The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Template Rancangan Teaching Project Magang Industri Reup 2024 Draft

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by belajarmari82, 2024-06-13 19:37:42

Template Rancangan Teaching Project Magang Industri Reup 2024 Draft

Template Rancangan Teaching Project Magang Industri Reup 2024 Draft

TEACHING PROJECT PROGRAM UPSKILLING DAN RESKILLING KOMPETENSI KEAHLIAN PERHOTELAN NAMA PESERTA : Dionisius Pramadi SEKOLAH : SMKN 1 Metro BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN VOKASI BIDANG BISNIS DAN PARIWISATA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI 2024


LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN TEACHING PROJECT MAGANG INDUSTRI Nama Peserta : Dionisius Pramadi Sekolah Asal : SMKN 1 Metro Program Keahlian : Perhotelan Skema : Sertifikasi Kualifikasi 4 Bidang Hotel Subbidang Housekeeping (Guest Service Supervision) Nama Perusahaan : Hotel Batiqa Lampung Telah disetujui dan diketahui untuk Rancangan Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Tahun 2024. Bandar Lampung,07-Mei-2024, Pendamping Industri, Peserta Magang, (Fathia Agustin) (Dionisius Pramadi)


1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuham Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, peserta Re-skilling dan Up-skilling untuk klaster Skema Sertifikasi Kualifikasi 4 Bidang Hotel Subbidang Housekeeping (Guest Service Supervision) dengan Pusat Belajar di SMKN 4 Bandar Lampung, dapat mengembangkan Teaching Project dari kegiatan magang di Hotel Batiqa,Lampung. Teaching Project ini dikembangkan agar para peserta dapat menganalisis keterampilan yang dibutuhkan oleh industri dengan keterampilan yang sudah disusun dalam kurikulum yang dibuat oleh kementrian dan keterampilan yang tertulis pada SKKNI. Setelah menganalisis, peserta dapat membuat penyelerasan kurikulum, agar nantinya hal ini dapat diimplementasikan di sekolah masing-masing. Terima kasih kepada BBPPMPV, SMKN 4 Bandar Lampung selaku Pusat Belajar, dan Hotel Batiqa,Lampung yang telah memberikan kesempatan, tempat, pengarahan dan bimbingan kepada saya dalam melaksanakan magang selama 11 hari. Laporan Teaching Project ini jauh dari kata sempurna, untuk itu mohon kritik dan saran untuk perbaikan kedepannya. Terima kasih. Bandar Lampung,07-Mei-2024 Dionisius Pramadi


2 DAFTAR ISI Contents LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................................................2 RANCANGAN TEACHING PROJECT ..................................................................................................................2 MAGANG INDUSTRI .............................................................................................................................................2 KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................1 DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................................................3 A. Latar Belakang .............................................................................................................................................3 B. Dasar Pelaksanaan........................................................................................................................................4 C. Tujuan Magang Industri ...............................................................................................................................5 BAB II RANCANGAN TEACHING PROJECT......................................................................................................6 A. Identifikasi Kegiatan Magang Industri .........................................................................................................6 B. Penyelarasan Kegiatan Magang di Industri dengan Kurikulum ...................................................................7 C. Implementasi Keahlian di Industri dengan Aspek Kewirausahaan ............................................................11 D. Rancangan Program Pembelajaran.............................................................................................................12 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................................................2 LAMPIRAN ..............................................................................................................................................................3


3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana guru memegang peranan yang penting dalam penyelengaraan pendidikan. Demi terselenggaranya pendidikan yang baik, guru dituntut untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah yaitu memiliki kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian, dan sosial seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Guru SMK, terutama guru kejuruan, memiliki peran penting dalam membentuk siswa agar kompeten di bidang kejuruannya. Hal tersebut dikarenakan, setelah menuntaskan pendidikan di SMK, siap untuk bekerja. Perubahan teknologi dan penerapan kemajuan teknologi di dunia usaha dan industri menjadi sesuatu yg urgen untuk dilakukan dan dikuasai oleh guru SMK, sehingga model serta materi pembelajaran yang digunakan guru akan sesuai dengan kebutuhan, tren, dan prediksi masa depan. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Sumber Daya Manusia Indonesia, dan arahan Presiden, Percepatan Pembangunan SDM unggul 2020-2024 adalah “memperbaiki piramida kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja agar menjadi tenaga kerja yang terlatih, terampil sehingga terserap semuanya ke dalam industri-industri. Pendidikan Tinggi, Pendidikan Kejuruan SMK di daerah-daerah, dihubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk halhal yang baru. Melalui program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, Presiden berharap Indonesia mampu memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada 2030. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mulai melakukan reformasi di sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi. "Tetapi sekali lagi kita ingin sebuah hal yang konkret, pelatihan harus betul-betul menghasilkan SDM yang kelihatan ter-up grade betul skill-nya sehingga anggaran yang kita keluarkan betul-betul bisa bermanfaat yang konkret," tambahnya. Pembentukan SDM unggul tidak cukup berdasarkan perkembangan ilmu yang dibentuk berdasarkan tren masa lalu. “Tetapi tren masa depan. Untuk itu presiden meminta untuk melakukan benchmarking pada negara-negara yang telah berhasil mengadaptasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan. Seperti Australia untuk pendidikan anak usia dini. Finlandia untuk pendidikan dasar dan menengah, Jerman untuk pendidikan vokasi dan Korea untuk perguruan tinggi. Presiden meminta agar SDM Indonesia dibangun menjadi SDM yang berkarakter dan berakhlak mulia. Hal ini dilakukan dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila. “Pendidikan karakter tidak boleh dilupakan karena ini merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan mental dan karakter bangsa,” ungkapnya.


