1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan kemampuan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan E-Book yang berjudul “Tahapan Siklus Akuntansi”.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian E-Book ini tidak terlepas dari motivasi dan bantuan
berbagai pihak. Untuk itu, terima kasih penulis ucapkan kepada:
1. Bapak Dr. H. Gimin, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Inovasi Pendidikan
Ekonomi
2. Kepada teman-teman seangkatan yang bersedia membantu dan memberikan masukan yang
bersifat membangun demi penyelesaian dan kesempurnaan E-Book ini.
Semoga kebaikan yang telah mereka berikan dibalas oleh Allah Swt. Penulis telah berusaha
menyelesaikan E-Book ini sesuai dengan ilmu dan pengetahuan yang penulis peroleh. Penulis
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama dalam kemajuan dunia
pendidikan.
Penulis menyadari bahwa E-Book ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi sistematika
penulisan maupun dari segi penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan dari pembaca. Atas perhatian, saran, dan kritikan dari pembaca penulis ucapkan
terima kasih.
Pekanbaru, 19 Januari 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
TAHAPAN SIKLUS AKUNTANSI
A. Pencatatan Dokumen Transaksi ...........................................................................................2
1. Dokumen Transaksi .......................................................................................................2
2. Pencatatan Dokumen Transaksi......................................................................................2
B. Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal (Journalizing)..............................................................3
1. Jurnal Umum .................................................................................................................3
2. Jurnal Khusus (Special Journal) ....................................................................................4
3. Jenis Jurnal Khusus........................................................................................................4
C. Melakukan Posting ke Buku Besar (Ledger & Subsidiay) ....................................................4
1. Fungsi Buku Besar .........................................................................................................4
2. Klasifikasi Buku Besar...................................................................................................5
3. Bentuk Buku Besar ........................................................................................................5
4. Menyusun Neraca Saldo (Trial Balance)........................................................................6
D. Menyelesaikan Siklus Akuntansi..........................................................................................7
1. Jurnal Penyesuaian.........................................................................................................7
2. Neraca Lajur (Worksheet) ..............................................................................................7
3. Laporan Laba Rugi........................................................................................................8
4. Laporan Perubahan Ekuitas ...........................................................................................9
5. Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet) ....................................................................10
6. Laporan Arus Kas ..........................................................................................................13
7. Membukukan Jurnal Penutup (Closing Entries)..............................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................16
ii
Tahapan Siklus
Akuntansi
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan tentang dokumen transaksi
2. Menjelaskan pencatatan transaksi
3. Menjelaskan pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum
4. Menjelaskan pencatatan transaksi ke dalam jurnal khusus
5. Mengidentifikasi jenis jurnal khusus
6. Mengidentifikasi fungsi buu besar
7. Mengidentifikasi klasifikasi buku besar
8. Menjelaskan bentuk buku besar
9. Menjelaskan penyusunan neraca saldo
10. Menjelaskan cara membuat jurnal penyesuaian
11. Menjelaskan cara membuat neraca lajur
12. Menjelaskan penyusunan laporan laba rugi
13. Menjelaskan penyusunan laporan prubahan ekuitas
14. Menjelaskan penyusunan laporan posisi keuangan
15. Menjelaskan penyusunan laporan arus kas
16. Mengidentifikasi cara membukukan jurnal penutup
1
A PENCATATAN DOKUMEN TRANSAKSI
1. Dokumen Transaksi
Dokumen dasar atau data yang digunakan umumnya berupa bukti transaksi. Hal ini
merupakan input yang sangat penting karena menentukan tujuan yang ingin dicapai
dalam akuntansi. Kendala yang sering dialami adalah kurangnya kualitas bukti transaksi
atau bahkan kelebihan input transaksi sehingga system kompleks dan rumit. Dokumen
dasar yang berkualitas dapat ditransformasi menjadi informasi yang tepat. Adanya
standardisasi dalam input ini penting untuk memastikan data masuk ke dalam system
computer akuntansi dengan tepat dan benar. Perubahan dokumen dasar berdampak
pada berubahnya keseluruhan sistem akuntansi dan pengelolaannya data.
