The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-Book Flip ini berisi Materi Ajar Pertemuan 10 Pengantar Ilmu Sosial tentang Sejarah Perkembangan Geografi, Metode &Teknik Penelitian Geografi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by isawati isawati, 2021-04-26 20:34:14

MATERI AJAR PENGANTAR ILMU SOSIAL PERTEMUAN 10

E-Book Flip ini berisi Materi Ajar Pertemuan 10 Pengantar Ilmu Sosial tentang Sejarah Perkembangan Geografi, Metode &Teknik Penelitian Geografi

Keywords: Materi Ajar

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU GEOGRAFI

-Pada awalnya, disiplin Geografi belum tersusun
secara sistematis
-Pada abad ke-9 sampai 8 SM, yaitu pada zaman
Homeros dan Hesiodos, pengetahuan tentang bumi
masih sangat dipengaruhi oleh mitologi, khususnya
mitos kosmogonis.
-Kosmogonis merupakan keteranga tentang asal-
usul dan sifat kejadian-kejadian dalam alam
semesta.
-Pada saat itu, pengetahuan tentang suatu wilayah
(baik aspek alamiah maupun insaniah), pada
awalnya juga hanya dalam bentuk cerita yang
disampaikan dari satu orang ke orang lain.

-Pada tahun 640-548 SM (Zaman Thales),
muncul anggapan bahwa bumi berbentuk
keping silinder yang terapung di atas air dengan
separuh bola hampa di atasnya.

-Pada tahun 515-455 SM, Parmenides
menyatakan pendapatnya bahwa bumi tidak
berbentuk keping silinder, tetapi bentuk bumi
adalah bulat.

-Sejak abad ke-6 SM, pengaruh mitologi semakin

lama semakin berkurang seiring

berkembangnya ilmu alam, sehingga

pengetahuan tentang bumi juga mulai memiliki

dasar ilmu pasti yang lebih baik.

-Sejak saat itu, penyelidikan tentang bumi
dilakukan dengan memakai logika.
Pengalaman perjalanan juga tidak hanya
dalam bentuk cerita, tetapi sudah dilukiskan
dalam bentuk peta.

-Peta sangat membantu dalam

memvisualisasikan suatu obyek yang berguna

bagi kepentingan perjalanan, perdagangan,

peperangan, maupun pertahanan.

-Jadi, pada tahap ini, mitos digantikan oleh
logos (akal budi dan rasio)

-Pada zaman Yunani kuno, pandangan tentang
geografi dipengaruhi oleh filsafat spekulatif
maupun sejarawan yang berusaha memadukan
ilmu pengetahuan geografi dengan sejarah,
yaitu uraian geografi bersifat sejarah atau
sebaliknya uraian sejarah bersifat geografi.

-Herodotus (485-425 SM), Mengemukakan
bahwa betapa eratnya hubungan antara
perkembangan masyarakat dengan faktor-
faktor geografi di wilayah yang
bersangkutan.Herodotus juga menganjurkan
adanya penulisan hubungan antara sejarah dan
geografi.

-Pada saat itu, pandangan yang dikemukakan
Herodotus tersebut masih bersifat subjektif dan
spekulatif.

-Pada tahun 450 SM, Herodotus membuat Peta
Dunia yang dibaginya menjadi tiga bagian,
yaitu Eropa, Asia dan Libya (Afrika).

-Peta karya Herodotus tersebut masih sangat
sederhana sekali jika dibandingkan dengan
Peta seperti yang kita kenal sekarang ini.

-Pandangan Herodotus yang memusatkan
Yunani sebagai poros dunia tidak terlepas dari
pandangan tradisional yang bersifat
kosmologis.

-Pandangan yang beranggapan bahwa setiap
kelompok etnis atau bangsa menganggap
dirinya terpenting dibandingkan dengan umat
manusia lain di dunia ini.Daerah tempat
kelompok manusia tersebut hidup dianggap
sebagai pusat kosmos yang diberikan Tuhan.

-Karya Herodotus meskipun sederhana dan
masih perlu disempurnakan, tetapi sangat
berharga.

-Herodotus telah memberikan kontribusi
pemikirannya yang berani dan dianggap
memiliki kebenaran tertinggi pada masanya.

-Peta Herodotus sering menjadi acuan untuk
kepentingan pelayaran, perdagangan, dan
pengembangan pngetahuan, khususnya bagi
bangsa Yunani Kuno.

