1
IKATAN KOVALEN POLAR DAN NON POLAR
“UJI KELARUTAN DENGAN AIR”
KIMIA X MIPA
PENYUSUN
Inesye Selfiana Maupula, S.Pd
SMA NEGERI 13 MALUKU BARAT DAYA
2
DAFTAR ISI
PENYUSUN................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. PETA KONSEP ................................................................................................................... 4
B. DESKRIPSI SINGKAT....................................................................................................... 4
C. CAPAIAN BELAJAR ......................................................................................................... 5
URAIAN MATERI......................................................................................................................... 8
A. HUBUNGAN KEPOLARAN DAN KELARUTAN .......................................................... 8
B. UJI KELARUTAN SENYAWA KOVALEN ..................................................................... 9
C. APLIKASI LIKE DISOLVES LIKE DALAM KEHIDUPAN......................................... 10
D. TUGAS .............................................................................................................................. 11
E. FORUM DISKUSI............................................................................................................. 16
PENUTUP..................................................................................................................................... 17
A. RANGKUMAN ................................................................................................................. 17
B. TES FORMATIF ............................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 19
3
PENDAHULUAN
A. PETA KONSEP
KOVALEN KOVALEN
POLAR NON POLAR
B. DESKRIPSI SINGKAT
Ikatan kimia dapat didefenisikan sebagai gaya yang menyebabkan sekumpulan atom
yang sama atau berbeda menjadi satu kesatuan dengan perilaku yang sama, memiliki tingkat
energi lebih rendah dan lebih stabil dibandingkan dengan atom-atomnya. Kestabilan
maksimal tercapai jika atom-atom yang berikatan telah memiliki konfigurasi elektron yang
sama dengan unsur gas mulia (struktur duplet atau oktet). Ada berbagai macam ikatan
bergantung pada cara berkumpulnya atom-atom tersebut (ikatan ion, kovalen, logam,
hidrogen, dan VanDer Waals).
Struktur lewis dari suatu molekul adalah cara menggambarkan bagaimana atom-atom
berikatan membentuk molekul dengan menggunakan penanda seperti noktah atau tanda x
untuk mewakili elektron yang terlibat dalam pembentukan molekul. Elektron yang terlibat ini
biasanya hanya elektron valensi (elektron yangberada di kulit terluar).
Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang memiliki karakteristik berupa
pasangan elektron yang saling terbagi di antara atom-atom yang berikatan. Singkatnya,
stabilitas tarikan dan tolakan yang terbentuk di antara atom-atom ketika mempergunakan
bersama elektron dikenal sebagai ikatan kovalen. Kalian tentunya sudah tahu bahwa ikatan
4
kovalen ada beberapa jenis. Salah satunya adalah ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen
nonpolar. Ikatan kovalen polar dan nonpolar ini dibedakan berdasarkan polaritas atau
kepolaran ikatan. Apa itu kepolaran? Kepolaran adalah potensi suatu senyawa untuk
membentuk kutub (pole) pada salah satu unsur penyusun senyawa tersebut karena
dipengaruhi oleh perbedaan nilai keelektronegatifan.
Jika antara atom-atom unsur penyusun senyawa memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang kecil atau bahkan nol maka ikatan yang terbentuk adalah ikatan
kovalen nonpolar. Dan sebaliknya, jika perbedaan keelektronegatifan relatif besar maka
ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen polar. Pada modul ini Anda dapat mempelajari
sifat kepolaran dan kelarutan senyawa kovalen.
Pada modul ini digunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Menurut Nurhadi (2004: 65) “Problem based learning adalah kegiatan interaksi antara
stimulus dan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan”.
Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupabantuan dan masalah, sedangkan sistem
saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara efektif sehingga yang dihadapi dapat
diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik. PBL merupakan sebuah
pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah konstektual sehingga merangsang siswa
untuk belajar. PBL merupakan suatu model pembelajaran yang menantang siswa untuk
belajar, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahandunia nyata.
C. CAPAIAN BELAJAR
1. Kompetensi Inti
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konsepual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat minatnya untuk
memecaahkan masalah
KI 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak dengan
5
pengembangan dari yang dipelajarai di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan meode sesuai kaidah keilmuan.
