The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by amelia.laksmi.pratita, 2021-09-30 00:08:37

TOSS TB

PERSI AWARD

PERIIIMPUNAN RUMA

(PE

ffi DAERAH
ffi@

I(WITANSI BUKT

KwitansiNo. : I(W155-IURA.1$-2021 '::'::

sudah rerima dari : Direktui nsUu rvgudi wa

Jumrahuang ,,,;,f,,1:f:*!:,ff

: ,,: : ,:
untuk Pembayaran Iuran Keanggotaan PERSI J

AH SAKIT SELURUH INDONESIA

ERST)

JAWA TIMUR

TI PEMBAYARAN

::

aluyo wingi Blitar

fi:I:::,y:,yy!Xyy!.r :

i, _.,:

Jawa Timur Tahun 2021

Bendahara II







KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

Epiwalk Lt. 7 unit 716 B
Jl. Boulevard Epicentrum Selatan, Kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan

Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan - 12960
Telp. (021) 29941552, 29941553. Fax (021) 29941317.

Email [email protected] Website : www.kars.or.id
Bank : BNI 46 Cabang Tebet Jakarta a.n Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Rek No. 0011802402

SURAT EDARAN
NOMOR: 408/SE/KARS/III/2020

TENTANG
PENUNDAAN KEGIATAN KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT TERKAIT

AKREDITASI

A. UMUM
Bahwa sehubungan dengan merebaknya wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang telah
menjadi masalah kesehatan dunia sebagaimana pernyataan World Health Organization (WHO)
tanggal 26 Februari 2020 dan dengan memperhatikan:

1. Pernyataan Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk Indonesia bahwa Covid-19
merupakan bencana nasional;

2. Pernyataan Ketua Satgas Pelaksana Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden No. 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Corona Virus Diesases 2019 (Covid-19) bahwa Covid-19 sebagai
bencana non alam;

3. Surat dari Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerrian Kesehatan R.I Nomor
YM.02.02/VI/0839 tanggal 15 Maret 2020 tentang Penundaan Kegiatan Survei & Pra
Survei Akreditasi

maka perlu diterbitkan Surat Edaran Ketua Eksekutif Komisi Akreditasi Rumah Sakit tentang
penundaan kegiatan Komisi Akreditasi Rumah Sakit terkait akreditasi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Komisi Akreditasi Rumah Sakit mengharapkan dan mendorong Rumah Sakit agar

berkonsentrasi penuhpada penanganan pasien Covid-19.
2. Melindungi kesehatan dan keselamatan surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit terhadap

risiko penularan Covid-19.

C. RUANG LINGKUP
Surat edaran ini menetapakan penundaan kegiatan Komisi Akreditasi Rumah Sakit yang
meliputi:
1. Workshop Internal
2. Workshop Eksternal
3. Workshop Kerjasama
4. Bimbingan
5. Survei Simulasi
6. Survei Akreditasi
7. Survei Remedial
8. Survei Terfokus
9. Survei Verifikasi

D. MENETAPKAN
1. Penundaan seluruh kegiatan Komisi Akreditasi Rumah Sakit selama 2 bulan terhitung dari
tanggal 16 Maret 2020 pk. 00:00 sampai dengan tanggal 15 Mei 2020.
2. Sebelum tanggal 15 Mei 2020, KARS akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
Surat Edaran ini dan mengatur ulang jadwal seluruh kegiatan yang tertunda serta seluruh
kegiatan tahun 2020.

1

KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

Epiwalk Lt. 7 unit 716 B
Jl. Boulevard Epicentrum Selatan, Kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan

Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan - 12960
Telp. (021) 29941552, 29941553. Fax (021) 29941317.

Email [email protected] Website : www.kars.or.id
Bank : BNI 46 Cabang Tebet Jakarta a.n Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Rek No. 0011802402

3. Rumah Sakit yang pada tanggal 16 Maret 2020 sedang dilaksanakan kegiatan berupa
workshop internal, bimbingan, survei simulasi, survei akreditasi, survei remedial, survei
terfokus maupun survei verifikasi dapat dilaksanakan dengan memperhatikan situasi dan
kondisi lingkungan serta kewaspadaan diri serta segera melaporkan ke KARS bila ada
perkembangan lain.

4. Rumah Sakit yang masa berlaku sertifikat akreditasinya yang akan jatuh tempo dalam 6
(enam) bulan akan diterbitkan surat perpanjangan masa berlaku akreditasi.

5. Rumah Sakit yang menghendaki bimbingan selama masa penundaan dapat dimungkinkan
melalui webinar. Ketentuan mengenai hal ini akan diatur lebih lanjut.

Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan.

Jakarta, 15 Maret 2020
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
Ketua Eksekutif

Dr. dr. Sutoto, M.Kes

.

2

KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

Epiwalk Lt. 7 unit 717B
Jl. Boulevard Epicentrum Selatan, Kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan

Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan - 12960
Telp. (021) 29941552, 29941553. Fax (021) 29941317.

Email [email protected] Website : www.kars.or.id
Bank : BNI 46 Cabang Tebet Jakarta a.n Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Rek No. 0011802402

SURAT EDARAN
NOMOR: 461/SE/KARS/V/2020

TENTANG

PENYELENGGARAAN KEGIATAN KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

DI ERA PANDEMI COVID 19

Dalam rangka memenuhi kebutuhan RS terhadap kegiatan terkait akreditasi di era pandemi
COVID19 dan dengan memperhatikan Surat dari Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerrian Kesehatan R.I Nomor YM.02.02/VI/0839 tanggal 15 Maret 2020 tentang
Penundaan Kegiatan Survei & Pra Survei Akreditasi, maka Komisi Akreditasi Rumah Sakit
dapat membantu Rumah sakit dengan menyelenggarakan kegiatan terkait akreditasi secara
daring dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Kegiatan terkait akreditasi secara daring meliputi:
a. Workshop internal
b. Bimbingan akreditasi
c. Survei verifikasi
d. Survei simulasi
e. Survei akreditasi reguler
f. Survei akreditasi Program Akreditasi Tingkat Dasar (PATD)
g. Survei terfokus

2. Untuk melaksanaan kegiatan tersebut Rumah Sakit mengajukan permintaan kepada
Ketua Eksekutif Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).

