NAMA : SUMIATI
ASAL SEKOLAH : SDIT AR RAHMAH PACITAN
LPTK : UNIKAMA
Narasumber:
1. Sumaryono, s.pd, m.pd
2. Suyitno, s.pd
3. Mutiara hikmah, s.pd
4. Yani hapsari
5. Tinuk prastyorini, s.pd
6. Bambang asmorosanto
7. Evi suhud, s.pd
8. Siti mutmainnah, s.pd
9. Nur hidayati, spd.i
10. Erlin sulandari, s.e
LK. 2.h.1. Diskusi dan Penguatan - Eksplorasi Penyebab Masalah
Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi
No. masalah penyebab masalah
diidentifikasi Hasil kajian literatur : Setelah dilakukan
1 Semangat belajar analisis hasil kajian
1. (Sardiman, 2007, hal. 74). literatur dan
siswa rendah Kurang semangat internal wawancara maka
adalah kurang semangat yang guru harus
muncul dari dalam diri siswa. melakukan :
Sedangkan kurang semangat
eksternal adalah kurang 1. Memilih
semangat yang muncul karena metode dan
dorongan dari luar diri siswa. strategi
Kurang semangat tumbuh dari mengajar yang
dalam diri siswa. Baik muncul inovatif.
secara alami atas keinginan
siswa atau bahkan karena 2. Membuat media
pembelajaran
dorongan dari luar diri individu. yang menarik
perhatian peserta
2. Menurut Syamsu Yusuf didik.
dalam skripsi Rima 3. Mengajak orangtua
melakukan
Rahmawati (2016:17) pendampingan
belajar siswa
Motivasi belajar
4. Menciptakan
dapat timbulkarena pembelajaran yang
berpusat pada siswa
beberapa faktor yaitu: (student center)
a. Faktor internal
i. Faktor fisik (
nutrisi/gizi,
kesehatan, panca
indera)
ii. Faktor psikologis (
kondisirohani siswa)
b. Faktor eksternal
i. Faktor sosial ( Guru,
teman sebaya, orang
tua , tetanggadll)
c. Faktor non sosial ( faktor
yang berasal dari kondisi
fisik disekitar siswa,
meliputi keadaan
udara,waktu,tempat,dan
fasilitas belajar.
Hasil Wawancara : Sebagian siswa
memiliki semangat belajar rendah
hal tersebut disebabkan oleh:
Dengan Bapak Kepala sekolah
SDIT Ar Rahmah Bapak Suyitno,
S.Pd.I
• Kurangnya
konsentrasi siswa selama proses
pembelajaran
• Rendahnya pemahaman siswa
tehadap konsep materi
pembelajaran
• Kurangnya kedisiplinan siswa.
Dengan Guru Kelas 1 Siti
Mutmainnah, S.Pd
1. pembelajaran yang tidak menarik.
2. Sarpras yang kurang mendukung
3. Lingkungan rumah anak yang
tidak mendukung
Dengan Guru kelas 4 Erlin
Sulandari, S.Pd:
1. Guru jarang membuat media
pembelajaran
Dengan Guru kelas 2 Tinuk
Prastyorini, S.Pd:
1. Dampak dari pandemi yang lama
merubah psikis belajar karena
selama pendemi terlalu banyak
bermain
2. Tidak ada pendamping belajar
ketika di rumah
Wawancara Pakar:
Pengawas Sekolah ( Kecamatan
Pacitan) Bapak Sumaryono, S.Pd,
M.Pd
1. Pembelajaran masih teacher
center
2. Vareasi pembelajaran kurang
menarik
3. Pembelajaran yang monoton
2 Kerjasama yang Kajian Literatur Setelah dilakukan
kurang baik antara Kompas.com, 23 Januari 2020 analisis hasil kajian
sekolah dan orang tua (Wahyu Adityo Prodjo) literatur dan
Pembelajaran karakter untuk anak wawancara
merupakan tugas bersama antara penyebab masalah
orang tua dan guru. Orang tua dan tersebut, maka guru
guru harus bekerjasama dan juga harus :
bersama seluruh masyarakat untuk 1. Membangun
mendidik anak. relasi/hubungan yang
intensif dengan orang
News.upmk.ac.id 30 Desember tua siswa agar
2021 perkembangan siswa
Kerjasamaorangtua dalam proses di sekolah dan di
pendidikan sangat dibutuhkan, rumah terpantau
supaya tujuan pembelajaran dapat sehinggadapat
tercapai sesuai dengan target membantu siswa
pembelajaran yang telah dalam meningkatkan
direncanakan. prestasi belajar.
