The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ditaharsiwi38, 2022-12-05 22:53:55

MODUL TEMA 6

MODUL TEMA 6

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Bahan Ajar Tematik yang
berisi Tema 5 Subtema 2 Pembelajaran 2 untuk Kelas 5 Sekolah Dasar. Muatan
pelajaran yang terdapat dalam bahan ajar ini adalah Bahasa Indonesia, IPA, dan
SBDP. Bahan ajar ini disusun berdasarkan kurikulum 2013. Bahan ajar ini di
lengkapi dengan rangkuman dan latihan soal untuk menguji pemahaman
peserta didik.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan bahan ajar
ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan
perbaikan bahan ajar ini.

Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu proses penyelesaian bahan ajar ini, terutama dosen pengampu mata
kuliah pengembangan perangkat pembelajaran Ibu Dewi Anggraeni, S.Si.
M.Sc. dan guru pamong Bapak Anang Susanto, S.Pd.SD., M.Pd. yang telah
memberikan bimbingan dalam penyusunan bahan ajar ini. Semoga bahan ajar
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta didik.

Kulon Progo, September 2022

Penulis

1

DAFTAR ISI
A. Kata Pengantar ………………………………………………. 1
B. Daftar Isi ……………………………………………………… 2
C. Petunjuk Penggunaan ………………………………………... 3
D. Kompetensi Dasar dan Indikator ………………………........ 4
E. Tujuan Pembelajaran …………………………………..……. 5
F. Pemetaan Kompetensi Dasar ………………………………… 6
G. Materi Pembelajaran ……………………………………........ 7
H. Latihan Soal …………………………………………………... 23
I. Kunci Jawaban ……………………………………………….. 26
J. Pedoman Penskoran ……….…………………………………. 27
K. Daftar Pustaka ………………………………………………... 28

2

PETUNJUK PENGGUNAAN
BAHAN AJAR

Agar peserta didik berhasil menguasai dan memahami materi dalam modul
ini kemudian dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka
bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk berikut ini dengan baik, antara lain :

1. Berdoalah terlebih dahulu sesuai dengan keyakinanmu, agar diberikan
kemudahan dalam mempelajari materi ini.

2. Bacalah materi ini dengan seksama, sehingga isi materi dapat mudah
dipahami dengan utuh dan baik.

3. Buatlah catatan kecil mengenai istilah atau rumus yang belum dipahami,
untuk ditanyakan kepada guru mata pelajaran.

4. Kerjakan lembar kegiatan peserta didik peserta didik dan soal-soal yang
sudah disediakan dengan sungguh-sungguh, tanpa melihat kunci jawaban.

5. Cocokkan hasil pekerjaan kamu dengan kunci jawaban yang sudah
disediakan.

6. Ulangi sampai kamu memahami materi pada modul ini

3

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

IPA

3.5 Menganalisis hubungan 3.5.1 Menganalisis aliran energi pada sebuah

antarkomponen ekosistem dan rantai makanan. C4

jaring-jaring makanan di 3.5.2 Menganalisis hubungan antar rantai

lingkungan sekitar. makanan dengan aliran energi. C4

1.5 Membuat karya tentang konsep 1.5.1 Membuat gambar sebuah rantai makanan
jaring-jaring makanan dalam suatu dalam suatu ekosistem. P2
ekosistem.
1.5.2 Menyajikan hasil gambar berupa sebuah
rantai makanan dalam suatu ekosistem. P2

Bahasa Indonesia

3.7 Menguraikan konsep-konsep yang 3.7.1 Menganalisis isi karangan nonfiksi. C4

saling berkaitan pada teks nonfiksi. 3.7.2 Menganalisis ciri-ciri karangan nonfiksi. C4

4.7 Menyajikan konsep-konsep yang 4.7.1 Membuat sebuah karangan nonfiksi tentang

saling berkaitan pada teks nonfiksi rantai makanan. P2

ke dalam tulisan dengan bahasa 4.7.2 Menyajikan hasil tulisan berupa sebuah

sendiri. karangan nonfiksi tentang rantai makanan

secara lisan. P2

SBdP 3.3.1 Menganalisis tarian nusantara yang
3.3 Memahami properti tari daerah. menjadikan keberadaan ekosistem sebagai
inspirasi dalam berkarya.