2. Pencatatan Dokumen Transaksi
Dalam proses pencatatan hingga penyusunan laporan keuangan, akuntansi
didasarkan pada beberapa prinsip dasar akuntansi. Salah satunya adalah matching
principle (prinsip penandingan), yaitu menandingkan pendapatan dengan beban yang
timbul unuk menghitung Laba atau Rugi. Pencatatan akuntansi dibagi menjadi dua
pendekatan, yaitu:
a. Akuntansi dasar kas (cash basis of accounting), yaitu metode menandingkan antara
pendapatan dan biaya, di mana pendapatan dilaporkan pada saat uang telah
dibayarkan. Contohnya, pendapatan dari penjualan produk perusahaan baru dicatat
setelah pelanggan membayar uangnya kepada perusahaan. Sementara itu, biaya
gaji pegawai dicatat setelah uang dibayarkan kepada pegawai perusahaan.
b. Akuntansi dasar akrual (accrual basis of accounting)
Pendapatan dilaporkan pada saat terjadinya transaksi dan biaya dilaporkan pada
saat biaya tersebut diperlukan untuk menghasilkan pendapatan usaha. Contohnya,
pendapatan dari penjualan produk perusahaan dicatat pada saat terjadinya
kesepakatan (transaksi) dengan pelanggan, bukan pada saat pelanggan
membayarnya. Sementara itu, beban pemakaian perlengkapan dicatat pada saat
perlengkapan digunakan, bukan pada saat beban perlengkapan tersebut dibayar
kepada pemasok.
2
B MENCATAT TRANSAKSI KE DALAM JURNAL
(JOURNALIZING)
Jurnal berasal dari bahasa Perancis journal yang berarti ‘buku harian’. Jadi, jurnal
diartikan sebagai buku harian yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang
terjadi berupa penerbitan dan Pengkreditan beserta penjelasan yang diperlukan secara
kronologis.
Jurnal merupakan catatan pertama setelah adanya bukti transaksi. Oleh karena itu,
jurnal sering disebut sebagai books of original entry. Pencatatan transaksi di dalam jurnal
disebut jurnal (journalizing).
1. Jurnal Umum
Pada bagian ini akan dibahas pemakaian Jurnal Umum, sedangkan Jurnal Khusus
akan disajikan pada bagian lain. Bentuk Jurnal Umum adalah sebagai berikut:
Jurnal Umum
Tanggal No. SB Akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Keterangan:
1) Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya
transaksi.
2) No. SB adalah nomor kode bukti transaksi. Kolom ini berguna untuk mencatat nomor
bukti, misanya nomor faktur dan nomor cek. Dalam latihan, No. SB dapat dihilangkan
(tidak dipakai).
3) Kolom akun/keterangan digunakan untuk mencatat akun yang didebit atau dikredit
beserta keterangan singkat. Biasanya, akun yang dikredit ditulis menjorok ke dalam.
4) Ref adalah singkatan dari reference. Kolom ini digunakan sebagai tanda bahwa
transaksi sudah di-posting ke akun Buku Besar. Istilah lain yang digunakan untuk Ref
adalah sebagai berikut.
P/R = Post Reference
F = Fol = Folio buku besar
KP = Kode pindah buku
No. Rek = Nomor rekening
3
(5 & 6) kolom debit dan kredit digunakan untuk mencatat jumlah akun yang akan
dicatat di sebelah debit dan jumlah akun yang akan dicatat sebelah kredit.
2. Jurnal Khusus
Pada perusahaan yang besar, terdapat banyak transaksi keuangan sehingga
pencatatan dalam Jurnal Umum dan posting tidak mungkin dilakukan tiap transaksi.
Salah satu cara memperbaiki sistem pencatatan adalah dengan mengelompokkan
transaksi sejenis, yang kerap kali dilakukan dengan menggunakan Jurnal Khusus.