3. Penyelenggaraan kegiatan terkait akreditasi secara daring yang selanjutnya merupakan
kegiatan terkait akreditasi tatap muka dengan memanfaatkan teknologi informasi.

4. Survei PATD Daring hanya diperuntukkan bagi RS yang belum pernah terakreditasi.
5. Survei PATD Daring meliputi 4 (empat) Bab sebagai berikut:

a. Bab Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
b. Bab Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
c. Bab Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
d. Bab Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
6. Untuk kelancaran proses survei online, maka RS agar menyiapkan:
a. Akses SISMADAK yang diberikan kepada surveior H-7
b. Presentasi Direktur yang dikirimkan kepada surveior H-7
c. Koneksi internet yang stabil
d. Pengaturan tempat duduk staf/pegawai Rumah Sakit selama proses survei

berlangsung agar memperhatikan jaga jarak dan menggunakan masker

1

KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

Epiwalk Lt. 7 unit 717B
Jl. Boulevard Epicentrum Selatan, Kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan

Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan - 12960
Telp. (021) 29941552, 29941553. Fax (021) 29941317.

Email [email protected] Website : www.kars.or.id
Bank : BNI 46 Cabang Tebet Jakarta a.n Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Rek No. 0011802402

7. Teknis pelaksanaan kegiatan terkait akreditasi akan diatur tersendiri.
Ketentuan tentang kegiatan terkait akreditasi ini akan dikaji ulang sesuai dengan ketentuan
Pemerintah tentang darurat Covid19.
Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan.
Jakarta, 12 Mei 2020
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
Ketua Eksekutif

Dr. dr. Sutoto, M.Kes

.

2

KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

Epiwalk Lt. 7 unit 717B
Jl. Boulevard Epicentrum Selatan, Kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan

Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan - 12960
Telp. (021) 29941552, 29941553. Fax (021) 29941317.

Email [email protected] Website : www.kars.or.id
Bank : BNI 46 Cabang Tebet Jakarta a.n Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Rek No. 0011802402

SURAT EDARAN
NOMOR 602/SE/KARS/VII/2020

TENTANG

DUKUNGAN KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT (KARS) KEPADA RUMAH
SAKIT DALAM PENANGGULANGAN COVID-19

Mengingat ketentuan:
1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran

Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) sebagai bencana nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 99 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan
Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 15);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/406/2020
Tentang Penetapan Komisi Akreditasi Rumah Sakit Sebagai Lembaga Independen
Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit;
7. Surat Edaran Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Nomor YM.02.02/VI/3099/2020 tentang Penundaan Kegiatan Akreditasi Rumah
Sakit;

Bahwa selama era pandemi COVID-19, KARS telah ikut berupaya mendukung perjuangan
bangsa Indonesia dan Rumah Sakit dalam menghadapi COVID-19 melalui berbagai kegiatan
webinar tanpa biaya. Untuk lebih meningkatkan dukungan kepada Rumah Sakit dalam
menghadapi pandemi COVID-19, dirasakan perlu untuk membuat Surat Edaran ini dengan
menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. KARS mendukung Rumah Sakit Indonesia secara langsung dalam menghadapi COVID-

19.
2. KARS tidak melakukan kegiatan terkait dengan akreditasi, termasuk bimbingan, workshop

maupun survei simulasi akreditasi sampai penetapan bencana nonalam yang diakibatkan
oleh penyebaran COVID-19 sebagai bencana nasional dicabut.
3. Rumah Sakit yang sertifikat akreditasinya habis masa berlakunya pada tahun 2020,
sertifikat akreditasi diperpanjang selama 1 (satu) tahun, sesuai Pasal 3 ayat (2) dan Pasal
11 ayat (3) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020
Tentang Akreditasi Rumah Sakit.

1

KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

Epiwalk Lt. 7 unit 717B
Jl. Boulevard Epicentrum Selatan, Kawasan Rasuna Epicentrum Kuningan

Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan - 12960
Telp. (021) 29941552, 29941553. Fax (021) 29941317.

Email [email protected] Website : www.kars.or.id
Bank : BNI 46 Cabang Tebet Jakarta a.n Komisi Akreditasi Rumah Sakit, Rek No. 0011802402

4. Untuk membantu Rumah Sakit terkait upaya menghadapi COVID-19, KARS dapat
melaksanakan advokasi untuk meningkatkan kemampuan Rumah Sakit dalam pelayanan
COVID-19 tanpa biaya.

5. Menginstrusikan para surveior KARS untuk tetap menjaga harkat dan martabat KARS
sesuai dengan pakta integritas dan etika surveior.

6. Mendorong seluruh surveior KARS yang bekerja di Rumah Sakit, agar secara aktif
membantu rumah sakitnya dalam menghadapi COVID-19 agar dalam memberikan
pelayanan Rumah Sakit tetap menjaga mutu dan keselamatan pasien dengan jalan:
a. Memotivasi staf Rumah Sakit agar senantiasa bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika
profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien, sesuai pasal
13 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009.
b. Selalu melakukan pembaruan (update) terhadap pengetahuan dan ketrampilan yang
terkait dengan COVID-19, peraturan perundang-undangan terkini, standar pelayanan,
pencegahan dan pengendalian infeksi (P.P.I) serta Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020.
c. Mendorong Rumah Sakit agar tetap bekerja dengan selalu mengacu dan patuh pada
peraturan perundang-undangan.

Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan.