3.3.2 Menganalisis properti tari daerah.

4.3 Memeragakan penggunaan 4.3.1 Menulis nama tarian daerah beserta properti
properti tari daerah. yang digunakan. P2

4.3.2 Menyajikan hasil tulisan tentang nama tarian
daerah beserta properti yang digunakan. P2

4

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mencermati slide dalam power point yang berisi gambar rantai makanan dalam

ekosistem sawah, peserta didik dapat menganalisis aliran energi pada sebuah rantai
makanan dengan tepat.
2. Dengan mencermati slide dalam power point yang berisi gambar rantai makanan dalam
ekosistem sawah, peserta didik dapat menganalisis hubungan antar rantai makanan
dengan aliran energi dengan tepat.
3. Dengan mencermati slide dalam power point yang berisi berbagai gambar hewan,
peserta didik dapat menggambar sebuah rantai makanan dalam suatu ekosistem dengan
tepat.
4. Melalui kegiatan membuat gambar sebuah rantai makanan dalam suatu ekosistem,
peserta didik dapat menyajikan hasil gambar berupa sebuah rantai makanan dalam
suatu ekosistem dengan tepat.
5. Dengan mencermati slide dalam power point berisi teks berjudul “Rantai Makanan
dalam Ekosistem Sawah”, peserta didik dapat menganalisis isi teks karangan nonfiksi
dengan tepat.
6. Dengan mencermati slide dalam power point berisi teks berjudul “Rantai Makanan
dalam Ekosistem Sawah”, peserta didik dapat menganalisis ciri-ciri karangan karangan
nonfiksi dengan tepat.
7. Dengan mencermati slide dalam power point yang berisi berbagai gambar hewan,
peserta didik dapat membuat sebuah karangan nonfiksi tentang rantai makanan dengan
tepat.
8. Dengan mencermati slide dalam power point berisi daftar kosakata berkaitan dengan
ekosistem, peserta didik dapat membuat sebuah karangan nonfiksi tentang rantai
makanan dengan tepat.
9. Melalui kegiatan membuat karangan nonfiksi tentang rantai makanan, peserta didik
dapat menyajikan hasil tulisan berupa sebuah karangan nonfiksi tentang rantai
makanan secara lisan dengan tepat.
10. Dengan mencermati video Tari Caping Ngancak, Tari Alang Babega, dan Tari Payung,
peserta didik dapat menganalisis properti tari daerah dengan tepat.
11. Melalui kegiatan pengamatan (browsing, membaca buku perpustakan, wawancara, dll),
peserta didik dapat menulis nama tarian daerah beserta properti yang digunakan dengan
tepat.

5

PEMETAAN KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN

6

BAHAN AJAR UTAMA

Apakah sarapan pagimu hari ini? Adakah di antaramu yang sarapan dengan telur ayam?
Lezat, bukan? Salah satu manfaat sarapan adalah memberikan energi bagimu untuk beraktivitas
pada hari itu.

Telur merupakan salah satu makanan protein yang sangat berguna bagi kesehatan tubuhmu.
Tahukah kamu berasal dari manakah telur yang kamu makan saat sarapan? Dari manakah kita
mendapatkan telur ayam? Diskusikan dengan temanmu.

Kamu tentu tahu bahwa ayam menghasilkan telur yang bermanfaat bagi manusia. Ketika
kita memakan telur ayam saat sarapan, kita mendapatkan energi dari telur ayam tersebut. Lalu, dari
manakah ayam mendapatkan energi untuk menghasilkan telur? Diskusikanlah bersama dengan
teman sebangkumu.
Perhatikan gambar berikut !

Rantai Makanan

7

Jika kita perhatikan bersama rantai makanan di atas merupakan rantai makanan yang ada
pada ekosistem sawah. Padi dimakan oleh tikus, kemudian tikus dimakan oleh ular, ular dimakan
oleh burung elang. Setelah beberapa waktu, burung elang mati. Bangkainya membusuk diuraikan
oleh makhluk hidup pengurai dan bercampur dengan tanah membentuk humus. Humus sangat
dibutuhkan tumbuhan, terutama rumput. Begitulah seterusnya sehingga proses ini berjalan dari
waktu ke waktu.

Selain itu, pada rantai makanan di atas kita juga dapat melihat aliran energi. Matahari
menghasilkan energi cahaya matahari yang berperan sebagai sumber energi utama bagi semua
kehidupan di bumi. Pada rantai makanan di atas hanya padi sebagai tumbuhan hijau yang dapat
memanfaatkan energi matahari untuk aktivitas hidupnya melalui proses fotosintesis. Dengan proses
fotosintesis, tanaman padi memperoleh makanan sebagai energi untuk keberlangsungan hidupnya.

Selanjutnya, padi dimakan tikus, energi yang ada pada tanaman padi akan berpindah pada
tikus, karena tikus memakan padi yang ada di sawah. Energi yang ada pada tikus juga akan
berpindah pada ular, karena tikus di makan ular. Energi yang ada pada ular pun akan berpindah pada
elang, karena ular dimakan tikus. Setelah elang mati dan membusuk, energi yang ada pada elang
juga berpindah ke tumbuhan jamur.

Dengan mencermati aliran energi pada rantai makanan di atas, kita tahu bahwa aliran energi
adalah peristiwa perpindahan energi pada sebuah rantai makanan dalam ekosistem. Perpindahan
energi hanya satu arah saja, maka pada energi tidak terjadi siklus energi.