-Pada tahun 320 SM, Heracleides mengemukakan
bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ke
timur.Selain itu juga diketahui adanya beberapa zona
iklim.

-Selanjutnya muncullah istilah geografi dari
Eratosthenes (275-192 SM).Selain geografi juga muncul
istilah logografi.

-Pelopor logografi antara lain Hecataeus, Herodotus,
dan Starbo. Para ahli logografi menceritakan tentang
apa yang dilihat dan didengar tentang negara-
negara lain.

-Starbo mengemukakan tentang pengaruh
lingkungan sangat menentukan corak budaya dan
pemerintahan.

-Starbo juga mengemukakan bahwa geografi
berkaitan dengan faktor lokasi, karakteristik
tertentu, dan antar hubungan satu tempat ke tempat
lainnya secara keseluruhan.

-Ide kesatuan tunggal yang dikemukakan Starbo,
dikenal sebagai konsep natural attributes of places
(atribut alamiah suatu tempat) yaitu kerangka relasi

suatu tempat dengan tempat lainnya di permukaan
bumi.

-Selanjutnya Starbo juga membuat peta sebagai
penyempurnaan peta Herodotus yang dikenal
dengan Peta Starbo.

-Starbo juga menulis buku sebanyak 17 jilid yang
diberi judul “Geographica”

-Dalam buku Geographica, Starbo membuat
sintesis antara geografi, chorografi, dan
topografi.

-Menurut Starbo, dalam studi geografi tidak
hanya mempelajari tentang bentuk dan dimensi
suatu daerah, tetapi juga tentang lokasinya.

-Di dalam buku Geographica, Starbo juga
memperlihatkan adanya korelasi antara
lingkungan dengan kehidupan manusia
sehingga pengaruh Starbo dalam determinisme
lingkungan sangat dominan.

-Claudius Ptolemaeus (100-178M), menulis buku
berjudul “Geographike Unphegesis.

-Dalam buku tersebut dikemukakan bahwa
geografi merupakan suatu penyajian pada peta
dari sebagian permukaan bumi yang
menunjukkan ketampakan umum yang terdapat
padanya.

- Claudius Ptolemaeus berpendapat bahwa
geografi berbeda degan chorografi.

-Chorografi membahas wilayah atau region
tertentu dan menyajikannya secara mendalam.

-Chorografi juga lebih mengutamakan pada
ketampakan asli suatu wilayah bukan ukurannya.

-Sedangkan geografi lebih mengutamakan hal-hal
yang bersifat kuantitatif, bukan kualitatif.

-Pendapat Ptolemaeus tersebut merupakan
sumber untuk definisi geografi zaman modern.

-Ptolemaeus juga dikenal sebagai pelopor aliran
geosentris yang selanjutnya bertentangan dengan
kelompok heliosentris.

-Phytagoras (582-507 SM) memperkenalkan
bola bumi dengan menggunakan pendekatan
dan pengukuran matematis.

-Penelitian tersebut kemudian dilanjutkan
oleh Plato, Aristoteles, dan Eratosthenes.

-Berdasarkan pemaparan diatas, dapat
disimpulkan bahwa geografi telah
berkembang sejak sebelum masehi, khususnya
di Yunani.

-Aktivitas manusia yang paling banyak
memerlukan ketrampilan geografi yaitu
perjalanan yang dilakukan oleh para
pedagang dan tentara dalam peperangan
untuk perluasan wilayah.

-Diantara perjalanan darat yang terkenal
pada waktu itu adalah Via Appia antara Roma
dan Capua (350 SM) dan Jalur Sutera (antara
Tiongkok dengan Timur Tengah pada abad
pertengahan).

-Pada abad pertengahan dan Renaissance,
banyak yang menaruh perhatian pada bidang
geografi, terutama untuk kepentingan
penyebaran agama, perdagangan, dan
peperangan.

-Bernhardus Veranius (1622-1650) menerbitkan
buku “Geographia Generalis” di Amsterdam
tahun 1650.

-Menurut Veranius, terdapat dualisme dalam
geografi.

-Pertama, geografi mempelajari proses
fenomena yang bersifat alamiah (seperti yang
terjadi pada litosfer, hidrosfer, dan atmosfer serta
mempelajari hubungan matahari dengan bumi).

-Kedua, geografi mempelajari fenomena sosial
kebudayaan.