Jakarta, 21 Juli 2020
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
Ketua Eksekutif

Dr. dr. Sutoto, M.Kes, FISQua

2





PROFIL

RSUD “NGUDI WALUYO” WLINGI

Menyusun kembali sejarah RSUD Ngudi Waluyo adalah hal yang tidak
mudah karena keterbatasan arsip dan narasumber. Di awal kemerdekaan
Republik Indonesia, saat itu RSUD Ngudi Waluyo Wlingi masih bernama
RSUD Wlingi. RSUD Wlingi masih menjadi balai pengobatan yang hanya
melakukan pelayanan kesehatan rawat jalan. Tahun 1950, balai
pengobatan cikal bakal RSUD Wlingi berubah menjadi rumah sakit umum
yang merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Blitar yang
bernama RSUD Wlingi.

Secara garis besar, sejarah RSUD Ngudi Waluyo dibagi menjadi 2
periode. Periode pertama saat RSUD Wlingi menempati gedung lama di JI.
Urip Sumoharjo dan periode RSUD Wlingi di gedung baru JI. Dr. Sucipto.

Menempati gedung lama yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo
Wlingi, RSUD Wlingi menempati bangunan bekas bank pada awal
kemerdekaan RI. Saat itu RSUD Wlingi menyelenggarakan perawatan
rawat jalan dan rawat inap dengan 50 tempat tidur.

Dokter yang bertugas saat itu dr. Steward, seorang dokter umum dan
Australia. Belum ada arsip yang menjelaskan tentang dr. steward. Dr.
Steward kemudian diganti oleh dokter Kunzel (1958-1964), seorang dokter
umum yang juga belum ditemukan arsip yang menjelaskan tentang beliau.
Kepala rumah sakit di RSUD Wlingi selanjutnya berturut-turut adalah
dr.Pratanu Hidayat (dr. Tan Giem Giat) (1964-1966), dr. Made Mahayasa
(1966-1968), dr. Alit Bagiarta (1968-1969), dr. Djumadi Duljadi (1967-1970)
dan dr. H. Subroto mulai dinas di RSUD Wlingi tahun 1970.

Masa itu adalah masa sulit karena keterbatasan sumber daya
manusia, sarana, dan prasarana. Baik kualitas maupun kuantitas. Dr.
Steuward sampai pertengahan masa jabatan dr. Pratanu hidayat adalah
satu-satunya dokter umum yang berdinas sebagai direktur maupun aktif
melayani pasien. Jumlah perawat dan pegawai non-medis saat itu juga
masih terbatas dengan pendidikan seadanya. Bahkan pada masa jabatan
AIm. dr. Pratanu Hidayat merangkap jabatan sebagai Kepala Dinas
Kabupaten Blitar.

Pada tahun anggaran 1979/1980, RSUD Wlingi mulai membangun
gedung baru di JI. dr. Sucipto nomor S Wlingi. Proses pembangunan
selesai ditandai dengan kepindahan RSUD Wlingi dengan
penandatanganan prasasti oleh menteri kesehatan dr. Suwardjono
Suryaningrat pada hari Jumat, 13 April 1984. Sejak itu rumah sakit berubah
nama menjadi RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Sejak saat itu, 13 April 1984
disahkan sebagai han lahir RSUD Ngudi Waluyo.

Perpindahan ke rumah sakit dilakukan pada tanggal 8 Agustus 1983.
Peresmian RSUD Ngudi Waluyo Wlingi baru dilaksanakan pada 13 April
1984 oleh menteri kesehatan dr. Suwardjono Surjaningrat.

Pelayanan medis sudah dibantu 3 orang dokter umum dr. Pudji
Hastuti, dr. Ratna Aidawati, dan dr. Handrianto. Secara bertahap crash
program dan pemerintah dapat memenuhi kebutuhan RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi di UGD, rumah dinas, dan 3 orang dokter spesialis dr. Djoko Sujono,
Sp.A, dr. Suparmin, Sp.OG, dan dr. Tjokorda Gde Dha rmayuda, Sp.PD.
Disusul beberapa dokter umum yaitu dr. Dwiyanto Utomo, dr. Ahas
Loekqijana Agrawati, dr. Eni Erawati, dan dr. Made Mardani.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 303/
Menkes/ SK/ IV/ 1987 pada tanggal 30 April 1987, RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi ditetapkan menjadi Rumah sakit kelas C. RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi diuji coba sebagai rumah sakit swadana pada tahun 1993.
Percobaan ini berdasarkan Peraturan Daerah Blitar nomor 3 Tahun 1993
dan ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Bupati Blitar Nomor 33 tahun
1993 tentang Pelaksanaan Uji Coba RSUD Ngudi Waluyo Wlingi sebagai
unit swadana. Sesuai namanya rumah sakit diminta untuk membiayai
sendiri kebutuhannya.

Dr. Subroto memimpin RSUD Ngudi Waluyo Wlingi hingga tahun
1996. Kepemimpinan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dilanjutkan oleh Dr. Ibnu
Fajar (1996-1999).

Status uji coba rumah sakit swadana RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
diperbarui melalui Surat keputusan Bupati Blitar nomor 808 Tahun 1996
pada tanggal 11 November tahun 1996. Dilanjutkan dengan Surat
Keputusan Bupati Blitar nomor 547 Tahun 1997, 27 Agustus 1997.
Berdasarkan uji coba tersebut, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi disetujui
sebagai rumah sakit unit swadana oleh menteri dalam negeri berdasarkan

SK Mendagri nomor 445/ 867/ PUOD. RSUD Ngudi Waluyo Wlingi resmi
ditetapkan sebagai rumah sakit unit swadana berdasarkan Keputusan
Menteri Dalam Negeri Rl Nomor: 445.35-028 tanggal 9 Januari 1998.

Tongkat estafet kepemimpinan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
dilanjutkan oleh dr. Budi Winarno M.M (1999-2013). Pada tanggal 21 Maret
2002, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi ditetapkan sebagai Badan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat (BPKM) berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Blitar Nomor: 3 Tahun 2002.

