The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Stay Creative Yellow variant (3)-converted (1)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by susantibioto72, 2021-03-31 04:31:23

Stay Creative Yellow variant (3)-converted (1)

Stay Creative Yellow variant (3)-converted (1)

RESUME MATERI
ASFIKSIA DAN
APGAR skor

SUSANTI BIOTO
1 B KEBIDANAN

ASFIKSIA

Pengertian Asfiksia

Asfiksia terjadi apabila terdapat kegagalan
pertukaran gas di organ, definisi asfiksia sendiri
menurut WHO (World Health Organization)
adalah kegagalan bernapas secara spontan dan
teratur segera setelah lahir. Asfiksia adalah suatu
keadaan dimana bayi baru lahir mengalami gagal
nafas secara spontan dan teratur segera setelah
lahir. Asfiksia merupakan penyebab kematian
bayi baru lahir.

ASFIKSIA

Faktor Penyebab Asfiksia

Faktor yang menyebabkan asfiksia antara lain
keadaan ibu, ntibi keadaan bayi, actor plasenta dan
persalinan. Seringkali bayi yang baru lahir tidak
dapat diantisipasi akan mengalami kesulitan dalam
bernafas, sehingga akibat lebih lanjut dari asfiksia
ini dapat menyebabkan epilepsi dan
keterbelakangan mental.

ASFIKSIA

Klasifikasi Asfiksia

1. Asfiksia Ringan
2. Asfiksia Sedang
3. Asfiksia Berat

ASFIKSIA

Penatalaksannan umum

a) Berikan oksigen dengan kecepatan aliran sedang.
b) Jika frekuensi pernapasan bayi kurang dari 30 kali per menit, amati

bayi secara cermat. Jika frekuensi pernapasan selalu kurang dari
20 kali per menit, resusitasi bayi dengan menggunakan kantung
dan masker.
c) Jika bayi mengalami apnea :
1. Stimulasi bayi untuk bernapas dengan menggosok punggung bayi
selama 10 detik.
2. Jika bayi tidak segera mulai bernapas, resusitasi bayi dengan
menggunakan kantung dan masker.
d) Ukur glukosa darah. Jika glukosa darah kurang dari 45mg/d1 (2,6
mmol1/1), atasi glukosa darah yang rendah.

ASFIKSIA

Lanjutan…….

e. Jika ada tanda-tanda selain kesulitan bernapas, lihat Temuan
Multipel (paling sering Sepsis atau Asfiksia). Untuk
menentukan apakah masalah bayi karena ukuran yang kecil
atau apakah bayi mengalami asfiksia, sepsis, atau sifilis
congenital, dan lanjutkan untuk mengatasi kesulitan bernapas.

f. Jika frekuensi pernapasan bayi lebih dari 60 kali per menit dan
bayi mengalami sianosis sentral (walaupun mendapatkan
oksigen dengan kecepatan aliran tinggi) tetapi tidak ada
tarikan dinding dada ke dalam atau grunting saat ekspirasi,
curagi adanya abnormalitas jantung congenital.

g. Klasifikasi kesulitan bernapas sebagai berat, sedang, atau
ringan dan lakukan penatalaksaan sesuai dengannya.

ASFIKSIA

Laporan hasil diskusi kelompok 1

Moderator : Susanti Bioto

Petanyaan : Jika bayi mengalami Asfiksia penanganan/pengobatan seperti apa yang di
berikan dan berapa lama bayi tersebut harus menjalani pengobatan tersebut ?
Jawaban : Asfiksia yang terjadi pada bayi harus segera di tangani dengan melakukan teknik
muscle pumping. Teknik muscle pumping merupakan salah satu tindakan untuk
meningkatkan aliran balik darah vena menuju ke jantung, yaitu untuk mengalirkan darah yang
berada di ekstremitas inferior bayi menuju ke atrium kanan sehingga terjadi sirkulasi darah
yang teratur, maka berpengaruh terhadap antibi pernafasan. Teknik muscle pumping dapat
digambarkan dengan cara menggerakan kedua kaki bayi, posisi kedua lutut dilipat menuju
kearah dada bayi. Sloane (2003) menjelaskan bahwa curah jantung adalah volume darah
yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit, dan hal ini dipengaruhi ntibi sirkulasi yang
merupakan penghubung antara lingkungan eksternal dan lingkungan cairan internal tubuh.
Sistem ini membawa nutrisi ke semua sel, jaringan, organ, serta membawa produk akhir
ntibioti keluar. Melalui teknik muscle pumping mampu meningkatkan curah jantung dan aliran
balik vena ke jantung

ASFIKSIA

Lanjutan….

