1
2 SISTEM REPRODUKSI BIOLOGI SMA KELAS XI PENULIS A. FITRAWANA AMAL UPT SMAN 2 JENEPONTO 2021
3 DAFTAR ISI PENYUSUN ……………………………………………………………………… 2 DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... 3 PETA KONSEP ………………………………………………………………….. 5 PENDAHULUAN ………………………………………………………………... 6 Identitas Modul …………………………………………………………………… 6 Petunjuk Penggunaan Modul ……………………………………………………... 6 Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi ..……………………... 6 KEGIATAN BELAJAR 1 : SISTEM REPRODUKSI PRIA A. Tujuan Pembelajaran ……………………………………………………….. B. Uraian Materi ………………………………………………………………. 1. Organ Reproduksi Dalam 2. Organ reproduksi Luar 3. Spermatogenesis 4. Hormon Pada Pria 8 8 8 8 10 10 11 KEGIATAN BELAJAR 2 : SISTEM REPRODUKSI WANITA A. Tujuan Pembelajaran ……………………………….……………………….. B. Uraian Materi ……………………………………………….………………. 1. Organ Reproduksi Dalam ……………………………………………….. 2. Organ Reproduksi Luar ………………………………………………….. 3. Oogenesis ………………………………………………………………… 4. Siklus Menstruasi ………………………………………………………… 5. Fertelisasi ………………………………………………………………… 6. Kehamilan ………………………………………………………………... 7. Persalinan ………………………………………………………………… 8. ASI ……………………………………………………………………….. 13 13 13 13 14 15 15 16 17 17 18 KEGIATAN BELAJAR 3 : PENYAKIT ATAU GANGGUAN PADA SISTEMREPRODUKSI
4 A. Tujuan Pembelajaran …..…………………………………………………….. B. Uraian Materi ....…………………………………………….………………. 1. Gangguan Pada Sistem Reproduksi wanita ……………………………… 2. Gangguan Pada Sistem reproduksi Pria …………………………………. 3. Kesehatan Organ Reproduksi ……………………………………………. Rangkuman ……………………………………………………………………….. Soal-Soal …………………………………………………………………………. Bahan Diskusi ……………………………………………………………………. 19 19 19 20 21 22 23 32 Daftar Pustaka ……………………………………………………………………. 35
5 PETA KONSEP membahas Pembentukan sel gamet Pria Wanita Kesehatan reproduksi Struktur Fertilisasi dan fungsi sistem reproduksi manusia Gangguan pada sistem reproduksi manusia Spermatogenesis Oogenesis Sistem Reproduksi Kehamilan Menstruasi Terdiri atas Kelahiran Alat reproduksi pria Alat reproduksi wanita Air susu ibu
6 PENDAHULUAN A. Identitas Modul Mata Pelajaran : Biologi Kelas : XI Alokasi Waktu : 8 x 45 menit Judul Modul : Sistem Reproduksi B. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Supaya anda berhasil mencapai kompetensi maka ikuti petunjuk langkahlangkah yang harus anda lakukan selama mempelajari modul ini : 2. Baca dan pahami kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini, cermati pula tujuan pembelajaran dari masing-masing kegiatan belajar. 3. Baca dan pahami materi yang ada dalam modul ini dengan baik, jika menemukan kesulitan, Anda dapat mendiskusikannya dengan teman-teman,dan apabila belum terpecahkan, sebaiknya tanyakan kepada guru. 4. Jika modul ini dirasa belum cukup memberikan informasi, carilah referensi yang menunjang Anda dalam menyelesaikan kegiatan belajar dan tugas. 5. Rangkuman materi akan mempermudah Anda untuk menemukan poin penting materi dan menyimpulkan materi dalam setiap kegiatan belajar. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam system reproduksi manusia Menjelaskan struktur dan fungsi alat-alat reproduksi pada pria dan wanita Menjelaskan proses pembentukan sel kelamin Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam system reproduksi manusia Menganalisis kelainan/ penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi 4.12 Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi 3.13 Menganalisis penerapan prinsip reproduksi pada manusia Menjelaskan fungsi dan tujuan KB, pemberian ASI, proses gametogenesis,
7 dan pemberian ASI ekslusif dalam program keluarga berencana sebagai upaya meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) menstruasi serta fertilisasi Menganalisis hubungan antara kesehatan reproduksi, program KB dan kependudukan Menganalisis penyebab kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi Menganalisis keunikan sel-sel pada jaringan sistem reproduksi dikaitkan dengan fungsinya Menjelaskan berbagai proses reproduksi dengan kesehatan diri dan masyarakat Menjelaskan pentingnya KB harus dilakukan 4.13 Menyajikan karya tulis tentang pentingnya menyiapkan generasi terencana untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) Mempresentasikan hubungan antara sistem reproduksi dengan pengendalian penduduk, kesehatan, kesejahteraan keluarga Membuat iklan/poster/film pendek tentang ASI eksklusif dalam berbagai bentuk media
8 1. Menyebutkan 2 sistem reproduksi pria. 2. Menjelaskan 3 organ reproduksi dalam yang dimiliki pria dan fungsinya masingmasing minimal 3. 3. Menunjukkan dan menyebutkan minimal 3 saluran pengeluaran pada pria dan fungsinya. 4. Menunjukkan dan menyebutkan 5 organ reproduksi luar pada pria beserta fungsinya. 5. Menjelaskan secara singkat atau melalui bagan proses spermatogenesis. 6. Menuliskan minimal 3 hormon pada pria dan fungsinya. Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi sistem reproduksi pria dan wanita Sistem reproduksi Pria Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis, dan hormone-hormon pada pria. Organ reproduksi pria dibedakan atas 2, yaitu reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. 1. Organ reproduksi Dalam Terdiri dari testis, saluran pengeluaran, dan kelenjar asesoris. Testis Testis terdapat dibagian tubuh sebelah kiri dan kanan, berbentuk oval dan terletak di dalam skrotum atau kantung pelir. Testis berjumlah sepasang. Fungsi testis secra umum merupakan alat Kegiatan Belajar 1 : Sistem Reproduksi Pria B. Uraian Materi A. Tujuan Kegiatan pembelajaran
