Keanekaragaman Hayati Fase E OLEH DEVI SETRIANI,S.Pd
KEANEKARAGAMAN HAYATI I. PENGERTIAN Variasi mahkluk hidup pada tiga tingkatan yaitu tingkat gen,spesies dan ekosistem. II. TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI A. KEANEKARAGAMAN GEN Adalah variasi / perbedaan gen yang terjadi dalam suatu jenis makhluk hidup. Peningkatan keanekaragaman gen dapat terjadi melalui Hibridisasi ( perkawinan silang ) atau melalui proses Domestikasi (budi daya hewan atau tumbuhan liar oleh manusia). B. KEANEKARAGAMAN SPESIES Adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat.
C. KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM Ekosistem bervariasi sesuai spesies pembentuknya. Ekosistem alami contohnya hutan, rawa, terumbu karang, mangrove,dll. Ekosistem buatan contohnya agroekosistem (sawah, ladang, kebun). III. TIPE EKOSISTEM A. Ekosistem Perairan Makhluk hidup (komponen biotik)dalam ekosistem perairan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu : Plankton : fitoplankton dan zooplankton ( ganggang uniseluler dan protozoa) Nekton : ikan dan katak Neuston : serangga air, teratai, eceng gondok, dan ganggang Bentos : udang, kepiting,cacing, dan ganggang Perifiton : ganggang dan siput
Ekosistem perairan dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Ekosistem air tawar Ekosistem air tawar memiliki ciri – ciri berikut : - Memiliki kadar garam (salinitas) yang rendah, bahkan lenih rendah dari pda cairan sel makhluk hidup - Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca - Penetrasi atau masuknya cahaya matahari kurang Berdasarkan keadaan airnya ekosistem air tawar dibedakan menjadi ekosistem air tawar lentik (tenang) contohnya danau dan rawa dan ekosistem air tawar lotik ( mengalir) contohnya sungai dan air terjun. Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air tawar dibagi menjadi beberapa zona yaitu : - Zona litoral - Zona limnetik - Zona profundal 2. Ekosistem air laut Ekosistem air laut memiliki ciri – ciri berikut : - Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi - Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca - Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain - Memiliki variasi perbedaan suhu di bagian permukaan dengan di kedalaman laut - Terdapat arus laut Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air laut dibagi menjadi beberapa zona yaitu : - Zona fotik - Zona twilight - Zona afotik Macam – macam ekosistem air laut yaitu : a. Ekosistem terumbu karang b. Ekosistem laut dalam c. Ekosistem estuari d. Ekosistem pantai pasir e. Ekosistem pantai batu B. Ekosistem Darat Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas yang disebut Bioma. Terdapat 7 macam bioma di bumi, yaitu : 1. Hutan hujan tropis Terdapat di wilayah khatulistiwa, curah hujannya sangat tinggi dan matahari bersinar sepanjang tahun dengan suhu lingkungan 21-300C. Pohon – pohon tumbuh tinggi dan membentuk kanopi / tudung. Hewan nya macan tutul,jaguar dan babi hutan,ada juga monyet,serangga,kelelawar,ular,tupai dan burung.
2. Sabana Merupakan padang rumput yang diselingi pohon-pohon. Sabana terbagi menjadi sabana murni dan sabana campuran. Jenis tumbuhannya yaitu rumput dan jenis hewannya antara lain kuda,gajah,kijang,zebra,singa dan macan tutul. 3. Padang rumput Terdapat di daerah tropis beriklim sedang. Di Indonesia terdapat di daerah NTT. 4. Gurun Merupakan padang luas yang tandus karena hujan sangat jarang turun contohnya gurun gobi di Asia dan gurun sahara di Afrika. Tumbuhan gurun tergolong Xerofit (tumbuhan khusus daerah kering) misalnya kaktus. Hewan yang hidup di gurun antara lain semut,kadal,ular,unta,kalajengking,tikus. 5. Hutan gugur Terdapat di daerah yang mengalami 4 musim. Tumbuhan yang hidup umumnya berdaun lebar yaitu elm,beech,oak dan maple. Jenis Hewannya Seperti Hamster Dan Kelelawar. 6. Taiga Taiga atau hutan boreal terdapat di daerah antara subtropis dan kutub. Bioma ini terdapat di pegunungan beriklim dingin. Tumbuhan dominan berdaun jarum (konifer) dengan hewan seperti moose,ajak,beruang hitam,lynx,serigala,serangga dan burung. 7. Tundra Merupakan bioma paling dingin yang terbagi menjadi tundra Arktik di kutub utara dan tundra alpin terdapat di puncak pegunungan yang tinggi. Hewan yang hidup di daerah tundra adalah caribou,muskox,rubah dan burung ptarmigan sementara untuk tumbuhannya didominasi rumput alang –alang, perdu,lumut daun dan liken. IV. KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA A. Kekayaan Flora Dan Fauna Di Indonesia Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversitas karena memiliki kekayaan flora dan fauna yang sangat banyak. Indonesia memiliki spesies endemik ( spesies lokal yang unik)tertinggi di dunia, contohnya katak tanpa paru – paru di kalimantan dan nuri sayap hitam di teluk cendrawasih, Papua. B. Penyebaran Keanekaragaman Hayati Di Indonesia 1. Penyebaran Flora Indonesia Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang terbagi menjadi : - Flora dataran sunda : Pohon Keruing, tumbuhan pemakan serangga atau kantong semar - Flora dataran sahul : Sagu dan pala - Flora di daerah tengah (wallace): Leda yang memiliki batang berwarna warni 2. Penyebaran fauna Indonesia - Kawasan Indonesia bagian barat Meliputi kawasan sumatera, jawa,bali dan kalimantan yang dibatasi oleh garis wallace. Jenis faunanya yaitu macan tutul,gajah,badak jawa,orang utan,banteng,harimau,lutung,merak hijau,beruang madu,burung jalak bali dan wau –wau. - Kawasan peralihan Meliputi sulawesi,maluku,sumbawa,sumba,lombok dan timor. Dibatasi oleh dua garis yaitu wallace di sebelah barat dan Lydekker di sebelah timur. Jenis hewannya yaitu anoa
