The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buletin Kreasi Edisi V/April 2021 mengangkat tema "INKADHA: Kualitas atau Legalitas" di tahun pertama STIT Al Karimiyyah Beraji, Gapura, Sumenep resmi berstatus Institut Kariman Wirayudha (INKADHA).

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by LPM Dialektika INKADHA, 2021-07-23 06:27:13

Buletin Kreasi V - April 2021

Buletin Kreasi Edisi V/April 2021 mengangkat tema "INKADHA: Kualitas atau Legalitas" di tahun pertama STIT Al Karimiyyah Beraji, Gapura, Sumenep resmi berstatus Institut Kariman Wirayudha (INKADHA).

Keywords: LPM Dialektika,Buletin Kreasi,INKADHA,STIT Al Karimiyyah

Buletin

KREASI
Cerdas, Peduli & Kreatif

PEKERJAAN RUMAH INKADHA
DI TAHUN PERTAMA

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 1

Penasehat: Ach. Syaiful, M.Pd.I (Rektor INKADHA) | Pelindung: Siti Hairiyah,
M.Pd (Warek II) | Pembina: Rafiqi, S.Pd (Sekjend 2013-2014) | Dewan Pertimbangan

Organisasi: Moh. Helmi (PU 2018-2019) | Pimpinan Umum: Fathorrosi ‘18 |
Sekretaris Jenderal: Moh. Amin Rais | Bendahara Umum: Dianatur Rosidah |
Divisi Pengkaderan: Fathorrosi ‘19, Azis Kamarullah | Divisi Penerbitan: Wafiqa
Jamilah, Alfin Andika Pratama | Divisi Litbang: Tola’ Aini, Nawirto | Divisi Jarkom:
Imyana, Junaidi | Anggota: Khairozi, M. Ridwan, Raudatul Janna, Siti Fauza, Siti
Nurrahmaniyah, Ibnu Jabal, Agus Mulyadi, Abd. Baqi, Dinda Fakhrunnisa’, Imroatul
Hasanah, Elmiyatus Sholehah, Kholifatus Sholihah, Lailatul Isnainiyah, Agus

Abdullah, Fitria Ningsih, Titik Rahmawati

2 | Buletin Kreasi -VV/A/Apprirli2l 0220121

Geliat Institut Pelindung:
di Tahun Pertama Siti Hairiyah, M.Pd (Warek II)

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pembina:
Bismillah, salam sejahtera kami sampaikan Rafiqi, S.Pd
beriring doa dan harapan. Semoga kita semua
diberikan kesehatan serta kesempatan untuk Pemimpin Umum:
terus berkarya. Alhamdulillah, setelah sekian Fathorrosi (‘18)
lama beristirahat di musim pandemi Covid-19,
atas tekad bulat serta kesadaran bahu memba- Pemimpin Redaksi:
hu, kami bisa meneruskan langkah yang tertun- Fathorrosi (‘19)
da. Pada kesempatan ini Buletin Kreasi Lembaga
Pers Mahasiswa (LPM) Dialektika edisi V kembali Dewan Redaksi:
hadir di genggaman pembaca sekalian. Shala- Fathorrosi (‘18), Moh. Helmi,
wat dan salam semoga tetap tercurah limpah-
kan kepada junjungan kita pemuda gurun pasir, Moh. Amin Rais, Dianatur
baginda Nabi Muhammad SAW. Sebagai manusia Rosidah, Fathorrosi (‘19)
yang berhutang budi sudah sepatutnya kita sen-
andungkan salam rindu padanya. Semoga kelak Redaktur Pelaksana:
disatukan di bawah naungan rahmat-Nya. Wafiqa Jamila
Sekilas, akhir-akhir ini kampus yang baru
saja beralih bentuk dari sekolah tinggi menjadi Reporter:
institut terus bergerak aktif membentuk genera- Alfin Andika Pratama, Azis
si bangsa yang berkualitas. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa hal, misalnya penyelenggaraan se- Kamarullah, Junaidi, Siti
kolah filsafat, bedah buku dan Diklat Jurnalistik Nurrahmaniyah
Tingkat Dasar (DJTD) yang sepenuhnya di-sup-
port kampus. Hal itu jelas berpengaruh pada Editor:
perkembangan literasi mahasiswa dalam ikut Tola’ Aini, Imyana, Nawirto
serta mewudukan visi-misi kampus menjadi per-
Lay Outer:
GAMBAR Siti Fauza, Raudatul Janna
School Student/
Learning Management Manajer Iklan:
M. Ridwan
System Course
SUMBER Diterbitkan oleh:
LPM Dialektika INKADHA
Chenisha/cleanpng.com Beraji, Gapura, Sumenep
IDE
Email:
Helmy, Rosi [email protected]
DESAIN
Rafiqi Kontak Person:
087 750 262 938/
087 885 895 779

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 3

EDITORIAL guruan tinggi berbasis riset.
5 - Kesadaran Membangun Kampus Merdeka dan Berkemajuan Setelah menilik beberapa

SAJIAN UTAMA hal di atas, sudah jelas usaha
8 - Tahun Pertama Alih Bentuk, INKADHA Tata Sistemnya masif dari civitas akademika
untuk membangun maha-
WAWANCARA siswa yang kritis. Tentunya
15 - Mengejar Target Akreditasi Prodi Baru dalam artian kritis ala dunia
16 - Utamakan Linieritas akademik bukan kritis ala ru-
mah sakit. Hal tersebut juga
KATA MEREKA menunjukkan kepedulian
19 - Perlu Perluas Relasi seluruh elemen kampus atas
kemajuan almamater besar
- Harus Saling Kerja Sama kita, merekonstruksi dari sa-
- Butuh Praktik ran yang lahir dari kritik. Den-
gan adanya hal itu juga, tentu
OPINI buletin ini hadir dengan vari-
20 - Perguruan Tinggi Ideal di Pondok Pesantren an baru. Amin, insyaAllah.
22 - Kampus: Legalitas atau Kualitas
24 - Mencetak Lulusan Perlu Persiapan Atas segala hormat dan
terima kasih kami haturkan
ESAI kepada seluruh narasum-
26 - Organisasi Penunjang Kinerja Institusi ber, kontributor tulisan, dan
28 - Kompetisi Jalur Kampus semua pihak yang memban-
tu terwujudnya buletin ini.
KISAH Semoga Tuhan memberikan
30 - Rintik di Taman Bungkul hadiah terbaik atas jasa yang
tak mampu kami balas. Tera-
SAJAK khir, dengan penuh kesada-
HAL 34 - 41 ran, buletin ini tentu memiliki
banyak kekurangan dan jauh
TAWA KREASI dari kata sempurna. Maka
42 - Gosip, Taksi dan Bemo dari itu, saran dan kritik kami
harapkan sebagai upaya per-
RESENSI baikan diri, karena pastinya
43 - Perjuangan Gadis Pemetik Teh lembaga pers manapun tidak
akan mengalami perbaikan
KOLOM ALUMNI jika ia menutup mata dan tel-
45 - Pers Mahasiswa: Identitas dan Tuntutan inga atas kritik dan saran dari
orang lain.
4 | Buletin Kreasi V/April 2021
Penampilan boleh seder-
hana, tapi tidak dengan pe-
mikiran dan cita-cita. Salam
pers mahasiswa.

Wassalam...
Redaksi

Kesadaran Membangun Kampus Merdeka
dan Berkemajuan

Oleh: Fathorrosi*

Secara umum perkemban- an tinggi yang jika ditelisik lebih
gan Lembaga Pendidikan dalam sudah banyak melahir-
di Indonesia mengalami kan mahasiswa-mahassiswa
pertumbuhan yang signifikan, lulusan yang berkualitas. Mis-
lebih khusus perkembangan al yang bisa kita baca, Seko-
perguruan tinggi dalam pel- lah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)
bagai penjuru negeri tercinta Al Karimiyyah yang kini sudah
kita. Dalam dekade terakhir, da-
lam website resmi DIKTI, jumlah pergu- alih status menjadi Institut Kari-
ruan tinggi di Indonesia telah mencapai man Wirayudha (INKADHA), Universitas
angka 4.259 dengan rincian; akademik Wiraraja, STKIP PGRI Sumenep, Instika
1.097 Unit, Politeknik 228 Unit, Sekolah Guluk-Guluk, sampai pada Uniba, yang
tinggi 2.303 unit, institut 122, dan univer- perkembangannya sangat cepat dengan
sitas 509 unit. Seluruh perguruan tinggi sekejap bisa lolos dan menjadi Universi-
tersebut tersebar luas dalam berbagai tas di Sumenep.
daerah di Indonesia. Meski yang terban-
yak masih di pulau jawa yang mencapai Akan tetapi, dengan banyaknya per-
1.708 unit, akan tetapi jumlah perguruan guruan tinggi di Sumenep tidak menut-
tinggi di Indonesia bahkan mencapai up kemungkinan akan melahirkan sikap
4388 perguruan tinggi. Bahkan disadari, kekhawatiran, apabila sistem perguruan
jumlah ini lebih banyak dari perguruan tinggi di Sumenep untuk menyesuaikan
tinggi di Eropa. Dari banyaknya perguru- dengan perkembangan yang ada. Mis-
an tinggi, 50% adalah perguruan tinggi alkan kekhawatiran lulusan yang tidak
swasta, dan menampung sekitar 7 juta kompeten. perguruan tidak bisa menang-
mahasiswa dan 250 ribu dosen. gulangi kasus plagiasi yang dilakukan
oleh oknum, baik itu mahasiswa mau-
Dalam kacamata yang lebih khu- pun pera pakar perguruan tinggi, atau
sus, Sumenep, dalam banyak sisi dapat bahkan kekhawatiran lulusan perguruan
dipandang sebagai sebuah kabupat- tinggi tidak kreatif menanggapi realita
en yang penuh dengan lembaga pen- sosial yang ada. Artinya ini perlu perha-
didikan, baik itu lembaga dari tingkat tian khusus terkait berbagai kekhawati-
bawah, sampai pada tinggal perguruan ran terhadap perkembangan perguruan
tinggi. Hal ini dilatar belakangi oleh ban- tinggi di kabupaten Sumenep.
yaknya para praktisi pendidikan yang
terus berusaha untuk terus memajukan Harapan mempunyai, bahkan
lembaga pendidikannya. Tentu dengan mendirikan sebuah perguruan tinggi
alasan agar tidak lenyap dari perkem- yang berkualitas, atau kuliah di kampus
bangan pendidikan. Khusus perguruan yang berkualitas, pasti menjadi dam-
tinggi, di Sumenep ada banyak perguru- baan banyak orang. Terutama bagi mer-
eka yang benar-benar niat untuk menja-
di insan yang berguna bagi bangsa dan

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 5

Gedung Rektorat Institut Kariman Wirayudha (INKADHA) Sumenep. (Foto Fathorrosi ‘19/Kreasi)

Negara, lebih-lebih mengabdi terhadap alkan banyak lapangan pekerjaan yang
masyarakat di kampung halaman mas- dipaksa digantikan oleh pekerjaan baru.
ing-masing. Dari berbagai hal demikian, Atau suatu saat, pekerjaan manusia akan
maka diperlukan suatu perguruan ting- tergantikan oleh mesin-mesin masa de-
gi yang sadar, serta melek, untuk tidak pan. Menyadari hal ini, dalam rangka
sekadar hanya mengejar popularitas merespon tantangan tersebut, menteri pen-
atau legalitas suatu perguruan tinggi, didikan dan kebudayaan Nadiem Anwar Ma-
ketimbang kualitas sistem dalam pen- karim meluncurkan kebijakan pendidikan
gelolaan akademiknya. Akan tetapi, jika untuk perguruan tinggi yang dikenal dengan
kualitas  perguruan tinggi sudah baik, istilah “Merdeka Belajar—Kampus Merde-
sistem di dalamnya sudah sesuai dengan ka” Januari 2020 lalu.
koridor perguruan tinggi yang berkuali-
tas, masih saja lulusannya tetap saja ti- Gebrakan Merdeka Belajar—Kam-
dak kompeten, maka, yang perlu di eval- pus Merdeka, tidak lain merupakan suatu
uasi siapa? Jawabannya ada dalam diri konsep yang menawarkan, dan mengajak
kita masing-masing. seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk
membangun rencana strategis dalam mem-
Saat ini pemerintah mencetuskan persiapkan kompetensi mahasiswa dan lu-
istilah baru terkait kampus merde- lusan secara matang untuk lebih gayut dan
ka, merdeka belajar, tidak lain adalah siap dengan kebutuhan dan perkembangan
menanggapi perkembangan zaman zaman yang akan terjadi. Adapun empat
yang ada, dan sejarah ilmu pengetahuan program dalam konsep ini, yakni kemuda-
yang terus mengalami perubahan, mis- han pembukaan program studi baru, peru-

6 | Buletin Kreasi V/April 2021

bahan sistem akreditasi perguruan tinggi, majukan kampus, dalam rangka terciptanya
kemudahan perguruan tinggi menjadi PTN kampus satu tujuan.
berbadan hukum, serta menjamin hak bela-
jar mahasiswa untuk mengambil tiga semes- Kedua, terciptanya melek Literasi.
ter di luar program studinya. Pernyataan seperti ini muncul ke permu-
kaan tidak lain merupakan suatu inisiatif
Kebijakan baru ini, telah dirasakan menanggulangi minimnya literasi dalam
oleh banyak perguruan tinggi di seluruh dunia kampus, contoh besarnya yang tam-
penjuru, tak terkecuali perguruan tinggi pak di depan mata salah satunya minimn-
Institut kariman Wirayudha (INKADHA) ya peduli literasi dan penelitian, atau yang
yang beberapa bulan lalu telah beralih malah lebih miris maraknya plagiasi da-
status dari sekolah tinggi menjadi Institut. lam dunia kampus; mahasiswa yang memi-
Dalam buletin Kreasi Edisi ke IV, kita telah lih jalan pintas membuat tugas kampus,
menikmati berbagai tulisan yang meng- atau suatu dosen yang melakukan plagiat
arah terhadap proses peralihan kampus, terhadap karya ilmiahnya, atau yang lebih
hal ini tidak menutup kemungkinan, la- miris, dosen yang tidak bisa sama sekali
hirnya karya tulis ini sebagai suatu lang- menulis, untuk sekadar menulis sebuah
kah menindaklanjuti perihal yang sama karya ilmiah sederhana.
setelah beberapa bulan menikmati kam-
pus yang sudah menjadi Institut. Ketiga, peningkatan sarana prasa-
rana kampus, tidak bisa kita nafikan,
Dalam banyak kasus, sebuah nama sistem pembelajaran yang efektif, itu
bahkan seringkali dijadikan sebuah pa- harus didukung dengan lingkungan dan
tokan, bahwa kampus itu sudah semakin sarana belajar yang mendukung, misaln-
berkembang, baik dari nama institusi mau- ya ketersediaan perpustakaan yang me-
pun pembukaan prodi baru yang akan madai untuk referensi mahasiswa, atau
menunjang terhadap sebuah perkem- ruang belajar yang mendukung terhadap
bangan. Namun yang perlu diperhatikan ketenangan mahasiswa dalam mengi-
dengan adanya perkembangan, akan kuti pembelajaran di kelas. pernyataan
ada tendensi yang memungkinkan se- ini malah sering dikeluhkan oleh ma-
buah kampus untuk mengugrade sistem hasiswa manapun, lebih-lebih fasilitas
yang ada dalam tubuh kampus, termasuk perpustakaan yang menjadi sentral uta-
meningkatkan SDM yang ada, baik dari ma mahasiswa mencari referensi dalam
mahasiswanya, dosen, sampai pada susu- mengerjakan tugas.
nan teratas perguruan tersebut.
Tentu, berbagai hal yang telah di-
Setidaknya untuk menbangun kampus tulis di atas merupakan gambaran be-
yang berkemajuan dan merdeka, maka per- sar kedaan dunia perguruan tinggi kita.
lu beberapa hal yang dianggap penting, dan Akan tetapi, yang perlu kita lakukan
perlu untuk dimiliki suatu sistem kampus; adalah tetap tidak berkecil hati, sebab
pertama, meningkatkan kerja sama sesama untuk menjadi perguruan tinggi yang
elemen jajaran kampus, dan mahasiswa berkualitas diperlukan proses yang tidak
untuk  satu visi misi. Artinya, setiap elemen gampang, tetap semangat dan saling
yang ada di kampus hendaknya sinergi dan rangkul tangan untuk menciptakan kam-
satu tujuan, saling mendukung, utamanya pus merdeka dan berkemajuan.
dukungan penuh terhadap berbagai kegia-
tan mahasiswa  untuk terus sama-sama me- *PU LPM Dialektika Periode 2020-2021 dan
Mahasiswa Semeseter VI Prodi MPI.