2. Melakukan home visit
3. Mengajak orangtua
bekerjasama terkait
pembelajaran terutama
Hasil Wawancara : bagi orang tua yang
memiliki keahlian khusus
Hubungan guru dan orang tua siswa bisa dijadikan
menjadi terbatas disebabkan oleh: narasumber dalam
pembelajaran
Dengan kepala Sekolah SDIT Ar
Rahmah Suyitno, S.Pd.I:
• Belum adanya kegiatan rutin antara
guru dan orang tua
• Belum adanya home visit guru ke
orang tua untuk silaturami dan
mencari informasi terkait
pelayanan sekolah
Dengan Guru kelas 2 SDIT Ar
Rahmah Tinuk Prastyorini, S.Pd:
• Orangtua terkadang sangat
meyakini pendapatnya, sehingga
kurang percaya dengan pihak
sekoah
Dengan Wali Murid Ibu Yani
Hapsari
1. Orang tua memasrahkan semua
tanggung jawab Pendidikan
peserta didik kepada sekolah
2. Orangtua tidak mau diajak belajar
Bersama seperti dala acara
parenting
Wawancara Pakar:
Pengawas Sekolah (Kecamatan
Pacitan) Bapak Sumaryono,
S.Pd, M.Pd
1. Adanya sebagian orang tua yang
tidak mau memperhatikan
pendidikan anaknya
2. Komunikasi yang kurang
harmonis antara orangtua dan
guru
3. Kurang melibatkan orangtua
dalam pembelajaran
Wawancara Pakar Psikologi: Ibu
Mutiara Hikmah, S.Psi
Karena orangtua terlalu sibuk
dengan urusannya masing-masing
3 Kurang maksimalnya Kajian Literatur Setelah dilakukan
guru dalam Menurut (Happyanto,Rixky. analisis hasil kajian
mengimplementasikan Pembelajaran Inovatif Jakarta : literatur dan
model pembelajaran Duplish,2013) wawancara
yang inovatif penyebab masalah
tersebut guru perlu
Pembelajaran inovatif juga melakukan :
mengandung arti pembelajaran
yang dikemas oleh guru atau
instruktur lainnya yang merupakan 1. Mencari informasi dan
wujud gagasan atau teknik yang memilih model
dipandang baru agar mampu pembelajaran yang
menfasilitasi siswa untuk inovatif
memperoleh kemajuan dalam 2. Mengoptimalkan model
proses dan hasil belajar. pembelajaran yang
Pembelajaran inovatif bisa
mengadaptasi dari model inovatif yang sesuai
pembelajaran yang menyenangkan. dengan karakteristik
“Learning is fun” merupakan peserta didik dan materi
kunci yang diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
pembelajaran inovatif 3. Mengikuti pelatihan-
Hasil Wawancara : Kurang pelatihan tentang model-
dalam model pembelajaran yang
maksimalnya guru model inovatif
mengimplementasikan
pembelajaran yang inovatif
dikarenakan:
Dengan kepala Sekolah SDIT Ar
Rahmah Bapak Suyitno, S.Pd.I
• Guru malas belajar dan mencoba
hal-hal baru sehingga guru sulit
mengembangkan pembelajaran.
