Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1 Santi Lestari, S.Pd. CGP A7 Kab. Jepara
SEGITIGA REFLEKSI Setelah mempelajari modul 3.1, saya akhirnya memahami bahwa .... Perasaan saya setelah mengikuti modul 3.1 .... Setelah mengikuti modul 3.1, saya akhirnya mampu .... Setelah mempelajari modul 3.1, target saya berikutnya adalah ....
Kegiatan pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan, semakin sering kita melakukannya maka semakin terlatih, fokus, dan tepat sasaran. Adakalanya seorang pemimpin dihadapkan pada berbagai situasi dimana ia harus mengambil suatu keputusan dimana ada nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar, namun saling bertentangan atau disebut juga dilema etika. Sebaliknya, jika situasi dimana seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah maka disebut juga bujukan moral. Yang jelas poses pengambilan keputusan harus didasarkan pada tiga hal yaitu 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil. Setelah mempelajari modul 3.1 ini saya akhirnya memahami bahwa . . .
Individu lawan kelompok Rasa keadilan lawan rasa kasihan Kebenaran lawan kesetiaan Jangka pendek lawan jangka panjang Berpikir Berbasis Hasil Akhir Berpikir Berbasis Peraturan Berpikir Berbasis Rasa Peduli Secara umum ada paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini: 1. 2. 3. 4. Terdapat prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan, antara lain: 1. 2. 3. Suatu pengambilan keputusan, walaupun telah berlandaskan pada suatu prinsip atau nilai-nilai tertentu, tetap akan memiliki konsekuensi yang mengikutinya.
Seorang pemimpin harus mampu memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah keputusan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Adapun langkah-langkah pengujian keputusan meliputi: Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Menentukan siapa yang terlibat Mengumpulkan fakta yang relevan Menguji benar dan salah dengan uji legal, regulasi, intuisi, publikasi dan panutan Pengujian paradigma benar lawan benar Melakukan prinsip resolusi Investigasi opsi trilema Membuat keputusan Melihat kembali hasil keputusan dan refleksi
Setelah mempelajari modul 3.1, saya akhirnya mampu .... Membedakan kasus yang termasuk dalam dilema etika maupun bujukan moral. Perbedaan keduanya terletak pada latar belakang kasusnya. Jika dilema etika mengarah pada dua nilai yang sama benarnya dan saling bertentangan atau BENAR lawan BENAR. Sebaliknya bujukan moral mengarah pada BENAR lawan SALAH. Bahwa proses pengambilan keputusan secara bijak dibutuhkan suatu keterampilan. Sehingga tidak didapat secara instan, perlu banyak berlatih. Hal ini juga diperkuat ketika saya melakukan demonstrasi konstekstual dengan wawancara pada kepala sekolah, bahwa mengambil keputusan itu tidak bisa dilakukan dengan 'grusa grusu' harus dipikirkan secara matang dengan segala konsekuensinya.
Perasaan saya setelah mempelajari modul 3.1 adalah .... Saya sangat bersyukur mendapatkan materi tentang pengambilan keputusan dalam modul ini. Mengingat saya itu sering galau dan ragu dalam membuat suatu keputusan. Apakah sudah tepat, sudahkah adil, siapkah dengan konsekuensinya, dsb. Dalam modul ini, saya belajar bagaimana harus membuat keputusan dengan tepat. Apalagi sebagai guru, tentu saja saya juga sering mengalami dilema etika, dan ilmu yang didapat dari modul ini bisa sebagai bekal bagi saya dalam menyikapi masalah yang datang tiba-tiba. Tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk dapat menyelesaikan masalah yang pilihannya sama-sama benar.
Setelah mempelajari modul 3.1 target saya selanjutnya adalah ... Saya akan mencoba menerapkan pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan dengan memperhatikan empat paradigma, tiga prinsip, dan sembilan langkah dalam membuat keputusan yang tepat ketika terjadi masalah yang menyangkut dilema etika. Penerapan ilmu dari modul ini dapat saya terapkan di rumah, di sekolah, maupun lingkungan sekitar. Ke depannnya jika sudah mulai terampil dalam membuat keputusan dengan bijak, harapannya dapat menularkan ilmu yang di dapat pada rekan sejawat. Karena bagaimanapun juga, guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu membuat keputusan yang berpihak pada murid, sesuai nilai kebajikan, dan dapat dipertanggungjawabkan.