Tahukah kamu ?
Hubungan antara rantai makanan dengan aliran energi ?
Semua makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan
aktivitas hidupnya. Energi tersebut dapat diperoleh dari makanan. Proses
konsumsi makanan dalam ekosistem merupakan proses perpindahan energi
atau aliran energi. Aliran energi dalam ekosistem dapat digambarkan
dengan rantai makanan. Misalnya, rantai makanan ekosistem sawah.

8

Bagaimana jika salah satu sumber makanan/makhluk hidup dalam
sebuah rantai makanan tidak ada/punah? Apa yang akan terjadi ?

Jika salah satu rantai makanan terputus, maka akan mengakibatkan
kematian pada anggota rantai makanan yang lain dan menggangu keseimbangan
rantai makanan tersebut. Coba bayangkan ! seandainya tumbuhan padi habis
karena banyak petani yang beralih menanam tanaman lain dan alih fungsi lahan
persawahan maka tikus sebagai hewan herbivora dan konsumen tingkat I akan
punah. Akibatnya ular sebagai hewan karnivora dan konsumen tingkat II akan kehilangan sumber
makanan dan menyusul punah.

Tanaman padi berkurang Tikus akan berkurang Kepunahan tikus akan
karena alih fungsi lahan karena kehilangan sumber mengakibatkan ular juga

makanan, lalu punah ikut punah.

Bila jumlah salah satu jenis hewan meningkat, ekosistem juga akan menjadi tidak seimbang.
Misalnya karena terus diburu, jumlah ular menjadi sedikit. Akibatnya jumlah tikus akan menjadi
sangat banyak. Tikus memakan habis semua tanaman padi, dan tanaman padi akan mengalami gagal
panen.

9

Perhatikan contoh lain rantai makanan pada berbagai ekosistem !

Perhatikan percakapan Beni dan Udin berikut !
Beni : “Tugas kita berikutnya adalah membuat karangan nonfiksi tentang ekosistem,

: Din.”
Udin : “Aduh, aku lupa. Apakah karangan nonfiksi itu, Ben?”
Beni : “Karangan nonfiksi adalah karangan yang mengetengahkan tentang data dan

: fakta, Din, jadi bukan menggunakan imajinasi kita.”
Udin : “Sepertinya seru sekali, ya, membuat karangan nonfiksi tentang ekosistem.”

10

Berikut adalah gambar hewan yang dapat dijadikan sebuah karangan nonfiksi tentang rantai
makanan. Kalian bisa menggunakan kalimatmu sendiri dengan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam membuat karangan nonfiksi.

d

Berikut adalah daftar kosakata yang dapat kamu gunakan untuk membuat karangan nonfiksi tentang
ekosistem.

Ekosistem laut ekosistem sawah ekosistem padang rumput peranan interaksi
Biotik abiotik energi produsen
Karnivor omnivor herbivor

Cermatilah contoh karangan nonfiksi berikut !
`
Rantai Makanan dalam Ekosistem Sawah

Ekosistem sawah adalah salah satu ekosistem buatan di darat karena sawah terbentuk dari
campur tangan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dalam ekosistem sawah ada
dua komponen yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik sawah adalah mahkluk hidup
yang hidup di habitat persawahan dan membentuk rantai makanan. Contoh komponen biotik
sekaligus rantai makanan pada ekosistem sawah yaitu padi, tikus, ular, elang, dan jamur yang secara
berturut-turut berperan sebagai produsen, konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, konsumen
tingkat III dan pengurai.

Komponen abiotik sawah adalah komponen fisik dan bahan kimiawi berupa benda mati yang
menjadi media bagi berlangsungnya suatu kehidupan atau lingkungan hidup. Contoh komponen
abiotik sawah adalah cahaya matahari, tanah, udara, suhu, dan kelembaban.

11

Pada ekosistem sawah terjadi sebuah rantai makanan yaitu padi dimakan oleh tikus, kemudian
tikus dimakan oleh ular, ular dimakan oleh burung elang. Setelah beberapa waktu, burung elang
mati. Bangkainya membusuk diuraikan oleh makhluk hidup pengurai dan bercampur dengan tanah
membentuk humus. Humus sangat dibutuhkan tumbuhan, terutama rumput. Begitulah seterusnya
sehingga proses ini berjalan dari waktu ke waktu.

Urutan peristiwa memakan dan dimakan di atas dapat berjalan seimbang dan lancar jika
seluruh komponen tersebut ada. Jika salah satu komponen tidak ada, akan terjadi ketimpangan
dalam urutan memakan dan dimakan tersebut. Hal ini bisa terjadi karena aliran energi akan
terhambat dan menyebabkan kepunahan pada rantai makanan tersebut. Misalnya, jika jumlah
produsen berkurang, maka populasi tikus juga akan berkurang atau semakin punah karena
kekurangan energi dari produsen. Selain itu juga akan berpengaruh pada konsumen yang ada
dibawahnya dan kehidupan ekosistem sawah tidak akan seimbang.