4 Menghadapi perubahan teknologi yang masif dan peningkatan otomatisasi dalam dunia industri, para guru SMK perlu mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan metode ajar untuk merespon kebutuhan pasar kerja di masa depan. Untuk itu, upaya pembaruan pengetahuan dan keterampilan tenaga pendidik dan kependidikan perlu disiapkan, maka Pemerintah Indonesia secara khusus mengalokasikan investasi pada pelatihan baik bersifat up skilling maupun re skiling untuk tenaga pendidik dan kependidikan pada Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Riset dan Teknologi. Guru SMK, terutama guru kejuruan, memiliki peran penting dan tanggung jawab dalam membentuk siswa agar kompeten di bidang kejuruannya. Hal tersebut dikarenakan, setelah menuntaskan pendidikan di SMK, siswa diharapkan siap untuk bekerja. Perubahan teknologi dan penerapan kemajuan teknologi di dunia usaha dan industri menjadi sesuatu yang urgen untuk dilakukan dan dikuasai oleh guru SMK, sehingga model serta materi pembelajaran yang digunakan guru akan sesuai dengan kebutuhan industri, tren, dan prediksi masa depan. Pada Tahun 2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata menyelenggarakan Program Upskilling Reskilling Guru Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Bisnis dan Pariwisata Tahun 2024. B. Dasar Pelaksanaan Landasan Hukum Pelaksanaan Magang Industri bagi guru SMK adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, tambahan lembaran Negara RI Nomor 4301). 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PP nomor 74 Tahun 2008 Tentang Pengembangan Profesionalitas Guru yang diarahkan untuk mengembangkan kompetensinya. 3. Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 157, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4586) 4. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan 6. Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka Kreditnya. 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan 8. Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka Kreditnya.


5 9. Permenperin No 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan industry. 10. Perdirjen Diksi No 26 Tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi pada Sekolah Menengah Kejuruan 11. DIPA BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata Tahun 2024. C. Tujuan Magang Industri Magang Industri bagi Guru SMK bertujuan sebagai berikut: 1. Memberikan pengalaman nyata pola bekerja di Industri untuk dapat membekali siswanya terserap di Industri atau dapat berwirausaha di bidangnya. 2. Mempersiapkan rancangan program pembelajaran bagi peserta didik sesuai kebutuhan industri.


6 BAB II RANCANGAN TEACHING PROJECT A. Identifikasi Kegiatan Magang Industri Gambaran Umum Tempat Magang Industri Batiqa hotel merupakan jaringan hotel bintang 3 di Indonesia, dengan visi yang sangat tegas yaitu menjadikan perusahaan jaringan manajemen perhotelan terbesar terpercaya dan yang diakui se-asia Tenggara. Batiqa Hotel berkeinginan untuk menciptakan nilai yang tinggi untuk seluruh stakeholders (staff/karyawan) dengan cara menciptakan pelayanan yang sangat baik yang didasari oleh keunikan pelayanan khas Indonesia yang berkesinambungan dan disertai dengan standar profesionalitas yang tertinggi PT. Batiqa Hotel Management telah meresmikan brand "BATIQA Hotels" melalui acara brand launching bertemakan "Enchanting Indonesia" yang diselenggarakan pada tanggal 18 Maret 2016 di Hotel Grand Melia Jakarta yang juga merupakan unit usaha perhotelan dalam Surya Internusa Group. Berbasis dengan brand BATIQA yang diambil dari kata "batik" yang menjadi salah satu ikon kebangsaan Indonesia, serta “Quality A” sebagai hotel dengan kualitas pelayanan yang terbaik, batiqa hotel akan selalu memadukan antara kebudayaan Indonesia yang luhur dengan unsur modrenisasi. BATIQA hotels bertujuan untuk selalu menjadi yang terdepan. PT. Batiqa Hotel Management yang mengembangkan batiqa hotel memiliki 8 hotel hingga tahun 2016, berikut Nama dan Tempat nya : 1) BATIQA Hotel & Apartements Karawang 2) BATIQA Hotel Cirebon 3) BATIQA Hotel Jababeka 4) BATIQA Hotel Palembang 5) BATIQA Hotel Pekanbaru 6) BATIQA Hotel Lampung 7) BATIQA Hotel Darmo 8) BATIQA Hotel Jayapura Batiqa hotel berencana akan terus berekspansi dengan mendirikan hotel-hotel yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia.


