The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tustiyana71, 2022-03-23 11:17:30

Bahan Ajar

Bahan Ajar

Asesmen
Kompetensi
Minimum (AKM)

Dr. TUSTIYANA WINDIYANI, M.Pd

AKM Penilaian kompetensi mendasar
yang diperlukan oleh semua
murid untuk mampu

mengembangkan kapasitas diri
dan berpartisipasi positif pada

masyarakat.

Asesmen Kompetensi Minimum

Kata Minimum AKM akan mengukur AKM berbentuk survey
mengacu kepada keterampilan dasar: dengan sample siswa
tidak semua literasi dan numerasi. kelas 5, kelas 8, dan
konten di dalam Kemampuan bernalar kelas 11 – tidak
kurikulum diukur tentang teks dan melaporkan hasil
di dalam AKM angka. Kompetensi individu siswa namun
tersebut dibangun dari laporan agregat yang
jenjang dasar sampai berfokus kepada
menengah dalam peningkatan internal
suatu learning dari waktu ke waktu
progression bukan komparasi antar
kelompok

Tujuan AKM

Kemampuan berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika untuk menyelesaikan

masalah sehari-hari pada berbagai jenis
konteks yang relevan untuk individu
sebagai warga Indonesia dan warga
dunia.

Kompetensi Mendasar

Literasi Literasi
Membaca matematika
(numerasi)

Kompetensi yang dinilai

Keterampilan berpikir logis-sistematis

Keterampilan bernalar menggunakan konsep
dan pengetahuan yang telah dipelajari,

Keterampilan memilah serta mengolah
informasi.

Literasi Membaca

Kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi,
merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk

mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia
dan warga dunia serta untuk dapat berkontribusi secara
produktif kepada masyarakat.

Literasi Numerasi Kemampuan berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan
alat matematika untuk

menyelesaikan masalah sehari-
hari pada berbagai jenis konteks

yang relevan untuk individu
sebagai warga Indonesia dan

warga dunia.

Asesmen Nasional mendorong guru untuk mengembangkan
kompetensi kognitif yang mendasar sekaligus karakter murid
secara utuh

KONTEN LITERASI MEMBACA DAN NUMERASI

Literasi Membaca Numerasi dibedakan
menunjukkan jenis teks menjadi empat kelompok,
yang digunakan, dalam
hal ini dibedakan dalam yaitu Bilangan,
dua kelompok yaitu teks Pengukuran dan

informasi dan teks fiksi. Geometri, Data dan

Ketidakpastian, serta
Aljabar.

Proses Kognitif

Proses kognitif pada Pada Numerasi, ketiga level
Literasi Membaca dan tersebut adalah
Numerasi dibedakan pemahaman, penerapan,
menjadi tiga level. dan penalaran.

Pada Literasi Membaca, level
tersebut adalah menemukan
informasi, interpretasi dan
integrasi serta evaluasi dan
refleksi.

KONTEN KOGNITIF KONTEKS

Teks informasi, teks yang Menemukan informasi, Personal, berkaitan dengan

bertujuan untuk memberikan mencari, mengakses serta kepentingan diri secara pribadi.

fakta, data, dan informasi menemukan informasi tersurat

Literasi dalam rangka pengembangan dari wacana. Sosial Budaya, berkaitan
Membaca
wawasan serta ilmu dengan kepentingan antar

pengetahuan yang bersifat Interpretasi dan integrasi, individu, budaya dan isu

ilmiah. memahami informasi tersurat kemasyarakatan.

maupun tersirat, memadukan

Teks fiksi, teks yang bertujuan interpretasi antar bagian teks Saintifik, berkaitan dengan isu,

untuk memberikan untuk menghasilkan inferensi. aktivitas, serta fakta ilmiah baik

pengalaman mendapatkan Evaluasi dan refleksi, menilai yang telah dilakukan maupun

hiburan, menikmati cerita, dan kredibilitas, kesesuaian maupun futuristic.

melakukan perenungan keterpercayaan teks serta

kepada pembaca. mampu mengaitkan isi teks

dengan hal lain di luar teks.

Numerasi KONTEN KOGNITIF KONTEKS

Bilangan, meliputi Pemahaman, memahami Personal, berkaitan dengan
representasi, sifat urutan, dan fakta, prosedur serta alat kepentingan diri secara
operasi beragam jenis matematika. pribadi.
bilangan (cacah, bulat,
pecahan, desimal). Penerapan, mampu Sosial Budaya, berkaitan
menerapkan konsep dengan kepentingan antar
Pengukuran dan geometri, matematika dalam situasi individu, budaya dan isu
meliputi mengenal bangun nyata yang bersifat rutin. kemasyarakatan.
datar hingga menggunakan
volume dan luas permukaan Penalaran, bernalar dengan Saintifik, berkaitan dengan isu,
dalam kehidupan sehari-hari. konsep matematika untuk aktivitas, serta fakta ilmiah
Juga menilai pemahaman menyelesaikan masalah baik yang telah dilakukan
peserta didik tentang bersifat non rutin. maupun futuristic.
pengukuran panjang, berat,
waktu, volume dan debit,
serta satuan luas
menggunakan satuan baku.