Pertanyaan : Bagaimana cara kita sebagai bidan untuk
mencegah bayi yang baru lahir agar tidak menderita
asfiksia ?

Jawaban : Penggunaan alat bantu pernapasan untuk
mengalirkan udara ke paru-paru bayi. Sebagian bayi
mungkin akan membutuhkan tambahan gas nitric oxide
melalui tabung pernapasan. Pemberian obat-obatan
untuk mengendalikan tekanan darah dan meredakan
kejang apabila terjadi

ASFIKSIA

Lanjutan….

Pertanyaan : Mengapa keadaan ibu merupakan faktor penyebab asfiksia ..?dan
bagaimana tindakan bidan jika terjadi asfiksia berat pada bayi ?
Jawaban : Faktor yang menyebabkan asfiksia antara lain keadaan ibu, ntibi
keadaan bayi, actor plasenta dan persalinan. Berdaasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, angka kejadian asfiksia yang disebabkan oleh penyakit ibu di antaranya
preeklamsia dan eklamsi sebesar (24%), anemia (10%), infeksi berat (11%),
sedangkan pada persalinan meliputi partus lama atau macet sebesar (2,8-4,9%),
persalinan dengan penyulit(seperti letak sungsang, kembar, distosia bahu, vakum
ekstraksi, forsep) sebesar (3-4%). Berdasarkan data tersebut mengenai jenis
persalinan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis persalinan
spontan dan tidak spontan dengan kejadian asfiksia. Seringkali bayi yang baru
lahir tidak dapat diantisipasi akan mengalami kesulitan dalam bernafas, sehingga
akibat lebih lanjut dari asfiksia ini dapat menyebabkan epilepsi dan
keterbelakangan mental

APGAR Score

Pengertian APGAR Score

Apgar score adalah saran untuk menilai
kondisi bayi Anda di menit pertama setelah
bayi lahir. Ada lima parameter mudah untuk
menilai kondisi bayi secara umum. Skor ini
digunakan oleh dokter untuk menentukan
tindakan apa yang perlu dilakukan begitu bayi
Anda lahir.

APGAR Score

APGAR Score meliputi :

a. Denyut Jantung Janin
b. Nafas
c. Warna kulit
d. Refleks

APGAR Score

Kriteria nilai dari masing-masing kriteria Apgar Score adalah:

c.Appearance (warna

a. Activity (aktivitas otot) b. Pulse (denyut jantung) kulit)
•Jika bayi menggerakkan •Jika jantung bayi •Jika seluruh kulit di
berdenyut setidaknya 100
kedua kaki dan tangannya kali per menit, maka skor tubuhnya berwarna
yang diberikanadalah 2
secara spontan begitu lahir, •Jika jantung bayi kemerahan, maka skor
berdenyut kurang dari
maka skoryang diberikan 100 kali per menit, maka yang diberikan adalah 2
skor yang diberikan •Jika kulit tubuh bayi
adalah adalah1
•Jika bayi hanya •Jika jantung bayi tidak berwarna kemerahan,
berdenyut sama sekali,
melakukan sedikit gerakan maka skor yang diberikan tetapi tangan dan kakinya
adalah 0
begitu lahir, maka skor berwarna kebiruan,maka

yang diberikan adalah 1 skor yang diberikan
•Jika bayi tidak bergerak
adalah 1
sama sekali begitu ia lahir , •Jika seluruh kulit bayi

maka skor yang diberikan berwarna kebiruan,

adalah 0 keabu-abuan, atau pucat

pasi, maka skor

yangdiberikan adalah 0

Lanjutan…

d. Grimace (reflek gerak) e. Respiration ( pernapasan)
•Jika bayi menangis, batuk atau •Jika bayi langsung

