The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Membuat karya sastra_Aurik Saka Deniswa_22108244008

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by auriksaka, 2023-01-01 07:06:51

Membuat karya sastra_Aurik Saka Deniswa_22108244008

Membuat karya sastra_Aurik Saka Deniswa_22108244008

1

Impian Bintang Kecil

Seorang siswa yang haus prestasi selalu ingin meraih prestasi dan tidak pernah puas
terhadap prestasi yang di dapat, dia adalah Inda. Inda tinggal bersama kedua orang tuanya.
Ibu Inda adalah seorang pegawai negeri dan ayahnya juga bekerja sebagai pegawai negeri,
tetapi Inda kurang mendapat perhatian dari orang tuanya. Setiap hari orang tua Inda selalu
pulang sore bahkan larut malam, sehingga Inda selalu dituntut mandiri dan kurang
mendapat perhatian. Cita-cita dia adalah ingin membahagiakan kedua orang tuanya
dengan cara selalu berprestasi di Sekolahnya. Inda adalah murid SD Negeri 1 Pelita Jaya
yang berumur 11 tahun sekarang Inda duduk di kelas 5 yang akan segera melaksankan
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau biasa disingkat O2SN terakhirnya. Inda adalah
siswa yang paling pintar di Sekolah dibidang olahraga bulutangkis, semua siswa pasti
kenal dia dan guru pun selalu membanggakan dia. Tidak ada yang bisa menandingi
kepintarannya dalam bermain bulutangkis. Setiap tahun dari kelas 3 SD, Inda selalu
mendapat prestasi baik itu yaitu mewakili sekolahnya bahkan mewakili provinsinya.
Hampir sebagian waktunya selalu ia gunakan untuk berlatih namun Inda tidak lupa juga
belajar pelajaran sekolah agar tidak tertinggal dengan teman-temannya. Inda mempunyai
2 sahabat yang selalu menemaninya mereka adalah Alia dan Fawwaz. Mereka merasa
bangga mempunyai teman seperti Inda meskipun Inda langganan juara tetapi dia tidak
sombong dan selalu mengajar mereka jika mereka ingin bermain bulutangkis bersama.

Alia dan Fawwaz pernah merasa bingung kenapa Inda bisa sehebat itu “Inda, kenapa
kamu bisa sehebat ini?” Tanya Alia. “Aku hanya melalukan latihan saja setiap hari”
Jawab Inda “Apakah kamu tidak bosan berlatih terus tanpa bermain atau refreshing”
Fawwaz bertanya “Tidak, menurut aku berlatih bulutangkis juga termasuk hiburan dan
permainan jika kita menikmatinya dan aku juga mempunyai tujuan yaitu ingin
membahagiakan kedua orang tuaku.” Jawab Inda. Alia dan Fawwaz merasa kagum
terhadap Inda yang sebagian waktunya hanya digunakan untuk berlatih dan juga cita -
citanya yang mulia.

Pada suatu hari disekolah ketika bel istirahat berbunyi, Alia dan Fawwaz melihat Inda
sedang terdiam terlihat sedang memikirkan sesuatu “Inda kamu kenapa?” Tanya Alia.
“Oh, aku tidak apa-apa” Jawab Inda. “Tapi kami melihat kamu hanya diam saja seharian
ini terlihat seperti ada masalah tidak seperti biasanya.” Tanya Fawwaz. “Aku tidak apa-

