HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN
KADAR
HEMOGLOBIN
Muhammad Yasman
PO714203211019
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan metode
pemeriksaan hemoglobin
2. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip
kerja pemeriksaan hemoglobin
3. Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan
alat dan bahan pemeriksaan hemoglobin
4. Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur
kerja pemeriksaan hemoglobin
5. Mahasiswa mengetahui sumber kesalahan
dalam pemeriksaan hemoglobin
Metode Tallquist
“Metode Tallquist adalah metode pemeriksaan
hemoglobin dengan membandingkan darah asli dengan
suatu skala yang bertingkat-tingkat (warna standar
yang tersedia pada buku tallquist), yang dimulai dari
warna merah muda hingga merah tua (mulai
10%-100%).”
Hasil yang dibaca menunjukkan satuan % nilai Hb
dengan metode Tallquist. Sebagai konversi g/dL,
nilai 100 setara dengan 15,6 g/dL. Tingkat kesalahan
dari pemeriksaan ini adalah 25-50%.
Contoh Pemeriksaan
→ →Diketahui : Kadar Hb Perhitungan : 100% 80% 80/100 x 15,6 =
80% 15,6% 12,5 g/dL
✘ Skala Tallquist dan kertas uji atau test paper
✘ Swab Alkohol
✘ Hemolet Steril
✘ Handscoonr
✘ Tisue Kertas
✘ Tempat Sampah Medis
Ambil selembar tisu kertas Buang tetesan darah
dari booklet Tallquist pertama, lalu ambil tetesan
darah kedua dan teteskan
Usap ujung jari tengah atau ditengah kertas uji
jari manis yang akan
diperiksa dengan swab Tunggu selama 15 detik,
alkohol lalu bandingkan sampel
pada kertas uji dengan
Pegang ujung hemolet skala Tallquist, catat
dengan tangan yang telah skalanya
memakai handscoon, lalu
tusuk jari tersebut
Metode Tallquist memiliki
tingkat ketepatan pemeriksaan
yang kurang tepat dengan
tingkat kesalahan 25-50%
Metode ini tidak dianjurkan
untuk digunakan karena tingkat
akurasinya yang rendah, kecuali
dalam keadaan darurat
Metode CuSO4 (Falling Drop)
“Pemeriksaan Hemoglobin dengan cupri sulfat adalah
mengukur kadar hemoglobin berdasarkan perbedaan
berat jenis darah dengan berat jenis suatu cupri
sulfat”.
Metode ini digunakan pada skrining donor darah
untuk menentukan kadar hemoglobin pendonor. Dasar
pemeriksaan ini adalah tetesan darah dimasukkan ke
dalam larutan cupri sulfat yang memiliki berat jenis
(BJ) 1,053.
Tetesan darah yang tenggelam menunjukkan kadar
Hb lebih dari 12,5 g/dL sehingga dapat dijadikan
pendonor. Mengingat ketelitian yang masih kurang,
metode ini hanya dapat digunakan untuk pemeriksaan
yang bersifat massal, misalnya donor darah. Setiap 20-
30 pemeriksaan, larutan cupri sulfat harus diganti
dengan yang baru.
Nilai Rujukan
Darah tenggelam menunjukkan kadar Hb
diatas 80% (>12,5 g/dL)
Darah melayang menunjukkan kadar Hb
berkisar 80% (=12,5g/dL)
Darah terapung menunjukkan kadar Hb
dibawah 80% (<12,5 g/dL)
✘ Beaker Glass
✘ Pipet Pasteur
✘ Kapas
✘ Lanset
✘ CuSO4
✘ Alkohol 70%
Persiapkan alat dan bahan Ambil darah dengan
yang dibutuhkan menggunakan pipet
pasteur
Persiapkan larutan cupri
sulfat dengan berat jenis Teteskan darah diatas
1,053 larutan cupri sulfat dengan
ketinggian kurang lebih 2-3
Lakukan sterilisasi pada cm
area kulit yang akan
dilakukan pengambilan Perhatikan darah tersebut
hingga 15 detik, baca dan
Lakukan tusukan perifer, catat hasil yang didapatkan
hapus tetesan darah yang
pertama keluar
Metode Sahli
“Hemoglobin diubah menjadi asam hematin kemudian
warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan
standar dalam alat (Hemoglobinometer)”.
✘ Lanet
✘ Hemoglobinometer/Hemometer
✘ Tabung Pengencer ✘ HCL 0,1 N
✘ Pipet Hb ✘ Aquades
✘ Pipet Tetes
✘ Selang Penghisap
✘ Batang Pengaduk
✘ Batang Pengaduk
Masukkan HCl 0,1N ke AIsap kembali isi tabung ke
dalam tabung pengencer dalam pipet kemudian alirkan
sampai tanda 2 kembali isi pipet ke dalam
Isap darah kapiler dengan tabung. Lakukan hal ini 2-3 kali
pipet Hb sampai tanda 20 agar sisa-sisa darah terbilas ke
µl dalam tabung
Hapus darah yang melekat Tiga menit setelah darah
disisi luar ujung pipet tercampur dengan HCl,
baca hasilnya dengan
Segera alirkan darah dari membandingkan dengan
pipet ke dasar tabung warna standar dan dibaca
pengencer. Catat waktu pada miniskus bawah.
saat darah dicampurkan ke
dalam HCl
Metode Cyanmethemoglobin
“Prinsip dasar metode cyanmethemoglobin adalah
mengubah hemoglobin darah menjadi
sianmethemoglobin dalam larutan drabkin, yang berisi
kalium sianida dan kalium ferisianida. Larutan drabkin
yang digunakan untuk mengubah hemoglobin,
oksihemogolobin, methemoglobin dan
karboksihemoglobin menjadi sianmethemoglobin
sedangkan sulfhemoglobin tidak berubah karena tidak
diukur”.