RSUD Ngudi Waluyo Wlingi terus berkembang dan berbenah. Pada
tahun 2004, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi ditetapkan menjadi Rumah sakit
Tipe B Non-Pendidikan oleh Menteri Kesehatan Rl dengan Keputusan
nomor 1176/ Menkes/ SK/ X / 2004 pada tanggal 18 Oktober 2004. Surat
keputusan ini kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Blitar
Nomor 293/ 2004 pada tanggal 23 November 2004.

RSUD Ngudi Waluyo Wlingi ditetapkan sebagai rumah sakit badan
layanan umum daerah (BLUD) pada tanggal 14 Juli 2008 dengan
Keputusan Bupati Nomor 188/ 225/ 409.02/ KPTS/2008 dan direalisasi
sejak tanggal 1 Januari 2009. RSUD Ngudi Waluyo Wlingi telah
terakreditasi 16 bidang pelayanan melalui sertifikat dan Kementrian
Kesehatan Rl Nomor YM. 01. 9/111/843/ 11 pada tanggal 22 Maret 2011
yang berlaku sampai dengan tanggal 22 Maret 2014.

Direktur RSUD Ngudi Waluyo kemudian diemban oleh dr. Ahas
Loekqijana Agrawati, MARS (2014-2017). Di bawah kepemimpinan beliau,
pada tanggal Desember 2016 RSUD Ngudi Waluyo Wlingi telah lulus
akreditasi A bintang 5 versi 2012 melaui sertifikat dan Kementrian
Kesehatan Rl dengan Nomor KARS-SERT/ 478/ Xll/ 2016.Pada tanggal 12
Oktober 2017 berdasarkan keputusan Menteri kesehatan Republik
Indonesia Nomor : HK.02.02/I/4604/2017 ditetapkan sebagai Rumah Sakit
B Pendidikan.

Pada tanggal 2 Januari 2018 , estafet kepemiimpinan dilanjutkan oleh dr
Endah Woro Utami , MMRS . sebagai plt Direktur dan dilantik sebagai
direktur oleh Bupati Blitar pada tanggal 4 Juli 2019 . Dibawah
kepemimpinan beliau , RSUD Ngudi Waluyo Wlingi semakin memantapkan
diri sebagai rumah sakit pilihan warga masyarakat , terbukti semakin
berkembang layanan dan SDM yang berkualitas .

Dengan diraihnya predikat Bintang 5 Paripurna akreditasi oleh Komisi
Akreditasi Rumah Sakit pada tahun 2019 merupakan bukti bahwa layanan
di RSUD Ngudi Waluyo wlingi semakin diakui .Berbagai inovasi
dikembangkan , untuk meningkatkan mutu pelayanan . Inovasi berbasis
digital tekhnologi dan dengan tetap memperhatikan kearifan local . bahkan
beberapa Inovasi di RSUD Ngudi Waluyo wlingi , berhasil menyabet juara
pada kompetisi inovasi pelayanan public daerah kabupaten blitar pada
tahun 2020 .

Meskipun melewati masa-masa sulit , seperti Pandemi saat ini RSUD
Ngudi Waluyo Wlingi tetap berupaya memberikan pelayanan yang terbaik
dengan mengutamakan keselamatan pasien .Pada usia nya yang ke 37
tahun , RSUD Ngudi Waluyo Wlingi bersiap untuk pengembangan sarana
dan prasarana demi layanan kesehatan warga masyarakat kabupaten
Blitar yang lebih baik.





FORMULIR EVALUASI MANDIR

DATA UMUM : JAWA TIMUR
1. Provinsi : KABUPATEN BLITAR
2. Kabupaten/Kota : RSUD "NGUDI WALUYO" WLINGI
3. Nama RS : RS UMUM DAERAH
4. Kategori RS
1. RS Pemerintah (Vertikal, Kemenkes & Kementrian lain)

2. RS UMUM DAERAH (pemprov, pemkot, pemkab)

3. RS TNI/Polri
4. RS Swasta (BUMN, Perusahaan, Organisasi Non Profit, Swasta/Perorangan)

4. Responden Jabatan
No. Nama
1 dr. Didik Purbandiyono, Sp.P Dokter Spesialis Paru
2 dr. M.Yusuf Musthafa, Sp.P Dokter Spesialis Paru
3 Ns. Enik , S.Kep. Perawat Poli Paru

CATATAN: Data/capaian yang dimaksud dalam formulir ini adalah data/capaian tahun 2020

I Manajemen Program dan SDM Penjelasan Skoring
No Pertanyaan 0 = tidak
1 Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh manajemen dalam pelayanan DOTS TBC 1 = ya

sesuai dengan standar

2 Apakah ada Tim DOTS yang bertanggung jawab terhadap program TBC di fasyankes anda? 0 = tidak

1 = ya

3 Berapakah jumlah petugas TBC di Fasyankes anda (termasuk dokter,perawat,petugas lab yang aktif 0 = tidak ada

dalam mendukung implementasi pelaynaan TBCC)? 1 = ada satu dan double job

2 = ada satu dan tidak double

3 = lebih dari satu

4 Apakah petugas TBC yang ada memiliki SK / penunjukkan tertulis secara formal yang masih 0 = tidak ada
berlaku? 1 = ada SK, tapi tidak ada
dokumen pendukung
5 Apakah Tim Pengelola Porgram TBC (dokter, perawat, petugas lab) di Fasyankes anda telah 2 = ada SK dan dokumen
mengikuti pelatihan program TBC? pendukung

0 = tidak
1 = ada, satu orang telah dilati
2 = ada lebih dari satu orang d

II Tatalakasana Tuberkulosis di RS

No Pertanyaan Penjelasan Skoring

II a Skrining Terduga Tuberkulosis

1 Apakah ada mekanisme pemisahan pasien yang batuk dengan pasien yang lain pada saat registrasi 0 = tidak

di fasyankes anda? 1 = ya

0 = tidak

2 Apakah seluruh terduga TBC dari poli lain dirujuk ke poli TBC? 1 = ya, sebagian

2 = ya, seluruh

0 = tidak

3 Apakah seluruh terduga TBC diperiksa laboratorium? 1 = ya, sebagian

2 = ya, seluruh

II b Diagnosis dan Pengobatan

1 Bagiamana penegakan diagnosis TBC di RS ? 1 = klinis
2 = klinis dan bakteriologis

0 = klinis saja

1= bakteriologis (<60%), klinis

2 Bagaimana proporsi penegakan diagnosis di RS ? (>40%)

3 = bakteriologis (60%), klinis

(40%)