3. Jenis Jurnal Khusus
a) Jurnal pembelian
Jurnal pembelian dipakai untuk mencatat pembelian barang dagangan secara
kredit. Apabila kita ingin mencatat pembelian lain, buku pembelian dapat dibuat
sesuai kebutuhan.
b) Jurnal penjualan
Dipakai untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barng dagangan secara
kredit.
c) Jurnal penerimaan kas
Dipakai untuk mencatat penerimaan kas dari segala sumber penerimaan (semua
transaksi yang bersifat menambah kas)
d) Jurnal pengeluaran kas
Digunakan untuk mencatat semua pengeluaran (pembayaran) kas ke berbagai
kas ke berbagai pos pengeluaran.
e) Jurnal umum
Digunakan untuk mencatat berbagai traksaksi yang tidak dapat dicatat dalam
jurnal khusus. Transaksi tersebut antara lain retur pembelian, retur penjualan,
jurnal pennyesuaian, jurnal penutup, jurnal koreksi, dan jurnal pembalik.
C MELAKUKAN POSTING KE BUKU BESAR ((LEDGER &
SUBSIDIARY)
1. Fungsi Buku Besar
Buku besar (Ledger) adalah kumpulan akun yang disusun sedemikian rupa sehingga
mudah ditemukan saat diperlukan. Akun adalah suatu media akuntansi, tempat untuk
4
mencatat teransaksi keuangan yang mengakibatkan perubahan pada aktiva, utang, modal,
penghasilan, dan beban. Sementara itu, Buku Besar adalah kumpulan perkiraan yang
digunakan untuk mencatat dan mengelompokkan teransaksi sejenis. Untuk mempermudah
pencatatan, sebaiknya akun disusun sedemikian rupa dan diberi nomor kode. Jadi,
pencairan dan penemuan kembali menjadi lebih mudah.
Adapun fungsi Buku Besar adalah sebagai berikut.
a. Meringkas data transaksi yang telah dicatat dalam jurnal
b. Wadah untuk menggolongkan data keuangan dan mengetahui jumlah atau keadaan
rekening yang telah terjadi
c. Sebagai dasar penggolongan transaksi yang telah dicatat dalam jurnal
d. Sebagai data dan sumber informasi untuk menyusun laporan keuangan
2. Klasifikasi Buku Besar
Akun Buku Besar dapat digolongkan sebagai berkut.
a. Akun permanen (real account)
Yaitu akun yang saldonya akan berlanjut dari suatu periode ke periode berikutnya
dan pelaorannya berbentuk laporan Posisi Keuangan. Contoh: akun Aset, akun
Liabilitas, dan akun Ekuitas.
b. Akun Nominal (Temporary account)
Yaitu akun yang saldonya akan berakhir dalam satu periode dan pelaporannya
berbentuk laoran laba/rugi. Contoh: akun Pendapatan dan akun Beban.
3. Bentuk Buku Besar
Bentuk Buku Besar bergantung pada kebutuhan tiap-tiap perusahaan. Bentuk yang
biasa dipergunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut.
a. Bentuk T (Sederhana)
Akun bentuk T yang sederhana ini digunakan untuk mempermudah pengenalan
bentuk dan cara pencatatan transaksi yang akan dicatat pada sisi debit dan sisi
kredit. Berikut ini adalah penggambaran akun bentuk T.
D Nama akun No Akun.... K
b. Bentuk Skontro (Reguler Ledger)
5
Pada dasarnya, akun bentuk skontro sama dengan bentuk T (sederhana).
Perbedaannya terletak pada kolom tanggal keterangan, reference, dan kolom
jumlah, baik di bagian debit maupun kredit.
Nama Perkiraan: Debet No Rekening: Kredit
Tgl Keterangan Ref Tgl Keterangan Ref
c. Bentuk Saldo Tunggal (Single Balance Ladger)
Pada akun bentuk saldo tunggal, penentuan saldo dari akun ditentukan setiap
terljadi transaksi.
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
d. Bentuk Saldo Rangkap (Double Balance Ledger)
Pada prinsipnya, akun saldo rangkap (saldo ganda) sama dengan pencatatan saldo
tunggal. Perbedaannya hanya terletak pada kolom saldo yang terdiri atas debit dan
kredit.
