The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Muhajirincampus, 2023-12-17 06:51:29

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Dosen Pengampu : Arief Rachmawan Assegaf, SE., MM Disusun Oleh : Muhajirin 2334021075 2023 FAKULTAS AKUNTANSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA PAPER PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


DAFTAR ISI .............................................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1 1.2. Tujuan............................................................................................................................... 2 1.3. Manfaat............................................................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 4 2.1. Pancasila........................................................................................................................... 4 2.2. Benturan dan Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari............................. 4 2.3. Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Paradigma Berpikir dan Bersikap............................. 6 BAB III PENUTUP....................................................................................................................... 8 3.1. Kesimpulan....................................................................................................................... 8 3.2. Pertanyaan ........................................................................................................................ 8 ii DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................................. ii ABSTRAK ..................................................................................................................................... i


1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar belakang munculnya Pancasila sebagai suatu sistem filsafat erat kaitannya dengan perjalanan sejarah Indonesia, khususnya dalam konteks perjuangan kemerdekaan dan pembentukan negara. Berikut ini latar belakang Pancasila sebagai sistem filsafat : A. Perjuangan Kemerdekaan Indonesia : Pancasila lahir dari perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda. Pada saat itu, muncul kebutuhan untuk membentuk identitas nasional yang dapat memperoleh dukungan dari berbagai masyarakat dengan perbedaan etnis, agama, dan budaya. B. Kebutuhan Satu Ideologi Bersama : Untuk menyatukan perjuangan kemerdekaan, para pemimpin dan tokoh nasionalis menyadari perlunya ideologi bersama yang dapat menjadi landasan dan panduan bagi negara yang baru merdeka. Pancasila dianggap sebagai jawaban untuk mengintegrasikan keberagaman Indonesia. C. Kontribusi Para Pemikir dan Tokoh Nasional : Beberapa tokoh nasionalis seperti Sukarno, Mohamed Hatta, dan para pemikir lainnya berperan penting dalam merumuskan dan mengembangkan Pancasila sebagai dasar filsafat nasional. Hal ini terinspirasi dari nilai-nilai lokal, budaya dan kearifan lokal Indonesia. D. Konteks Sosial dan Keberagaman : Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keberagaman suku, agama, bahasa dan budaya. Pancasila muncul menyikapi keberagaman tersebut dengan menekankan persatuan, kesatuan, dan menghargai perbedaan sebagai bagian penting dalam kehidupan berbangsa.


2 E. Pembentukan Negara dan Konstitusi : Pancasila secara resmi diakui sebagai dasar filsafat negara melalui Pembukaan UUD 1945. Hal ini mencerminkan tekad para pendiri negara untuk meletakkan dasar yang kokoh bagi bangsa Indonesia yang baru berdiri. F. Respons Terhadap Ideologi Asing : Dunia internasional pada saat itu diwarnai oleh pergulatan ideologi, khususnya antara kapitalisme dan komunisme. Pancasila lahir sebagai alternatif yang tidak terikat dengan ideologi asing sehingga dapat mencerminkan nilai-nilai kedaerahan dan nasional. G. Asas Gotong Royong dan Kesejahteraan Sosial : Pancasila menekankan prinsip gotong royong, keadilan sosial, dan kesejahteraan bagi semua. Hal ini mencerminkan keinginan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan adil di mana seluruh warga negara dapat menikmati hasil pembangunan dan kemajuan negara. Pancasila muncul sebagai sistem filosofis sebagai respons terhadap dinamika perjuangan kemerdekaan, kebutuhan akan jati diri bangsa, dan kondisi sosial politik saat itu. Sebagai landasan negara, Pancasila tetap memegang peranan penting meski menghadapi berbagai tantangan dan perubahan seiring berjalannya waktu. 1.2. Tujuan Tujuan Pancasila sebagai sistem filosofis mencakup beberapa aspek penting yang berkontribusi terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Berikut beberapa tujuan pokok Pancasila sebagai sistem filsafat : A. Menciptakan Kehidupan Bermasyarakat yang Harmonis. B. Menegakkan Keadilan dan Kesetaraan. C. Menyelenggarakan Pemerintahan yang Demokratis. D. Menumbuhkan Sikap Kebangsaan dan Nasionalisme.