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 7

ALIH STATUS: Penyerahan SK Alih Status STIT Al Karimiyyah menjadi Institut Kariman
Wirayudha (INKADHA) Sumenep melalui video conference di Ruang Rapat VIP Rumah

Dinas Bupati Sumenep, Jumat (8/4/2021). (Foto IST/Kreasi)

Tahun Pertama Alih Bentuk,
INKADHA Tata Sistemnya

Mimpi Sekolah Tinggi Ilmu Tar- ralih bentuk menjadi Institut Kariman
biyah (STIT) Al Karimiyyah Wirayudha (INKADHA) tentu bukan perk-
Beraji, Gapura, Sumenep men- ara mudah. Butuh penantian panjang se-
jadi institut yang dibangun se- lama 3 tahun lamanya, serta kinerja eks-
jak akhir tahun 2017 lalu kini telah dinik- tra untuk mewujudkannya. Keberhasilan
mati bersama. Mimpi itu benar-benar ini bukan hanya keuntungan belaka atau
terwujud setelah mendapat kepastian hanya sekadar formalitas untuk mening-
dari Direktur PTKI Kemenag RI serta Ka- gikan gengsi dari kasta sekolah tinggi.
subdit Kelembagaan dan Kerjasama Dit. Tetapi ini adalah wajah yang sebenarnya
PTKI di Ruang VIP Rumah Dinas Bupati bahwa elemen STIT Al Karimiyyah mem-
Sumenep pada Jumat, 08 April 2020 lalu punyai skill yang berkualiatas yang dib-
melalui video conference. uktikan dalam wujud kesuksesan men-
Keberhasilan STIT Al Karimiyyah be- gantar sekolah tinggi ke level institut.

8 | Buletin Kreasi V/April 2021

Rentetan usaha yang mendorong Tarbiyah dengan jurusan Manajemen
pada sebuah keberhasilan harus be- Pedidikan Islam (S1), Pendidikan Baha-
nar-benar ditata dengan rapi, state- sa Arab (S1), Pendidikan Guru Madrasah
men buruk harus disingkirkan–semata Ibtidaiyah (S1), dan Pendidikan Islam
ini demi gelar baru agar sesuai dengan Anak Usia Dini (S1). Setelah ada keingi-
kualitas sebuah institut. Mindset monop- nan beralih bentuk menjadi institut,
oli yang cenderung memberikan penam- maka dipersiapkanlah prodi-prodi baru
pakan baik di perguruan tinggi perlu sebagai persyaratan beralih jenjang.
adanya kejelasan. Hal ini perlu ditekank- Adapun prodi-prodi tersebut di antara-
an agar fungsi manajemen berjalan se- nya: Manajemen Bisnis Syariah (S1), Pe-
bagaimana mestinya. mikiran Politik Islam (S1), Psikologi Is-
lam (S1), dan Pasca Sarjana Manajemen
Maka dari itu, pekerjaan rumah sudah Pendidikan Islam (S2). Keempat prodi
yang diajukan kepada Ban-PT telah
menanti di tahun pertama STIT Al Karim- memenuhi akreditasi minimal SK pada
tanggal 12 Februari 2019 lalu.
iyyah beralih bentuk menjadi INKADHA.
Berangsur Menata Kelembagaan
Capaian yang sama, harus kembali pada dan Akademik
landasan manajemen agar perkemban-
gan INKADHA tertata dengan baik dan Menjabat sebagai rektor, Ach. Syai-
transparan. Utamanya dalam hal Sumber ful A’la menegaskan bahwa INKADHA
Daya Manusia (SDM) yang merupakan tit- ke depannya akan difokuskan pada
ik sentral pentrasfer pengetahuan kepada ‘Kampus Berbasis Riset’. Hal itu dilaku-
mahasiswa harus unggul dan kompeten kan karena koridor awal beralih bentuk
di bidangnya. Serta pengadaan sarana sudah dicanangkan menjadi brand per-
prasaran yang memadai haruslah juga ter- guruan tinggi berbasis riset dan inter-
penuhi. preneur yang mewajibkan penelitian ke-
pada seluruh elemen kampus, termasuk
Maka tak salah jika Rektor INKADHA mahasiswa.
Sumenep, Madura, Dr. Ach. Syaiful A’la,
M.Pd membuat plan penataan Kelem- Keinginan itu tidak serta merta mun-
bagaan, Akademik dan SDM dalam cul dari ambisi keberhasilan menjadi in-
program kerjanya. Ada banyak faktor stitut semata. Melainkan sebagai wadah
mengapa hal ini diutamakan, salah sat- pengembangan intelektual mahasiswa
unya karena diperlukan tenaga ahli un- yang menempuh pendidikan di perguru-
tuk menjalankan sistem pendidikan di an tinggi ligkungan pesantren.
kampus yang baru saja beralih bentuk
menjadi institut. Hal itu terlihat dari per- Sebelumnya, usai dikukuhkan se-
bedaan utama antara sekolah tinggi dan bagai pemimpin INKADHA pada tanggal
isntitut yang mana pada tatanan sekolah 02 Agustus 2020 lalu, untuk lima tahun ke
tinggi hanya memiliki satu fakultas, dan depan Syaiful telah memetakan bebera-
terbagi menjadi beberapa jurusan yang pa tonggak capaian (Milestone) untuk
berkaitan dengan fakultas tersebut. Se- mewujudkan diri sebagai kampus ber-
dangkan institut fakultas-fakultasnya basis riset. Dikutip dari laman E-KABARI.
berasal dari satu jenis keilmuan saja. com, tahun pertama dalam rencananya
akan fokus pada penataan kelembagaan
Sebelum beralih bentuk menjadi in-
stitut, STIT Al Karimiyyah hanya memi-
liki satu fakultas saja yaitu fakultas

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 9

dan akademik. Kemudian tahun kedua ma dipegang oleh Zainollah, M.Pd se-
melakukan penataan Sumber Daya Ma- laku Wakil Rektor I. Sedangkan pada
nusia (SDM). Barulah pada tahun ketiga Bidang Administrasi Umum, Perenca-
fokus pada penelitian berbasis prodi, naan, Keuangan dan Kemahasiswaan-
dilanjutkan tahun keempat penelitian berada di tangan Siti Hairiyah, M.Pd se-
berbasis mata kuliah sebagai langkah laku Wakil Rektor II.
awal menapaki visi-misi menjadi kampus
berbasis riset di Madura. Hal itu tertera dalam Surat Keputu-
san Yayasan Kariman soal Pengangka-
”Target kita menjadi kampus pe- tan Rektor dan Wakil Rektor INKADHA
santren yang unggul dalam bidang Beraji, Gapura, Sumenep Masa Bhakti
riset di Madura,” ujarnya, Ahad, 02 2020-2024 dengan Nomor Surat: 001/YK/
Agustus 2020 lalu. AHU/278/VII/2020 itu ditetapkan pada
tanggal 26 Juli 2020 ditandatangani oleh
Terlepas dari itu, perihal perkemban- Ketua Yayasan Kariman, H. Sami'oeddin.
gan kelembagaan dan akademik setelah
menjadi institut ada banyak hal yang ”Struktur sudah terealisasi, tinggal
telah diupayakan oleh civitas akademik. penataan mutunya,” ungkap Syaiful, Se-
Salah satunya realisasi struktur kelem- lasa, 09 Februari 2021, di kediamannya.
bagaan pun telah final dengan beberapa
pembagian job kepada masing-masing Berselang dua puluh empat hari
dosen dan karyawan. setelah dikukuhkan sebagai Rektor
INKADHA, pada 27 Agutus 2020, ia pun
Untuk merealisasikan diri sebagai melantik dua puluh sembilan pejabat
kampus berbasis riset Syaiful tidak ha- INKADHA periode 2020-2024. Penguku-
nya bekerja seorang diri. Ada dua pem- han Dekan, Ketua Prodi, Kepala Lemba-
bantu utama yang difokuskan pada ga dan Direktur Pasca Sarjana berserta
pengembangan akademik dan admin- jabatan lainnya terlampir dalam Surat
istrasi umum. Untuk Bidang Akademik, Keputusan (SK) Yayasan Kariman Nomor:
Pengembangan Lembaga dan Kerjasa- 0.1.2.A1/5.3370/2020.

10 | Buletin Kreasi V/April 2021

Ikhtiar Menuju Kampus Unggul Bukti kerja sama tersebut dibukti-
Langkah cepat setelah ditunjuk kan dengan penandatanganan Memo-
randum Of Understanding (MoU) antara
sebagai Wakil Rektor I Zainollah pun INKADHA Sumenep oleh Zainollah, M.Pd
merentangkan kerja sama dengan Uni- dengan Ahmad, S.Ag., M.Pd, Rektor UIM
versitas Islam Madura (UIM) Pamekasan. Pamekasan. Tak hanya itu, dalam jang-
Dalam kunjungan tanggal 22 Februari ka waktu dekat pihaknya juga meren-
2021 lalu, pihaknya membahas tentang canakan menjalin kerjasama dengan
kerja sama yang meliputi Pendidikan, Institut Agama Islam (IAIN) Madura.
Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Keberhasilan dari kerja sama itu
(SDM) dengan UIM Pamekasan. Turut pun mendapat respon dari Badan Ek-
serta beberapa birokrat kampus pada sekutif Mahasiswa (BEM). Zubairi me-
kunjungan tersebut, Amiruddin (Dekan mandang memperluas relasi sangat
Fakultas Tarbiyyah), Fawaid Zaini (Wakil perlu dilakukan, mengingat keberhasi-
Dekan Fakultas Tarbiyyah) Ach. Wildan lan alih bentuk tersebut harus didasari
Al Faizi (Direktur Pasca Sarjana), dan Si- dengan keterbukaan civitas akademik
ful Arifin (Kepala LP2M). untuk lebih baik, salah satunya dengan
menjalin kerja sama.
”Kami juga menjalin kerja sama den-
gan UIM di bidang pendidikan dan pene- ”Kampus yang mempunyai elektabil-
litian,” jelas Zainol saat ditemui di ruang itas tinggi dan luar biasa ia yang mampu
kerjanya, Ahad, 14 Maret 2021. berkolaborasi dalam bidang apapun,”

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 11

jelasnya, Ahad, 14 Maret 2021. mal meski jam belajarnya tetap dari jam
Selain menjalin relasi ke instansi luar, 13.00 sampai jam 17.00 WIB,” tandasnya.

menyikapi tentang pelaksanaan pembe- Meski sistem perkuliahan terkenda-
lajaran di masa pandemi Covid-19 civi- la wabah Covid-19, civitas akademik tak
tas akademik pun membuat kebijakan tinggal diam membiarkan tatanannya
terkait pembelajaran di tengah wabah. terbengkalai. Hal itu dituangkan dalam
Setelah sebelumnya sempat terjadi pem- inovasi menghidupkan perkuliahan di
balajaran tatap muka dan daring berka- tengah pandemi dengan cara meng-
li-kali, maka ke depannya sistem perkual- gelar kuliah umum.
iahan akan berjalan seperti biasa. Hal itu
dipastikan berdasarkan hasil keputusan Pada pelaksanaannya, acara terse-
rapat bersama senat dan yayasan. Meski
demikian, Zainollah mengatakan kebi- KERJA SAMA: Foto bersama pihak INKADHA Sumenep
jakan-kebijakan itu sewaktu-waktu bisa dengan pihak UIM Pamekasan usai menandatangani
berubah karena selama dalam pelaksa-
naanya akan terus dilakukan evaluasi se- MoU, Senin (22/2/2021). (Foto IST/FB Zainollah)
suai situasi dan kondisi.
but melibatkan sejumlah dosen dan ma-
”Insyaallah seratus persen selama hasiswa dengan menetapkan protokol
kondisinya kondusif dan memungkink- kesehatan selama kegiatan. Berlangsung
an seperti beberapa minggu-minggu ini, di aula lantai dua gedung sebelah barat,
perkuliahan akan dilaksanakan seperti acara tersebut bertemakan “Kampus
yang sudah direncanakan,” jelasnya. Merdeka, Merdeka Belajar” Membentuk
Mahasiswa dan Lulusan yang Berkompe-
Berjalannya pelaksanaan perkuli- ten dan Berkualitas yang diisi langsung
ahan yang mendekati bulan Ramadan oleh Dr. Iskandar Dzulkarnain S.Th.I., M.Si
akan dibagi menjadi dua bagian. Untuk Dosen Universitas Trunojoyo Madura
pertemuan pertama sampai delapan (UTM) Bangkalan.
akan dilaksanakan sebelum ujian tengah
semester. Sedangkan pertemuan-per- Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah,
temuan selanjutnya akan dilaksanakan Fawaid Zaini mengatakan, kuliah umum
pasca hari raya Idul Fitri. itu dilaksanakan untuk meningkatkan
kualitas dosen dan mahasiswa agar seti-
Ke depannya, kata Zainollah satuan ap elemen kampus sama-sama memiliki
kredit semester akan diproyeksi menjadi kekuatan membangun INKADHA menja-
50 menit per-SKS serta akan member-
lakukan program lima hari kerja . Hanya
saja untuk saat ini karena terkendala ru-
angan dan sarana prasarana lainnya pi-
haknya masih mengupayakan diri untuk
merealisasikan itu.