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
Buku Besar memegang peran yang sangat penting dan tidak dapat ditinggalkan.
Apabila proses akuntansi dilakukan secara manual, transaksi dicatat dalam jurnal baru
kemudian di-posting ke Buku Besar. Jika proses akuntansi menggunakan computer,
transaksi langsung dicatat dalam Buku Besar.
4. Menyusun Neraca Saldo (Trial Balance)
Neraca saldo adalah daftar dari semua saldo akhir yang terdapat dalam keseluruhan
Buku Besar perusahaan. Neraca Saldo digunakan untuk memerikasa kembali pekerjaan
posting yang sebelumnya dilakukan dengan membuat daftar semua akun secara terurut.
6
D MENYELESAIKAN SIKLUS AKUNTANSI
1. Jurnal Penyesuaian
Ayat Jurnal Penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo
akun Neraca Saldo ke saldo yang sebenarnya sampai dengan akhir periode akuntansi.
Akun yang biasanya membutuhkan penyesuaian antara lain sebagai berikut.
1) Perlengkapan (Supplies), yaitu seluruh perlengkapan yang dipakai demi kelancaran
usaha, yang sifatnya habis dipakai.
2) Aktiva Tetap (Fixed Assets), yaitu semua asset yang dimiliki perusahaan,
digunakan untuk operasi dan tidak untuk dijual, memiliki umur ekonomis lebih dari
satu tahun.
3) Pendapatan Diterima di Muka (Unearned Revenue), yaitu pendapatan yang
uangnya sudah diterima tetapi belum diakui sebagai pendapatan pada periode yang
bersangkutan.
4) Beban Dibayar di Muka (Prepaid Expense), yaitu beban yang sudah dibayar
perusahaan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode yang bersangkutan
kaarena mempunyai manfaat lebih dari suatu periode akuntansi.
5) Pendapatan yang masih Harus Diterima (Accrued Revenue), yaitu pendapatan
yang uangnya belum diterima secara tunai tapi sudah diakui sebagai pendapatan
untuk periode yang bersangkutan.
6) Beban yang masih Harus Dibayar (Accrued Expenses), yaitu beban yang realisasi
pembayarannya belum terjadi, tetapi sudah menjadi beban bagi perusahaan karena
perusahaan sudah menerima manfaatnya sehingga merupakan utang pada periode
yang bersangkutan.
7) Kas dan Bank.
8) Beban Kerugian Piutang.
9) Beban Pajak Penghasilan
2. Neraca Lajur (Worksheet)
Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan, dapat disusun kertas kerja yang
disebut Neraca Lajur (Worksheet). Neraca Lajur adalah suatu daftar berkolom-kolom
(berlajur-lajur) yang dirancang secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi
7
yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara
yang sistematis.
3. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi (Income statement) adalah laporan kinerja atau kemampuan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Laporan ini berisi informasi mengenai
seluuruh pendapatan dan beban (pengeluaran) perusahaan selama satu periode
akuntansi. Pendapatan adalah pemasukan yang diperoleh perusahaan dari hasil kegiatan
operasionalnya, sedangkan beban adalah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mendukung dan membiayai kegiatan operasionalnya dalam rangka menghasilkan
pendapatan.
Perusahaan perlu mengetahui sisa uang yang dimiliki setelah satu periode akuntansi. Jika
pendapatan dikurangi beban (pengelaran) bernilai positif, perusahaan mengalami
keuntungan. Sebaliknya, jika selisihnya negatif, berarti perusahaan mengalami kerugian.
Laporan laba rugi harus disusun secara sistematis agar dapat memberikan gambaran
mengenai hasil usaha dalam satu periode tertentu.
a. Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah badan usaha yang bergerak dalam pelayanan jasa
tertentu kepada konsumen. Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau
produk yang kasat mata. Contoh perusahaan jasa adalah Bank, Salon kecantikan,
Jasa Konsultan, Kantor Notaris, Kantor Akuntan, Perusahaan Travel, Perusahaan
Asuransi, Usaha Bengkel, dan sebagainya. Contoh laporan Laba Rugi sebuah
perusahaan jasa bernama “Salon Adina” berikut ini.