3 E. Menghargai Keragaman Sosial dan Budaya. F. Mendorong Pembangunan Berkelanjutan. G. Menyediakan Dasar Hukum dan Moral. 1.3. Manfaat Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memberikan berbagai manfaat penting bagi masyarakat Indonesia dan negara secara keseluruhan. Berikut beberapa manfaat utama penerapan Pancasila sebagai sistem filsafat : A. Dasar Kesatuan Bangsa. B. Pengakuan dan Penghormatan Terhadap Keberagaman. C. Landasan Moral dan Etika. D. Prinsip Keadilan Sosial. E. Demokrasi dan Musyawarah. F. Stabilitas Politik dan Sosial. G. Karakter Bangsa yang Kuat. H. Pandangan Terhadap Hubungan Internasional. I. Pendidikan dan Pembentukan Karakter. J. Pemeliharaan Lingkungan Hidup.


4 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pancasila Pancasila adalah falsafah dan ideologi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta dan terdiri dari dua kata: “Pancha” yang berarti lima dan “Sila” yang berarti asas atau asas. Pancasila merupakan seperangkat nilai inti yang menjadi pedoman kehidupan masyarakat Indonesia. Kelima prinsip tersebut adalah : A. Ketuhanan Yang Maha Esa B. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap C. Persatuan Indonesia D. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan E. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia melalui pembukaan UUD 1945. Filosofi inilah yang menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kehidupan sosial di Indonesia. Pancasila tidak hanya menjadi landasan hukum tetapi juga menjadi jati diri bangsa yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. 2.2. Benturan dan Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari Konflik dan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mencerminkan dinamika kompleks dari berbagai nilai dan prinsip yang terkandung dalam sistem filsafat tersebut. Meskipun Pancasila memberikan landasan yang kokoh bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, namun dalam praktiknya terdapat situasi yang dapat menimbulkan kontradiksi dan tantangan dalam perwujudan nilai-nilai tersebut. Berikut contoh konflik dan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari :


5 A. Benturan Nilai Agama dan Kemanusiaan (Sila Pertama dan Kedua). B. Benturan Antara Persatuan dan Kebebasan Individu (Sila Ketiga). C. Benturan Antara Demokrasi dan Otoritas (Sila Keempat). D. Benturan Antara Keadilan Sosial dan Kebebasan Ekonomi (Sila Kelima). Meskipun konflik bisa saja muncul, namun pengenalan Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari juga dapat dicapai melalui upaya berbagai pihak untuk mencapai keseimbangan dan keselarasan antar nilai-nilai yang saling terkait. Contoh pengenalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari antara lain : A. Kerukunan Antarumat Beragama. Masyarakat Indonesia berupaya menjaga kerukunan antar umat beragama sebagai wujud pengamalan Sila Pertama dan Sila Kedua. Berbagai dialog antaragama dan kegiatan toleransi menjadi contoh nyata upaya mengamalkan nilainilai tersebut. B. Partisipasi dalam Musyawarah (Sila Keempat). Penerapan prinsip keempat tercermin dalam partisipasi aktif masyarakat dalam proses konsultasi baik di tingkat lokal maupun nasional untuk mencapai kesepakatan bersama. C. Program Kesejahteraan Sosial (Sila Kelima). Pemerintah Indonesia berupaya menerapkan prinsip kelima melalui berbagai program bantuan sosial seperti bantuan langsung tunai dan program pengentasan kemiskinan. D. Pendidikan Nilai-Nilai Pancasila. Pemberlakuan Pancasila dilakukan dengan menciptakan generasi yang memahami dan menghayati prinsip-prinsip tersebut melalui pengajaran dan pembelajaran nilai-nilai Pancasila di sekolah.


6 2.3. Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Paradigma Berpikir dan Bersikap Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam paradigma berpikir dan bertindak mengacu pada upaya menerapkan dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan seharihari, baik dalam berpikir maupun bertindak. Tentang kesadaran, sikap, dan perilaku individu untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi lingkungan, masyarakat, dan bangsa. Berikut penjelasan realisasi nilai-nilai Pancasila dalam paradigma berpikir dan bertindak : A. Ketuhanan Yang Maha Esa Mempromosikan Keberagaman Agama: Kita menghargai dan menghormati keberagaman agama tanpa diskriminasi. Memiliki sikap saling menghargai dan toleran terhadap keyakinan agama orang lain. B. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM): Kami memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati dan dilindungi dalam semua tindakan kami. Jangan terlibat dalam perilaku diskriminatif, kekerasan, atau penindasan terhadap orang lain. C. Persatuan Indonesia Menumbuhkan semangat persatuan: Berusaha menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan terlibat dalam perilaku apa pun yang dapat menyebabkan perpecahan atau konflik antar kelompok. D. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan Partisipasi Aktif dalam Pengambilan Keputusan: Mendorong partisipasi aktif dalam proses musyawarah dan pemilihan umum. Memiliki sikap kritis dan partisipatif terhadap proses pengambilan keputusan yang demokratis.


