HAND OUT
Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS)
MATERI
PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA
Disusun oleh:
ENDANG NURNANINGSIH
SMP NU 01 HASYIM ASY’ARI TARUB
ABUPATEN TEGAL-JAWA TENGAH
TAHUN 2021
i
A. IDENTIFIKASI
KOMPETENSI INTI (KI)
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan
berbagai kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran)
dan interaksi antarruang untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya
Indonesia.
4.3. Menjelaskan hasil identifikasi tentang konsep interaksi antara manusia dengan ruang
sehingga menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk keberlangsungan kehidupan
ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia.
INDIKATOR
3.2.1 Menjelaskan pengertian pluralitas
3.2.2 Mengidentifikas bentuk pluralitas agama di Indonesia sebagai akibat interaksi sosial;
3.2.3. Mengidentifikasi bentuk pluralitas budaya di Indonesia sebagai akibat interaksi sosial;
4.2.1. Mengidentifikasi bentuk pluralitas budaya di Indonesia sebagai akibat interaksi sosial;
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat
1. Menjelaskan pengertian pluralitas
2. Mengidentifikasi bentuk pluralitas agama di Indonesia sebagai akibat interaksi sosial
3. Mengidentifikasi bentuk pluralitas budaya di Indonesia sebagai akibat interaksi sosial
4. Melaksanakan diskusi dan presentasi tentang bentuk pluralitas masyarakat Indonesia
PETPAETKAONKSOENPSEP
PLURALITAS MASYARAKAT
INDONESIA
PENGERTIAN MACAM DAMPAK MANFAATBJE
K
ARTI KATA AGAMA POSITIF
BUDAYA NEGATIF KEMANDIRIA
MENURUT
PARA AHLI KEBEBASAN
SUKU BANGSA MENUMBUHKAN
SIFAT SALING
SOSIAL MENGHARGAI
TOLERANSI
PEKERJAAN
MEDIA
ILMU
PENGETAHUAN
B. PETUNJUK PENGGUNAAN HAND OUT
Petunjuk bagi peserta didik:
Bahan ajar ini dirancang sebagai sumber belajar mandiri yang dapat digunakan oleh siswa
dan siswi SMP pada materi Mengidentifikasi Jenis-jenis Kebutuhan Manusia. Agar siswa
dapat menggunaka bahan ajar ini, silahkan baca terlebih dahulu petunjuk pemakaiannya
sebagai berikut:
1. Perhatikan peta konsep dan daftar isi untuk mengetahui gambaran isi bahan ajar secara
umum!
2. Modul ini berisi materi Kebutuhan Manusia, bacalah materi terlebih dahulu sebelum
melakukan kegiatan latihan, diskusi dan evaluasi!
3. Catatlah kesulitan yang anda alami ketika belajar menggunakan bahan ajar ini,
kemudian berikan pertanyaan kepada guru IPS Anda!
C. MATERI PEMBELAJARAN
PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA
A. Pengertian Pluralisme (Pluralitas)
Apa itu pluralisme? Istilah ini juga bisa dikenal sebagai pluralisme, yang terdiri dari dua kata
yakni plural (beragam) dan isme (paham) sehingga memiliki arti paham atas keberagaman.
Pluralitas adalah keadaan majemuk masyarakat yang berkaitan dengan kebudayaan, sistem
sosial, dan politik yang berberbeda akan tetapi dari kesemuanya dapat mencapai keteraturan
sosial akibat adanya kesadaran bahwa kehidupan ini dijalankan dengan rasa perbedaan.
Pluralitas menjadi sebuah realita dan mesti diterima sebagai kekayaan nasional bangsa
Indonesia. Belajar tentang pluralitas di Indonesia berarti belajar tentang kemajemukan
masyarakat yang terdiri dari keragaman suku bangsa, agama, ras, pekerjaan, dan lainnya
yang tentunya memiliki perbedaan dan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam
masyarakat di Indonesia.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, pluralisme adalah keadaan masyarakat yang
majemuk (bersangkutan dalam sistem sosial dan politiknya), berbagai kebudayaan yang
berbeda-beda dalam suatu masyarakat.