bersin, serta menarik diri ketika menangis dengan kencang

dokter memberikanrangsangan, dan kuat, maka skor yang

maka skor yang diberikan adalah diberikan adalah 2
•Jika bayi meringis, menangis •Jika bayi hanya merintih,

lemah ketika ketika dokter maka skor yang diberikan

memberikan rangsangan, adalah 1
•Jika bayi tidak menangis
makaskor yang diberikan adalah
•Jika bayi tidak menangis atau sama sekali alias diam

bahkan merespons sama sekali membisu, maka skor yang

ketika dokter diberikan adalah 0

memberikanrangsangan, maka

skor yang diberikan adalah 0

APGAR Score

Laporan hasil diskusi kelompok 2

pertanyaan : Apakah penilaian apgar skore termasuk
dalam pemeriksaan pada bayi ketika kondisi kritis
setelah melahirkan ?
Jawaban : Iyaa karena Pada kasus tertentu, seperti
ketika kondisi bayi kritis setelah dilahirkan, maka akan
dilakukan penilaian Apgar score kembali pada menit
ke-10, menit ke-15, dan menit ke-20 untuk memantau
perkembangan kondisi bayi.
Kondisi kritis bayi bisa dilihat dari hasil total penilaian
Apgar score yang rendah, yaitu 0-3. Rendahnya nilai ini
juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko kematian
bayi, cacat otak, dan epilepsi pada bayi di kemudian
hari, terutama jika Apgar score tidak mengalami
perbaikan pada 20 menit pertama sejak dilahirkan.

APGAR Score

Lanjutan…

Pertanyaan :Bagaimana bila bayi memiiiki apgar skor yang
rendah?
Jawaban :Banyak bayi dengan Apgar skor rendah justru sangat
sehat dan baik-baik saja setelah menyesuaikan diri dengan
kehidupan di luar rahim. Bila dokter khawatir dengan Apgar skor
bayi, ia akan memberi tahu Ibu dan menjelaskan bagaimana
kondisi bayi, apa yang mungkin menjadi penyebabnya, dan
perawatan yang perlu diberikan. Apgar skor tidak dirancang
untuk memprediksi kondisi kesehatan jangka panjang bayi,
perilakunya, intelegensinya, maupun kepribadiannya. Apgar skor
digunakan untuk membantu dokter mengetahui kondisi fisik bayi
secara keseluruhan agar bisa dengan cepat memutuskan apakah
bayi membutuhkan perawatan medis darurat. Setelah beberapa
lama menyesuaikan dengan lingkungan yang baru dan menerima
perawatan medis yang dibutuhkan, kebanyakan bayi akan baik-
baik saja.

APGAR Score

Lanjutan…

Pertanyaan :Bagaimana cara menentukan kebutuhan resusitasi pada bayi yang baru
lahir?
Jawaban :Untuk menentukan kebutuhan resusitasi pada bayi yang baru lahir, digunakan
Neonatal Resuscitation Algorithm. Persiapan dimulai dari sebelum bayi lahir yakni dengan
menilai risiko perinatal. Komponen dari Neonatal Resuscitation Algorithm adalah:
a)Apakah kehamilan aterm?
b)Apakah bayi memiliki tonus otot yang baik?
c)Apakah bayi bernapas atau menangis?
Tiga komponen ini dinilai dalam 30 detik pertama kelahiran bayi. Jika bayi butuh resusitasi,
skor APGAR kemudian digunakan untuk menilai respons bayi terhadap resusitasi.
Pedoman dari Neonatal Resuscitation Program menyatakan bahwa jika skor APGAR
berjumlah di bawah 7 setelah menit ke-5, penilaian dengan skor APGAR perlu diulang
setiap 5 menit sampai menit ke-20. Skor APGAR yang menetap di angka 0 setelah menit
ke-10 dapat menjadi pertimbangan untuk melanjutkan atau menghentikan resusitasi.
Sangat sedikit bayi dengan skor APGAR 0 setelah menit ke-10 dapat bertahan hidup tanpa
kelainan neurologis. Pedoman resusitasi neonatus dari American Heart Association tahun
2015 menyatakan jika dapat dikonfirmasi bahwa tidak ada denyut jantung setelah paling
tidak 10 menit, resusitasi dapat dihentikan.

TERIMA
KASIH


Click to View FlipBook Version