E-BULETIN
SD STELLA MARIS BSD
Volume IV/2021-2022
Y e a r s
B E C A R I N G E
MADELINE
& SARAH
03
JOCELYN &
CORIN
@stellamaris_BSD www.stella-maris.sch.id
I AM A STELLAMARIAN, I AM A CARING PERSON
Jl. Artha Kencana Kav C1, Kencana Loka, Kota Tangerang Selatan - Banten | (021) 7566566
Para pembaca dan keluarga Stellamarian di manapun
TIM REDAKSI berada. E-Buletin edisi bulan November-Desember ini
menghadirkan ulasan kegiatan selama bulan November-
Pelindung : Desember di SD Stella Maris BSD. Terdapat beberapa
Cisilia Tutut Susanti kegiatan lomba, kelas Mizuiku, performance antar negara,
I Penilaian Akhir Semester, Kegiatan Paska Ulum, Sex
Pembina : Education, Entrepreneur Day, ANBK dan lain - lain.
Untuk menghadapi kegiatan Pembelajaran Tatap Muka,
Markus Budi Hartanta sekolah bekerjasama dengan pihak terkait (Puskesmas dan
Koramil) menyelenggarakan Vaksinasi untuk anak usia 7-12
Editor : tahun. Pastikan juga bahwa kamu sudah divaksin ya.. ! Agar
Heribertus Eko tubuhmu memiliki kekebalan yang lebih baik.
Sudaryanto Ignatius Adri Oh ya... kawan, ternyata kita juga sudah berada di
Prematura penghujung tahun 2021. Natal tlah tiba, Natal tlah tiba,
Hore..... Hore.....
Layout : Nah.... simak juga ucapan Selamat Natal dari kawan-
Yohanes Suwito kawanmu. Mari kita sambut Natal dengan suka cita.
Sudahkah dipasang pohon Natalmu? Kita siapkan hati
yang gembira, menyambut Sang Juru Selamat kita.
Dokumentasi : Bagaimana pula dengan hasil belajarmu di semester I ?
Stefanus Brillian Wisesa Nah... jika dirasa belum memuaskan, masih ada
kesempatan di Semester II. Di tahun yang baru tentu dengan
Reporter : semangat belajar yang baru. Ayo terus kejar cita –citamu.
Devi
Trisiana Harianja Nah, selamat membaca dan nantikan berita menarik di edisi
Hermawati Purnomo berikutnya.
Marketing komunikasi : Salam Redaksi
IgnatiusDwiMulyanto
Masa pandemi membuat kami tetap bersemangat untuk terus berlatih dan mengasah
talenta yang dimiliki supaya menjadi generasi bangsa yang kreatif dan peduli pada budaya
bangsa. Ekskul menari tradisional adalah salah satu wadah para siswa SD Stella Maris dalam
mengasah talenta menari yang dimiliki. Kerja keras dalam berlatih meski secara on line
membuahkan hasil sehingga dapattampil dalam acara-acara sekolah. Dengan bangga pada hari
Selasa 16 November 2021 , kami dapat mewakili sekolah untuk tampil dalam event Internasional
yaitu memenuhi undangan dalam acara “International Dance Festival “ yang diadakan secara
daring dari Luna Frienship Associoation – Japan yang bekerja sama Kawachinagano Media
Center-Osaka – Japan . Meski lewat daring para siswa tampil dengan maksimal, menampilkan
tari kreasi yang berjudul Tari Kipas dengan iringan musik lagu Angin Mamiri dari Sulawesi Utara.
Tarian Kipas ini menggunakan baju tradisional Sulawesi dan lengkap dengan asesorisnya,
sehingga membuat tarian yang dibawakan semakin menawan. Rasa kagum terpancar dari wajah
para penonton dari negara Nepal, New Delhi, Jepang dll. Tarian ini dibawakan oleh Georgietta
(2c), Anselma (3b), Fillia (4C), Corryn (4C), Lintang (5A). Rasa bangga makin tertanam dihati
para penari karena budaya Indonesia dikagumi oleh bangsa lain. Oleh karena itu marilah terua
lestarikan budaya bangsa, cintai budaya Indonesia jadilah generasi bangsa yang peduli budaya
sendiri.