Sedangkan, menurut Webster’s Revised Unabridge Dictionary, pluralisme meliputi:
1. Hasil atau keadaan menjadi plural.
2. Keadaan seorang pluralis, yang memiliki lebih dari satu keyakinan.
B. Pengertian Pluralisme Menurut Para Ahli
Adapun pengertian pluralisme menurut para ahli yang memiliki pandangan berbeda-beda.
1. Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia
Pengertian pluralisme menurut Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia, yakni cara
pandang fisiologis yang tidak menggambarkan semua pada prinsip atau keyakinan
pribadi. Tapi, ketersediaan untuk menerima berbagai macam keragaman yang ada. Ruang
lingkup pluralisme di antaranya politik, budaya dan agama.
2. Anton M. Moeliono
Anton M. Moeliono berpendapat pengertian pluralisme adalah sesuatu yang memberi
makna jamak atau ganda dari segi kebudayaan yang berbeda dalam masyarakat. Rasa
hormat terhadap nilai kebudayaan lain dan sikap saling menghargai adalah dasar
terciptanya pluralisme.
3. Syamsul Maa’arif
Menurut Syamsul Maa’arif, pengertian pluralisme adalah suatu sikap saling memahami
dan menghormati adanya perbedaan demi tercapainya kerukunan antar umat beragama.
4. Santrock
Santrock menyatakan pengertian pluralisme adalah penerimaan tiap individu yang
berpendapat bahwa perbedaan budaya harus dipertahankan dan dihargai keberadaannya.
5. Webster
Pengertian pluralisme menurut Webster, yakni keadaan sosial yang hadir dalam beragam
etnis, agama, ras dan etnis yang mempertahankan tradisi berpartisipasi dalam masyarakat.
Kemudian, kondisi ini menciptakan sebuah pola masyarakat yang hidup saling
berdampingan dalam keberagaman yang ada.
C. Macam-macam Pluralisme
Jenis-jenis pluralisme terbagi menjadi beberapa macam, antara lain:
1. Pluralisme (Perbedaan) Agama
Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang memiliki makna luas, berkaitan dengan
penerimaan terhadap agama yang berbeda dan digunakan dalam cara yang berbeda-beda.
Pluralitas agama ini mengingatkan bahwa semua keyakinan itu sama, karena kebenaran
setiap agama adalah relatif. Karena itu, setiap umat beragama tak boleh mengklaim bahwa
keyakinan yang dianutnya paling benar dan lainnya salah.
Selain itu, keberagaman agama dalam masyarakat ini menjadikan hidup lebih berwarna.
Keberagaman ini juga bisa diimbangi dengan sikap toleransi. Tanpa sikap toleransi,
keberagaman agama ini bisa mengakibatkan perpecahan maupun konflik dalam
masyarakat.
Seperti yang kita tahu, di Indonesia ada 6 agama yang diakui oleh pemerintah, yakni
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Setiap warga negara Indonesia
berhak memeluk salah satu dari keenam agama tersebut.
Setiap agama memiliki ajaran dan peninggalan yang berbeda-beda untuk umatnya. Agama
Hindu dan Buddha meninggalkan berupa patung dan relief pada dinding Candi, sedangkan
pada masa perkembangan Islam di Indonesia hasil seni berganti dari relief – patung menjadi
seni kaligrafi dan masjid.
Perbedaan Tempat Ibadah
MASJID PURA
GEREJA WIHARA
GEREJA KLENTENG
Perbedaan Kitab Suci
AL- QUR’AN INJIL WREDA
INJIL
TRIPITAKA SHU KING
Tata Cara Beribadah
ISLAM HINDU
KRISTEN PROTESTAN BUDHA
KRISTEN KHONGHUCU
2. Pluralisme (Perbedaan) Budaya
Pluralisme budaya adalah kondisi budaya yang majemuk, hidup bersama dengan saling
toleransi terhadap budaya orang lain yang berbeda-beda agar tercapi pluralitas. Pluralitas
di Indonesia bisa ditemui juga dalam kebudayaan. Budaya sendiri bisa diartikan sebagai
suatu kebiasaan atau pola perilaku dan pengetahuan atau keterampilan yang diwariskan
secara turun temurun dan dimiliki oleh sekelompok masyarakat tertentu. Melalui budaya
itu sendiri akan menimbulkan kekhasan yang membedakan manusia dengan makhluk
lainnya. Menurut sosiolog J.J Hoenigman terdapat 3 wujud budaya yaitu gagasan,
tindakan, dan karya.
