The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by inez.maupula, 2021-10-06 09:40:16

E-MODUL KIMIA

IKATAN KOVALEN

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

1

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

IKATAN KOVALEN
KIMIA X MIPA

PENYUSUN
Inesye Selfiana Maupula, S.Pd
SMA Negeri 13 Maluku Barat Daya

2

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3
PENDAHULUAN… ............................................................................................ 4

A. Peta Konsep .............................................................................................. 4
B. Deskripsi Singkat ...................................................................................... 4
C. Capaian Pembelajaran............................................................................... 6
URAIAN MATERI............................................................................................... 8
A. Kestabilan Atom. ...................................................................................... 8
B. Definisi Ikatan Kovalen ............................................................................ 9
C. Bentuk Ikatan Kovalen ........................................................................... 11
D. Jenis Ikatan Kovalen ............................................................................... 13
E. Ikatan Kovalen Koordinasi ..................................................................... 17
F. Sifat Senyawa Kovalen ........................................................................... 18
G. Ikatan Logam .......................................................................................... 20
H. Tugas .................................................................................................. 21
I. Forum Diskusi......................................................................................... 24
PENUTUP........................................................................................................... 25
A. Rangkuman ............................................................................................. 25
B. Tes Formatif............................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 29

3

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

PENDAHULUAN

A. PETA KONSEP

B. DESKRIPSI

Ikatan kimia dapat didefinisikan sebagai gaya yang menyebabkan sekumpulan
atom yang sama atau berbeda menjadi satu kesatuan dengan perilaku yang sama,
memiliki tingkat energi lebih rendah dan lebih stabil bila dibandingkan dengan atom-
atomnya. Kestabilan maksimal tercapai jika atom-atom yang berikatan telah memiliki
konfigurasi elektron yang sama dengan gas mulia (struktur duplet dan oktet). Ada
beberapa macam ikatan bergantung pada cara berkumpulnya atom-atom tersebut yaitu
ikatan ion, ikatan kovalen, logam, hidrogen dan van der waals.

Ikatan kovalen terbentuk karena penggunaan bersama beberapa pasang
elektron oleh beberapa atom. Contoh ikatan kovalen dalam kehidupan sehari-hari
misalnya air (H2O).

4

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

Gbr 1. Air dalam wujud padat (bongkahan Gbr 2. Struktur Lewis H2O GbrA 3. Struktur Molekul air
es), wujud cair (air laut) Wujud gas (awan)

Perhatikan gambar di atas. Molekul yang paling melimpah yang ada
dipermukaan bumi adalah air (H2O). Air juga merupakan kebutuhan yang diperlukan
oleh semua makhluk. Air terdiri dari dua atom hidrogen yang terikat pada satu atom
oksigen melalui ikatan kovalen.

Selain air ada juga contoh lain misalnya karbondioksida (CO2) yang
merupakan gas yang ada di atmosfer yang terdiri dua elemen yang berbeda yaitu satu
atom carbon dan 2 atom oksigen. Pada modul ini kita akan mempelajari bagaimana air
dan karbon dioksida terbentuk. Untuk mengetahui ikatan yang terjadi pada air (H2O),
karbondioksida (CO2) dan senyawa lainnya mari kita mempelajari tentang ikatan
kovalen pada senyawa.

Kegiatan belajar dalam modul ini menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL), dengan langkah-langkah pembelajaran: penyajian masalah,
perencanaan penyelesaian masalah, penyelidikan masalah, menyajikan hasil dan
menganalisis dan mengevaluasinya. Manfaat penggunaan model Problem Based
Learning (PBL) ini yaitu agar dapat membantu mengembangkan keterampilan berpikir
siswa, keterampilan mengatasi masalah dan menjadi pembelajar mandiri.

5

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

C. CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konsepual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
minatnya untuk memecaahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak dengan pengembangan dari yang dipelajarai di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan meode sesuai kaidah keilmuan.