Menjelang Desember, suasana Natal biasanya akan mulai terasa. Pusat
perbelanjaan, kafe, dan tempat wisata akan bersolek menyambut natal dengan memasang
dekorasi pohon cemara, kado, dan lampu hias warna warni.
Satu hal lainnya yang tidak dapat dipisahkan dari perayaan Natal adalah Santa Klaus.
Santa Klaus digambarkan sebagai pria tua dengan jenggot lebat berwarna putih serta
berbaju merah yang suka memberikan hadiah kepada anak-anak saat malam Natal.
Lantas, bagaimana sejarah Santa Klaus bisa jadi ikon perayaan Natal? Simak
penjelasannya berikut ini:
Sejarah Santa Klaus dalam Tradisi Natal
Santa Klaus punya banyak sebutan berbeda. Ada Sinterklas, Saint Nicholas, Kris
Kringle, dan Santa. Melansir dari HISTORY, Santa Klaus ini sering dikaitkan dengan sosok
Santo Nicholas yang hidup pada abad ke-4 Masehi di Myra, Turki.
Sang Santo sangat dikagumi karena kedermawanannya. Santo Nicholas
dikisahkan kerap melakukan perjalanan ke desa-desa untuk membantu orang
miskin dan orang yang sedang sakit.
Setiap 6 Desember, Santo Nicholas menggelar pesta dan menyediakan banyak
hadiah untuk anak-anak. Popularitas Santo Nicholas pun menyebar dan ia menjadi
subyek dari banyak legenda masyarakat Eropa. Sosoknya kemudian dikenal
sebagai pelindung anak-anak dan para pelaut.
Oleh sebab itu, Santo Nicholas memiliki reputasi yang positif, termasuk di Belanda.
Di Belanda, Santo Nicholas dikenal dengan nama Sinterklaas.
Kisah tentang Santo Nicholas ini kemudian menyebar ke daratan Amerika pada
akhir abad ke-18. Orang-orang Belanda membawa serta kisah tentang sang santo
ketika hijrah ke New Amsterdam (dahulu wilayah yang saat ini bernama New York
merupakan tanah yang dikuasai Belanda). Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, sosok Santa Klaus identik dengan sosok pria lansia berjanggut tebal
dan memakai pakaian serba merah. Dikutip dari Britannica, penggambaran Santa
Klaus ini didasarkan pada karya kartunis Thomas Nast untuk majalah Harper’s
Weekly pada 1963.
Karakter yang digambarnya banyak terinspirasi dari deskripsi dalam puisi berjudul
“An Account of a Visit from St. Nicholas,” atau yang lebih populer dengan judul
"Twas the Night Before Christmas” karya Clement Clarke Moore dan diterbitkan
tahun 1823.
Dalam puisi tersebut, Santa dideskripsikan sebagai peri tua yang periang. Ia
terbang dari rumah ke rumah pada malam Natal menggunakan kereta luncur yang
ditarik oleh delapan rusa terbang untuk memberikan hadiah bagi anak-anak.
By:Marcus
Monica Eva Sancti
Monica Eva Sancti — yang sekarang lebih dikenal
dengan nama Moneva, lahir pada 10 Februari 1997 di Jakata.
Lahir dalam keluarga pecinta seni, Moneva tumbuh menjadi
anak yang sangat menyukai seni, terutama seni musik.
Influens dari orangtuanya membuat Moneva menyukai musik
kontemporer seperti Jazz dan Soul sejak kecil. Pada umur 6
(kelas 1 SD), untuk pertama kalinya Moneva mengikuti
kursus menyanyi di sebuah sekolah musik. Pada waktu yang
sama ia juga mengikuti kursus menari ballet, untuk
mengembangkan bakat seni lainnya.