9 untuk memproduksi sperma dan hormonkelamin jantan yang disebut testosteron. Testis mengandung pintalan tubulus seminiferus, yang tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epithelium germinalatau jaringan epithelium benih. Jaringan ini berfungsi pada saat spermatogenesis atau proses pembentukan sperma. Saluran Pengeluaran Terdiri dari : 1. Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Oleh karenanya, Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dab bergerak menuju vas deferens 2. Vas deferens (saluran sperma), merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan lanjutan dari epidididmis. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannnya sperma dari epidididmis menuju kantung semen (kantung mani) atau vesikula seminalis. 3. Saluran ejakulasi, adalah saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra, saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra. 4. Uretra, adalah saluran akhir reproduks yang terdapat di dalam penis, sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih. Kelenjar asesoris Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah itu berfungsi untuk mempertahankan hidup dan pergerakan sperma. Kelenjar asesoris terdiri dari: 1. Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berkeluk-keluk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vasikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
10 2. Kelenjar prostat, menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam, dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. 3. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) adalah kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra dan menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa). 2. Organ Reproduksi Luar Organ reproduksi luar terdiri dari penis dan skrotum. Penis terdiri dari 3 rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum. Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisis testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan kiri yang diantaranya dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos. Otot polos itu dikenal dengan sebutan otot dartos, yang berfungsi untuk menggerakkan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Selain otot dartos, di dalam skrotum juga terdapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. 3. Spermatogenesis Spermatogenesis atau proses pembentukan sperma terjadi dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup kematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan deferensiasi sel. Hal ini untuk membentuk spermafungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis.
11 Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal atau sel epitel benih yang disebut spermatogonia (spermatogonia=tunggal). Spermatogonia terletak didua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermtogonia terus-meneru membelah untuk memperbanyak diri. Sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembanagan tertentu untuk membentuk sperma. Pada tahap peratma, spermatogenesis, spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom yang berpasangan), berkumpul di tepi membrane epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A yang kemudian membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B yang kemudian setelah beberapa kali membelah menjadi spermatosit primer yang bersifat diploid. Setelah melewati beberapa minggu spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk dua buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid yang kemudian membelah secara meiosis membentuk 4 buah spermatid, yang merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor dan bersifat haploid. Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma. Proses perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi. Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel-sel sertoli. Sel-sel sertoli memiliki fungsi untuk menyedikan makanan dan mengatur proses spermatogenesis. 4. Hormon pada Pria a. Testosteron, yang disekresi oleh sel-sel leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk memebentuk spermatosit sekunder. b.LH (Luteinizing Hormone), disekresi oleh kelenjar hipoisis anterior yang berfungsi menstimulasi sel-sel leydig untuk mensekresi testosterone. c. FSH (Follicle Stimulating Hormone), berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli, tanpa stimulasi spermatid menjadi sperma tidak akan terjadi. d.Estrogen, yang disekresi oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgn yang mengikat testosterone dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kdua hormone ini tersedia untuk pematangan sperma.