Salon Adina
Laporan Laba Rugi
Per 31 Desember 2016
Penghasilan salon Rp 623.650.000
Beban Usaha:
Beban Gaji Pegawai Rp 61.000.000
Beban Listrik, Air, Telepon Rp 18.500.000
Beban Perlengkapan Salon Rp 25.900.000
Beban Perlengkapan Kantor Rp 24.250.000
Beban Asuransi Rp 13.800.000
8
Beban Lain-lain Rp 5.000.000
Beban Sewa Rp 30.000.000
Beban penyusutan Peralatan Rp 13.500.000
Jumlah Beban Usaha
Laba sebelum Pajak Rp (191.950.000)
Rp 431.700.000
b. Contoh Laporan Laba Rugi perusahaan dagang
Perusahaan Dagang adalah badan usaha yang kegiatannya membeli barang,
menyimpan sementara, tidak mengubah bentuk dan menjual kembali barang yang
dibeli dengan harapan memperoleh laba sebesar selisih antara harga jual dengan
harga pokok. Contoh perusahaan dagang adalah toko, pedagang eceran,
supermarket, Alfamart, dan sebagainya.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan yang berisi penjelasan tentang
perubahan ekuitas perusahaan setelah perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya
selama periode akuntansi tertentu. Laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas selama
satu periode. Komponen Laporan Perubahan Ekuitas adalah:
a. Modal Awal, yaitu investasi awal ataupun penambahan investasi.
b. Laba atau Rugi.
c. Pengambilan (prive), yaitu pengambilan untuk kepentingan pribadi direktur diuar
kepentingan perusahaan.
d. Modal akhir yaitu saldo awal ditambah laba atau dikurangi rugi, dan prive.
Contoh Perubahan Ekuitas Salon Adina milik Herlina:
SALON ADINA
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Periode Terakhir 31 Desember 2016
Modal Herlina, 1 Januari 2016 Rp 950.000.000
Laba Usaha Rp 231.700.000
Prive Rp 10.000.000 _-
9
Kenaikan Modal Herlina Rp 221.700.000 +
Modal Herlina 31 Desember 2016 Rp1.171.700.000
Contoh Perubahan Laba yang Ditahan PT SINAR JAYA
PT SINAR JAYA
Laporan Perubahan Laba yang Ditahan
Untuk Periode Terakhir 31 Desember 2016
Saldo, 1 Januari 2016 Rp 1.250.000.000
Laba Usaha Rp 411.400.000
Dividen Rp 100.000.000 _
Tambahan Laba Rp 311.400.000 +
Saldo 31 Desember 2016 Rp 1.561.400.000
5. Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet)
Laporan Posisi Keuangan adalah laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada
suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada
akhir periode tersebut. Nereaca merupakan laporan keuangan yang berisi informasi posisi
keuangan perusahaan tentang asset, liabilitas, dan ekuitas pada saat tertentu yang
bertujuan untuk menggambarkan posisi dan keadaan keuangan perusahaan pada saat
tertentu.
Laporan Posisi Keuangan/Neraca perusahaan berfungsi untuk memberikan gambaran
mengenai posisi keuangan perusahaan, yang merupakan alat pentiing bagi investor untuk
mendapatkan informasi mengenai perusahaan tempat ia menanamkaen modal dan
operasinya. Dari segi biaya, neraca adalah kewajiban yang harus dikeluarkan, baik
berupa modal maupun utang dan laba, yang didapatkan sebagai feedback.
Adapun komponen Laporan Posisi Keuangan dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Aktiva (Aset)
Aktiva (asset) adalah semua kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan, baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan uang dan digunakan
dalam operasi perusahaan, Aktiva terdiri dari:
10
1) Aktiva Lancar (current assets), yaitu semua aktiva yang diharapkan dapat dicairkan
(diuangkan) tidak lebih dari satu tahun/satu siklus akuntansi. Yang termasuk aktiva
lancar adalah:
Kas (cash), yaitu semua aktiva yang tersedia dalam kas perusahaan ataupun
yang disimpan di Bank yang dapat diambil setiap saat.