”Selain itu, rencana dari wakil rektor
dua juga akan melaksanakan program
lima hari kerja. Misalkan dari hari Senin
sampai Jumat atau Rabu sampai Ahad.
Karena dengan berubahnya hari kerja
tersebut diprediksikan akan lebih maksi-

12 | Buletin Kreasi V/April 2021

di lebih baik. Saat ditemui di Jl. Raya Adirasa, Kol-
”Kuliah umum ini dilaksanakan guna or, Sumenep Abdul Hadi menuturkan
bahwa di Prodi MBS sudah memiliki
membentuk kualitas SDM Institut Kariman dosen tetap yang linear dengan jurusan
Wirayudha yang lebih bermutu,” tegasnya ekonomi. Keseluruhan ada lima dosen, di
saat sambutan, Ahad, 31 Januari 2021. antaranya Abdussakur, M.E, Anis Sulalah,
M.E, Kristiani Utami, MM, Zainurrahman,
Meski tak bisa dihadiri Rektor, M.E, dan Muhni, S.E, MM.
Zainollah berharap acara tersebut ber-
jalan dengan baik serta melahirkan out- Melihat perkembangan prodi MBS
put yang bisa bersinergi untuk memban- yang semakin meningkat, pada tahun-ta-
gun kampus lebih baik. hun selanjutnya akan diberlakukan dua
kelas per semester. Menurut Abdul Hadi,
”Saya mewakili rektor mengucap- hal itu perlu dilakukan agar dapat me-
kan mohon maaf karena sekitar seten- maksimalkan efektivitas kegiatan bela-
gah bulan yang lalu beliau mengalami jar mengajar dalam kelas.
kecelakaan sehingga tidak dapat hadir
pada kesempatan kali ini,” harapnya. ”Ke depannya untuk kelas MBS akan
kami usahakan menjadi dua kelas,” ung-
Salah satu acara inti dalam kuliah kap Abdul Hadi saat ditemui pada Sela-
umum tersebut juga diisi dengan sosial- sa, 09 Februari 2021 lalu.
isasi sistem baru dari civitas akademik
INKADHA yang berkaitan dengan pelaksa- Meski MBS merupakan prodi baru
naan kegiatan semester genap dan sistem di INKADHA, tak menutup kemungk-
keuangan yang akan direkonstruksi. inan akan membutuhkan banyak sarana
prasaran pendukung selama kegiatann-
Buka Prodi Baru, MBS Terfavorit ya. Karena kata Abdul Hadi, mahasiswa
Salah satu keberhasilan INKADHA MBS tidak cukup jika hanya diberikan
pemahaman teori-teori yang berhubun-
beralih bentuk menjadi institut yaitu ter- gan dengan kelembagaan keuangan
dorong oleh terakreditasinya sejumlah saja. Maka untuk ke depannya maha-
prodi baru pada tahun 2019 lalu, salah siswa akan diberikan sentuhan praktik
satunya jurusan Manajemen Bisnis Syari- bagaimana mengelola lembaga keuan-
ah (MBS) Fakultas Ekonomi. Sejak direm- gan, mengelola saham, dan membuat
sikan pada tanggal 12 Februari 2019, MBS laporan keuangan. Namun, sebelum
mampu memikat pilihan mahasiswa untuk melangkah ke arah itu pihaknya akan
mengambil jurusan tersebut. Alhasil, prodi melakukan studi banding dengan instan-
yang ditangani oleh Abdul Hadi, M.Pd itu si keuangan seperti Bank Indonesia (BI),
menjadi pilihan favorit mahasiswa baru. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Indo-
nesia Stock Exchange (IDK).
Pada penerimaan mahasiswa baru
tahun 2019/2020 prodi tersebut menjadi Merespon keinginan Ketua Prodi
jurusan terbanyak kedua setelah prodi MBS, Warek I pun memberi dukungan
MPI, di mana mahasiswa yang terdaftar terhadap keinginannya. Menurut Zainol-
pada tahun 2019 terhitung 26 maha- lah, pihaknya akan segera meluaskan
siswa. Pada tahun selanjutnya, tahun ak- relasi dengan berbagai kelembagaan,
ademik 2020/2021 program studi Mana- mengingat prodi MBS sangat membutuh-
jemen Bisnis Syariah (MBS) mengalami kan ruang aplikasi.
peningkatan. Sebanyak 37 mahasiswa
terdaftar di Prodi MBS.

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 13

”Hal itu menjadi kewajiban karena KOMITMEN: Rektor INKADHA Sumenep, Ach. Syaiful
kita sudah memiliki prodi Manajemen A’la, M.Pd.I . (Foto IST/FB Ach Syaiful A’la)
Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi Syari-
ah,” tegasnya, Ahad, 14 Februari 2021. bangan akan ditinggalkan. Dan perubah-
an inilah yang sekarang terjadi di INKAD-
Menyoal tentang praktikum di prodi HA, di mana kampus yang berdiri sekitar
Manajemen Bisnis Syariah, ada banyak tahun 2008 lalu setelah resmi menjadi
target yang direncanakan oleh Abdul institut langsung mengusung brand se-
Hadi. Selain menjalin kerja sama dengan bagai ‘Kampus Berbasis Riset’.
OJK, pihaknya juga mengupayakan lab-
oratorium saham Bursa Efek Indonesia Untuk mewujudkannya, ada beber-
(BEI) dan mendirikan Bank Mini Syariah apa hal yang perlu dipersiapkan kata
(BMS) di lingkungan kampus. Syaiful. Salah satunya dengan mengada-
kan diklat kepenulisan dan riset.
”Mahasiswa akan diajak main saham.
Kita juga membutuhkan Lab untuk prak- ”Jurnal kita sudah bernilai IV (red).
tik,” tambahnya. Saya minta dosen untuk menulis pene-
litian per prodi dan juga jurnal berbasis
Menyikapi hal itu, Wakris Sa’adah ma- mata kuliah,” ujar Rektor INKADHA.
hasiswi prodi MBS semester II pun men-
gugkapkan bahwa ke depannya harus ada Selain melakukan latihan kepenu-
pembaharuan di Fakultas Ekonomi. Ia me- lisan, ada hal lain yang tak kalah pent-
nilai kinerja dosen di MBS tidak cukup ha- ing dalam mewujudkan visi misinya itu.
nya menyampaikan teori saja. Perlu dise- Menurut Siti Hairiyah pengelolaan SDM
lipkan praktik di tengah perkuliahan agar perlu diperjelas agar korelasi usaha dan
mahasiswa mengerti bagaimana sistem tujuan tidak salah sasaran. Sejauh ini un-
manajemen bisnis yang sebenarnya. tuk mencapai itu, ia telah menyiapkan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian ke-
”Untuk bisnis syariah tidak bisa terus pada Masyarakat (LPM) secara matang.
teori, kita butuh praktik agar kita paham
bagaimana manajemen bisnis yang se- ”Ke depan bukan hanya mahasiswa
sungguhnya,” ungkap mahasiswi asal yang dituntut untuk menulis, dosen juga
Gapura Timur itu, Ahad, 14 Maret 2021. demikian. Tentu dengan cara yang ber-
beda, dosen dituntut menulis di jurnal
Mulai Menyiapkan Diri dan melakukan pengabdian di mas-
Menjadi Kampus Riset yarakat,” jelas Warek II INKADHA itu, Ju-
mat, 19 Februari 2021.
Keberhasilan STIT Al Karimiyyah be-
ralih bentuk menjadi INKADHA patut | Ridwan, Rosi, Aini, Nawer, Yana, Fiqo, Eros,
diapresiasi. Kegigihan dan semangatnya Azis, Alfin, Jun, Niyah, Rara, Fauza, Amin, Helmy
menuju perubahan perlu dicontoh. Tak
salah jika pepatah mengatakan, kesuli-
tan terbesar dalam hidup adalah men-
gubah sesuatu dari wujud aslinya. Tetapi
inilah kenyataannya bahwa rintangan
dan penantian tidak menghalangi tekad
STIT Al Karimiyah menjadi institut.

Pada era perkembangan yang pesat
dan cepat, yang tak mengalami perkem-

14 | Buletin Kreasi V/April 2021

Amiruddin, M.Pd.I

Dekan Fakultas Tarbiyah

Mengejar Target

Akreditasi

Prodi Baru

Suksesnya peralihan STIT Al Karimiyyah menjadi Institut Kariman Wirayudha
(INKADHA) merupakan capaian besar yang membutuhkan kesiapan dari seti-
ap sisi. Maka dari itu, atmosfer sistem di dalamnya tentu juga mengalami peru-
bahan, baik dari penataan mahasiswa, penentuan kurikulum, ataupun kinerja
setiap dosen.

Untuk itu, tim Kreasi telah menemui Amiruddin, M.Pd.I, Dekan Fakultas Tarbiyah
INKADHA untuk menelisik secara mendalam bagaimana penataan prodi di tingkat
institut yang telah bertambah. Masihkah sama seperti di tingkat sekolah tinggi? Atau
adakah perbedaan secara khusus dalam menata segala kebijakannya?

Berikut hasil wawancara Nawirto, Tola’ Aini, Imyana dan Fathorrosi ‘18 dengan
Dekan Fakultas Tarbiyah INKADHA pada tanggal 8 Februari 2021 lalu.

***

Bagaimana sistem pengelolaan pro- na saat ini masih mampu diakomodir
di di INKADHA? oleh BAAK pusat.

Khusus Tarbiyah tetap kami tekad di Seperti apa pengelolaan setiap prodi
kelas secara profesional. Artinya penge- yang ada saat ini di INKADHA?
lolaan prodi memilih sistem yang sudah
diatur oleh Kemendikbud dan Kemenag Di tahun 2020-2021 ada perampin-
melalui Kopertais. Misalnya prodi harus gan jabatan, di mana sekretaris prodi
memiliki ketua prodi dan mempunyai itu sudah tidak ada. Kita melihat saat
kurikulum mandırı. ini tidak butuh sekretaris prodi, karena
pengelolaannya sudah dilakukan sesuai
Ada beberapa hal yang masih belum aturan. Kemudian secara administratif
terpenuhi secara organnya, misalnya kita sudah melakukan yang diinginkan
setiap prodi harus ada stafnya. Semen- oleh Kopertais dan Kemendikbud.
tara ini di Institut Kariman Wirayudha
Sumenep belum ada, dengan alasan Sedangkan perkembangan di prodi
mahasiswanya belum begitu banyak. kita sudah jelas yaitu mendesain kuriku-
Dan semua bentuk administrasi masih lum KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional
dipegang oleh BAAK di pusat. Berbe- Indonesia, red) dan itu prodi sendiri yang
da dengan di kampus lain yang maha- membuat. Ada sebagian kampus yang
siswanya ke atas 100 setiap prodi harus mencontoh berbasis penelitian. Mata
ada staf. Tapi bukan berarti pekerjaan kuliah yang banyak atau merupakan hasil
administrasi prodi itu terbengkalai, kare- murni dari penelitian prodi. Makanya nanti

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 15

ketika dikroscek kita dengan kampus lain Musayyidi, M.Pd.I
tidak akan sama, karena di sini kita mem-
punyai ciri khas dan itu sudah merupakan Ketua Prodi
keinginan masyarakat ketika turun ke Manajemen Pendidikan Islam
lapangan. Misalnya di PIAUD ada Materi
“parenting”. Harus ada materi tersebut Utamakan
karena mengajar anak usia dini wajib Linieritas
mempunyai jiwa tentang bagaimana men-
gasuh anak. Pertimbangan lain karena Mengusung brand sebagai
mengajar saja tidak cukup, maka dibuat- “Kampus Berbasis Riset” tentu
lah makul “parenting” di Prodi PIAUD. bukan perkara mudah. Perlu
persiapan dari berbagai elemen kam-
Apakah setiap prodi di INKADHA tel- pus INKADHA untuk mewujudkan
ah terakreditasi? mimpinya itu. Untuk menapak tilas-
inya harus ditata dari aspek paling
Tahun 2021 prodi yang akreditasinya rendah—termasuk mempriotaskan
(masih) C wajib melakukan akreditasi. kelinieran para tenaga pendidik.
Kita sudah merancang target mahasiswa
tahun 2021 prodi mempunyai dua kelas. Dalam konteks ini bagaimana
Sistem jaringan yang sudah diatur oleh tanggapan Ketua Prodi Manajemen
panitia PKKMB tahun 2021 semua prodi Pendidikan Islam (MPI), Musayyidi,
(akreditasinya) harus benar-benar B, khu- M.Pd.I menyikapi visi-misi Kampus
susnya Tarbiyah. Di prodi baru, akreditasi INKADHA sebagai kampus riset.
Psikologi Islam dan MBS sudah B. Hanya
saja untuk saat ini belum ada lulusan. Berikut hasil wawancara Ridwan,
Raudatul Janna dan Fathorrosi ‘18 di
Prodi ke depannya harus bagus dan ruang Prodi MPI pada tanggal 11 Feb-
sesuai kinerja kita. Artinya mahasiswa ruari 2021 lalu.
dan administrasi harus dikelola dengan
baik, sehingga akreditasi B. ***

Seperti apa bentuk rekrutmen dosen
di INKADHA?

