BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, pendidikan sudah dianggap sebagai suatu kebutuhan yang
harus dipenuhi oleh setiap individu dalam mengasah pola berpikir dan juga
tingkah laku, baik itu di dalam keluarga maupun di lingkungan masyarakat.
Tidak heran jika pendidikan saat ini cukup mendapat perhatian di masyarakat,
khususnya bagi mereka yang ingin mencapai kesuksesan dan berguna
dikemudian hari. Pendidikan disini tidak hanya berupa pendidikan formal
saja, tetapi ada juga pendidikan non-formal. Namun pendidikan yang wajib
dipenuhi oleh setiap individu tentunya adalah pendidikan formal dimana
pendidikan ini mengharuskan setiap individunya untuk menempuh jalur
pendidikan yang telah dicanangkan oleh pemerintah yakni wajib belajar 12
tahun. Apabila ditelaah lebih lanjut, wajib belajar 12 tahun ini meliputi
jenjang SD, SMP dan SMA.
Sekolah dasar merupakan jenjang awal bagi individu untuk menerima
informasi yang disampaikan oleh guru sebelum berlanjut ke jenjang yang
selanjutnya. Sekolah dasar di ibaratkan sebagai suatu pondasi dari program
wajib belajar 12 tahun dimana ini merupakan tahapan awal bagi siswa dalam
mempelajari berbagai macam mata pelajaran yang tentunya akan berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dalam kegiatan pembelajaran tentunya
akan terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Guru mempunyai peranan
1
penting dalam proses pembelajaran yaitu merencanakan kegiatan
pembelajaran terlebih dahulu baru kemudian melakasanakan pembelajaran.
Perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum bagi kelasnya sangat di
perlukan oleh guru agar proses pembelajara dapat berjalan dengan baik. Oleh
karena itu, guru perlu merencanakan secara matang materi yang akan
diajarkan sebelum nantinya dilaksanakan di dalam kelas. Dari sekian banyak
mata pelajaran yang ada di sekolah dasar, salah satu mata pelajaran yang
dapat memberikan pemahaman bagi siswa dalam berpikir secara logis yaitu
mata pelajaran matematika. Pembelajaran matematika adalah proses yang
sengaja dirancang untuk menciptakan suasana lingkungan yang
memungkinkan siswa belajar dengan memberikan peluang kepada siswa
dalam berusaha dan memberikan pengalaman tentang matematika sehingga
mampu berfikir secara logis.
Selanjutnya Jean Piaget (2001:81) mengingatkan, bahwa tingkat
perkembangan berpikir anak dalam rentang usia 7-12 tahun berada pada tahap
operasional konkrit. Pada tahap ini anak belum dapat berfikir secara deduktif
sehingga pembuktian dalil-dalil tidak akan dimengerti oleh anak. Berdasarkan
pendapat ahli di atas, jelas bahwa media pembelajaran sangat menimbulkan
minat siswa di dalam pembelajaran, membantu dan mengatasi berbagai segala
macam hambatan dalam proses pembelajaran yang sangat dibutuhkan ketika
guru melakukan proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran itu sendiri.
2
Salah satu tujuan matematika khususnya di sekolah dasar adalah
peserta didik mampu memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah (Depdiknas,2004). Untuk mempermudah siswa memahami suatu
teori, konsep atau informasi tentunya membutuhkan pengelolaan
pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran matematika menjadi penting dan
menjadi pembelajaran yang menyenangkan atau membosankan bagi siswa
tergantung keseriusan dalam mengelola pembelajaran. Pembelajaran akan
menjadi membosankan bila siswa hanya memperhatikan guru menjelaskan
didepan, sebaliknya akan menyenangkan bila siswa terlibat berpartisipasi
didalamnya.
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran akan meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan melalui media pembelajaran papan dart.
