Aku Kartini
Wikan Satriati
Fanny Santoso
Di negeriku, banyak anak
perempuan tidak dapat
bersekolah. Sekolah hanya
untuk anak laki-laki atau
anak bangsawan saja.
1
Untunglah ayahku seorang
bupati. Aku bisa bersekolah
setiap hari.
2
Aku senang di sekolah. Aku
punya banyak sahabat.
Aku ingin terus bersekolah,
bahkan ketika teman-teman
sebayaku berhenti.
3
Sampai suatu hari ...,
ayahku bilang, ”Sekolahmu
cukup sampai di sini, Kartini.
Anak perempuan tidak perlu
sekolah tinggi-tinggi.”
4
Aku tidak boleh menyerah.
Aku mau belajar! Aku mau!
Aku pasti bisa.
5
Dari membaca buku, aku
menciptakan pola sulaman
baru.
6
Dari membaca buku,
aku menciptakan resep
masakan baru.
7
Teman-temanku jadi
ingin belajar bersama.
Sama seperti aku, mereka
bersemangat untuk belajar.
8
Namun,
satu per satu mereka tidak
diizinkan datang lagi. Adat
mengharuskan mereka
tinggal di rumah.
9
Kusampaikan kegelisahanku
kepada sahahat-sahabatku
di negeri seberang.
10
Mereka terus
menyemangatiku. Aku tidak
boleh menyerah. Aku ingin
terus berbagi.
11
Aku tahu! Aku bisa
membantu perempuan-
perempuan di negeriku.
12
Jika mereka tidak dapat
datang ke sini, tulisanku
yang akan mendatangi
mereka!
13
Tulisan-tulisan itu melintasi
tembok penghalang dan
adat yang mengurung kami.
14
Buah pikiranku akan abadi,
meskipun aku sudah tidak
ada lagi.
15
RA Kartini adalah salah
seorang pahlawan
nasional Indonesia. Hari
kelahirannya pada 21 April
18 79 kemudian diperingati
setiap tahun sebagai Hari
Kartini. Sejak kecil Kartini
senang belajar. Dia juga
gigih memperjuangkan agar
kaum
perempuan pada masanya
mendapat kesempatan
belajar. Semboyan yang
dipegangnya adalah ”Aku
16
mau!” karena dengan itu dia
bisa mengatasi kesusahan
dan rintangan. Buah
pikirannya dia sampaikan
dalam surat-surat kepada
para sahabatnya. Surat-
surat tersebut kemudian
dikumpulkan dalam buku
berjudul Habis Gelap
Terbitlah Terang.
17
©20
19 ,The Asia Foundation.
Proyek pengembangan
buku ini menampilkan para
perempuan tangguh (the
mighty girls and women)
sebagai tokoh cerita
dengan melibatkan penulis,
ilustrator, editor, dan
desainer perempuan. Buku
ini dikembangkan melalui
workshop pengembangan
buku yang diadakan atas
kerja sama Yayasan Litara
18
dan The Asia Foundation
dengan dukungan Estee
Lauder. Pendampingan
dan penyuntingan cerita,
teks, ilustrasi dan desain
dilakukan oleh Yayasan
Litara. Yayasan Litara
adalah lembaga nirlaba
yang mengembangkan
literasi dan buku anak. ©20
19 ,The Asia Foundation.
The book creation project
features mighty girls
and women as the main
19
character(s) of the story
and involve female writers,
illustrators, editors, and
designers. This book
was created through a
book creation workshop
conducted in collaboration
between Litara Foundation
and The Asia Foundation
with the support of Estee
Lauder. The workshop and
professional development,
along with the editing
and design of this book,
20
was conducted by Litara
Foundation.
21
Brought to you by Original Story
Aku Kartini (I Am Kartini), Author: Wikan Satriati.
Let’s Read is an initiative of The Asia Foundation’s Books Illustrator: Fanny Santoso. Published by The Asia
for Asia program that fosters young readers in Asia and Foundation - Let’s Read, © The Asia Foundation -
Let’s Read. Released under CC BY-NC 4.0.
the Pacific.
booksforasia.org This work is a modified version of the original
To read more books like this and get further information story. © The Asia Foundation, 2019. Some rights
about this book, visit letsreadasia.org. reserved. Released under CC BY-NC 4.0.
For full terms of use and attribution,
http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
22