MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU ROBIN FORGARTY
(MODEL SARANG DAN URUTAN/RANGKAIAN)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Pembelajaran Terpadu
Dosen Pengampu : Titin Sunaryati S.Pd.I., M.Pd.
DISUSUN OLEH:
NAMA : 1. Defi Nurul Hidayah (132110055)
2. Sandra Sri Ambarwati (132110056)
KELAS 3. Najma Hunaina (132110120)
KELOMPOK 4. Rahma Rahmadaniati (132110142)
: PGSD 21A1.A
:5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS HUKUM DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
CIKARANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya maka Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Salam dan salawat semoga selalu tercurah pada baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul " Model Pembelajaran Terpadu Menurut Robin Forgarty (Model
Sarang Dan Urutan/Rangkaian)” ini kami susun untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah
Pembelajaran Terpadu pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Pelita
Bangsa.
Penulis menyadari bahwa tugas ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam
penyempurnaan tugas ini. Terakhir penulis berharap, Semoga Makalah ini disusun dengan harapan
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua.
Bekasi, 3 Maret 2022
Penyusun
Defi Nurul Hidayah
Sandra Sri Ambarwati
Najma Hunaina
RahmaRahmadaniati
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah ........................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................................ 3
1. Pengertian model pembelajaran sarang. ....................................................................... 3
2. Langkah-langkah model pembelajaran sarang.............................................................. 5
3. Kelemahan dan kelebihan model pembelajaran sarang. ............................................... 6
4. Pengertian model pembelajaran urutan/rangkaian........................................................ 7
5. Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran urutan/rangkaian. .......................... 9
6. Kelemahan dan kelebihan model pembelajaran urutan/rangkaian. .............................. 9
BAB III. PENUTUP ...................................................................................................................12
A. Kesimpulan .................................................................................................................12
B. Saran ............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Model pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan
konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik bermakna dan otentik.
Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap
kebermaknaan pengalaman bagi siswa. Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-
unsur konseptual menjadikan proses pembalajaran lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari
dengan sisi bidang studi yang relevan akan membentuk skema, sehingga anak akan memperoleh
keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan kebutuhan belajar, pengetahuan, serta kebutuhan
pandangan tentang kehidupan dan dunia nyata hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran
terpadu (William, 1976:116). Pembelajaran terpadu sangat diperlukan di sekolah dasar, karena
pada jenjang ini siswa menghayati pengalamannya masih secara totalitas serta masih sulit
menghadapi pemilihan yang artificial (Richmond, 1977:31; Joni, 1996:1).
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang menginput beberapa mata pelajaran yang
terkait secara harmonis untuk memperbaiki pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa.
Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba untuk memadukan beberapa pokok bahasan
(Beane, 1995 : 615). Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau
waktu, aspek materi belajar dan aspek kegiatan belajar mengajar.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, ketrampilan, topik, dan unit tematiknya menurut seorang
ahli yang bernama Robin Fogarty (1991) terdapat 10 model merencanakan pembelajaran terpadu
diantaranya adalah Model pembelajaran berbentuk sarang/kumpulan dan urutan/rangkaian.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas selanjutnya dalam makalah ini, diantaranya;
1. Apa pengertian model pembelajaran sarang ?
2. Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran sarang ?
1
3. Apa kelemahan dan kelebihan model pembelajaran sarang ?
4. Apa pengertian model pembelajaran urutan/rangkaian ?
5. Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran urutan/rangkaian ?
6. Apa kelemahan dan kelebihan model pembelajaran urutan/rangkaian ?
C. TUJUAN MAKALAH.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, didapatkan tujuan sebagai berikut:
1. Memahami pengertian model pembelajaran sarang.
2. Memahai langkah-langkah model pembelajaran sarang.
3. Memahami kelemahan dan kelebihan model pembelajaran sarang.
4. Memahami pengertian model pembelajaran urutan/rangkaian.
5. Memahami langkah-langkah model pembelajaran urutan/rangkaian.
6. Memahami kelemahan dan kelebihan model pembelajaran urutan/rangkaian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN SARANG (Nested)
Pembelajaran terpadu model Nested adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan
kurikulum pada satu disiplin ilmu khusus, meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah
keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit
pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-keterampilan belajar
itu meliputi keterampilan bepikir (thingking skill), keterampilan sosial (social skill), dan
keterampilan mengorganisasi (organizing skill) Fogarty (1991: 23).
Table 1. Unsur-unsur keterampilan model sarang (Nested).