-Jadi, geografi pada zaman Veranius ditandai
oleh dualisme geografi, yaitu geografi umum
mempelajari unsur-unsur fisik dan geografi
khusus, yang berkaitan dengan manusia. Selain
itu juga ada yang membagi dengan geografi
fisik dan geografi manusia.

-Selanjutnya, perjalanan seperti yang dilakukan oleh
Colombus, Vasco da Gama, dan Ferdinand de
Magelhaens dengan misi 3 G telah menambah
pengetahuan tentang negeri lain, khususnya
penduduk serta peradabannya.

-Perjalanan tersebut selain menambah materi
geografi, juga membuka wawasan manusia tentang
wilayah di permukaan bumi.

-Selanjutnya Nicolaus Copernicus (1474-1543) bersama
Galileo Galilei mengembangkan teori Heliosentris,
yaitu matahari sebagai pusat tata surya.

-Teori heliosentris telah mengubah konsep geosentris
dan membuka lembaran baru sejarah ilmu
pengetahuan.

-Teori dasar Copernicus yaitu perputaran harian
langit akbat perputaran bumi pada sumbu
putarannya sendiri dan perubahan tahunan langit
akibat perputaran planet mengelilingi matahari.

-Sedangkan Galileo Galilei membuat penemuan
pegunungan di permukaan bulan, gugus bintang,
cincin Saturnus, dan 4 satelit paling terang dari planet
Yupiter.

-Johannes Keppler (1571-1630), mengkhususkan
perhatiannya pada gerakan planet, menyusun
kalender tahunan yang memuat ramalan-ramalan
astrologis. Atas penemuannya tentang lintasan
planet, nama Johannes Keppler diabadikan dalam
Hukum Keppler (I,II,III)

-Selanjutnya Gerardus Mercator (1512-1594)
membuat peta dunia berproyeksi silindris yang
dikenal dengan Proyeksi Mercator yang
mendeskripsikan sebuah peta penjelajahan lautan.

-Tokoh-tokoh geografi Jerman yang sangat besar
pengaruhnya bagi perkembangan geografi antara
lain Alexander Von Humboldt, Karl Ritter dan
Friederich Ratzel.

- Alexander Von Humboldt dan Karl Ritter dianggap
sebagai peletak dasar geografi modern.Mereka
telah berjasa dalam meletakkan dasar-dasar ilmu
pengetahuan empiris pada geografi.

-Ritter berpendapat bahwa faktor alam menjadi
peentu bagi gejala kemanusiaan.Riteer
memasukkan faktor manusia sebagai faktor
penting pada studi geografi, sehingga Ritter
dianggap sebagai peletak dasar Geografi Sosial
Modern.

-Immanuel Kant (1724-1804) selain sebagai
peletak dasar Geografi Modern, juga dikenal
dengan Bapak Geografi Politik.

-Selanjutnya Frederich Ratzel (1844-1904)
menerbitkan buku Pitsce Geograhie (1897) yang
berisi gagasan-gagasan kontemporer tentang
determinisme lingkungan yang diterapkan
pada kajian negara. Selain itu juga
memfokuskan lokasi strategis pada skala
global.

-Pada tahun 1904, Harold Makinder
mengemukakan tentang daerah poros atau
pivot area (teori heartland) yang menjadi
landasan kajian geografi.

-Ellsworth Huntington menulis The Pulse of Asia
(1907), Palestine Its Transformation (1911), dan
Civilization and Climate (1915).

- Ellsworth Huntington terkesan oleh kontras
antara peradaban yang luar biasa besar dari
Asia Tengah dan Asia Barat Daya.

-Von Richthoffen (1838-1905) mengemukakan
tentang pengertian permukaan bumi, yaitu bagian
luar dari bumi yang terdiri dari geografi dan
termasuk segala gejala yang berkaitan dengannya.

-Von Richthoffen juga memperkenalkan korografi
yang merupakan studi holistic tentang bumi dan
interelasinya secara sistematik.

-Paul Vidal de la Blache pada tahun 1922 menulis
Principes de Geographie Humanie, yang
memandang manusia sebagai makhluk yang aktif
dalam kehidupannya.

-Sedangkan Jean Brunhes menulis buku Geographie
Humanie yang mengeluarkan teori tentang Konflik
antara Suku Bangsa Nomadik dengan Sedenter.

