The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by uminuryanti01, 2022-11-03 21:18:46

Modul P5 Kearifan Lokal 2022

Modul P5 Kearifan Lokal 2022

Keywords: modul p5 kearifan lokal

Pelaksanaan Projek
Penguatan Profil
Pelajar Pancasila

TIM P5 SMK Negeri 5 Kendal

Consept by:
Untung Supriyadi, M.Pd
Debby Josephine

0

Tujuan, Alur, Beberapa bentuk kearifan lokal seperti sastra lisan (pantun, cerita rakyat, peribahasa), tradisi, artefak Hal Yang Perlu
dan Target budaya, produk kesenian dan kerajinan merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai. Kearifan lokal ini Diperhatikan Sebelum
Pencapaian sudah ada sejak ribuan tahun dan diciptakan untuk beragam tujuan, di antaranya untuk menjaga sumber Memulai Projek
Projek daya alam dan sumber daya lokal. Namun, generasi yang hidup di masa sekarang umumnya kurang
memahami makna kearifan lokal ini sehingga tantangan yang terjadi di masa sekarang terkait sumber daya - Komitmen seluruh warga
alam dan sumber daya lokal seolah datang begitu saja tanpa ancang-ancang. Padahal beberapa nilai sekolah untuk sadar,
kearifan lokal sendiri memiliki potensi untuk mencegah masalah yang ada terjadi (preventif). konsisten, dan
berkomitmen untuk
Projek ini dimulai dengan tahap temukan, peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi kearifan menghargai berbagai
lokal yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan menemukan bentuk keberagaman yang
hubungan antara identitas diri, identitas budayanya, dan belajar untuk memahami bahwa identitas adalah ada di lingkungan sekolah
sebuah konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. Berangkat dari pemahaman tentang identitas ini, peserta maupun luar sekolah
didik membongkar asumsinya terhadap identitas budaya yang ada di wilayahnya maupun budaya orang
lain. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan - Persepsi akan suatu budaya
kearifan lokal sebuah kelompok masyarakat. Tahap ini ditutup dengan menemukan masalah atau tantangan atau pengetahuan lokal
yang terjadi di sekitarnya yang memiliki kait dengan sumber daya alam atau sumber daya lokal. akan rentan bias, sehingga
penting bagi kelompok
Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan, dimana pada tahap ini peserta didik diajak untuk guru secara sadar
melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Dari sini peserta didik diminta memahami kemungkinan
untuk mengkritisi hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan dan fungsinya bagi masyarakat. tersebut sehingga
Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang peserta didik harapkan terjadi pada pengetahuan lokal yang
lingkungannya dan kearifan lokal yang ada di wilayahnya. diambil adalah yang paling
berguna bagi kebutuhan
Projek dilanjutkan dengan tahap lakukan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk pembelajaran
menggaungkan kearifan lokal yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan kemampuan
dan keterampilan yang ia miliki. Lalu, projek diakhiri dengan tahap bagikan, di mana seluruh peserta didik
membagikan pengetahuannya akan kearifan lokal kepada warga sekolah, guru, dan perwakilan masyarakat.

Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila,
yaitu Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif yang akan dijabarkan pada halaman berikutnya.

Mandiri Beriman, Berkebinekaan Kelas XII
bertakwa global Kelas XI
kepada Tuhan 3
Yang Maha Esa,
berakhlak

mulia

Pelajar
Indonesia

Kelas X

Bernalar kritis Bergotong
Kreatif royong

Kearifan Lokal: BUDAYA TRADISI DAERAH Dimensi, elemen, dan sub-elemen profil pelajar Pancasila

Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka 8

Kearifan ● Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan
Lokal inkuiri melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal
masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta
perkembangannya. Peserta didik

Contoh kontekstualisasi tema:
• Budaya Tradisi Daerah

Merancang A. Pemetaan Alokasi Waktu Projek di SMK
Alokasi
Waktu Langkah pertama merancang alokasi waktu projek adalah mengidentifikasi jumlah total jam projek
Projek yang dimiliki setiap kelas. Jumlah jam tersebut ditentukan dalam Kepmendibudristek RI Nomor
Penguatan 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Profil Pelajar
Pancasila Berikut adalah alokasi jam projek di
SMK:

Tingkat pendidikan Alokasi Jam Projek Per Tahun

SMK XI 144 JP

SMK Negeri 5 Kendal
Kelas XI

NO Tema Kegiatan Dimensi Alokasi
Waktu
1 Kearifan Budaya Tradisi
Lokal Daerah 1. Berkebhinekaan 144
Global

2. Bergotong-royong

Modul Projek Fase E/F Tahapan dalam projek Budaya Tradisi Daerah

(SMK) Dimensi Profil Pelajar
Pancasila:
Tema: Kearifan Lokal
● Bekebinekaan Global
Topik: Budaya Tradisi Daerah ● Gotong royong

Total w a k t u : 144JP Tahap Temukan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap pengetahuan lokal

Sub-elemen yang disasar 1 2 3 4 5
● Mendalami budaya dan Pengantar Materi Bentuk dan Fungsi Pengaruh Identitas Identitas Diri dan Tantangan di
identitas budaya Kearifan Lokal Kearifan Lokal Kelompok pada Kelompok Sekitarku
● Mengekplorasi & Identitas Diri
membandingkan
pengetahuan budaya, Tahap Bayangkan: Menggali bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah masing-masing
kepercayaan serta
praktiknya 6 7 8 9
● Menumbuhkan rasa Menelusur Warisan Benang Merah Kondisi Impian Sesi Berbagi
menghormatiterhadap Masa Lampau Keberlanjutan
keanekaragaman budaya
● Refleksi terhadap Tahap Lakukan: Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi pelestarian budaya lokal yang
pengalaman kebhinekaan paling mungkin dilakukan
● Menghilangkan stereotip
dan prasangka 10 11 12 13
● Menyelaraskan perbedaan Lestari Budaya Lestari Budaya Lestari Budaya Lestari Budaya
budaya Lokalku: Lokalku: Lokalku: Lokalku:
● Kerjasama Identifikasi Potensi Menentukan Bentuk Persiapan Aksi Simulasi Aksi
● Komunikasi untuk mencapai Diri dan Kelompok Aksi
tujuan bersama
● Saling ketergantungan Tahap Bagikan: Menggenapi proses dengan aksi pelestarian budaya lokal serta melakukan evaluasi dan refleksi
positif
● Koordinasi sosial 14 15 16 17
● Tanggap terhadap Lestari Budaya Evaluasi Aksi Refleksi Cerita Perjalanan
lingkungan sosial Lokalku! Aksiku
● Persepsi sosial

Kegiatan Detail

27

Relevansi projek Statistik kebudayaan tahun 2017 mencatat bahwa jumlah kesenian yang akan punah mencapai
ini bagi sekolah angka 143, terdiri atas seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari, sastra dan kesenian lainnya.
dan semua guru Di sisi lain, statistik kebudayaan tahun 2018 juga mencatat ada 34 bahasa daerah yang akan
mata pelajaran punah. Hal ini penting untuk jadi perhatian kita bersama karena beberapa ragam seni dan
bahasa daerah merupakan hasil akumulasi pengetahuan lokal masyarakat Indonesia dalam
jangka waktu yang panjang. Belum lagi ditambah beberapa budaya lokal tersebut mengandung
makna mendalam untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan sumber daya lokal
dengan mencerminkan relasi antar manusia, relasi manusia dengan Tuhan, dan relasi manusia
dengan semesta. Nilai-nilai pengetahuan lokal yang terwujud dalam berbagai bentuk budaya
lokal ini penting untuk terus digaungkan dan diwariskan pada generasi selanjutnya agar tetap
lestari.

Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran untuk
ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin terancam dari
waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman akan keberagaman
budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan membentuk masukan
dan pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. Di mana hal ini akan menghasilkan
peserta didik yang mampu mengelola perbedaan secara konstruktif, beradaptasi dengan baik,
membangun sinergi atas perbedaan sehingga sekolah dapat mendorong peserta didik lebih
mudah dan siap menjadi bagian dari masyarakat global.

Bagaimanapun, sebagai kompas kehidupan, budaya dapat mengarahkan kita untuk berpikir,
merasa, bertindak, dan berkarya ke arah benar salah, baik buruk, pantas tidak pantas.

Cara Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMK (Fase F) yang berada di
Penggunaan sekolah penggerak untuk melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang
Perangkat Ajar mengusung tema Kearifan Lokal. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Budaya Tradisi
Projek ini Daerah” ini, ada 17 (tujuh belas) aktivitas yang saling berkaitan. Tim Penyusun
menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama kelas XI dikarenakan
aktivitas yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar peserta didik tidak hanya
mengetahui isu kearifan lokal secara teori saja, tetapi juga bisa mengkritisi fungsi kearifan
lokal tersebut dan kaitannya dengan masalah sumber daya alam atau sumber daya lokal yang
terjadi saat ini. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu)
semester, dengan total kurang lebih 72 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di
satu sisi para guru mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk
memantik diskusi dan refleksi peserta didik. peserta didik juga mempunyai waktu untuk
berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.

Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda. Oleh
karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk
menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas
diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi
ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan
efisien sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah
tempat sekolah berdiri. Kami juga akan memberikan saran praktis dan alternatif
pelaksanaan beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika diperlukan.

BUDAYA
TRADISI
DAERAH

TEMUKAN

1. Persiapan Bahan Untuk Guru:
Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan berbagai bentuk “Apa itu Pengetahuan Lokal?”
Pengantar kearifan lokal yang memiliki hubungan dengan keberlanjutan sumber daya alam. https://www.youtube.com/watch?v=4asJhK
Materi cvx_Y
Kearifan Pelaksanaan “Kearifan Lokal, Pengetahuan Lokal, dan
Lokal 1. Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik untuk menuliskan Degradasi Lingkungan”
pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat orang tua atau orang dewasa yang https://www.esaunggul.ac.id/kearifan-
Waktu: 90 masih diingat sampai saat ini. lokal-pengetahuan-lokal-dan-degradasi-
Menit / 2 JP 2. Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama dengan peserta didik lingkungan/
Bahan: Materi membahas hasil tulisan peserta didik dan menanyakan jika ada peserta didik Objektif:
Video, lain yang menuliskan hal serupa.
Proyektor, 3. Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu arti dari pepatah / - Sebagai pengantar, peserta didik
Laptop peribahasa / nasihat-nasihat tersebut. Kemudian guru memberi pengantar tertarik untuk masuk ke dalam
Peran Guru: bahwa pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat merupakan salah satu bentuk topik kearifan lokal
Narasumber dan kearifan lokal.
Fasilitator 4. Setelah itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertian dan - peserta didik mengenal salah satu
bentuk kearifan lokal yang diketahui. Beberapa pertanyaan pemantik yang kearifan lokal yang ada
bisa dipakai:
a. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata kearifan Tips:
lokal? Jika peserta didik tidak tahu akan
b. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti apa bentuknya? berbagai bentuk kearifan lokal,
c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal dari daerah mana guru dapat memberikan beberapa
kearifan lokal tersebut? contoh dari bahan bacaan di atas
d. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk kearifan lokal tersebut? atau mencari bentuk kearifan lokal
Apakah kamu tahu atau pernah mencari tahu makna dibalik kearifan yang ada di wilayah masing-masing
lokal tersebut? yang memiliki hubungan dengan
keberlanjutan sumber daya alam.
Tugas
Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu bentuk kearifan lokal “Nandong
Smong” di Pulau Simeulue dari berbagai sumber

2. Persiapan Bahan Untuk Guru:
Guru membekali diri dengan pengetahuan akan salah satu bentuk “Nandong Smong”
Bentuk kearifan lokal: “Nandong Smong” dan bagaimana dampaknya https://www.youtube.com/watch?v=Pj9J4
dan Fungsi terhadap Pulau Simeulue x_Jado
Kearifan “Meneliti Pengetahuan Lokal: SMONG!
Lokal Pelaksanaan Selamatkan Kita dari Tsunami
1. Guru meminta peserta didik untuk menceritakan hasil temuan https://www.youtube.com/watch?v=s5_zs
Waktu: 90 mereka dari tugas aktivitas 1 tentang “Nandong Smong” 050Ztk
Menit / 2 JP 2. Guru memutar video “Nandong Smong” untuk penguatan dan Materi video untuk murid:
Bahan: Materi berjaga-jaga jika ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugas “Smong”
Video, 3. Guru menggali lebih dalam pengetahuan peserta didik akan https://www.youtube.com/watch?v=gN0Y
Proyektor, “Nandong Smong” di Pulau Simeulue. Beberapa pertanyaan BkSROK4&t=2s
Laptop pemantik yang dapat dipakai adalah sebagai berikut: Objektif:
Peran Guru: a. Menurutmu, mengapa “Nandong Smong” ada?
Narasumber dan b. Di manakah letak Pulau Simeulue? - peserta didik mengkritisi salah
Fasilitator c. Mengapa Nandong Smong dapat menyelamatkan satu bentuk kearifan lokal
penduduk Desa Simeulue dari Tsunami? dengan melihat unsur geografi,
4. Guru lalu menceritakan bentuk kearifan lokal yang beragam, demografi, dan psikografis
mulai dari cerita rakyat, legenda, lagu daerah, peribahasa,
nasihat, tarian, dlsb. yang memiliki fungsi beragam pula. Tidak - peserta didik mengenal kearifan
semua pengetahuan lokal bisa dijelaskan secara ilmiah maupun lokal, bentuk, dan fungsinya
digunakan untuk pengelolaan bencana terhadap masyakarat