Setelah mencermati karangan di atas, kita tahu bahwa ciri-ciri karangan nonfiksi, antara lain :
a. biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis,

disertasi, makalah, dan sebagainya.
b. Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf obyektivitas yang tinggi, berusaha menarik dan

menggugah nalar (pikiran) pembaca.
c. Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak

bermakna ganda.

Keberadaan ekosistem juga dijadikan sebagai inspirasi dalam
berkarya, seperti yang terdapat dalam beberapa tari daerah. Hasil panen yang
diperoleh dari ekosistem sawah atau ladang dituangkan menjadi karya tari
yang indah dan menarik. Beberapa tarian daerah juga menjadikan tindak
tanduk hewan dalam sebuah ekosistem sebagai inspirasi tarian mereka.
Berikut adalah beberapa tari daerah yang mengetengahkan tentang berkah
Tuhan lewat ekosistem di sekitar.

12

Tari Tradisional Caping Ngancak

Merupakan tari daerah yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur menceritakan tentang
kehidupan petani. Tari ini menggambarkan para petani yang sedang bekerja mulai dari menanam,
merawat, hingga memanen padi. Seperti petani sebenarnya, para penari juga mengenakan caping.
Caping merupakan penutup kepala yang biasa dikenakan petani saat bekerja di sawah. Caping
berbentuk kerucut terbuat dari anyaman bambu.

Tari Tradisional Alang Babega

Tari Alang Babega dari Minangkabau, Sumatera Barat, merupakan sebuah tarian khas daerah
yang menggambar-kan burung elang yang melayang-layang di udara. Burung elang ini me-
ngepakkan sayapnya, mencari mangsa, kemudian menukik dan menyambar mangsa tersebut.

13

Properti tari merupakan semua alat yang digunakan sebagai media atau perlengkapan dari

pementasan suatu tarian. Pada dasarnya, penggunaan properti tari ditujukan untuk memberikan

kesan keindahan sekaligus sebagai media untuk menyampaikan makna yang terkandung dari suatu

tarian. Setiap tarian daerah memerlukan perlengkapan (properti) yang dikenakan penari pada saat

menarikannya. Properti tari bisa jadi berbeda antara satu tarian dengan tarian yang lain. Properti

yang digunakan menjadi ciri khas tersendiri tarian tersebut. Bahkan, beberapa properti tari dijadikan

sebagai nama bagi tarian tersebut. Misal payung yang digunakan dalam Tari Payung atau caping

yang digunakan dalam Tari Caping Ngancak.

Berikut ini adalah tabel yang berisi daftar tarian tradisional Indonesia beserta asal daerah dan

properti yang digunakan. Mari kita perhatikan !

No Nama Tarian Asal Daerah Properti Tari

1 Tari Reog Ponorogo Reog

2 Tari Pendet Bali Bokor

3 Tari Kipas Pakarena Sulawesi Selatan Kipas

4 Tari Topeng Cirebon Cirebon Topeng

5 Tari Kuda Lumping Jawa Tengah Kuda lumping

6 Tari piring Sumatera Barat Piring

7 Tari Remong Jawa Timur Selendang

8 Tari Baksa Kembang Kalimantan Selatan Rangkaian Bunga

9 Tari Golek Manis Jawa Tengah Boneka

10 Tari Payung Sumatera Barat Payung

11 Tari Legong Bali Kipas

12 Tari Lengger Jawa Tengah Selendang

13 Tari Jaipong Jawa Barat Selendang

14 Tari Serampang Dua Belas Riau Sapu tangan

15 Tari Bondan Jawa Tengah Payung, Boneka bayi, kendi

14

BAHAN AJAR PENGAYAAN

Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Semua makhluk hidup memiliki kebergantungan yang saling mengisi antara yang satu
dengan yang lainnya. Manusia memerlukan tumbuhan dan hewan, tumbuhan dan hewan juga
memerlukan manusia. Demikian juga hewan. Makhluk hidup juga membutuhkan tanah, udara, air,
dan matahari untuk mendukung kehidupannya. Di sekeliling kita, dijumpai banyak bentuk saling
kebergantungan antara manusia, hewan, dan tumbuhan, juga dengan komponen tak hidup lain.
Di dunia, terdapat berbagai jenis ekosistem, baik ekosistem air maupun ekosistem darat. Di
dalam ekosistem, terjadi interaksi atau hubungan yang saling membutuhkan antarmakhluk hidup
dan antara makhluk hidup dengan komponen tak hidup.
Perhatikan gambar rantai makanan di bawah ini !

