasi dan
kemandirian)
Fase 4: (Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya)
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan
menyiapkan hasil diskusi/penyelidikan berupa sistem dan
alat pembayaran dalam perekonomian.
Fase 5: (Menganalisis dan Mengevaluasi proses pemecahan
masalah)
Mengevaluasi hasil penyelidikan peserta didik dengan
diskusi klasikal untuk diberikan masukan oleh seluruh
anggota kelas.
Menyimpulkan hasil diskusi terkait sistem dan alat
pembayaran dalam perekonomian.
Guru membimbing peserta didik untuk membuat
kesimpulan dari materi yang dipelajari
Guru merefleksikan proses KBM
Guru melaksanakan formatif tes
Guru memberi penugasan untuk pertemuan
selanjutnya,yaitu materi Bank
Doa bersama-sama untuk mengakhiri KBM
Kompetensi Inti
Tujuan Pembelajaran
Dengan mengembangkan pendekatan scientific learning pada model pembelajaran Problem
based learning peserta didik mampu mendeskripsikan sistem pembayaran dan alat pembayaran
serta memahami peran sistem dan alat pembayaran hasil/penugasan dengan tepat ,teliti dan
tanggung jawab serta kerja sama yang mencerminkan profil pelajar pancasila.
Asasmen Formatif
Penilaian proses dan hasil pembelajaran
a. Teknik Penilaian
Sikap : Observasi dan jurnal
Pengetahuan : Tes tulis
Keterampilan : Unjuk kerja
b. Bentuk Instrumen
Pengetahuan : Tes uraian(lampiran1)
Ketrampilan : Rubrik unjuk kerja(lampiran 2)
Sikap : Observasi terhadap masalah
c. Pembelajaran Remidiasi dan Pengayaan
Pembelajaran remediasi dilakukan segera setelah kegiatan penilaian:
Pembelajaran remidiasi diberikan kepada siswa yang belum mencapai KKTP
(jumlah skor penilaian remediasi disepakati dengan adanya “penanda” yaitu
angka sama dengan KKTP sekolah).
Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai nilai KKTP dalam bentuk
pemberian tugas.
Lampiran Materi
Sistem pembayaran dan alat pembayaran
Sistem Pembayaran
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu mendeskripsikan
atau menggambarkan serta menyajikan tentang materi Sistem Pembayaran dalam
perekonomian Indonesia sistematis dan tepat.
B. Uraian Materi
1. Pengertian Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran ada karena perkembangan kebutuhan manusia
akan peristiwa. Inovasi untuk dilihat dalam transaksi agar dapat berjalan
dengan baik. Sistem pembayaran bukanlah sistem yang berdiri sendiri,
tetapi berkaitan erat dengan sistem moneter, stabilitas sistem keuangan,
perbankan, dan perekonomian. Jangan lupa bahwa sistem pembayaran
masih terikat dengan budaya.
Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat
aturan, lembaga, dan mekanisme transfer dana untuk memenuhi
kewajiban yang timbul dari kegiatan ekonomi. Sistem pembayaran adalah
sistem yang mengacu pada transfer sejumlah uang dari satu pihak ke
pihak lain. Media untuk menyampaikan nilai uang sangat beragam, mulai
dari yang menggunakan institusi dan aturan main yang berbeda hingga
yang kompleks. Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia berdasarkan
Undang-Undang Bank Indonesia.
2. Prinsip Dasar
Penetapan kebijakan sistem pembayaran biasanya mengacu pada empat
prinsip dasar kebijakan sistem pembayaran yang berlaku umum, yaitu:
1) Meminimalisir Resiko (Risk Reducation)
Sistem pembayaran yang dikelola dengan baik mengurangi berbagai
risiko. Aman mengacu pada risiko sistem pembayaran seperti risiko
likuiditas, risiko kredit, risiko operasional dan risiko sistemik. Stabilitas
keuangan tidak dapat dicapai jika risiko dalam sistem pembayaran
nasional tidak dapat diminimalkan atau pada akhirnya dihindari.Oleh
karena itu, risiko dalam sistem pembayaran harus ditekan seminimal
mungkin.Ada tiga resiko yang perlu diketahui:
Resiko Likuiditas
Kemampuan bank atau perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
pada tanggal sebelum jatuh tempo
Resiko Kredit
Resiko yang terkait dengan kemungkinan bahwa pihak lain dalam
kontrak tidak atau tidak dapat memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam kontrak, yang menyebabkan kerugian pada
pemegang tagihan.