Media papan dart digunakan dalam permainan dart, yaitu sebuah permainan
yang menggunakan panah kecil yang dilemparkan ke sebuah papan berbentuk
bulat. Dalam media papan dart biasanya terdiri dari beberapa kategori angka
yang mulai dari satu sampai sepuluh yang harus dipilih oleh para pemain
dengan cara melemparkan panah tersebut ke kategori angka yang diinginkan.
Dalam media papan dart tersebut berisi angka-angka yang
berhubungan dengan materi perkalian dengan konsep penjumlahan berulang.
Kemudian siswa bersama dengan kelompoknya secara bergiliran melempar
3
anak panah ke media papan dart yang berisi angka satu sampai dengan
sepuluh. Setiap lemparan anak panah yang menancap dan mengenai angka-
angka didalam media papan dart akan di catat sebagai soal perkalian dengan
konsep penjumlahan berulang serta mendiskusian jawaban dari hasil yang
didapat ke dalam lembar kerja siswa.
Adapun alasan peneliti memilih dan menggunakan media papan dart
adalah untuk menciptakan sebuah atmosfer pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan serta mendorong keinginan siswa untuk mempelajari
matematika dengan senang. Siswa belajar lebih baik ketika mereka memiliki
perasaan bahwa mereka membuat kemajuan dalam pembelajaran dan media
papan dart menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berlatih dan
meningkatkan kompetensi yang di harapkan didalam pelajaran matematika.
Pembelajaran matematika materi perkalian dengan konsep
penjumlahan berulang di SDN 50 Singkawang terutama kelas III B Semester I
Tahun Pelajaran 2018/2019 mengalami kesulitan dalam menjawab dan
menaksirkan sesuatu, hal ini dilihat oleh peneliti dari hasil nilai matematika di
kelas. Berdasarkan hasil belajar ulangan harian yang diperoleh oleh siswa
kelas III B SD Negeri 50 Singkawang Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019,
untuk pembelajaran matematika dari 30 orang siswa, yang nilainya di antara
65-70 hanya 5 orang (17%). Sedangkan 25 orang siswa (83%) nilainya masih
berada di bawah 65. Sementara Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
mata pelajaran matematika adalah 65. Kondisi ini dikarenakan kurangnya
pemahaman matematika dalam materi perkalian dengan konsep penjumlahan
4
berulang yang dimiliki siswa di dalam pembelajaran yang berdampak terhadap
hasil belajar siswa yang rendah.
Berdasarkan pemaparan di atas, hal ini yang membuat peneliti merasa
perlu untuk melakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika dalam materi perkalian dengan konsep
penjumlahan berulang. Peneliti akan memanfaatkan media papan dart karena
media pembelajaran dengan menggunakan media papan dart menarik siswa
belajar sambil bermain, dimana siswa bisa belajar dengan perasaan senang,
berlatih secara langsung dalam memecahkan masalah yang ada.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan dalam latar belakang di atas. Rumusan masalah
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah Melalui
Pemanfaatan Media Papan Dart Materi Perkalian Dengan Konsep
Penjumlahan Berulang Dapat Meningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas III B
SDN 50 Singkawang Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Melalui Pemanfaatan Media Papan Dart Materi Perkalian Dengan Konsep
Penjumlahan Berulang Pada Siswa Kelas III B SDN 50 Singkawang Semester
I Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut : (bagi siswa, guru, sekolah)
5
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika materi
perkalian dengan konsep penjumlahan berulang melalui pemanfaatan
media papan dart.
a. Memberikan rasa senang sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam
proses pembelajaran terutama pembelajaran matematika.
2. Bagi Guru
a. Mampu meningkatkan kemapuan guru dalam membuat rancangan dan
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media papan dart,
sehingga pembelajaran menjadi aktif, kretif dan menyenangkan.
b. Sebagai bahan inspirasi untuk melakukan inovasi pembelajaran dengan
memilih cara atau metode yang tepat dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Alat pelajaran media papan dart ini dapat memberikan kontribusi
positif dan menjadi alternatif inovasi dalam pembelajaran matematika
sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan prestasi sekolah.
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program dalam
mengembangkan karya inovasi pembelajaran.
6