Awal mula orangtua Moneva mendaftarkan
anaknya di SD Stella Maris adalah karena jarak
yang dekat dari rumah dan juga karena Stella
Maris adalah sekolah swasta katolik, sesuai
dengan kepercayaan Moneva. Namun tanpa
disangka, pilihan itu adalah pilihan yang sangat
baik. Stella Maris tidak hanya mewadahi
siswa/siswinya dalam hal akademis saja, namun
anak-anak seperti Moneva yang berbakat dalam
bidang seni sangat diapresiasi. “Saya ingat sekali
pada waktu saya kelas 3 SD… itu adalah pertama
kalinya saya memberanikan diri untuk ikut
kompetisi menyanyi lagu Natal antar kelas. Saya
sejujurnya adalah orang yang pemalu, jadi selama
3 tahun saya belajar menyanyi, saya belum
pernah tampil, apalagi ikut kompetisi. Tak
disangka, ternyata saya juara 1! Saya kaget
sekali, karena teman-teman serta
(Science Fair Stella Maris School BSD) kakak kelas banyak yang suaranya bagus. Saya
sangat senang dan bersyukur. Sejak momen
itulah, saya memutuskan
untuk jadi penyanyi.” tutur Moneva.
Setelah sebuah kejadian yang sangat bermakna itulah, Moneva mulai berani untuk tampil
didepan umum. Sedikit demi sedikit ia melebarkan sayapnya, mulai dari menyanyi di gereja, ikut
tampil dalam pagelaran musikal, hingga mengikuti kompetisi dengan skala yang lebih besar.
“Saya jadi lebih percaya diri karena guru-guru waktu itu selalu dukung saya, memberi saya
afirmasi, dan selalu meyakinkan saya kalau apa yang saya lakukan itu benar dan harus ditekuni.
Saya diberi ruang yang leluasa untuk berkembang. Saya bersyukur sekali ada didalam lingkungan
sekolah Stella Maris, karena itu yang membuat saya menjadi seperti sekarang.”
Moneva memulai karirnya menjadi seorang penyanyi profesional pada tahun 2012, di usia
yang cukup muda yaitu 15 tahun. Mulai dari ikut ajang pencarian bakat di televisi nasional, masuk
dalam sebuah grup band, hingga menyanyi di pernikahan atau cafe. Perjalanannya terus berjalan,
pada tahun 2018 Moneva merilis lagu pertamanya yang ia tulis sendiri, ‘Loving U’. Lagu tersebut
menjadi titik awal Moneva dalam merintis karir sebagai penyanyi solo industri musik Indonesia.
Banyak sekali hal yang terjadi sejak
tahun 2018, dimana Moneva menjadi
penyanyi untuk Raisa, Rendy Pandugo,
kompetisi internasional di Singapura,
mewakilkan Indonesia untuk tampil pada
festival musik di Amerika, tampil dalam
festival musik Indonesia skala internasional
seperti Java Jazz, dan lain sebagainya.
Pandemi pun tidak menghentikan
semangatnya, Moneva merilis 4 karya baru,
menjadi penyanyi untuk Pamungkas, dan
sekarang ia sedang mempersiapkan rilis
mini album pertamanya yang akan keluar
akhir November 2021. Perjalanan Moneva
masih panjang, dengan umurnya yang baru
24 tahun, tentu saja ini belum menjadi titik
akhirnya. Masih banyak sekali mimpi yang
belum ia capai, tapi ia sangat bersyukur
atas segala pengalaman yang bisa ia (Head in The Clouds Los Angeles, 17 Agustus 2019)
dapatkan dan akan selalu berusaha keras
untuk menjadi lebih baik.
(JD.ID Event LIVE on Indosiar and (Java Jazz Festival, 1 Maret 2020)
SCTV, 10 Oktober 2021)
(Retorikalbis, 11 Januari 2020)
“Don’t be afraid to dream big. But if you want that dream to happen, you have to work hard for it.”
— Moneva.
.
Orang-orang yang tinggal dan rajin wara-wiri di Jakarta Barat dan Tangerang, Banten
kenal nama Jalan Daan Mogot. Jalan sepanjang 27,5 km ini melintasi 13 kelurahan. Mulai
dari Sukarasa, Tanah Tinggi, Batuceper, Kebon Besar, Kalideres, Cengkareng Barat,
Cengkareng Timur, Kedaung Kali Angke, Wijaya Kusuma, Kedoya Utara, Duri Kepa,
Jelambar, Tanjung Duren Utara. Sedari zaman Soeharto, jalan ini cukup ramai. Usia jalan
ini lebih panjang ketimbang usia pemuda yang namanya menjadi nama jalan ini. Elias
Daniel Mogot, alias Daan Mogot, jelas bukan asli Tangerang atau Jakarta Barat. Ada dua
orang Manado terkenal dengan nama Daan Mogot, yakni Daan Mogot yang terlibat dalam
Permesta dan satu lagi Daan Mogot yang gugur di Lengkong di awal Revolusi Indonesia.