2. Kompetensi Dasar

3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam serta kaitannya
dengan sifat zat

4.5 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik
senyawa ion atau senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika

6

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5.4 Menggambarkan struktur lewis sebelum berikatan kovalen
3.5.5 Menganalisis proses pembentukan ikatan kovalen
3.5.6 Meramalkan senyawa yang terbentuk ke dalam senyawa kovalen
4.5.1 Merancang percobaan sederhana untuk menentukan sifat kepolaran pada

senyawa kovalen dengan bahan yang ada di sekitar
4.5.2 Mempresentasikan hasil percobaan sederhana untuk menentukan sifat

kepolaran pada senyawa kovalen dengan bahan yang ada di sekitar
4. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning diharapkan
peserta didik dapat menggambarkan struktur lewis sebelum berikatan kovalen,
menganalisis proses pembentukan ikatan kovalen, meramalkan senyawa yang
terbentuk ke dalam senyawa kovalen dengan tepat.
5. Petunjuk Penggunaan Modul

Modul ikatan kovalen berisi tentang materi jenis-jenis ikatan kimia yaitu ikatan
kovalen yang akan menjadi prasyarat pengetahuan untuk mempelajari jenis ikatan
lainnya. Agar modul ini dapat digunakan secara maksimal maka peserta didik
diharapkan melakukan langkah langkah berikut :
1. Pelajari peta materi yang disajikan pada modul
2. Pahami tujuan yang tercantum dalam setiap kegiatan pembelajaran
3. Pelajari uraian materi secara sistematis dan mendalam
4. Lakukan uji kompetensi di setiap akhir kegiatan pembelajaran untuk menguasai

tingkat penguasaan materi.
5. Diskusikan dengan guru atau teman jika mengalami kesulitan dalam pemahaman

materi.
Lanjutkan pada modul berikutnya jika sudah mencapai ketuntasan yang
diharapkan.

7

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

URAIAN MATERI

A. Kestabilan Atom

Diantara atom-atom di alam, hanya atom gas mulia yang stabil sedangkan

atom yang lain tidak stabil. Atom-atom yang tidak stabil tersebut cenderung

bergabung dengan atom lain untuk mencapai kestabilan. Mengapa atom gas mulia

stabil sedangkan atom yang lain tidak stabil?

Pada dasarnya, sifat unsur ditentukan oleh konfigurasi elektronnya. Bagaimana

konfigurasi elektron dari atom yang stabil itu? Simak konfigurasi elektron dari atom-

atom gas mulia yang merupakan atom-atom stabil berikut.

Tabel 1. Konfigurasi Gas Mulia

Lambang Unsur Konfigurasi Elektron Elektron Valensi

2He 2 2

10Ne 2 8 8

18Ar 288 8

36Kr 2 8 18 8 8

54Xe 2 8 18 18 8 8

Unsur logam dan nonlogam merupakan unsur-unsur yang belum stabil. Untuk
mencapai kestabilannya, unsur logam cenderung melepaskan electron dan
bermuatan positif, misalnya atom-atom dari unsur golongan IA dan IIA dalam
sistem periodik unsur. Sedangkan unsur nonlogam cenderung menerima electron
dan bermuatan negative, misalnya atom-atom unsur golongan VIA dan VIIA
dalam system periodik unsur. Dengan melepaskan atau menerima elektron,
konfigurasi elektron unsur logam dan non logam menyerupai konfigurasi elektron
gas mulia yang stabil. Atom bermuatan positif dapat berikatan dengan atom
bermuatan negatif membentuk senyawa.

8

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

B. Definisi Ikatan Kovalen

Kalian pasti sering mendengar kata-kata air. Air merupakan hal yang paling
penting dalam kehidupan sehari-hari. Sejak awal peradaban di bumi, air tetap
menjadi komoditas yang paling penting bagi manusia, dan oleh karena itu, air telah
dikenal dengan beberapa nama termasuk “ramuan kehidupan” dan “pelarut
universal”. Secara mikroskopis atau menurut ilmu sains khususnya kimia, molekul
yang menjadi penyusun air adalah H2O. Air terdiri dari dua atom hidrogen yang
terikat pada atom oksigen melalui ikatan kovalen. Kedua atom tersebut baik
hidrogen maupun oksigen sama-sama merupakan nonlogam.

