Hak cipta @2019 SMP N 3 Ampek Angkek Disklaimer:Buku ini merupakan buku kumpulan puisi siswa yang dipersiapkan dalam rangka Gebyar Literasi SMP N 3 Ampek Angkek, sebagai salah satu kegiatan Gerakan Literasi Sekolah. Penulis : Alhafiz Zikra Desain Cover : Reza Sukma, S.Pd. Editor : Azani Fitri, S.Pd. Guru Pembimbing : Mariratul Mawaddah, M.Pd. Penerbit : SMPN 3 Ampek Angkek
Antologi Puisi ALHAFIZ ZIKRA Kelas 7.3 SMP Negeri 3 Ampek Angkek
AKU Kalau sampai waktuku Kumau tak seorangkan merayu Tidak juga Aku ini bintang jalang Dari kumpulan terbuang Biar perlu menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari-lari Hingga hilang pedih perih Dan aku akan lebih tidak peduli Pada orang yang menyakitiki
SYUKUR NIKMAT Kulit jadi hitam tertutup debu Wajah keriput tak segar lagi Mata sayu dan rambutpun memutih Termakan usia jalanan Selnagkah demi selangkah Tertatih-tatih dalam perjalan Sekali berhenti untuk menghela nafas Demi tujuan yang pasti Aku rela melawan ganasnya raja siang Tak lagi kuhiraukan lalu lalang kendaraan Yang kapan bisa saja menghempaskan nyawa Karena itu Allah ada
MERDEKA Diujung bambo tajam menyikat Mengoyak musuh hingga apapun Dibilah tajam sakit mencekat Siap siaga menelan musuh Ujung bambo menjadi saksi Hitam rasa meyakit Mengusir iblis dengan nyawa Tanpa takut tanpa getar Rasa cinta tanah air Menyatu didarah merah Mengakar ketulang putih Menguasai napas Tanpa menunggu gelap Mereka putuskan janji sebelumnya Dan menggantinya dengan kesedihan
KELUARGAKU Pagiku cerah Rumahku yang indah megah Tempat berkumpulnya keluargaku Indahnya kebersamaan Cerita tawa dan bercanda bersama Sedih senang selalu bersama Ayah, ibu yag selalu member kasih saying Kakak adik selalu kucinta Sungguh sangat nyaman keluargaku Oh bahagia keluargaku Oh keluarga
INDAHNYA KEHIDUPAN Masa demi masa berlalu sudah Kemana kaki jalan melangkah Liku-liku kehidupan mengukir sejarah Kini saatnya berpotret diri Berbenah dari segala kebutuhan Mengikatkan semua kebaikan Ke dalam hidup kita Dan sangat bahagianya manusia Diberi keindahan oleh Alllah subhanahuwataala Manusia diberi karena mampu Untuk menjalaninya Kerana itulah manusia ada
PAHLAWANKU Pahlawan Bagaimana ku bisa Membalas jasa-jasamu Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi Haruskah aku mandi berulumuran darah Begitu harum saat mendengar panggilan namamu Pejuang kemerdekaan Yang tidak pernah letih melawan penjajah Segala kemampuan terkoban Sekalipun nyawa rela dipertaruhkan Iklas terasa semua dilakukan dami tanah air tercinta Pahlawanku Engaku telah menjadi orang yang Bersejarah dihadapan kenyataan Pejuangan yang takkan pernah terlupakan Sampai menutup mata Dan melihat cahaya
DESAKU Di desa ini dulu mas kecilku bahagia Belajar berjalan dan bicara hingga bisa Sentuhan angin semilir menyentuh kalbu Udara sejuk selalu ingin dirindu Untuk menghirup oksigen Udara adalah dari alam pepohonan Desaku dulu sejuk Sekarang sudah berubah Menjadi hamapran kering Yang bisa membuat orang Sakit/kelaparan Karena itu desa dan alam harus dijaga
RUMAHKU Rumahku Tempat berteduh Dari panas matahari Dan air hujan yang basah Rumahku tempat tinggalku Dibuat dari susunan bata Dan bahan lainnya Lalu disatukan dengan semen Rumuahku istanaku Tempatku berkumpul Bersama keluarga Dan saudara-saudara
PRAMUKA Pramuka Prajamuda karana Kaum muda yang berguna Tak kenal rasa putus asa Banyak yang aku dapat dari pramuka Yaitu pengalaman yang tak dapat Aku sebutkan satu persatu Rasa tanggung jawab Disiplin Bertanggung jawab