15

Pada rantai makanan terjadi proses memakan dan dimakan oleh berbagai makhluk hidup
yang ada pada sebuah ekosistem. Pada gambar di atas, terlihat tumbuhan hijau menghasilkan
makanan yang akan dikonsumsi oleh hewan konsumen tingkat pertama. Lalu, hewan konsumen
tingkat pertama dimakan oleh hewan konsumen tingkat kedua. Begitu seterusnya hingga hewan
tingkat tertinggi mati dan diuraikan oleh pengurai.

Selain kebergantungan makhluk hidup melalui rantai makanan, banyak makhluk hidup lain
yang berhubungan dengan cara yang khas. Hubungan dua makhluk yang berbeda dan sangat erat
kaitannya disebut simbiosis. Terdapat tiga jenis simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, parasitisme,
dan komensalisme.
Perhatikan bagan di berikut ini sebagai penjelasan terhadap jenis simbiosis tersebut !

SIMBIOSIS

MUTUALISME KOMENSALISME PARASITISME

Hubungan antara Hubungan antara Hubungan antara
dua makhluk dua makhluk hidup, dua makhluk hidup
hidup yang saling dalam hal ini dalam hal ini
menguntungkan. makhluk hidup yang makhluk hidup yang
Contoh: satu mendapatkan satu mendapatkan
Hubungan antara keuntungan, keuntungan,
burung jalak dan sedangkan makhluk sedangkan makhluk
kerbau. hidup yang lainnya hidup yang lain
Kerbau mendapatkan tidak dirugikan. mendapatkan
keuntungan karena Contoh: kerugian.
kutunya berkurang, Hubungan antara Contoh:
sedangkan burung tumbuhan anggrek Hubungan antara
jalak mendapatkan makanan. dan pohon yang pohon mangga dan
ditumpanginya. benalu.
Tumbuhan Benalu dapat
anggrek mendapat hidup subur karena
keuntungan menghisap zat
karena dapat makanan dari
menumpang hidup pohon mangga yang
pada pohon, dan ditumpanginya
selama menumpang sehingga pohon
tersebut, anggrek mangga lama-lama
tidak merugikan pohon. akan menjadi kurus
dan lambat laun bisa mati.

16

PIKIRAN UTAMA DARI SEBUAH PARAGRAF
Pikiran utama atau kalimat adalah suatu kalimat dalam sebuah paragraf yang didalamnya
terdapat sebuah ide pokok yang terkandung dalam paragraf tersebut. Pada setiap paragraf terdapat
pikiran utama dan pikiran penjelas. pikiran utama sebuah paragraf dapat dicari dengan cara sebagai
berikut.
1. Membaca kalimat dalam paragraf satu demi satu.
2. Menentukan inti paragraf tersebut. inti paragraf itulah yg disebut pikiran utama.
inti paragraf biasanya terungkap secara jelas atau terlihat pada kalimat yg ada dalam paragraf.
kalimat yg memuat pikiran utama disebut kalimat utama, sedangkan kalimat yg memuat pikiran
penjelas disebut kalimat penjelas. akan tetapi, terdapat pula paragraf yg tersusun atas kalimat-
kalimat yg berkedudukan sama. dengan kata lain ada paragraf yg pikiran utamanya tidak tersurat
dalam kalimat utamanya, namun tersirat pada keseluruhan paragraf.

Cermatilah paragraf di bawah ini !
Semua makhluk hidup memiliki kebergantungan yang saling mengisi antara yang satu

dengan yang lainnya. Manusia memerlukan tumbuhan dan hewan, tumbuhan dan hewan juga
memerlukan manusia. Demikian juga hewan. Makhluk hidup juga membutuhkan tanah, udara, air,
dan matahari untuk mendukung kehidupannya. Di sekeliling kita, dijumpai banyak bentuk saling
kebergantungan antara manusia, hewan, dan tumbuhan, juga dengan komponen tak hidup lain.

Tahukah kalian pikiran utama dari paragraf di atas ?

Setelah kita cermati, pikiran utama paragraf di atas adalah “Semua makhluk
hidup memiliki kebergantungan yang saling mengisi antara yang satu
dengan yang lainnya”