Sumber : https://rebrand.ly/a59760
Gambar 1. Air (H2O)

Pada materi ikatan ion telah dijelaskan pembentukan ikatan antara unsur
logam dengan unsur nonlogam karena adanya serah terima elektron dari masing-
masing unsur. Tetapi banyak juga senyawa yang terbentuk dari sesama unsur
nonlogam, misalnya H2O, CO2, NH3, dan HCl. Selain itu, sebagaimana yangsudah
kita ketahui beberapa unsur nonlogam juga dapat membentuk suatu molekul seperti
H2, O2 dan N2. Tahukah kalian ikatan apa yang terjadi antara unsur nonlogam
dengan unsur nonlogam? Mari kita pelajari lebih lanjut!

Ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama- sama
oleh dua atom disebut Ikatan kovalen (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen
terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama

9

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

atom bukan logam). Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan
electron ikatan (PEI) dan pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam
pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas (PEB).

Atom-atom yang sukar melepas elektron atau mempunyai energi ionisasi yang
tinggi dan atom yang sukar menarik elektron atau mempunyai afinitas elektron yang
rendah mempunyai kecenderungan untuk membentuk pasangan elektron yang
dipakai bersama. Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom-atom yang berikatan
dapat berasal dari kedua atom yang bergabung atau dapat pula berasal dari salah
satu atom yang bergabung (Hartono dan Wulansari, 2017).

Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama
pasangan elektron. Pasangan elektron ini dapat berasal dari masing-masing atom
yang saling berikatan. Ikatan yang terbentuk disebut sebagai ikatan kovalen. Apabila
pasangan elektron yang digunakan berasal dari salah satu atom yang berikatan, maka
ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen koordinasi.

Jenis ikatan ini paling sering terjadi di antara atom-atom bukan logam
(meskipun sepasang atom logam kadang-kadang juga dapat membentuk ikatan
kovalen). Setiap atom bukan logam memiliki elektron yang rapat (EI tinggi) dan
cenderung menarik elektron lain yang juga (AE sangat negatif). Daya tarik masing-
masing inti atom pada elektron valensi atom lain menyatukan atom dalam ikatan.
Pasangan elektron bersama dianggap terlokalisasi antara dua atom karena
menghabiskan sebagian besar waktunya di sana (Andromeda, dkk, 2019). Ikatan
kovalen yang sangat kuat terjadi di antara atom-atom yang memiliki
elektronegativitas yang mirip. Oleh karena itu, ikatan kovalen tidak sepenuhnya
adalah ikatan antara dua atom yang berunsur sama, melainkan
pada elektronegativitas mereka (Hartono dan Wulansari, 2017).

10

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

C. PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN

Proses pembentukan ikatan kovalen dapat kita pahami dengan mengambil
contoh pembentukan molekul H2. Coba Anda perhatikan Gambar dibawah ini. Apa
yang terjadi ketika dua atom hidrogen bergabung membentuk molekul H2?.

Gambar 2. Pembentukan ikatan kovalen antara dua atom hidrogen.
(a) Dua atom H dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh.
(b) Ketika atom saling mendekati,
(c) Dalam molekul H2

Dari Gambar diatas dapat kita amati bahwa ketika kedua atom saling
mendekati, elektron masing-masing atom mulai rasakan daya tarik kedua inti. Ini
menyebabkan kerapatan elektron di sekitar masing-masing inti bergeser ke arah
wilayah antara dua atom. Oleh karena itu, jarak antara inti berkurang, ada peningkatan
probabilitas menemukan salah satu elektron di dekat kedua inti. Akibatnya, ketika
molekul terbentuk, masing-masing atom hidrogen dalam molekul H2 berbagi (sharing)
pasangan elektron.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Ikatan
kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara
bersama-sama oleh dua atom. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-
sama ingin menangkap elektron. Umumnya ikatan kovalen dibentuk oleh unsur-unsur
non logam bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis
(contoh: H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen
disebut senyawa kovalen. Penggunaan pasangan elektron dalam ikatan kovalen dapat
digambarkan dengan struktur Lewis.

