Pengertian Interaksi Desa dan Kota
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), interaksi berarti hal yang saling melakukan
aksi, berhubungan, dan saling mempengaruhi. Dapat kita pahami bahwa interaksi desa dan kota
sebagai keterkaitan lintas ruang yang tercermin dalam arus orang, barang, jasa, keuangan, dan
informasi antara desa dan kota. Interaksi antara desa dan kota antara lain dapat terlihat pada arus
urbanisasi dan arus permintaan dan penawaran barang kebutuhan sehari-hari.
Pola Interaksi
Interaksi desa dan kota dapat terjadi ketika desa dan kota saling bertindak dan bereaksi,
melakukan adaptasi dan menyesuaikan dalam suatu hubungan yang sistematis. Untuk
menganalisis dan meramalkan pola interaksi antara desa dan kota dapat menggunakan beberapa
teori, yaitu :
1. Teori Gravitasi
Menurut teori ini kekuatan interaksi antara dua wilayah sama dengan jumlah populasi kedua
wilayah dengan kuadrat jarak antara kedua wilayah.
2. Teori titik henti
Teori ini digunakan untuk memperkirakan posisi garis batas terluar yang memisahkan wilayah-
wilayah dominan yang menjadi lingkup pengaruh dari dua buah pusat wilayah yang
berdampingan. Titik henti menjadi titik ekuilibrium (keseimbangan) jarak daya tarik setiap
wilayah yang berdampingan itu.
3. Teori potensi penduduk
Nilai potensi penduduk menggambarkan berapa besar kemungkinan penduduk di suatu wilayah
untuk mengadakan pergerakan (migrasi) atau berinteraksi dengan wilayah lain.
4. Teori grafik
Teori grafik digunakan oleh para ahli geografi untuk menggambarkan struktur tata ruang
jaringan transportasi. Perluasan jaringan transportasi secara langsung berkaitan dengan
peningkatan permintaan akan fasilitas transportasi untuk memindahkan barang dan orang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Desa dan Kota
Desa dan kota merupakan dua wilayah yang berbeda baik dalam aktivitas ekonomi, sumber daya
alam, maupun potensi penduduk. Sehingga dengan adanya perbedaan tersebut membuat dua
wilayah saling melakukan interaksi. Interaksi antarwilayah menurut Edward Ullman dipengaruhi
oleh tiga faktor, yaitu :
1. Wilayah yang saling melengkapi (regional complementary). Hal ini terjadi karena adanya
perbedaan dalam berbagai aspek antar dua wilayah.
2. Kesempatan untuk saling intervensi (intervening opportunity). Artinya ada kesempatan bagi
kedua wilayah untuk berinteraksi karena keduanya saling membutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak dapat mereka penuhi sendiri.
3. Kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spatial transferability). Hal ini sangat
bergantung pada faktor jarak, biaya angkut atau transportasi, dan kelancaran transportasi.
Zona Interaksi
Interaksi desa dan kota dapat menimbulkan pengaruh yang berbeda pada setiap zona. Pengaruh
pada setiap zona sangat tergantung pada jarak zona terhadap pusat kota. Semakin jauh dari pusat
kota, maka semakin lemah interaksinya. Jadi kuat lemahnya interaksi antara desa dan kota
tergantung jarak dari kedua daerah tersebut.
Dampak Interaksi Desa dan Kota
Menurut sifatnya, interaksi desa dan kota dapat menimbulkan beberapa perubahan berikut :
1. Secara ekonomi
Perubahan yang terjadi dapat meliputi meningkatnya pendapatan penduduk seiring dengan
penambahan volume perdagangan.
2. Secara sosial
Perubahan yang tampak adalah meningkatnya intensitas hubungan antara desa dan kota sehingga
terjadi saling ketergantungan.
3. Secara budaya
Terlihat perubahan baik di desa maupun di kota. Contohnya terjadi peningkatan Pendidikan di
desa yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sekolah.
Interaksi desa dan kota tentu saja memberikan dampak tertentu baik bagi desa maupun kota.
Dampak yang muncul dapat bersifat positif maupun negatif. Berikut dampak positif bagi desa,
yaitu :
1. Pengetahuan penduduk desa meningkat karena adanya sebaran informasi dari kota dan
proses Pendidikan.
2. Penduduk desa dapat mengenal teknologi baru khususnya yang terkait dengan dunia
pertanian.
3. Hubungan antara desa dan kota semakin terbuka dengan adanya perluasan sarana dan
prasarana transportasi.
4. Penetrasi budaya kota yang positif, seperti pandangan yang rasional dan ilmiah dalam
kehidupan masyarakat desa.
Selain dampak positif, ada juga dampak negatif bagi desa, yaitu :
1. Terjadinya urbanisasi yang menyebabkan berkurangnya tenaga produktif di desa.
2. Terbuka kemungkinan pola hidup negatif yang terjadi di kota mempengaruhi pola hidup di
desa yang tradisional.
Bagi kota sendiri, dampak positif adanya interaksi desa dan kota adalah
1. Tersedianya tenaga kerja dari desa.
2. Kebutuhan akan bahan mentah dan barang-barang hasil pertanian terpenuhi.
Selain dampak positif, ada juga dampak negatif bagi kota, yaitu :
1. Penduduk kota semakin padat.
2. Banyaknya pengangguran.
3. Munculnya berbagai macam kriminalitas.
4. Kota menjadi semakin macet dan kotor.
5. Berkembanganya pemukiman kumuh.
6. Infrastruktur kota terganggu.
7. Lingkungan menjadi tidak sehat, dan lain sebagainya.