17

Alam dalam Tarian

Alam tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat Suku Mentawai
yang tinggal di Pulau Nias, Sumatra
Utara. Selain menjadi sumber kehidupan,
alam memberikan inspirasi seni. Alam
sebagai inspirasi seni dapat dilihat dari
tarian tradisional mereka yang diberi
nama Turuk Langgai. Dalam tarian ini,
penari menirukan aneka gerak hewan
seperti unggas, kelinci, dan monyet.
Tarian ini biasanya ditarikan sebagai penutupan prosesi pengobatan yang dilakukan oleh ahli
pengobatan tradisional Suku Mentawai. Tujuan tarian ini adalah memberikan penghiburan kepada
si sakit agar segera sembuh.
Tarian Turuk Langgai ditarikan oleh beberapa Sikerei. Seorang ahli pengobatan yang
memimpin upacara ini. Sikerei mengenakan hiasan kepala berupa manik-manik dan bulu unggas
dan memegang dedaunan. Beberapa dedaunan diselipkan di bagian belakang tubuhnya menyerupai
ekor. Dengan diiringi tuddukat, gendang tradisional, Sikerei lalu berjingkat-jingkat sambil
membungkukkan badan. Kepalanya menengadah ke atas sambil mengepakkan daun di tangan.
Kakinya menghentak papan lantai menghasilkan suara ritmis yang teratur. Keduanya berputar-putar
berkeliling, terkadang saling mengejar atau berjajar berhadapan. Lengkingan keluar dari mulut
Sikerei. Dalam temaram lampu petromak, bayangan para Sikerei yang menari jatuh di dinding,
tampak hidup seperti dua ekor burung menari di alam bebas.
Usai menarikan gerakan unggas, Sikerei kemudian memulai gerakan yang lain. Ia melompat
tinggi dan terlihat lincah bagaikan seekor kelinci. Tangkai daun yang awalnya dijadikan sebagai
sayap, dinaikkan sejajar dengan telinga. Gerakannya pun terlihat menarik bagaikan seekor kelinci
yang berlari menghindari kejaran pemangsa.

18

BAHAN AJAR REMIDIAL

Peserta didik yang belum tuntas pada materi menganalisis hubungan antar rantai makanan dengan
aliran energi, dijelaskan hubungan antar rantai makanan dan aliran energi.

Rantai Makanan pada Ekosistem Kebun
Pada rantai makanan di atas, pohon pisang berperan sebagai produsen mendapatkan energi
dengan membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari.
Daun pisang dimakan ulat. Daun pisang yang dimakan ulat diubah ke dalam bentuk energi untuk
melakukan aktivitas dan bereproduksi. Jadi, pohon pisang menjadi sumber energi bagi ulat yang
berperan sebagai konsumen tingkat I. Ulat dimakan ayam. Ulat yang dimakan ayam diubah ke dalam
bentuk energi agar betahan hidup. Jadi, ulat menjadi sumber energi bagi ayam yang berperan sebagai
konsumen tingkat II. Ayam dimakan musang, ayam yang dimakan musang akan diubah ke dalam
bentuk energi agar dapat bertahan hidup. Jadi, ayam menjadi sumber energy bagi musang yang
berperan sebagai konsumen tingkat III.

19

Selang beberapa waktu, musang mati kemudian membusuk dan diuraikan oleh cacing. Hasil
penguraian ini kemudian akan diubah oleh mikroorganisme dalam tanah untuk menjadi sumber
makanan bagi tumbuhan, seperti rumbut. Hingga pada akhirnya akan digunakan untuk
berfotosintesis oleh tanaman yang ada di sekitarnya, setelah itu, maka siklus rantai makanan akan
dimulai lagi dari awal.

Jika salah satu makhluk hidup pada rantai makanan diatas punah, akan mengakibatkan
keseimbangan rantai makanan terganggu dan mengakibatkan kematian pada makhluk hidup yang
lain yang ada pada rantai makanan tersebut. Contohnya, jika pohon pisang yang ada di kebun habis
karena ditebang, maka ulat akan punah karena kehilangan makanan yang dijadikan sumber energi.
Akibatnya, ayam akan kehilangan sumber makanan dan menyusul punah.

Peserta didik yang belum tuntas pada materi menganalisis isi teks karangan nonfiksi, peserta didik
kembali dijelaskan tentang teks karangan nonfiksi.

Rantai Makanan Pada Ekosistem Kebun
Kebun merupakan ekosistem buatan yang biasa dibuat tak jauh dari perumahan manusia.
Dalam ekosistem ini didominasi oleh tanaman budidaya, seperti cabai, sayur- mayur yang memang
sengaja ditanam oleh manusia. Meski demikian, tanaman lain dapat tumbuh di ekosistem ini karena
faktor abiotik yang sangat mendukung untuk pertumbuhan. Faktor abiotik tersebut antara lain, air,
cahaya matahari, tanah, batu dan suhu. Komponen biotik sekaligus rantai makanan pada ekosistem
kebun yaitu pohon pisang, ulat, ayam, musang, dan cacing tanah.
Pada ekosistem kebun terjadi sebuah rantai makanan yaitu daun pohon pisang dimakan oleh
ulat, kemudian ulat dimakan oleh ayam, ayam dimakan oleh musang. Setelah beberapa waktu,
musang mati. Bangkainya membusuk diuraikan oleh makhluk hidup pengurai yaitu cacing tanah
dan bercampur dengan tanah membentuk humus. Humus sangat dibutuhkan tumbuhan, terutama
rumput. Begitulah seterusnya sehingga proses ini berjalan dari waktu ke waktu.