Data dan ketidakpastian,
meliputi pemahaman,
interpretasi serta penyajian
data maupun peluang.

Aljabar, meliputi persamaan
dan pertidaksamaan, relasi
dan fungsi (termasuk pola
bilangan), serta rasio dan
proporsi.

BENTUK SOAL AKM





Instrumen AKM

● Untuk memastikan AKM mengukur kompetensi yang diperlukan
dalam kehidupan, soal AKM diharapkan tidak hanya mengukur
topik atau konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai
konteks dan pada beberapa tingkat kognitif.

● Konten pada literasi membaca menggunakan teks informasi dan
teks sastra

● Pusmenjar menyediakan contoh soal AKM pada laman:
https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm

Gambaran Survei Karakter

Survei Karakter

Survei Karakter, melakukan penilaian terhadap karakter, sikap, sampai
nilai-nilai kebiasaan sebagai salah satu aspek belajar non-kognitif.

Survei Karakter mengukur hasil belajar emosional yang mengacu pada
Profil Pelajar Pancasila dimana pelajar Indonesia memiliki kompetensi
global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Tujuan Survei Karakter adalah upaya untuk mengetahui kondisi
ekosistem karakter para murid di sekolah terkait apakah azas Pancasila
benar-benar dirasakan para murid dalam interaksi di sekolah. Ini
kompetensi minimum kompetensi dasar yang dibutuhkan murid untuk bisa
belajar apa pun materinya

Latar Belakang Survei Karakter

q Peningkatan mutu sistem pendidikan tidak hanya berorientasi pada pencapaian siswa
dalam menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun sebutannya. Keberhasilan
sistem pendidikan lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi siswa yang meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap.

q Terlebih pada era transformasi pendidikan abad ke-21, dimana arus perubahan menuntut
murid menguasai berbagai kecakapan hidup yang esensial untuk menghadapi berbagai
tantangan abad ke-21 dimana siswa memiliki kecakapan belajar dan berinovasi, kecakapan
menggunakan teknologi informasi, kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada
masyarakat. Inilah yang menjadi latar belakang pelaksanaan survei karakter.

q Selain tuntutan kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan
pencapaian karakter bagi seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil pelajar pancasila ini
sudah merangkum serangkaian kecakapan hidup abad 21.

Manfaat Survei Karakter

Selama ini pemerintah hanya memiliki data kognitif dari para siswa tapi tidak
mengetahui kondisi ekosistem di sekolah para siswa. Survei karakter ini akan
menjadi panduan untuk sekolah dan pemerintah. Survei karakter diharapkan jadi
tolok ukur untuk bisa memberikan umpan balik bagi sekolah dalam melakukan
perubahan.

Ada 5 manfaat Survei Karakter yang akan dilakukan Pemerintah menurut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yaitu :

v Dengan Survei Karakter maka akan dapat diketahui kondisi ekosistem (hubungan
timbal balik) di sebuah sekolah sebagai tempat belajar para muridnya.

v Dengan Survei Karakter (SK) maka akan dapat diketahui sejauh mana implementasi
asas-asas Pancasila dapat dirasakan dan diamalkan oleh warga sekolah.

v Dengan Survei Karakter (SK) maka akan dapat diketahui apakah level toleransi
sudah berjalan dengan baik (sehat) di suatu sekolah.

v Dengan Survei Karakter (SK) maka akan dapat diketahui apakah welfare
(kebahagiaan anak di sekolah sudah mapan dan berjalan baik).

v Dengan Survei Karakter (SK) maka akan dapat diketahui masih adakah bullying

Indikator Capaian Karakter

Beriman, Bertakwa Berkebinekaan global
kepada Tuhan YME,
dan Berakhlak Mulia PELAJAR PANCASILA Bergotong royong
Kreatif
Mandiri

Bernalar kritis

Contoh Soal Survei Karakter

Fendy diberi tugas untuk mengumpulkan sumbangan dalam rangka membantu biaya
perawatan teman sekelasnya yang sedang sakit. Akan tetapi, pada waktu yang bersamaan,
ibunya belum memiliki uang untuk membayar sewa rumah yang hari itu juga harus
dibayarkan.Tindakan yang sebaiknya yang dilakukan Fendy adalah
A. segera memberikan uang sumbangan tersebut kepada temannya yang sakit
B. memberikan semua uang untuk membayar sewa rumah ibunya
C. menggunakan sebagian uang untuk membayar sewa rumah ibunya.
D. meminta izin teman-temannya meminjam uang untuk membayar sewa rumah

Dilla menemukan uang yang jatuh di halaman sekolah.