3. Persiapan Objektif:
Guru mempersiapkan kartu bemain peran dan memahami cara bermain peran - peserta didik mampu
Pengaruh mengidentifikasi identitas
Identitas Pelaksanaan kelompok yang melekat
Kelompok 1. Guru membagi peserta didik menjadi 6kelompok. Setiap kelompok akan pada identitas diri
pada diberi satu kartu role play yang tidak boleh diketahui oleh kelompok - peserta didik mampu
Identitas lainnya. (Penjelasan cara bermain ada di halaman selanjutnya) mengenal identitasnya
Diri 2. Setelah selesai bermain peran, guru merangkum seluruh tebakan peserta
didik pada saat bermain,, misalnya pada peran kelompok rock dapat Tips: Guru dapat mengubah
Waktu: 90 ditebak dari simbol tangan, gaya bernyanyi, dan lagu yang dibawakan. - kartu kelompok peran
menit/ 2 JP Ciri khas setiap kelompok yang dimainkan oleh setiap anggota dapat - dengan kelompok peran
Bahan: Kartu membuat orang lain mengenali kelompok tersebut. Ini merupakan yang lebih dekat dengan
bermain peran, analogi bahwa identitas kelompok atau identitas budaya dapat kehidupan sehari-hari
lembar kerja mempengaruhi identitas diri tiap orang di dalam kelompok tersebut, peserta didik.
“Siapakah aku?” sebaliknya identitas diri juga dapat mencerminkan identitas kelompok Guru dapat menambah atau
Peran Guru: yang melekat padanya. mengurangi elemen pada
Narasumber dan 3. Guru kemudian mengantar peserta didik untuk mengenali identitas lembar pemetaan identitas
Fasilitator kelompok yang melekat pada diri dengan beberapa pertanyaan berikut: diri
a. Hal apa yang melekat pada dirimu yang mencerminkan identitas
kelompokmu? (jika terkait kelompok suku maka bisa jadi logat Tugas:
bicara, aksesoris yang dipakai, dlsb. Jika terkait kelompok agama Guru meminta peserta didik untuk
bisa jadi yang muncul adalah simbol keagamaan seperti tasbih, memetakan identitas dirinya dan
salib, atau gaya berpakaian, seperti kerudung, dlsb. Jika terkait identitas sosial yang melekat
kelompok olahraga atau hobi tertentu tercermin pada sepatu padanya dengan melengkapi
yang digunakan, dlsb.) lembar kerja pemetaan identitas
b. Ceritakan bagaimana proses identitas kelompok itu dapat diri “Siapakah Aku?”
melekat pada dirimu. (Apakah kebiasaan di rumah atau
terinspirasi kelompok tertentu)

Cara Bermain: KELOMPOK KELOMPOK
1. Bagi peserta didik menjadi 6 kelompok
2. Setiap kelompok mendapat satu kartu peran kelompok yang akan DANGDUT ROCK
dimainkan, kartu ini tidak boleh diketahui oleh kelompok lain
3. Peserta didik diberi waktu + 15 menit untuk mempersiapkan kelompok KELOMPOK KELOMPOK
untuk memainkan peran kelompok yang didapat. peserta didik dibebaskan
untuk mengekspresikan peran dengan mengatur gaya rambut, gaya JAZZ GAMELAN
berpakaian, tarian, atau nyanyian yang menunjukkan ciri khas dari peran
tersebut KELOMPOK KELOMPOK
4. Setelah waktu persiapan selesai, setiap kelompok menampilkan peran KPOP DANCE
mereka di depan kelas. Setelah selesai, kelompok lain menebak peran apa
yang baru saja dimainkan disertai dengan alasannya
5. Setelah seluruh kelompok tampil, guru bersama peserta didik mengapresiasi
seluruh penampilan dengan tepuk tangan bersama

Hal yang perlu diperhatikan:
1. Ketika kelompok lain menebak peran kelompok yang tampil beserta
alasannya, guru sebagai fasilitator bertanya kembali apakah betul alasan
yang diberikan sudah pasti menjadi ciri khas / identitas kelompok tertentu,
misal:
a. “Apa benar jika gaya mengangguk-anggukkan kepala mengikuti
instrumen musik sembari menjulurkan lidah sudah pasti kelompok
rock?”
b. Ada tidak orang yang menikmati musik dengan mengangguk-
anggukkan kepala sambil menjulurkan lidah tapi bukan kelompok
rock?
c. Apakah semua anggota kelompok rock selalu menganggukkan
kepala dan menjulurkan lidah?
d. Bagaimana tanggapan kelompok lain?
1. Guru menutup kegiatan dengan penguatan bahwa prasangka bisa terbentuk
dari ciri khas / citra yang dibawakan. Untuk itu, demi menghindari diri dari
prasangka atau bias, yang perlu dilakukan adalah menanyakan langsung dari
sumbernya bukan menciptakan asumsi atau prasangka.

kemampuan Siapakah Aku? hal yang tidak aku suka
yang dimiliki
kemampuan yang nama
ingin
dikembangkan hobi sifat hal yang aku suka
suku agama
keterampilan (gambar diri)
yang dimiliki
bahasa yang aku kuasai
keterampilan yang (termasuk bahasa daerah)
ingin dikembangkan
jenis kelamin cita-cita
tinggi badan
bentuk wajah

Contoh kemampuan yang Siapakah Aku?
dimiliki: jago
Anjani Hal yang aku tidak suka:
biologi dan kimia maceeett!!, melihat orang tidak
bisa antri, sampah berserakan

kemampuan yang ingin Bermain basket, baca Penyayang binatang, hal yang aku suka:
dikembangkan: ingin komik, mencoba rasa suka gak sabar kalau melihat bunga mekar,

tahu lebih banyak kopi dari berbagai lihat macet kopi, kue cokelat
tentang mikrobiologi daerah Hindu
Suku Sasak

keterampilan yang Perempuan bahasa yang aku kuasai:
dimiliki: bermain 158 cm Bahasa Indonesia, Bahasa
gitar, membuat kopi Sasak (mengerti tapi tidak
Bentuk wajah bulat luwes berbicara dengan
dengan teknik
manual brew bahasa tersebut)

keterampilan yang Ingin menjadi pemain
ingin dikembangkan: basket timnas putri

merajut :) atau punya kedai kopi
sendiri

4. Pelaksanaan Materi untuk Guru:
1. Guru melihat dan memberi masukan atas lembar kerja peserta didik, “Satu Indonesia Bersama Aleta
Identitas kemudian menceritakan bahwa identitas diri dapat dipengaruhi oleh Baun, Pejuang Lingkungan Hidup
Diri dan orang terdekat, seperti keluarga, teman, tetangga, dlsb. dari Timor”
Kelompok 2. Setelah selesai, peserta didik diminta untuk menyimpan lembar kerja https://www.youtube.com/watch?v
dengan baik atau mendokumentasikan lembar kerja tersebut agar dapat =3BxH_pu00XM
Waktu: 90 dipakai kembali pada kegiatan berikutnya. Video untuk peserta didik:
menit/ 2 JP 3. Guru mengajak peserta didik untuk memetakan identitas kelompok di “Film Dokumenter | Nausus”
Bahan: Lembar mana ia bergabung, misalnya: tim paskibra, basket, teman bermain dan https://www.youtube.com/watch?v
kerja pemetaan mengerjakan tugas bersama, bahkan teman yang sering kumpul bersama =w43mH71TnuI
identitas diri, di warung depan sekolah (peserta didik memilih satu kelompok saja) Objektif:
alat tulis, alat 4. Di dalam lembar kerja terdapat pertanyaan pemantik, seperti:
warna a. Siapa saja anggota dalam kelompok tersebut? - peserta didik mampu
Peran Guru: b. Apa kekuatan / potensi / kelebihan yang dimiliki teman mengenali dan
Narasumber dan c. Bahasa apa yang sering digunakan? Jargon apa yang sering mengidentifikasi bentuk
Fasilitator muncul? sebuah kelompok
d. Kegiatan apa yang sering dilakukan bersama-sama, relasi seperti
apa yang dibangun?
e. Apakah ada tantangan yang pernah dihadapi bersama-sama?
Misalnya lomba, pertandingan, mengerjakan tugas bersama dlsb.
1. Setelah selesai, guru kemudian menceritakan bahwa sebuah kelompok
dapat membentuk budaya yang dibutuhkan oleh kelompok itu sendiri,
lalu mengajak peserta didik untuk melihat identitas kelompok masyarakat
adat di Gunung Nausus, Molo, Timur Tengah Selatan, NTT.
2. Guru bersama dengan peserta didik merefleksikan video yang telah
ditonton