7 E. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Memperkuat Komunitas yang Rentan Secara Ekonomi: Mempromosikan keadilan sosial dengan memperkuat komunitas yang rentan secara ekonomi. Peduli terhadap ketimpangan dan kemiskinan serta berkontribusi dalam upaya mengurangi kesenjangan sosial. Mewujudkan nilai-nilai Pancasila juga mencakup membangun karakter yang kuat, integritas yang tinggi, dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan negara. Tentang kesadaran individu dalam menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila dan mengamalkannya dalam tindakan sehari-hari. Selanjutnya, dalam paradigma berpikir dan bertindak berdasarkan Pancasila, penting untuk menghindari sikap oportunistik, korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mengedepankan semangat solidaritas dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.


8 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Sebagai sistem filosofis yang mendasari ideologi negara Indonesia, Pancasila mempunyai beberapa poin penting yang mencerminkan nilai-nilai inti negara Indonesia. Pancasila sebagai sistem filosofis memberikan landasan yang kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia dalam bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa. Indonesia berupaya menyatukan keberagaman, keadilan sosial, dan kesejahteraan bersama melalui nilai-nilai Pancasila. Sistem ini tidak hanya menjadi landasan hukum dan konstitusi, namun juga mencerminkan jati diri dan karakter bangsa Indonesia. 3.2. Pertanyaan 1) Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai Sistem Filsafat? Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan falsafah dan landasan hidup yang mencakup lima prinsip dasar: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Demokrasi yang berpedoman pada kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan; dan Keadilan sosial bagi seluruh umat manusia. seluruh bangsa orang Indonesia. Bukan sekedar ideologi nasional, tetapi juga falsafah hidup dan nilai-nilai yang menjadi pedoman perilaku individu dan masyarakat. 2) Bagaimana Ketuhanan Yang Maha Esa tercermin dalam Pancasila sebagai Sistem Filsafat? Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa mencerminkan pengakuan akan keberadaan Tuhan sebagai sumber segala kehidupan. Dalam Pancasila, asas ini menekankan penghormatan terhadap nilai-nilai agama, keberagaman antar umat beragama, dan keadilan. Pancasila mengakui keberagaman agama yang dianut masyarakat Indonesia.


9 3) Apa peran Persatuan Indonesia dalam Pancasila sebagai Sistem Filsafat? Persatuan Indonesia merupakan sebuah asas yang menekankan pentingnya persatuan dan persaudaraan di antara bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sistem filosofis menekankan bahwa persatuan bangsa merupakan landasan terpenting bagi kemajuan dan keberlanjutan suatu negara. Termasuk mengakui dan menghormati keberagaman suku, agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. 4) Bagaimana Kemanusiaan yang Adil dan Beradab tercermin dalam implementasi Pancasila sebagai Sistem Filsafat? “Kemanusiaan yang adil dan beradab” menekankan pentingnya menghormati martabat manusia dan hak asasi manusia. Di Pancasila, prinsip ini mendorong pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai suatu sistem filosofis, Pancasila berasumsi bahwa semua orang mempunyai hak yang sama, tanpa memandang suku, agama, ras, atau status sosial. 5) Bagaimana Pancasila sebagai Sistem Filsafat mendukung prinsip Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia? Sebagai suatu sistem filosofis, Pancasila meyakini keadilan sosial merupakan tujuan yang ingin dicapai. Prinsip ini menekankan pada distribusi sumber daya yang adil dan perlindungan terhadap kelompok lemah dalam masyarakat. Pancasila mendukung pemberdayaan masyarakat untuk mencapai pemerataan pembangunan ekonomi, pemerataan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta kesejahteraan bersama.


Click to View FlipBook Version