HARAPAN Berganti masa kini Berubah seluruh sudah Menanti tetap dijalani Bilar-bilar harapan bersemayam Mendera raga dan jiwa Mengapit daya dan upaya Bersama rinti raga Melayang hingga nirwana Sepihan malam Getar getaran halus Dalam detik ini Ingin aku selimuti Bayang-bayang sepi Aku kehilangan bayanganmu Kusapu berkas bayangmu
AL-QUR’AN PEDOMAN HIDUP Al-qur’an Kaulah pedoman dalam hidupku Ayat-ayatmu Memuat kisah Yang patut aku pelajari Al-Qur’an Kalimat demi kalimat Yang terurai didalammu Memuat kisah Yang menarik Mempunyai banyak makna
GURUKU Terimakasihku Telah menjadi Pembimbing Pedoman dalam hidupku Guru Dalam diam ku menatapmu Kulihat serius dalam angan mu Memberi ajaran kebenaran Dalam Qalbumu
IBU BIDADARIKU Membuka mata Saat kulihat dunia Disana ibu melahirkanku Tangisku Mengahadirkan kebahagian Karena sedih atau Bahagia melihat dunia ini Doaku kuucapkan untukmu Sakit, darah yang kau tumpahkan Untuk hadirnya aku Mata yang tak terpejam saat sakitku Ibu engkau bagai bidadari dalam hidupku
SEKOLAHKU Tempat dimana aku mencari ilmu Tempat keduaku setelah rumah Tempat dimana aku diajar Tentang berbagai macam kehidupan
HUJAN Ketika kau datang Gemuruh halus dan lantang Suara bagai nada-nada Irama yang disimfonikan Hujan Tetap disini Temani daun yang merunduk Hiasi alam disini Dengan jernihmu Hingga alunan rintik-rintik
SAHABAT SEJATI Kau sungguh sangat berarti bagiku Suka duka dilewati Bersama selalu bagai saudara Dimalam sangat gelap gulita Hanya bintang yang selalu menerangi setiap saat
PANTAI Oh laut Birumu menenangkanku Biru memanjakan mata memanjakan anganku Oh laut Ombak yang berkejar-kejaran Mencumbu bibir pantai Bermain bersama debur ombak
TEKNOLOGI Canggihmu menyebar didunia Praktismu menyatu dengan social Kehebatanmu menyatu dengan social Kehebatanmu tiada duanya Semua orang takjub Tapi alamku menangis Dan ku menjerit Alamku tersakiti Semua karna tenarnya teknologi
PENGARUH BURUK DUNIA MAYA Kehidupan dijaman kini Sungguh membosankan hati Semua terjadi dalam datar Seakan terasa hambar Klik klik klik Geser geser geser Tiap detik tiap menit Seakan seperti orang autis
TAUBATKU Ya Allah Ya tuhanku Aku merasa sangat bersalah Bersalah padamu Berasalah kepada semuanya Semua orang yang menyayangiku Orang yang membantuku Orang yang kusakiti hatinya Orang yang menangis karena ku Dan pada diriku sendiri Sebelum tutup usiaku Izinkan aku bertaubat Bertaubat dar salah dan dosa Agar tenang ruhku menghadapmu
JUM’AT BERKAH Pintu masjid terbuka lebar Sajadah menhampar panjang Orang berbaju putih Menghadap kiblat Lupakan dunia Tutup pintu-pintu Tokomu Gudangmu Warungmu Buka baju kotor disekujur tubuhmu Sekan jiwa ragamu Hanya hidup hanya sementara
KENAKALAN REMAJA Saling berkumpul Lalu mereka mencaci maki Seolah pemilik Hati suci Sebenarnya mereka anarkis Mereka tak peduli Dengan raga Dan jiwa yang terkorban Dan aparat tak peduli Saling berkelompok Kemudian menyerbu memburu Dengan kayu serta parang Bahkan membunuh Bagai amanah dalam parang
CITA-CITAKU Setiap hari berlatih Setiap hari berusaha Setiap hari berdo’a Setiap hari berjuang Walau keringat bercucuran Membasahi tubuh Dan dengan baju yang kusam Baju yang kotor Panas matahari takkan hentikan Hujan deras takkan memadamkan Dengan semangat didada Aku akan tunjukkan Aku bisa