Resiko Operasional
Resiko yang terkait dengan fluktuasi pendapatan operasional.
Bentuk risiko ini tergantung pada keragaman permintaan, harga
jual, harga input dan tingkat leverage operasional.
2) Efisiensi
Prinsip Efisiensi menekankan bahwa penyelenggaraan sistem
pembayaran harus dapat dimanfaatkan secara luas sehingga skala ekonomi
yang meningkat dapat mengurangi biaya yang harus ditanggung oleh
masyarakat.
3) Kesetaraan Akses
Prinsip akses yang sama berarti bahwa BI tidak menginginkan
adanya praktek monopoli dalam pengelolaan sistem yang dapat
menghambat akses operator lain terhadap sistem tersebut. Ekuitas yang
relevan adalah ekuitas semua pihak dalam sistem pembayaran.
4) Customer Protection(perlindungan konsumen)
Bank sentral memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk
melakukan pengawasan agar masyarakat memiliki akses terhadap sistem
pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal.
3. Jenis-jenis Sistem Pembayaran
Secara umum, sistem pembayaran terbagi menjadi dua jenis, yaitu sistem
pembayaran tunai dan sistem pembayaran non tunai. Perbedaan mendasar dari
kedua sistem pembayaran tersebut terletak pada instrumen yang digunakan.
Sistem pembayaran tunai menggunakan mata uang sebagai instrument, sedangkan
sistem pembayaran non tunai menggunakan pembayaran kartu, transfer bank,
tagihan debit langsung, dan uang elektronik(e-money).
Adapun jenis-jenis sistem pembayaran yang belum disebutkan diatas
seperti:
Retail Payment ( ATM, E-Money, Digital Money, dll)
Batch System (Kartu Kredit)
Wholesale Payment
4. Lembaga dalam Sistem Pembayaran
Lembaga ini adalah lembaga yang menyediakan layanan yang dirancang
untuk mentransfer dana guna memenuhi kewajiban yang timbul dari aktivitas
ekonomi, seperti PT. Pos Indonesia (Persero).
5. Peranan Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Mengatur dan menjaga kelancaran fungsi sistem pembayaran Bank
Indonesia menurut undang-undang berwenang menetapkan, mengatur,
melaksanakan, mengeluarkan kebijakan Otorisasi, izin usaha dan pengendalian
sistem pembayaran.Lihat tabel di bawah untuk detailnya:
Gambar 1 Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Sumber: Buku Panduan Guru Ekonomi SMA/MA Muatan Kebanksentralan
Berdasarkan bagan di atas, dapat diketahui bahwa terdapat lima peranan Bank
Indonesia dalam sistem pembayaran yakni sebagai berikut:
a. Regulator
Bank Indonesia berperan dalam membuat peraturan-peraturan yang
mendukung kelancaran sistem pembayaran. Contohnya Peraturan Bank Indonesia
(PBI) Nomor 14/23/PBI/2012 tentang Transfer Dana dan Surat Edaran (SE)
Nomor 15/23/DASP tanggal 27 Juni 2013 tentang Penyelenggaraan Transfer
Dana yang diantaranya menegaskan bahwa penyelenggaraan transfer dana harus
Badan HukumIndonesia.
b. Perizinan
Bank Indonesia berperan dalam memberikan izin terhadap pihak- pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan sistem pembayaran. Seperti izin terhadap
lembaga yang akan melakukan kegiatan transfer dana, Alat Pembayaran
Menggunakan Kartu (APMK), dan uang elektronik.
c. Pengawasan
Kegiatan pengawasan dilakukan terhadap proses pembayaran maupun
terhadap aktivitas para pelaku yang terlibat dalam sistem pembayaran.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan sistem pembayaran, Bank
Indonesia memiliki wewenang/kekuatan untuk mengontrol implementasi
sistem tersebut dengan mengevaluasi dan melaksanakan tindak lanjut
(pemantauan).Upaya untuk mengarahkan pengenalan sistem pembayaran
ke arah yang lebih positif.
d. Operator
Bank Indonesia menyediakan sistem pembayaran yaitu Bank Indonesia
Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia (SKNBI).Sesuai ketentuan Bank Indonesia per 31 Mei
2013, batas nilai nominal pemindahan rekening yang dapat dijelaskan
dengan rekening koran yang digunakan SKNBI dinaikkan menjadi paling
banyak Rp500.000.000,00.Bank Indonesia Scripless Securities Settlement
System (BI-SSSS), menawarkan BI pengelolaan dan penyelesaian surat
berharga.