7 Hal-hal yang didapatkan di tempat magang yang sudah diterapkan dan belum diterapkan di sekolah. 1. Hard Skill a) Keterampilan dalam pengoperasian system operasional pada property management system (PMS) yakni BIG DATA yang digunakan hotel tersebut meliputi departemen operasional yakni Housekeeping, Front Office, dan FB Cashier terutama pada FO reservation system yang langsung terintegrasi ke menu reservasi ketika tamu memesan kamar secara online tanpa harus membuka email dan memposting ulang reservasi tersebut dan dapat terkoneksi langsung smartphone (connect to GM and SM) b) Keterampilan operasional housekeeping dalam menata kamar tamu (make up room) c) Keterampilan operasional housekeeping dalam membersihkan lokasi area dan peralatan (public area) d) Keterampilan operasional housekeeping dalam menangani permintaan tamu (order taker) - Quick response and action (do not make the guest waiting too long) e) Keterampilan operasional housekeeping dalam merangkai bunga (florist) untuk kamar tamu dan area umum f) Keterampilan operasional front office dalam menganalisa dan menangani pembayaran tamu untuk pembayaran tunai dan non tunai dan metode pembayaran lainnya (transfer, debit/credit card, qris barcode scanning, company/corporate ledger) - Learning Video for students g) Keterampilan operasional FnB Service dalam meracik dan menyajikan minuman non-alkohol (barista) – mocktail and coffee h) Keterampilan dalam pengelolaan media untuk digitalisasi marketing (website and social media promotion / making video based on trending topic. 2. Soft Skill Berisi identifikasi Soft Skill yang ditemukan di industri baik yang sudah diterapkan maupun yang belum diterapkan di pembelajaran. a) Keterampilan berkomunikasi yang baik dalam merespon permintaan tamu dengan sigap, cepat, efisien dan solutif b) Keterampilan dalam penggunaan bahasa tubuh yang baik kepada tamu c) Keterampilan berkomunikasi dalam menangani situasi dan konflik (termasuk penanganan keluhan tamu) – Showing the emphaty expression d) Keterampilan berkomunikasi melalui telepon dengan smiling voice ataupun secara langsung dengan smiling face e) Keterampilan berkomunikasi dalam memimpin pada staff briefing (leadership) f) Keterampilan dalam kolaborasi pertukaran informasi antar kolega dan dengan atasan dalam satu atau lintas departemen dan seksi g) Keterampilan dalam menyaring serta memilih milah informasi untuk kemudian dapat dikomunikasikan kepada tamu atau pelanggan (we know what kinds of things that you can share or not) h) Keterampilan berkomunikasi dalam mempromosikan dan mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk hotel (selling technique / becoming a sales person) B. Penyelarasan Kegiatan Magang di Industri dengan Kurikulum (Berisi penyelarasan hard skill dan soft skill yang ditemukan di industri untuk diterapkan dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku)


8 1. Soft Skill No. Pekerjaan di Industri Penerapan di Sekolah (Intrakurikuler, Ekstrakurikuler, Kokurikuler) Implementasi Keahlian di Industri Dalam Pembelajaran Hambatan/ Kendala Solusi 1. Budaya yang diterapkan di Hotel Batiqa Lampung,adal ah filosofi True yang mengacu pada Budaya Smile/Senyum dan Greeting/Sala m Sapa (3S) Di kurikulum Merdeka, terdapat Elemen terkait yakni Tahapan operasional perhotelan secara menyeluruh dengan layanan prima (excellent service) dengan materi Personal grooming, Service Attitude/hospitali ty attitude, dan Teamwork Communication skills. Lingkungan sekolah belum terbiasa dengan budaya 3S yang diterapkan di dunia usaha dikarenakan Jurusan yang beranekan, serta pengaruh lingkungan masyarakat. Siswa selalu merasa canggung dan merasa tidak percaya diri ketika menerapkan budaya tersebut karena tidak terbiasa. Tenaga pengajar melakukan pembiasaan dengan mewajibkan seluruh siswa jurusan perhotelan untuk melaksanakan budaya 3S Memberdayakan senior (kelas tertinggi) untuk membiasakan siswa kelas bawah untuk menerapkan budaya 3S 2. Budaya yang diterapkan di Hotel Batiqa Lampung adalah Budaya Kerja di setiap departemen dilaksanakan secara disiplin dan sesuai dengan SOP yang sudah di tetapkan oleh Manajemen Hotel Di kurikulum Merdeka, terdapat Materi terkait yakni menerapkan Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability (CHSE), Budaya disiplin sudah terlaksana di SMKN 1 Metro Terkait penerapan pebelajaran sesuai SOP masih perlu ditingkatkan Perlu keseriusan dalam menerapkan pembelajaran terkait SOP dan melengkapi fasilitas belajar, sumber belajar di sekolah 3. Keahlian dalam Pelayanan Dasar penerapan layanan prima (excellent service) Belum ada proses pelayanan yang dilakukan secara Harus adanya sikronisasi dengan menghadirkan guru tamu dari industri