Dengan guru kelas 6 Bu Evi Suhud,
S.Pd:
1. Guru malas untuk mencari ide-ide
kreatif yang bisa menunjang
pembelajaran
2. Faktor usia
3. Guru sudah merasa di zona
nyaman dengan cara mengajarnya
yang sudah lama turun temurun
Dengan Guru Kelas 4 Erlin
Sulandari, S.Pd
1. Terbatasnya ketrampilan guru
dalam model-model
pembelajaran yang inovatif
2. Guru kesulitan mengatur waktu.
Dengan Guru Mapel SDIT Ar
Rahmah Pacitan Nur Hidayati,
S.Pd.I
Tuntutan administrasi yang
terlalu banyak dibebankan kepada
guru sehingga guru tidak bisa
berinovasi dalam mengajar
Wawancara Pakar:
Pengawas Sekolah Bapak
Sumaryono, S.Pd, M.Pd
1. Guru belum mengetahui urutan
penyajian model pembelajaran
inovatif
2. Guru belum mengetahui
karakteristik model-model
pembelajaran yang inovatif
Psikologi Ibu Mutiara Hikmah,
S.Psi
Kurangnya informasi pemahaman
dan juga contoh pembelajaran yang
inovatif
4 Rancangan Menurut Yupita (2014:10) Setelah dilakukan
pembelajaran yang
dibuat oleh guru Kemampuan bisa merupakan analisis hasil
belum mendukung
literasi numerasi. kesanggupan bawaan sejak lahir atau kajian literatur
merupakan hasil latihan dan praktek. dan wawancara
Menurut Milasari dkk (2014:1) penyebab masalah
Membaca merupakan komunikasi tersebut guru
tidak langsung antara pembaca dan perlu melakukan :
penulis melalui bahasa tulisan. 1. Melibatkan aktivitas
literasi dan numerasi
dalam pembelajaran
Hasil wawancara : 2. Melakukan pelatihan-
Rancangan pembelajaran yang pelatihan terkait literasi
dibuat oleh guru tidak mendukung numerasi
literasi numerasi dikarenakan oleh : 3. Melakukan pembiasaan-
Dengan kepala Sekolah SDIT Ar pembiasaan terkait
Rahmah Bapak Suyitno, S.Pd.I literasi dan numerasi
• Pemahaman guru yang belum
maksimal tentang literasi dan
numerasi
• Masih ada anggapan oleh
sebagain besar guru bahwa
literasi di mapel Bahasa
Indonesia saja sedangkan
numerasi pada mapel Matematika
• Sarana dan prasana untuk literasi
yang kurang mnedukung
sehingga ini menjadi alas an guru
tidak maksimalnya dalam
membuat rancangannya
Dengan Bu Evi Suhud guru kelas
6 SDIT Ar Rahmah
Kurang waktunya dalam membuat
RPP yang melibatkan literasi
numerasi
Dengan guru kelas 5 SDIT Ar
Rahmah Pacitan Bapak Bambang
Asmorosanto, S.Pd
1. Guru belum mengetahui cara
menerapkan RPP literasi dan
numerasi serta pengertiannya
2. Guru belum membuat RPP yang
menerapkan literasi dan numerasi
3. Seringnya adanya perubahan
kurikulum
Wawancara Pakar:
Pengawas Sekolah (Kecamatan
Pacitan) Bapak Sumaryono, S.Pd,
M.Pd
1. Belum adanya pembiasaan
literasi seperti membaca
sebelum atau saat pembelajaran
2. Belum adanya pembiasaan
numerasi seperti pertanyaan
pematik saat akan
pembelajaran atau selesai
pembelajaran
Dengan Waka Keagamaan SDIT
Ar Rahmah Bu Tinuk Prastyorini,
S.Pd
Karena budaya membaca dan
memahami bacaan masih rendah
5 Pemanfaatan Hasil Kajian Literatur Setelah dilakukan
teknologi/inovasi 1. (Pribowo,2017:12). analisis hasil
dalam pembelajaran Penguasaan terhadap Teknologi kajian literatur
belum maksimal Informasi dan Komunikasi sangat dan wawancara
di tuntut, hal tersebut seiring penyebab masalah
dengan kemampuan siswa Sekolah tersebut guru
Dasar yang sudah mampu perlu melakukan :
menggunakan TIK. tersebut
memberikan dampak terhadap 1. Memaksimalkan
proses pembelajaran baik dalam penggunaan perangkat
model, strategi, media dan evaluasi elektronik semisal LCD
pembelajaran. Proyektor
2. Menurut Suparman 2. Memanfaatkan
teknologi/penggunaan
Republika.co.id media untuk membuat
bahan ajar yang menarik
(2015) harus dan mencari sumber
- Setiap guru referensi yang dapat
menambah
senantiasa berusaha pengetahuan sebagai
bahan pengembangan
melakukan inovasi- diri
inovasi dalam setiap 3. Guru harus mengikuti
pelatihan-pelatihan TIK
kegiatan pembelajaran. supaya lebih percaya diri
- Guru harus melakukan dalam pembelajaran
ragam metode sesuai
dengan potensi dan
keragaman anak.