2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan 3.5.9 Menganalisis kelarutan senyawa
kovalen dan ikatan logam serta kovalen
kaitannya dengan sifat zat 3.5.10 Membandingkan senyawa polar
dan nonpolar dalam hal kelarutan
dengan air
4.5 Merancang dan melakukan 4.5.3 Merancang percobaan uji kelarutan
percobaan untuk menunjukan beberapa senyawa kovalen
karakteristik senyawa ion atau 4.5.4 Menyimpulkan hasil percobaan uji
senyawa kovalen berdasarkan kelarutan senyawa kovalen polar
beberapa sifat fisika dan non polar
3. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran daring menggunakan model Problem Based Learning berbantukan
aplikasi zoom metting, penayangan video pembelajaran serta percobaan praktikum pada
Lab maya, dengan metode eksperimen dan diskusi diharapkan peserta didik dapat terlibat
aktif selama proses pembelajaran berlangsung, memiliki sikap bekerjasama, disiplin,
toleransi, bertanggung jawab, percaya diri dalam menganalisis kelarutan senyawa
kovalen, membandingkan senyawa polar dan nonpolar dalam hal kelarutan dengan air,
merancang percobaan uji kelarutan beberapa senyawa kovalen dan menyimpulkan hasil
percobaan uji kelarutan senyawa kovalen polar dan non polar dengan tepat.
4. Petunjuk Penggunaan Modul
Agar modul dapat digunakan secara maksimal maka kalian diharapkan melakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Pelajari peta materi yang disajikan pada modul
6
2) Pahami tujuan yang tercantum dalam setiap kegiatan pembelajaran
3) Pelajari uraian materi secara sistematis dan mendalam
4) Lakukan uji kompetensi di setiap akhir kegiatan pembelajaran untuk menguasai
tingkat penguasaan materi.
5) Diskusikan dengan guru atau teman jika mengalami kesulitan dalam pemahaman
materi.
6) Lanjutkan pada modul berikutnya jika sudah mencapai ketuntasan yang
diharapkan.
7
URAIAN MATERI
Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang pasangan elektron ikatannya cenderung
tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen polar terbentuk antara atom-atom
unsur yang memiliki perbedaan nilai keelektronegatifan yang relatif besar.
Ikatan Kovalen non polar adalah ikatan yang pasangan elektron ikatannya tertarik
sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Ikatan kovalen nonpolar terbentuk antara atom-
atom unsur yang memilikiperbedaan nilai keelektronegatifan yang kecil atau sama dengan nol
serta tidak memiliki pasangan elektron ikatan
A. HUBUNGAN KEPOLARAN DAN KELARUTAN
Molekul polar memiliki dipol bersih sebagai akibat dari muatan yang berlawanan
(yaitu memiliki muatan positif parsial dan parsial negatif) dari ikatan polar yang disusun
secara asimetris. Air (H2O) adalah contoh molekul polar karena memiliki muatan positif
sedikit di satu sisi dan sedikit muatan negatif di sisi lain. Dipol tersebut tidak saling
meniadakan sehingga menghasilkan dipol bersih. Karena sifat kutub molekul air itu sendiri,
molekul polar pada umumnya dapat larut dalam air. Contoh lainnya termasuk gula (seperti
sukrosa), yang memiliki banyak gugus oksigen-hidrogen (−OH) polar dan secara keseluruhan
sangat polar.
Sumber : http://rb.gy/gzpc6r
Gambar 1. Polaritas H2O
8
Jika momen dipol ikatan molekul tidak saling meniadakan,molekulnya bersifat polar.
Misalnya, molekul air (H2O) mengandung dua ikatan O−H polar dalam suatu geometri tekuk
(nonlinear). Momen dipol ikatan tidak meniadakan, sehingga molekul tersebut
membentuk dipol dengan kutub negatif pada oksigen dan kutub positif di antara dua atom
hidrogen. Pada gambar setiap ikatan bergabung dengan atom O pusat dengan muatan negatif
(merah) ke atom H dengan muatan positif (biru).
Ketika membandingkan molekul kutub dan nonpolar dengan massa molar serupa,
molekul polar pada umumnya memiliki titik didih lebih tinggi, karena interaksi dipol-dipol
antara molekul polar menghasilkan daya tarik antarmolekul yang lebih kuat. Salah satu
bentuk interaksi polar yang umum adalah ikatan hidrogen, yang juga dikenal sebagai ikatan-
H. Misalnya, air membentuk ikatan H dan memiliki massa molar M = 18 dan titik didih
+100 °C, dibandingkan dengan nonpolar metana dengan M = 16 dan titik didih –161 °C.