9 Pelanggan (Customer Service Skills) pada industri perhotelan / industri pelayanan/industri keramahtamaha praktik di unit usaha sekolah oleh peserta didik secara langsung 2. Hard Skill No. Hard Skill yang Dipelajari di Industri Analisis Kesesuaian dengan Materi di Kurikulum/Capai n Fase/Kode Unit Skema Sertifikasi Internalisasi Soft Skill di Sekolah Hambatan/ Kendala Solusi Mengoperasikan komputer dalam pengoperasian property management system (PMS) untuk departemen front office, housekeeping, dan fnb cashier I.55HDR00.176.2 Merancang Dokumen, Laporan dan Lembar Kerja pada Komputer serta CP terkait Belum tersedianya hotel system yang mumpuni yang dapat digunakan untuk pembelajaran praktik siswa seperti halnya yang dipakai di dunia industry karena biaya sewa system yang pricey Mengupayakan membeli system hotel versi training yang sesuai dengan yang dipakai mayoritas industry pakai supaya para lulusan nanti sudah familiar dan terbiasa bekerja dengan hotel system sebelum masuk ke dunia kerja Merangkai bunga dan handuk untuk dekorasi kamar tamu (florist and towel art) dengan beberapa model yang variatif JKP.DFO2.004.01 Menerapkan Pedoman Dasar Merangkai Bunga serta CP terkait Ketersediaan variasi stok beberapa part utama dan part penunjang untuk merangkai bunga Melakukan pembelian beberapa part utama dan penunjang untuk kegiatan merangkai bunga Menggunakan media (kamera/smartpho ne/komputer) dalam pembuatan konten berbasis digital marketing melalui platform social media I.55HDR00.154.2 Mempromosikan Produk dan Jasa Kepada Pelanggan serta CP terkait Belum adanya media digital sekolah yang berfokus membuat konten mengenai kewirausahaan berbasis pada konsentrasi keahlian Mendatangkan konten creator digital/digital marketer ke sekolah


10 Menangani Linen dan Pakaian Tamu(Guest Laundry Serviec) I.55HDR00.013.2 Menangani Linen dan Pakaian Tamu Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan tugas menyediakan layanan housekeeping untuk tamu, membersihkan lokasi/area dan peralatan, dan merangkai bunga sesuai pedoman dasar. Peserta didik mampu menyiapkan kamar untuk tamu, menangani kehilangan dan penemuan barang. Peserta didik mampu menangani linen, pakaian seragam karyawan dan tamu, melaksanakan proses laundry, dan layanan laundry valet. Beluma adanya pembelajaran berbasis digital/media ajar yang digunakan masi bersifat konvesional Mengadakan in house training mengenai pembuatan bahan ajar berbasis media digital di lingkungan program keahlian perhotelan Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan standard operasional prosedur pada tiap tiap pekerjaan Pada akhir fase E peserta didik menerapkan Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability (CHSE), personal grooming, Service Attitude/hospitality attitude, teamwork and Communication skills. Belum adanya ramburambu peraturan penekanan keselamatan kerja di area ruang praktik program keahlian Meniptakan dan mendesain media penggunaan alat pelindung diri melalui desain poster aplikasi canva bersama peserta didik Membuat standard operasional prosedur dalam kegiatan praktik Bed decoration(Menyia pakan pola hiasan pada trmpat tidur tamu) Menerapkan Pedoman Dasar Merangkai Bunga Belum adanya media ajar yang mendukung terkait rangkaian bunga