20

Peserta didik yang belum tuntas pada materi menganalisis properti tari daerah, peserta didik kembali
dijelaskan tentang properti tari daerah.

Perhatikan daftar beberapa nama tari daerah dengan properti yang digunakan berikut ini !

No Nama Tarian Asal Daerah Properti Tari

1 Tari Serimpi Yogyakarta Jebeng, cundrik atau keris kecil,

pistol, jemparing, dan tombak

pendek

2 Tari Rangguk Ayak Jambi Rebana

3 Tari Remo Jawa Timur Sabuk, keris, dan selendang

4 Tari Gong atau Kancet Ledo Suku Dayak, Gong

Kalimantan Timur

5 Tari Lilin Sumatera Barat Piring dan lilin

6 Tari Bambangan Cakil Jawa Tengah Keris

7 Tari Cakalele Maluku Parang, sawaluku (perisai), dan

lenso (sapu tangan)

21

BAHAN AJAR KOKURIKULER
Dengan bimbingan orang tua, peserta didik mencari informasi tentang satu jenis tarian nusantara
yang pembuatannya terinspirasi dari suatu ekosistem, kemudian tuliskan nama tarian, asal usul
tarian, dan properti yang digunakan. Setelah itu, buatlah salah satu tari tersebut dengan bahan yang
ada di rumahmu !

22

Satuan Pendidikan SOAL EVALUASI
Kelas/Semester : SDN Wadas
Tema
Sub tema : 5 (Lima) /1 (Satu)
Pembelajaran
Hari, tanggal : 5. Ekosistem
Alokasi waktu
Nama : 2. Hubungan Antarmahkluk Hidup dalam Ekosistem
Nomor Presensi
: 2 (Bahasa Indonesia, SBdP, dan IPA)
: ……………………….

: 5 menit
: ……………………….
: ……………………….

A. Berilah tanda silang (×) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar !
Perhatikan rantai makanan berikut untuk nomor soal 1 dan 2!

1. Berdasarkan rantai makanan tersebut, elang mendapatkan energi dari … yang berperan
sebagai ….
a. Padi, produsen
b. Jamur, pengurai
c. Ular, konsumen tingkat II
d. Tikus, konsumen tingkat I

2. Jika ular di sawah tersebut punah karena banyak diburu, yang terjadi pada ekosistem
tersebut adalah ….
a. Padi tumbuh subur
b. Populasi tikus bertambah banyak
c. Populasi elang bertambah banyak
d. Populasi tikus semakin berkurang

23

Perhatikan penggalan teks berikut untuk nomor soal 3 dan 4 !
Rantai Makanan pada Ekosistem Sawah

Ekosistem sawah adalah salah satu ekosistem buatan di darat karena sawah terbentuk dari
campur tangan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dalam ekosistem sawah
ada dua komponen yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik sawah adalah mahkluk
hidup yang hidup di habitat persawahan dan membentuk rantai makanan. Contoh komponen
biotik sekaligus rantai makanan pada ekosistem sawah yaitu padi, tikus, ular, elang, dan jamur
yang secara berturut-turut berperan sebagai produsen, konsumen tingkat I, konsumen tingkat
II, konsumen tingkat III dan pengurai.

Komponen abiotik sawah adalah komponen fisik dan bahan kimiawi berupa benda mati
yang menjadi media bagi berlangsungnya suatu kehidupan atau lingkungan hidup. Contoh
komponen abiotik sawah adalah cahaya matahari, tanah, udara, suhu, dan kelembaban.
3. Berikut merupakan komponen biotik pada ekosistem sawah yaitu kecuali….

a. Padi
b. Ular
c. Tikus
d. Cahaya matahari
4. Berdasarkan teks di atas, ciri-ciri karangan nonfiksi, yaitu ….
a. Berbentuk cerpen atau novel.
b. Ditulis menggunakan gaya bahasa.
c. Ditulis berdasarkan imajinasi dan khayalan.
d. Ditulis berdasarkan hasil pengamatan atau penelitian.
5. Perhatikan gambar di samping !
Nama tari dan properti tari daerah yang digunakan
pada gambar di samping adalah ….
a. Tari legong propertinya kipas.
b. Tari payung propertinya payung.
c. Tari caping ngancak propertinya caping.
d. Tari badrong lesung propertinya lesung.

