MAKALAH EKOLOGI PERAIRAN
IDENTIFIKASI DAN PEMBUATAN KOLEKSI IKAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ikhtiologi
Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Faradilla (4443210061)
2. Sabrina NawangWulan (4443210030)
3. Zalfaa nur khoirunnisa (4443210122)
4. Nur ikhwani lubis (4443210091)
5. Salw Abdul Rozi (4443210059)
6. Muhamad Halim Ismail_4443210072
7. M Rangga Arrof'i_4443210118
8. Putri A’Mulia (4443210121)
Kelas:
2C
Dosen Pengampu:
Desy Aryani, S.Si, M.Si
PROGRAM STUDI ILMU PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
KATA PENGANTAR
Segala ucapan puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Identifikasi dan Pembuatan Koleksi Ikan” ini
dengan baik tanpa ada halangan. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah keharibaan
alam Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. kepada para keluarga-Nya, para sahabat-Nya dan
kaum muslimin dan muslimat. Aamiin Ya Robbal Alaamiin.
Makalah ini kami susun berdasarkan data-data yang didapat dari berbagai sumber
pendekatan dan penyajian makalah ini pada dasarnya membahas mengenai “Identifikasi dan
Pembuatan Koleksi Ikan”. Kami sebagai penulis telah berusaha menyusun makalah ini dengan
sebaik mungkin. Akan tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh
karena itu, semua kritik dan saran demi perbaikan makalah ini akan kami sambut dengan
senang hati. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Desy Aryani, S.Si, M.Si sebagai
dosen pengampu mata kuliah ikhtiologi yang telah membimbing kami dalam menyusun
makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Serang, - Mei 2022
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi blabla ................................................................................................................... 2
2.2 ........................................................................................................................................... 3
2.3 ........................................................................................................................................... 4
2.4 ........................................................................................................................................... 4
2.5 ........................................................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 7
3.2 Saran .................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kawasan perairan Indonesia memiliki keanekaragaman fauna ikan yang tinggi. Sampai
dengan saat ini tercatat 7.000 sampai dengan 8.000 jenis atau sekitar 37% dari kekayaan
jenis ikan di dunia yang berjumlah sekitar 19.000 jenis (Rachmatika et al., 2004).
Keanekaragaman fauna tersebut tersebar di beberapa tempat. Keanekaragaman hayati
yang tinggi dimiliki oleh Indonesia dimana memiliki lebih dari 7,000 spesies ikan.
Keanekaragaman spesies ikan yang dimiliki terdapat 2,000 spesies ikan air tawar dan yang
dapat dikenali dan sudah dibudidayakan hanya 40 spesies. Keberadaan jenis ikan air tawar
di Indonesia yang banyak dengan rupa dan habitat yang hampir serupa menyebabkan
proses identifikasi semakin sulit dilakukan. Proses identifikasi dengan melihat ciri-ciri
ikan dengan praduga dan buku membutuhkan waktu yang cukup lama dan memungkinkan
terjadinya kesalahan.
Pada umumnya koleksi ikan diperlukan untuk kepentingan dokumen awetan ikan
secara visual, informasi ilmiah, dan ilmu pengetahuan. Untuk menata koleksi diperlukan
peralatan sebagai berikut pakaian laboratorium, masker, sarung tangan, kain lap, komputer
untuk mencetak label dan kartu katalog, meja kerja, ATK, lemari penyimpanan, penjepit
(besar dan kecil), baki plastik (berbagai ukuran), dan kunci mur atau baut untuk menyetel
rak. Koleksi ikan mempunyai label sebagai informasi data-data ilmiah tentang nama lokal,
spesies, famili, ordo atau sub ordo, tempat ditemukan, waktu ditemukan, koordinat, ukuran
ikan, alat tangkap yang digunakan, kolektor, determinator, dan buku identifikasi. Data
tersebut diperoleh dari hasil pengumpulan data lapangan ikan dan identifikasi
laboratorium.
Media berupa akuarium, toples, dan botol sebagai wadah ikan yang terbuat dari bahan
mika (jenis bahan campuran gelas dan plastik) tebal 5 mm, kaca tebal 5 mm. Ke semua
wadah transparan dengan berbagai ukuran, sesuai dengan ikan yang akan dikoleksi. Media
ini dapat dibuat sendiri atau dipesan, toples dapat dibeli di toko pecah belah. Pembuatan
katalog perlu untuk menjadi petunjuk bagi pengguna koleksi, data yang dicantumkan pada
katalog sama dengan label, hanya perbedaan katalog dibuat ganda. Urutan informasi paling
atas nama lokal ikan, yang satu nama ilmiah (latin), tujuan adalah bila pengguna hanya
tahu nama lokal, maka pengguna koleksi dapat memanfaatkan katalog dengan melihat
1
inisial dari jenis ikan tersebut, akan didapat informasi nama ilmiah (latin) dari ikan tersebut
berikut data ilmiah lain.
Sebelum dilakukan penataan, ikan yang akan dikoleksi terlebih dahulu telah melalui
berbagai proses, misal perlakuan contoh ikan dengan menggunakan metode Kimura &
Matsuura (2005), pengumpulan data lapangan ikan menggunakan metode Rachmatika et
al. (2004), identifikasi dengan menggunakan buku- buku identifikasi ikan (Kottelat et al.
1993), sedangkan pengawetan ikan dengan menggunakan metode Saanin (1968).
Penataan koleksi dimaksud untuk kenyamanan dan mempermudah para pengguna
koleksi. Ruang koleksi yang representatif menjadi salah satu syarat untuk penataan
koleksi, misal ruangan sebanding dengan jumlah koleksi, semakin luas ruangan semakin
baik, mempunyai ventilasi pembuangan udara, bebas dari cahaya matahari, mempunyai
penerangan (lampu) yang cukup, pengguna dapat dengan leluasa melihat seluruh koleksi,
dan ikan-ikan koleksi ditempatkan dalam wadah berupa rak berdasarkan pada famili.
Perawatan koleksi ikan secara sederhana dapat dilakukan dengan membersihkan ruangan
secara rutin dan periksa wadah-wadah koleksi kemungkinan ada yang bocor atau ada ikan
yang rusak.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
6
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Laxmi, G. F., Eosina, P., & Fatimah, F. (2017). Analisis perbandingan metode prewitt dan
canny untuk identifikasi ikan air tawar.
Gautama, S. (2016). TEKNIK PENATAAN KOLEKSI IKAN SEBAGAI MEDIA INFORMASI ILMIAH
PLASMA NUTFAH IKAN PERAIRAN UMUM. Buletin Teknik Litkayasa Sumber Daya dan
Penangkapan, 6(1), 1-5.
8