TEORI ASAL MULA
RELIGI
&
CONTOH RELIGI ETNIK
DI INDONESIA
TEORI
ASAL
MULA
RELIGI
-Edward B.Tylor mengemukakan teori asal mula
religi yaitu Teori Ruh atau Jiwa.
-Edward B.Tylor mengatakan bahwa asal mula
religi adalah kesadaran manusia akan paham jiwa
atau soul
*Kesadaran manusia akan paham jiwa atau ruh
disebabkan oleh dua hal:
1. Perbedaan antara yang hidup dan yang mati:
-Suatu makhluk pada suatu saat dapat bergerak-
gerak, berbicara, makan, minum, menangis,
tertawa, bahkan berlari-lari.
-Hal tersebut menandakan bahwa suatu makhluk
dalam keadaan hidup
-Akan tetapi pada saat yang lain makhluk tersebut
seakan-akan tidak melakukan aktivitas apapun,
bahkan tidak bergerak sama sekali.
-Hal tersebut menandakan bahwa makhluk tersebut
dalam keadaan mati.
-Pada akhirnya manusia mulai sadar bahwa gerak
dalam alam tersebut disebabkan oleh sesuatu hal
yang ada disamping tubuh jasmani, sehingga
kekuatan itulah yang disebut sebagai jiwa
2.Peristiwa Mimpi:
-Manusia dalam mimpinya melihat dirinya di
tempat-tempat lain darpada tempat tidurnya.
-Berdasarkan mimpi yang dialaminya,
manusia membedakan antara tubuh
jasmaninya yang berada di tempat tidur, dan
bagian lain dari dirinya yang pergi ke tempat-
tempat lain.
-Bagian lain itulah yang dinamakan jiwa.
-Sifat abstrak dari jiwa menimbulkan
keyakinan manusia bahwa jiwa dapat hidup
langsung, terlepas dari tubuh jasmani.
*Pada saat hidup, jiwa masih berkaitan dengan
tubuh jasmani
-Jiwa hanya dapat meninggalkan tubuh saat
manusia tidur dan saat manusia pingsan atau
tidak sadarkan diri.
-Pada saat kekuatan hidup tersebut pergi
melayang-layang, maka tubuh manusia berada
dalam keadaan lemah.
*Menurut EB.Tylor, meskipun melayang-layang,
hubungan antara jiwa dengan jasmani pada saat
manusia tidur atau pingsan tetap masih ada.
-Hanya pada saat manusia mati, jiwa itu pergi
melepaskan diri dari hubungan tubuh-jasmani
untuk selama-lamanya.
uk selama-lamanya.
-Jika tubuh jasmani sudah hancur berubah
menjadi debu di dalam tanah atau hilang
berganti abu di dalam api upacara
pembakaran mayat, maka jiwa yang telah
merdeka lepas dari jasmani dapat berbuat
sekehendak hatinya.
-Alam semesta ini penuh dengan jiwa-jiwa
yang merdeka sehingga tidak disebut sebagai
jiwa lagi, melainkan makhluk halus atau
spirit.
-Pikiran manusia telah mentransformasikan
kesadarannya akan adanya jiwa menjadi
kepercayaan terhadap makhluk halus.
*Pada tingkat pertama dalam evolusi
religinya, manusia percaya bahwa
makhluk-makhluk halus itulah yang
menempati alam sekeliling tempat
tinggal manusia.
-Makhluk-makhluk halus tersebut
dianggap bertubuh halus, sehingga
tidak dapat tertangkap oleh panca
indera manusia.
-Makhluk-makhluk halus mampu
berbuat hal-hal yang tidak dapat
diperbuat manusia, sehingga
mendapat suatu tempat yang amat
penting di dalam kehidupan manusia.
-Selanjutnya menjadi obyek
penghormatan dan penyembahan
melalui berbagai upacara berupa doa,
sajian, atau korban.
-Hal inilah yang dimaksudkan EB Tylor
sebagai animisme
*Pada tingkat kedua, manusia percaya bahwa
gerak alam hidup juga disebabkan oleh adanya
jiwa yang ada di belakang peristiwa dan gejala
alam.
-Sungai-sungai yang mengalir dan terjun dari
gunung ke laut, gunung yang meletus, gempa bumi
yang merusak, angin taufan yang menderu,
jalannya matahari di angkasa, tumbuhnya
tumbuh-tumbuhan dan sebagainya, semuanya
disebabkan oleh jiwa alam.