e. Fasilitator
Agar penyelenggaraan sistem pembayaran lebih aman dan efisien, Bank
Indonesia memfasilitasi pengembangan sistem pembayaran oleh industri
yang bergerak di sektor jasa keuangan. Selain menjalankan peran
sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Bank Indonesia juga
melakukan transaksi seperti operasi pasar terbuka, kliring tagihan dan
transaksi yang berkaitan dengan rekening pemerintah dan lembaga
keuangan internasional dengan Bank Indonesia.Bank Indonesia juga
bertindak sebagai pengguna dan anggota sistem pembayaran.
6. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran oleh Bank Indonesia
Penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia akan
dilakukan melalui dua cara:
Pertama, transaksi bernilai tinggi pertama kali dilakukan menggunakan Bank
Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Bank Indonesia Scripless
Securities Settlement System (BI-SSSS).
Kedua, transaksi nilai rendah (retail value) dilakukan menggunakan Sistem
Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Untuk informasi selengkapnya, lihat
dalam tabel berikut:
Gambar 2 Bagan Pelaksanaan Sistem Pembayaran
Sumber: Buku Panduan Guru Ekonomi SMA/MA Muatan Kebanksentra
Alat Pembayaran
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu mendeskripsikan
atau menggambarkan serta menyajikan tentang materi Alat Pembayaran dalam
perekonomian Indonesia sistematis dan tepat.
B. Uraian Materi
1. Pengertian Alat Pembayaran
Secara umum, yang dimaksud dengan alat pembayaran adalah alat yang dapat
digunakan untuk membayar berbagai bentuk transaksi yang dilakukan manusia.
2. Evolusi Alat Pembayaran
Alat pembayaran berkembang sangat pesat di dunia ini dan sangat maju dengan
perjalanan waktu tentunya.Ketika kita melihat ke belakang yaitu pada mulanya
dikenal alat pembayaran, pertukaran barang atau barter perdagangan adalah hal biasa
pada periode pra-modern.Dalam perkembangannya, satuan nilai tertentu mulai
dikenal Pembayaran, lebih dikenal dengan istilah uang.Hingga saat ini uang masih
menjadi salah satu alat pembayaran yang penting dalam masyarakat. Selain itu, alat
pembayaran tunai (cash based) beralih ke non tunai (cashless).Seperti alat
pembayaran berbasis kertas, misalnya cek dan simpanan wajib juga dikenal sebagai
alat pembayaran.Adapun paperless, seperti transfer elektronik dan alat pembayaran
berbasis kartu (ATM, kartu kredit, kartu debit dan kartu prabayar).
3. Jenis Alat Pembayaran
Ketika kalian melakukan jual beli atau kegiatan konsumsi, bisa jadi ada dua metode
pembayaran, tunai atau nontunai. Alat pembayaran pun menjadi dua tipe, alat
pembayaran tunai dan nontunai.Materi selanjutnya akan mengajak Anda mengetahui
bedanya.
a. Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas dan
logam). Uang kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk transaksi
bernilai kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat
pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding
uang giral. Namun, tentu saja perkembangan zaman pula yang akan membuat
jumlah ini terus bertambah.Sebenarnya, pemakaian uang kartal memiliki kendala
dalam hal efisiensi. Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan
(cash handling) terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan inefisiensi
dalam waktu pembayaran. Misalnya, ketika anda menunggu melakukan
pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu cukup lama karena
antrian yang panjang. Mungkin Anda masih ingat kejadian antre di pintu tol setiap
masa liburan atau mudik lebaran yang bisa mencapai berharihari. Sementara itu,
bila melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti
pencurian, perampokan dan pemalsuan uang.Menyadari ketidaknyamanan dan
inefisien memakai uang kartal, BI berinisiatif dan akan terus mendorong untuk
membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau
Less Cash Society (LCS).
b. Alat Pembayaran Nontunai
Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan semakin lazim dipakai
masyarakat. Alat pembayaran secara umum dibagi menjadi dua, yakni alat
pembayaran tunai dan alat pembayaran nontunai. Alat pembayaran tunai tiada lain
adalah uang rupiah sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, sedangkan alat
pembayaran nontunai secara umum dibagi menjadi dua, yakni:
1. Alat Pembayaran Berbasis Kertas (Paper Based) yaitu cek, bilyet giro, dan
nota debet.