Dia ingin mengembalikan uang tersebut, tetapi tidak tahu siapa pemiliknya.Tindakan yang
sebaiknya dilakukan Dilla adalah ….
A. menyerahkan uang tersebut kepada guru
B. membiarkan saja
C. bertanya kepada beberapa teman
D. membawanya pulang

SURVEI LINGKUNGAN BELAJAR

Gambaran Survei Lingkungan Belajar

Contoh Soal SLB:

1. Meskipun siswa melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas, namun lingkungan luar kelas juga berpengaruh pada proses pembelajaran
siswa. Lingkungan luar kelas yang kondusif membuat siswa belajar dengan baik, namun sebaliknya, jika lingkungan luar tidak kondusif dan
terjadi masalah maka konsentrasi siswa akan terganggu. Bagaimana cara menciptakan lingkungan luar sekolah yang kondusif?

q kerjasama yang baik antar pihak yang bersangkutan mulai dari siswa, guru, kepala sekolah, staff hingga petugas kebersihan
q menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai pihak
q lingkungan sekolah juga menjadi acuan penilaian kualitas sekolah, sehingga harus dijaga dengan baik
q mencari donatur sebanyak-banyaknya untuk melengkapi fasilitas di sekolah

2. Salah satu cara membuat lingkungan belajar yang kondusif adalah membiarkan siswa berkreasi sesuai imajinasinya. Apa yang dilakukan
guru agar siswa merasa senang dan semangat untuk berkreasi?
q Guru bertindak sebagai fasilitator, mediator, motivator dan katalisator yang mendukung pembelajaran siswa
q Guru tidak boleh bersifat otoriter dan menguasai pembelajaran, tetapi guru harus berani memberikan kesempatan kedua untuk siswa terus

berkereasi
q Guru harus memberikan apresiasi kepada siswa yang telah berkreasi
q Guru memberikan penilaian secara terbuka

Contoh Soal: Literasi Baca

PARAHNYA MASALAH SAMPAH PLASTIK DI INDONESIA

Di Indonesia, ada sekitar 3,22 juta ton sampah plastik yang tak
terkelola dengan baik. Sekitar 0,48 hingga 1,29 juta ton dari sampah
plastik tersebut diduga mencemari lautan. Hal itu menjadikan
Indonesia sebagai negara dengan jumlah pencemaran sampah
plastik ke laut terbesar kedua di dunia.Pencemaran plastik di
Indonesia diperkirakan akan terus meningkat. Hal itu dapat terjadi
karena saat ini, industri-industri minuman di Indonesia tumbuh
dengan pesat. Padahal, banyak produk minuman yang
menggunakan plastik sekali pakai sebagai packaging.
Berdasarkan berita tersebut, untuk mengurangi tingkat pencemaran
plastik, peran apa yang dapat kamu lakukan sebagai siswa?

Berdasarkan berita tersebut, untuk mengurangi
tingkat pencemaran plastik, peran apa yang dapat
kamu lakukan sebagai siswa?

A.Membuat minuman berkemasan plastik secara pribadi.
B.Membuat aturan mengenai larangan membuang

sampah plastik.
C.Tidak membuang sampah sembarangan.
D.Membuang seluruh plastik yang dimiliki agar tidak

menjadi sampah.

Contoh Soal: Numerasi



Laporan Hasil AKM

Hasil AKM dilaporkan dalam empat kelompok yang
menggambarkan tingkat kompetensi yang berbeda.
Urutan tingkat kompetensi dari yang paling kurang adalah:
1) Perlu Intervensi Khusus,
2) Dasar,
3) Cakap,
4) Mahir.

01 Perlu Intervensi Khusus
Murid belum mampu menemukan dan mengambil
informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun
membuat interpretasi sederhana.

Tingkat Kompetensi 02 Dasar
Literasi Membaca Murid mampu menemukan dan mengambil
informasi eksplisit yang ada dalam teks serta
membuat interpretasi sederhana.

03 Cakap
Murid mampu membuat interpretasi dari informasi implisit
yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari hasil
integrasi beberapa informasi dalam suatu teks.
Mahir

04 Murid mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas
teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu teks,
dan bersikap reflektif terhadap isi teks.

Tingkat Kompetensi Literasi Membaca

Perlu Intervensi Khusus Cakap
Murid hanya memiliki Murid mampu mengaplikasikan
pengetahuan matematika yang pengetahuan matematika yang dimiliki
terbatas. Murid menunjukkan dalam konteks yang lebih beragam.
penguasaan konsep yang parsial
dan keterampilan komputasi yang
terbatas.

Dasar Mahir
Murid memiliki keterampilan dasar Murid mampu bernalar untuk
matematika: komputasi dasar dalam menyelesaikan masalah kompleks
bentuk persamaan langsung, konsep serta nonrutin berdasarkan konsep
dasar terkait geometri dan statistika, matematika yang dimilikinya.
serta menyelesaikan masalah
matematika sederhana yang rutin.



Terima Kasih


Click to View FlipBook Version