-Selanjutnya jiwa alam tersebut dipersonifikasikan
dan dianggap oleh
manusia seperti makhluk-makhluk dengan suatu
pribadi, yang mempunyai kemauan
dan pikiran.
-Makhluk-makhluk halus yang ada di belakang
gerak alam disebut dewa-dewa alam.
*Pada tingkat ketiga, bersamaan dengan
timbulnya susunan kenegaraan di dalam
masyarakat manusia, muncul kepercayaan
bahwa alam dewa-dewa juga hidup di
dalam suatu susunan kenegaraan, seperti di
dunia makhluk manusia.
- Terdapat suatu susunan pangkat dewa-
dewa mulai dari raja dewa sebagai yang
tertinggi, sampai pada dewa-dewa yang
terendah.
-Susunan tersebut semakin lama akan
menimbulkan suatu kesadaran bahwa
semua dewa pada hakekatnya hanya
merupakan penjelmaan dari satu dewa
yang tertinggi.
- Akibat dari kepercayaan itu adalah
berkembangnya kepercayaan kepada satu
Tuhan yang Esa, dan timbulnya
monotheisme.
*Teori Batas Akal dikemukakan oleh J.G.
Frazer
-J.G.Frazer mengemukakan bahwa
manusia memecahkan permasalahan
hidupnya dengan menggunakan akal dan
sistem pengetahuannya.
-Akan tetapi akal dan sistem pengetahuan
tersebut menurut Frazer ada batasnya.
-Semakin maju kebudayaan manusia,
semakin luas batas akal tersebut, akan
tetapi dalam banyak kebudayaan batas
akal manusia masih sangat sempit.
-Permasalahan hidup yang tidak dapat
dipecahkan dengan akal diselesaikan dengan
menggunakan magic.
-Magic merupakan ilmu ghaib.
-Menurut J.G Frazer, ilmu ghaib adalah segala
perbuatan manusia ,termasuk abstraksi-
abstraksi dari perbuatan untuk mencapai
suatu maksud melalui kekuatan-kekuatan
yang ada dalam alam, serta seluruh kompleks
anggapan yang ada di belakangnya.
-Frazer mengatakan bahwa pada awalnya,
manusia hanya mempergunakan ilmu ghaib
untuk memecahkan permasalahan hidupnya
hidupnya yang ada di luar batas kemampuan
dan pengetahuan akalnya.
*Lambat laun terbukti bahwa banyak dari
perbuatan magic itu tidak ada hasilnya ,
maka manusia mulai percaya bahwa alam
didiami oleh mahluk-mahluk halus yang lebih
berkuasa daripadanya.
-Selanjutnya manusia mulai mencari
hubungan dengan makhluk-makhluk halus
yang mendiami alam tersebut sehingga
timbul religi.
*Menurut J.G.Frazer terdapat perbedaan
antara magic dan religi.
-Magic adalah segala sistem perbuatan dan
sikap manusia untuk mencapai suatu maksud
dengan menguasai dan mempergunakan
kekuatan dan hukum-hukum gaib yang ada
di dalam alam.
-Sedangkan religi adalah segala sistem
perbuatan manusia untuk mencapai suatu
maksud dengan cara menyandarkan diri
kepada kemauan dan kekuasaan makhluk-
makhluk halus seperti ruh, dewa dsb., yang
menempati alam.
*Teori masa Krisis dikemukakan oleh M.
Crawley dan A. Van Gennep
-Menurut M. Crawley dan A. Van
Gennep , pada masa hidupnya, manusia
mengalami banyak krisis yang menjadi
obyek perhatiannya dan sering sangat
menakutkan.
- Betapapun bahagianya hidup orang,
ia selalu harus ingat akan
kemungkinan-kemungkinan timbulnya
krisis dalam hidupnya.
-Krisis-krisis dalam hidup manusia
tersebut terutama berupa bencana-
bencana, sakit dan kematian.
-Semuanya itu tidak dapat dikuasai oleh
manusia dengan menggunakan segala
kepandaian, kekuasaan, maupun
kekayaan harta yang dimilikinya.
*Dalam hidup manusia, terdapat berbagai
masa di mana kemungkinan adanya sakit
dan maut, yaitu misalnya pada masa
kanak-kanak, masa peralihan dari usia
muda ke dewasa, masa hamil, masa
kelahiran, dan akhirnya masa kematian.