Cek merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah
dana. Cek dikenal ada tiga macam, yaitu cek atas unjuk, cek atas nama, dan
cek silang. Sementara itu, Giro Bilyet adalah surat perintah nasabah bank
untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening
nasabah yang lain yang ditunjuk. Giro bilyet tidak dapat ditukarkan dengan
uang tunai di bank penerimanya.Adapun Nota Debet adalah warkat atau surat
yang digunakan untuk menagih nasabah bank lain melalui kliring. Nota
debetjuga digunakan untuk keperluan transaksi antar kantor, baik nota debet
dengan surat maupun nota debet dengan telegram. Nota debet dengan surat
atau dengantelegram disampaikan melaluikantorpos.
Gambar 5 Contoh Cek
Sumber: Website BCA
2. Alat Pembayaran Berbasis Elektronik (Electronic Based) yaitu Kartu
ATM/Debet, kartu kredit dan uang elektronik (e-money),serta digital
payments seperti shopeepay,gopay,ovo,dana,link aja.
Gambar 6 Contoh Kartu ATM
Sumber: www.neraca.co.id
Gambar 7 Contoh Uang elektronik(e-money)
Sumber: mudahsaja.my.id
Gambar 8 Digital payments
Sumber: www.pricebook.co.id
Uang
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu mendeskripsikan
atau menggambarkan serta menyajikan tentang materi Uang dalam perekonomian
Indonesia sistematis dan tepat.
B. Uraian Materi
1. Pengertian Uang
Pengertian uang merupakan alat tukar menukar, dalam hal ini uang digunakan
sebagai alat untuk membeli atau menjual suatu barang maupun jasa. Dengan kata lain
uang dapat dilakukan untuk membayar terhadap barang yang akan dibeli atau
diterima sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa. Menurut George N. Halm
Pengertian lain juga dapat menjelaskan, uang adalah suatu benda yang
diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan
melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, serta pada waktu yang
bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.
2. Sejarah Uang
Sejarah Uang di Indonesia dari Tahun 1945 hingga Saat Ini. Seperti yang kita ketahui
bersama Indonesia merdeka pada tahun 1945, yang secara otomatis menyebabkan
perubahan mata uang yang digunakan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah proklamasi kemerdekaan, pemerintah Indonesia memutuskan untuk membuat
mata uang sendiri. Berikut tahap-tahap perkembangan uang:
1. Tahap Barter
Tahap ini untuk memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi sendiri,
seseorang dalam tahap ini mencari barang dari orang yang ingin menukarkan
barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya.
2. Tahap Uang Barang
Kemudian pada masa ini muncul barang yang selalu digunakan secara
bergantian. Barang yang digunakan sebagai alat tukar adalah barang yang
diterima masyarakat, barang berharga atau barang kebutuhan sehari-hari.
Misalnya, orang Romawi menggunakan garam sebagai alat tukar dan upah.
3. Tahap Uang Logam
Bahan yang tergolong uang logam atau koin adalah emas dan perak. Uang
yang terbuat dari emas dan perak disebut koin. Dengan perkembangan
ekonomi, tawaran pertukaran dengan uang logam juga meningkat, sementara
jumlah logam mulia terbatas.
4. Tahap Uang Kertas
Awal mula uang kertas yang beredar berfungsi sebagai bukti kepemilikan
emas dan perak sebagai perantara dalam bertransaksi. Dengan kata lain, uang
kertas yang beredar saat itu dijamin 100% emas atau perak, yang sewaktu-
waktu dapat ditukar dengan jaminan. Juga, orang tidak lagi menggunakan
emas secara langsung sebagai alat tukar, tetapi justru menghasilkan bukti
nyata sebagai alat tukar.
3. Syarat Uang
Berikut ini adalah syarat-syarat uang:
1. Diterima secara universal, ini berarti bahwa semua orang dapat menggunakan
uang sebagai alat tukar
2. Tahan lama,dalam artian barang tersebut tidak gampang rusak,kualitas fisik yang
awet
3. Mudah dibawa
4. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai keseluruhannya
5. Mudah disimpan
6. Nilainya stabil
4. Fungsi Uang
Ada dua fungsi uang yang dapat di jelaskan sebagai berikut:
1) Fungsi Asli Uang
Fungsi uang yang pertama adalah satuan hitung, artinya digunakan sebagai
ukuran harga suatu benda. Dan fungsi uang yang kedua adalah alat tukar.