12 Pubertas pada pria umumnya dimulai pada usia sekitar 13 tahun. Sejumlah hormone yang dihasilkan oleh hipofisis anterior berparn pada pubertas. Caranya dengan merangsang testis untuk mengeluarkan testosterone. Hormon testosterone merangsang perkembangan seks sekunder dengan cirri-cirinya, tumbuhnya rambut pada alat kelmin pria luar dan ketiak, suara berat dan besar, serta melebarnya bahu karena perkembangan otot dan pertumbuhan tulang
13 1. Menunjukkan minimal 5 organ reproduksi dalam wanita dan fungsinya. 2. Menjelaskan minimal 5 organ reproduksi luar pada wanita dan fungsinya. 3. Menjelaskan secara singkat atau melalui bagan proses oogenesis. 4. Menjelaskan secara singkat 4 fase pada siklus menstruasi. 5. Menjelaskan pengertian fertilisasi. 6. Menjelaskan secra singkat kehamilan pada wanita. 7. Menjelaskan pengertian persalinan. 8. Menyebutkan 2 keuntungan pemberian air susu bagi bayi. 9. Menyebutkan 2 keuntungan pemberian ASI bagi ibu. Sistem Reproduksi wanita Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi dan proses oogenesis, fertilisasi, kehamilan, dan persalinan. Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan luar. 1. Organ reproduksi Dalam Ovarium Atau indung telur berjumlah sepasang, berbentuk onal dengan panjang 3- 4 cm. Ovarium berada di rongga badan, di daerah pinggang. Ovarium berperan secara bergantian untuk menghasilkan sel telur (ovum). Umumnya setiap ovarium Kegiatan Belajar 2 : Reproduksi Wanita B. Uraian Materi A. Tujuan Kegiatan pembelajaran
14 menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovarium juga menghasilkan hormone estrogen dan progesterone. Oviduk Atau tuba fallopi atau saluran telur berjumlah sepasang, yaitu di kanan dan kiri ovarium, dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum, dimana terdapat jumbai-jumbai (fimbrae) yang berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus. Uterus Atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks atau leher rahim. Uterus berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Lapisan endometrium atau dinding rahim tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan ini menghasilkan banyak lemdir dan pembuluh darah. Lapisan ini akan menebal pada saat ovulasi dan akan meluruh pada saat menstruasi Vagina Vagina adalah saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam wanita. Vagina bermuara pada vulva, dan memiliki dinding yang berlipatlipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat. 2. Organ Reproduksi Luar Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva, yang merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis atau mons veneris adalah daerah atas dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak. Pada vulva bermuara 2 saluran, saluran kelamin (vagina) dan saluran kencing (uretra). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat hymen atau selaput darah, yang merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.
15 3. Oogenesis Merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium atau sel indung telur. Oogonium bersfat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium akan memeperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer. Oogenesis telah dimulai saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Padas aat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primerini tidak dilanjutkan samapi bayi perempuan tumbuh menjadi anak perempuan pubertas. Selama memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan hormone yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap paertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan 2 sel yang tidak sam ukurannya. Sel oosit I merupakan oosit yang berukuran normal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel II yang berukuran kecil disebut badan polar (polosit primer). Selanjutnya oosit sekunder akan meneruskan tahap meiosis II, jika tidak terjadi fertilisasai, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Akhirnya meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan ootid (polosit sekunder). Badan polar pertama juga akan membelah menjadi 2 badan polar. Akhirnya ada 3 badab polardan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum darioogenesis setiap satu oogonium 4. Siklus Menstruasi Menstruasi atau haid adalah pendarahan secara periodic dan siklik dari uterus yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi oleh sperma, sekitar 28 hari siklusnya. Untuk Pubertas pada wanita umumnya terjadi pada usia 9 – 12 tahun. Masa pubertas dipacu oleh hormone yang dihasilkan kelenjar hipofisis untuk merangsang ovarium mengeluarkan hormone estrogen, yang akan membentuk perkembangan seksual sekunder dengan cirri pengendapan lemak pada kelenjar mamae, tumbuh rambut di lat kelamin luar dan di ketiak, suara melengking, serta kulit menjadi halus.