*Dalam menghadapi masa krisis tersebut,
manusia perlu melakukan perbuatan untuk
memperteguh iman dan menguatkan
dirinya. Perbuatan-perbuatan yang berupa
upacara-upacara yang dilakukan manusia
pada masa-masa krisis itulah yang
merupakan pangkal dari religi dan bentuk-
bentuk religi yang tertua.
* Teori Kekuatan Luar Biasa dikemukakan oleh
R.R. Marett.
-Teori ini sebagai kritik terhadap teori Ruh dari
E.B.Tylor tentang timbulnya kesadaran manusia
terhadap Jiwa.
-Menurut Marett kesadaran tentang jiwa yang
dikemukakan Tylor bersifat terlampau
kompleks bagi pikiran manusia yang baru
sampai pada tingkat permulaan dari
kehidupannya di dunia.
-Sebagai lanjutan dari kritikannya terhadap
teori animisme Tylor, maka R.R.Marett
mengajukan sebuah teori baru.
*Menurut R.R.Marett, dasar dari segala
kelakuan keagamaan ditimbulkan karena
suatu perasaan rendah terhadap gejala-
gejala dan peristiwa-peristiwa yang
dianggap sebagai biasa di dalam kehidupan
manusia.
-Alam tempat gejala-gejala dan peristiwa-
peristiwa tersebut berasal, dan yang
dianggap oleh manusia dahulu sebagai
tempat adanya kekuatan-kekuatan yang
melebihi kekuatan-kekuatan yang telah
dikenal manusia di dalam alam sekelilingnya
disebut Supernatural.
-Gejala-gejala, hal-hal, dan peristiwa-
peristiwa yang luar biasa tersebut dianggap
akibat dari suatu kekuatan supernatural,
atau kekuatan luar biasa, atau kekuatan
sakti.
*Kepercayaan kepada suatu kekuatan sakti
yang ada dalam gejala-gejala, hal-hal dan
peristiwa-peristiwa yang luar biasa dianggap
oleh Marett merupakan suatu kepercayaan
yang ada pada manusia sebelum percaya
kepada makhluk halus dan ruh.
*Jadi kepercayaan kepada kekuatan sakti
terlebih dahulu ada sebelum kepercayaan
animisme.
*Teori Kekuatan Luar Biasa yang
dikemukakan R.R.Marett sering disebut
Praeanimisme.
TEORI
SENTIMEN
KEMASYARAKATAN
*Teori Sentimen Kemasyarakatan
dikemukakan oleh E. Durkheim.
-Teori ini merupakan kritik terhadap
Teori Tylor tentang Ruh, sebagaimana
kritik yang dikemukakan oleh R.R.Marett.
- E.Durkheim mengemukakan bahwa
alam pikiran manusia pada masa awal
perkembangan kebudayaannya belum
dapat menyadari suatu faham abstrak
tentang jiwa sebagai suatu substansi yang
berbeda dari jasmani.
- Manusia belum dapat menyadari faham
abstrak yang lain seperti perubahan dari
jiwa menjadi ruh jika jiwa telah terlepas
dari jasmani yang mati.
*Dasar-dasar Teori Sentimen
Kemasyarakatan yaitu:
1. Manusia pada saat pertama kali hidup di
muka bumi mengembangkan aktivitas
religi bukan karena mempunyai
bayangan-bayangan abstrak tentang jiwa
atau ruh dalam alam pikirannya, yaitu
suatu kekuatan yang menyebabkan hidup
dan gerak di dalam alam. Akan tetapi
aktivitas religi muncul disebabkan adanya
suatu getaran jiwa, suatu emosi
keagamaan karena pengaruh suatu rasa
sentimen kemasyarakatan.
2. Sentimen kemasyarakatan dalam batin
manusia berupa suatu kompleks perasaan
yang mengandung rasa terikat, bakti,
cinta,dan sebagainya terhadap
masyarakatnya yang merupakan seluruh
alam dunia tempat manusia hidup
3. Sentimen kemasyarakatan yang
menyebabkan timbulnya emosi
keagamaan tidak selalu berkobar-kobar
dalam alam batin manusia.
-Jika sentiment kemasyarakatan tidak
dipelihara, maka akan menjadi lemah
sehingga perlu dikobarkan kembali.
-Salah satu cara untuk mengobarkan
kembali sentimen kemasyarakatan yaitu
dengan mengadakan suatu kontraksi
masyarakat artinya dengan
mengumpulkan seluruh masyarakat
dalam pertemuan-pertemuan raksasa.