3 Apakah pemeriksaan dahak ulang untuk memantau kemajuan pengobatan dilaksanakan sesuai 0 = tidak
ketentuan yang berlaku? 1 = ya, sebagian
2 = ya, seluruh

0 = tidak

4 Apakah pasien diobati menggunakan paduan obat standar? 1 = ya, sebagian

2 = ya, seluruh

0 = tidak

5 Apakah pasien TBC ditawarkan untuk pemeriksaan HIV? 1 = ya, sebagian

2 = ya, seluruh

RI LAYANAN TUBERKULOSIS DI RS

Skor Bobot Total Skor Keterangan
1 5 5 Kebijakan/ Pedoman/ Panduan
tentang Pelayanan TBC dengan Strategi DOTS :
1 4 Dokumen :
3 5 Rencana Strategi
Rencana Kerja & Anggaran
Pelatihan Tim DOTS
SOP pelayanan TBC

4 Dokumen/ SK Tim DOTS

15

job Dokumen/ SK Tim DOTS

22 4
Dokumen/ SK Tim DOTS/ Dokumen pendukung
ih 24 lainnya
dilatih TOTAL SKOR
8
Dokumen pendukung (sertifikat pelatihan/Workshop/
orientasi, dll)

36

Skor Bobot Total Skor Keterangan
1
2 3 3 Cek SOP

3 6 Cek dokumen rujukan antar poli. SOP

24 8 cek di TBC 06

25 10

s

35 15 Cek TBC 06

28 16
28
26 16 Cek kemasan obat pasien TBC di poli TBC atau
instalasi farmasi RS

12 tanyakan pada saat penawaran pemeriksaan HIV ke
pasien menggunakan informed consent

0 = tidak

6 Apakah pasien TBC yang positif HIV mendapatkan ARV? 1 = ya, sebagian

2 = ya, seluruh

0 = tidak

7 Apakah pasien TBC dilakukan skirining DM? 1 = ya, sebagian

2 = ya, seluruh

0 = tidak

8 Apakah pasien TBC di fasyankes anda telah ditunjuk PMO nya? 1 = ya, sebagian

2 = ya, seluruh

9 Apakah ada pasien TBC yang sudah lebih dari 2 bulan tidak datang berobat? 0 = ya, sebutkan jumlah
1 = tidak

0 = tidak

10 Apakah dari seluruh pasien TBC yang berobat tahun lalu sudah menyelesaikan pengobatan? 1 = ya, sebagian

2 = ya, seluruh

Pertanyaan untuk dokter di poli HIV/IMS :

11 Apakah ada pasien TBC dari poli DOTS dirujuk ke poli HIV/IMS? 0 = tidak ada
1 = ada

0 = tidak

12 Apakah pasien TBC yang positif HIV mendapatkan ARV? 1 = ya, sebagian

2 = ya, seluruh

0 = tidak

13 Apakah setiap pasien HIV direkomendasikan untuk diperiksa dahak? 1 = ya, sebagian

2 = ya, seluruh

14 Apakah pasien HIV yang positif TBC dirujuk ke poli DOTS? 0 = tidak
1 = ya

II c Jejaring Layanan ( internal dan ekternal) RS

1 Apakah ada pertemuan rutin tim DOTS? 0 = tidak
1 = ya

2 Apakah ada regulasi (Surat Keputusan/Surat Edaran/dsb) atau SOP terkait layanan TBC, khususnya 0 = tidak

jejaring internal layanan TBC? 1 = ya

3 Apakah seluruh unit/poli pelayanan sudah terlibat dalam jejaring internal layanan TBC? (Poli Umum, 0 = tidak
Poli Spesialis, UGD, Rawat Inap, Farmasi, Rekam Medis, Laboratorium, Radiologi, dsb) 1 = ya, sebagian
2 = ya, seluruh

4 Apakah dalam pertemuan rutin rumah sakit, TBC menjadi salah topik yang dibahas dalam 6 bulan 0 = tidak
terakhir? 1 = ya

5 Apakah ada terduga TBC/contoh uji yang dirujuk dari fasyankes lain ke RS ini untuk penegakan 0 = tidak
diagnosis? 1 = ya

6 Apakah ada kasus TBC yang dirujuk dari fasyankes lain ke RS ini untuk pengobatan? 0 = tidak
1 = ya

7 Apakah ada kasus TBC tanpa penyulit yang dirujuk balik ke FKTP? 0 = tidak
1 = ya

8 Apakah ada mekanisme koordinasi pelacakan kasus TBC yang mangkir di RS? 0 = tidak
1 = ya

III Laboratorium TBC

No Pertanyaan Penjelasan Skoring

1 Apakah RS memiliki TCM? (jika ya, kapan mulai digunakan) 0 = tidak
1 = ya, digunakan sejak ….

0 = tidak diperiksa lab (hanya

2 Apakah RS melakukan pemeriksaan TCM untuk diagnosis TBC? Ray)
1 = dengan mikroskopis

2 = dengan TCM

3 Apakah RS menerima rujukan spesimen dahak dari faskes lain? (jika ya, sebutkan faskesnya) 0 = tidak
1 = ya, sebutkan

4 Apakah TCM digunakan hanya untuk TBC? (jika tidak, sebutkan digunakan untuk pemeriksaan apa 0 = tidak, sebutkan
saja) 1 = ya