✘ Spektrofotometer atau fotometer dengan filter 540 nm
✘ Klinipet dan tip
✘ Larutan Drabkin
✘ Tissue
Ke dalam tabung reaksi Campur larutan ini dengan
dimasukkan 5 ml larutan cara menggoyang-goyangkan
drabkin tabung secara perlahan-lahan
hingga larutan menjadi
Diisap darah kapiler 20 µl dengan homogen, dan biarkan selama
pipet mikro atau pipet sahli. 3 menit
Kelebihan darah yang melekat
pada bagian luar pipet dihapus Baca dengan
dengan kain kasa kering / tisue spektrofotometer pada
Panjang gelombang 540
Darah dalam pipet nm, sebagai blanko
dimasukkan ke dalam digunakan larutan drabkin
tabung reaksi yang berisi
larutan drabkin Kadar Hb ditentukan
dengan perbandingan
Pipet dibilas beberapa kali antara absorban sampel
dengan larutan drabkin dengan absorban standar
tersebut
Metode Poct
“Prinsip pemeriksaan yang digunakan yaitu dengan
prinsip reflectance (pemantulan) yaitu membaca warna
yang terbentuk dari sebuah reaksi antara sampel yang
mengandung bahan tertentu dengan reagen yang ada
pada sebuah strip, selanjutnya warna yang terbentuk
dibaca oleh alat”.
Ambil 1 strip uji, masukkan Setelah 30 detik, layer akan
ke dalam alat pengukur menampilkan hasil
dan secara otomatis alat pemeriksaan kadar
akan hidup. hemoglobin
Layar akan menampilkan nomor
kode strip, yaitu nomor kode
yang sama dengan kode
pembungkus strip. Kemudian
akan terlihat gambar tetesan
darah
Teteskan sampel darah
pada zona reaksi strip uji
Penggunaan instrument Pemeriksaan dapat
sangat praktis, mudah dan dilakukan secara mandiri
efisien tanpa perlu mengunjungi
laboratorium atau sarana
Penggunaan jumlah sampel pelayanan kesehatan
yang sedikit
Mengurangi waktu
Mengurangi atau kunjungan klinik rawat
meniadakan tahap pra jalan, dan penggunaan
analitik sehingga waktu tenaga kesehatan
mengurangi kemungkinan yang optimal.
kesalahan pada tahap ini
Hasil dapat diketahui
dengan cepat
Jenis pemeriksaan masih Biaya pemeriksaan lebih
terbatas mahal apabila
dibandingkan dengan
Akurasi dan presisi hasil biaya pemeriksaan di
pemeriksaan POCT belum sebaik laboratorium klinik
hasil dari laboratorium klinik
Pemeriksaan masih
Proses QC (Quality Control) menggunakan prosedur
belum baik yang invasif
Proses dokumentasi hasil
belum baik, karena
biasanya alat ini belum
dilengkapi dengan sistem
identifikasi pasien, printer,
dan belum terkoneksi
dengan sistem informasi
laboratorium
Metode Elektroforesa Hemoglobin
“Proses elektroforesis memanfaatkan muatan listrik
yang berbeda pada tiap jenis hemoglobin. Selama
prosedur berlangsung, sebuah aliran listrik dialirkan
melalui hemoglobin dari sampel darah yang diambil. Hal
ini menyebabkan jenis-jenis hemoglobin yang berbeda
akan terpisah dan membentuk kelompok masing-
masing.”.
Tidak ada persiapan khusus untuk melakukan tes ini,
namun jika pernah mendapatkan transfusi darah dalam
3 bulan terakhir, maka kadar hemoglobinnya bisa
berubah. Atau jika pasien mengkonsumsi obat zat besi
maka wajib diberitahukan ke dokter.
✘ Minicap Capillary Electroforesi
✘ Buffer pH 9,4
✘ Homolysing Solution
✘Wash Solution
✘Sampel darah dengan Antikoagulan (EDTA
Sitrat atau Heparin)
Buka pintu reagen bay, periksa Tutup pintu MINICAP dan
apakah buffer, wash solution, Analisis akan berjalan
cup dan aqua destilata sudah secara otomatis.
tersedia dan terpasang pada
tempatnya. Setelah semua rangkaian
proses elektroforesis
Pilih program elektroforesis selesai, keluarkan semua
hemoglobin pada menu sampel dan kontrol
Masukkan sampel dan
control ke dalam rotating
sampler. Letakkan sampel
pada posisi 1-26, posisi 27
diletakkan 5 ml hemolysing
solution dan pada pososisi
28 diletakkan control
normal HbA2