Sementara rekrutmen tenaga dosen
di Institut Kariman Wirayudha Sumenep
sudah dikualifikasi dengan baik. Selain
itu, juga ada sistem penjaminan mutu,
membuat raport. Semua dosen wajib
melakukan tiga hal, pendidikan, pene-
litian, dan pengabdian. Dan setiap se-
mester semua dosen harus melaporkan
kegiatan pelajaran, RPS nilai dan daftar
hadir ke penjamin mutu. Untuk ikut serta
mengefektifkan semua itu, mahasiswa
berhak mengingatkan dengan catatan
menjaga sopan santun. (*)

16 | Buletin Kreasi V/April 2021

Seperti apa kriteria dosen yang dibu- peten di bidangnya. Jadi tidak sembarang
tuhkan di prodi MPI? dosen yang mengajar mata kuliah di MPI.
Kecuali dosen tersebut ahli dalam bidang-
Dosen yang dibutuhkan di MPI ada- nya, dan juga harus lulusan MPI.
lah alumni fakultas atau jurusan MPI.
Linieritas itu dipertimbangkan, meskipun Klasifikasi dosen di MPI ada dua.
ada sebagian dosen yang bukan alumni Pertama dosen tetap prodi sebagaima-
Fakultas MPI. Di dalam prodi MPI dibu- na yang telah disebut di atas. Dan juga
tuhkan pengetahuan khusus, seperti ka- dosen tidak tetap prodi. Akan tetapi,
jian filsafat. Dosen yang dijadikan pen- jika dibutuhkan, maka akan mengambil
gampu mata kuliah tersebut meskipun dosen yang lain. Persyaratan dosen tetap
bukan lulusan MPI tidak apa, karena di di setiap prodi itu minimal 6 orang dosen.
MPI memang mengambil dosen yang
benar-benar mampu dalam bidangnya. Seperti apa bentuk linieritas dosen
Seperti Rasuki M. Fil.I, beliau memang yang dimaksud?
pakarnya dalam bidang filsafat.
Kalau kampus-kampus yang lain ada
Saat ini di prodi MPI ada berapa istilahnya Dosen Luar Biasa (DLB) yaitu
dosen tetap? dosen yang bukan dosen tetap yayasan,
tapi mengambil dari luar. Misalkan dosen
Ada 6 dosen tetap yang mengajar dari UNIBA mengajar di INKADHA, maka
di MPI yaitu Musayyidi, Matlani, Fawaid posisi dosen tersebut disebut dosen luar
Zaini, Ibniyanto, Marwiyah dan Amiruddin. biasa dan hal tersebut boleh. Kalau ditan-
ya tentang linieritas, maka tetap linier, ha-
Apakah dosen yang mengajar di Pro- nya saja linieritas permata kuliah.
di MPI memiliki kualifikasi tersendiri?
Ada yang mengambil di luar MPI,
Dosen yang masuk di MPI sudah misal Pak Syaiful ‘Ala. Beliau dulu ada-
memenuhi prosedur yang ada, semisal lah dosen tetap MPI S1. Tapi karena di
dosen sudah melampirkan berkas-ber- INKADHA ada S2, maka statusnya bukan
kas seperti ijazah S1 dan S2. Sehingga di prodi MPI S1 lagi, tapi di S2. Beliau juga
saat pembagian mata kuliah itu dise- tetap dijadikan dosen MPI S1 karena be-
suaikan dengan background-nya. Kemu- liau background-nya memang di MPI.
dian ditawarkan kepada dosen yang
bersangkutan apakah mampu atau tidak Di antara dosen tetap lainnya yai-
untuk mengampu mata kuliah yang di- tu Pak Hafidz dan Pak Zainollah. Bukan
tawarkan tadi. dosen tetap MPI, tapi dosen tetap PGMI.
Namun tetap dosen tetap INKADHA. Kare-
Mata kuliah di semester genap, ada na punya kompetensi di bidang itu, maka
mata kuliah yang ada kaitannya dengan kita kasih bagian di MPI. Bukan yang lain
asesor yaitu dengan cara mencari orang tidak bisa, akan tetapi Pak Zainollah lebih
yang terlibat dalam Kementerian Pendi- kompeten, maka dia yang dipilih.
dikan. Jadi kita berkomunikasi dengan
Kemendikbud dan akan disediakan pen- Apakah hal itu tidak bertentangan
gampunya. Walau punya kemampuan dengan statusnya sebagai dosen tetap di
tapi tidak punya legalitas, maka tidak satu prodi?
diterima. Jadi legalitas itu penting.
Jika dikaitkan dengan standar dosen,
Dosen MPI itu orang-orang yang kom- maka boleh. Sebab, syarat untuk pendi-

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 17

rian prodi harus punya minimal 6 dosen
tetap. Sedangkan di MPI sudah memiliki
lebih dari 6 dosen tetap. Jadi jika men-
gambil dosen dari prodi lain atau DLB
maka tidak masalah.

Apa hasil akreditasi Prodi MPI saat ini? dijadikan laporan oleh dosen. Ketika ada
Sekarang kita sudah akreditasi B. pemberkasan mencairkan DKD (Dana
Satu tahun lagi kita akan akreditasi Kerja Dosen), maka laporan kerja dosen
kembali dan kita sudah mempersiapkan- semua dilaporkan.
nya. Ada 9 item, namanya Borang. Mas-
ing-masing itu adalah laporan selama Kita nulis penelitian yang masuk ke
periodisasi 5 tahun. jurnal, itu dulu dikenal dengan istilah
Pada tahun 2017 kampus akreditasi OJS (Online Jurnal Sistem). Syaratnya
dan statusnya B, dan 5 tahun berikutnya harus ada tiga hal di atas. Jika tidak ter-
pada tahun 2022 kampus akan reakredi- penuhi, maka tidak cair uang sertifikasi
tasi dan itu bentuk pertanggungjawaban dosen itu. Yang ngajar dibuktikan den-
terkait dengan aktivitas kita selama 5 gan absensi, tanda tangan kehadiran
tahun mulai dari pengajaran, penelitian, dosen, jurnal perkuliahan, RPS nilai ma-
dan pengabdian masyarakat (Tri Dhar- hasiswa, lalu dilampirkan.
ma perguruan tinggi) terkait semua ak-
tivitas prodi. Ada 9 borang yang mana Penelitian masuk jurnal. Kita kan
semuanya itu saling berkaitan. Jadi ada di INKADHA terbit dua kali jurnal dan
pembagiannya. Dan prodi sudah mem- silakan cek di website jurnal Kariman.
persiapkannya walau belum dimulai. Jadi ada dua kali edisi. Edisi Desember
semester genap dan Juli untuk semes-
Apakah semua persiapan hanya ter ganjil. Mas Bayu (Bayu Kusferiyanto,
dikerjakan oleh prodi sendiri? M.Pd.I) dosen yang punya penelitian,
harus masuk di jurnal itu. Hanya saja
LP2M adalah penanggung jawab di pesertanya terbatas, maka pengelola
atas prodi kita. LP2M-nya kita adalah jurnal memasukkan ke jurnal yang lain.
Pak Rasuki. Untuk laporan tersebut kita Siapapun boleh ngirim, baik internal
masih menunggu pembicaraan dari be- ataupun eksternal kampus. Dulu Pak
berapa orang yang akan membimbing Amir (Amiruddin) pengelola jurnaln-
kita untuk laporan itu. Ada Tri Dharma ya, sekarang Pak Saiful Arifin. Siapapun
perguruan tinggi. boleh ngirim, hanya saja memang peser-
tanya terbatas hanya 10 orang. 5 orang
Apakah Prodi MPI telah mengambil internal dan 5 orang eksternal. Bisa dari
langkah untuk merealisasikan brand se- mahasiswa bisa dari dosen, terserah. (*)
bagai kampus berbasis riset?

Tugas dosen selain mengajar (mulai
dari hari Kamis hingga Ahad) juga tugas
laporan penelitian yang harus dibuat
persemester, dan juga persoalan aktivi-
tas sehari-hari. Dan hal tersebut harus

18 | Buletin Kreasi V/April 2021

Perlu Perluas Relasi

Memperluas rela- menjalin kerja sama.
si sangat perlu Kampus yang mem-
dilakukan karena
keberhasilan alih bentuk punyai elektabilitas ting-
STIT Al Karimiyyah menja- gi dan luar biasa ia yang
di INKADHA harus didasari mampu berkolaborasi da-
dengan keterbukaan civi- lam bidang apapun.
tas akademik untuk lebih
baik, salah satunya dengan ZUBAIRI
Ketua BEM INKADHA 2020-2021

Harus Saling Saya kira ada beber- judkan INKADHA yang
Kerja Sama apa perkembangan lebih baik lagi.
dan perubahan dari
ACH. FARID alih bentuk kampus kita, Harapan besar saya
Ketua DPM INKADHA namun tidak terlalu nam- selaku Ketua DPM tidak
pak. Perlu proses panjang, muluk-muluk, semoga
Periode 2020-2021 karena suatu perubahan INKADHA tambah pro-
tidak bisa langsung secara gres tanpa harus mengu-
tiba-tiba, apalagi kondisi bah identitas kita sebagai
saat ini sedang pandemi, ‘Kampus Berbasis Santri’
yang bisa memperlambat yang menjunjung tinggi
proses tersebut. Tentu moral dan akhlak, juga
semua pihak baik dosen harus menjunjung ting-
atupun mahasiswa harus gi nilai kedisiplinan baik
saling bekerja sama ke dari keaktifan dosen da-
depannya dalam mewu- lam mengajar maupun
kedisiplinan mahasiswa.

Butuh Praktik

Ke depannya harus butuh praktik agar kita
ada pembaharuan di paham bagaimana mana-
Fakultas Ekonomi. Ki- jemen bisnis yang sesung-
nerja dosen di Prodi MBS guhnya.
(Manajemen Bisnis Syari-
ah) harus berubah. WAKRIS SA’ADAH
Mahasiswi Semester II Prodi
Untuk bisnis syariah MBS asal Gapura Timur
tidak bisa terus teori, kita

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 19

Perguruan Tinggi Ideal

di Pondok Pesantren

Oleh: HM Hafid*

Saat ini sudah tidak ter- lik Fajar, dikatakan sebagai
hitung lagi Perguruan fenomena pascamodern,
Tinggi yang berdiri di yaitu berkembangnya suatu
Pondok Pesantren. Ini realitas dunia yang mulai
menjadi bukti bahwa pondok memperlihatkan suatu unitas,
pesantren punya antusias tetapi sekaligus di dalamnya
yang tinggi dalam mengisi ada pluralitas.
waktu dengan sesuatu yang
lebih bermamfaat bagi bang- Peluang Perguruan Tinggi
sa dan negara. Islam yang tumbuh di lingkun-
gan pondok pesantren cukup
Bagaimana prospek Perguruan Ting- prospektif. Ada beberapa potensi yang
gi di Pondok Pesantren menghadapi dimiliki perguruan tinggi Islam yang ada
tantangan ke depan agar lebih diterima di lingkungan pondok pesantren. Mas-
oleh masyarakat. Sering terjadi pemeo yarakat penyanggah perguruan tinggi Is-
bahwa lebih gampang mendirikan ke- lam, adalah masyarakat yang fanatik ter-
timbang merawatnya yang tentu saja hadap pondok pesantren karena dirinya
biayanya lebih mahal. Ada beberapa hal pernah mengenyam pendidikan pondok
yang penting sebagai langkah-langkah pesantren. Dalam tradisi pesantren bah-
agar Perguruan Tinggi di Pondok Pesant- wa setiap orang yang pernah mengajar
ren lebih diterima oleh masyarakatnya. walaupun satu huruf adalah gurunya
yang seharusnya dihormati.
Perguruan Tinggi Islam yang memili- Adanya pengalaman panjang pon-
ki keunggulan dari sisi rasionalitas plus dok pesantren sejak ratusan tahun silam
pengayaan di bidang skill tapi minus bertahan hingga era global ini akan ber-
pengayaan moral, dalam kenyataannya pengaruh menjadikan perguruan ting-
hanya menghasilkan manusia yang cer- gi Islam eksis dan mandiri. Walaupun
das tapi kurang mempunyai kepekaan sukses itu bukan dipahami seperti naik
etik dan moral. Sebaliknya pesantren anak tangga yang senantiasa menanjak
yang memiliki keunggulan dari sisi mo- ke atas. Akan tetapi, sukses itu seperti
ralitas tapi minus tradisi rasional, meski- meniti lingkaran spiral yang terkadang
pun mampu melahirkan pribadi yang suatu waktu naik dan pada waktu yang
tangguh secara moral, tapi lemah secara lain turun. Oleh karena itu, lembaga
intelektual. perguruan tinggi Islam di lingkungan
pondok pesantren hendaknya mampu
Dualisme kelembagaan tersebut memilih beragam bentuk jurusan dan
menjadi sinergitas ketika keduanya ter- program studi yang diprediksi kelak
manaj dalam satu komando yayasan memberikan manfaat setiap alumnin-
yang memayungi kedua lembaga terse-
but. Barangkali inilah, yang oleh A. Ma-

20 | Buletin Kreasi V/April 2021

ya di masyarakat. terjadi saat ini bahwa masyarakat Islam
Ketersediaan sumber daya manusia dalam mengamalkan ajaran agamanya
telah puas dan berhenti pada tataran
para pakar dan pengelola pendidikan simbol dan formalistik. Padahal yang
Islam yang berbasis santri secara kuan- diharapkan dalam Islam itu melampaui
titas sudah tersebar di mana-mana. pada tataran simbol dan formalistik. Ud-
Berdirinya perguruan tinggi Islam di khulu fissilmi kaaffah. Masuklah ke da-
lingkungan pondok pesantren hakikat- lam Islam secara totalitas, lahir batin.
nya akan merajut kembali alumninya
yang tersebar di setiap perguruan tinggi Pondok pesantren dengan pergu-
dan yang mengabdikan dirinya di sejum- ruan tinggi Islam di dalamnya dapat
lah lembaga pendidikan lainnya untuk memanfaatkan dan mengembangkan
dapat mengelola, mengembangkan dan dukungan potensi pengalaman alumni,
membesarkan lembaga perguruan tinggi pakar,  lembaga pendidikan yang telah
Islam secara bersama-sama. maju sebagai contoh untuk mendapat-
kan akses informasi dan komunikasi se-
Memanfaatkan potensi untuk mengh- bagai kunci pembaharuan kearah yang
adapi tantangan, dengan beberapa strate- mengglobal. Sekaligus memanfaatkan
gi yang harus dilakukan. Para alumni pe- potensi wibawa pendidik berprestasi
santren yang terdiri dari berbagai lapisan, mengatasi lemahnya kinerja mengajar
dari ulama yang paling wira’i hingga seni- dan terkikisnya prilaku zuhud dengan
man yang urakan, para petani, nelayan, bu- memperluas jaringan informasi dan ko-
ruh, pedagang kaki lima, pengusaha kecil, munikasi media canggih.
pegawai negeri dan pimpinan jam’iyyah
keagamaan yang semua bisa digerakkan Merekrut potensi generasi muda Is-
manakala diminta oleh pimpinan pondok lam untuk dididik bebas dari rasa malas
pesantren. dan maksiat menjadi sarjana muslim
yang kuat dengan pemanfaatan teko-
Lembaga perguruan tinggi Islam nologi canggih dengan benar, bukan
harus terus mengupayakan secara op- sebaliknya generasi muda yang me-
timal mewujudkan Islam sesuai dengan mamfaatkan teknologi canggih untuk
cita-cita idealnya. Karena masyarakat tersebarnya kemaksiatan dan hal-hal
masih memposisikan lembaga pergu- negatif lainnya dalam bidang ekonomi,
ruan tinggi Islam sebagai pilar utama budaya, dan politik.
penyangga kelangsungan Islam dalam
mewujudkan cita-citanya sebagai Rah- Memanfaatkan potensi anggaran
matan lil Alamin. perguruan tinggi Islam sebagai dana
kelengkapan sarana-prasarana dan
Lembaga perguruan tinggi Islam pemberdayaan manajemen menghada-
diharapkan senantiasa inovatif, kreatif pi kelemahan penyelenggaraan sistem 
dan aktif dalam mentransformasikan pendidikan, sehingga proses perkuliahan
nilai-nilai ajaran Islam secara kontek- tidak lagi manual. Tetapi perguruan ting-
stual untuk menjawab berbagai masalah gi Islam yang diharapkan dalam pros-
yang dihadapi masyarakat yang semakin es belajar-mengajar dengan teknologi
kompleks baik secara langsung atau ti- canggih itu dapat menggugah daya nalar
dak langsung. Lembaga perguruan tinggi setiap mahasiswa.
Islam harus mampu mewujudkan Islam
secara transformatif. Kenyataan yang *Dosen Prodi MPI INKADHA Sumenep

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 21

Kampus:

Legalitas atau Kualitas

Oleh: Zubairi*

Kampus merupakan waktu yang panjang dan kerja
ladang basah maha- ekstra.
siswa untuk berpikir
kritis, transformatif, Ada 7 prodi saat ini yang
dan inovatif serta diwarnai tersedia di INKADHA. Dari
dengan kreativitas yang ada sejumlah prodi tersebut  ada
pada diri mahasiswanya. beberapa prodi favorit di
Perihal banyak tugas dari kalangan mahasiswa baru.
dosen sudah biasa menjadi Semua itu di bawah naungan
makanan pokok mahasiswa. Kemenag. Prediksi akan lahir
Hal itu merupakan gambaran kehidupan jurusan di bawah naungan Ke-
secara universal bahwa perjuangan tak mendikbud, barangkali ini akan menjadi
semudah berkhayal. stimulus baru bagi generasi selanjutnya.
14 tahun sudah berdirinya perguru- Saya kira kampus dengan ikon PATOT
an tinggi yang terletak di Desa Beraji, sudah memenuhi kebutuhan-kebutuhan
Gapura, Sumenep. Dari peralihan status primer dalam ruang lingkup dunia pen-
kampus sebelumnya, INKADHA merupa- didikan.
kan hal yang luar biasa serta menjadi Dalam perguruan tinggi juga tidak
kebanggan tersendiri di setiap benak lepas dari kegiatan-kegiatan yang men-
mahasiswa. Beberapa generasi lulusan jadi budaya kental pada tataran akade-
sudah tersebar di berbagai daerah baik mik yang dilaksanakan oleh organisasi
kepulauan dan daratan. Lahirnya berb- mahasiswa (ORMAWA). Saya rasa INKAD-
agai lulusan tersebut  membutuhkan HA saat ini benar-benar berbenah diri
mulai dari sistem akademik hingga pada

22 | Buletin Kreasi V/April 2021

kegiatan mahasiswa yang sudah mulai bahwa antara pihak akademik dan ma-
aktif dan menjadi sorotan tersendiri di hasiswa harus berkolaborasi untuk men-
kalangan mahasiswa. Mahasiswa tidak getahui apa yang menjadi kekurangan
cukup hanya kuliah, mengikuti materi dari kampus itu sendiri, sehingga tidak
dosen dan menyelesaikan adminitrasin- ada yang merasa dirugikan. Keduanya
ya. Akan tetapi, mahasiswa dituntut un- harus sama-sama harmonis, sebab per-
tuk mencari peluang di kampus serta guruan tinggi bukan lagi seperti madra-
mengasah diri dengan aktif di setiap sah. Akan tetapi harus mampu mandiri.
kegiatan yang disediakan oleh kampus.
Bahkan tak lengkap rasanya jadi maha- Perguruan tinggi identik dengan
siswa jika hanya sekadar kuliah pulang. budaya literasi, sehingga output-nya
Kita tidak akan mengetahui skill yang mampu menjadi pressure group dan
ada dalam diri kita tanpa menjadi ba- multitalent di kehidupan masyarakat.
gian dari mereka (kakak kelas), dalam Transformasi ilmu dalam dunia pendi-
artian aktif dan menggunakan wadah dikan sebagai garda terdepan dalam
yang tersedia seperti halnya UKM Teater menjadi benteng rusaknya peradaban.
Rakyat Taresna, UKM Musik, LPM Dialek- Sehingga, esok dan seterusnya kampus
tika dan Pengembangan Intelektual (PI). kita tidak hanya berkutat dalam bebera-
pa hal saja. Akan tetapi harus bisa men-
Dari beberapa UKM tersebut tentu di jadi pertimbangan dalam kemajuan lem-
dalamnya mempunyai budaya, kreativi- baga pendidikan yang ada di Sumenep.
tas dan inovasi masing-masing. Apabila Mulai detik ini pertajam intelektual kita,
di antara teman-teman mahasiswa juga perluas wawasan kita, lakukan interaksi
butuh atau ada terobosan baru untuk dengan masyarakat agar menjadi maha-
mengadakan UKM yang lain dipersi- siswa yang luar biasa serta mampu men-
lakan. Kampus tidak membatasi maha- ciptakan lulusan yang sinergis dalam ru-
siswanya dalam berkreasi. Jika kampus ang lingkup sosial kemasyarakatan.
membatasi hal tersebut sama halnya
dengan mematikan mental mahasiswa. *Presiden Mahasiswa INKADHA Periode 2020-
Sekilas teringat dengan kata-kata Pou- 2021. Mahasiswa Semester akhir Prodi MPI
lo Fiere saya dapat menarik kesimpulan asal Tamidung, Batang-Batang

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 23

Mencetak Lulusan
Perlu Persiapan

Oleh: Helmy Khan*

Merebaknya wa- industri. Salah satu ide ce-
bah Covid-19 di merlang diutarakan oleh
Indonesia mem- Setyono Djuandi Darmono
buat segala sistem pendiri President University.
tatanan kepemerintahan Ia mengatakan bahwa un-
terombang-ambing. Tak ter- tuk mengimbangi kemajuan
kecuali pada program pen- yang semakin pesat, kehad-
didikan, pun mengalami hal iran kampus tidak cukup
yang sangat krusial dalam bila hanya berpangku pada
keberlangsungannya. Akibat- kegiatan belajar mengajar
nya, aktivitas sosial antara mahasiswa yang tertuang dalam satuan kredit
dan dosen terhambat oleh kebijakan-ke- pembelajaran saja. Perlu adanya ino-
bijakan yang mengikat pada peraturan vasi dan kreativitas akademik dalam
sosial distancing. Mau tak mau, demi mengelolanya, salah satunya dengan
memotong persebaran virus Corona, Per- menciptakan akademi komunitas.
guruan Tinggi (PT) pun menerapkan ke- Skema akademi komunitas cukup
giatan pembelajaran daring. Diharapkan efektif menyiapkan lulusan siap ker-
dengan segala kemungkinan yang akan ja. Sebab, kata Setyono sebagian be-
terjadi kegiatan perkuliahan berjalan sar perkuliahan dilakukan langsung
dengan maksimal. Akan tetapi, pada titik di industri atau instansi-intansi yang
ini tentunya pada setiap pelaksanaannya bisa menampung mahasiswa sesuai
diperlukan sebuah analisa dan evaluasi dengan jurusannya. Itu artinya, se-
secara berkala agar terdeteksi seberapa cara tidak langsung selain memberi
besar efektifitasnya. ruang praktik pada mahasiswa juga
Terlepas dari keadaan yang be- akan mengurangi angka pengang-
rangsur membaik, memasuki era rev- guran karena terbantu oleh adanya
olusi industri 4.0 kedudukan kampus tambahan pegawai dengan status
memiliki peran penting terhadap per- mahasiswa akademi komunitas.
saingan global. Maka dengan ini tun- Untuk mewujudkan itu, agar tak
tutan besar kampus adalah mencetak hanya menjadi perbincangan semata
lulusan atau entrepreneur yang siap harus disusul dengan langkah tegas
bekerja, berkarya dan berkiprah di civitas akademik. Perlu digarisbawa-
masyarakat. hi bahwa dalam pelaksanaanya ma-
Untuk mewujudkan itu, ada ban- hasiswa harus benar-benar dimatang-
yak tokoh mengemukakan strategi kan, walau hanya sekadar teori. Meski
bagaimana cara menyiapkan sarjana akademi komunitas juga sama-sama
yang mampu beradaptasi dengan era menjadi ruang belajar, sebelum diter-

24 | Buletin Kreasi V/April 2021

junkan mahasiswa haruslah diberi guru terbantu dengan adanya sarana
pemahaman –semata, demi citra baik prasarana terhadap proses pembela-
lembaga. jaran pada peserta didik yang lemah
perkembangan pemahamannya. Den-
Tak kalah pentingnya dari konsep gan adanya sarana dan prasarana pem-
di atas, pengadaan sarana prasana san- belajaran akan lebih variatif, menarik
gatlah berpengaruh terhadap proses dan bermakna. Sehingga, guru bisa
mencetak lulusan yang berkualitas. memberikan pemahaman yang sama
Meski sarana prasana bukan termasuk dan meminimalisir pembelajaran yang
komponen sentral, tapi tak bisa din- terkesan monoton atau membosankan.
afikan bahwa keberadaanya sangatlah
membantu dalam kelancaran pembela- Dalam mencetak lulusan berkuali-
jaran. Karena pada hakekatnya, kegiatan tas dan berdaya saing tinggi harus pula
belajar mengajar tidak sepenuhnya bisa disertai dengan peningkatan mutu
disampaikan dengan lisan (narasi), justru pendidikan. Ada istilah seperti ini,
sebagian lebih mudah dimengerti bila menanam bibit yang baik akan tumbuh
dibantu dengan alat peraga. tunas yang unggul. Maka menyeleksi
peserta calon mahasiswa baru terma-
Sejauh ini, terkait masalah sarana suk dari bagiannya.
prasana, hal utama yang menjadi tugas
dari lembaga adalah proses pengadaan, Akan tetapi dalam pelaksanaann-
pemeliharaan dan pengawasan apa- ya, seleksi yang mengedepankan mutu
kah sudah terpenuhi atau justru tidak dan target penerimaan mahasiswa baru
sama sekali. Mungkin, barangkali ada, sebanyak-banyaknya masih menjadi
tapi dengan catatan meminjam atau pertimbangan yang terus mengambang.
menumpang pada satuan lain yang Dugaan pertama bisa disandarkan pada
mengatasnamakan pemanfaatan. Jelas target minimal penerimaan; yang juga
itu bukan langkah baik. Status mena- sulit untuk menentukan jumlahnya. Den-
jemennya perlu dipersoalkan. Semata gan memperoleh jumlah mahasiswa
bukan untuk menjatuhkan, tapi demi yang memadai, maka perguruan tinggi
kemajuan. akan memiliki dukungan dana yang kuat:
cenderung menerima jumlah mahasiswa
Sekilas kalau kita flashback tentang sebanyak-banyaknya.
apa itu sarana prasarana, maka kita bisa
mengibaratkan dengan proses penyepu- Kesadaran untuk mengubah itu per-
han besi kuningan. Tak cukup jika logam lu adanya proses penyadaran–kesada-
yang disepuh (cincin) dijadikan katode, ran. Dalam UUD 45 pun juga dijelaskan
sedangkan logam penyepuhnya (emas) bahwa tujuan pendidikan adalah un-
dijadikan anode. Keduanya haruslah tuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
dicelupkan dalam larutan garam dari Untuk megembalikan marwahnya, ke-
logam penyepuh agar terjadi pengenda- janggalan-kejanggalan yang mengin-
pan emas. tervensi pada pendidikan harus di-
hanguskan. Upaya menyeleksi calon
Begitupun dalam proses pendi- mahasiswa harus dijaring dengan ketat
dikan. Ada banyak karakter peserta agar mahasiswa baru mempunyai stan-
didik yang tentunya berbeda-beda
tingkat pemahamannya. Di sinilah
kedudukan sarana prasarana, kadang

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 25

Organisasi Penunjang Kinerja Institusi

Oleh: Rais Amin*

Tulisan ini bermula dari memediasi peralihan dan
persoalan tentang hidupnya kembali organisasi
bagaimana sebuah yang sangat sentral dalam
pendidikan berke- dunia kampus setelah dua
lanjutan, sebuah organisasi tahun terakhir. Yaitu proses
yang berdiri di dalamnya dan Pemilihan Umum Raya, BEM
kontrol kelembagaan yang dan DPM saat itu. Kenapa
seharusnya terstruktur, bu- saya sebut hidupnya kem-
kan diabaikan. Tentunya tiga bali walaupun memang ada
hal itu sudah bisa dibaca dan struktur pengurusnya? Kare-
dirasakan bersama. Bukan hanya dire- na, ya... Saya kira sebuah organisasi itu
nungkan. Tetapi harus dipikirkan secara bisa dikatakan hidup apabila berkegia-
matang, lalu diimplementasikan dalam tan dan terlihat ruang geraknya.
wujud nyata, sehingga keberadaannya Sejenak kita telisik mengapa ke-
tampak tanpa mengada-ada. beradaan BEM dan DPM ini sangat dib-
utuhkan keaktifan, gerak dan perkem-
Institut Kariman Wirayudha (INKAD- bangannya. Secara umum kita ketahui
HA) Sumenep misalnya. Kampus riset bersama bahwa Badan Eksekutif Maha-
yang dulunya mencirikhaskan dirinya siswa (BEM) bertugas menampung as-
dengan kampus PATOT dan masih ber- pirasi, advokasi, koordinasi, katalisator,
status sekolah tinggi saat itu, kini sudah inisiator dan fasilitator mahasiswa. Se-
mulai mengembangkan diri menjadi dangkan Dewan Perwakilan Mahasiswa
institut. Tentu hal ini menjadi tanggu- (DPM) memiliki tiga fungsi utama yaitu
ngjawab besar. Bukan hanya bagi pihak Legislasi, Aspirasi-advokasi, dan Penga-
akademik, tetapi semua mahasiswa tan- wasan yang dibagi menjadi beberapa
pa terkecuali yang aktif menjadi aktivis komisi-komisi.
atau akademisi. Tentu, dalam kepengurusan BEM
apabila semakin banyak departemen
Sebab, bila hanya pihak akademik (Kementerian) yang ada di dalamnya,
saja yang bersusah payah melakukan maka akan semakin banyak pula tang-
perubahan, menyusun borang dan se- gung jawab yang harus dipersiapkan.
bagainya. Tetapi jika kesadaran dalam Secara sederhana BEM itu pemerintah,
mahasiswa tidak ditumbuhkan, maka sedangkan DPM adalah DPR dalam se-
hasilnya bisa jadi nihil dan non perkem- buah kampus. Yang membedakan BEM
bangan yang dirasakan mahasiswa. dan DPM ini terletak di fungsi legislasi,
pembuat undang-undang dan peratur-
Masa peralihan sekolah tinggi men- an di tingkat universitas. Di antaranya,
jadi institut menjadi perhatian hangat undang-undang Pemilwa, pengawasan
dari beberapa pihak. Utamanya organ- BEM dan undang-undang Ospek.
isasi yang ada di dalamnya, sebagai Aspirasi-advokasi memiliki fungsi
penyokong dan kontrol dalam keber-
agaman kehidupan mahasiswa. Salah
satunya buletin LPM Dialektika yang