11

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

 Struktur Lewis
Struktur Lewis menggambarkan jenis atom-atom dalam molekul dan

bagaimana atom-atom tersebut terikat satu sama lain.
Contoh struktur lewis unsur 1H = 1s1. Elektron valensi = 1

17O = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 Elektron valensi = 7

Gambar 3. Struktur lewis unsur H, unsur Cl dan senyawa HCl

unsur H memiliki 1 elektron valensi sehingga membutukan tambahan satu
elektron untuk memenuhi aturan duplet. Unsur Cl membutuhkan tambahan 1
elektron untuk memenuhi aturan oktet. Dengan demikian unsur H dan Cl masing-
masing menyumbangkan 1 elektron untuk dipakai bersama.
 Pasangan Elektron Ikatan (PEI) dan Pasangan Elektron Bebas (PEB)

Pada pembentukan ikatan kovalen baik ikatan kovalen tunggal maupun
ikatan kovalen rangkap belum tentu semua elektron valensi digunakan secara
bersama. Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan elektron
ikatan (PEI) dan pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan
ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas (PEB).

Contoh pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB)
pada senyawa NH3, H2O, HF dan CH4.

Gambar 4. Pasangan Elektron ikatan dan pasangan electron bebas pada senyawa NH3, H2O, HF dan CH4.
12

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

PENGECUALIAN ATURAN OKTET
Berpedoman pada aturan oktet, dapat diprediksikan rumus molekul dari

senyawa yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron yang
dipasangkan harus disamakan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan oktet
tidak selalui dipatuhi, terdapat beberapa senyawa kovalen yang melanggar
aturan oktet.
a. Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet

Senyawa kovalen biner sederhanadari beriliu (Be), Boron (B) dan
Alumanium yaitu unsur-unsur dengan elekton valensi kurang dari empat
tidakmencapai aturan oktet. Contoh BeCl2 dan BeCl3.
b. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
Senyawa yang memilki jumlah elektron valensi ganjil tidak mungkin
memenuhi aturan oktet. Contohnya NO2 yang mempunyai total elektron
valensi (5 + 6 + 6) = 17.
c. Senyawa dengan oktet berkembang
Unsur-unsur dari periode tiga atau lebih dapat membentuk senyawa yang
melampaui aturan oktet (lebih dari 8 elektron pada kulit terluar). Hal ini
dapat terjadi karena kulit luarnya dapat mempunyai 18 elektron. Beberapa
contoh adalah PCl5, SF6, ClF3, IF7.

D. JENIS IKATAN KOVALEN
 Berdasarkan Pembentukannya

a) Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan 1
pasangan elektron (2 elektron) oleh dua atom yang saling berikatan.
Contohnya pembentukan senyawa HCl dan CH4

13

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

Gambar 5. Pembentukan ikatan kovalen tunggal pada HCl

 Pembentukan HCl
Konfigurasi elektron 1H : 1s1 sehingga elektron valensinya = 1. Untuk
mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah duplet)
diperlukan 1 elektron . Konfiguarsi elektron 17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
sehingga CI mempunyai elektron valensi = 7. Untuk mencapai konfigurasi
elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 1 elektron, maka
struktur Lewis pembentukan HCl
Untuk mencapai kestabilannya, atom H dan Cl memerlukan 1 elektron
tambahan. Atom H menyumbangkan 1 elektron untuk digunakan bersama-
sama sehingga memenuhi aturan duplet sedangkan Cl meyumbangkan 1
elektron untuk digunakan bersama sehingga mencapai aturan oktet.

b) Ikatan kovalen rangkap dua
Ikatan rangkap dua dibentuk oleh atom-atom nonlogam yang meyumbangkan
dua elektron tidak berpasangan untuk berikatan sehingga memenuhi kaidah
oktet. Contoh: pembentukan O2
 Pembentukan O2
Konfigurasi elektron 16O : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 sehingga elektron
valensinya = 6, untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai
kaidah oktet) diperlukan 2 elektron, maka struktur Lewis pembentukan O2

Gambar 6. Pembentukan ikatan rangkap pada molekul O2

14

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

Jika dua atom O saling berikatan, setiap atom O akan menyumbangkan
dua elektron untuk digunakan bersama-sama sehingga atom O memenuhi
aturan oktet. Pada ikatan tersebut terdapat dua pasang elektron ikatan.

c) Ikatan kovalen rangkap tiga

Ikatan kovalen rangkap tiga dibentuk oleh atom-atom non logam yang
menyumbangkan tiga elektron tidak berpasangan untuk berikatan sehingga
memenuhi aturan oktet Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki
3 pasang PEI.contoh senyawa yang mengandung ikatan kovalen rangkap tiga adalah
molekul N2.
 Pembentukan N2

Konfigurasi elektron 7N : 1s2 2s2 2p3 sehingga elektron
valensinya = 5, untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil
(sesuai kaidah oktet) diperlukan 3 elektron, maka struktur Lewis
pembentukan N2

Gambar 7. Pembentukan ikatan rangkap tiga pada molekul N2

Pada pembentukan molekul N2 terbentuk sebuah ikatan antara 2 atom N. Pada
ikatan tersebut tedapat tiga pasang elektron ikatan. Dengan demikian molekul
N2 memiliki satu ikatan rangkap tiga yang dilambangkan dengan garis
rangkap tiga.