Contoh Kelompok MADING
Shinta
Paling jago Dulu ekskul mading sempat tidak aktif karena tidak ada murid yang
menulis cerpen tertarik bergabung. Kebetulan setelah aku mengenal Shinta dan Edo,
kami jadi kepikiran untuk mengaktifkan kembali mading sekolah,
Paling handal soalnya Shinta jago bikin cerpen dan Edo suka ngulik informasi seru,
mencari fun fact sayang banget kalau cuma kami yang menikmati. Akhirnya, kami minta
tolong ke Pak Bagus, guru ekskul, supaya ekskul mading diadain lagi.
Gambar dan Edo Pak Bagus mengijinkan tapi dengan syarat, setiap informasi di mading
lukisannya Raisa harus terlebih dulu lapor ke Pak Bagus. Karena hanya bertiga yang
bagus! mengerjakan, jadi kami bikin mading hanya seadanya yang kami bisa,
isinya sedikit. Tapi ternyata, mading yang kami buat menarik perhatian
Fahrani foto yang murid lain, hingga akhirnya Fahrani, Rizky, dan Raisa mau bergabung.
diambil bagus- Setelah berlima, mading kami jadi lebih bagus dan menarik perhatian
bagus! teman sekolah, bahkan kami pernah menang lomba mading antar
sekolah. Sekarang mading kami lebih banyak dan beragam isinya, tiap
Paling rajin jam istirahat pasti saja banyak yang menghampiri mading dan membaca
ngajak rapat isinya, kami semua merasa senang dan bangga sekali dengan hasil karya
dan jago desain kami.
mading “Yuk, bisa, yuk!” ini jadi jargon andalan Rizky kalau
kami sedang malas rapat, akhirnya karena sering dengar
Rizky Rizky bilang ini, setiap kali kami malas kami pasti
mengucapkan kata itu

5. Pelaksanaan Objektif
1. Di dalam kelas, guru mengajak peserta didik untuk mengingat - peserta didik merasakan
Tantangan kembali masalah apa yang terjadi di sekitarnya yang paling atau mengalami langsung
di meresahkan baginya. tantangan / masalah yang
Sekitarku 2. Peserta didik diminta menuliskannya pada lembar kerja. terjadi di sekitarnya
3. Setelah itu, guru membentuk kelompok berjumlah 4-5 peserta didik di
Waktu: 90 menit tiap kelompok, kemudian mengajak peserta didik untuk pergi ke area Tips:
/ 2 JP luar sekolah untuk merasakan tantangan atau masalah yang terjadi di Ketika melakukan pengamatan di
Bahan: Alat lingkungan sekitar sekolah dengan menggunakan inderanya. luar sekolah ajak peserta didik
tulis, gawai 4. Peserta didik diminta untuk mendokumentasikan tantangan atau untuk fokus pada inderanya,
Peran Guru: masalah yang dirasakan. misalnya: saat ingin fokus pada
Pendamping 5. Setelah selesai, seluruh peserta didik kembali ke kelas, melengkapi indera pendengaran, tutuplah mata
dan Fasilitator catatan lembar kerja, lalu perwakilan tiap kelompok diminta untuk dan fokus pada apa yang terdengar.
menceritakan masalah yang paling dirasa meresahkan. Minta teman kelompok untuk
6. Guru mengingatkan peserta didik untuk menyimpan lembar kerja menemani proses ini agar tidak
tersebut agar dapat dipakai pada kegiatan berikutnya. membahayakan diri di jalan sekitar
Hal yang paling membuatku resah dan tidak nyaman sekolah

Tugas:
Guru meminta peserta didik untuk
melakukan refleksi pada lembar
“Sungai Rasa”

Hasil Temuan Hasil Temuan yang Membuatku Resah dan Tidak
Nyaman

Pengantar Materi SUNGAI RASA
Kearifan Lokal
1. Ceritakan bagaimana perasaanmu
Pengaruh Identitas di tiap kelokan sungai.
Kelompok pada Identitas
Diri 2. Hal apa yang membantu dan
menghambat kamu selama proses
Bentuk dan Fungsi mengarungi sungai belajar ini? Apa
Kearifan Lokal yang kamu lakukan ketika
menemui hambatan tersebut?

3. Hal baru apa yang kamu dapatkan?
4. Di bagian mana yang paling mudah

dan paling menantang untukmu?
5. Apa harapanmu pada perjalanan

selanjutnya?

Tantangan di
Sekitarku

Identitas Diri
dan Kelompok

Seberapa puas aku dengan usahaku?

(Beri tanda / lingkari / arsir kotak yang sesuai dengan refleksimu!)

tidak puas kurang puas puas sangat puas

Lembar Pengamatan Teman

Teman yang Bentuk bantuan yang Kata-kata positif Teman yang Bentuk hambatan Harapanku pada
membantuku saat aku terima atau untuk teman menghambatku saat yang aku alami atau teman tersebut
rasakan
belajar belajar rasakan