B. UJI KELARUTAN SENYAWA KOVALEN
Pengetahuan akan hal ini penting untuk memprediksi kelarutan dari suatu senyawa.
Teori dasar kelarutan adalah teori like dissolve like, yang berbunyi senyawa polar hanya akan
larut dalam senyawa polar. Senyawa nonpolar akan larut dalam senyawa nonpolar.
Sedangkan senyawa polar tidak akan larut dalam senyawa nonpolar. Air merupakan senyawa
polar karena mempunyai H dan O yang perbedaan keelektronegatifan besar. Di mana H
bermuatan parsial positif dan O bermuatan parsial negatif. Asam asetat/Cuka
Sumber : http://rb.gy/0yaqhu
Gambar 7. Pencampuran Air dan Minyak
9
CH3COOH merupakan senyawa kovalen di mana H akan bermuatan positif dan
CH3COO akan bermuatan negatif. Pada saat ini maka kedua senyawa tersebut dapat saling
larut sesuai dengan prinsip like dissolve like. Muatan parsial positif pada air akan berinteraksi
dengan muatan negatif dari cuka, muatan parsial negatif dari air akan berinteraksi dengan
muatan positif dari cuka. Lalu kedua nya akan dilingkupi oleh air dan terjadi proses
pelarutan.
Bagaimana dengan minyak dan bensin? Minyak merupakan senyawa nonpolar,
karena tersusun atas rantai hidrokarbon panjang. Demikian pula bensin yang merupakan
senyawa nonpolar. Sesuai prinsip like dissolve like, kedua senyawa ini pada saat-saat tertentu
dapat membentuk dipol sesaat sehingga akan terjadi interaksi dipol sesaat- dipol terimbas
yang membuat kedua senyawa dapat larut.
Lain lagi dengan air dan minyak. Air merupakan senyawa polar tidak akan pernah
larut dengan minyak yang merupakan senyawa nonpolar. Hal ini dikarenakan minyak hanya
dapat membentuk dipol sesaat. Misalkan saja suatu saat ujung pertama minyak bermuatan
positif dan ujung keduanya bermuatan negatif. Maka ujung pertama yang positif akan
berinteraksi dengan O dari air yang parsial negatif. Demikian sebaliknya. Namun jika tiba-
tiba, muatan minyak berganti, ujung pertama menjadi negatif dan ujung kedua menjadi
positif, maka interaksi akan hancur dan rusak. Oleh karena itu antara minyak dan air tidak
akan larut.
C. APLIKASI LIKE DISOLVES LIKE DALAM KEHIDUPAN
Aplikasi prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari biasanya digunakan pada proses
pencucian. Untuk membersihkan kotoran yang polar menggunakan pelarut polar dan
membersihkan kotoran non polar juga menggunakan pelarut non polar. Pada pencucian
dengan menggunakan air yang bersifat polar juga dapat digunakan untuk membersihkan
kotoran yang non polar, caranya adalah dengan menggunakan sabun atau deterjen. Bahan ini
memiliki sifat sebagai surfaktan (surface active agent) karena strukturnya yang memiliki
situs polar dan non polar pada ujung-ujungnya
10
Sumber : http://rb.gy/d4xxab
Gambar 3. Struktur molekul surfaktan
D. TUGAS
1. Menyajikan Masalah
Uji Kelarutan Dengan Air Menggunakan Lab Virtual
a. Tujuan : Menyelidiki kepolaran suatu senyawa melalui uji kelarutan dengan air
b. Alat dan Bahan :
Hp atau Laptop yang terkoneksi jaringan internet
Laboratorium maya rumah belajar kemendikbud
c. Prosedur Kerja
Silahkan mengakses link laboratorium maya rumah belajar kemendikbud :
http://rb.gy/5nctqw
Kemudian akan muncul tampilan sebagai berikut :
11
Selanjutnya akan terdapat dua uji yaitu uji kelarutan dengan air dan uji
pembelokan senyawa. Pilih uji kelarutan dengan air, akan muncul dengan
tampilan sebagai berikut yang mana terdapat pipet tetes dan tabung uji:
Akan terdapat berbagai senyawa yang akan diuji, Adapun yang akan diuji tingkat
kepolaran senyawa melalui uji kelarutan dengan air adalah :
1) Air (H2O)
2) Karbon Tetraklorida (CCl4)
3) Feniletena (C8H8)
4) Benzena (C6H6)
5) Urea (CH4N2O)
6) Glukosa (C6H12O6)
7) Kloroform (CHCl3)
8) Etanol (C2H5OH)
9) Aseton (C3H6O)
10) Asam asetat (CH3COOH)
Pilih senyawa yang akan diuji, maka rumus kimia dan warna akan otomatis berubah.