11 C. Implementasi Keahlian di Industri dengan Aspek Kewirausahaan Keahlian di industri pada dasarnya dapat dikembangkan menjadi sumber wirausaha bagi sekolah, dalam hal ini penulis mengambil keahlian industri terkait keterampilan menangani pakaian tamu yang nantinya dapat di jadikan sebagai sumber pengembangan Teaching factory yang bertujuan untuk menigkatkan jiwa kewirausahaan dalam 1. Keahlian penanganan yang di dapat dari industri Dalam hal ini keahlian yang menjadi Guest Laundry Section, pencucian pakaian tamu (guest valet) dapat dibedakan menjadi : a) Guest in House Laundry, cucian tamu (laundry, dry cleaning, pressing) dari dalam hotel/tamu yang menginap di hotel. b) Outside Laundry, cucian tamu (laundry, dry cleaning, pressing) dari tamu yang tidak menginap di hotel. Dari hasil proses magang selama kurang lebih 9 hari serta mengalami langsung proses operasional kerja di departemen housekeeping, maka dihasilkan hal yang terkait dalam mengimplementasikan hal-hal yang sudah diperoleh tersebut pada pembelajaran di sekolah baik pada program keahlian ataupun pada siswa sebagai yang menerima pembelajaran hasil dari proses magang. Untuk aspek kewirausahaan yang akan diterapkan yaitu pada bidang Laundry yang bisa diterapkan di Sekolah No Capaian pembelajaran Yang telah dilaksanakan disekolah Kesulitan yang dihadapi disekolah dalam pembelajaran Hal baru yang ditemukan di industri Pengembangan pembelajaran yang akan dilakukan 1. Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan tugas menyediakan layanan laundry Pembelajran masi bersifat teori belum mencakup ke praktik kewirausahaan Belum adanya modul kolaborasi dan media pembeljaran yang masi bersifat buku sehingga kurang meningkatkan minat peserta didik Adanya alur proses pelayanan yang sistematis pada sop laundry service di hotel batiqa serta penggunaan media digital dalam promosi guest laundry service Inovasi Dalam pengembangan proses melalui portofolio digital pembelajaran laundry melalui googlesites/microsi te pembelajaran Pembuatan modul ajar kolaborasi


12 D. Rancangan Program Pembelajaran A. IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM Nama Sekolah : SMKN 1 Metro Program Keahlian : Perhotelan Mata Pelajaran : Housekeeping dan Laundry Kelas / Semester : XII / 1 Tahun : 2024 Alokasi Waktu : 6 JP Fase : F Elemen : Housekeeping dan Laundry Kolaborasi Mapel : Agama, PPKN, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Bahasa Jepang, Sejarah Indonesia, PJOK, Kewirausahaan Tema Project : Penanganan Laundry Customer / Tamu (Shoes, Linen and Shirt) Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase F, peserta didik mampu melaksanakan tugas menyediakan layanan housekeeping untuk tamu, membersihkan lokasi/ are dan peralatan, dam merangkai bunga sesuai pedoman dasar. Peserta didik mampu menyiapkan kamar untuk tamu, menangani kehilangan dan penemuan barang. Peserta didik mampu menangani linen, pakaian seragam karyawan dan tamu, melaksanakan proses laundry dan layanan laundry valet Profil Pelajar Pancasila :1.Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, danberakhlak mulia. 2. Berkebhinekaan Global 3. Mandiri 4. Bergotong Royong 5. Bernalar Kritis 6. Kreatif Sarana dan Prasarana : Washing machine, hand iron,pressing machine,marking machine, steam press, flat roll ironer, Jumlah Peserta Didik : 5 kelas B. TUJUAN PEMBELAJARAN PROJECT Jangka waktu Project : 1 bulan Tujuan Pembelajaran (Melaksanakan Proses Laundry) : Perhotelan : Peserta didik dapat menangani layanan Laundry pakaian ataupun linen dari industri Agama : Peserta didik mampu menganalisis dan menghubungkan kewajiban Catur Warna dalam kehidupan masyarakat Bahasa Indonesia : Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan pandangan berdasarkan kaedah logika berpikir dari menyimak teks prosedur secara kreatif dan mandiri PPKN : Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945 Bahasa Inggris : Peserta didik dapat berkomunikasi dalamBahasa Inggris, dalam menangani pelayanan Laundry


13 Bahasa Daerah : Peserta didik mampu menyajikan gagasan berbentuk monolog (wacana singkat) dalam pelayanan Laundry yang berisikan basa basi baso Plembang secara logis, runtut, kritis, dan kreatif Kewirausahaan : Peserta didik mampu berwirausaha Laundry PJOK : Peserta didik mampu mengevaluasi pengembangan kebugaran jasmani terkait dengan Kesehatan Matematika : Peserta didik mampu menentukan rata-rata penghasilan Laundry BK : Peserta didik mampu bertanggung jawab terkait dengan kewajibannya Pemahaman Bermakna : Penanganan Laundry yang baik dapat memuaskan (berkaitan dengan pelanggan kompetensi keahlian atau produk yang dibuat atau kehidupan sehati- hari) Pertanyaan Pemantik : 1. Pernahkah anda mencuci di rumah? 2. Pernahkah anda mencuci menggunakan mesin cuci elektrik? 3. Tahukah anda prosedur mencuci dan menyetrika yang benar? 4. Apa yang anda ketahui tentang Laundry? Model Pembelajaran : Project Based Learning Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan : Salah satu siswa secara mandiri memimpin doa bersama untuk memulai aktivitas 1) Guru menyapa siswa dan melakukan pemeriksaan kehadiran Guru menjelaskan aturan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja sebelum melakukan praktik di laboratorium praktke edotel