a) Gagasan(wujud ideal)
Gagasan merupakan wujud ideal kebudayaan dapat berupa ide-ide, nilai-nilai,
peraturan, maupun norma yang bersifat tidak dapat disentuh atau diraba, dimana
gagasan tersebut terdapat pada pikiran manusia itu sendiri. Kebudayaan yang berwujud
gagasan contohnya adalah norma yang berlaku di lingkungan sekitar, tidak tertulis
tetapi ditaati oleh masyarakat.
b) Tindakan/ Aktivitas
Tindakan/ Aktivitas kebudayaan dapat berupa perayaan rutin masyarakat tertentu.
Aktivitas kebudayaan bersifat nyata (konkrit), terjadi di kehidupan sehari-hari dan
dapat diamati oleh manusia. Contohnya, dalam masyarakat Jawa ada kegiatan mitoni
atau selamatan 7 bulan kehamilan dari anak pertama.
c) Artefak (Karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dan aktivitas, perbuatan dan
karya manusia dalam masyarakat. Wujud kebudayaan ini berupa benda-benda yang
dapat dilihat, diraba, dan didokumentasikan.
Tarian Daerah
TARI KECAK TARI GAMBYONG
TARI PIRING TARI SAMAN
TARI PERANG
Rumah Adat
3. Pluralisme Sosial
Pluralisme sosial adalah sebuah paham yang menerima keberagaman berupa sikap saling
menghormati dalam interaksi sosial yang terjadi antar individu atau kelompok pada
sebuah tatanan sosial.
Dalam kehidupan bersosial, pluralisme akan tercapai bila masyarakat saling hidup
berdampingan dan menunjukkan sikap menghargai maupun menghormati dengan orang
lainnya.
4. Pluralisme Ilmu Pengetahuan
Pluralisme ilmu pengetahuan adalah keanekaragaman ilmu yang menjadi faktor utama
pertumbuhan ilmu pengetahuan. Banyaknya teori yang bermunculan, tapi belum bisa
dibuktikan kebenarannya ini merupakan bentuk kebebasan berpikir ilmiah sehingga bisa
disimpulkan bahwa ekonomi sosial termasuk bagian dari pluralisme ilmu pengetahuan.
Adanya pluralitas ilmu pengetahuan ini bisa memperlihatkan hak individu dalam
mengambil keputusan atas suatu kebenaran yang bersifat menyeluruh atau universal bagi
setiap individu.
5. Pluralisme Media
Pluralisme media adalah keberagaman teknologi untuk membantu orang-orang
komunikasi, baik dalam jarak jauh maupun jarak dekat. Karena, media salah satu sarana
penyampaian informasi dan diakui keberadaannya. Ada pula beragam media yang bisa
digunakan untuk menyampaikan pendapat.
6.Pluralisme (Perbedaan) Suku Bangsa
Suku bangsa berarti sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh
kesadaran dan identitas. Pluralitas juga ditemukan lewat banyaknya suku bangsa di
Indonesia, yakni berjumlah lebih dari 300 kelompok. Populasi tertinggi sendiri adalah suku
Jawa. Suku ini tidak hanya tinggal di pulau Jawa tetapi juga banyak yang melakukan
transmigrasi ke pulau di Nusantara serta bahkan tidak sedikit juga yang tersebar di luar
negeri.
Suku yang berkembang di Indonesia ada yang memiliki tingkat peradaban yang telah maju
dan mampui berbaur dengan suku bangsa lain. akan tetapi masih ada suku bangsa yang
terasing.
7.Pluralisme (Perbedaan) Pekerjaan
Pekerjaan atau profesi adalah suatu jenis pekerjaan yang ditekuni oleh seseorang individu
guna memenuhi kebutuhannya, karena manusia sangat membutuhkan jasa orang lain
melalui pekerjaan yang dilakukannya. Pekerjaan dikelompokan menajdi dua yaitu pekerjaan
sektor formal dan pekerjaan sektor non formal.