16 mempermudah penjelasan mengenai siklus menstruasi, patokannya adalah adanya peristiwa yang sangat penting, yaitu ovulasi. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (1/2n) menstruasi. Untuk siklus n= 28 hari, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak pertamakali menstruasi. Siklus menstruasi dikelompokkan menjadi 4 tahap, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi dan fase pasca-ovulasi 5. Fertilisasi Fertilasi adalah pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi umumnya segera setelah oosit sekunder memasuki oviduk, namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulose yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiate. Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudah korona radiate, yaitu zona pelusida, yang nerupakan lapisan di sebelah dalam korona radiate berupa glikoprotein yang membungkus oosit sekunder. Proses terjadinya fertilisasi di dalam oviduk pada organ reproduksi dalam wanita, yaitu seperti pada gambar yang terlihat di atas: a). Sperma mengelilingi oosit sekunder b). Ekor sperma berdegenerasi dan nukleusnya membesar c). Nukleus sperma berfusi dengan nucleus ovum serta d). Terbentuk zigot Menarche adalah saat seorang gadis pertama kali mengalalmi menstruasi. Siklus menstruasi berlangsung selama bertahun-tahun, tetapi biasanya antara umur 42 – 52 tahun, folikel menjadi kurang respontif terhadap FSH dan LH. Ovulasi dan mestruasi menjadi tak teratur dan akhirnya berhenti sama sekali. Berhentinya sikulus menstruasi disebut menopause. Ada pula istilh amenarche yaitu tidak adanya ovulasi pada manisia
17 6. Kehamilan Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam perjalannya ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel-sel yang sam besarnya dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula. Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit, tahap ini disebut blastula dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel atau blastosol. Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam. 7. Persalinan Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterusvmnjai lebih peka sampai akhirnya berkontaraksi secara berkala hingga bayi dilahirkan. Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus, yaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin, dan relaksin. Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang kosentrasinya meningkat pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus. Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin. Oksitosin juga berfungsi untuk kontraksi uterus. Prostaglandin dihasilkan oleh membrane pada janin yang berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus. Relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan juga olehbplasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasai atau melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan. Faktor-faktor mekanis yang mempengaruhi kontraksi uterus, yaitu peregangan atau relaksasi otot Otot uterus dan serviks. Adanya peregangan pada otot-otot polos di sekitar uterus menyebabkan peningkatan kontraksi otot-otot polos di sekitar uterus. Contohnya,m yaitu pecahnya amnion menyebabkan kepala bayi dapatmeregangkan serviks, sehingaga terjadi kontraksi ierus lebih lanjut. 8. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Membran kehamilan berfungsi untuk membantu proses transportasi, respirasi, ekskresi dabn fungsi-fungsi penting lainnya selama embrio hiduo dalam uterus. Membran kehamilan tersebut adalah sakus vitelinus (kantung telur), korion, amnion, dan alantois. Pda bulan-bulan pertama kehamilan, ibu sering mengalami hiperemesis gravidarum, yaitu keadaan yang ditandai mual dan muntah. Penyebabnya adalah sekresi estrogen oleh plasenta dan inverse trofoblas ke dalam endometrium sehingga endometrium mengalami degenerasi.
18 8. ASI merupakan makanan tunggal yang mampu memenuhi kebutuhan bayi untuk tumbuh selama 6 bulan pertama kehidupannya. Memberi ASI pada bayi mendatangkan berbagai keuntungan baik bagi bayi maupun ibu a. Keuntungan bagi bayi 1) Pemenuhan kebutuhan gizi, dimana ASI mengandung komponen spesifik yang disisapkan untuk memenuhi kebutuhan dan perkembanagan bayi 2) ASI mengandung antibody yang merupakan perlindungan alami bagi bayi baru lahir. 3) ASI meningkatkan IQ anak, karena dalam ASI terkandung AA (Arachionic Acid) dan dilengkapi dengan enzim untuk menyerap, yaitu lipase. 4) Terbentuknya ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayinya, yang berpengaruh dalam perkembanagan emosi anak. b. Keuntungan bagi Ibu 1) Mengurangi berat badan ibu yang baru melahirkan 2) Merangsang uterus untuk berkontraksi untuk kembali pada bentuknya semula. 3) Merupakan kontrasepsi alami, walaupun tidak dapat diandalkan sepenuhnya 4) Frekuensi menyusui sering dapat menekan ovulasi, sehingga ibu yang menyusui biasanya jarang hamil kembali. Penelitian di eropa menunjukkan anak-anak usia 9,5 tahun yang mendapat ASI ekslusif memiliki IQ 12,9 poin lebiih tinggi dari pada anak seusianya yang tidak mendapat ASI ekslusif.