Klik pada karet pipet tetes dan akan keluar tetesan larutan tepat ke dalam tabung uji
yang berisi 1 mL air, teteslah sampai campuran larutan menjadi 2 mL. dan Kemudian
tekan tombol aduk untuk mengetahui hasilnya. Seperti tampilan berikut :
12
2. Perencanaan Penyelesaian Masalah
Amati apakah mengalami perubahan hasil atau tidak pencampuran larutannya dan ulangi
dengan larutan yang lain dengan cara mengklik tombol reset terlebih dahulu, catatlah
pada tabel pengamatan di bawah ini diskusilah dengan teman kelompokmu mengenai hal-
hal berikut
13
1. Kelompokkanlah larutan yang telah digunakan dalam praktikum berdasarkan sifat
kepolaran senyawa? (Beri tanda √)
2. Pada uji kelarutan senyawa kovalen ada yang bercampur (larut) dan ada yang tidak
tidak bercampur (tidak larut). Lengkapi tabel berikut dan analisis hasil kelarutan
tersebut jika dihubungkan dengan sifat kepolarannya!
3. Mengapa Air dan minyak tidak dapat menyatu? Jawab :
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
14
4. Bagaimanakah hubungan sifat kepolaran senyawa (Polar/Non Polar) dengan sifat
kelarutan (Bercampur/Terpisah)? Tuliskan aturan/kaidah yang menjelaskan hubungan
keduanya!
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
5. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah anda lakukan, apa yang dapat disimpulkan?
Jawab :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Penyelidikan Masalah
Sajikanlah data hasil pengamatan yang kalian peroleh melalui diskusi bersama teman
4. Penyajian Hasil
Presentasikan hasil diskusi kelompok kalian di depan kelas serta mintalah tanggapan
teman dan guru tentang hasil diskusi kalian.
5. Menganalisis dan Mengevaluasi
Buatlah kesimpulan akhir pembelajaran dari hasil pengamatan yang dilakukan.
15
E. FORUM DISKUSI
Wisata di pemandian air panas alami banyak disukai oleh berbagai kalangan. Wisatawan
datang berkunjung ke tempat ini tentu saja untuk menikmati sumber air panas yang ada untuk
mandi atau berendam menghangatkan badan. Dengan berendam tentu saja dapat memperoleh
beberapa manfaat. Salah satu manfaat tersebut adalah badan menjadi segar kembali dan
mungkin rasa penat menjadi hilang. Selain itu karena kehangatan air maka akan dapat
membuka pori-pori kulit sehingga kotoran akan terlepas. Air panas alami umumnya juga
mengandung banyak mineral yang bermanfaat untuk menghilangkan mikroorganisme
penyebab gatal atau penyakit kulit lainnya seperti eksim atau lainnya. Saat mandi air panas,
secara normal kita selalu terbiasa dengan pola membasahi tubuh dan kemudian berendam.
Setelah cukup berendam maka akan membilas dengan air bersih. Pada saat pembilasan ini
umumnya kita terbiasa untuk selalu menggunakan sabun mandi guna menggosok anggota
badan dan menyiramkan air kembali sampai bersih. Namun saat mandi dengan air panas dari
sumber alami seperti, jangan berharap dapat melakukan pembersihan tubuh dengan
menggunakan sabun. Hal ini karena fungsi dan kerja sabun sebagai surfaktan tidak dapat
berlangsung dalam air panas alami ini. Buih sabun yang biasa ada tidak mungkin dihasilkan
saat sabun digosokkan ke tubuh.
Mengapa sabun tidak dapat berfungsi ???