pegunungan,anoa daratan,komodo,maleo,babirusa,kuskus beruang,burung rangkong,soasoa,kupu-kupu sulawesi,kakatua berjambul merah. - Kawasan Indonesia bagian timur Meliputi kawasan papua dan pulau – pulau kecil di sekitarnya dan dibatasi oleh garis Lydekker. Jenis hewannya yaitu kangguru pohon, walabi kecil,burung cendrawasih ekor pita,ular sanca hijau,buaya irian,kasturi raja,kupu-kupu sayap burung,burung kasuari gelambir ganda. 3. Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati di Indonesia - Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan yaitu tanaman padi,jagung,talas,ubi jalar,singkong,sagu. Indonesia juga memiliki 400 jenis tanaman penghasil buah,370 tanaman penghasil sayuran,70 jenis tanaman berumbi,dan 55 jeins tanaman rempah – rempah. - Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat – obatan Contohnya bauh merah untuk mengobati kanker,kolestrol tinggi dan diabetes. Mengkudu untuk menurunkan darah tinggi, Kina untuk obat malaria. - Keanekaragaman hayati sebagai sumber aspek budaya Budaya nyekar menggunakan berbagai jenis bunga,upacara ngaben menggunakan tumbuhan yang mengandung minyak atsiri yang berbau harum, umat Islam menggunakan hewan ternak untuk hari raya Qurban, umat nasrani menggunakan pohon cemara untuk perayaan natal. - Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik Bunga mawar,melati,cendana dan kemuning digunakan untuk parfum. Urang aring,lidah buaya digunakan untuk penghitam rambut. - Keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah Plasma nutfah (sumber daya genetik) adalah bagian tubuh tumbuhan,hewan atau mikroorganisme yang mempunyaifungsi dan kemampuan mewariskan sifat. V. MENGHILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI Disebabkan beberapa faktor sebagai berikut : 1. Hilangnya habitat 2. Pencemaran tanah,air dan udara 3. Perubahan iklim 4. Eksploitasi tanaman dan hewan 5. Adanya spesies pendatang 6. Industrialisasi pertanian dan hewan VI. USAHA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Usaha pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan Konservasi yang terbagi menjadi : - Konservasi insitu Usaha pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya yaitu dengan mendirikan cagar alam,taman nasional,suaka margasatwa,taman hutan raya dan taman laut. - Konservasi eksitu Usaha pelestarian yang dilakukan di luar habitat aslinya yaitu dengan mendirikan kebun raya,taman safari,kebun koleksi,dan kebun binatang. VII. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP a. Dasar – dasar klasifikasi
- Klasifikasi sistem alamiah - Klasifikasi sistem artifisal (buatan) - Klasifikasi sistem filogenik - Klasifikasi sistem modern b. Tingkatan takson dalam klasifikasi Adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah.
c. Sistem tata nama makhluk hidup Pada tahun 1735, Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem pemberian nama ilmiah untuk setiap jenis spesie menggunakan sistem tata nama ganda yang dusebut Binomial nomenklatur ( menggunakan dua kata yang mendeskripsikan organisme tersebut. d. Perkembangan klasifikasi makhluk hidup - Sistem dua kingdom Dikemukakan oleh Aristoteles yang membagi organisme menjadi dua kelompok besar yaitu plantae dan animalia - Sistem tiga kingdom Dikemukakan Ernst haeckel yang membagi organisme menjadi tiga kelompok besar yaitu protista,plantae dan animalia. - Sistem empat kingdom Dikemukakan oleh Herbert copeland yang membagi organisme menjadi 4 kelompok besar yaitu monera,protista,plantae dan animalia. - Sistem lima kingdom Dikemukakan oleh R.H Whittaker yang membagi organisme menjadi 5 kelompok yaitu monera,protista,fungi,plantae dan animalia. - Sistem enam kingdom Dikemukakan oleh Carl woese yang membagi organisme menjadi 6 kelompok yaitu archaebacteria,eubacteria,protista,fungi,plantae,dan animalia. - Sistem delapan kingdom Dikemukakan oleh Thomas cavalier-smith yang membagi organisme menjadi 8 kelompok yaitu archaebacteria,eubacteria,archezoa,protozoa,chromista,fungi,plantae,dan animalia. - Sistem tiga domain Domain adalah suatu tingkatan taksonomi di atas kingdom. Dikemukakan oleh Carl woese yang membagi makhluk hidup menjadi tiga domain yaitu archae,bacteria dan eukariota. e. Identifikasi makhluk hidup Kunci determinasi adalah petunjuk praktis untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan suatu organisme ke dalam suatu tingkatan takson tertentu.