1

apa teman-teman, sudah istirahat kan ayo kita makan ke kantin!” Jawab Inda. “Ya sudah
kalau begitu” Jawab Alia dan Fawwaz. Alia dan Fawwaz merasa ada yang sembunyikan
oleh Inda karena melihat dari raut wajahnya yang terlihat sedih. Lalu mereka berencana
untuk menyelidikinya apa yang telah disembunyikan oleh Inda. Setelah pulang sekolah
Alia dan Fawwaz mengikuti Inda ke rumahnya secara diam-diam, setelah sampai di
rumah, Inda membicarakan soal pertandingan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional
kepada Ibunya yang sedang sibuk “Ibu bagaimana ini sebentar lagi aku akan mengikuti
pertandingan sementara pembayaran di klub tempatku berlatih belum dilunasi dan ibu
mau kah menonton pertandingan itu, soalnya disana mereka semua datang dan ditonton
oleh orang tuanya, sementara aku tidak?” Tanya Inda “Ibu juga tidak tahu nak, sebentar
nak, ibu mau ada rapat dulu sama teman-teman kantor” Jawab Ibu. “Apa lebih baik saya
berhenti mengikuti pertandingan bulutangkis itu bu?” Tanya Inda. “Jangan nak, kamu
lebih baik lanjutkan saja pertandingan yang biasa kamu ikuti, masalah pembayaran nanti
Ibu akan transfer uangnya untuk membayar” Jawab Ibu. “Baik bu, terimakasih, tetapi ibu
dan ayah juga ingin menonton Inda kan” Inda menjawab “Sama-sama nak, ibu tidak tahu
apakah kami bisa mendampingimu, sekarang tugas kamu lebih baik berlatih dengan giat
saja” Ibu menjawab “Ibu memang sangat baik, Inda sangat bersyukur mempunyai Ibu
seperti Ibu, semoga ibu dan ayah bisa datang ya, kan olimpiade ini adalah olimpiade
terakhir Inda” Inda menjawab. Alia dan Fawwaz akhirnya tahu apa yang dipermasalahkan
oleh Inda setelah mereka mendengarkan pembicaraan dengan Ibu nya, lalu mereka
bermaksud untuk membantu Inda.

Keesokan harinya, Inda masih terdiam saja lalu Fawwaz dan Alia datang menghampiri
Inda “kami tahu apa yang kamu pikirkan” Alia berbicara kepada Inda, “apa ? aku tidak
apa – apa” Inda terkejut “sudah jangan disembunyikan lagi kami sudah tahu semuanya,
sebenernya kamu sedang memikirkan biaya pembayaran untuk mengikuti Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional dan juga kamu ingin ditonton kan sama kedua orang tuamu”
Andri menjawab “da… dari mana kalian tahu ?” Tanya Inda. “Tidak perlu kamu tanyakan
darimana kami tahu, kenapa kamu tidak cerita kepada kami padahal kan kami sahabat
kamu? siapa tahu kami bisa bantu?” Tanya Fawwaz dengan raut wajah khawatir.
“Sebenernya aku tidak mau membuat kalian susah, ini kan masalah aku jadi akau pikir
lebih baik saya sendiri yang menyelesaikan masalah ini” Jawab Inda “jangan begitu, tidak
baik menyelesaikan masalah sendirian lebih banyak teman yang membantu lebih ringan

2

juga masalah yang dihadapi, iya kan? “ Alia menjawab “Iya itu benar apa yang dikatakan
oleh Alia, kami siap membantu kamu kok Nda tenang saja.” Jawab Fawwaz. “Terima
kasih yah teman-teman kalian emang sahabat aku yang paling baik” Jawab Inda. Seperti
persahabatan bagaikan kepompong mereka selalu bersama dan menghadapi masalah
dengan bersama-sama.

Keesokan harinya, Alia dan Fawwaz pulang mendahului Inda yang mendapat arahan dari
guru olahraga. Lalu Alia dan Fawwaz segera menemui Ibu Inda ke rumahnya yang sedang
sibuk dengan laptopnya “Bu, aku lihat akhir-akhir ini Inda sedih disekolah” Alia bicara
kepada Ibu Inda “apa? Inda sedih kenapa? “ Ibu Inda merasa terkejut “Iya bu, di sekolah
Inda selalu diam dan sedih seperti banyak pikiran, mungkin karena Inda melihat peserta
pertandingan yang lain semuanya didampingi orang tuanya” Alia membujuk Ibu Inda
agar bisa datang “baiklah kalo begitu ibu akan usahakan datang bersama ayah, ibu akan
selesaikan pekerjaan ini dengan cepat agar bisa hadir dan melihat Inda juara dalam
pertandingan itu” Ibu Inda menjawab. Setelah itu, sorenya Alia dan Fawwaz memberi
tahu Inda di tempat latihan bulutangkis bahwa ibu dan ayahnya bisa datang ke
pertandingan. Mendengar hal itu ditempat latihan, Inda pun semakin semangat dalam
berlatih agar nantinya bisa juara 1 dan tidak mengecewakan kedua orang tuanya yang
sudah bisa hadir karena kesibukannya. Hari demi hari ia gunakan untuk berlatih.

