MENGANALISIS CARA BERPIKIR
DIAKRONIK DAN SINKRONIK
DALAM KARYA SEJARAH
Pengertian, contoh dan ciri-ciri dari cara berpikir diakronik dan
sinkronik dalam karya sejarah untuk peserta didik dalam proses
pembelajaran
CARA BERPIKIR DIAKRONIK
Diakronik merupakan cara berpikir sejarah yang menceritakan
suatu peristiwa memanjang dalam waktu, akan tetapi terbatas
ruang lingkup. Ilmu sejarah sendiri itu diakronis, yaitu topik atau
pembehasan yang didalamnya berasal dari peristiwa-
peristiwa dalam waktu, seperti dari masa lalu, sekarang atau
saat ini, dan masa depan. Hal demikian dikarenakan manusia
itu sendiri tidak statis, melainkan dinamis, terus berkembang,
berubah, berkesinambungan, dan bahkan mengalami
penangulangan
Contohnya
1.Berdasarkan dimensi waktunya: Masa pemerintahan
Raja Hayam Wuruk berlangsung antara tahun 1350-1389
2.Berdasarkan periode perkembangan kebudayaan :
Zaman Praaksara dan Zaman Aksara
3.Berdasarkan periodisasi yang dibuat berdasarkan sistem
mata pencarian hidup: Masa berburu dan meramu
4.Berdasarkan pembabakan berdasarkan urutan dinasti
suatu kerajaan: Dynasty (wangsa) Sanjaya (732-850 M)
CARA BERPIKIIR SINKRONIK
Sinkronik merupakan cara berpikir dalam menceritakan suatu
peristiwa sejarah yang meluas dalam ruang lingkup, akan tetapi
terbatas oleh waktu. Lebih lengkapnya dapat dijelaskan bahwa
konsep sinkronik dalam sejarah adalah cara mempelajari atau
mengkaji, pola-pola, gejala, dan karekter dari sebuah peristiwa
sejarah pada masa tertentu.secara umum. Konsep sinkronik
mengutamakan penggambaran ruang lingkup yang luas dan
memiliki kurun waktu yang pendek
Contohnya
seorang sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian
bangsa Indonesia pada zaman Jepang. Jika menerapkan
konsep sinkronik, sejarawan tersebut hanya akan mengamati
semua yang terkait dengan masalah perekonomian tersebut
secara mendalam dan terstruktur
CIRI-CIRI SINKRONIK
DIAKRONIS 1.Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa
tertentu
1. Dinamis
2.Terus berkembang 2.Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala
3. Berubah dan karakter
4. Berkesinambungan
5.Mengalami pengulangan 3.Bersifat horizontal
4.Tidak ada konsep perbandingan
(jika dimungkinkan) 5.Cakupan kajian lebih sempit dari diakronik
6.Kajiannya sistematis
7.Sifat kajian mendalam
Bagan Cara Berpikir Diakronik
400 1500 1602 1945