26 | Buletin Kreasi V/April 2021

untuk menampung suara mahasiswa dar kualitas yang baik.
terkait kebijakan yang dibuat oleh BEM. Ketiga mata rantai tersebut ber-
Sedangkan pengawasan terfokuskan
kepada bagaimana DPM mengawasi tumpu pada dosen yang harus mem-
perkembangan dari awal kepengurusan punyai kualifikasi terhadap penyam-
hingga demisioner BEM itu sendiri. paian ilmunya kepada mahasiswa.
Dengan tenaga dosen yang kompe-
Tertanggal dari bulan Januari 2020 ten dan berkualitas akan memudah-
kita katakan sah organisasi ini kembali kan penyampaian ilmu pengetahuan
hidup. Karena Presiden Mahasiswa dan kepada mahasiswa, sehingga dapat
Wakil Presiden Mahasiswa telah terpilih dikembangkan sesuai dengan ke-
dan Ketua DPM pun terpilih secara ak- mampuan mahasiswa dengan kajian
lamasi. Ini merupakan momentum keti- bidang ilmu yang dipilihnya.
ga mahasiswa ini mengawali peralihan
sebuah kampus. Janji-janji yang dipa- Tanpa ada upaya untuk mening-
parkan ketika kampanye akan menjadi katkan kualitas dosen yang ada, pe-
saksi bahwa seperti apa yang mereka rubahan-perubahan mendasar pada
sampaikan akan memberikan bukti den- kurikulum dan metode belajar men-
gan beberapa kegiatan yang ditawarkan gajar akan timpang dan bisa jadi
dan iming-iming yang membanggakan kurang efektif. Peningkatan kualitas
akan mengubah mahasiswa untuk tidak dosen perlu dimulai dari sistem per-
terbelakang. ekrutan, peningkatan kemampuan
dosen, sistem penilaian terhadap
Namun, kini paradigma dan peruba- kemampuan dan kinerja dosen, serta
han yang ditawarkan kepada mahasiswa sistem peningkatan kariernya. Ten-
seakan menjadi asap rokok yang sehabis tu saja upaya peningkatan kualitas
dihisap habis pulalah kenikmatannya. dosen perlu disertai dengan pening-
Emosional dan intelektual yang seharus- katan kesejahteraannya.
nya menjadi ladang pemanfaatan bagi
mahasiswa sulit dan bahkan tak pernah Dengan adanya keterkaitan secara
dirasakan. sinergi maka ketimpangan mutu lulu-
san perguruan tinggi merupakan tang-
Sulit memang bila terjebak dalam gung jawab bersama; yang sama-sama
keambiguan segala hal akan memvonis harus dipikul. Pemerintah memberikan
bahwa mahasiswa yang seakan-akan fungsi pembinaan dan pengaturan,
tidak ingin berkembang. Padahal me- dunia usaha/industri menyerap lulusan
mang tidak ada kejelasan, untuk mer- dan perguruan tinggi menyiapkan lulu-
eka yang belum tahu untuk memulai sannya dengan standarisasi mutu guna
berproses dengan selayaknya fasilitas mengisi dunia kerja itu.1
yang dijanjikan.
*Mahasiswa Semester Akhir Prodi MPI
Teringat suatu perkataan sebuah teman INKADHA dan mantan PU LPM Dialektika
di status WhatsApp-nya, “Jika sebuah organ-
isasi mahasiswa tidak membuat dan mem- Periode 2018-2019
berikan perubahan untuk bangsanya, maka
bubarkan saja, percuma”. 1 M. Rosul Asmawi “Strategi Meningkatkan Lulusan Bermutu di
Perguruan Tinggi“, Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol. 9, No.
Salam Pers Mahasiswa. 2, Desember 2005: 66-71
*Sekretaris Umum LPM Dialektika INKADHA
V/April 2021 - Buletin Kreasi | 27

Kompetisi Jalur Kampus

Oleh: Nawer*

Ini menarik. Pada suatu kancah nasional sampai in-
kesempatan di tempat pe- ternasional. Sebab mau atau
mancingan, saya dengan tidak, kompetisi mahasiswa
seorang teman terlibat antar kampus sudah sejak
obrolan seputar pendidikan. awal terjadi.
Teman saya ini sudah setahun
lalu lulus SLTA mengatakan Sebenarnya ini hanya soal
bosan  selama setahun han- kredibilitas kecil semasa jadi
ya bekerja menjaga warung mahasiwa dan selepas sar-
sembako milik pamannya di jana, agar menjadi seorang
Jakarta. Ia mengutarakan ingin kuliah kompetitor yang memiliki
biar sepadan dengan taman-teman SMA- background jelas dan sorot mata perta-
nya yang sudah bertebaran di perguruan ma kali melihat seberapa baik fisiknya.
tinggi tanah air. “Di kampusku saja, di Semisal sarjana Managemen Bisnis Sya-
INKADHA. Kalau kita kuliah bareng kan riah (MBS) di dunia profesional punya
enak aku bisa nebeng,”. Meski terkesan pemikiran bisnis dan mengharuskannya
bercanda sebenarnya saya serius men- menghadap investor. ‘Maka yang inves-
gajaknya. Kasihan otaknya yang saya tor lihat sebelum masuk melihat ide apa
tahu lumayan cerdas cuma mendapat yang ia bawa, apa merek sepatunya, jam
asupan gizi menghapal harga sembako. tangan, bagaimana cara ia makan dan di
“Jika saja INKADHA punya fasilitas yang mana kuliahnya’ loyalitas kampus pun
mandiri, kamu tidak perlu mengajakku menjadi sorotan. Maka lagi-lagi kita di-
ke sana, aku akan langsung mendaftar tuntut untuk berbenah lebih cepat.
tahun kemarin,” tuturnya tanpa bermak- Teringat pada miniatur kampus
sud membuat hati saya menjadi sekecil INKADHA, sampai saat tulisan ini selesai,
debu. Benar saja, kampusku ternyata pondasi bangunan tak terlihat sebeton
masih nebeng pada fasilitas SLTA. pun berdiri. Apalagi sampai dua lantai
Obrolan sesaat itu membuat saya atau lebih tinggi lagi. Keterlambatan yang
sedikit ngilu mengingat seperti yang sebenarnya tidak perlu dipertahankan dan
banyak terlihat, terlepas dari doktrin dicari pembenarannya. Yang penting ada
otak: semua perguruan tinggi memi- sistem. Yang penting mileston-nya sudah
liki fasilitas ruang atau gedung meski ada. Yang penting punya ruang meski ha-
baru enam atau sepuluh ruang. Minimal rus berbagi dan banyak yang penting lain-
itu selain fasilitas pendukung lainnya. nya. Seperti dipaparkan oleh Warek II Ibu
Dengan kata lain, gedung kampus yang Siti Hairiyah yang membidangi pendaya-
mandiri atau lebih spesifik lagi kita sebut gunaan sarana dan prasarana turut terke-
otonom, akan membangun image serta san tidak punya solusi. “Namun beginilah
percaya diri mahasiswa dalam kancah keadaan kita. Meski master plan-nya su-
kabupaten sebelum akhirnya maju di dah ada, namun hal itu masih wacana,”
yang artinya, puncak perencanaan hal

28 | Buletin Kreasi V/April 2021

tersebut masih belum menemukan titik lebar. Namun benarkah hal tersebut
jelas, apalagi terealisasi. menjamin kredibilitas mahasiswa tadi?
Semua pihak pasti setuju dan memiliki
Lain daripada itu, sebagai kompet- harapan yang sama terhadap maha-
itor SDM mahasiswa suatu perguruan siswa, yakni berhasil di bidang yang di-
tinggi tidak seratus persen ditransfer gelutinya. Namun realita berbicara lain.
dari kampus dan seluruh seluk-belukn- Di Indonesia khususnya banyak terjadi
ya. Jika banyak yang mengatakan bah- kesalahan bidang yang sekaligus mem-
wa ilmu di kampus hanya berkisar an- buktikan dan harusnya menjadi bahan
tara dua puluh lima sampai tiga puluh analisis bahwa Indonesia tidak perlu
persen, selebihnya harus mencari di luar mencontek pemikiran kontemporer
dan tergantung kreatifitas masing-mas- yang mengatakan ilmu di kampus han-
ing individu pula. Hal itu seperti telah ya perlu diberikan sekian persen.
biasa dan tidak perlu dibahas panjang
Dalam hal kompetisi ini, mahasiswa
atau sarjana di Indonesia, khusunya
INKADHA masih memerlukan mentor
yang mesti menuntunnya. Maka SDM
dosen dan kelinierannya serta jaringann-
ya yang lebih luas ketimbang mahasiswa
akan dapat menjadi penopang, di mana
juga menjadi penentu keberhasilan ma-
hasiswa di setiap prodinya.

Terlintas pesan almarhum kakek
sewaktu saya masih remaja yang jika
diindonesiakan kira-kira begini, “Ber-
gurulah pada orang yang bisa menun-
tunmu, Nak. Sebab dunia ini luas, ilmu
saja tidak cukup. Setiap orang mengha-
dapi jalan bercabang dan jangan keliru
memilih salah satunya,”. Awalnya saya
hanya manggut-manggut tanpa men-
gerti runut pituturnya. Sampai hari ini
datang yang sekaligus menyadarkan
saya akan pesan itu. Sebatas relevansi
sebagai bahan renungan.

Kembali pada teman saya di awal.
Akhirnya kail teman saya itu strek ikan
besar, sementara kail pancing saya ter-
sangkut batu berlanjut putus.

*Nawer, plesetan dari nama asli yang

sebenarnya Nawirto, seorang mahasiswa di

INKADHA. Selain menulis Esai, ia juga menu-

lis Cerpen. Begiat di PABENGKON SASTRA

dan di LPM Dialektika 

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 29

Rintik di Taman Bungkul

Oleh: Ainy Syafmi*

Maka ketika le- dan mencekiknya. Perke- aman berhasil meski sem-
laki bernama lahian antar pendukung pat terjatuh ditabrak salah
Johan berada di pun tak terhindarkan. satu pendukung karapan.
keheningan, ia
merenungkan apa yang se- Baku hantam Johan “Mestinya kamu ikut
lama ini telah dilakukan. Su- melompat ke tengah pasar. tawuran, bukan malah
dah banyak usahanya dalam Tujuannya adalah seorang takut..” seloroh Johan ber-
melupakan perempuan yang perempuan bergaun merah canda, berusaha mencair-
menempati salah satu ruang jingga yang ketakutan di kan suasana yang perlah-
di hatinya. Mengapa harus tengah kerumunan. Usaha- an nampak tenang.
dilupakan? nya dalam membawa per-
Dua tahun silam, Aini, empuan itu lari ke tempat “Beneran. Dari dulu
perempuan berambut lurus aku cuma menonton saja
yang mengatakan dirinya
lahir di dekat senja. Matan-
ya akan menyihir siapa
saja yang beradu pandang
dengannya. Tersihir oleh
pesonanya untuk tidak me-
mandang yang lain dalam
sepersekian detik. Barang-
kali Aini semempesona Po-
tre Koneng dari Keraton So-
engennep. Lalu pada salah
satu pertunjukan karapan
sapi di lapangan kecamatan,
Johan dan Aini dipertemu-
kan pada sebuah peristiwa.
“Hey, sapimu itu tak be-
cus lari, Pak Tua. Lebih baik
sembelih saja,” ujar pemu-
da usil dari area penonton.
Perempuan di sampingnya
tampak menyikut. Mungkin
dia istrinya.
“Apa kau bilang…?” si
empu sepasang sapi itu
naik pitam dan langsung
menyerang pemuda tadi

30 | Buletin Kreasi V/April 2021

adegan kayak gituan di TV. Tapi, baru- “Sudahlah. Ayo pulang,” Aini menurut
san aku seakan terlibat. Terasa banget mengayun langkah pulang tanpa peduli
tegangnya,” jelas Aini dengan napas teman baru yang juga penyelamatnya.
terengah. “Tadi aku panik. Tak tahu harus
lari atau bagaimana,” pelan perempuan Sampai di jalan ingatannya tertuju
bermata sayu itu berujar seraya mengin- pada sosok berambut ikal dengan tinggi
gat bagaimana ketegangan meledak di semampai.
tengah keramaian.
“Ya ampun. Aku belum sempat ber-
Sebotol air mineral yang tinggal pamitan tadi sama dia,” ia menyesali
separuh langsung disambut tangan lentik penyakit pelupanya selalu kambuh di
Aini ketika Johan menyodorkannya. Meski saat yang kurang tepat.
terlihat Johan merasa kehausan, Aini just-
ru menenguk air itu sampai tandas. Sesaat Sejak saat itu Johan dan Aini ber-
ia sadar siapapun membutuhkan air jika teman cukup dekat. Bersahabat. Ten-
dalam keadaan tegang. Termasuk Johan. tunya setelah pencarian panjang yang
dilakukan Aini dalam menemukan Jo-
“Hh, sorry. Airnya habis. Nanti aku han. Untung saja media sosial seperti
ganti,” kata Aini membenahi kesalahan- Facebook sedikit membantu menemu-
nya. Ia rasakan pipinya memerah. Malu. kan nama Johan yang memang tidak dit-
Dirinya yang biasa feminim mendadak ulis alay seperti nama pengguna lainnya.
bertemperatur seperti laki-laki. Ya, itu
memang pembawaannya jika panik. Meski hanya sekali Johan mengunjun-
gi rumah Aini, tak mengurangi rasa meng-
“Tak apa. Aku bisa beli yang baru nan- hargai antar keduanya. Bisa saja Johan
ti,” lelaki itu mengalihkan pandangannya datang tiap minggu ke rumah Aini, tapi di
ke tengah keributan yang sudah diamank- Batuputih, kecamatan tempat mereka la-
an. Sedari tadi debar di dadanya tetap hir dan tinggal menganggap itu tak pantas.
dengan irama pelan namun keras, padahal Lebih tidak mungkin lagi sebab Aini sudah
ketegangan telah usai. Ada apa ini? Johan punya tunangan. Mulut-mulut penggerak
tidak menyadari ada sedikit getar di hatin- tradisi ember akan ramai berbicara ini-
ya saat kembali memandang Aini. itu tentang mereka. Mereka yang masih
dengan asumsi kolot tak bisa membe-
“Namaku Johan..” dakan mana teman dan mana bukan
“Aku Aini. Makasih udah bawa aku teman. Solusinya, tak akan menjadi bah-
menghindar tadi.” an perbincangan jika mereka bertemu di
“Sama-sama. Aini sendirian ke sini?” luar Batuputih. Begitu pikiran Johan dan
“Sama abang dan serombongan pen- begitu yang sering mereka lakukan.
dukung lainnya. Abangku penyebab ker-
icuhan tadi.” “Minggu depan kita kemana?” Tan-
“Aini…” seseorang memanggil dari ra- ya Johan saat mereka berada di Toraja.
dius dua puluh meter. Abangnya. Semen- Salah satu tempat wisata mungil di Ke-
tara yang dipanggil menoleh. camatan Dungkek.
“Abang..” ia menghampiri abangnya
setelah sebelumnya sempat terkaget “Ya ampun Jo, baru juga ketemu,
melihat bibir sang abang pecah dan udah menanyakan tempat selanjutnya.”
pipi membiru.
“Tu kan, cari masalah sih!” “Salah ya, sorry nona Aini.”
“Tak salah tuan Johan. Tapi kecepetan.”
Begitulah. Semakin lama, benih getar
di hati Johan semakin tumbuh dan besar