2) Fungsi Turunan
Alat Pembayaran
Alat Pemindah Kekayaan
Aalat Penyimpan Kekayaan
5. Jenis Uang
Jenis uang dibedakan berdasarkan bank penerbit, bahan uang, dan negara asalnya,
sehingga ada dua jenis uang:
Uang kartal,merupakan uang kertas dan logam yang dikeluarkan oleh BI.
Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam.
Rp.20.000,00 Rp.50.000,00
Uang Kertas Uang Kertas
TE 2014 TE 2014
Rp.100.000,00
Uang Kertas
TE 2014
Gambar 3 Uang Kertas
Sumber: www.bi.go.id
Uang koin Rp.100, Rp.200, Rp.500, Rp.1000.
TE 2016
Gambar 4 Uang koin
Sumber : www.bi.go.id
Uang giral,merupakan uang yang digunakan sebagai alat pembayaran yang
berupa cek, bilyet giro, dan kartu kredit.
6. Teori Nilai Uang
a. Teori Kuantitas Uang
Menurut teori ini uang hanya akan berpengaruh terhadap harga barang-barang.
Teorinya dapat dirumuskan sebagai berikut:
M= K.P
Ket:
M : Money
K : Konstanta
P : Price
Kesimpulan dari teori ini menunjukkan bahwa perubahan jumlah uang yang beredar
akan mengkaibatkan perubahan yang proporsional pada perubahan harga-harga.
b. Teori Transaksi dari Irving Fisher
Dapat dirumuskan sebagai berikut:
MV=PT
Ket:
M : Jumlah uang beredar
V : Velocity( kecepatan peredaran uang)
P : Price (harga)
T : Trade(jumlah barang yang beredar)
Perlu diingat asumsi yang melandasi teori transaksi Irving Fisher yaitu V dan T
tetap serta kesempatan kerja penuh.
c. Teori Pendapatan (liquidity preference)
dari J.M Keynes, dimana menurutnya yang memengaruhi tingkat harga yaitu lebih
banyak ditentukan oleh pendapatan.
d. Teori Persediaan Kas
Menurut A. Marshal dan Pigou, bahwa keinginan masyarakat terhadap uang
selain untuk transaksi juga sebagai penimbun kekayaan.Bisa diketahui sebagai
berikut rumusnya:
M=k.p.y
Ket:
M : Jumlah uang
K : Konstanta
P : Harga rata-rata
Y : Pendapatan
1. Judul : Observasi peran sistem dan alat pembayaran
2. Mata Pelajaran : IPS/Ekonomi
3. Kelas/Semester : X/Genap
4. Waktu : 1 JP(1 x 45 menit)
5. Petunjuk Belajar :
a) Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b) Amatilah video,gambar dan permasalahan yang sudah di sediakan oleh guru pada
lembar LKPD dengan seksama
c) Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada lembar LKPD
d) Buatlah kesimpulan dengan kelompok
e) Kerjakan dengan cara diskusi yang ditentukan oleh guru
f) Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas
6. Mendeskripsikan Sistem dan alat pembayaran dalam perekonomian
Pengertian
Komponen sistem pembayaran
Prinsip-prinsip
7. Tugas dan langkah kerja untuk kelompok
1) Perhatikan video dibawah ini:
https://youtu.be/0TBVf3g7tX0
https://youtu.be/_sw028ZvaBY
https://youtu.be/pBy9KCeQFns
Latihan
Berdasarkan video yang sudah tertera diatas yang bisa kalian amati,tulislah ringkasan
mengenai jenis-jenis sistem pembayaran,jenis-jenis alat pembayaran dan sejarah uang
dari video tersebut ditulis dengan kalimat anda sendiri(Keterampilan menguraikan)
2) Perhatikan gambar berikut ini:
Berdasarkan jenisnya sistem pembayaran dibagi menjadi 2 yaitu:
Berdasarkan gambar diatas tulislah jawaban dan diskusikan dengan kelompok anda,
Lalu tuliskan perbedaan dari keduanya!
3) Perhatikan gambar berikut ini:
Berdasarkan kelompok anda gambar diatas adalah jenis alat pembayaran nontunai
jelaskan dari ketiganya!
4) Jelaskan pengertian sistem pembayaran,alat pembayaran,dan uang menurut anda!
5) Sebutkan fungsi uang yang anda ketahui!