4. Emosi keagamaan yang timbul karena
rasa sentimen kemasyarakatan memerlukan
suatu obyek tujuan. Sifat yang
menyebabkan sesuatu menjadi obyek
daripada emosi keagamaan bukan karena
sifat luar biasanya, anehnya, megahnya,
bukan pula sifat ajaibnya, akan tetapi lebih
pada tekanan anggapan umum dalam
masyarakat.
-Obyek yang menjadi tujuan tersebut ada
karena salah satu peristiwa kebetulan dalam
sejarah kehidupan masyarakat pada masa
lalu yang menarik perhatian banyak orang
di dalam masyarakat.
- Obyek yang menjadi tujuan emosi
keagamaan tersebut juga mempunyai
obyek yang bersifat keramat (sacre), yang
berlawanan dengan obyek lain yang tidak
mendapat nilai keagamaan (ritual value),
yang bersifat profan (tidak keramat).
5. Obyek keramat sebenarnya merupakan
lambang suatu masyarakat.
-Contohnya pada suku-suku bangsa asli benua
Australia yang dianggap sebagai obyek
keramat, yang menjadi pusat tujuan daripada
sentimen-sentimen kemasyarakatan, berupa
sejenis binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun
benda.
-Obyek keramat tersebut oleh para ahli sering
disebut sebagai totem. Totem tersebut (jenis
binatang atau obyek lain) bersifat
mengkonkretkan prinsip totem yang berada di
belakangnya, dan prinsip totem adalah suatu
kelompok tertentu di dalam masyarakat, yang
berupa clan atau yang lainnya.
*Teori Wahyu atau Firman Tuhan dikemukakan
oleh W. Schmidt.
-Sebenarnya sebelum Schmidt, ada ahli lain yang
mengajukan pendirian serupa yaitu A.Lang.
-A.Lang banyak membaca kesusasteraan rakyat
berbagai suku bangsa di dunia.
-Di dalam kesusastraan tersebut, terutama dalam
bentuk dongeng, A.Lang sering menemukan
adanya seorang tokoh dewa yang dianggap
sebagai dewa tertinggi.
-Dewa tertinggi dianggap sebagai pencipta
seluruh alam semesta serta isinya, penjaga
ketertiban alam dan kesusilaan.
-Menurut A.Lang, kepercayaan kepada seorang
tokoh dewa seperti itu tampak pada suku-suku
bangsa yang justru sangat rendah tingkat
kebudayaannya, yang hidup dari berburu atau
meramu.
-Sebagai contoh yaitu Suku Bushman di daerah
Gurun Kalahari di Afrika Selatan, suku-suku
bangsa penduduk asli benua Australia, suku-suku
bangsa Negrito di daerah hutan rimba di Kamerun
dan Kongo, Afrika Tengah, penduduk kepulauan
Andaman, penduduk pegunungan Tengah di Irian
Timur, dan juga beberapa suku bangsa penduduk
asli benua Amerika Utara.
*Menurut A.Lang, berbagai hal
membuktikan bahwa kepercayaan
terhadap tokoh Dewa tertinggi tidak timbul
sebagai akibat pengaruh agama Nasrani
atau Islam, tetapi kepercayaan tersebut
justru tampak seakan-akan terdesak oleh
kepercayaan kepada makhluk-makhluk
halus, dewa-dewa alam, ruh, hantu, dan
sebagainya.
*Jadi, A. Lang berkesimpulan bahwa
kepercayaan kepada tokoh dewa tertinggi
merupakan suatu kepercayaan yang sudah
sangat tua, dan mungkin merupakan
bentuk religi manusia yang tertua.
*Pendapat A. Lang selanjutnya diolah lebih lanjut
oleh W.Schmidt.
- W.Schmidt percaya bahwa agama berasal dari
titah Tuhan yang diturunkan kepada manusia
pada masa awal manusia muncul di muka bumi.
- Oleh karena itu, adanya tanda-tanda
kepercayaan kepada dewa pencipta, justru pada
bangsa-bangsa yang paling rendah tingkat
kebudayaanya atau paling tua.
-Hal tersebut memperkuat anggapan W.Schmidt.
tentang adanya titah Tuhan asli, atau yang
disebut Uroffenbarung.
-Menurut W.Schmidt , kepercayaan yang asli dan
bersih kepada Tuhan, atau kepercayaan
Urmonotheismus justru terdapat pada bangsa-
bangsa yang tua yang hidup pada zaman ketika
tingkat kebudayaan manusia masih rendah.