 Berdasarkan Polarisasi :

Tahukah kamu …?

Mengapa air dan minyak tidak bisa ber
campur ? perna dengar istilah “like dissolve
like”. Istilah tersebut merupakan ungkapan
yang terjadi pada proses pelarutan. Artinya

zat yang bersifat polar hanya akan larut
pada pelarut polar dan sebaliknya

15

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

a. Ikatan Kovalen Polar

Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan suatu
unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang
beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris,
mempunyai momen dipol. Ikatan kovalen yang terjadi antara dua atom yang
berbeda disebut ikatan kovalen polar. Ikatan kovalen polar terjadi apabila
pasangan elektron yang digunakan mengutub pada salah satu atom. Atom
tersebut mengutub karena terjadi perbedaan elektronegatifitas yang cukup
besar antara atom-atom yang berikatan. Saat elektron mengutub maka
terbentuklah mpmen dipol. Terdapat satu sisi yang positip sementaraa sisi lain
negatif. Pada ikatan kovalen polar pasangan elektron cenderung mendekati
atom yang memeiliki elektronegatifitas yang lebih tinggi. Contoh ikatan
kovalen polar asam kloridaAtom H memiliki keelektronegativan H =2,1
sedangkan Cl = 3,0. Hal ini menyebabkan pasangan elektron lebih dekat ke
arah atom Cl. Sehingga Cl cenderung negatif dan H

Gambar 8. Ikatan kovalen polar pada senyawa HCl

b. Ikatan Kovalen Nonpolar

Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang
mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0
(nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri. Titik muatan negative
elektron persekutuan berhimpit, sehingga pada molekul pembentuknya tidak

16

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

terjadi momen dipol, dengan perkataan lain bahwa elektron persekutuan
mendapat gaya tarik yang sama.

Gambar 9. Ikatan kovalen non polar pada molekul Cl2

Pasangan elektron ikatan tertarik sama kuat kerah atom –atom yang berikatan.
Hal ini dikarenakan antar dua atom Cl memiliki keelektronegativan yang sama
besar dengan akata lain perrbedaan elektronegatifitas adalah nol. Karena PEI
tertarik sama kuat maka bentuk molekul pada senyawa Cl2 adalah simetris.

E. IKATAN KOVALEN KOORDINASI
Ikatan kovalen koordinasi adalah Ikatan kovalen yang pasangan elektron yang

digunakan untuk berikatan hanya berasal dari salah satu atom. Coba perhatikan contoh
pembentukan ikatan kovalen koordinasi pada ion H3O+ berikut :

 Reaksi : + → H3O+
 Struktur Lewis
H2O + H

:

Gambar 10. Pemebntukan ikatan kovelan koordinasi pada H3O+

(Tanda panah, → , menunjukkan pasangan elektron ikatan kovalen
koordinat berasal dari atom oksigen)

17

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

 Keterangan:

Ion hidronium, H3O+ dibentuk dari molekul H2O yang mengikat ion + Pada

H.

molekul H2O, atom oksigen mempunyai dua pasang elektron bebas sedangkan
ion H+ tidak mempunyai elektron. Ikatan kovalen koordinasi terbentuk oleh

salah satu pasangan elektron bebas dari oksigen dengan ion H+

F. SIFAT SENYAWA KOVALEN
a. Titik didih
Pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-
rata di bawah suhu 200 ˚C). rendahnya titik didih yang dimilki senyawa kovalen
ini disebabkan karena gaya tarik menarik nantar molekul sangat lemah, sehingga
tidak memerlukan energi yang tinggi untuk memisahkan.
Sebagai contoh Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen
yang mengikat antara atom hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup
kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar molekul-molekul air cukup lemah.
Keadaan inilah yang menyebabkan air dalam fasa (bentuk) cair akan mudah
berubah menjadi uap air bila dipanaskan sampai sekitar 100 ˚C, akan tetapi pada
suhu ini ikatan kovalen yang ada di dalam molekul H2O tidak putus.