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 31

kalau tidak mau dibilang Johan telah ter- Maka ketika Johan kini berada di
gila-gila pada Aini. Tapi sungguh luar bia- ambang antara putus asa dan pasrah
sa kuat pertahanan Johan hingga sampai dalam muskil bin pelik, ia mencoba lagi
jauh melampaui rasa cinta, ia tetap mer- menggali pikiran barangkali masih ada
ahasiakannya dari sahabatnya itu. Meny- satu cara yang terselip dan dapat mem-
impannya sendiri tanpa seorangpun tahu. bantunya keluar dari masalah ini. Dan ia
Bahka kalau saja Rokib dan Atid bukan murni bisa menganggap Aini sebagai sa-
malaikat pencatat amalnya, kedua makh- habat tanpa embel penyakit penggeruk
luk itu juga enggan Johan beri tahu. Tapi psikis yang umum disebut cinta.
mau bagaimana lagi, setiap usai shalat di
sepertiga malam, doanya adalah permo- “Baiklah. Mungkin selama ini aku be-
honan agar bisa melupakan Aini. lum begitu jauh dari Aini” ujarnya lebih
sumringah. Pikiran dan seluruh perang-
Jika Johan menyatakan cinta pada kat tubuhnya berjamaah setuju untuk
sahabatnya itu, tentu saja dengan halus meningalkan tanah kelahiran. Rantau
Aini akan menolak. Sebab, ia tahu cin- semoga menjadi jalan keluar untukku.
tanya bertepuk sebelah tangan. Johan Pikir johan. Ya, ia memilih rantau sebab
tahu materi dan tampangnya tak pan- tak ada seorang pun sanak famili yang
tas disandingkan dengan kekayaan dan tinggal di luar kota.
kecantikan Aini. Ia juga tahu Aini sangat
mencintai tunangannya. Apalagi? Apalah Berangkatlah Johan menuju kota yang
daya seorang Johan. Sempurnalah sakit di sebenarnya tak begitu jauh. Surabaya ha-
sisi lain hatinya. Malam-malamnya sema- nya ditempuh empat jam dengan bus an-
kin memanjang demi menanggung der- tar kota. Dengan bantuan seorang teman,
ita. Tidurnya tak nyenyak bukan karena Johan tinggal indekost dan bekerja di ibu
terserang insomnia, tapi bayangan Aini kota Jawa Timur itu untuk keperluan hid-
seakan hantu gentayangan mengganggu- up. Pelan namun pasti ia mulai kerasan
nya. Makannya tak enak bukan pula kare- dan bisa beradaptasi dengan tempat ting-
na anoreksia, tapi cinta pada Ainilah yang gal barunya. Semakin senang pula karena
membuatnya alpa makan. Kasihan! kini ia dekat dengan Putri, karyawati yang
seprofesi dengannya. Pertama-tama, su-
“Aku tidak boleh begini terus. Aini sa- dah jelas Johan tak punya kendaraan buat
habatku selamanya. Tak boleh berpikir pulang-pergi kerja. Putrilah yang selalu
untuk memilikinya,” ia menepis pikiran bersedia menjemputnya.
buruk yang sesekali datang.
Dirasa sudah punya kemistri dan
Berbagai usaha telah ia lakukan. belum cukup membuang Aini dari in-
Bermeditasi sebagaimana dulu sering ia gatannya, Johan menjadikan Putri se-
lakukan untuk melatih kejiwaan di teater. bagai pacarnya. Dengan begini aku bisa
Melakukan puasa kontak atau saling tidak sepenuhnya mencurahkan perhatian ha-
bertegur sapa selama setahun dengan mo- nya pada Putri. Kata hati Johan.
dus keseruan hidup jika Aini bertanya men-
gapa aneh sekali. Sampai memblokir semua Waktu terus berputar. Tahun berganti.
media sosial serta kontak Aini dan seabstrak Johan sudah merasa tak ada lagi alasan
cara masuk akal yang hasilnya selalu mem- untuk berlama-lama pacaran dengan Pu-
bentur satu makhluk bernama nihil. Gagal. tri. Pengalaman menjadi bekal untuknya
mencoba lebih serius melangkah.
***
“Put, aku ingin kita menikah segera,”

32 | Buletin Kreasi V/April 2021

ujar Johan. Mereka sedang berakhir pe- pelukan itu, memberi ketenangan pada
kan di Taman Bungkul. jiwa Aini yang masih kacau.

“Ha.. Bagaimana kita memper- “Tenanglah, Ai. Mulai sekarang aku tak
siapkan segalanya dengan cepat?” akan meninggalkanmu lagi,” hibur Johan.
Kalau sudah begini, sehebat apa pun per-
“Tiga bulan kukira cukup santai. Tapi tahanan lelaki bernama Johan akan lumer
kamu mau kan?” seketika, seperti setetes air jatuh ke bara.
Kini Johan tak punya alasan untuk tidak
“Ya sudahlah terserah kamu. Aku mengatakan semuanya. Mengatakan se-
Cuma menginginkan yang terbaik untuk bab mengapa ia selalu menghindar darin-
kita,” kata Putri menurut. ya. Tak perlu menghiraukan sepasang mata
yang sedang memperhatikan dari jarak
“Aku ke toilet dulu, Jo. Sekalian beli dekat. Tak pedulikan area taman Bungkul
minuman,” pamit Putri. Johan hanya yang ramai. Tak hirau mendung mulai men-
tersenyum lalu mengangguk. jatuhkan airnya satu-satu. Rintik.

Sepeninggal Putri Johan memaink- “Ai, aku pergi karena aku mencin-
an ponselnya. Mungkin main game atau taimu. Sangat mencintaimu. Aku ingin
berselancar di internet demi mengisi kes- menghapus cinta itu dan melupakanmu
endiriannya. Tak lama, seorang gadis ber- tapi sampai saat ini tidak pernah berhasil.”
diri tepat tiga langkah di depanya. Johan
terkejut mengetahui siapa yang dibentur Aini tersentak tak percaya. Tak men-
pandangannya itu. Sosok perempuan yang erti. Semua berkecamuk. Demikian juga
sangat ia kenal. Johan menggelindingkan benak sepasang mata yang sedari tadi
pandangan dari rambut hingga ujung ka- memperhatikan. Mengapa baru bilang
kinya. Parahnya lagi perempuan itu juga sekarang? Tanya Aini dalam diam. Ada
memperhatikannya lekat-lekat. Senyumn- kebahagiaan di ujung hatinya.
ya tak lepas dari bibir. Aini.
“Mengapa baru bilang sekarang, Jo?
“Kamu.. kok.. ada di sini?” Tanya Jo- Apa kamu tahu yang kamu lakukan itu
han gugup ditindih heran. salah. Meski sebenarnya aku juga salah
telah menyembunyikan perasaan say-
“Ceritanya panjang, Jo. Intinya aku angku padamu. Kamu tahu, Jo? diam-
di sini lagi menenangkan diri. Juga men- diam aku menyayangimu. Aku sakit hati
carimu,” kata Aini. Ia lalu menceritakan pada tunanganku bukan karena cinta,
semuanya. Dari sakit hatinya karena tapi karena dia menghamili sepupuku.”
perselingkuhan sang tunangan sampai
keadaannya yang sempat terpuruk oleh “Benarkah itu, Ai?” Johan tampak be-
pertengkaran orang tuanya, sebab ayah lum percaya. Aini menjawab pertanyaan itu
ibu Aini dengan orang tua tunangannya dengan kembali mengeratkan peluk yang
yang dulu dekat menjadi bermusuhan. sempat melonggar dan menenggelamkan
Dan dalam hal ini Ainilah yang disalahkan. kepalanya lebih dalam di dada Johan.

“Dalam keadaan seperti itu aku sela- “Jo….” suara Putri bergetar. Ia meny-
lu ingat kamu, Jo. Aku butuh kamu yang imak semuanya barusan. Rintik perlahan
selalu ngerti apa yang kurasakan. Aku menjadi hujan. Membasahi mereka ber-
rindu kamu, Jo. Kemana saja kamu sela- tiga yang masih setia menunggu sele-
ma ini?” bulir bening di mata Aini pecah sainya kecamuk pikiran masing-masing.
mangairi pipi. Dengan kecepatan yang
tak dapat Johan duga Aini memeluknya *Mahasiswi Semester IV Prodi MPI INKADHA
cukup erat. Perlahan Johan membalas

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 33

Sekolah Hujan

Oleh: Siti Masyitah Nur Jamal

I/ Taufiqurrahman Banuaju Timur
Batang-Batang
Ia adalah tempatku
mengumpulkan rindu
Untuk kemudian kususun di lain
waktu
Menjadikannya huruf-huruf yang
tak lagi semu
Agar hujan dan celoteh Nahwu
tetap setia menjadi lagu.

Ia tempatku merenungi kata
Yang sebelumnya telah kutegak
Alif sebagai perasa
Kuliukkan Ya’ sebagai angsa yang
akan bersua
Dan kuukir juga Ta’ sebagai wadah
gerimis yang berkala.

Sebelum aku fasih menakhodai
sejarah harian
Ia mengajariku merapikan isi
lemari yang berserakan
Menyampul buku hujan huruf yang
berlayuan
Menuntunku menamainya hingga
pensilku tak lagi kehitaman.

Sebelum 2013 berlalu dengan lugu
Kutinggal ia dengan rindu yang
menggebu
Menambah laju perahu yang
semakin bisu
Suatu saat nanti, aku kan kembali
datang tuk bercumbu.

34 | Buletin Kreasi V/April 2021

II/ Nasy’atul Muta’allimin Gapura masa remaja
Timur Gapura Agar nantinya,
Ini sudah pelabuhan yang ke-2 Mereka tidak mengganggu di masa
Setelah 2014 menyambutku pelayaran.
dengan mesra
Mengajakku pada ranah yang Perjalanan kali ini,
berbeda Tidak hanya sekadar tentang
Dan memanjakanku bersama sepoi hafalan
lagu dari gedung tua. Namun juga tentang menyelam
Mengamati banyak terumbu
Engkau adalah tempatku karang,
menghafal Alfiyah Ikan-ikan kecil serta besar
Meraciknya bersama lambai Lantas meraba hati mereka
pelepah nyiur yang masih basah Apakah jinak, atau hendak
Menutup tudung hati agar tak lagi memangsa?
resah
Sebab telah kutinggal semua Sampan adalah tempatku
pasang mata dengan pasrah. bersekolah
Merasakan terik atau kuyup di
Sekarang aku di sini, tengah perjalanan
Meraba huruf-huruf kosong Mengiba pedih yang terhentak
menjadi baris puisi saat ombak menari ria.
Mengkhatamkan ayat Tuhan
dengan pasti Ini tentang sekolah hujan dan
Kemudian kujadikan hadiah diriku
sebelum hujan benar terjadi. Agar catatan rindu tak lagi
bercumbu
III/ Institut Kariman Wirayudha Dan bagi pelabuhan yang
Setelah tertatih, menunggu
Sampailah aku pada pelabuhan Telah kusiapkan puisi di balik meja
selanjutnya. kayu
Hingga aku tetap menemukan
Di sini, di pelabuhan ini, jalan pada tubuhnmu
Perahu beserta awaknya Dan kau akan mengantarku ke
Membawa serta segala kenangan ujung waktu.
Menangisi sebentar cerita-cerita
Petong, 2021

Siti Masyitah Nur Jamal
Mahasiswi Semester II Prodi Psikologi Islam INKADHA
Tinggal di Desa Banuaju Timur, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 35

Ilustrasi. (PNGTree)

Tentang Kau

Oleh: Lailatul Hasanah*

Laut kenang masih saja mengejarku
Lewat ombaknya yang senantiasa berbuih cinta di tengah malam

Bersama sepoi angin yang masih menyanyi ria.

Pintu rumahku terketuk.
Suamiku berkata

“Tak ada siapa pun malam malam ini kecuali kita berdua, Dik”
Aku was-was,

Jangan-jangan ada kabar tentang ibu yang belum angin bisikkan kepadaku.

Pintu rumahku kembali terketuk
Hingga kurasa dinding-dinding bata bergetar

Juga dengan hatiku yang masih belia.
“Tidak boleh ada yang lain, Dik”
Suamiku kembali berkata.

Sebab selaksa rindu hanyalah ilusi
Dan kau adalah kekasihku di masa depan
Bukan kemarin, sebagaimana buih ombak di laut kenang.

*Mahasiswi Semester IV PGMI INKADHA. Pernah aktif di LPM Dialektika

36 | Buletin Kreasi V/April 2021

Ilustrasi. (Nelson Santos Jr/Unplash)

Sajak Senja di Bulan Juni

Oleh: Imroatul Hasanah*

Senja tahu mengapa ia datang lalu pergi,
Sebab kadang seseorang hanya sekadar menikmati,

Dia lewat namun tidak untuk menetap,
Tanpa tahu ada makna yang tersirat,

Malam telah tiba...
Penuh dengan hiasan bintang di mana-mana

Begitu indah dan mempesona
Begitu banyak mata yang memandangnya

Tanpa sadar mereka telah lupa
Akan kisah dan cerita sang senja

Cerita malam telah berlalu dalam mimpi
Kini pagi pun telah menanti
Akan datangnya sang mentari

Dan senja pun akan hadir kembali
Membawa kisah baru yang abadi
Sajak dalam manisnya kata pun sudah terlewati

*Mahasiswi Semester II PGMI INKADHA. Anggota baru LPM DIalektika

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 37

Luka Di Rahim Senja

Oleh: Raudatul Janna*

Lukamu tak lagi bermakna Tapi kita semakin asing akan kata kita
Hanya di rahim paling pinggir Makin hari kau makin menghilang
Dari pintu bening WhatsApp-ku
Kenanganmu berada
Hingga tak ada lagi kabar dan
Kau pernah menjagaku sebongkah senyum
Dalam sebungkus kata armos
Yang terdampar dalam kaca
Yang mendebarkan dada handphone-ku
Dan kau sering membawa sekeranjang
Kemana hatimu??
harapan
Dalam perjalanan hidupku Bangkal, 23 Februari 2021
Kau ingat, sudah berapa tahunkah itu?