-Selanjutnya ketika tingkat kebudayaan manusia
semakin maju, semakin kaburlah kepercayaan
asli terhadap Tuhan.
-Semakin banyak kebutuhan manusia, maka
semakin terdesaklah kepercayaan asli tersebut
oleh pemujaan kepada makhluk mahluk halus,
ruh, dewa, dan sebagainya.
SUKU DAYAK
DI KALIMANTAN
-Sejak awal kehidupannya, Suku Dayak
telah memiliki keyakinan asli yang
dinamakan Kaharingan atau Agama
Helo/Helu.
-Keyakinan tersebut menjadi dasar adat
istiadat dan budaya Suku Dayak.
-Kaharingan sampai saat ini masih dianut
oleh sebagian besar orang Dayak,
meskipun realitanya, sudah banyak orang
Dayak yang telah menganut agama
Islam, Kristen, dan Katholik.
Kepercayaan Kepada Makhluk Halus
-Masyarakat Dayak pada umumnya
mempercayai adanya alam makhluk halus
yang meliputi alam ghaib tinggal di bumi
lama, berbentuk manusia ghaib, mati dan
melahirkan, hidup bermasyarakat seperti
masyarakat biasa, dari lapisan raja-raja,
bangsawan, ksatria, ulama, dukun, dan
sebagainya.
-Dalam hal ini golongan raja-raja Banjar
secara mitologis dikategorikan sebagai
manusia alam ghaib. Golongan ini sangat
terkenal sehingga sering dipanggil dalam
tiap upacara religi atau upacara adat,
yaitu Pangeran Surianta dan Putri Junjung
Buih, Pangeran Kacil, Panembahan
Batuah, Menteri Empat seperti Panimbah
Sagara Pembelah Batung, Manguntung
Manau, Mangaruntung Waluh, Pangeran
Bagalung, dan sebagainya.
-Menurut Kepercayaan Masyarakat
Dayak, makhluk-makhluk halus dianggap
mendiami gundukan-gundukan tanah
(belahmika), punggur kayu, jenis-jenis
kayu tertentu, parit sungai dan
sebagainya.
-Jenis-jenis hantu tersebut antara lain
hantu Kisutatau Datung Kabayan,Sundal
Bolong, Hantu Suluh (malam hari). Selain
itu juga ada agaman atau takkau yaitu
kucing hitam yang bisa berubah menjadi
sebesar kerbau, dan sebagainya.
Kepercayaan Kepada
Muakkad dan Muwakkal
-Muakkad dan Muwakkal juga
dikategorikan sebagai makhluk-makhluk
halus.
-Orang Dayak percaya bahwa setiap
manusia yang telah mencapai tingkat
kesempurnaan dan kewalian, mempunyai
teman yang disebut muwakkal-muwakkal.
-Di Kalimantan Selatan, terkenal
umpamanya Muakkal Datu Kalampaian
atau Datu Baduk, seorang jin Islam yang
tinggi agamanya dan datang bersama
Syekh Arsyad al-Banjari dari Mekkah.
Kepercayaan Kepada
Kekuatan-Kekuatan Ghaib
-Menurut kepercayaan masyarakat Dayak,
kekuatan-kekuatan ghaib bersifat magis,
memiliki kekuatan-kekuatan positif atau negative
dan dalam istilah disebut dengan kekuatan putih
atau kekuatan hitam.
-Yang putih tidak selalu baik, demikian pula yang
hitam tidak selalu jahat. Sumber kepercayaannya
ada yang berasal dari kebudayaan asli daerah .
-Yang bersumber dari kebudayaan asli daerah
yaitu Kaharingan, dimana terdapat kekuatan-
kekuatan ghaib yang digunakan untuk
membunuh dan merusak hidup orang.
-Parung Maya adalah kekuatan ghaib yang
sangat ditakuti karena jika orang yang terkena
kekuatan ini, maka langsung meninggal.
-Mereka yang melakukan Parung maya dengan
kekuatan ghaib menggunakan parang dengan
daun linjuang yang bentuknya seperti pisau
berkaki tunggal pada waktu senjata.