Untuk pekerjaan sektor formal terikat dengan suatu sistem yang berlaku baik dari sisi
swasta maupun pemerintah, seperti perusahaan, guru, dan pegawai negeri sipil (PNS).
Sedangkan pekerjaan non formal contohnya seperti pedagang, petani, dan wiraswasta.
D. Dampak Pluralisme
Adanya pluralisme dalam kehidupan bermasyarakat pastinya bisa memberikan dampak positif
dan negatif. Berikut ini, dampak positif dan dampak negatif pluralisme yang harus dipahami.
1. Dampak positif pluralisme
Pluralisme bisa memberikan dampak positif untuk kehidupan masyarakat yang tenang dan
damai, antara lain:
a. Memahami perbedaan
Perbedaan adalah keadaan, sifat dan karakter yang telah diciptakan oleh Tuhan supaya
manusia saling mengenal, berinteraksi, saling memahami dan memberi manfaat satu
sama lain.
Jika seseorang memahami adanya keberagaman atau pluralisme, maka sikap ini akan
menciptakan lingkungan yang tenang, damai dan saling tolong-menolong karena orang-
orang mau memahami perbedaan yang ada dalam masyarakat.
b. Masyarakat lebih modern
Modern biasanya merujuk pada sesuatu yang terkini, baru dan semacamnya. Modern
bisa merujuk pada zaman maupun gaya yang sifatnya terbaru.
Jika setiap orang memahami adanya keberagaman atau pluralitas, sikap ini akan
membentuk masyarakat yang lebih modern maupun berpikir lebih maju.
c. Meningkatkan pendapatan negara
Pendapatan negara adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih. Pendapatan negara terdiri atas penerimaan perpajakan, penerimaan
negara bukan pajak dan penerimaan hibah.
Adanya pluralitas dan masyarakat yang saling menghargai serta menghormati, hal ini
akan membantu meningkatkan pendapatan negara. Masyarakat yang berbeda-beda itu
mungkin akan memanfaat pluralitas ini sebagai sumber pendapatan atau semacamnya.
d. Meningkatkan daya tarik turis
Daya tarik adalah kualitas yang menyebabkan minat, keinginan atau tarikan pada
seseorang atau sesuatu. Daya tarik bisa dihasilkan dari rangsangan visual.
Pluralitas atau keberagaman budaya, suku dan ras yang ada di Indonesia justru bisa
menjadi daya tarik turis untuk berwisata. Keberagaman ini juga bisa menjadi ciri khas
suatu wilayah yang akan dikenal oleh wisatawan asing. Pada akhirnya, hal ini bisa
membantu meningkatkan pendapatan masyarakat maupun negara.
2. Dampak negatif pluralitas
Pluralitas bisa memberikan dampak negatif berupa konflik di tengah kehidupan
masyarakat, antara lain:
a. Menimbulkan persaingan
Persaingan adalah suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba
dan berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan atau kemenangan. Persaingan bisa terjadi
bila ada beberapa pihak yang menginginkan sesuatu supaya menjadi pusat perhatian
umum.
Karena ada keberagaman suku, ras, agama dan budaya di Indonesia, hal ini bisa
menimbulkan persaingan di tengah masyarakat. Mereka mungkin berlomba-lomba dan
mengklaim budaya maupun keyakinannya paling benar supaya menjadi panutan maupun
pusat perhatian.
Akibatnya, kondisi ini bisa menimbulkan perpecahan atau pertikaian karena toleransi
orang-orang yang kurang terhadap perbedaan ras, suku, budaya dan agama.
b. Menimbulkan rasa egois
Egois adalah sifat selalu memprioritaskan keinginan dan kebutuhan sendiri di atas
kebutuhan dan keinginan orang lain. Karena rasa ingin menang atau menjadi pusat
perhatian umum di tengah keberagaman, hal ini bisa menimbulkan rasa egois untuk
mementingkan diri sendiri.
c. Menimbulkan gesekan sosial
Gesekan sosial bisa dikatakan sebagai pertikaian yang muncul akibat konflik mengenai
pluralitas yang ada, baik pluralitas agama, budaya, sosial dan lainnya. Orang dengan
keyakinan atau kebudayaan yang berbeda dengan lainnya tidak bisa saling toleransi
sehingga sulit untuk bersatu.
d. Menimbulkan sikap individualisme
Individualisme adalah satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial
yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan
kebebasan sendiri. Orang yang individualis akan melanjutkan pencapaian dan kehendak
pribadi. Mereka cenderung menentang intervensi dari masyarakat, negara dan setiap
badan atau kelompok atas pilihan pribadinya.