14 2) Kegiatan Inti : Langkah 1 : Memulai dengan pertanyaan Mendasar Aktivitas guru: Guru menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan bagaimana cara memecahkan masalah Aktivitas siswa:Mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan peserta didik Langkah 2 : Mendesain Perencanaan Project Aktivitas guru: Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan. Aktivitas Siswa : Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber


15 yang dibutuhkan. Langkah 3 : Penyusunan Jadwal Project Aktivitas guru: Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwalpembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpulan). Aktivitas siswa : Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek denganmemperhatikan batas waktuyang telah ditentukan bersama. Langkah 4 : Pelaksanaan dan Monitoring Project Aktivitas guru : Guru memantau keaktifanpeserta didik selama melaksanakan proyek,memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan. Aktivitas siswa : Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatatsetiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru. Langkah 5 : Menguji Hasil (Presentasi Project) Aktivitas guru : Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatanpeserta didik, mengukur ketercapaian standar. Aktivitas siswa : Membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat laporanproduk/ karya untuk dipaparkan{dipresentasikan} kepada orang lain. Langkah 6 : Evaluasi dan Refleksi Aktivitas guru : Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil,selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan. Akivitas Siswa : Setiap peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lainmemberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek. Kegiatan Penutup : 1) Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa 2) Guru menjelaskan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja setelah selesai praktik dibengkeL laundry 3) Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja 4) Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas dibengkel laundry Assemen Diagnostik V Formatif Sumatif Pengayaan dan Remideal : -


16 C. LAMPIRAN Lembar Kerja / Jobsheet (Gambar Kerja, Work Preparation, Form Penilaian dan Kriteria Penilaian) : - Gambar kerja project - Work project preparation - Form penilaian project - Kriteria penilaian project Bahan Bacaan (handout, acuan standarisasi; link video, dll) : Materi Laundry untuk Kelas XI dan XII Perhotelan - SMK N 1 Pracimantoro Materi Laundry untuk Kelas XI dan XII Perhotelan (Bag 2) - SMK N 1 Pracimantoro Glosarium : Laundry adalah penatu, pakaian kotor, dan cucian. Daftar Pustaka : Materi Laundry untuk Kelas XI dan XII Perhotelan - SMK N 1 Pracimantoro Materi Laundry untuk Kelas XI dan XII Perhotelan (Bag 2) - SMK N 1 Pracimantoro Metro, Mei 2024 Disahkan oleh Dibuat oleh Fahrsiyah,S.Pd Dionisius Pramadi,S.Tr.Par Kepala SMKN 1 Metro PENILAIAN PJBL I. PERSIAPAN PENILAIAN 5,0 – 6,9 7,0 - 7,9 8,0 - 8,9 9,0 - 10,0 1.1 Persiapan diri (Grooming) 1.2 Persiapan Alat laundry 1.3 Persiapan bahan pembersih 1.4 Persiapan formulir II. PROSES (SISTEMATIKA CARA KERJA) 2.1 Memilih bahan dengan benar 2.2 Menggunakan peralatan laundry dengan benar 2.3 Menggunakan peralatan laundry dengan benar


17 2.4 Memproses laundry sesuai dengan perencanaan/sop III. HASIL KERJA 3.1 Bersih 3.2 Rapi 3.3 Harum 3.4 Packing IV. SIKAP KERJA 4.1 Dapat berkerja dengan tim 4.2 Menggunakan Uniform dengan benar 4.3 Keselamatan Kerja 4.4 Dapat mengikuti prosedur kerja V. WAKTU 5.1 Dqapat menyiapkan alat dan bahan tepat waktu 5.2 Dapat memproses laundry tepat waktu 5.4 Dqapat mengembalikan laundry tepat waktu Kriteria/Rubrik penilaian project Persiapan Dapat menyiapkan 1,2,3,4 Dapat menyiapkan 1,2,3 Dapat menyiapkan 1,2 9,0 - 10,0 8,0 - 8,9 7,0 - 7,9 5,0 – 6,9 Dapat menyiapkan 1 Pelaksanaan Dapat mengerjakan sesuai 1,2,3,4 Dapat mengerjakan 1,2,3 Dapat mengerjakan 1,2 9,0 - 10,0 8,0 - 8,9 7,0 - 7,9 50 – 69 Dapat mengerjakan 1 Hasil Kerja Hasil pekerjaan sesuai 1,2,3,4 Dapat menyiapkan 1,2,3 Dapat menyiapkan 1,2 9,0 - 10,0 8,0 - 8,9 7,0 - 7,9 5,0 – 6,9 Dapat menyiapkan 1 Sikap Kerja Bekerja sesuai dengan 1,2,3,4 Dapat menyiapkan 1,2,3 Dapat menyiapkan 1,2 9,0 - 10,0 8,0 - 8,9 7,0 - 7,9 5,0 – 6,9 Dapat menyiapkan 1 Waktu Dapat menyelesaika sesuai 1,2,3,4 Dapat menyiapkan 1,2,3 Dapat menyiapkan 1,2 9,0 - 10,0 8,0 - 8,9 7,0 - 7,9 50 – 6,9 Dapat menyiapkan 1