5 Apakah terdapat Petunjuk Teknis Pemeriksaan TCM? 0 = tidak
1 = ya

6 Apakah terdapat Materi Pelatihan TCM? 0 = tidak
1 = ya

7 Apakah terdapat Algoritma Pemeriksaan Diagnosis TBC menggunakan TCM? (TBC, TBC HIV, TBC 0 = tidak

MDR) 1 = ya

8 Apakah terdapat Buku Panduan Xpert? (lihat Cepheid User Manual) 0 = tidak
1 = ya

Penempatan TCM dan Cartridge

9 Apakah laboratorium pemeriksaan TBC terpisah dari pemeriksaan lainnya? 0 = tidak
1 = ya

10 Apakah terdapat ruang yang cukup untuk penempatan alat TCM, komputer, dan printer? 0 = tidak
1 = ya

11 Apakah mesin ditempatkan di tempat yang bersih dan bebas debu? 0 = tidak
1 = ya

12 Apakah terdapat pendingin ruangan yang masih berfungsi dengan baik? 0 = tidak
1 = ya

13 Apakah mesin tidak ditempatkan tepat di bawah pendingin ruangan? 0 = tidak
1 = ya

14 Apakah mesin tidak terkena sinar matahari langsung atau dekat dengan sumber panas? 0 = tidak
1 = ya

26 12 Pencatatan/Dokumen Pendukung
8 Pencatatan/Dokumen Pendukung
24 12
12
26 16
26
28 4
8
22
24 8
5
24
15 2 cek dokumen mislakan notulen rapat

12 8 SOP TB di tiap layanan/poli, SOP rujukan internal
24 antar poli dalam pemebrian laynana TB
25
23 10 SK Tim DOTS apakah melibatkan poli lain ,
23
24 6 cek dokumen mislakan notulen rapat
26
25 6 cek di TB 04/ TB 05, surat rujukan, dll
TOTAL SKOR
8 cek TB 09

12 cek dokumen, surat rujukan, dll

10 cek dokumen jika ada SOP dan kooridinasi dengan
Dinkes Kab/kota/ Fasyankes

233

Skor Bobot Total Skor Keterangan

15 5

X-

25 10 SOP/SK/Dokumen pendukung

13 3
13 3
12 2
11 1
12 2
11 1

13 3
12 2
11 1
12 2
11 1
11 1

15 Apakah cartridge disimpan pada suhu 2—25oC 0 = tidak
1 = ya

16 Adakah cartridge yang sudah kadaluarsa? 0 = tidak
1 = ya

17 Adakah kartu stok cartridge? apakah kartu selalu diisi? 0 = tidak
1 = ya

18 Pernahkah terjadi kehabisan (stock out) cartridge, jika iya, kapan dan berapa lama? 0 = tidak
1 = ya

Pengumpulan Dahak

19 Apakah tempat pengumpulan dahak sesuai standar? 0 = tidak
1 = ya

20 Poli apa yang paling banyak mengirim contoh uji? (TBC, TBC HIV, TBC MDR) 0 = tidak
1 = ya

21 Adakah SPO pengiriman contoh uji dari klinik ke laboratorium Xpert? 0 = tidak
1 = ya

0 = tidak ada

22 Pada penegakkan diagnosis, ada berapa dahak yang diterima dan dilakukan pemeriksaan apa saja ? 1 = satu dahak/terduga

2 = dua dahak/terduga

23 Apakah kualitas dahak yang diterima baik? Jika tidak, apa yang dilakukan? 0 = tidak
1 = ya

Rujukan Pemeriksaan Biakan dan Uji Kepekaan

24 Apakah semua hasil Rif Res dikirim ke lab biakan dan uji kepekaan? 0 = tidak
1 = ya

25 Adakah mekanisme rujukan contoh uji ke lab biakan dan uji kepekaan? (jelaskan) 0 = tidak
1 = ya

26 Apakah hasil dari biakan dan uji kepekaan dilaporkan kembali ke laboratorium Xpert? 0 = tidak
1 = ya

0 = tidak dilakukan uji lab biak

27 Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memperoleh hasil biakan dan uji kepekaan? 1 = >1 minggu

2 = 0 - 7 hari

Pemantapan Mutu Eksternal

0 = tidak

28 Apakah PME mikroskopis di lab dilakukan secara rutin? 1 = ya, tidak rutin

2 = ya, rutin setiap triwulan

0 = tidak

29 Apakah PME uji kepekaan di lab dilakukan secara rutin? 1 = ya, tidak rutin

2 = ya, rutin

IV TBC Resistan Obat Pertanyaan Penjelasan Skoring
No
0 = tidak pernah ada pasien TB
1 Jika ada pasien terkonfirmasi Rif Res, apakah faskes merujuk pasien TBC RO ke faskes lain? RO (lanjut ke V.Kegiatan PPM
1 = langsung ditangani di PKM
2 Apakah ada dokter tetap sudah dilatih untuk melayani pasien TBC RO? 2 = ya, dirujuk ke RS, sebutka