Karena mereka hanya mementingkan dirinya sendiri, maka adanya keberagaman atau
pluralitas akan membentuk seseorang yang individualis dan cenderung tidak menerima
atau mengakui perbedaan tersebut.
E. Perilaku pluralisme
Secara umum, masyarakat akan mengalami perubahan perilaku terhadap pluralisme yang
terbagi menjadi 3 bentuk, antara lain:
1. Afektif
Afektif adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sikap, watak, perilaku, minat, emosi
dan nilai yang ada pada setiap individu. Menurut beberapa ahli, afektif ini erat kaitannya
dengan kognitif.
Kaitannya dengan perubahan perilaku masyarakat terhadap pluralitas, afektif merupakan
perubahan perilaku yang timbul dari perilaku kehidupan di lingkungan masyarakat.
2. Kognitif
Kognitif adalah proses otak yang mendasari banyak aktivitas sehari-hari dalam kesehatan
dan penyakit sepanjang rentang usia. Kognitif juga memiliki fungsi penting untuk
kehidupan sehari-hari yang mengatur perilaku dan tindakan.
Kaitannya dengan perubahan perilaku masyarakat terhadap pluralitas, kognitif adalah
perubahan perilaku yang berdasarkan pola pikir. Jadi, sikap yang ditunjukkan seseorang
terhadap pluralitas ini sesuai dengan pola pikirnya.
3. Psikomotorik
Psikomotorik salah satu ranah yang menilai keterampilan atau kemampuan seseorang
melakukan sesuatu setelah setelah menerima pembelajaran pada bidang tertentu.
Kaitannya dengan perubahan perilaku masyarakat terhadap pluralitas, perubahan perilaku
seseorang sesuai dengan tindakan yang dilakukan dalam lingkungan sosial.
F. Manfaat Pluralisme
Berbagai macam pluralisme yang ada di Indonesia ini pastinya memberikan sejumlah
manfaat bagi masyarakatnya. Berikut ini, manfaat adanya pluralisme.
1. Kemandirian
Kemandirian adalah suatu hal atau kondisi seseorang yang bisa berdiri sendiri atau tidak
bergantung pada orang lain. Maksudnya, kemandirian adalah kesiapan dan kemampuan
individu untuk berdiri sendiri dengan ditandainya sikap inisiatif.
Adanya pluralisme bisa memberikan manfaat untuk meningkatkan kemandirian. Setiap
orang bisa berdiri sendiri tanpa ada perasaan tertekan, terkontrol dan diawasi oleh orang
dari kelompok lainnya dengan latar belakang kultur yang berbeda.
Karena, setiap orang memiliki hak untuk hidup dan maju. Bahkan, setiap orang juga
berhak mengembalikan tradisi atau kultur yang sudah alam menjadi panutannya dalam
kehidupan bersosial, sehingga kondisi ini menimbulkan stimulasi dalam kemandirian.
2. Kebebasan
Kebebasan adalah kemampuan bertindak tanpa paksaan, ketiadaan kendali dan kekuasaan
untuk memilih tindakan seseorang. Kebebasan juga bisa didefinisikan sebagai kondisi di
mana individu memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan keinginannya.
Adanya pluralitas bisa memberikan manfaat berupa kebebasan akan institusi, pranata
sosial dan kultural yang bisa berdiri sebanyak-banyaknya tanpa ada halangan serta
rintangan.
Kaitannya dengan kultur atau budaya yang berbeda-beda bisa dibangun optimal dan
sedekat mungkin tanpa ada batas-batas hierarkikal dan birokrasi hingga batas negara
sekalipun.
3. Menumbuhkan sifat saling menghargai
Sifat saling menghargai bisa diartikan sebagai sikap menghormati, menerima atau
mengakui seseorang maupun sesuatu. Kaitannya dengan pluralisme, orang-orang saling
menghargai dan menghormati adanya keberagaman maupun perbedaan yang ada.