Daan Mogot kedua inilah yang namanya diabadikan menjadi nama jalan.
Vaksinasi Covid -19 bagi siswa usia 6-11
tahun yang diselenggarakan secara
serentak di 10 Sekolah Dasar di wilayah
Tangerang Selatan pada hari pertama
dapat dilaksanakan dengan baik dan
lancar. Pelaksanaan vaksinasi di SD Stella
Maris bekerja sama dengan Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan
berjalan sangat baik. Demikian juga
antusias siswa dalam mengikuti
programvaksinasi ini.Dari 188 siswa
terdaftar, tercatat 170 siswa tervaksinasi.
Ada beberapa siswa yang tertunda oleh
karena gangguan kesehatan,dan
beberapa siswa masih berada di luar
kota. Semoga siswa siswa yang tertunda
dapat mengikuti programvaksinasi tahap
kedua,bersamaan dengan siswa siswa
kelas I,II dan V setelah mereka
mendapatkan imunisasi dari program
BIAS yang mesti diterimakan terlebih
dahulu.
Vaksinasi bagi siswa kelas I,II dan V
akan dilaksanakan pada pertengahan
bulan Januari 2022, demikian juga
dengan vaksinasi tahap kedua bagi
siswa kelas III,IV dan VI. Sekalipun
telah divaksin, Marcus Budihartanta
selaku ketua penyelenggaraan
vaksinasi di SD Stella Maris tetap
menghimbau para siswa untuk tetap
menjaga protokol kesehatan
dimanapun berada, terlebih pada saat
pelaksanaan PTMT yang juga akan
dilaksanakan pada semester kedua
nantinya. – Marcus -
“Asyik dan Menyenangkan!” Itulah yang nampak dalam Kegiatan “Science Fair” pada hari Rabu,
15 Desember 2021. Anak-anak melakukan Eksperimen Ilusi Dua Gambar untuk kelas 1-3 dan
Eksperimen Pesan Rahasia untuk kelas 4-6. Kegiatan ini didampingi oleh Tim Fun Science Project.
Selain itu kegiatan di atas, anak-anak kelas 1-3 melakukan Kegiatan Unjuk Pemahaman Sains
dengan Presentasi “Project Siang dan Malam” (Kelas 1), Presentasi “Wujud Benda” (Kelas 2) dan
Presentasi “Pemanfaatan Perubahan Wujud Benda”. Mereka melakukan presentasi di hadapan juri para
juri secara on-line. Kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan membentuk karakter
anak-anak menjadi pribadi yang berjiwa entrepreneur. Selamat ya untuk para pemenang.
Tak mau kalah dengan adik-adik mereka, siswa kelas 4-6 juga mengikuti kegiatan Unjuk
Pemahaman Sains dengan lomba mengerjakan 40 soal pilihan ganda dalam bentuk GF dengan tema
“Aku dan Lingkunganku” (Kelas 4), tema “Aku dan Tubuhku” (Kelas 5) dan tema “Aku Tumbuh dan
Berkembang” (Kelas 6). Skor tertinggi dan selesai dengan waktu tercepat itulah pemenangnya.
Kegiatan Science Fair yang bertema “The Only of Source of Knowledge is Experience” ini
bertujuan antara lain untuk menumbuhkan budaya sains di lingkungan sekolah, membangun sikap kritis
anak-anak dan melatih mereka berpikir seperti ilmuwan.
Walau tak bertatap muka secara langsung, namun melalui zoom anak-anak tampak antusias
mengikuti kegiatan ini. - Adriana Rustiasih -
Derap Langkah Tim Entrepreneur Kolaborasi SD - SMP Stella Maris dalam Lomba
Tingkat Internasional
Bersinar walau masa pandemi. Inilah kalimat yang pertama kali muncul melihat
keberhasilan putra - putri SD Stella Maris dalam lomba tingkat Internasional, walau dunia
sedang dilanda pandemi Covid – 19. Semangat berkarya dan berinovasi dalam diri putra
– putri SD Stella Maris yang tidak kenal lelah dan putus asa akhirnya membuahkan hasil.