19 1. Menyebutkan minimal 3 gangguan pada sistem reproduksi wanita. 2. Menyebutkan minimal 3 gangguan pada sistem reproduksi pria. 3. Menyebutkan 2 cara menjaga kesehatan reproduksi wanita. 4. menyebutkan 2 cara mencaga kesehatan reproduksi pria. Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia Sistem reproduksi manusia dapat mengalami gangguan baik disebabkan oleh kelainan maupun penyakit. Gangguan sistem reproduksi dapat terjadi baik pada wanita maupun pria. 1. Gangguan Pada Sistem Reproduksi Wanita Gangguan pada sistem reproduksi wanita dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi samapi usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder. Sedangkan amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 - bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi. a. Kanker genitalia 1) Kanker genitalia dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium b. Kanker vagina Kanker ini tidak diketahui penyebabnya tapi, kemungkinan terjadi karena iritasi yang disebabkan virus. Pengobatannya dapat berupa bedah laser dan kemoterapi Kegiatan Belajar 3 : Penyakit Atau Gangguan Pada SistemReproduksi B. Uraian Materi B. Tujuan Kegiatan pembelajaran
20 c. Kanker Serviks Adalah dimana sel-sel abnormal tubuh di seluruh lapiasan epitel serviks, penanganannya dapat dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfe panggul. d. Kanker Ovarium Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dengan pembedahan dan kemoterapi. Seperti gambar di samping. b. Endometriosis Adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk, atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru. Gejalanya dapat berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit, dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obatobatan, laparoskopi atau bedah laser. Seperti gambar di samping. c. Infeksi Vagina Gejala awal berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin terutama pada suami terkena infeksi jamur, atau bakteri. 2. Gangguan Pada Sistem reproduksi Pria a. Hipogonadisme Adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan karena gangguan interaksi hormone, seperti hormone androgen dan testosterone, yang menyebabkan
21 infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan, penanganan dengan terapi hormon. b. Kriptorkidisme . Adalah kagagalan satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Ditangani dengan merangsang hormone HCG, atau melakukan pembedahan. c. Uretritis Adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil, yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum, atau virus herpses. d. Prostatitis Adalah peradangan prostate. Penyebabnya dapat berupa bakteri, sepserti Escherichia coli maupun bukan bakteri. 3. Kesehatan Organ Reproduksi Baik pria maupun wanita perlu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, agar fertilitas (kesuburan) tetap terjaga sehingga dapat menghasilkan keturunan. 1) Kesehatan organ reproduksi wanita Selalu membersihkan mulut vagiana bagian luar setelah buang air. Bila menggunakan aobat-oabat antiseptic, cukup 2 minggu sekali, yaitu dipertengahan siklus menstruasi Menghentikan kebiasaan menahan buang air kecil karena jika ditahan tanpa sadar urin akan menetes sehingga dapat menumbuhkan kuman-kuman. Segera memeriksakan ke dokter bila ada keluhan. 2) Kesehatan organ reproduksi pria Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar kelainan dapat segera ditangani Melindungi testis selama beraktivitas, misalnya dengan tidak melakukan pakaian terlalu ketat sehingga testis tidak kepanasan Menghindari minuman beralkohol dan merok
22 RANGKUMAN 1. Organ reproduksi pria digolongkan menjadi organ dalam dan organ luar. Organ reproduksi dalam berupa testis yang berisi tubulus seminiferus, saluran pengeluaran yang terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, serta kelenjar asesoris yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostate, dan kelenjar cowper.. 2. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma secara meiosis, terjadi pad epitel germinal tubulus seminiferus, yang menghasilkan sperma. 3. Hormon-hormon yang berpengaruh pada sistem reproduksi pria adalah hormone testosterone, LH, estrogen, dan hormone pertumbuhan. 4. Organ reproduksi wanita terdiri atas organ reproduksi dalam dan luar. Organ reproduksi dalam terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi. Saluran reproduksi terdiri dari oviduk, uterus, dan vagina. Organ reproduksi luar terdiri dari vulva, dengan bagian mons vulva, labium mayor, labium minor, dan klitoris. 5. Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum secara meiosis yang terjadi di dalam ovarium pada siklus menstruasi 6. Fertilisasi terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi sperma. 7. Kehamilan (gestasi) adalah penanaman zigot hasil fertilisasi pada endometrium uterus. Zigot kemudian mengalami pembelahan, yaitu tahap morula dan blastula 8. Sel-sel bagian luar blastula akan berkembang menjadi membran kehamilan dan sel-sel dalam blastula akan berkembang menjadi berbagai organ. 9. Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan uterus secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secra berkala hingga bayi dilahirkan. Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus yaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin. 10. Gangguan pada sistem reproduksi wanita antara lain gangguan menstruasi, kanker genitalia, endometriosis, dan infeksi vagina. Sedangkan gangguan pada sistem reproduksi pria antara lain hipogonadisme, kriptidisme, uretritis, prostatitis, epididimitis, orkitis