16
PENUTUP
A. RANGKUMAN
1) Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang pasangan elektron ikatannya cenderung tertarik
ke salah satu atom yang berikatan.
2) Ikatan kovalen nonpolar merupakan ikatan yang pasangan elektron ikatannya tertarik
sama kuat kearah atom-atom berikatan, seperti Cl2, O2, H2, N2.
B. TES FORMATIF
1. Andi akan membuat indomie kuah kari ayam. Dia mulai memanaskan air dengan wajan.
Saat air sudah mendidih, Andi memasukkan mie kedalam air tersebut diikuti bumbu yang
berupa minyak sayur. Mie telah siap disajikan dalam mangkok. Kuah mie yang disajikan
tidak dapat menyatu dengan minyak sayur tersebut.
Berdasarkan cerita di atas, alasan yang tepat untuk air dan minyak sayur yang tidak dapat
menyatu dalam kuah mie adalah …
A. Air dan minyak sayur memiliki massa jenis yang berbeda
B. Air dan minyak sayur masih dalam keadaan panas
C. Air dan minyak sayur memiliki sifat kimia yang berbeda
D. Air dan minyak sayur memiliki kerapatan yang berbeda
E. Air dan minyak sayur memiliki sifat kepolaran yang berbeda
2. Seorang Peserta didik melakukan Uji kelarutan dengan air untuk mengetahui kepolaran
beberapa larutan, namun hanya 1 yang memberikan hasil berupa larut dalam air. Menurut
kalian dari 5 larutan berikut manakah yang dapat larut dengan air tersebut.....
A. C2H5OH
B. C8H8
C. C6H6
D. CHCl3
E. CCl4
3. Pada Percobaan Uji Kelarutan dengan air, ada beberapa senyawa yang akan larut dengan
air, apabila dilakukan pengadukan. Fungsi dari pengadukan adalah.....
A. Agar larut dalam waktu yang lambat
17
B. Agar larut dalam waktu yang singkat
C. Mempengaruhi ikatan ion agar semakin kuat
D. Membentuk partikel yang padat
E. Agar Volume meningkat
4. Seorang peserta didik melakukan percobaan uji kelarutan dengan air dimana terdapat dua
larutan yang akan diuji. Larutan A terdiri atas dua unsur dimana masing masing unsur
memiliki nomor Atom 1 dan nomor atom 17, sedangkan Larutan B terdiri atas dua unsur
dimana masing- masing unsur memiliki nomor atom 1 dan nomor atom 35, maka yang
terjadi dengan larutan A dan B saat uji kelarutan dengan air adalah……
A. Larutan A & B tidak larut dengan air
B. Larutan A & B larut dengan air
C. Larutan A larut dengan air & B tidak larut dengan air
D. Larutan A Tidak larut dengan air & B larut dengan air
E. Larutan A & B tidak larut dengan alkohol
5. Berikut adalah contoh beberapa senyawa kovalen:
Asam klorida, Etanol, Cuka, Minyak Goreng, Air Aki, Bensin, Benzena dan Solar.
Larutan yang dapat larut dalam pelarut air adalah…
A. Asam klorida, cuka, bensin
B. Etanol, minyak goreng, bensin
C. Etanol, cuka, air aki
D. Air aki, benzena, solar
E. Benzena, asam klorida, air aki
18
DAFTAR PUSTAKA
Doni Berkat Tabah Hulu. 2019. Ikatan Kimai e-Modul. Kemetrian pendidikan Nasional : Jakarta
Harjani Tarti, dkk. 2012. Kimia untuk SMA/Makelas X. Masmedia : Jakarta. Purba Michael.
2017. Kimia untuk SMA/MA Kelas X kelompok Peminatan Matematika dan ilmu-Ilmu Alam.
Erlangga : Jakarta
Safitri Febriana Adistya, Widarti Retno Hayuni, dan Sukarianingsih Dedek. “Identifikasi
Pemahaman Konsep Ikatan Kimia”. Jurnal Pembelajaran Kimia Vol. 3, No. 1, Juni 2018 : 41 –
50
Chang, R. 2010. Chemistry 10th Edition. New York: Mc Graw Hill.
House, J. E. 2008. Inorganic Chemistry. USA: Academic Press. Muchtaridi. 2016. Kimia 1 SMA
Kelas X. Jakarta : Yudhistira.
19