24

B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan aliran energi yang terjadi pada rantai makanan ekosistem sawah !
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Pada rantai makanan ekosistem sawah tikus berperan sebagai konsumen tingkat I. apabila
tikus punah, apa yang terjadi pada produsen dan konsumen tingkat II ?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Perhatikan penggalan teks berikut!
Pada ekosistem sawah terjadi sebuah rantai makanan yaitu padi dimakan oleh tikus,
kemudian tikus dimakan oleh ular, ular dimakan oleh burung elang. Setelah beberapa
waktu, burung elang mati. Bangkainya membusuk diuraikan oleh makhluk hidup pengurai
dan bercampur dengan tanah membentuk humus. Humus sangat dibutuhkan tumbuhan,
terutama rumput. Begitulah seterusnya sehingga proses ini berjalan dari waktu ke waktu.
Urutan peristiwa memakan dan dimakan di atas dapat berjalan seimbang dan lancar
jika seluruh komponen tersebut ada. Jika salah satu komponen tidak ada, akan terjadi
ketimpangan dalam urutan memakan dan dimakan tersebut. Hal ini bisa terjadi karena
aliran energi akan terhambat dan menyebabkan kepunahan pada rantai makanan tersebut.
Misalnya, jika jumlah produsen berkurang, maka populasi tikus juga akan berkurang atau
semakin punah karena kekurangan energi dari produsen. Selain itu juga akan berpengaruh
pada konsumen yang ada dibawahnya dan kehidupan ekosistem sawah tidak akan
seimbang.

Sebutkan akibat jika salah satu komponen pada suatu ekosistem tidak ada !
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. Jelaskan makna tari Caping Ngancak berdasarkan inspirasi pembuatanya !
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5. Sebutkan 5 nama tari daerah beserta asal tarian dan properti yang digunakan pada tari
tersebut !
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

25

KUNCI JAWABAN

PILIHAN GANDA

No. Soal Kunci Jawaban

1C

2B

3D

4D

5C

Uraian Kunci Jawaban
No. Soal Padi sebagai produsen mendapatkan energi dari makanan yang dihasilkan
1 dari proses fotosintesis yang dibantu oleh cahaya matahari. Padi dimakan
oleh tikus, jadi tikus sebagai konsumen tingkat I mendapatkan energi dari
2 padi. Kemudian, tikus di makan oleh ular sawah, jadi ular sawah
3 mendapatkan energi dari tikus. Ular sawah dimakan oleh burung elang, jadi
burung elang mendapatkan energi dari ular sawah. Dan ketika elang mati dan
4 bangkainya membusuk diuraikan oleh jamur, sehingga jamur mendapatkan
5 energi dari elang yang telah mati. Begitu seterusnya.
Apabila tikus punah, padi yang berperan sebagai produsen akan tumbuh
subur dan ular sebagai konsumen tingkat II populasinya akan berkurang
karena terjadi karena kekurangan makanan.
a. Terjadi ketimpangan dalam urutan makan dan dimakan pada rantai

makanan tersebut.
b. Terjadi kepunahan pada salah satu komponen pada rantai makanan.
c. Urutan peristiwa memakan dan dimakan tidak dapat berjalan seimbang

dan lancar.
Tari tradisional caping ngancak merupakan salah satu karya nusantara yang
terinspirasi tentang kehidupan petani (ekosistem sawah). Tari ini
menggambarkan para petani yang sedang bekerja mulai dari menanam,
merawat, hingga memanen padi dengan menggunakan caping.
a. Tari Caping Ngancak dari Lamongan Jawa Timur dengan properti caping.
b. Tari Piring dari Sumatera Barat dengan properti piring.
c. Tari Payung dari daerah Sumatera Barat dengan properti payung.
d. Tari Topeng dari daerah Malang Jawa Timur dengan properti topeng.
e. Tari Kuda Lumping dari daerah Jawa dengan properti anyaman kuda.

26

Pilihan ganda PEDOMAN PENSKORAN

No. Soal Bobot skor
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
10
Total

Uraian Bobot skor
5
No. Soal 5
1 5
2 5
3 5
4 25
5

total

Penilaian skor = ℎ 100


Skor maksimal = 30

27

DAFTAR PUSTAKA
Kristiyono dan Irene. 2020. Erlangga Straight Point Senses (ESPS) Ilmu Pengetahuan
Alam Kelas 5. Jakarta : Erlangga.
Karitas, Diana Puspa dkk. 2017. Ekosistem: Buku Guru SD/MI Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Karitas, Diana Puspa dkk. 2017. Ekosistem: Buku Peserta didik SD/MI Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Subekti, Ari. 2018. Buku Peserta didik SD/MI Kelas V Tematik Terpadu Tema Sehat itu
Penting. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman 57-63.
Subekti, Ari. 2018. Buku Guru SD/MI Kelas V Tematik Terpadu Tema Sehat itu
Penting. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman 79-86.
Rositawaty, S. dan Aris Muharam. 2018. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk
Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan
Nasional.

28


Click to View FlipBook Version