23 Bentuk soal : Pilihan Ganda Petunjuk soal : berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang paling tepat ! 1. Sperma yang matang disimpan di dalam… a. Tubulus seminiferus b. Uretra c. Epididimis d. Vas deferens e. Saluran prostat 2. Spermatozoa dihasilkan oleh testis dan sebelum dikeluarkan akan ditempung di dalam kantunbg sperma (vesikula seminalis). Saluran yang menghubungkan testis dengan kantong testis adalah… a. Prostate dan epididimis b. Epididimis dan vas deferens c. Epididimis dan uretra d. Vas deferens dan uretra e. Uretra dan prostat 3. Semen terdiri dari …. a. Sperma b. Sekresi prostat c. Sekresi vesikula seminalis d. Sekresi Cowper e. Semua jawaban benar 4. Sel sperma dibentuk oleh sel-sel spermatogonia yang akan mengalami diferensiasi. Pada saat ejakulasi akan dikeluarkan jutaan sel sperma sehingga untuk pembentukan sperma dibutuhkan banyak sel spermatogonium. Sifat spermatogonium berikut ini yang memeungkinkan proses tersebut adalah…. a. Sejak lahir laki-laki mempunyai jumlah spermatogonium yang sangat banyak SOAL-SOAL
24 b. Satu spermatogonium dapat menghasilkan 1 sel sperma yang kemudian akan membelah tidak terbatas c. Sel spermatogonium akan membelah terus-menerus d. Satu spermatogonium membelah secara meiosis kemudian dilanjutkan pembelahan secara mitosis tanpa batas e. Satu spermatogonium dapat menghasilkan ratusan sperma 5. Alat reproduksi pada pria dapat berfungsi dengan bantuan... a. FSH d. Hormon pertumbuhan b. LH e. seluruh hormone a, b, c, dan d c. Testosteron 6. Anak laki-laki yang telah mengalami pubertasmengalami perubahan suara dan bentuk tubuh. Perubahan ini dipengaruhi oleh hormone…. a. testosteron d. tiroksin b. progesteron e. somatotropin c. adrenalin 7. Pada alat kelamin terdapat 2 saluran, yaitu saluran reproduksi dan saluran ekskresi (uretra). Pernyataan yang benar tentan kedua saluran tersebut adalah… a. Pada wanita keduanya terpisah, pada pria keduanya menjadi satu b. Pada wanita keduanya menjadi satu, pada pria keduanya terpisah c. Pada bagian organ reproduksi dalam wanita keduanya terpisah, tetapi pada organ luar keduanya menjadi satu d. Pda bagian organ reproduksi dalam wanita keduanya menjadi satu, tetapi pada organ luar keduanyaterpisah e. Pada bagian organ reproduksi luar pria keduanya terpisah, tetapi pada organ dalam keduanya maenjadi satu. 8. Wanita dewasa umumnya akan mengalami menstruasi secara periodic yang ditandai keluarnya darah dari vagina. Yang terjadi pada saat menstruasi adalah… a. Lepasnya ovum dari ovarium b. Pertemuan antara sel sperma dan sel telur c. Luruhnya ovarium stelah ovulasi d. Luruhnya dinding endometrium karena tidak ada fertilisasi e. Sisa hormone yang diproduksi tetapi tidak terpakai
25 9. Pembentukan ovum sampai terbentuknya ovum yang matang terjadi melaui pembelahan meiosis yang terjadi dalam 2 tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II. Pembelahan meiosis II di ovarium tidak berlangsung sampai sekarang. Kelanjutan proses meiosis II dipengaruhi oleh…. a. Hormon estrogen d. hormone FSH b. Hormon progesterone e. ada tidaknya fertilisasi c. Hormone LH 10. Jumlah rata-rat ovum yang dihasilkan dari ovarium wanita yang tidak hamil setiap tahunnya adalah…. a. 6 d. 52 b. 12 e. 64 c. 24 11. Ovulasi dirangsang oleh hormone… a. FSH d. relaksin b. LH e. estrogen c. Oksitosin 12. Hubungan progesteron dengan proses ovulasi adalah... a. Merangsang hipofisis untuk mensekresikan FSH yang akan menyebabkan folikel pecah b. Merangsang hipofisis untuk mensekresikan LH yang menyebabkan folikel pecah c. Merangsang folikel untuk menghasilkan LH dan FSH sehingga folikel tumbuh d. Merangsang folikel untuk menghasilkan progesterone yang tinggi sehingga folikel pecah e. Menyebabkan korpus luteum menghasilkan progesterone yang akan menyebabkan folikel pecah 13. Salah satu hormon yang dihasilkan korpus luteum adalah… a. oksitosin d. progesteron b. FSH e. prolaktin c. LH 14. Hormon seks tidak diproduksi di…. a. hipofisis d. testis b. ovarium e. folikel de Graaf
26 c. kelenjar prostat 15. Proses hormonal yang akanmendorong terjadinya ovulasi adalah sebagai berikut: 1). Penghambatan produksi FSH 2). Peningkatan kadar estrogen 3.) Pelepasan LH 4) Pelepasan oosit sekunder Urutan proses yang benar adalah.... a. 1, 2, 3, 4 d. 2, 1, 4, 3 b. 1, 3, 2, 4 e. 2, 4, 3, 1 c. 2, 3,1, 4 16. Setelah tejadi ovulasi maka akan terjadi proses yang menyebabkan dinding endometrium menebal. Proses yang tidak benar berkaitan dengan penebalan endometrium adalah…. a. Karena ovulasi maka akan terbentuk folikel de Graaf b. Folikel de Graaf akan berubah menjadi korpus luteum c. Penurunan produksi estrogen d. Peningkatan produksi progesterone oleh folikel de Graaf e. Tumbuh pembuluh-pembuluh darah pada endometrium 17. Syarat terjadinya kehamilan adalah apabila terjadi fertilisasi. Pernyataan yang benar berkaitan dengan fertilisasi adalah… a. Penempeln zigot pada dinding tuba fallopi b. Penempelan embrio pada endometrium c. Pertemuan sperma dan telur pada vagina d. Pertmuan sperma dan telur pada tubu falopii e. Pertemuan sperma dan telur pada endometrium 18. Hormon-hormon yang diproduksin oleh ovarium dan mempengaruhi terjadinya menstruasi adalah …. a. LH dan FSH d. progesterone dan LH b. Estrogen dan FSH e. progesterone dan oksitosin c. Estrogen dan progesteron 19. Alat erproduksi wanita terdiri dari: 1. vagina