Surat berharga (marketable securities), yaitu kepemilikan saham atau obligasi
perusahaan lain yang bersifat sementara, yang sewaktu-waktu dapat dijual
kembali.
Piutang dagang (account receivable), yaitu tagihan perusahaan kepada pihak
lain (debitur) karena telah melakukan transaksi penjualan secara kredit.
Putang wesel (notes receivable), yaitu surat perintah membayar kepada
seseorang atau badan yang namanya disebut dalam surat untuk membayar
sejumlah uang untuk tanggal yang telah ditentukan.
Piutang pendapatan/pendapatan yang masih harus diterima (accrued
receivable), yaitu pendapatan yang telah menjadi hak tetapi belum diterima
pembayarannya.
Persekot beban atau beban yang dibayar di muka (prepaid expense), yaitu
pembayaran beban yang dibayar di muka, tetapi belum menjadi kewajiban
pada periode yang bersangkutan.
Perlengkapan (supplies), yaitu seluruh perlengkapan yang dipakai demi
kelancaran usaha, yaitu sifatnya habis dipakai.
Persediaan barang dagangan (merchandise inventory), yaitu barang yang
dibeli untuk dijual kembali dengan harapan mendapat laba.
2) Aset lain (other assets), yaitu aset yang tidak dapat digolongkan ke dalam aset
lancar dan aset tetap, tetapi termasuk dalam golongan aset berwujud. Contohnya
adalah investasi jangka panjang (long term investment), yaitu penanaman modal
ke perusahaan lain dalam jangka waktu yang panjang. Selain untuk memperoleh
laba, hal ini juga untuk mengontrol perusahaan tersebut.
3) Aset tetap berwujud (fixed assets), yaitu kekayaan yang digunakan untuk operasi
dan tidak untuk dijual yang pemakaiannya (umur ekonomisnya) lebih dari satu
tahun. Yang termasuk dalam aktiva tetap berwujud adalah:
11
Tanah (land),
Gedung/bangunan (building),
Mesin (machinery),
Peralatan toko (equipment office),
Alat angkut (delivery equipment).
4) Aset tetap tak berwujud (intangible fixed assets), yaitu hak istimewa yang dimiliki
perusahaan dan mempunyai nilai namun tidak mempunyai bentuk fisik. Yang
termasuk dalam aktiva tidak berwujud adalah:
Goodwill, yaitu nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan karena goodwill, yaitu
nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan karena keistimewaan tertentu.
Hak paten, yaitu hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang
atau badan karena penemuan tertentu.
Hak cipta, yaitu hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau
badan karena hasil karya seni atau tulisan atau karya intelektual.
Merek dagang, yaitu hak yang diberikan pemerintah kepada badan untuk
menggunakan nama dan lambang untuk usahanya.
Hak sewa, yaitu hak untuk menggunakan aktiva tetap pihak lain dalam waktu
yang panjang Sesuai dengan kesepakatan.
Franchise, yaitu hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau badan dari
pihak lain untuk mempersiapkan formula teknik, atau produk tertentu.
b. Kewajiban atau liabilities
Kewajiban adalah kewajiban membayar kepada pihak lain karena adanya transaksi
pembelian barang atau jasa secara kredit berdasarkan jangka waktu pelunasan utang,
kewajiban dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1) kewajiban lancar Karen liability, yaitu utang yang harus dilunasi dalam waktu tidak
lebih dari 1 tahun titik yang termasuk utang lancar adalah:
Utang dagang atau utang usaha (account payable), yaitu utang yang muncul
akibat adanya transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit yang tidak
disertai perjanjian tertulis,
Utang wesel atau wesel bayar (notes payable), yaitu janji tertulis untuk
membayar utang dalam jumlah tertentu yang ditetapkan
12
Penghasilan diterima dimuka (unearned revenue), yaitu pendapatan yang
belum menjadi hak tetapi uangnya sudah diterima.