- Dengan kata lain metode
pembelajaran harus
berorientasi pada anak (
student centre).
Hasil wawancara :
Belum maksimalnya pemanfaatan
teknologi/inovasi dalam
pembelajaran adalah:
Dengan kepala Sekolah SDIT Ar
Rahmah Bapak Suyitno, S.Pd.I
• Kurangnya pengetahuan guru
tentang media TIK
• Arus listrik dan wifi di sekolah
tidak normal khususnya di daerah
pelosok dan terpencil seperti di
Pacitan ini menjadi kendala yang
serius
• Tidak adanya kewajiban dari
pihak sekolah agar guru
mengajar menggunakan TIK.
• Guru nyaman mengajar
menggunakan metode lama
Dengan Bu Evi Suhud, S.Pd Guru
kelas 6 SDIT Ar Rahmah
1. Guru belum bisa menggunakan
sarana TIK sekolah yang sudah
tersedia
2. Guru belum terpikir untuk
memakai media-media yang
canggih dalam pembelajarn
Wawancara Pakar:
Pengawas Sekolah SD (Kecamatan
Pacitan) Bapak Sumaryono, S.Pd,
M.Pd
1. Guru belum memiliki minat
belajar TIK
2. Adanya budaya untuk menyuruh
pada yang muda saat mengerjakan
tugas yang berhubungan dengan
TIK
Dengan waka Kesiswaan SDIT Ar
Rahmah Pacitan Bapak Bambang
Asmorosanto, S.Pd
Pemanfaatan teknologi/inovasi
dalam pembelajaran belum maksimal
dikarenakan :
1. Guru kekurangan waktu untuk
belajarTeknologi
2. Guru yakin bahwa metode lama
masih efektif
3. Semangat guru dalam
mempelajari ilmu yang baru
kurang
LAMPIRAN BUKTI WAWANCARA
1. SCREENSHOT WA DENGAN BAPAK KEPALA SEKOLAH SDIT AR
RAHMAH PACITAN
2. HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh
Daftar pertanyaan dan jawaban wawancara PPG Sumiati SDIT Ar Rahmah
Pacitan Bersama bapak Kepala Sekolah SDIT Ar Rahmah Pacitan Suyitno, S.Pd.I:
1. Mengapa sebagian dari siswa masih memiliki semangat belajar yang rendah?
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar
siswa diantaranya
• kurangnya minat siswa terhadap pelajaran
• kurangnya konsentrasi siswa selama proses pembelajaran,
• rendahnya pemahaman konsep siswa,
• serta kurangnya kediplinan siswa.
2. Mengapa kerjasama sebagian dari orang tua siswa belum terjalin dengan
Baik?
Orang tua merupakan peran yag penting yag tidak boleh kita tinggalkan dalam
rangka untuk kebershasilan dalam pembelajaran dan program-program sekolah
lainnya. Agar Kerjasama terjalin dengan baik sekolah berinisiatif untuk
melakukan program sbb;
• Mengadakan kegiatan rutin antara guru dengn orang tua
• Home visit guru ke orang tua
• Pemnafaatan Teknologi seperti whatshaap dll untuk sarana komunikasi
dengan ortu yang intens
• Program Parenting untuk orang tua dll
3. Mengapa guru kurang maksimal dalam mengimplementasikan model
pembelajaran yang inovatif?
