The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kelompok 1:
-Rizka Nuraini
-Crisvanny Putri
-Harista Putri Purgita
-Rozik Fadilah
-Mutiara Qolbu

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by XII IPS 2, 2022-04-09 11:52:41

Perang Teluk 1 dan 2

Kelompok 1:
-Rizka Nuraini
-Crisvanny Putri
-Harista Putri Purgita
-Rozik Fadilah
-Mutiara Qolbu

Keywords: Kelompok 1

PERANG TELUK I & II

Perang Teluk I adalah bentuk konfrontasi politik dan militer yang melibatkan Irak dan Iran.
Perang ini berlangsung pada tahun 1980 hingga 1988 di kawasan Teluk Persia. Oleh karena itu,
perang antara Irak dan Iran sering disebut sebagai Perang Teluk I. Terjadinya Perang Teluk I antara
Irak dan Iran disebabkan oleh adanya masalah yang kompleks dan saling berkaitan antara kedua
negara. Beberapa faktor yang menjadi latar belakang Perang Teluk I, yaitu sebagai berikut:

 Adanya konflik antara etnis Arab (Irak) dan etnis Persia (Iran).
 Konflik antara mazhab Sunni (Irak) dan Syiah (Iran).
 Pengaruh konflik sejarah kedinastian besar Islam antara dinasti Umayyah dan

Abasiyyah.
 Presiden Irak (Saddam Husein) menentang Revolusi Islam di Iran karena dianggap

dapat menyebabkan instabilitas ekonomi dan politik di Irak.
 Sengketa wilayah perbatasan negara antara Irak dan Iran.

Perang Teluk II merupakan konflik antara Irak dengan Kuwait yang kemudian berkembang
menadi perang Irak melawan pasukan multinasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Perang
Teluk II diawali dengan adanya invasi Irak atas Kuwait 2 Agustus 1990 dengan strategi gerak
cepat yang langsung menguasai Kuwait. Emir Kuwait Syeikh Jaber Al Ahmed Al Sabah segera
meninggalkan negaranya ke Arab Saudi dan Kuwait dijadikan provinsi ke-19 Irak dengan nama
Saddamiyat Al-Mitla. Beberapa faktor yang menjadi latar belakang terjadinya Perang Teluk II,
sebagai berikut:

 Utang luar negeri Irak yang besar terhadap negara-negara penghasil minyak di
Timur Tengah.

 Kekecewaan Saddam Husein (Presiden Irak) terhadap negara-negara Timur Tengah
yang dulu pernah beraliansi dengan Irak saat Perang Teluk I, khususnya Uni Emirat
Arab dan Kuwait.

 Anjloknya harga minyak dunia karena adanya pelanggaran kebijakan OPEC yang
dilakukan oleh Kuwait dan Uni Emirat Arab. Hal tersebut memperberat kondisi
ekonomi Irak sebagai negara yang bergantung pada penghasilan dari ekspor
minyak.

 Ambisi Saddam Husein untuk menjadi pemimpin dunia Arab.

Upaya Penyelesaian Perang Teluk I

Penyelesaian Perang Teluk I, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan Resolusi No. 598 pada
tanggal 20 Juli 1987. Resolusi ini berisi usulan untuk dilakukannya genjatan senjata antara Irak
dan Iran. Namun Irak dan Iran menolak usulan tersebut. Pada akhir Juli 1988, Iran menyatakan
kesediaannya untuk menerima usul genjatan senjata dan diberlakukannya kembali perjanjian
Algier seperti yang tercantum dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 598. Iran mendapat
kompensasi dan Irak sebesar 150 juta dolar Amerika Serikat pertahun.

Upaya Penyelesaian Perang Teluk II

Berakhirnya perang teluk ditandai dengan pengumuman yang disampaikan Presiden Amerika
Serikat George Bush bahwa Irak menyetujui 12 resolusi yang diajukan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB).Dalam pidatonya yang disiarkan secara langsung oleh televisi di seantero AS, Bush
menyebut pertanda perang sudah berakhir salah satunya adalah kalahnya Irak. Berakhirnya perang
teluk bukan hanya karena AS. Namun, disebabkan peran aktif 32 negara yang terlibat dalam
sebuah operasi militer jelang berakhirnya perang teluk. Salah satu permintaan PBB yang paling
atas dalam 12 resolusi tersebut adalah Irak harus mengembalikan seluruh tawanan dari negara-
negara sekutu. Selain itu ribuan warga Kuwait yang sempat disandera di Irak, harus pula
dikembalikan. Pengembalian mesti dilaksanakan secepat mungkin. PBB juga menyatakan, Irak di
masa depan tidak boleh melakukan klaim apa pun di terhadap tanah Kuwait. Mereka juga harus
membayar semua kompensasi seluruh warga Kuwait yang terluka akibat perang. Upaya untuk
membebaskan Kuwait dari militer Irak berlangsung dalam waktu sangat lama. Perang darat kurang
lebih terjadi 1.000 jam tanpa henti. Irak semakin terpukul mundur saat pasukan sekutu berhasil
menahan 80 ribu tentara Negeri 1001 Malam. Akibatnya dalam beberapa hari militer negara yang
saat itu dipimpin Saddam Hussein ini menyerah. Berakhirnya perang teluk disambut meriah warga
Kuwait. Bunyi senapan yang ditembakan ke udara terdengar di seluruh Ibukota Kuwait City.
Meski gembira, suka cita Kuwait tak sempurna. Irak masih berulah. Militer mereka membakar
ladang minyak di salah satu wilayah Kuwait yang menyebabkan langit berwarna hitam pekat.
Kuwait dan pasukan sekutu memang mengklaim kemenangan, tapi pengakuan serupa juga
disampaikan Irak. Tanpa alasan jelas mereka pun mengaku telah memenangkan perang.