Gambar 11. Proses pembentukan air

b. Volatilitas (kemampuan untuk menguap)

18

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

Perhatikan parfum/minyak
wangi yang anda gunakan,
apa kaitan antara parfum

dengan ikatan kovalen

Gambar 12. Contoh Volatilitas dalam kehidupan

Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan
berupa gas. Molekul-molekul pada senyawa kovalen yang mempunyai sifat mudah
menguap sering menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma
merupakan senyawa kovalen contoh dari senyawa kovalen yang mudah menguap
c. Kelarutan

Pada Umumnya senyawa kovalen tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah
larut dalam pelarut organik. Pelarut organik merupakan senyawa karbon, misalnya
bensin, minyak tanah, alkohol, dan aseton. Namun ada beberapa senyawa kovalen
yang dapat larut dalam air karena terjadi reaksi dengan air (hidrasi) dan
membentuk ion-ion. Misalnya, asam sulfat bila dilarutkan ke dalam air akan
membentuk ion hidrogen dan ion sulfat. Senyawa kovalen yang dapat larut dalam
air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen polar, sedangkan senyawa
kovalen yang tidak larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen
non polar.

Gambar 12. Proses pencampuran pelarut dan zat terlarut

19

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

d. Daya hantar Listrik
Pada umumnya senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat

menghantar arus listrik atau bersifat non elektrolit, kecuali senyawa kovalen polar.
Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar mengandung ion-ion jika dilarutkan
dalam air dan senyawa tersebut temasuk senyawa elektrolit lemah. Berikut ini
gambar perbedaan antara senyawa non elektrolit, elektrolit lemah dan elektrolit
kuat.

Gambar 13. Larutan elektrolit, elektrolit kuat dan elektrolit lemah dalam air.

G. Ikatan logam
Pernahkan kalian bertanya mengapa kawat tembaga dapat digunakan sebagai

penghantar listrik dalam kabel? atau emas, perak dapat digunakan untuk perhiasan
dalam bentuk yang indah? Benarkah semua itu berkaitan dengan sifat ikatan logam?
Yuk simak penjelasan berikut:

Atom logam mempunyai keelektronegatifan rendah, artinya mereka
cenderung mudah melepaskan elektron terluarnya. Jika atom logam melepaskan
elektron maka terbentuk kation atau ion positif. Elektron-elektron dari atom logam
ditemukan di dalam kisi-kisi logam dan bebas bergerak diantara semua
kation,membentuk lautan elektron. Gaya elektrostatik antar muatan (+) logam dan
muatan (–) dari elektron akan menggabungkan kisi-kisi logam tersebut.

Tarik-menarik dari kation di dalam lautan elektron yang bertindak sebagai
perekat dan menggabungkan kation-kation disebut ikatan logam.

20

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

Gambar 4. Ilustrasi ikatalogam

Beberapa sifat fisis logam antara lain:
 Penghantar listrik dan panas yang baik

Elektron yang bebas bergerak pada lautan elektron menyebabkan logam dapat
menghantarkan listrik, sehingga logam banyak digunakan sebagai penghantar
listrik dalam kabel.
 Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi
Atom logam dengan atom logam tersusun rapat membentuk struktur raksasa
sehingga logam mempunyai titik leleh dan kekerasan yang tinggi. Dengan
demikian logam banyak digunakan sebagai penghantar panas.
 Bersifat keras namun tidak mudah patah
Hal ini menyebabkan logam mudah dibentuk dengan ditempa dan digunakan untuk
perhiasan atau pajangan dengan bentuk yang indah

H. TUGAS

Penyajian Masalah

Berikut disajikan link video eksperimen antara air,minyak dan sabun.
Silahkan klik link berikut ini: https://rebrand.ly/892bc1

Dalam kehidupan sehari-hari, kalian pasti sering mendengar kata air, minyak
dan sabun. Nah, ketika air digabungkan dengan minyak, maka apa yang akan terjadi?
Dapat kita lihat bahwa air dan minyak tidak dapat bersatu, nah bagaimana bisa ya

21

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

tidak menyatu? Padahal sama-sama larutan bukan? Kemudian ketika ditambahkan
dengan sabun apakah yang terjadi?