ALAM YANG TERCEMAR Alam ini begitu indah Udara yang mengalun sejuk Burung berkicau merdu Menunjukkan begitu indahnya alam ini Tapi kenapa ? Alam ini rusak olah tangan-tangan berdosa Sampah terongok membusuk Sungai mengalir bersama sampah Ikan tak mampu lagi bernapas Terengah-engah di air yang bau Menghadang nyawa Rindu bertemu air yang menghidupkan
PAHLAWAN Begitu harum saat mendengar panggilan namamu Pejuang kemerdekaan Yang tidak pernah Letih melawan penjajah Segala kemampuan terkorban Sekalipun nyawa rela dipertaruhkan Ikhlas terasa semua dilakukan demi tanah air tercinta Pahlawanku Engkau telah menjadi orang yang Bersejarah dihadapan kenyataan Perjuangan yang takkan pernah terlupakan Sampai menutup mata Dan melihat cahaya
GURU TERCINTA Dikeheningan malam yang gelap Kau berikan obor kehidupan Meski hanya bertahan satu malam Namun berguna untuk kehidupan Diteriknya panas siang hari Kau berikan keteduhan Meski hanya sekejap kurasa Namaun selalu kurasakan dalam hidupku Setiap jasa kau lakukan Karena kau pahlawan kehidupan
GURUKU PAHLAWANKU Jika di dunia kami Yang dulu kosong Mungkin hanya ada rasa hampa Rasa gelaptak bisa apa-apa Tak bisa kemana-mana Tapi kini berubah Penuh warna Dengan goresan garis-garis Juga kata yang dulu jadi mimpi
BHINNEKA TUNGGAL IKA Beragam adat dan budaya Berbagai agama dan suku bangsa Bersatu ditubuh Indonesia Bhineka tunggal ika Tak peduli beda tapi selalu sama Tak peduli banyak harta selalu berbagi Bhineka tunggal ika Menunggal di dalam dada Melekat di palung jiwa
SALAT Bagi dirinya yang telah mengenali Disana tempat berlabuhnya Berlabuhnya air mata dan jiwa Sebuah kerinduan Kerinduan yang tak terlukiskan Wahai saudari aku Kenapa kau tidak mengenal dirinya
AIR Rasaku mengalir seperti air Kulihat saudaraku lewat tabir Banyak darah dan air mata mengalir Nasib korban yang dibombardir
MENCINTAI RASUL Rasul yang memimpin kita Supaya menjadi orang baik Rasul mengajarkan kita Yang sebelumnya menjadi orang kafir Berubah agama menjadi islam Rasa sangat berjasa Bagi umat islam Beliau adalah rasul Utusan Allah Yang diturunkan ke bumi Dengan sikap jujur dan Tidak pernah berbuat jahat
PRESIDEN Presiden Kaulah pemimpin Pemimpin Negara ini Presiden Kausangat berjasa bagi Negara Kalau kau tidak ada Apa jadi dunia Presiden Kau sangat hebat Bisa memimbing kami Dengan baik Dan juga benar
MATAHARI Matahari Cahayamu sangat terang Menerangi sangat terang Menerangi bumi Dan selruh isinya Matahari Cahayamu bisa menyehatkan Orang dan menerangi alam semesta Dan kau selalu menerangi Matahari Terangmu Membuatku semangat Dan apimu berwarna merah
POLUSI UDARA Polusi udara Udara kota telah Berubah menjadi hitam Membuat sesak napas Kotaku Kau telah terkena Polusi udara Dan kotaku tidak seperti dulu lagi Udara Telah tercemar disini Polusi udara telah bertebaran
MAAFKANLAH Maaf Dirantai sepi Yang mampu meninggikan khayalan Sedikit aku memahami Cara engkau memilih Cara engaku menjalankan nasib Mungkin aku bukan Bagian dari kasih dan sayang itu Maka biarlah Karea aku tidak ingin Menjadi bagian dari benci Dalam indahnya senyuman
SUMPAH PEMUDA Sumpah pemuda Jika karena bukan usahamu Menajamkan Sepotong bambu Pertaruhan hidup atau mati Hanya demi sebuah negeri Andai saja waktu itu Semangatmu hilang Nyalimu seperti kapas Entah apa yang terjadi hari ini
KEBERHASILAN Berhasil Orang sukses Orang sukses penuh dengan do’a Bekerja dengan focus Penuh dengan improvisasi Tidak seperti ikan busuk Rumput bergoyang Menjadi saksi Dengan alam takambang jadi guru