BAYANGKAN

6. Persiapan Objektif:
1. Guru mempersiapkan perjalanan menuju destinasi yang lekat dengan - peserta didik mampu
Menelusur budaya lokal di wilayah tersebut. Persiapan ini dimulai dari survey lokasi, mengidentifikasi bentuk
Warisan alokasi biaya, transportasi, narasumber lokal yang dapat membantu kearifan lokal yang ada di
Masa peserta didik, surat ijin, dlsb. wilayahnya
Lampau - peserta didik mengalami
Pelaksanaan langsung bentuk kearifan lokal
Waktu: 10JP (8 JP 1. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok dan memberi arahan apa yang ada dan bagaimana
kunjungan lapangan saja yang perlu dipersiapkan peserta didik sebelum memulai perjalanan. struktur geografi, demografi,
langsung + 2 JP 2. Peserta didik diminta untuk menuliskan asumsi tentang identitas dan psikografis di sekitarnya
melengkapi lembar kelompok masyarakat yang dituju sebelum berangkat. - peserta didik menemukan
kerja 3. Guru bersama dengan peserta didik menuju destinasi kekuatan atau potensi
Bahan: alat tulis, 4. Peserta didik diminta untuk menelusur dan mengalami langsung bentuk- masyarakat
kamera, perekam bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah tersebut dan melakukan - peserta didik menemukan fungsi
suara, lembar kerja wawancara pada narasumber terkait kearifan lokal yang ada bagi
Peran Guru: 5. Peserta didik diminta untuk mencari tahu tujuan atau manfaat dari masyarakat tersebut
Pendamping dan kearifan lokal yang ditemukan, mengonfirmasi asumsi di awal, dan
Fasilitator mendokumentasikannya dengan lengkap. Tips:
Perjalanan jauh menuju destinasi
Catatan: merupakan asumsi untuk sekolah -
- Destinasi yang dipilih merupakan destinasi yang memiliki beragam budaya sekolah yang berada di area kota besar.
Jika di dekat sekolah ditemui kelompok
lokal / pengetahuan lokal yang mengatur hubungan antar sesama manusia, masyarakat yang menjalankan bentuk
manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan semesta. Mulai dari pepatah, kearifan lokal secara turun temurun
lagu, tarian, ritual adat, struktur bangunan adat, hasil karya berupa tenun, maka tidak diperlukan perjalanan jauh.
atau seni lukis, dlsb. Begitu pula dengan sekolah yang
- Alternatif lain, peserta didik bisa juga tinggal sementara di wilayah tersebut memiliki keterbatasan dana, maka perlu
selama 2-3 hari) melebur bersama kegiatan masyarakat dicari budaya atau pengetahuan lokal di
- Perspektif terhadap budaya seringkali bias karena masing-masing orang lingkungan dekat sekolah atau
memiliki asumsinya sendiri. Untuk itu, perlu ditekankan bagi peserta didik lingkungan rumah peserta didik dengan
mengambil data apa adanya langsung dari narasumber (pelaku budaya lokal) kriteria destinasi seperti pada catatan.
dan didokumentasikan dengan baik (menggunakan alat perekam, dlsb) agar
terhindar dari informasi yang salah kaprah

7. Pelaksanaan Objektif:
1. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi bentuk - peserta didik mampu
Benang Merah kearifan lokal yang ditemukan dan hubungannya dengan kondisi mengidentifikasi bentuk
Keberlanjutan masyarakat, kondisi sumber daya alam, dan sumber daya lokal. kearifan lokal yang ada di
Beberapa pertanyaan yang dapat dipakai: wilayahnya beserta fungsinya
Waktu: 180 menit a. Temukan apakah bentuk kearifan lokal tersebut bersifat bagi masyarakat
/ 4 JP ritual dan spritual? - peserta didik mampu
Bahan: alat tulis, b. Apakah bentuk kearifan lokal tersebut merupakan cara menganalisis bentuk kearifan
lembar kerja, berinteraksi antar masyarakat atau menunjukkan lokal yang ada dan bagaimana
benang merah / klasifikasi di masyarakat? hubungannya dengan struktur
spidol merah c. Apakah bentuk kearifan lokal tersebut bertujuan untuk geografi, demografi, dan
Peran Guru: menjaga sumber daya alam atau sumber daya lokal yang psikografis di sekitarnya
Fasilitator tersedia? Bagaimana kearifan lokal ini dapat - peserta didik mampu
meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal? mengkritisi kekuatan atau
d. Apa nilai-nilai yang ingin dibangun dari kearifan lokal potensi masyarakat
tersebut?
1. Peserta didik diminta melakukan identifikasi selengkap-
lengkapnya berdasarkan hasil wawancara dan temuan langsung
di lapangan
2. Setelah menuliskan seluruh temuan pada lembar kerja, guru
mengajak peserta didik untuk membuka lembar kerja kegiatan 4
“Tantangan di Sekitarku”
3. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi apakah ada
keterkaitan antara kearifan lokal yang ditemui dan masalah yang
dirasakan oleh peserta didik saat ini. Adakah bentuk kearifan
lokal yang mampu menjawab tantangan atau masalah yang ada
saat ini?

Tugas
Jika tidak selesai di sekolah, peserta didik dapat melanjutkannya di luar
sekolah bersama teman kelompok.

APA seni / desain / simbol / logo cara berpakaian / tampilan seseorang
tokoh / pahlawan
(bentuk kearifan lokal
yang ditemui) humor

tata letak bangunan Sistem reward atau hukuman

bentuk bangunan / dekorasi cara menyapa desain organisasi
pepatah / peribahasa
mitos tarian / lagu / makanan khas

ritual / upacara adat cara berkomunikasi tradisi / kebiasaan
jargon
PERILAKU ATAU KEJADIAN

MENGAPA nilai religi

(makna / asal muasal pengelolaan sumber daya alam nilai relasi manusia dengan semesta
dari bentuk kearifan nilai relasi manusia dengan Tuhan
lokal yang ditemui)

filosofi

nilai gotong royong nilai ekonomi
kesehatan masyarakat

pengelolaan sumber daya lokal nilai relasi dengan sesama manusia

KEPERCAYAAN, NILAI DAN POLA PIKIR BERULANG

APA TRADISI SASI LAUT Contoh
tetua adat bersama kewang membacakan
(bentuk kearifan lokal Sasi laut merupakan peraturan adat dimana pengumuman dan aturan adat sembari
masyarakat dilarang mengambil hasil laut yang berkeliling kampung dengan menabuh alat
yang ditemui) musik adat tanda tutup sasi telah dimulai

tradisi tutup Sasi dilakukan dari ditentukan di suatu wilayah adat dalam jangka “Sungai harus bersih. Tidak boleh buang air
bulan April hingga September di waktu tertentu hingga ritual pembukaan Sasi tiba. dan mengotori sungai karena saat sasi, ikan
lompa akan dipanggil ke sungai untuk
kawasan yang dijaga oleh kewang, ditangkap sehingga harus dijaga
sebutan bagi para penjaga kebersihannya,”
lingkungan di wilayah adat
Praktik konservasi PERILAKU ATAU KEJADIAN
tradisional
“Ikan lompa ini milik bersama, namun hasil

sasi dilarang dijual oleh masyarakat adat

MENGAPA Relasi manusia dengan semesta: Pelestarian alam dan sumber daya laut yang
menjaga kelangsungan menjaga populasi dilindungi punya cukup
(makna / asal muasal lingkungan sebagai sumber daya laut waktu untuk berkembang
dari bentuk kearifan biak dengan baik
lokal yang ditemui) penghormatan terhadap alam sehingga hasil panennya
yang menjadi sumber akan lebih banyak
penghidupan mereka

Nilai ekonomi: memperkuat ekonomi masyarakat adat Haruku.”