Guru harus menajdi kreatif dan inovatif agar apa yang dipelajari menarik minat
peserta didik. Dengan berbagai macsm metode pembelajaran dapat membuat
siswa menarik dan antusias dalam belajar.
Seabagain besar mengapa guru kurang inovatif hamper semua bersumber dari
internal guru sendiri diantaranya Faktor malas belajar dan mencoba hal-hal baru
sehingga suli mengembangkan pembelajaran.
4. Mengapa rancangan pembelajaran yang dibuat oleh sebagian guru belum
mendukung literasi numerasi?
• Yang pertama pemahaman guru tersendiri yang belum maksimal tentang literasi
dan numerasi sehingga dalam praktek dan aplikasi di lapangan dalam membuat
rencana pemblajaran kegiatan literasi dan numerasi kurang
• Masih ada anggapan oleh sebagain besar bahwa literasi di maple Bahasa
Indonesia saja sedangkan numerasi pada maple Matematika
• Sarana dan prasana untuk literasi yang kurang mnedukung sehingga ini menjadi
alas an guru tidak maksimalnya dalam membuat rancangannya
5. Mengapa pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran belum bisa maksimal?
Beberapa kendala yang dihadapi guru dalam pemanfaatan IT
• kurangnya pengetahuan guru tentang media IT.
• Arus listrik dan wifi di sekolah tidak normal khususnya di daerah pelosok dan
terpencil seperti di Pacitan ini menjadi kendala serius
• tidak adanya kewajiban dari pihak sekolah agar guru mengajar menggunakan
IT.
• Guru nyaman mengajar menggunakan metode lama
Demikian daftar pertanyaan dari saya pangapunten sanget menawi kirang sopan
wawancara hanya melalui WhatsApp (mboten sowan) maturnuwun sanget
sampun berkenan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mugi2 sedoyo
urusan panjenengan dipun gampilaken kalian Allah SWT aamiin ya rabbal alamin
Wassalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh
3. SREENSHOT VIDIOCALL DENGAN BAPAK PENGAWAS
4. HASIL WAWANCARA DENGAN PENGAWAS SD BAPAK SUMARYONO,
S.Pd, M.Pd
Daftar pertanyaan dan jawabannya :
1. Mengapa sebagian dari siswa masih memiliki semangat belajar yang rendah?
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar
siswa diantaranya :
➢ Pembelajaran Teacher center
➢ Vareasi pembelajaran kurang menarik
➢ Pembelajaran monoton
2. Mengapa kerjasama sebagian dari orang tua siswa belum terjalin dengan
Baik?
➢ Adanya sebagian orang tua yang apatis terhadap pendidikan anaknya
➢ Komunikasi yang kurang harmonis antara orangtua dan guru
➢ Kurang melibatkan orangtua dalam pembelajaran
3. Mengapa guru kurang maksimal dalam mengimplementasikan model
pembelajaran yang inovatif?
➢ Guru belum mengetahui urutan penyajian model pembelajaran inovatif
➢ Guru belum mengetahui karakteristik model-model pembelajaran yang
inovatif
4. Mengapa rancangan pembelajaran yang dibuat oleh sebagian guru belum
mendukung literasi numerasi?
➢ Belum adanya pembiasaan literasi seperti membaca sebelum atau saat
pembelajaran
➢ Belum adanya pembiasaan numerasi seperti pertanyaan pematik saat akan
pembelajaran atau selesai pembelajaran
5. Mengapa pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran belum bisa maksimal?
➢ Guru belum memiliki minat belajar TI
➢ Adanya budaya untuk menyuruh pada yang muda saat mengerjakan tugas yang
berhubungan dengan TI
Terimakasih