Saat air dan minyak diguncangkan dalam sebuah gelas, memang akan terlihat
bercampur untuk beberapa saat. Setelah itu keduanya akan mulai berpisah lagi.
Setelah diaduk, minyak akan pecah menjadi manik-manik kecil dan akan bersatu
kembali dengan minyak lainnya dan berpisah dengan air. Pada saat ditambahkan
sabun maka ketiganya akan bersatu. Mengapa demikian?

Perencanaan Penyelesaian

Diskusikan dengan teman kelompoknya mengenai hal hal berikut ini:
1. Mengapa air dan minyak tidak menyatu?
2. Mengapa minyak berada diatas sedangkan air berada dibawah?
3. Apakah ketika sabun ditambahkan pada pencampuran air dan minyak dapat

bersatu? Mengapa?
4. Bagaimana sifat ikatan dari masing-masing air , minyak dan sabun?

………………………………………………………………………………………………………………………
……….………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

22

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

Penyelidikan Masalah

Sajikanlah data hasil penyelidikan yang kalian peroleh melalui kegiatan diskusi
bersama teman.

………………………………………………………………………………………………………………………
……….………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Menyajikan Hasil

Presentasikanlah hasil dari penyelidikan dan solusi yang telah kalian peroleh
melalui diskusi bersama teman kelompok di depan kelas

Menganalisis dan Mengevaluasi
Buatlah kesimpulan akhir pembelajaran dari hasil analis yang telah dilakukan

………………………………………………………………………………………………………………………
……….………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

23

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

I. FORUM DISKUSI

1. Sebagian besar dari kita terbiasa dengan penggunaan cuka untuk memberikan rasa
asam menyengat pada makanan, tetapi tidak banyak dari kita yang menyadari
bahwa dapat menggunakan karakter aasamnya untuk tujuan pembersihan. Cuka
terdiri dari 5 -18 % volume asam etanoat (CH3COOH) yang dikenal sebagai
asam asetat. Diskusikan struktur lewis yang mungkin pada senyawa ini dan
analisis ikatan kovalen yang terbentuk. Apakah senyawa ini termasuk ikatan
kovalen polar atau non polar. Berikan alasan.

2. Di dunia modern cat kuku merupakan aksesoris yang wajib dimiliki agar tampil
elegan dan berkelas. Tapi tidak peduli seberapa bagus cat kuku semuanya akan
memudar seiring waktu. Berkat penghapus cat kuku orang dapat
menghilangkan cat kuku sebelum pudar. Bahan utama penghapus cat kuku
adalah cairan yang mudah menguap, mudah terbakar dan tidak berwarna yang
dikenal dengan nama aseton. Diskusikan struktur lewis yang mungkin pada
senyawa ini dan analisis ikatan kovalen yang terbentuk. Berikan alasan.

24

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

PENUTUP

A. RANGKUMAN
1. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron
secara bersama-sama oleh dua atom
2. Berdasarkan jenis ikatan ikatan kovalen dibedakan menjadi 3 yaitu:
 Kovalen tunggal Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang
melibatkan penggunaan 1 pasangan elektron (2 elektron) oleh dua atom yang
saling berikatan
 Kovalen rangkap dua Ikatan rangkap dua dibentuk oleh atom-atom nonlogam
yang meyumbangkan dua elektron tidak berpasangan untuk berikatan sehingga
memenuhi kaidah oktet.
 Kovalen rangkap tiga Ikatan kovalen rangkap tiga dibentuk oleh atom-atom
non logam yang menyumbangkan tiga elektron tidak berpasangan untuk
berikatan sehingga memenuhi aturan oktet
 Ikatan kovalen koordinasi adalah Ikatan kovalen yang pasangan elektron yang
digunakan untuk berikatan hanya berasal dari salah satu atom.
3. Berdasarkan kepolaran ikatan kovalen dibedakan menjadi
 Senyawa kovalen polar
 Senyawa kovalen non polar
4. Sifat senyawa kovalen
 Titik didih, pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih yang
rendah.
 Volalitas, sebagian besar senyawa kovalen mudah menguap.
 Kelarutan, pada umumnya senyawa kovalen tidak larut dalam air tetapi larut
dalam pelarut organik
Daya hantar, pada umumnya senyawa kovalen tidak dapat menghantarkan arus
listrik kecuali senyawa kovalen polar.