KEPERCAYAAN, NILAI DAN POLA PIKIR BERULANG

Hasil Temuan yang Membuatku Resah dan Tidak Contoh
Nyaman TRADISI SASI LAUT
Sungai harus bersih. Tidak boleh buang air
Aku tidak nyaman dan mengotori sungai karena saat sasi, ikan
melihat sungai yang lompa akan dipanggil ke sungai untuk
begitu kotor dan berbau ditangkap sehingga harus dijaga
kebersihannya,”

Ternyata, ada kearifan lokal yang
sebetulnya dapat menjawab hal
yang membuatku tidak nyaman

8. Pelaksanaan Objektif:
1. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali kegiatan - peserta didik mampu
Kondisi sebelumnya dengan beberapa pertanyaan pemantik seperti menuliskan /
Impian berikut: menggambarkan kondisi
a. Bagaimana perasaanmu setelah menemukan bentuk ideal / harapan terkait
Waktu: 90 kearifan lokal yang ada di wilayahmu? tantangan / masalah yang
Menit / 2 JP b. Pikiran apa yang muncul setelah melihat hubungan ia temui
Bahan: alat tulis, antara kearifan lokal dan fungsinya terhadap
alat warna, blok masyarakat? Tips:
kayu, lego, 1. Setelah itu, peserta didik diminta untuk membayangkan dan Saat menggambarkan kondisi ideal,
potongan menggambarkan kondisi ideal atau harapan terkait tantangan peserta didik diperbolehkan
gambar, lembar yang pernah ia rasakan dan bentuk kearifan lokal yang ditemui. memilih media yang diinginkan,
visi Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat dipakai: seperti gambar, kolase, atau bentuk
Peran Guru: a. Bagaimana kondisi ideal atau impian yang kamu bangunan 3D
Fasilitator harapkan terjadi baik untuk dirimu, kelompokmu,
ataupun wilayahmu?
b. Coba bayangkan bagaimana ekspresi wajah masyarakat
dalam mimpimu tersebut? Bagaimana interaksi antar
makhluk hidup yang terjadi?
c. Lalu, bagaimana keadaan sumber daya alam (udara, air,
tanah, tumbuhan, hewan, dlsb) dan sumber daya lokal
(budaya, sistem masyarakat, dlsb.) pada kondisi ideal itu?

9. Pelaksanaan: Tips untuk Guru:
1. Guru mengajak peserta didik untuk duduk dalam posisi setengah - Ingatkan peserta didik
Sesi lingkaran. bahwa kartu tantangan
Berbagi 2. Setiap kelompok peserta didik membawa hasil karya visi tiap bukan bertujuan untuk
kelompok dan menceritakannya kepada teman lainnya. menjegal atau merubah
Waktu: 90 Menit 3. Setelah berbagi cerita, guru meminta kelompok lain untuk mimpi kelompok,
/ 2 JP memberikan umpan balik dengan memakai kartu kategori berikut ini melainkan untuk
Bahan: Lembar dan menuliskan alasan mengapa kartu tersebut yang diberikan: membangun kesadaran
visi peserta didik kritis akan kondisi ideal
Peran Guru: AYO KAMI TANTANGAN yang diharapkan.
Moderator WUJUDKA SETUJU! - Dokumentasikan hasil
karya peserta didik untuk
N dipakai pada kegiatan
BERSAMA! berikutnya

Kartu ini diberikan Kartu ini diberikan Kartu ini diberikan Tugas:
jika ada mimpi / ketika ada mimpi ketika kelompok Guru meminta peserta didik untuk
kondisi yang mirip yang beresonansi penanggap ingin melakukan refleksi pada lembar
atau beririsan positif pada memberikan “Sungai Rasa”
dengan kelompok kelompok argumen kritis dan
penanggap penanggap namun membangun
tidak tertuang dalam terhadap cerita
mimpi mereka mimpi yang
disampaikan

Menelusur Warisan SUNGAI RASA
Masa Lampau
1. Ceritakan bagaimana perasaanmu
Kondisi Impian di tiap kelokan sungai.

Benang Merah 2. Hal apa yang membantu dan
Keberlanjutan menghambat kamu selama proses
mengarungi sungai belajar ini? Apa
yang kamu lakukan ketika
menemui hambatan tersebut?

3. Hal baru apa yang kamu dapatkan?
4. Di bagian mana yang paling mudah

dan paling menantang untukmu?
5. Apa harapanmu pada perjalanan

selanjutnya?

Sesi Berbagi

Seberapa puas aku dengan usahaku?

(Beri tanda / lingkari / arsir kotak yang sesuai dengan refleksimu!)

tidak puas kurang puas puas sangat puas

Lembar Pengamatan Teman

Teman yang Bentuk bantuan yang Kata-kata positif Teman yang Bentuk hambatan Harapanku pada
membantuku saat aku terima atau untuk teman menghambatku saat yang aku alami atau teman tersebut
rasakan
belajar belajar rasakan

LAKUKAN

“Aksi Pelestarian Kearifan Lokal”

10. Pelaksanaan: Objektif:
- peserta didik mampu
Lestari 1. Guru mengajak peserta didik untuk membuka kembali lembar mengidentifikasi
Budaya kerja kegiatan 2 “Identitas Diri dan Sosial” potensi diri dan
Lokalku: kelompok di sekolah
Identifikasi 2. Dari lembar tersebut guru meminta peserta didik di dalam
Potensi Diri kelompok untuk menuliskan kembali kemampuan / keterampilan POTENSI
& Kelompok / kebisaan / hobi diri setiap anggota kelompok pada lembar kerja KELOMPOK
yang baru
Waktu: 90 menit
/ 2 JP 3. Peserta didik diminta untuk merajut identitas anggota kelompok
Bahan: Alat menjadi potensi kelompok
tulis, lembar
kerja kegiatan 2: Anjani:
“Identitas Diri - jago biologi dan kimia
dan Sosial”, - bermain gitar, membuat kopi dengan teknik manual brew
lembar kerja - Hobi bermain basket, baca komik, mencoba rasa kopi dari
Peran Guru: berbagai daerah
Fasilitator
Fahrani:
- Jago gambar dan melukis

Edo:
- Suka mengulik data dan fakta seru

11. Persiapan Objektif:
Guru mempersiapkan bentuk-bentuk aksi yang dapat dilakukan oleh - peserta didik mampu
Lestari Budaya peserta didik, misalnya merancang drama pertunjukan, poster, menyadari/menentukan
Lokalku: membuat lagu, membuat video, membuat galeri foto, membuat komik, aksi apa yang paling
Menentukan atau membuat produk mungkin ia lakukan saat
Bentuk Aksi ini dengan melihat potensi
Pelaksanaan diri dan kelompok (aksi
Waktu: 90 Menit / 2 1. Guru menceritakan bentuk-bentuk aksi atau advokasi yang tersebut mendukung
JP pernah dilakukan pemuda di Indonesia ataupun dunia harapan/kondisi idealnya
Bahan: Alat tulis 2. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan ide aksi terwujud)
Peran Guru: sebanyak-banyaknya dalam upaya melestarikan kearifan lokal
Narasumber dan dengan cara yang paling mungkin ia lakukan berdasarkan Referensi:
Fasilitator kemampuan kelompok Melati dan Isabel Wijsen: menggagas
3. Peserta didik melakukan voting terhadap ide-ide yang dihasilkan gerakan Selamat Tinggal Kantong Plastik
dan memilih 1-2 ide aksi yang paling mungkin diwujudkan dalam (Bye Bye Plastic Bags) pada 2013
1 bulan ke depan http://www.byebyeplasticbags.org/team/
Greta Thunberg memulai aktivismenya
seorang diri dengan melakukan aksi
protes di depan gedung parlemen Swedia.