Thingking skill Social skill Organizing skil
Keterampilan berpikir Keterampilan sosial Pengorganisasian
Meramalkan Mendengarka penuh Membuat jaring-jaring
Menyimpulkan Perhatian Membuat diagram venn
Membandingkan
Menggolongkan Mengklarifikasi Membuat flow chart
Menyamaratakan Parafrase
Mengadakan hipotesa Mendorong Membuat lingkaran
Memprioritaskan Sebab-akibat
Mengevaluasi Menerima ide
Tidak menyetujui Membuat grafik
Membuat peta konsep
Meringkas
Membuat tabel
Model Sarang (Nested) adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah
materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berpikir dan keterampilan mengorganisasi.
Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan
proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek
kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain. Model ini dapat digunakan bila guru
mempunyai tujuan selain menanamkan konsep suatu materi tetapi juga aspek keterampilan lainnya
menjadi suatu kesatuan.
3
Sebagai contoh untuk jenis mata pelajaran bahasa dapat dipadukan keterampilan berpikir
(thinking skill) dengan keterampilan sosial (social skill). Sedangkan untuk pelajaran sains dan
matematika dapat dipadukan keterampilan berfikir (thinking skill) dan keterampilan
mengorganisir (organizing skill) .
Table 2. Contoh Model Nested Pelajaran Bahasa Indonesia
Seperti pada tabel 2 diatas. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi pokok
menentukan gagasan pokok, guru akan memadukan keterampilan berpikir seperti menyimpulkan
dan keterampilan sosial seperti meringkas.
Table 3. Contoh Model Nested Pelajaran Matematika
.
4
Seperti pada tabel 3 diatas. Dalam mata pelajaran Matematika dengan konten materi
Mengukur Panjang, guru akan memadukan keterampilan berpikir seperti membanding melalui
gambar dan keterampilan pengorganisasian seperti membuat tabel dari gambar.
2. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN SARANG
Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu model Nested (tersarang) mengikuti
tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap yaitu ;
1. Tahap Perencanaan
a. Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan.
Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk kegiatan awal. Seperti contoh
yang diberikan Fogarty (1991:28) untuk jenis mata pelajaran sosial dan bahasa dapt
dipadukan keterampilan berpikir dengan keterampilan sosial. Sedangkan untuk mata
pelajaran sains dan matematika dapat dipadukan keterampilan berpikir dan
keterampilan mengorganisir.
b. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator.
Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub keterampilan dari
masing-masing keterampilan yang dapat diintegrasikan dalam suatu unit
pembelajaran.
c. Menentukan sub keterampilan yang dipadukan.
Secara umum katerampilan-keterampilan yang harus dikuasai ada tiga, yaitu: (1)
keterampilan berpikir, (2) keterampilan sosial, dan (3) keterampilan mengorganisasi.
d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator).
Berdasarkan kompetensi dasar dan sub kterampilan yang telah dipilih dirumuskan
tujuan pembelajaran khusus (indikator). Setiap indikator dirumuskan berdasarkan
kaidah penulisan tujuan pembelajaran khusus (indikator) yang meliputi; audience,
behaviour, condition dan degree.
e. Menentukan langkah-langkah pembelajaran.
Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru untuk mengintegrasikan setiap sub
keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan
5
Tahap pelaksanaan pembelajaran mengikuti skenario langkah-langkah pembelajaran,
menurut Muchlas (2002:7), tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu
topic dalam pembelajaran terpadu. Artinya dalam satu tatap muka dipadukan beberapa
model pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus memahami model-model pebelajaran
terpadu dengan baik.
Dalam Depdiknas (1996:6), prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu, meliputi:
a) Guru hendaknya tidak menjadi single actor yang mendominasi dalam kegiatan
pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran memungkinkan
siswa menjadi pelajar mandiri;
b) Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas
yang menuntut adanya kerja sama kelompok;
c) Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan
dalam proses perencanaan.
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil
pembelajaran. Tahap evaluasi menurut Depdiknas (1996:6) hendaknya memperhatikan
prinsip evaluasi pembelajaran terpadu.
a) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping bentuk
evaluasi lainnya;
b) Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah
dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.
3. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN SARANG
A. Kelebihan pembelajaran terpadu model Nested.
• Kemampuan siswa lebih diperkaya lagi karena selain memperdalam materi juga
aspek keterampilan seperti berfikir dan mengorganisasi. Setiap mata pelajaran
mempunyai dimensi ganda yang berguna kelak untuk kehidupan siswa mendatang.
• Guru bisa memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu
mata pelajaran.
6
• Guru dapat memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu waktu
sehingga tidak memerlukan penambahan waktu, dan bisa memadukan kurikulum
secara luas.