Dampak Perang Teluk I

Perang Teluk I membawa dampak yang besar bagi aspek sosial, ekonomi dan politik masyarakat
internasional, sebagai berikut:

 Menyebabkan fluktuasi harga minyak dunia.
 Terjadinya krisis politik dan sosial di kawasan Timur Tengah.
 Terganggunya pelayaran internasional di kawasan Teluk Persia.
 Menyebabkan kerugian sekitar 300.000.000.000 Dollar Amerika Serikat.

Dampak Perang Teluk II

 Ladang-ladang minyak Kuwait rusak berat karena dibakar oleh Irak.
 Negara dan perekonomian Irak rusak berat karena gempuran tentara multinasional dan

blokade ekonomi serta embargo yang diterapkan PBB Peranan.
 Amerika Serikat semakin kuat di Timur Tengah.
 Kekuatan Israel semakin tidak ada tandingannya..
 Timbulnya semangat anti-Amerika.
 Perpecahan negara-negara Arab.
 Irak membayar ganti rugi.

 Irak harus mengizinkan tim inspeksi nuklir PBB memeriksa nuklir Irak.
 Irak kena embargo ekonomi.

Adapun contoh konflik lain di Timur Tengah salah satunya adalah Konflik Israel-Palestina.

Kawasan Palestina pada masa lalu dikenal sebagai Kanaan, Yudea dan Tanah Suci. Pada tahun
1000-586 Masehi, Palestina adalah negara Yahudi yang menjadi jajahan Babilonia, Persia,
Macedonia dan beberapa kerajaan Yunani. Baru pada tahun 636 Masehi, wilayah ini mulai berada
di bawah kekuasaan Islam.

Latar Belakang Konflik Israel-Palestina

Awal konflik Palestina dan Israel terjadi pasca Perang Dunia I. Di mana Inggris sebagai pemenang
Perang Dunia I memberikan wilayah kepada bangsa Yahudi melalui Deklarasi Balfour (1917).
Dari peristiwa ini, bangsa Yahudi menganggap bahwa kawasan Palestina adalah tanah air mereka.

Dilain pihak, masyarakat Islam Palestina memiliki pendirian tersendiri terkait permasalahan klaim
wilayah. Dalam buku Timur Tengah dalam Pergolakan (1982) karya Kirdi Dipoyudo, masyarakat
Islam Palestina menganggap bahwa Inggris memaksakan pendirian negara Yahudi di kawasan
Palestina yang bertentangan dengan keinginan mayoritas masyarakat Palestina. Selain itu,
masyarakat Palestina juga menganggap bahwa negara-negara Barat berusaha untuk menyelesaikan
masalah pengungsi Yahudi di Eropa dengan merebut wilayah di negeri Arab.

Penyebab Konflik Israel dan Palestina

Konflik Israel dan Palestina dapat dikatakan sebagai perang kedaulatan. Di mana, beberapa pihak
saling berebut kekuasaan atas satu daerah tertentu.

 Palestine Liberation Organization, yakni organisasi pembebasan Palestina yang
mempunyai tujuan untuk memerdekakan Palestina.

 Hamas & Fatah yakni dua partai politik yang paling dominan di Palestina.
 Jihad Islamiyah, yakni organisasi perlawanan Palestina yang mempunyai misi

menghancurkan negara Israel dan mendirikan negara Islam.
 Otoritas Palestina alias pemerintah Palestina.
 Jalur Gaza, yakni pihak yang berada di kawasan di pantai timur Laut Tengah yang

berbatasan dengan Mesir dan Israel.

Dampak Konflik Israel-Palestina

 Munculnya sentimen anti Yahudi di beberapa negara Islam.
 Munculnya solidaritas umat Islam dunia untuk mendukung perjuangan Palestina.
 Terjadi krisis politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah.

Kelompok 1 kelas XII IPS 2 :

- Rizka Nuraini (29)
- Crisvanny Putri (8)
- Harista Putri Purgita (16)
- Mutiara Qolbu (20)
- Rozik Fadilah (30)


Click to View FlipBook Version