Daffa Farros Oktoviarto, anak kecil yang
menghadang pemotor yang melintas di
trotoar.

12. Pelaksanaan Tips untuk Guru:
1. Guru mengajak peserta didik untuk mempersiapkan aksi - Guru dapat menghadirkan
Lestari pelestarian budaya lokal dengan mempertimbangkan: narasumber terkait atau
Budaya a. Bahan atau alat yang diperlukan (jika ada) memberikan kontak
Lokalku: b. Rancangan strategi aksi pelestarian kebudayaan lokal narasumber (atas
Persiapan c. Lama waktu yang dibutuhkan persetujuan narasumber)
Aksi 2. Peserta didik diajak untuk membuat kesepakatan akan jika peserta didik
rancangan tahapan pengerjaan dan timeline aksi membutuhkan materi lebih
Waktu: 360 terkait bentuk kearifan
menit / 8 JP Tugas lokal yang ingin
Peran Guru: Peserta didik mengerjakan persiapan aksi pelestarian budaya lokal secara digaungkan.
Fasilitator dan mandiri dengan teman kelompok, guru bertugas mengecek laju aksi
Monitor peserta didik.
Kemajuan Aksi

13. Pelaksanaan Poin Penilaian Simulasi (Asesmen Formatif) :
1. Kejelasan Ide
Lestari 1. Tiap kelompok peserta didik bergantian - Menceritakan informasi, temuan, dan argumen dengan bukti
Budaya melakukan simulasi aksi mereka dan pendukung yang kuat.
Lokalku: menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada - Penjelasan mudah dimengerti
Simulasi mereka dalam sesi tanya jawab - Memilih informasi, mengembangkan ide sesuai dengan kebutuhan.
Aksi - Melengkapi alternatif solusi atau memberikan pandangan lain sebagai
2. Guru memberikan umpan balik tertulis atas pelengkap.
Waktu: 450 simulasi kelompok di akhir sesi sebagai 1. Pengaturan Informasi
Menit / 10 JP bagian dari asesmen formatif (terlampir - Memenuhi semua informasi yang diminta (termasuk sumber referensi)
Bahan: contoh umpan balik) - Memberikan pendahuluan yang menarik, dan kesimpulan yang tajam
Peran Guru: - Bisa mengelola waktu simulasi dengan baik
Fasilitator dan 3. Guru sebagai moderator dapat meminta 1. Gestur dan Penampilan
Moderator setiap kelompok untuk memberikan umpan - Menjaga kontak mata dengan pendengar,
balik dari simulasi yang dilakukan - Menjaga gestur dengan baik
- Percaya diri
4. Guru menegaskan kembali bentuk dan fungsi - Baju rapi
kearifan lokal yang ingin dilestarikan 1. Penyampaian
- Bicara jelas, tidak terlalu cepat/lambat, dengan suara lantang, intonasi
Tugas: yang menarik pendengar, jarang menggunakan “err”, “emm”
Guru meminta peserta didik untuk - Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
melakukan refleksi pada lembar 1. Kelengkapan Simulasi
“Sungai Rasa” Menggunakan media pelengkap untuk mempermudah atau memperkuat
informasi / pemahaman serta menarik pendengar
1. Respon Pertanyaan Pendengar
- Bisa menanggapi pertanyaan dengan jelas dan lengkap.
- Mengkonfirmasi pertanyaan dari peserta, mengakui kalau tidak tahu,
atau menjelaskan bagaimana akan mencari jawabannya.
1. Partisipasi dalam presentasi kelompok
- Semua anggota berkontribusi dengan waktu/materi yang proporsional
- Semua anggota bisa menjawab pertanyaan secara keseluruhan, tidak
hanya bagian tertentu saja.

Identifikasi Potensi SUNGAI RASA
Diri dan Kelompok
1. Ceritakan bagaimana perasaanmu
Persiapan Aksi di tiap kelokan sungai.

Menentukan Bentuk 2. Hal apa yang membantu dan
Aksi menghambat kamu selama proses
mengarungi sungai belajar ini? Apa
yang kamu lakukan ketika
menemui hambatan tersebut?

3. Hal baru apa yang kamu dapatkan?
4. Di bagian mana yang paling mudah

dan paling menantang untukmu?
5. Apa harapanmu pada perjalanan

selanjutnya?

Simulasi Aksi

Seberapa puas aku dengan usahaku?

(Beri tanda / lingkari / arsir kotak yang sesuai dengan refleksimu!)

tidak puas kurang puas puas sangat puas

Lembar Pengamatan Teman

Teman yang Bentuk bantuan yang Kata-kata positif Teman yang Bentuk hambatan Harapanku pada
membantuku saat aku terima atau untuk teman menghambatku saat yang aku alami atau teman tersebut
rasakan
belajar belajar rasakan

BAGIKAN

“Pameran Aksi Pelestarian Kearifan Lokal”

14. Persiapan:
Guru bersama dengan peserta didik mempersiapkan artefak-artefak
Asesmen hasil kerja peserta didik selama satu semester dan mengatur ruangan
Sumatif untuk pameran
Lestari
Budaya Pelaksanaan
Lokalku! 1. Peserta didik siap siaga berdiri di samping hasil kerja selama
satu semester dan aksi pelestarian kearifan lokal. (Jika ada aksi
Waktu: 720 berupa penampilan drama, lagu, atau dongeng, maka akan
Menit / 16 JP ditampilkan setelah pengunjung selesai berkeliling atau aksi
Bahan: tersebut dapat direkam kemudian ditampilkan pada pada
Peran Guru: stand/meja kelompok peserta didik
Pengunjung 2. Pengunjung yang terdiri dari pimpinan sekolah, guru, orang tua
dan/atau komunitas sekitar sekolah berkeliling dari satu tim ke
tim lain untuk mendengarkan presentasi singkat dari tiap tim
dan memberikan pertanyaan atau umpan balik. Setiap umpan
balik ditulis dalam satu post it atau ditulis pada lembar umpan
balik
3. Setelah proses presentasi dan penilaian selesai dilakukan,
pengunjung mengisi formulir penilaian
4. Jika ingin mengadakan pemenang, maka kategori dan jumlah
pemenang dapat ditentukan oleh sekolah.

Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang

Perencanaan Masih berupa curah pendapat Perencanaan memiliki tujuan Perencanaan yang jelas: tujuan Perencanaan yang jelas dan
dan ide-ide aksi yang belum yang jelas dan lini masa yang matang: tujuan, tahapan-
beraturan realistis tahapan penting (milestones)
serta lini masa yang realistis

Pelaksanaan Siswa melaksanakan aktivitas- Siswa mengidentifikasi satu jalur Siswa mengidentifikasi satu Siswa mengidentifikasi jalur
aktivitas secara sporadis untuk menjalankan rencana. jalur untuk menjalankan yang
Mereka dapat melaksanakan rencana. Mereka dapat berbeda untuk menjalankan
proses runtut melaksanakan rencana dengan rencana. Mereka dapat
dan meminta bantuan pada proses yang terkoordinasi melaksanakan rencana
pihak- pihak yang sesuai dengan roses yang
terkoordinasi, bervariasi dan
bekerja secara adaptif

Ketepatan Sasaran Masih dalam tahapan Solusi/aksi yang ditawarkan Solusi/ aksi yang ditawarkan Solusi/aksi yang ditawarkan
identifikasi faktor yang berupa ide yang masih di menyasar faktor-faktor yang menyasar inti permasalahan,
menyebabkan permasalahan permukaan permasalahan terkait dengan permasalahan realistis dan memberikan
dan akibat yang ditimbulkan dan/atau kurang realistis dan memberikan dampak positif dampak yang
sementara berkesinambungan

Profil Pelajar Pancasila

Mengidentifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, Secara kritis mengklarifikasi Secara kritis mengklarifikasi
mengklarifikasi, dan mengklasifikasikan, mengklarifikasi, dan serta menganalisis gagasan dan serta menganalisis gagasan
mengolah informasi membandingkan, dan memilih menganalisis informasi yang informasi yang kompleks dan dan informasi yang kompleks
dan gagasan informasi dari berbagai relevan serta memprioritaskan abstrak dari berbagai sumber. dan abstrak dari berbagai
sumber, serta memperjelas beberapa gagasan tertentu. Memprioritaskan suatu gagasan sumber. Memprioritaskan
informasi dengan bimbingan yang paling relevan dari hasil suatu gagasan yang paling
orang dewasa. klarifikasi dan analisis. relevan dari hasil klarifikasi
dan analisis. Menghasilkan
narasi berupa artikel / jurnal /
karya ilmiah dari gagasan
tersebut.

Menganalisis dan Menjelaskan alasan yang relevan dan Membuktikan penalaran dengan Menganalisis dan mengevaluasi Mengambil keputusan berdasarkan
mengevaluasi penalaran akurat dalam penyelesaian masalah berbagai argumen dalam mengambil penalaran yang digunakannya dalam hasil analisis dan evaluasi yang telah
Merefleksi dan dan pengambilan keputusan suatu simpulan atau keputusan. menemukan dan mencari solusi serta melalui tahap uji coba, mendapat
mengevaluasi mengambil keputusan. umpan balik dari berbagai ahli, dan
pemikirannya sendiri melakukan pengembangan terus
menerus.
Mendalami budaya dan
identitas budaya Memberikan alasan dari hal yang Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk mendukung Menjelaskan alasan disertai data
Mengeksplorasi dan dipikirkan, serta menyadari digunakan, menyadari pemikirannya dan memikirkan faktual dari berbagai sumber yang
membandingkan kemungkinan adanya bias pada kecenderungan dan konsekuensi pandangan yang mungkin berlawanan kredibel untuk mendukung
pengetahuan budaya, pemikirannya sendiri bias pada pemikirannya, serta dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya sekaligus menganalisis
kepercayaan, serta berusaha mempertimbangkan pemikirannya jika diperlukan. dan menerima pandangan yang
praktiknya perspektif yang berbeda. mungkin berlawanan dengan
Menumbuhkan rasa pemikirannya. Mengubah
menghormati terhadap pemikirannya jika diperlukan.
keanekaragaman budaya
Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas diri
mendeskripsikan keragaman budaya seiring waktu dan sesuai konteks, kelompok lokal, regional, nasional, dan sebagai bagian dari budaya kemudian
di sekitarnya; serta menjelaskan baik dalam skala lokal, regional, dan global terhadap pembentukan identitas, mengeksternalisasi kapasitas diri
peran budaya dan Bahasa dalam nasional. Menjelaskan identitas diri termasuk identitas dirinya. Mulai yang dimiliki sebagai upaya
membentuk identitas dirinya. yang terbentuk dari budaya bangsa. menginternalisasi identitas diri sebagai melestarikan budaya bangsa
bagian dari budaya bangsa.

Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab akibat
membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, mencakup pemahaman, kepercayaan, dari hasil analisis dinamika budaya
kepercayaan, dan praktik dari kepercayaan, dan praktik keseharian dan praktik keseharian dalam rentang yang kompleks dalam rentang waktu
berbagai kelompok budaya. dalam konteks personal dan sosial. waktu yang panjang dan konteks yang yang panjang dan konteks yang luas,
luas. kemudian menemukan pola berulang
yang terjadi.

Mengidentifikasi peluang dan Memahami pentingnya melestarikan Memahami pentingnya saling Mampu mengelola perbedaan secara
tantangan yang muncul dari dan merayakan tradisi budaya untuk menghormati dalam mempromosikan koknstruktif sehingga dapat
keragaman budaya di Indonesia. mengembangkan identitas pribadi, pertukaran budaya dan kolaborasi beradaptasi di tengah perbedaan dan
sosial, dan bangsa Indonesia serta dalam dunia yang saling terhubung melakukan advokasi dalam rangka
mulai berupaya melestarikan budaya serta menunjukkannya dalam perilaku. mewujudkan toleransi budaya
dalam kehidupan sehari-hari. multikultural

Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang inklusif, yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
Memiliki keluwesan adil, dan berkelanjutan, dengan dampak masalah tersebut terhadap ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
berpikir dalam mencari mempertimbangkan dampaknya sistem ekonomi, sosial dan demokrasi sambil menghindari kerugian identifikasi masalah untuk
alternatif solusi secara jangka panjang terhadap lingkungan, serta mencari solusi yang jangka panjang terhadap manusia, alam mempromosikan keadilan,
permasalahan manusia, alam, dan masyarakat memperhatikan prinsip-prinsip ataupun masyarakat. keamanan ekonomi,
Menghasilkan solusi alternatif keadilan terhadap manusia, alam dan menopang ekologi dan
dengan mengadaptasi berbagai masyarakat demokrasi sambil
gagasan dan umpan balik untuk menghindari kerugian jangka
menghadapi situasi dan panjang terhadap manusia,
permasalahan alam ataupun masyarakat.

Menghasilkan solusi alternatif dengan Bereksperimen dengan berbagai pilihan Memodifikasi gagasan sesuai
mengadaptasi berbagai gagasan dan secara kreatif untuk memodifikasi dengan perubahan situasi dan
umpan balik untuk menghadapi situasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi. umpan balik yang diterima,
dan permasalahan kemudian melakukan siklus
pengembangan eksperimen
secara terus menerus.

(Diisi oleh pengunjung: pimpinan sekolah, guru, orang tua dan/atau komunitas)

Hal yang sudah berjalan baik Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan

Pertanyaan yang didapat Ide baru yang muncul

15. Pelaksanaan
1. Peserta didik mengumpulkan umpan balik yang
Evaluasi diberikan oleh pengunjung
Aksi 2. Peserta didik di dalam kelompok bersama-sama
mendiskusikan umpan balik tersebut dan memberi
Waktu: 90 kategori pada setiap umpan balik:
Menit / 2 JP a. Hal yang sudah berjalan baik
Bahan: b. Hal yang dapat menjadi pengembangan ke
Peran Guru: depan
Fasilitator c. Pertanyaan yang didapat
d. Ide baru yang muncul

(Hasil umpan balik dari pengunjung dikumpulkan oleh peserta didik) Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan

Hal yang sudah berjalan baik

Pertanyaan yang didapat Ide baru yang muncul


Click to View FlipBook Version