3 Apakah dokter pernah mendapatkan refreshment terkait pengobatan pasien TBC RO dari Dinkes 0 = tidak
Kab/Kota? Jika ya, kapan 1 = ya
0 = tidak
4 Apakah sudah terbentuk TAK di RS? (jika ya, cek SK) 1 = ya
0 = tidak
5 Apakah ada tersedia poli TBC RO untuk melayani pasien TBC RO yang rawat jalan? 1 = ya, cek SK
0 = tidak
6 Apakah tersedia bangsal rawat inap khusus untuk pasien TBC RO? 1 = ya
0 = tidak
7 Apakah dokter atau perawat yang melayani pasien TBC RO menggunakan APD? 1 = ya
0 = tidak
8 Apakah ada program kerja/perencanaan tim MTPTRO? 1 = ya
0 = tidak
9 Apakah seluruh pasien TBC RO di triwulan ini sudah dicek uji kepekaan atau biakan? 1 = ya
0 = tidak
10 Apakah tersedia SPO/Protap pengobatan pasien TBC RO? 1 = ya, tidak semua
2 = ya, semua
11 Apakah tersedia SPO/Protap tata laksana efek samping obat?
0 = tidak
12 Apakah tersedia SPO/Protap terkait desentralisasi pasien TBC RO ke puskesmas? 1 = ya, cek dokumen
0 = tidak
13 Apakah seluruh terduga TBC RO yang hasil TCM Rif Res triwulan ini sudah memulai pengobatan? 1 = ya, cek dokumen
Jika ya, sebutkan jumlahnya 0 = tidak
1 = ya, cek dokumen
14 Apakah ada pasien TBC RO yang didesentralisasi ke puskesmas dalam triwulan ini? Jika ya, 0 = tidak
sebutkan jumlah dan puskesmas tujuan 1 = ya
0 = tidak
15 Apakah dilakukan OJT pada fasyankes satelit sebelum desentralisasi pasien TBC RO? 1 = ya
0 = tidak
16 Apakah desentralisasi pasien/rujukan lanjutan pengobatan menggunakan formulir TBC-09 MDR? 1 = ya
0 = tidak
17 Apakah seluruh pasien TBC RO tahun ini sudah mendapatkan enabler? 1 = ya
0 = tidak
1 = ya, tidak semua
2 = ya, semua

1 1 1
1 2 2
1 2 2
1 3 3

1 4 4
1 2 2
1 3 3 SOP/SK/Dokumen pendukung
2 4
2 2 2

1 4 4
2 2
1 2 0
1 3 0
0
kan 4 SOP/SK/Dokumen pendukung
0
6 SOP/SK/Dokumen pendukung
22 76

23
TOTAL SKOR

Skor Bobot Total Skor Keterangan

BC 1 2 2 SOP/SK/Dokumen pendukung
M)
M 1
an 1
0
0 3 3 Dokumen pendukung (sertifikat, dll)
0 3 3 Dokumen pendukung (sertifikat, dll)
0 3 0 SOP/SK/Dokumen pendukung
0 50
5 0 SOP/SK/Dokumen pendukung
0 3 0 SOP/SK/Dokumen pendukung
2 0 SOP/SK/Dokumen pendukung
0
0 70
0
0 2 0 SOP/SK/Dokumen pendukung
0 1 0 SOP/SK/Dokumen pendukung
0 2 0 SOP/SK/Dokumen pendukung
0 10 0
20
0 3 0 SOP/SK/Dokumen pendukung
4 0 SOP/SK/Dokumen pendukung

80

18 Apakah ada SOP pemberian enabler ke pasien TBC RO? 0 = tidak
1 = ya, jelaskan dan cek dokum

19 Apakah ada staf LKNU/Aisyiyah/POP TBC / LSM lainnya yang berkoordinasi dengan RS terkait 0 = tidak
pendampingan pasien TBC RO? 1 = ya

20 Apakah seluruh pasien TBC RO mendapatkan pendampingan dari kader LKNU/Aisyiyah/POP TBC 0 = tidak
selama masa pengobatan? 1 = ya

21 Apakah ada catatan jadwal berobat pasien TBC RO? 0 = tidak
1 = ya

22 Apakah ada pasien TBC RO yang tidak datang untuk berobat lebih dari 2 bulan? Jika ada, sebutkan 0 = ada, sebutkan jumlah
jumlahnya 1 = tidak ada

23 Apakah ada mekanisme follow up untuk pasien TBC RO yang mangkir lebih dari 2 bulan? 0 = tidak
1 = ya

V Sistem Pencatatan dan Pelaporan TBC Penjelasan Skoring
No Pertanyaan
0 = tidak, alasan
1 Apakah alur pencatatan dan pelaporan TBC di fasyankes anda sesuai standar program? 1 = ya
0 = tidak, alasan
2 Apakah sudah tersedia Formulir TBC Indonesia terupdate (tahun 2020) di Fasyankes anda? 1 = ya
0 = tidak, alasan
3 Apakah formulir TBC yang terupdate (tahun 2020) sudah digunakan di Fasyankes anda? 1 = ya
0 = tidak
4 Apakah ada petugas yang khusus untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kasus TBC? 1 = ya
0 = tidak, alasan
5 Apakah penemuan kasus TBC di fasyankes anda telah dilaporkan ke Sistem Informasi TBC 1 = ya
(SITBC)? 0 = tidak
1 = ya, sebagian
6 Apakah semua pasien TBC dilaporkan pada sistem informasi Tuberkulosis ? 2 = ya, seluruh
0 = tidak rutin / tidak ada TCM
7 Apakah fasyankes melaporkan kasus TBC secara rutin? ( 3 tahun terakhir, tiap bulan/triwulan) 1 = ya, tidak rutin
2 = ya, rutin setiap bulan
8 Apakah data TBC yang tersedia dilakukan analisis? 0 = tidak
1 = ya, jelaskan
9 Apakah fasyankes menerima umpan balik secara rutin dari Dinkes Kab/Kota? Jelaskan berapa kali 0 = tidak pernah
dalam setahun dan cek file umpan balik 1 = ya, tidak rutin
2 = ya, rutin

VI Pengelolaan Logistik TBC

No Pertanyaan Penjelasan Skoring

0 = tidak

1 Apakah fasyankes membuat permintaan obat TBC SO secara rutin ke Dinas Kesehatan? 1 = ya, tidak rutin

2 = ya, rutin

0 = tidak

2 Apakah fasyankes membuat permintaan obat TBC RO dan Non OAT secara rutin? 1 = ya, tidak rutin

2 = ya, rutin

3 Apakah pernah terjadi stok out obat TBC sensitif, TBC RO dan Non OAT dalam kurun waktu1 tahun 0 = ya, sebutkan

terakhir ? 1 = tidak

4 Apakah ada obat TBC sensitif yang expire atau masa kadaluarsanya tinggal 6 bulan lagi ? 0 = ya, sebutkan
1 = tidak

5 Apakah OAT yang diberikan ke pasien sesuai dengan standar program TBC? 0 = tidak, alasan
1 = ya

Standar Penyimpanan OAT :