18 Materi Pembelajaran a. Prosedur Pengambilan Cucian Tamu (Guest Laundry) Tamu yang berniat mencuciakan pakaiannya ke laundry dapat melalui beberapa cara, yaitu :menghubungi seksi order taker, menggantungkan kartu pelayanan laundry ( laundry service bag) di pintu, memberitahukan kepada room attendant atau floor captain informasi yang diterima oleh petugas di atas selanjutnya akan di informasikan kepada valet setelah menerima informasi tersebut valet menuju ke kamar tamu sambil membawa perlengkapan yang diperlukan sesampainya di kamar tamu valet mengetuk pintu kamar tamu 3x sambil menyebutkan identitasnya apabila pintu dibuka oleh tamu ucapkan salam dan katakan keperluan anda mintalah ijin kepada tamu untuk mengecek cucian setelah melakukan pengecekkan dan pada kolom hotel sudah terisi, masukkan kembali cucian ke dalam tas laundry beserta dengan list nya keluarlah dari kamar tamu ucapakan trimakasih kepada tamu tutup pintu pelan-pelan letakkan laundry pada kereta laundry bila anda membawanya isilah valet record dan bawalah cucian ke ruang laundry serahkan kepada checker checker selanjutnya akan mengecek cucian tersebut b. Prosedur Pengambilan dan Penerimaan Cucian Tamu dari Luar Sekolah (Out side laundry) Linen hotel akan datang ke sekolah untuk menyerahkan cuciannya ke hotel dengan menggunakan mobil hotel sendiri dan diterima oleh seksi counter laundry sekolah. (Flexibiity pick up and escort untuk instansi/personal lainnya) dalam artian sekolah dapat mengambil cucian tersebut ke agenyang bersangkutan seksi counter dan valet akan mengecek cucian yang dikirim oleh tamu dan mengisi kolomhotel pada laundry list masukkan kembali cucian kotor beserta dengan listnya ke laundry bag dan serahkan ke checker untuk di cek kembali Penerimaan Cucian Lena Hotel


19 Cucian lena hotel terdiri dari lena tata graha, tata hidang dan tata boga dan seragam karyawan. Teknik pengiriman lena kotor sangat bervariasi antara hotel yang satu dengan hotel yang lainnya. penerimaa cucian lena hotel (house laundry) adalah pengiriman lena kotor biasanya dilakukan oleh seorang linen attendant atau line boy. Ada juga pengirimannya dibawa langsung pleh petugas ke ruang lena atau laundry. Sedangkan untuk seragam karyawan biasanya diserahkan ke seksi uniform. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut pengembalian cucaian bersih Setelah cucian selesai di proses, di setrika dan di pack petugas laundry akan mengembalikan kepada tamu sesuai dengan waktu pesanannya Prosedur pengembalian cucian tamu hotel (guest laundry) setelah cucian selesai dipak atau digantung dan ditempel laundry list, valet akanmengumpulkannya valet membawa cucian-cucian tersebut ke kamar tamu sambil membawa laundry vocher ketuk pintu kamar tamu sambil menyebutkan identitas setelah dibuka katakan maksud dan tujuan anda setelah tamu mengecek cuciannya mintalah tamu untuk menandatangani laundry vocher ucapkan terima kasih dan tutup pintu kamar tamu pelan-pelan setelah semua laundry diserahkan kepada tamu, serahkan laundry vocher yang sudahditandatangani ke kasir kantor depan Prosedur pengembalian cucian tamu dari luar hotel (out side laundry) setelah cucian selesai dipak dan ditempel dengan laundry lilst aturlah di rak dengan rapidan teratur apabila tamu/ pelanggan mengambil cucian mintalah laudry list yang aslu dari tamu dancocokkan dengan laundry yang sudah diaatur di rak setelah cocok, serahkan kepada tamu. Apabila tamu menyelesaikan pembayarannyastempellah laundry vocher dengan stampel lunas serahkan laundry vocher beserta pembayarannya ke kantor depan 3. Prosedur Pengembalian Lena Hotel (House Laundry)Lena Food And Beverage dan Housekeeping setelah cucian selesa lena tersebut di serahkan ke general linen room beserta listnya linen attendant akan mengecek jumlah dan jenis cucian serahkanlah ke seksi/ departemen yang mengirimnya tertera di dalam linen laundry list Pakaian Seragam Karyawan untuk pakaian seragam karyawan setelah dicuci, disetrika, dan digantung maka akandibawa keruang lena setelah dicek oleh seksi uniform selanjutnya akan diataur dalam lemari karyawan Penyelesaian Administrasi Laundry