-James Fairgrive (geographer Amerika)
mengemukakan bahwa geografi memiliki nilai
edukatif, khususnya untuk berpikir kritis dan
bertanggung jawab terhadap kehidupan
dunia.Manusialah yang dapat mengubah secara
positif lingkungan yang diinginkan sesuai
kepentingan hidup yang bertanggung jawab.

-Selanjutnya Prestone E.James menulis
sebuah karya yang terkenal “American
Geography: Inventory and Prospect”.

-Karya tersebut berisi pandangan tentang
eratnya hubungan antara geografi dengan
sejarah. Begitu eratnya bisa dianalogikan
sebagai ilmu dwi tunggal antara tempat dan
waktu.

-Tempat yang memberikan ruang untuk
memahami perubahan berdasarkan
waktu.Keduanya tidak dapat dipisahkan
mengingat waktu juga menunjukkan
adanya perubahan dan kemajuan atau
kemunduran suatu tempat.

Metode Penelitian Geografi

1. Metode Deskriptif

- Memberikan penjelasan, baik bersifat

alamiah maupun insaniah dengan

mengungkapkan karaktristik,

eksploratif, hubungan fungsional,&

dampak dari suatu fenomena ataupun

peristiwa.

- Tujuannya untuk mendeskripsikan

atau menjelaskan peristiwa yang ada

pada masa sekarang.

- Jenis metode ini yaitu studi kasus,

survei dan studi pengembangan

a. Studi Kasus:
-Digunakan untuk meneliti karakteristik
tertentu, individu maupun kelompok dengan
mengungkapkan kasus –kasus yang spesifik

b. Survei:
-Metode penelitian dengan teknik
pengumpulan data seperti wawancara
maupun angket dengan jumlah sampel cukup
besar.
-Metode penelitian ini menggambarkan
keadaan terkini untuk memahami pendapat
atau tanggapan publik pada umumnya.

c. Studi Pengembangan:
-Digunakan untuk mengembangkan
penelitian secara mendalam guna
memperoleh model, baik secara teoritis yang
sudah ada sebelumnya maupun yang belum
ada.
-Biasanya dikembangkan dalam dunia
akademis pada jenjang pascasarjana

2. Metode Eksperimen dan Korelasi:
-Menekankan treatment dan pengujian
hipotesis utuk merumuskan hukum dan
teori
-Berkaitan erat dengan kuantifikasi,
keyakinan pada keteraturan statistic
merupakan bukti adanya hubungan
sebab akibat empiris.

3.Metode ex Post Facto:
-Ex Post Facto artinya sesudah fakta
-Peneliti tidak perlu melakukan
manipulasi atau perlakuan khusus
terhadap variable bebas.
-Hubungan yang dikaji dapat berupa
pengaruh, hubungan atau korelasi,
sumbangan maupun dampak yang
dinyatakan dalam ukuran statistik
-Metode ini untuk mengkaji hubungan
dua variable atau lebih yang mana
variable yang dikaji tidak mendapat
perlakuan khusus.

Teknik Penelitian Geografi

Teknik Penelitian yang banyak
digunakan dalam Ilmu Geografi

yaitu Observasi, Wawancara,
Kuesioner atau Angket, Studi

Dokumenter, dan Studi
Kepustakaan

-Teknik pengumpulan data
yang berusaha melihat
langsung gejala dan
masalah geografis.

-Teknik ini paling sering
digunakan dalam

penelitian geografis dan
paling dominan

Wawancara

-Teknik pengumpulan data yang
dilakukan oleh peneliti (interviewer)
terhadap responder (interviewee)
untuk memperoleh keterangan yang
lebih detail dari sekedar melakukan
observasi.
-Dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung terhadap
responden secara verbal, baik formal
maupun informal

Kuesioner atau Angket

Teknik pengumpulan data dengan
menyebarkan sejumlah pertanyaan, baik
yang bersifat terbuka maupun tertutup serta
dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan

tertulis.

Studi Dokumenter

-Mengkaji setiap bahan tertulis, film, serta
catatan (record)

-Dokumen dapat berupa dokumen resmi
dan dokumen pribadi.

-Dokumen berguna sebagai sumber yang
stabil, kaya, dan mendorong pengujian

karena sifat dokumen tidak reaktif
sehingga mudah diperoleh dengan teknik

kajian isi

STUDI KEPUSTAKAAN

Mengkaji berbagai teori, prinsip,
konsep, dan hukum-hukum
yang berlaku dalam ilmu
Geografi


Click to View FlipBook Version