Tiba waktunya pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional. Pada pertandingan
yang mewakili di tingkat kecamatan tetapi Inda hanya didampingi oleh guru olahraganya
dan pelatihnya saja. Pada pertandingan di tingkat kecamatan itu, Inda berhasil melaju
untuk mewakili kecamatannya di tingkat kabupaten. Atas kemenangan tersebut Inda
nerasa senang sekali karena harapan, orang tuanya bisa melihat Inda juara ditingkat
nasional. Alia dan Fawwaz teman dekat Inda terus meyakinkan dan mendukungnya agar
Inda bisa juara nasional dan mendapatkan kebahagiaan bersama kedua orang tuanya. Pada
tingkat kabupaten Inda masih hanya di damping oleh pelatih dan guru olahraganya. Di
tingkat kabupaten, Inda berhasil menang dengan mudah di partai final dengan skor 21-12
dan 21-14, dari hasil tersebut, Inda bisa mewakili kabupatennya untuk ke pertandingan
selanjutnya. Kemenangan tersebut, Inda memberitahukan kepada kedua orang tuanya
agar bisa mendampinginya di tingkat provinsi. Namun kedua orang tuanya tidak terlalu
memperhatikan hal tersbut. Sedikit kecewa karena merasa tidak diperhatikan tetapi Inda
masih tetap yakin bahwa di pertandingan selanjutnya, kedua orang tuanya bisa datang. Di

3

tingkat provinsi, Inda mulai menghadapi lawan yang menyulitkan. Namun dipartai final
Inda bisa mengatasinya dengan perlawanan sengit tiga set dengan skor 21-18, 19-21, dan
21-17. Bahagia sekali atas kemenangan tersebut, sesampainya dirumah Inda
menceritakan kemenangannya. Inda berharap kedua orang tuanya bisa hadir di tingkat
nasional. “Bu, apakah ibu bisa hadir di pertandingan terakhirku?” tanya Inda. “Maaf nak,
sepertinya ibu dan ayah tidak bisa hadir karena ada rapat penting bersama bupati.” Jawab
ibu. Inda merasa sedih, karena merasa orang tuanya dari dulu kurang memperhatikan atas
prestasinya. Pada pertandingan di tingkat nasional Inda masih berharap orang tuanya bisa
hadir, namun Inda tidak melihatnya dibangku penonton. Keajaiban pun tiba, kedua orang
tua Inda bisa hadir melihat Inda karena rapat dibatalkan. Dipartai final Inda yang sudah
dengan keadaan skor tertinggal, setelah melihat dan mendengar sorakan dari kedua orang
tuanya, langsung bersemangat mengejar poin demi poin dan akhirnya bisa menang
dengan skor dramatis 22-20, dan 24-22.

Inda sangat bersyukur atas keberhasilannya itu dan ia sangat bahagia karena kerja
kerasnya selama ini bisa dilihat oleh kedua orang tuanya untuk pertama kalinya. Orang
tua Inda pun menangis terharu dan memeluk Inda dengan penuh tangis bahagia. “Nak,
ibu dan ayah bangga sekali punya anak seperti kamu, dan ibu minta maaf baru kali ini ibu
bisa datang, ibu sebenarnya dari dulu pengen banget nemenin kamu, untung saja rapat
hari ini dibatalkan.” kata Ibu Inda dengan tangis haru. “Iya terimakasih, ibu dan ayah
sudah mau meluangkan waktunya untuk hadir, Inda seneng banget.” Jawab Inda dengan
memeluk kedua orang tuanya. Di sekolah, saat upacara Inda dan kedua orang tuanya
dipanggil ke depan untuk diberikan penghargaan, mereka juga tidak lupa mengucapkan
rasa syukur kepada Tuhan dan teman-temannya karena sudah ikut mendukung. Atas
prestasi itu Inda nantinya bisa melanjutkan dan mendapat beasiswa ke jenjang berikutnya.
Akhirnya Alia dan Fawwaz diajak liburan saat libur sekolah bersama keluarga Inda,
karena mereka dirasa ikut berkontribusi membantu dan menemani selalu Inda.

TAMAT

4


Click to View FlipBook Version