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 1 penyelesaian administrasi di laundry sangat bermanfaat untuk memudahkan perhitungan dan pengecekkan pencucian di laundry, digunakan bermacam-macam format sesuai dengan kegunaannya. Format ini dalam pengisiannya menjadi tanggung jawab masing-masing seksi daftar cucian (laundry, dry cleaning, pressing list) format ini diisi oleh tamu dan valet. Fungsinya adalah sebagai alat kontrol atas setiap pencucian di laundry. Untuk cuci biasa akan menggunakan laundry list, untuk cucian kering menggunakan dry cleaning list dan untuk pelayanan setrika saja menggenakan pressing list. Informasi atas cucian tersebut sesuai dengan saat menyerahkan dan service yang di minta. Makin cepat waktu pengembalian cucian (express) maka makin mahal biaya ongkos cuci. Laundry list di setiap hotel tidak selalu sama. Informasi yang tertera biasanya tidak terlepas dari informasi penting. Biasanya list ini dibuat rangkap tiga dengan pendistribusaib sebagai berikut : asli untuk tamu copy ke dua untuk laundry copy ke tiga untuk arsip kwitansi pembayaran/ laudry vocher laundry voucher dibuat berdasarkan laundry list, dry cleaning list, dan press list. Setiap list ini akan dibuatkan laundry voucher sendiri-sendiri meskipun dalam satu kamar. Dari laundry voucher ini dapat diketahui berapa biaya pencucian yang harus dibayar tamu. Seddangkan untuk mengisinya menjadi tanggung jawab seksi counter dan administrasi.Laundry voucher dibuat rangkap tiga dan pendistribusainya sebagai berikut : asli untuk tamu copy ke dua untuk laundry copy ke tiga untuk arsip 3. List of voucher/ daily guest laundry recapitulation list ini merupakan rekapitulasi dari laundry voucher yang umumnya dibuat dala satu shift. Dari datanya dapat kita lihat jumlah penghasilan laundry selama satu shift. List ini dibuat rangkap tiga dengan pendistribusainya sebagai berikut : asli untuk tamu copy ke dua untuk laundry copy ke tiga untuk arsip


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 2 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melaksanakan kegiatan program upskilling dan Reskilling guru berstandar industri pada bidang perhotelan tahun 2024 yang diselenggarakan selama kurang lebih 1 bulan dengan penyelenggaraan model daring dan luring 17 April – 17 Mei 2024 yang bertempat di Pusat Belajar SMKN 4 Bandar Lampung dengan Lokasi magang di Hotel Batiqa,Bandar Lampung, sebagai mitra industri tempat kegiatan magang peserta. Kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam melaksanakan pekerjaan sebagai seorang yang berkecimpung pada bidang hospitality khususnya hotelier proses penangan tamu yang dilaksanakan sangat begitu efektif dan efisien, sudah adanya sytem yang terintegrasi dengan baik sehinghga memudahkan koordinasi dengan beberapa departemen. 2. Guru dapat meningkatkan hardskill selama melakukan kegiatan magang di IDUKA, karena kami diberikan kesempatan langsung untuk dapat berperan didalamnya. 3. Guru juga dapat meningkatkan SoftSkill karena kita belajar mengenai budaya kerja di industri, dan bisa secara langsung kita terapkan ke[ada siswa dilingkungan sekolah masing masing. 4. Sebagai sumber refrensi bagi guru dalam meningkatkan kompetensi khususnya pada bidang perhotelan sekaligus meng upgrade pada bidang keilmuan yang dipelajari yang berstandar industri. B. Saran 1. Program upskilling dan reskilling diharapakan bisa terus berlanjut untuk semua jurusan vokasi, hal ini berdampak positif terutama dalam hal peningkatan sumber daya pengeajar pada bidang produktif atau kejuruan. 2. Diharapkan Pusat Belajar tidak hanya dijadikan tempat uji kompetensi saja namun juga bisa dijadikan tempat untuk belajar berbagi ilmu terutama dalam mengembangkan manajerial sekolahnya. 3. Agar kedepan terkait tempat magang bisa lebih disesuaikan dengan level uji kompetensi yang di ujikan, ini dimaksudkan agar unit kompetensi yang dipelajari tidak hanya pemahaman secara teori saja namun juga di tempat magang kebutuhan akan unit tersebut meng cover unit tersebut secara praktik..


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 3 LAMPIRAN 1. Foto Kegiatan pada saat melaksanakan pekerjaan/Bukti penyelesain pekerjaan


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 4


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 5


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 6


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 7


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 8


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 9 2. Sumber Dokumen


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 10


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 11


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 12 3. Buku Rekaman Kerja


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 13


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 14


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 15


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 16


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 17


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 18


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 19


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 20


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 21


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 22


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 23


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 24


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 25


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 26


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 27


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 28


Teaching Project Magang Industri Program Upskilling dan Reskilling Dionisius Pramadi 29


Click to View FlipBook Version