*Mahasiswi Semester IV MPI INKADHA. Anggota LPM Dialektika

38 | Buletin Kreasi V/April 2021

Jiwaku Bangkit di Celah Fajar

Oleh: Nurul Qomariyah*

Jiwaku sunyi
Lantaran angin menyapu bayangan

Musim kemarau
Ranting-ranting berayunan

Tanah-tanah gersang
Namun fajar membentak untuk bangkit

Tumbuhlah bibit-bibit kenangan
Menjadi setangkai mawar merah, tumbuh di bibirmu

Secangkir syair masih setia mengalir
Telah sempurna di mataku

Langkahku yang pincang, menuju rimba cintamu
Aku mencintaimu dari benua jauh

Meski penglihatanku samar mencari arti jejakmu

*Mahasiswi Semester II MPI INKADHA. Saat ini juga aktif di PAC IPPNU Gapura

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 39

Ilustrasi. (Budiono/asyikasyik.com)

Berteduhku

Oleh: Elmiyatus Sholehah*

Batu, anyaman bambu di atas Melainkan bambu panjang penegak
Tanah alas di bawah tamu
Putih kapur mempoles
Kaca tingkat berkarat Kerap kali hewan-hewan berlalu lalang
Lantaran ikut menghuni di dalamnya
Bukan istana, namun gubuk Namun, semboyan guru selalu lekat,
Berbagai oretan sejarah termotivasi dalam pikiran
Di tempat yang sama “Dari gubuk kecil itu akan lahir
Tetap tak berubah seorang sarjana yang dapat meraih
Namun, apa daya gemintangnya”
Ini pemberian Tuhan
Bersyukur jalan utama *Penulis tinggal di Desa Palokloan, Gapura.
Alumnus TK Raudatul Athfal, MI Mambaul
Meski gubuk, tempat berpulang Ulum, MTS Mambaul Ulum, MA 1 Annuqayah
Tempat membuang lelah, letih, dan Putri dan tercatat sebagai mahasiswa PGMI
INKADHA. Anggota baru LPM Dialektika
payah
Tak ada tempat menjamu

40 | Buletin Kreasi V/April 2021

Ilustrasi. (Media Macarita)

Takdir Harapan

Aku tak ingin mendahuluimu Angin mendengar keluh
juga tak ingin membelakangimu rembulan juga menyaksikan
yang aku ingin berjalan bersamamu keraguan kadang menyapa
namun tak sampai melukai
melewati rintik hujan dan deru ombak
bersahabat dengan kecewa dan air menunggu tentang waktu
mata menjadi rahasia semesta
mungkin bukan saat ini menulis kisah berbeda
dalam atmosfer yang sama
jalanku sudah diatur
meski sampai tertatih Abidatul Khoifatin
demi menjemput suka Mahasiswi Semester IV PGMI INKADHA

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 41

Gosip Taksi dan Bemo

Ilustrasi. (bekesah.com) Di depan kampus terdapat 2
orang mahasiswa baru yang
Sambil memilah milih sayur duduk di semester I dan kemu-
emak-emak dengan kebiasaan- dian sang Presma mencoba
nya ngobrol sampai lupa waktu mengajak diskusi dan berinteraksi.
dan lupa tujuan utamanya. Presma: Kalian lagi ngapain?
Pedagang: Mari dipilih-dipilih sayur Qoma: Nunggu dosen, Kak
segarnya lengkap semua dah Presma: Kenapa ngak sambil lalu
baca-baca buku nunggunya di perpus
Emak Ijo: Iya, Ce saja
Emak Eti: Eh, punten bener nggak Mumu: Masuk akal, masuk akal
sih kalau kerja jadi tukang kebun di Qoma: Weh ide bagus. Iya ayo, Kak
rumah sakit lama-lama bakal diangkat Presma: Oh iya di antara kalian ada
jadi dokter? yang tahu apa perbedaan aksi dan
Emak Ijo: Masa sih, Ce?? Ko baru demo? (sambil berjalan menuju per-
denger pustakaan)
Emak Et : Aku nanya, Ce Qoma: Aksi adalah unjuk sikap atau
Pedagang: Iya betul asalkan tekun. kekuatan sebagai perwujudan gejolak
Ponakan saya juga gitu, awalnya kerja emosi, Kak. Sedangkan demo ialah se-
di ruang jenazah lama-lama dia jadi buah gerakan protes yang dilakukan
jenazah sekumpulan orang di hadapan umum
Emak Ijo: Ouh iya kalau tekun Presma: Nah bagus-bagus, lalu
memang begitu, Ce. Sama juga kaya bagaimana menurutmu??
tetangga sebelah saya, ia bekerja jadi Mumu: Aksi itu beroda empat dan
tukang gosip, lama-lama dia juga digo- demo itu beroda tiga
sipin Presma: Weleh bukan gitu kon-
Emak Eti: Lu nyindir gue, Ce? sepnya, itu mah perbedaan taksi dan
Emak Ijo: Nggak, Ce, ih baper bemo
Pedagang: Eh, ece-ece jadi belanja Qoma: Huft.. kamu itu…Mu…
kagak? Mumu: Hihi salah yah??? wkwkwk-
Emak Ijo dan Emak Eti: KAGAK!! wkwkwk
Pedagang: Huft…. Apes
Mustofa Bisri
Mahasiswa Semester IV Prodi MPI

Ilustrasi. (dreamstime.com)

42 | Buletin Kreasi V/April 2021

Perjuangan
Gadis
Pemetik
Teh

Judul Buku: Bila Cinta Mencari Cahaya
Penulis: Harri Ash Shiddiqie
Penerbit: Republika
Tahun Terbit: Agustus 2012
Tebal: 480 Halaman
ISBN: 978-602-7595-02-6
Oleh: Dianatur Rosidah*

"Mungkinkah seseorang disebut mus- pa orang yang tidak menyukainya, di
lim bila ia tidak pernah berjuang me- sanalah perjuangan itu dimulai.
negakkan Islam? Lari dari perjuan-
gan menegakkan Islam?" Pemandangan dan keindahan ke-
Hidup selalu penuh perjuangan, su- bun teh, serta hawa yang menyejukkan
sah dan senang itulah warna dalam ke- membuat setiap orang yang pernah
hidupan. Ketika jilbab menjadi permas- mengenal Desa Cicamara langsung jatuh
alahan dalam melamar suatu pekerjaan, hati. Inilah yang menjadi sebab kenapa
saat itulah niat dan keteguhan hati diuji, seorang Izza, lulusan perguruan tinggi
apakah mundur atau tetap memper- di kota, mau tinggal dan kerja di daerah
juangkan keyakinan. yang jauh dari keramaian. Selain itu, ada
keterikatan kenangan keluarga yang
Izza, nama tokoh dalam cerita ini, dicintainya pada daerah itu.
seorang muslimah berjilbab yang mela-
mar pekerjaan pada sebuah perusahaan Mulai awal bekerja di sana, Izza
perkebunan teh. Siapa sangka, di sana dibuat tidak betah oleh salah satu anak
ada peraturan dilarang memakai jilbab. pemilik kebun, karena Izza bertemu se-
Tapi, kepandaian dan kelebihan lainnya cara tidak sengaja saat bosnya tersebut
membuat ia tetap diterima bekerja di bersama istri keduanya. Teror demi ter-
perkebunan teh tersebut. Diterima tapi or dihadapinya, Izza banyak mencurah-
dibuat tidak akan betah oleh bebera- kan rasa dan air mata kepada Ibu Nita,
komisaris pemilik perusahaan. Ibu Nita

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 43

sudah men- oleh Ki Ganda mengenai ayat Alquran
ganggap Izza (QS 22:40), "Sesungguhnya Allah pasti
seperti anakn- menolong orang yang menolong (ag-
ya sendiri, kare- ama-Nya)," hatinya terasa terbang dan
na mengingat- dadanya bergetar.
kan ia dengan
putrinya yang Penulis juga membahas permasalah-
sudah tiada. an yang biasa dihadapi para wanita da-
Selain ber- lam mencari jodoh, yaitu kriteria suami
cerita tentang yang diharapkan bisa menjadi pemimpin
keindahan alam dan bersama dalam perjuangan dakwah.
perkebunan, penu- Izza ragu akan tawaran pinangan kelu-
lis juga sangat detil arga Purnomo, walaupun ia menyukai
menceritakan bagaima- pria itu. Ada hal yang memberatkan hat-
na kehidupan buruh peme- inya, "Purnomo lahir dan besar dalam
tik teh hingga soal memasak keluarga yang menjujung tinggi tradisi
makanan hingga bumbunya. yang tidak Islami. Apakah Purnomo ter-
Nilai lebih dari novel ini, banyak buka terhadap perubahan? Bila nenek
sekali ilmu tentang agama yang disam- moyang terdahulu melakukan adat itu
paikan dengan cara bercerita seperti dengan kesyirikan, generasi penerus
dalam salah satu obrolan, ibu Nita ber- yang menirunya syirik juga."
tanya apa arti kebahagiaan. Izza men-
erangkan ada beberapa tingkat kebaha- Bagi yang menyukai happy ending,
giaan menurut Ibnu Miskawaih, "tingkat mungkin kecewa karena novel ini ti-
kebahagiaan yang paling rendah yaitu dak menyelesaikan akhir cerita. Penulis
kebahagiaan harta karena harta mem- mungkin menginginkan pembaca dapat
buat manusia rakus, lalu menindas ma- menyelesaikan sendiri dengan pikiran
nusia lainnya. Tak ada moral. Tak ada masing-masing. Tapi secara keseluru-
ketenangan dan kedamaian, tingkat han, novel ini layak dibaca dan pantas
bahagia lebih tinggi yaitu bahagia be- mendapat juara dalam lomba novel Re-
rakal dan berilmu. Setiap informasi ada- publika. Karena, ada sesuatu yang ingin
lah ilmu. Alquran selalu merujuk bahwa disampaikan, tidak hanya sekadar ceri-
orang-orang berilmu adalah orang yang ta. Ada ilmu yang bermanfaat dan juga
berpikir, yang tidak tertutup hatinya, dan berbagi semangat, bahwa berjalan di
yang mengetahui. Boleh jadi seseorang jalan Allah itu adalah suatu perjuangan
tidak bersekolah tinggi, ia memiliki in- yang kelak akan menghantarkan kepada
formasi bahwa Muhammad utusan Allah, kebahagiaan yang hakiki. (*)
itu ilmu. Disertai hati terbuka, ia tunduk,
ia berserah diri, dan ia bisa berbahagia." *Bendahara Umum
Ketika Izza ikut memprakarsai ber- LPM Dialektika
dirinya Taman Pendidikan Alquran di INKADHA Periode
tengah teror yang menghampirinya, hat- 2020-2021
inya ingin segera pergi meninggalkan
Cicamara. Tetapi ketika ia diingatkan

44 | Buletin Kreasi V/April 2021

Pers Mahasiswa:
Identitas dan Tuntutan

Oleh: Ainyyatur Rahmah*

Selebaran “STIA POS” LPM Dialekti- seperti yang aku harap-harapkan bisa
ka mengingatkanku pada sebuah mendapatkan banyak ilmu tentang esai.
keakraban dan perjuangan. Per- Kendati masuk produk jurnalistik, esai
juangan mencari informasi dan itu sampingan. Tapi aku bisa belajar dan
menghasilkan berita dan keakraban menulis keduanya, esai dan berita.
dengan buku-buku yang membuka jalan
menuju status “Esais”. Sebuah status Dulu, aku pernah mendapat sebutan
yang menjadi impian sebelum aku keta- aktivis pers mahasiswa. Menjadi seo-
hui ternyata LPM Dialektika tak berfokus rang aktivis organisasi aktif yang saat itu
pada esai, melainkan berita. lumayan banyak peminatnya dan dipan-
dang keren, mungkin. Kenapa tidak, men-
Ya, berita adalah produk utama jadi seorang jurnalis yang seolah-olah
LPM Dialektika. Masuk organisasi ini tak menjadi manusia berbuku dengan

V/April 2021 - Buletin Kreasi | 45

kalung pers tuk bisa membedakan, dan mencari ke-
benaran, itu menurut saya semakin pent-
mahasiswa ing di tengah hutan belantara informasi
saat ini”.
yang menja-
Peran pers sangat penting di lingkun-
di identitas gan kampus. Kampus seperti miniatur
negara. Strukturnya hampir mirip se-
saat mem- buah negara. Pers kampus dengan pers
di sebuah negara sama pentingnya,
buru berita. yang membedakan hanyalah lingkup
yang lebih kecil dari negara sebenarn-
Meskipun ya. Tugas seorang jurnalis/pers adalah
mencari informasi yang diolah menja-
saat itu di sebuah berita kemudian disebarkan
sebagai konsumsi masyarakat. Lewat
menulis tangan ajaib seorang jurnalis/pers mas-
yarakat bisa mengetahui keadaan atau-
begitu as- pun permasalahan dari sebuah negara
atau kampus.
ing bagi si
Menjadi seorang pers kampus tidak
pemalas hanya sekadar ikut kumpul dan bergaya
dengan identitas pers. Mereka haruslah
membaca. mampu menjalani dan mengerjakan
tugas yang menjadi kewajiban seorang
Apalagi jurnalis atau aktivis pers mahasiswa.
Seorang jurnalis atau aktivis pers maha-
berita, yang siswa harus pintar memilah dan memilih
informasi yang didapat di lapangan dan
hanya pernah meracik berita yang akan disampaikan
kepada masyarakat kampus. Menurut
dilihat di ko- Najwa Shihab lagi, “Hal itulah yang jadi
pembeda antara berita dengan propa-
ran dan malas ganda, sekaligus membedakan produk
jurnalistik dengan produk gosip”.
untuk dibaca.
Hidup Pers Mahasiswa!
Pers ma-
*) Mantan aktivis pers
hasiswa itu si mahasiswa LPM
Dialektika INKADHA
kepo masalah seputar kampus Sumenep

dan isinya, menurutku. Bukan hanya

kepo, tapi harus peka, jeli dan pandai

memilih informasi. Membuka mata dan

telinga selebar-lebarnya untuk mencari

informasi terbaru. Terjun langsung ke

lapangan dan memburu narasumber

untuk di wawancarai dan menghasilkan

berita yang akan terpajang manis di ko-

ran kampus. Pusing, memang itu yang

dirasakan saat pertama kali berstatus se-

bagai jurnalis kampus. Diuji untuk men-

cari informasi dan menulis berita, karena

berita memang tuntutan dan wajib untuk

aktivis pers kampus.

Keberadaan pers, khususnya di

lingkungan kampus itu sangat penting.

Mengapa pers itu penting? Karena kata

Najwa Shihab saat hadir di acara So-

cial Media Week (SMW) sebagaimana

pernah kubaca dalam topcareer.id, “Ke-

mampuan kita (jurnalis) untuk memilah

dan memilih informasi, kemampuan un-

46 | Buletin Kreasi V/April 2021

Buka Bersama dan Rapat Rapat Penentuan DJTD untuk anggota
Launching Buletin Kreasi Narasumber Laporan LPM Dialektika angkatan
V di Tajamara Sumenep, Utama Buletin Kreasi V di 2019-2020 di Kantor DPC
Batuputih, Sabtu (6/2/2021)
Sabtu (24/4/2021) PWRI Sumenep, Selasa
Ketua LPM Dialektika, (12/1/2021)
Rutinitas Mingguan LPM Fathorrosi ‘18 saat
Dialektika di halaman Bedah Buku “Kerrong Ka
kampus INKADHA, Ahad membagikan takjil pada Omba’” karya Mat Toyu
pengendara di Pertigaan kerja sama IPNU-IPPNU
(28/3/2021) Gapura, Ahad (15/3/2020)
Andulang, Jumat
Ngaji Jurnalistik DPC PWRI (15/5/2020) Kelas Features LPM
Sumenep bersama LPM Dialektika bersama Fendi
Dialektika pada Ahad
(01/3/2020) Chovi di Kafe Az-Zahra
Gapura, Rabu (15/1/2020)

Rapat Kerja (Raker) LPM Foto bersama Pengurus LPM
Dialektika Periode 2019- Dialektika dengan sejumlah
Pengurus DK PPMI Se-Indo-
2020 di Desa Legung nesia pada Kongres Nasional
Timur, Batang-Batang,
XV PPMI 2020
Sabtu (04/1/2020)
Foto bersama kru LPM
Dialektika dengan Panitia
Wisuda STIT Al Karimiyyah
di Gedung Korpri Sumenep

usai liputan, Rabu
(04/9/2019)

VV//AAppril 2021 - Buletin Kreasi | 47

48 | Buletin Kreasi V/April 2021


Click to View FlipBook Version