Beban terutang atau beban yang harus dibayar (Accurate expand), yaitu utang
perusahaan yang belum dibayar.
2) Kewajiban jangka panjang atau long time ability yaitu utang yang waktu
pelunasannya lebih dari 1 tahun titik yang termasuk utang jangka panjang adalah:
Hutang hipotik (mortgage payable), yaitu utang jangka panjang dengan jaminan
aktiva tetap.
Utang obligasi (bonds payable), yaitu utang jangka panjang yang timbul karena
perusahaan menjual surat obligasi kepada masyarakat.
Kredit investasi, yaitu utang dari lembaga keuangan yang digunakan untuk
pelunasan usaha.
3) Modal atau ekuitas
Modal adalah hak kekayaan pemilik atau owner equity. Modal perusahaan
bergantung pada jenis perusahaannya. Perusahaan perseorangan berarti modal
pemilik perusahaan persekutuan berarti modal para sekutu, perusahaan terbatas
berarti modal saham.
6. Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang berisi arus kas masuk dan kas keluar suatu
perusahaan selama satu periode akuntansi tertentu titik laporan ini bermanfaat bagi
pengguna informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan gas titik-titik laba bersih yang diperoleh suatu perusahaan tidak menjamin
bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup untuk membiayai perusahaan.
a. Tujuan laporan arus kas
Tujuan pembuatan laporan arus kas adalah sebagai berikut.
1. Sebagai dasar untuk memperkirakan arus kas pada masa yang akan datang
titik dalam keadaan normal, sumber dan penggunaan dana tidak banyak
berubah titik oleh karena itu, laporan arus kas dapat digunakan untuk
meramalkan arus kas pada masa yang akan datang
2. Sebagai dasar pengambilan keputusan untuk memperbaiki kinerja perusahaan
oleh pihak Manajemen perusahaan
13
3. Sebagai dasar untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam
Pembayaran utang dan dividen di laporan arus kas menunjukkan saldo kas
dan sumber kas serta proyeksi pemasukan kas
4. Sebagai dasar untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan
kas perusahaan titik pada umumnya, perusahaan yang menghasilkan
keuntungan akan memiliki cukup kas, Sedangkan perusahaan yang merugi
akan mengalami kesulitan untuk membayar hutang saldo akhir pada laporan
arus kas harus sama dengan jumlah kas diterima neraca
b. Klasifikasi aktivitas arus kas
Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan nomor 2 PSAK nomor dua,
penyajian laporan arus kas diklasifikasikan menurut aktivitas-aktivitas berikut.
1) Aktivitas operasi (operating activity)
Yaitu aktivitas yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas utama
perusahaan titik umumnya berasal dari transaksi yang mempengaruhi laba.
Contoh: penerimaan kas dari penjualan kepada pelanggan dan pembayaran
kas kepada pemasok dan karyawan.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas
yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan membayar dividen, serta melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
2) Aktivitas investasi (investing activity)
Yaitu aktivitas yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk
investasi titik contoh: pembelian atas penjualan aktiva tetap. Pengungkapan
terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab
arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan.
3) Aktivitas pembiayaan atau pendanaan (financing activity)
Yaitu aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan sumber dan pengeluaran
modal perusahaan titik contoh: pengeluaran saham dan pembayaran dividen.
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu
14
dilakukan sebab berguna untuk memprediksi iklim terhadap arus kas masa
depan oleh para pemasok modal perusahaan.
7. Membukukan jurnal penutup (closing entries)
Jurnal penutup atau closing entries adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
menutup akun nominal atau pendapatan dan beban dan prive dengan memindahkan saldo
ke akun modal. Agar dapat dimulai Siklus akuntansi untuk periode yang baru Langkah
terakhir dalam menutup siklus akuntansi periode yang lalu adalah membuat jurnal penutup
terhadap nominal account yakni akun-akun yang bersifat sementara yang hanya berlaku
selama periode tertentu sehingga jumlahnya tidak dapat dibawa ke periode berikutnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Harti, Dwi. 2017. Akuntansi Dasar C2. Semarang: Penerbit Erlangga
16