6 Tersedia ventilasi di dalam ruangan 0 = tidak ada
1 = ada

7 Kelembaban ruangan relatif tidak lebih dari 60% diukur dengan alat pengukur kelembaban udara / 0 = tidak sesuai standar
data lodger 1 = sesuai standar

8 Suhu ruangan maksimal 24 derajat celcius, disesuaikan juga dengan ukuran gudang farmasi 0 = tidak sesuai standar
1 = sesuai standar

9 Kerapihan : OAT disusun berdasarkan expired dan jenis obat 0 = tidak sesuai standar
1 = sesuai standar

10 Menggunakan palet plastik dengan ukuran standar internasional 0 = tidak sesuai standar
1 = sesuai standar

11 FEFO (First Expired First Out) : sistem penyimpanan OAT berdasarkan obat yang memiliki 0 = tidak sesuai standar
kadaluarsa lebih cepat dikeluarkan lebih awal 1 = sesuai standar

VII Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi ( PPI TBC) Penjelasan Skoring
No Pertanyaan
0 = tidak
Apakah sudah terbentuk tim PPI TBC di RS? (jika ya, cek dokumen) 1 = ya
0 = tidak
Apakah sudah terbentuk poli TBC/unit DOTS? 1 = ya

men 0 3 0 SOP/SK/Dokumen pendukung

04 0
0
04 0 SOP/SK/Dokumen pendukung
0
03 0 SOP/SK/Dokumen pendukung
8
07

05
TOTAL SKOR

Skor Bobot Total Skor Keterangan
1 8
8 sesuai standar yaitu menggunakan formulir TBC
1 7 terupdate (tahun 2020), pengisian formulir TBC

7 cek dan foto dokumen pendukung yang sudah terisi

17 7 cek dan foto dokumen pendukung yang sudah terisi

17 7 SOP/SK/Dokumen pendukung

19 9 cek laporan dan sistem informasi yang ada

28 16 Bandingkan TBC.04 hasil pemeriksaan TCM manual
dan di SITB

M

25 10 Pencatatan pelaporan SITB/Dokumen pendukung

29 18

27 14
TOTAL SKOR 96

Skor Bobot Total Skor Keterangan
2 5
10 SOP/SK/Dokumen pendukung

25 10 SOP/SK/Dokumen pendukung

16 6 SOP/SK/Dokumen pendukung
16 6
18 8 SOP/SK/Dokumen pendukung

15 5 Foto dan Video Kondisi (maks 1 menit)
15 5
15 5
15 5
15 5
15 5 SOP/SK/Dokumen pendukung
TOTAL SKOR 70

Skor Bobot Total Skor Keterangan
1 4
4 SOP/SK/Dokumen pendukung
1 3
3 SOP/SK/Dokumen pendukung

Apakah lokasi poli TBC terpisah dari poli penyakit lain? 0 = tidak
Apakah ada waktu pemisahan kunjungan pasien TBC dengan pasien lain? 1 = ya
Apakah masker bedah tersedia untuk terduga TBC dan pasien TBC? 0 = tidak
1 = ya
0 = tidak
1 = ya

VIII Promosi dan Penyediaan Media KIE TBC

No Pertanyaan Penjelasan Skoring

1 Apakah ada alat bantu peraga untuk KIE (leflet, poster . Lembar balik, dll) terkait tuberkulosis di RS 0 = tidak
1 = ya

2 Apakah terdapat tenaga/ staf khusus yang memberikan konsleing tuberkulosis 0 = tidak
1 = ya

3 Apakah terdapat konseling terkait Tuberkulosis pada pasien dan keluarga pasien 0 = tidak
1 = ya

4 Apakah terdapat kegiatan penyuluhan/ sosialisasi terkait Tuberkulosis untuk pengunjung RS 0 = tidak
1 = ya

13 3 SOP/SK/Dokumen pendukung
13 3 SOP/SK/Dokumen pendukung
13 3 SOP/SK/Dokumen pendukung
TOTAL SKOR 16

Skor Bobot Total Skor Keterangan
1 4
4 Foto media KIE/dokumen pendukung

14 4 SOP/SK/Dokumen pendukung

14 4 SOP/SK/Dokumen pendukung

14 4 SOP/SK/Dokumen pendukung
TOTAL SKOR 16

TOOLS PENILAIAN LAYANAN TUBERKULOSIS DI RS

DATA UMUM : JAWA TIMUR
1. Provinsi : KABUPATEN BLITAR
2. Kabupaten/Kota : RSUD "NGUDI WALUYO" WLINGI
3. Nama RS : RS UMUM DAERAH
4. Kategori RS 90
5. Nilai Akhir

Opsi kategori RS: a. RS Pemerintah (RS Vertikal/Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Lain)
b. RSUD (Pemprov, Pemkot, Pemkab)
c. RS TNI/POLRI
d. RS Swasta (BUMN, Perusahaan, Organisasi Non Profit, Swasta/Perorangan)

No Indikator Skor RS Skor Maksimal
I Manajemen Program dan SDM 36 31
II Tatalakasana Tuberkulosis di RS 233 200
III Laboratorium TBC 76 84
IV TBC Resistan Obat 8 106
V Sistem Pencatatan dan Pelaporan TBC 96 87
VI Pengelolaan Logistik TBC 70 70
VII Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi (PPI TBC) 16 16
16 16
VIII Promosi dan Penyediaan Media KIE TBC
551 610
Total

l Capaian Per Indikator NILAI AKHIR Passing Grade (N) Passing Grade (%)

116% 6 5 90%

117% 38 30 90%

90% 12 11 80%

8% 1 14 80%

110% 16 11 80%

100% 11 9 80%

100% 3 2 90%

100% 3 2 90%

N/A 90 85 85%


Click to View FlipBook Version