Adanya pluralsme ini bisa membantu meningkatkan sifat saling menghargai orang-orang
antar ras, etnik atau suku yang berbeda, orang dengan agama, keyakinan maupun
kelompok yang berbeda.
Selain itu, setiap orang dengan suku, ras dan agama yang berbeda ini bisa
mengembangkan budaya, nilai-nilai ajaran dan tradisinya tanpa seorang pun yang
menghalangi upaya pengembangan tersebut.
4. Toleransi
Toleransi adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, di
mana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.
Toleransi juga bisa berarti suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar
kelompok atau antar individu dalam masyarakat.
Adanya sikap pluralisme dalam kehidupan masyarakat akan menimbulkan jiwa yang
penuh toleransi tanpa adanya diskriminasi terhadap perbedaan apapun. Jadi, masyarakat
bisa segera mengatasi atau menemukan solusi ketika dihadapkan dengan berbagai macam
konflik sosial.
Contoh sikap toleransi adanya pluralisme ini berupa menghargai dan menghormati orang
dari kelompok agama yang berbeda ketika melakukan ibadah dan begitu pula sebaliknya.
Contoh toleransi lainnya, orang-orang saling menghargai dan memberikan kesempatan
pada kelompok lainnya melakukan tradisi kebudayaan atau cara pandang orang lain sesuai
dengan kulturnya.
G. Contoh Pluralisme Masyarakat di Indonesia
Anda mungkin sudah sering melihat sikap atau perilaku pluralisme dalam kehidupan sehari -
hari. Berikut ini, beberapa contoh dari sikap pluralisme dalam kehidupan masyarakat, antara
lain:
1. Orang-orang saling menghargai dan menghormati perbedaan suku, ras, tradisi dan agama.
2. Orang-orang saling menghargai adat istiadat dalam kehidupan masyarakat.
3. Orang-orang saling bergotong-royong dan tolong-menolong ketika ada yang
membutuhkan meskipun berbeda.
4. Seseorang tak memaksakan kehendak pribadinya pada orang lain.
5. Orang-orang saling menerima pendapat dan pandangan orang lain yang berbeda.
6. Orang-orang saling menjaga keharmonisan dan menghindari konflik dalam kehidupan
bersosial.
7. Sebuah perusahaan menerima karyawan yang memiliki latar belakang berbeda-beda, baik
ras maupun agama
8. Masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu tetap bisa hidup berdampingan dan
menerima orang dari luar Bali yang mungkin tidak beragama Hindu.
9. Dua rumah ibadah, seperti masjid dan gereja yang berdiri berdampingan maupun
berhadapan dan saling menghargai ketika waktu ibadah.
10. Membantu dan menolong korban bencana alam atau semacamnya meski berbeda suku, ras
dan agama.
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
E. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku Guru dan Buku Siswa SMP/MTs Edisi Revisi Kelas VII, Ilmu Pengetahuan Sosial,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta : 2016.
2. Buku IPS lain yang relevan, internet, narasumber, lingkungan sekitar dan sumber lain yang relevan
3. https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mengenal-lebih-jauh-pluralitas-masyarakat-
indonesia-6563/
4. https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-pluralisme-dan-contoh/
F. EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Kata “plural” beasal dari bahasa Inggris yang berarti ...
a. Tunggal dan Persatuan
b. Budaya
c. Beragam
d. Jamak
2. Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar tersebut menunjukkan tempat ibadah agama …
a. Islam
b. Kristen
c. Hindhu
d. Konghucu
3. Tindakan tepat yang bisa kalian lakukan untuk menghormati keragaman agama di
lingkungan sekolah adalah ….
a. menghormati teman lain yang sedang puasa dengan tidak makan di depannya
b. meminta teman yang lain mengikuti agama kita
c. menolong teman yang seagaman saja
d. belajar hanya dengan teman yang seiman
4. Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar di samping merupakan contoh hasil kebudayaan masyarakat yang berwujud ...
a. Gagasan
b. Tindakan
c. Karya
d. Warisan
5. Suku Jawa dan Sunda mendiami di pulau yang tidak berbeda, akan tetapi ada
perbedaan yang mendasar dalam hal….