27 2. ovarium 3. oviduk 4. uterus 20. Implantasi merupakan penanaman…ke dalam endometrium uterus a. zigot d. morula b. gastrula e. janin c. blastolit 21. Hormon yang mempengaruhi penebalan dinding uterus sehingga siap untuk kehamilan adalah… a. progesteron d. prostaglandin b. estrogen e. relaksin c. oksitosin 22. Organ di bawah ini terdapat pada sistem reproduksi wanita: 1. ovarium 2. serviks 3. tuba fallopi 4. fimbrae 5. uterus Organ yang berfungsi sebagai tempat pertumbuhn dan perkembanagan janin adalah nomor… a. 5 d. 2 b. 4 e.1 c. 3 23. Berikut ini adalah hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus, kecuali... a. oksitosin d. estrogen b. prostaglandin e. progesteron c. relaksin 24. Membran yang melindungi embrio dalam rahim terhadap goncangan adalah… a. amnion d. sakus vitelinus b. korion e.amnion dan alantois c. alantois
28 25. Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dipengaruhi oleh hormon… a. mammatropin d. LH b. estrogen e. FSH c. progesterone 26. Persalinan adalah… a. proses keluarnya darah pada wanita d. zigot yang diimplantasikan pada uterus b. proses kelahiran bayi e. Sperma menembus uterus. c. spema mengelilingi oosit 27. Fungsi dari prolaktin adalah… a.meningkatkan sekresi getah bening b. meningkatkan kontraksi uterus c. relaksasi atau melunakkan serviks d. meningkatkan sekresi air susu e. membantu prose transportasi makanan 28. Penyakit yang disebabkan oleh virus disebut…. a. epididimitis d. orkitis b. uretritis e. prostatitis c. hipogonadisme 29. Gangguan menstruasi amenore sekunder adalah... a. tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi b. tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun c. tidak etrjadinya menstruasi selama 2 – 3 tahun atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi. d. terjadi menstruasi selama 3- 4 bulan e. Tidak mengalami siklus menstruasi selamanya 30. Penyakit atau gangguan pada sistem reproduksi pria yang ditandai dengan penurunan fungsi testis disebut…. a. kriptorkidisme d. hipergonadisme b. prostatitis e. hipogonadisme c. orkitisLH dan FSH
29 II.Isian Petunjuk soal: lengkapilah pernyataan di bawah ini! Makhluk hidup melakukan reproduksi dengan tujuan (1)…………..Untuk dapat melakukan reproduksi seksul harus ada individu berjenis kelamin (2)………..dan (3)…………………Pada manusia sistem reproduksi pria terdiri dari orgn reproduksi luar, yang terdiri dari 2 bagian, yaitu bagaian pertama adalah (4)………yang mempunyai kemampuan ereksi. Penis yang ereksi menjadi keras disebabkan karena (5)…………….dan bagian kedua adalah (6)………….yang nampak seperti kantung berisi (7)……………Organ reproduksi dalam pria terdiri dari sepasang testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris. Tstis terdapat dalam skrotum berfungsi untuk memproduksi (8)………………dan (9)…………..Testis memiliki lobulus testis yang berisi pintalan (10)………………..yang dindingnya mengandung jaringan (11)……………..yang berfungsi (12)………….saluran pengeluaran terdiri dari (13)………….., (14)……………, (15)…………….dan (16)…………..kelenjar asesoris terdiri dari (17)…………….., (18)……………dan (19)……….Organ reproduksi luar wanita berupa celah yang disebut (20)……………Bagian ini mempunyai struktur dengan banyak jaringan lemak disebut (21)……..Di bawahnya terdapat 2 pasang lipatan yaitu (22)…………….dan (23)…………Organ kelamin luar ini mempunyai dua muara, yaitu muara dari (24)………dan (25)……Organ reproduksi wanita terdiri dari (26)…………..yang merupakan penghasil (27)………..dan saluran reproduksi. Saluran reproduksi wanita terdiri dari (28)………….yang berfungsi (29)………., (30)………..yang berfungsi (31)……………dan (32)……………..yang berfungsi (33)………..Secara periodik wanita dewasa akan mengalami (34)………………yang ditandai keluarnya darah dari vagina. Darah ini berasal dari (35)………….. Fertilisasi terjadi saat (36)………..dan segera setelah oosit sekunder memasuki (37)…………..Zigot akan ditanam (diimplantasikan pada (38)…………….. Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel-sel yang sama besarnya dengan bentuk seperti buah arbei disebut tahap(39)…………… Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit, tahap ini disebut (40)…………..dengan rongga di dalamnya yang disebut (41) ………..membran pembentuk tali puasr (ari-ari) pada masa kehamilan adalah (42)………..Estrogen pada persalinan berfungsi (43)…………, oksitosin
30 berfungsi(43)…………..,prostaglandin berfungsi (44)…………dan relaksin berfungsi (45)………..Salah satu keuntungan pemberian ASI bagi bayi adalah (46)…………dan sakah satu keuntungan pemberian ASI bagi ibu adalah (47)…………..Gangguan pada sistem reproduksi wanita adalah (48)………….., (49)……………,(50)……………dan (51)……………Sedangkan gangguan pada sistem reproduksi pria adalah (52)…………., (53)…………, (54)………….., (55)……………..,(56)……………,(57)……………upaya menjaga kesehatan organ reproduksi pada wanita yaitu dengan (58)…………..dan dengan (59)…………….Sedangakn upaya menjaga kesehatan organ reproduksi pria salah satunya adalah dengan (60)………….. III.Lengkapilah keterangan gambar di bawah ini! Keterangan: 1…………………….. 2…………………….. 3…………………….. 4…………………….. 5…………………….. Keterangan: 1. …………………. 2………………….. 3…………………... 4…………………… 5……………………
31 keterangan: 1………………….. 2…………………… 3……………………. 4……………………. 5……………………. Keterangan: 1. ………………. 2………………… 3…………………. 4…………………. 5………………….
