BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah segala sesuatu yang dapat dilakukan atau dikuasai
siswa sebagai hasil pembelajaran (Nasution 2009:59). Menurut Darsono
(2011:35) faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasilnya
adalah sebagai berikut :
1. Kesiapan Belajar
Faktor kesiapan belajar baik fisik maupun psikologis, sikap guru yang
penuh pehatian dn manpu menciptakan situasi kelas yang menyenangkan
merupakan implikasi dari prinsip kesiapan ini.
2. Perhatian-perhatian adalah pemusatan tenaga psikis bertujuan pada suatu
obyek. Pehatian ini timbul karena adanya sesuatu yang menarik sehingga
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
3. Motivasi
Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif saat orang melakukan suatu
aktivitas. Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorong orang melakukan kegitan tertentu yang mencpai tujuan.
4. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa dapat dilihat dari suasana belajar yang tercipta dalam
prosespembelajaran yang berlangsung sehingga siswa terlihat aktif berpean.
7
5. Mengalami sendiri
Dalam melakukan sesuatu sendiri akan memberikan hasil belajar yang lebih
mendalam.
6. Pengulangan
Adanya latihan-latihan akan berarti bagi siswa untuk lebih meningkatkan
kemampuan dan pemahaman materi.
7. Balikan dan Penguatan
Balikan adalah masukan yang sangat penting bagi siswa maupun guru.
Penguatan adalah tindakan yang menyenangkan dari guru terhadap siswa
yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan belajar.
8. Perbedaan individual
Karakteristik yang berbeda baik fisik maupun pebedaan tingkat kemampuan
dan minat belajar memerlukan perhatian khusus agar perkembangan siswa
tetap berlangsung baik sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah
proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku
baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar merupakan salah satu
indikator dari proses belajar. Hasil belajar adalah perubahan perilaku uyang
diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Salah satu indikator
tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat
hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
8
Dari beberapa teori di atas tentang pengertian hasil belajar, maka hasil
belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar (perubahan
tingkah laku: kognitif, afektif dan psikomotorik) setelah selesai
melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran
information search dan metode resitasi yang dibuktikan dengan hasil
evaluasi berupa nilai.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa
belajar ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Oleh karena itu kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik
penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Aktivitas yang dilakukan dalam belajar tidak hanya dipahami sebagai
aktivitas yang dilakukan oleh pelajar saja karena belajar merupakan
aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam
dirinya melalui pelatihan - pelatihan atau pengalaman-pengalaman.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari
dalam peserta didik yang belajar (faktor internal) dan ada pula yang berasal
dari luar peserta didik yang belajar (faktor eksternal).
Menurut Slameto (2015:17), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
yaitu:
9
1) Faktor internal terdiri dari:
-Faktor jasmaniah
- Faktor psikologis
2) Faktor eksternal terdiri dari:
-Faktor keluarga
-Faktor sekolah
-Faktor masyarakat
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa secara garis
besar terbagi dua bagian, yaitu faktor internal dan eksternal.
1) Faktor internal siswa
a) Faktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik,
serta kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran.
b) Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan
kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan,
berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan yang dimiliki.
2) Faktor-faktor eksternal siswa
a) Faktor lingkungan siswa
Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama, faktor lingkungan alam atau non
sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, sore,
malam), letak madrasah, dan sebagainya. Kedua, faktor lingkungan sosial
seperti manusia dan budayanya.
10
b) Faktor instrumental,
antara lain gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat pembelajaran,
media pembelajaran, guru, dan kurikulum atau materi pelajaran serta
strategi pembelajaran.
Tinggi rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi banyak
faktor-faktor yang ada, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi upaya pencapaian hasil
belajar siswa dan dapat mendukung terselenggaranya kegiatan proses
pembelajaran, sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran.
C. Media
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata “medium”, yang secara harfiyah memiliki arti “perantara”
atau pengantar. Menurut Daryanto (2015:45) media pembelajaran
memiliki tiga peranan, yaitu peran sebagai penarik perhatian (intentional
role), peran komunikasi (communication role), dan peran
ingatan/penyimpanan (retention role). Media pembelajaran merupakan
wahana penyalur atau wadah pesan pembelajaran. Media pembelajaran
mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.
Di samping dapat menarik perhatian siswa, media pembelajaran juga dapat
menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran.
Dalam penerapan pembelajaran di sekolah , guru dapat menciptakan
suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media
11
pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif, sehingga pembelajaran
dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi pada
prestasi belajar.
Menurut Arsyad A. (2013:16) media pembelajaran mempunyai peran
yang sangat penting untuk meningkatkan efektivitas proses belajar
mengajar sebagaimana berikut:
a. Memperkaya pengalaman belajar peserta didik.
b. Ekonomis.
c. Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran.
d. Membuat peserta didik lebih siap belajar.
e. Mengikutsertakan banyak panca indera dalam proses pembelajaran.
f. Meminimalisir perbedaan persepsi antar guru dan peserta didik.
g. Menambah kontribusi positif peserta didik dalam memperoleh
pengalaman belajar.
h. Membantu menyelesaikan perbedaan pribadi antar peserta didik.