25

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

B. Tes Formatif

Pilihlah Jawaban yang tepat!

1. Suatu unsur akan mencapai kestabilannya dengan cara melakukan ikatan kimia

dengan unsur lainnya. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen

adalah . . . .

a. 17A dan 11B d. 20P dan 16Q
b. 17A dan 12D e. 19C dan 35E
c. 6R dan 17A

2. Atom berikatan kimia agar mencapai kestabilannya dengan melepaskan atau
menerima electron. Namun terdapat juga atom-atom yang tidak dapat
melepaskan atau menerima elektron namun tetap berikatan agar mencapai
kestabilan. Atom-atom tersebut menggunakan electron secara bersama-sama
yang disebut ikatan kovalen. Diantara senyawa-senyawa berikut yang
merupakan kelompok senyawa kovalen adalah . . . .
a. NH3, NH4Cl, dan NaCl
b. CO2, CH4 dan HCl

c. HF, NaF dan CaF2
d. KCl, Na2O dan CO
e. SO3, Na2SO4 dan H2S

3. Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian
electron secara bersama. Pernyataan manakah berikut ini yang tidak tepat
untuk senyawa BF3?
a. Terdapat ikatan kovalen
b. Terdapat pasangan elektron bebas pada tom pusat
c. Merupakan ikatan kovalen non polar
d. Semua electron digunakan untuk berikatan

26

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

e. Elektron valensi B adalah 3 dan electron valensi F adalah 7

4. Unsur X dan Y secara berurutan mempunyai 6 dan 7 elektron valensi. Rumus
kimia dan jenis ikatan yang sesuai jika unsur tersebut bersenyawa adalah…

a. XY6, Ionik d. XY2, kovalen

b. X2Y, ionik e. X2Y, kovalen

c. XY2, Ionik

5. Unsur logam dan nonlogam merupakan unsur yang belum stabil. Unsur-unsur
tersebut akan mengalami pelepasan dan penangkapan electron untuk berikatan.
Jika unsur X mempunyai nomor atom 16 dapat mencapai konfigurasi stabil
(konfigurasi octet) dengan cara…
a. Melepas 7 elektron
b. Menyerap 1 elektron
c. Memasangkan 1 elektron
d. Menyerap atau memasngkan 1 elektron
e. Menerima sepasang elektron

(Sumber: Purba, Michael. 2013. Kimia SMK/MAK Kelas X. Jakarta. Erlangga)

27

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN
KUNCI JAWABAN:

No Jawaban
1C
2B
3B
4D
5E

Refleksi Penilaian Diri

Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang kalian
ketahui, berilah penilaian secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab
dengan memberi tanda pada kolom pilihan.

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah kalian telah mampu mendeskripsikan
pengertian ikatan kovalen?

2 Apakah kalian telah mampu menganalisis proses
pembentukan ikatan kovalen?

3 Apakah kalian telah mampu menganalisis jenis ikatan
kovalen?

4 Apakah kalian telah mampu menggambarkan ikatan
kovalen dengan menggunakan struktur Lewis?

Catatan:
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, Bila
semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke materi berikutnya.

28

Kelas X MODUL IKATAN KOVALEN

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Muis, 2010. Menaklukan 1000 Soal Kimia SMA. Kreasi Wacana:
Yogyakarta.

Andromeda, dkk. 2019. Pendalaman Materi Kimia Modul 2 Ikatan Kimia.
Universitas Negeri Padang : Padang

Doni Berkat Tabah Hulu. 2019. Ikatan Kimai e-Modul. Kemetrian pendidikan
Nasional : Jakarta

Harjani Tarti, dkk. 2012. Kimia untuk SMA/Makelas X. Masmedia : Jakarta.
Purba Michael. 2017. Kimia untuk SMA/MA Kelas X kelompok Peminatan

Matematika dan ilmu-Ilmu Alam. Erlangga : Jakarta

29


Click to View FlipBook Version