a. Corak adat istiadatnya
b. Sistem kekerabatannya
c. Keturunan dan rasnya
d. Sistem pelapisan masyarakatnya
6. Perhatikan gambar berikut !
Rumah Betang Kalimantan Rumah Joglo Jawa Tengah
Jika melihat dua gambar diatas antara rumah Betang dan rumah Joglo, perbandingan
yang tepat jika dilihat dari perbedaan lokasi yang ada adalah …..
a. Rumah Betang dibuat di hulu sungai oleh suku Dayak, rumah ini dibuat tinggi karena
berdasar karakter pulau Kalimantan yang rawan dengan bencana banjir saat musim
hujan. Sedangkan rumah Joglo dari Tengah dibangun dengan menggunakan kayu jati
yang banyak ditemukan di Jawa, kemudian rumah joglo dirancang tidak berdinding
agar sirkulasi udara dapat berganti dengan lancar, karena Pulau Jawa lebih panas
udaranya.
b. Rumah Betang Kalimantan dibangun dengan posisi tinggi karena untuk menghindari
serangan hewan buas, sedangkan rumah Joglo dibangun rendah karena kebanyakan
penduduknya bermata pencaharian sebagai seorang petani.
c. Rumah Betang dibangun dengan kayu tanaman bambu yang banyak ditemukan di
Kalimantan sehingga kuat jika terkena banjir. Sedangkan rumah joglo dibangun
dengan kayu jati yang kuat dan tahan lama.
d. Rumah Betang dibangun memanjang karena masyarakat Kalimantan menjunjung
toleransi dan persatuan, dimana dalam rumah Betang dihuni beberapa keluarga
dengan berbagai perbedaan namun mereka tetap hidup rukun. Sedangkan rumah Joglo
dibangun dengan tanpa dinding karena berdasar sifat orang Jawa yang terbuka, dan
tamu yang datang hanya duduk beralas tikar karena agar tidak terkesan perbedaan
kedudukannya.
7. Perhatikan data di bawah ini !
(1) Upacara larung sesajen oleh masyarakat Jawa
(2) Tarian makan sirih
(3) Upacara kematian Rambu Solo masyarakat Sulawesi Selatan
(4) Kerajinan kain tenun leja masyarakat Buton
(5) Kerajinan ukiran kayu Masyarakat Papua
Yang merupakan wujud budaya tindakan aktivitas adalah...
a. 1, 2, 4
b. 1, 2, 3
c. 2, 4, 5
d. 1, 3, 5
8. Unsur Kebudayaan dapat membantu kita lebih memahami secara nyata tentang
kebudayaan. Unsur kebudayaan yang dianggap sebagai budaya universal, diantaranya
...
a. Religi, bahasa pendidikan, pengetahuan
b. Religi, bahasa, kesenian sistem pengetahuan
c. Religi, bahasa, kesenian sistem pendidikan
d. Kesenian, kepercayaan pendidikan, pengetahuan
9. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. Menolong teman seagamanya yang mengalami kecelakaan.
2. Memberi kebebasan untuk beribadah meskipun berbeda agama
3. Ikut merayakan hari raya agama lain
4. Tidak membahas SARA
5. Melarang pembangunan tempat ibadah karena mayoritas di tempat itu berbeda
agama
Berdasarkan data di atas, manakah yang bukan merupakan bentuk menghargai
pluralisme adalah
a. 1 dan 2
b. 1 dan 5
c. 2 saja 4
d. 3 saja 5
10. Contoh peran dan fungsi keragaman budaya dalam pembangunan nasional Sebagai
daya tarik bangsa asing adalah …
a. Sendratari Ballet Ramayana di Prambanan Yogyakarta banyak disukai turis
b. Menciptakan batik dengan corak khas yang berbeda-beda
c. Sikap saling mendukung dalam upaya mengembangkan kebudayaan
d. Cara bercocok tanam yang berbeda - beda disetiap daerah
Kunci Jawab dan Pedoman Penskoran
No Kunci Skor
soal Jawaban
1
1. D 1
2. C 1
3. B 1
4. D 1
5. A 1
6. B 1
7. B 1
8. B 1
9. A 1
10. A 10
JUMLAH SKOR
Jumlah Nilai = 10 x Jumlah Skor
= 10 x 10
= 100