Untuk pertama kalinya putra - putri SD Stella Maris mengikuti lomba inovasi tingkat
Internasional dalam pendampingan guru dan kakak pendamping dari INNOPA. Mereka
adalah Regina Richelieu Canadiaputri Dhiandra (V A), Raphaella Xaverine Wiradja
Manalu (V B), Callysta Angel Pasaribu (V C), Callysta Catania Masdaya (VI C), dan
Samuel Rainerio Niman ( VII ).
Tim Entrepreneur Kolaborasi SD - SMP ini maju dalam 2 lomba tingkat Internasional
sekaligus yaitu:
1. Online Competition Indonesia Inventors Day 2021 (IID) di Bali pada tanggal 15
November 2021 dengan presentasi online via zoom yang diikuti oleh 15 negara,
meraih Silver Medal.
2. Hong Kong International Student Innovative Invention Contest 2021 pada tanggal
11 Desember 2021, meraih Gold Medal.
Kedua lomba tersebut diikuti dengan produk inovasi berjudul : Quarantine Essentials.
Semoga prestasi yang diraih mereka dapat menginspirasi putra-putri SD Stella
Maris untuk berani maju, berprestasi, dan berinovasi di kancah Internasional demi
kemajuan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini. - Maria Dewi -
Stella Maris juga peduli terhadap tantangan yang dihadapi masyarakat antara lain
Antusias Siswa Dalam Mengikuti
masalah global warming dan efek rumah kaca, maka pada hari Senin, tanggal 13
Desember 2021, SD Stella Maris mengadakan Kegiatan “ECO-ENZYME”.
Kegiatan ini diawali dengan presentasi tentang (a) Apakah Eco-Enzyme itu (b)
Siapa penemu Eco-Enzyme (c) Mengapa Eco-Enzyme itu sangat penting (d) Bagaimana
cara membuat Eco-Enzyme (e) Apa manfaat Eco-Enzyme terhadap lingkungan hidup dan
manusia.
Kegiatan selanjutnya praktek membuat Eco-Enzyme. Dengan berbagai alat seperti
wadah plastik yang bermulut lebar dan terutama bahan pokok yang berupa gula
merah/molase , limbah buah/sayuran (Bahan Organik), dan air (perbandingannya 1:3:10)
diperagakan bagaimana membuat Eco-Enzyme.
Siswa-siswa kelas 4-6 juga mempraktekkan kegiatan tersebut di rumah masing-masing
sambil mengikuti praktek dan arahan dari nara sumber
Cairan Eco-Enzyme merupakan hasil fermentasi Bahan Organik (limbah buah dan
sayuran), gula merah/molase dan air dalam kondisi anaerob. Tidak ada yang gagal dalam
membuat Eco-Enzyme.
Cairan Eco-Enzyme mempunyai banyak manfaat, diantaranya untuk membersihkan alat-
alat rumah tangga, membersihkan lantai, menjadi pupuk tanaman dan mengurangi
penggunaan bahan kimia. Salah satu langkah untuk melestarikan lingkungan alam ini
adalah “Back to Nature”. Eco-Enzym menjawab tantangan ini. Setiap tetes Eco-Enzyme
yang kita pergunakan, akan sangat membantu bumi dan seluruh makluk-Nya.
-Adriana Rustiasih-
SEX EDUCATION
“My Body is a gift from God” , tema sex education yang diangkat tahun
ini. Pendidikan seksualitas diberikan untuk anak – anak sejak dini agar anak –
anak bisa merawat tubuh sebagai pemberian Tuhan dengan baik. Seminar
dilaksanakan di hari Selasa, 14 Desember 2021 dibawakan oleh Pastor Todi
Manex, MNF diikuti oleh siswa kelas 4 sampai 6. Semangat dan antusias anak
– anak begitu terlihat ketika mendengarkan penjelasan dari pastor. Anak –
anak diberikan arahan untuk mengenal dan merawat kebersihan diri dengan
baik. Pendidikan seksual bertujuan untuk mengenal kesehatan organ
reproduksi dan cara merawatnya, sehingga anak – anak menjaga tubuhnya
dengan baik.