B. Kekurangan pembelajaran terpadu model Nested.
• Dalam hal perencanaan, jika dilakukan secara tergesa-gesa dan kurang cermat maka
penggabungan beberapa materi dan aspek keterampilan dapat mengacaukan pola
pikir siswa. Pada mulanya tujuan utama pengajaran adalah penekanan pada materi,
tetapi akhirnya bergeser prioritasnya pada keterampilan.
• Jika tanpa perencanaan yang matang memadukan beberapa keterampilan yang
menjadi target dalam suatu pembelajaran. Hal ini berdampak pada siswa, dimana
prioritas pelajaran akan menjadi kabur karena siswa diarahkan untuk melakukan
beberapa tugas belajar sekaligus.
4. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN URUTAN/RANGKAIAN
Kata sequence dalam bahasa Indonesia, berarti: (1) urutan, (2) rangkaian, atau (3) rentetan,
sehingga model sequenced dapat diartikan sebagai model urutan/rangkaian. Dengan artikulasi
yang terbatas lintas/antar disiplin ilmu, guru dapat mengatur ulang urutan topik sehingga unit-
unit yang mirip dapat bersinggungan satu sama lain. Dua disiplin ilmu yang berhubungan
dapat diurutkan sehingga isi materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara paralel.
Dengan mengurutkan topik yang akan diajarkan, kegiatan masing-masing displin ilmu ini dapat
saling meningkatkan satu sama lain. Menurut Hamalik (2008), menyatakan bahwa model
sequenced adalah susunan atau urutan pengelompokan kegiatan atau langkah-langkah yang
dilakukan dalam perencanaan kurikulum dengan lebih mengacu pada ”kapan” dan ”di mana”
pokok-pokok bahasan tersebut ditempatkan dan dilaksanakan
Model sequence ini proses pembelajaran yang menekan pada urutan karena adanya
persamaan-persamaan konsep walaupun mata pelajarannya berbeda, sementara salah satu konsep
tersebut tetap diajarkan secara terpisah. Hal itu dilakukan dengan cara mengatur ulang beberapa
topik dan diurutkan agar dapat serupa satu sama lain. Guru dan partner mencoba untuk
7
menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa
yang belajar dari keduanya. Pada model ini kedua disiplin ilmu tetap murni.
Table 4. Contoh Konsep pelajaran PPKN dan IPS
PPKN IPS
DAFTAR DAFTAR
1. Makna Perjuangan Bangsa 1. Sejarah Majapahit
2. Sejarah Berdirinya NKRI 2. Sejarah Penyebaran
Agama di Indonesia
Untuk lebih jelasnya table 4 menunjukkan contoh dua guru dari pelajaran PPKN dan IPS
membuat masing-masing tiga daftar topik yang akan diajarkan oleh keduanya. Kemudian kedua
guru ini mengurutkan topik-topik ini untuk diajarkan secara paralel. Pengurutan topik-topik
dengan guru yang lain akan memudahkan siswa-siswa membuat hubungan (connections) antara
kedua materi pelajaran tersebut.
Table 5. Contoh Model Sequenced pelajaran PKN dan IPS
DAFTAR DAFTAR
1. Makna Perjuangan Bangsa 1. Sejarah Majapahit
2. Sejarah Berdirinya NKRI 2. Sejarah Penyebaran
8
Tabel 5 yang merupakan contoh pembelajaran yang menggunakan model sequenced,
menunjukkan bagaimana semulanya mata pelajaran PPKN dan IPS memiliki daftar topik yang
mungkin saja daftar tersebut berdasarkan urutan dalam buku teks yang tersedia. Namun, ketika
menggunakan model sequenced urutan topik yang akan diajarkan menjadi berubah. Contohnya,
urutan pertama pada mata pelajaran PPKN “Makna Perjuangan Bangsa” dan pada mata pelajaran
IPS adalah “Sejarah Majapahit”. Ketika topik-topik diatur ulang dan diurutkan maka hasilnya
menjadi pada urutan pertama topik yang akan diajarkan yakni Makna Perjuangan Bangsa dan
Sumpah Palapa, karena Makna Perjuangan Bangsa ini adalah mempertahankan Bangsa dari
Sabang-Merauke seperti ikrar dalam sumpah Palapa. Sehingga sembari guru mengajarkan
mengenai Sumpah Palapa dan belajar IPS mengenai Makna Perjuangan Bangsa, dapat diajarkan
secara paralel.
5. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN URUTAN/RANGKAIAN
Untuk mengaplikasikan model sequence pada proses pembelajaran di sekolah, langkah-
langkah pengembangan dapat dilakukan, sebagai berikut :
1. Menganalisis isi kurikulum.
2. Think Back (Re-design): Memilih dua mata pelajaran sejenis dan mengurutkan topik atau
konsep dari masing-masing mata pelajaran dengan periode waktu yang sejajar.
3. Think Ahead (Design): Memikirkan urutan yang logis dari kedua mata pelajaran dan
menempatkan ke dalam urutan yang tepat.
4. Think Again (Refine): Mendesain atau meredesain unit, topik, atau konsep dari kedua mata
pelajaran yang secara logis dapat diajarkan dengan periode waktu yang sejajar.
6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN SEQUENCED
URUTAN/RANGKAIAN
A. Kelebihan model pembelajaran urutan/rangkaian yaitu :
1) Bagi Guru:
9
• Dengan mengatur urutan topik, bab, dan unit, guru dapat membuat prioritas
kurikuler, ini lebih baik daripada harus mengikuti urutan yang ditetapkan oleh
redaksi buku teks.
• Dengan pembelajaran model sequenced ini guru dapat membuat keputusan
penting tentang konten dari sudut pandang yang disengaja terkait dengan topik
disiplin membantu mereka memahami study mereka dikedua bidang konten.
2) Bagi Siswa:
• Pengurutan yang disengaja pada topik yang berhubungan antar disiplin ilmu
dapat membantu siswa memahami pelajaran mereka baik pada subjek
maupun konten.
• Pengintegrasian dapat membantu transfer ilmu. Ketika siswa melihat guru
pada area konten yang berbeda, ruangan yang berbeda, periode yang berbeda,
membuat pokok-pokok yang sama, maka siswa dapat memperkuat
pengetahuannya dan mendapat pembelajaran yang lebih bermakna.
B. Kekurangan metode pembelajaran urutan/rangkaian yaitu :
Selain kelebihan, terdapat pula kelemahan yang dimiliki oleh model sequenced,
diantaranya:
1) Sebuah kelemahan dari model sequenced adalah diperlukan kompromi untuk
membentuk model.
2) Guru harus mengalah pada otonomi dalam membuat urutan kurikulum karena guru
bermitra dengan yang lain, artinya guru tidak boleh menang sendiri atau
mementingkan diri sendiri namun guru harus banyak mengalah karena dalam
penggunaan model ini melibatkan dua guru yang bermitra.
3) Untuk urutan yang sesuai dengan kejadian-kejadian yang terakhir membutuhkan
kerjasama yang berkelanjutan dan fleksibilitas yang tinggi dari semua orang yang area
kontennya terlibat. Hal ini tidak semudah kedengarannya. Namun, dalam waktu yang
sangat singkat, bahkan dengan hanya satu sore bersama, mitra guru dapat dengan
mudah melakukan beberapa penataan ulang dan pengurutan sebagai langkah awal. Jika
10
usaha pertama ini dalam menghubungkan dua area subjek berhasil, maka dua guru
dapat mencoba mengurutkan lebih banyak unit untuk pengajaran paralel.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model Sarang (Nested) adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah
materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berpikir dan keterampilan mengorganisasi.
Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan
proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek
kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain.
Model sequence ini proses pembelajaran yang menekan pada urutan karena adanya persamaan-
persamaan konsep walaupun mata pelajarannya berbeda, sementara salah satu konsep tersebut
tetap diajarkan secara terpisah.
B. SARAN
Setelah mengetahui pengertian, kelemahan dan kelebihan dari model pembelajaran terpadu
model sarang dan urutan/rangkaian kita dapat mengetahui metode apa yang tepat untuk diterapkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Muqarroin, Firdaus. (2017). Model-Model Pembelajaran Terpadu. Diakses pada 4 Maret 2022,
https://www.wawasan-edukasi.web.id/2017/06/model-model-pembelajaran-terpadu.html
Dahlan, Ahmad. (2020). “Penjelasan Mengenai Kurikulum Tipe Nested atau Tersarang”. Diakses
pada 4 Maret 2022, https://eurekapendidikan.com/penjelasan-mengenai-kurikulum-tipe-
nested
Dahlan, Ahmad. (2020). “Pengertian Kurikulum Pembelajaran Terpadu Model Sequenced”.
Diakses pada 4 Maret 2022, https://eurekapendidikan.com/pengertian-kurikulum-
pembelajaran-terpadu-model-sequenced
Sambeka, Yana. (2015). “Definisi Model Sequenced dan Model Nested”. Diakses pada 5 Maret
2022. https://www.researchgate.net/publication/290427166_Model_Sequenced
13