32 A. Tujuan Mengetahui pola hormon selama siklus menstruasi C. Langkah Kerja 1. Pelajari data table 1.1. buatlah suatau hipotesis berdasarkan data tersebut sebelum kamu mengubah data tersebut menjadi garafik. Pada hipotesisme tentukan juga hari-hari yang menurutkan menunjukkan saat peningkatan teringgi dan penurunan terendah hormone LH, FSH, estrogen, dan progesterone. 2. Buatlah grafik pada kertas grafikmu masing-masing dengan aksis dan ordinat berdasarkan data dari table 1.1 Beri nama grafik tersebut sebagai grafik A B. Alat dan Bahan 1. Alat a. Peralatan menulis b. Spidol/pensil yang berwarna c. Gelas beker 2. Bahan: a. Kertas grafik Tabel 1.1 Data konsentrasi hormone LH, FSH, estrogen dan progesterone Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 LH 16 17 17 17 17 17 17 17 17 17 21 46 50 35 FSH 13 14 14 14 15 14 14 14 11 10 9 8 22 15 Estrogen 5 4 4 4 4 5 5 6 8 10 12 13 14 13 Progestron 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Hari ke 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 LH 22 20 20 19 19 18 17 17 16 16 15 14 13 13 FSH 10 8 7 7 7 7 7 11 11 11 12 11 9 8 Estrogen 11 10 9 9 9 10 10 11 11 11 12 11 9 8 Progestron 3 4 6 7 10 12 13 14 15 14 13 9 5 3 DISKUSIKAN :
33 3. Plotkan data LH dan FSH dari table dengan menggunakan spidol berwarna kuning untuk data LH dan spidol berwarna biru untuk data dari FSH padagrafik A. 4. Ulangi langkah kerja nomor 2 dan namai grafik tersebut sebagai grafik A. 5. Plotkan data estrogen dan progesterone dari tabel dengan menggunakan spidol berwarna merah untuk data estrogen dan spidol berwarna hijau untuk data progesterone pada grafik B. 6. Pada grafik A dan B di bagian absis (sumbu X) tuliskan tahapan fase menstruai, folikel (pra-ovulasi dan ovulasi), serta fase luteal (pasca-ovulasi). D. Pertanyaan 1. Apa yang terjadi pada tingkat konsentrasi hormone LH, FSH, estrogen, dan progesterone pada hari ke-1 samapai ke-14 selama siklus menstruasi? 2. Dengan menggunakan grafik B, tariklah putus-putus hingga terlihat tingkat konsentrasi progesterone jika terjadi kehamilan. 3. apakah hipotesis awalmu dapat diterima berdasarkan dua grafikmu? Gunakan data tabel 1.1 untuk mendukung jawabanmu!
34 DISKUSIKAN Soal Diskusi 1. Perempuan dalam hidupnya akan mengalami monopaise, yaitu ovum berhenti diproduksi dan siklus menstruasi berhenti. Setelah mencapai masa menopause, perempuan tidak akan bias lagi menghasilkan keturunan. Sementara itu, laki-laki yang sehat umumnya tidak akan mengalami nasa tersebut. Artinya, laki-laki dapat terus memproduksi sperma sepanjang hidupnya. Diskusikan dengan teman sekelompok kalian, mengapa terdapat perbedaan tersebut
35 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2000. Biologi Kelas 2. http://www.kambing.ui.ac.id. Aryudiah. 2007. IPA Biologi 2 SMA Untuk Kelas XI. Esis: Jakarta. Campbell. 2000. Biologi Jilid 2. Erlangga: Jakarta. Prawirohartono Slamet. 2007. Sains Biologi 2 SMA/MA. Bumi Aksara: Jakarta. Rochman M, Dedi. 2006. Intisari Sains Biolgi. Pustaka Setia: Bandung.
36