Secara umum, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi:
1. Media Visual
Media visual merupakan media yang penyampaian pesannya terfokus
melalui indra penglihatan. Jenis media ini merupakan yang paling
sering digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
2. Media Audio
Media pembelajaran audio adalah media yang hanya dapat didengar,
berupa suara dengan berbagai alat penyampai suara baik. Contoh media
12
audio seperti, kaset suara dan program radio. Penggunaan media audio
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
memahami topik atau materi yang ia dengar.
3. Media Audio-Visual
Media audio-visual merupakan gabungan alat kombinasi dari media
audio dan media visual. Penggunaan media ini diharapkan mampu
memberikan materi yang lengkap dan optimal pada peserta didik,
sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Contoh media
audio-visual adalah program televisi, video pendidikan, dan lain
sebagainya.
Secara lebih luas, ada banyak manfaat yang diperoleh dari
menggunakan media pembelajaran dalam mengajar, di antaranya:
1) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih
dipahami oleh para peserta didik, dan memungkinkan peserta didik
untuk menguasai tujuan pengajaran yang lebih baik.
2) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga dalam
memberikan materi pelajaran.
3) Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya mendengarkan keterangan guru, tetapi juga melakukan
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan
dan lain-lain.
13
4) Pengajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar.
5) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas.
6) Mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indera seperti:
terlalu besar, terlalu kecil, gerak terlalu lambat, gerak terlalu cepat,
peristiwa masa lalu, kompleks, dan konsep yang terlalu luas.
2. Media Papan Dart
Media Papan Dart merupakan media pembelajaran yang dapat
digunakan dengan cara bermain sehingga memberi siswa situasi-situasi
yang menyenangkan, tidak membosankan dan mudah untuk
mengekspresikan ide-ide dan perasaan yang tidak akan dapat diterima
orang lain, untuk mempermudah siswa dalam menjawab pertanyaan.
Penggunaan media papan dart ini mungkin akan dapat menjadi
alternatif media yang mampu menarik siswa aktif dalam pembelajaran.
Selain menarik dalam bentuk media pembelajaran ini juga sangat menarik
dalam hal permainan. Media ini juga di lengkapi angka yang terdiri angka
satu sampai dengan sepuluh yang akan memberi pemahaman secara
kongkret kepada siswa.
14
Media papan dart adalah papan permainan berbentuk bulat yang
digunakan sebagai target dalam lemparan. Dalam media papan dart biasanya
terdiri dari beberapa kategori angka yang harus dipilih oleh para pemain
dengan cara melemparkan panah tersebut ke kategori angka yang diinginkan.
Papan tersebut berisi angka satu sampai dengan sepuluh yang berhubungan
dengan materi perkalian dengan konsep penyumlahan berulang. Penggunaan
media papan dart tidaklah susah hanya dengan cara melempar anak panah
sebanyak 3 kali lemparan yang tertuju pada media papan dart yang berisi
angka. kemudian angka yang menempel pada anak panah akan di catat sebagai
soal untuk perkalian dengan konsep penjumlahan berulang.
3. Langkah Langkah Menggunakan Media Papan Dart
Adapun langkah-langkah penggunaan media papan dart dalam
pembelajaran matematika materi perkalian dengan konsep penjumlahan
berulang adalah sebagai berikut:
a) Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran.
b) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok secara
heterogen.
c) Saat memulai permainan pemain di bagi menjadi beberapa kelompok
beranggotakan 4-5 orang.
d) Setelah itu panah dibagikan kepada tiap kelompok terdiri dari 4-5 anak
panah.
15
e) Setiap kelompok terdiri dari pelempar anak panah ke media papan dart
dan 1 orang pencatat angka yang mencatat angka yang di dapat dari
lemparan anak panah.
f) Setiap kelompok membuat soal perkalian dengan konsep penjumlahan
berulang dengan 3 kali lemparan anak panah yang mengenai angka di
media papan dart secara bergiliran.
g) Pencatat angka mencatat angka yang di dapat dari lemparan anak panah
tersebut, dan setiap angka-angka yang didapat merupakan soal
perkalian dengan konsep penjumlahan berulang.
h) Setiap kelompok membuat 10 soal perkalian dengan konsep
penjumlahan berulang dengan sesuai dengan lemparan anak panah ke
media papan dart.
4. Kelebihan Dan Kekurangan Menggunakan Media Papan Dart
Maya Siskawati , (2016:23) Kelebihan media papan dart diantaranya yaitu:
a. Mudah dalam penyajian
b. Menarik penasaran siswa
c. Cocok untuk pembelajaran yang menuntut siswa aktif
d. Cocok digunakan untuk pembelajaran kelompok maupun individu
e. Seru dalam pembelajaran
f. Siswa bisa belajar mandiri karena materi sudah berada didalam kartu berupa
pertanyaan.
g. Melatih siswa menyampaikan pemdapatnya
h. Permainan mudah dipahami.
16
Selain memiliki kelebihan, tentu media ini juga memiliki kekurangan antara
lain:
a. Dibutuhkan keuletan dalam pembuatan karena harus menyiapkan beberapa
pertanyaan dan jawaban juga bahan yang agak sulit di dapat.
b. Tidak semua mata pelajaran dapat di masukan dalam media ini.
c. Dalam penggunaan dikelas bawah atau kelas kecil harus dengan
pengawasan karena memiliki anak panah yang membahayakan jika disalah
gunakan.
D. Media Papan Dart dan Peningkatan Hasil Belajar
Penggunaan media papan dart dalam penelitian ini didasarkan pada
teori Piaget. Piaget (Isjoni, 2014, p. 37) mengemukakan bahwa ‘pengetahuan
tidak hanya sekedar dipindahkan secara verbal tetapi harus dikonstruksi dan
direkonstruksi oleh siswa itu sendiri’. Teori ini mengacu kepada pembelajaran
yang aktif dan melibatkan partisipasi siswa. Salah satu cara yang dapat
melibatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu dengan
menggunakan media pembelajaran dalam materi perkalian dengan konsep
penjumlahan berulang.
Penggunaan media pembelajaran yang menarik menjadi salah satu
factor penting untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini
sejalan dengan Djamarah (2002: 136) yang mengemukakan bahwa “dalam
kegiatan pembelajaran, adanya media mempunyai arti yang cukup penting
karena pada saat kegiatan berlangsung, bahan atau materi yang disampaikan
kurang jelas dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara”.
17
Oleh karena itu, dengan adanya media pembelajaran sehingga membuat siswa
tertarik dalam mengikuti pembelajaran sehingga membuat siswa menjadi aktif
dan berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas sehingga
meningkatkan hasil belajar. Namun perlu diingat bahwa kehadiran media tidak
akan terlihat apabila penggunaannya tidak sesuai dengan isi tujuan
pembelajaran yang telah dibuat oleh guru. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran
harus dijadikan tolak ukur untuk menggunakan media pembelajaran. Salah satu
media pembelajaran yang dapat digunakan pada materi perkalian dengan
konsep penjumlahan berulang dalam matematika yaitu media papan dart.
Media papan dart adalah papan permainan berbentuk bulat yang
digunakan sebagai target dalam dart. Media papan dart digunakan dalam
permainan dart, yaitu sebuah permainan yang menggunakan panah kecil yang
dilemparkan ke sebuah papan berbentuk bulat. Dalam papan dart biasanya
terdiri dari beberapa angka yang harus dipilih oleh para pemain dengan cara
melemparkan panah tersebut ke angka yang diinginkan. Papan tersebut berisi
angka-angka yang berhubungan dengan materi perkalian dengan konsep
penjumlahan berulang dalam setiap petak yang berisi angka tertentu kemudian
siswa bersama dengan kelompoknya melempar anak panah ke media papan
dart, setiap angka yang di dapat di jadikan soal matematika dalam meteri
perkalian penjumlahan berulang. Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk
membuat papan dart yaitu diantaranya bahan kardus bekas atau bahan karet
hitam soft berukuran sedang, kertas HVS, spidol atau pulpen, gunting atau
cutter, doubletip, jangka, panah kecil atau paku berukuran sedang.
18
Langkah-langkah untuk membuat media papan dart yaitu pertama,
siapkan alat dan bahan. Kedua, bentuk lingkaran dalam bahan kardus atau karet
soft dengan menggunakan jangka dengan diameter kurang lebih 30 cm,
kemudian potong kardus atau karet soft menyerupai lingkaran dengan
menggunakan cutter. Ketiga, setelah kardus atau karet soft berbentuk lingkaran
kemudian tempel kertas HVS dengan menggunakan doubletip menyerupai
bentuk lingkaran. Keempat, ambil spidol atau pulpen kemudian bentuk garis di
dalam kardus atau karet soft berbentuk lingkaran yang sudah dilapisi oleh
kertas HVS. Kelima, bentuk garis menjadi delapan bagian yang setiap
bagiannya berisi angka tentang materi. Keenam, tulis angka yang di dapat
disetiap bagian yang sudah digarisi.. Kedelapan, siapkan panah untuk
melempar ke arah papan dart. Panah dapat diganti dengan menggunakan paku
berukuran sedang yang dihias menyerupai bentuk asli panah darts. Kesembilan,
media papan dart siap digunakan dalam pembelajaran di kelas. Alasan
penggunaan media papan dart adalah karena media papan dart merupakan salah
satu inovasi media pembelajaran yang diharapkan dapat membuat
pembelajaran menjadi menyenangkan, efektif dan efisienyang dapat
meningkatkan hasil belajar. Melalui media papan dart, siswa dapat memahami
materi yang dipelajarinya sehingga akan terserap dan bermakna dalam memori
otaknya dan juga dapat membangkitkan motivasi, aktifitas dan hasil belajar
siswa dalam mengikuti pembelajaran.
19
E. Hipotesis Tindakan
Jika pemanfaatan media papan dart materi perkalian dengan konsep
penjumlahan berulang, maka peningkatan hasil belajar siswa pada siswa kelas
III B SDN 50 Singkawang Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 dapat
ditingkatkan.
20