Kepercayaan pada Jimat dan
Kekuatan Batu-Batu Sakti
*Kepercayaan pada jimat-jimat berupa benda
yang dibuat dengan aturan-aturan tertentu, baik
kertasnya, tintanya, waktu mengerjakannya,
teknik dan ayat-ayat yang ditulis dalam bentuk
lambing angka atau kalimat-kalimat
tertentu.Jimat-jimat tersebut biasanya berbentuk
segi empat, bundar dan pipih.
*Kepercayaan terhadap kekuatan batu-batu
sakti. Dalam kepercayaan terhadap batu-batu ini
hanya percaya kepada dua jenis batu saja, yang
khas dalam kedudukannya dalam hal
kepemilikan tenaga kesaktian ini yaitu batu akik
dan batu jambrut.
-Batu akik berfungsi sebagai kekuatan-kekuatan
pintu rezeki tergantung dilihat dari pancaran
sinarnya. Sedangkan batu jambrut tergantung
dari jenis rupa dan bentuk pancar yang ada.
-Mayoritas Orang Mentawai memeluk
agama Khatolik dan sebagian beragama
Protestan, Islam atau Bahai.
-Meskipun demikian, sebagian besar orang
Mentawai tetap memegang teguh religinya
yang asli yaitu Arat Bulungan.Arat berarti
adat dan Bulungan berasal dari kata bulu
atau daun.
-Dalam religinya, masyarakat Mentawai
percaya bahwa bukan hanya manusia
yang mempunyai jiwa, tetapi juga hewan,
tumbuh-tumbuhan, batu, air terjun sampai
pelangi serta kerangka suatu benda.
-Selain dari jiwa, ada berbagai macam ruh
yang menempati seluruh alam semesta,
yaitu di laut, udara dan hutan belantara.
-Menurut keyakinan orang Mentawai, jiwa
manusia atau magere terletak di ubun-ubun
kepala.
-Jiwa tersebut suka berpetualang di luar jasmani
pada saat orangnya tidur, yang merupakan
mimpinya.
-Jika jiwa keluar dari tubuh akan sakit, dan jika
jiwa dalam keadaan itu akan mencari
perlindungan pada roh nenek moyang, maka
tubuh mungkin akan meninggal.Jiwa tak akan
kembali lagi ke tubuh dan menjadi ketsat atau
roh.
-Tubuh orang yang telah ditinggalkan magere
atau jiwanya menjadi ketsat atau roh, orang
tersebut telah meninggal.
-Tubuh yang ditinggalkan berwujud daging dan
tulang tersebut dianggap masih ada jiwanya,
yang disebut pitok.
-Pitok inilah yang sangat ditakuti manusia
karena berupaya akan mencari manusia lain
agar bisa tetap berada di dunia.
-Untuk menghindari kejadian tersebut, maka
pitok diusir dari rumah orang yang meninggal
dengan cara upacara.
*Religi orang Mentawai juga mempunyai
masa Nyepi atau menghentikan aktivitas
hidup untuk sementara, yaitu masa lia dan
punen yang dianggap suci.
-Lia adalah menghentikan aktivitas hidup
dalam rangka keluarga inti dan biasanya
menyangkut masa-masa penting sepanjang
hidup, seperti membangun lalep atau rumah
tangga inti, kelahiran, perkawinan, masa ada
anggota keluarga yang sakit, kematian dan
membuat perahu.
-Sedangkan Punen adalah nyepi dalam
rangka masyarakat dewasebagai
keseluruhan dan biasanya berkaitan dengan
masa sebelum dan sesudah membangun uma,
kecelakaan, saat berjangkitnya wabah
penyakit menular dan pada waktu terjadi
kecelakaan atau karena pembunuhan yang
mengakibatkan banyak orang mati.
-Jika suatu anggota keluarga menjalankan lia
atau punen, mereka tidak boleh bekerja.
-Meskipun semua aktivitas berhenti, untuk
waktu yang lama kadang berminggu-minggu,
orang tetap diperbolehkan makan dan minum
seperti biasa.
-Lia atau Punen tidak merupakan puasa.
-Punen yang berlangsug lama adalah punen
untuk pengukuhan rimata dan sikere yaitu
pemimpin dan dukun.
-Upacara yang menyertai Punen bisa
berlangsung sekitar dua bulan.
-Erat kaitannya dengan konsep Lia dan Punen
adalah konsep pantangan atau Keikei, yaitu
melanggar pantangan, terutama dalam masa-
masa suci (dalam rangka upacara-upacara
yang suci), maka pelanggarannya akan
dihukum dengan hukuman ghaib.
-Hukuman ghaib tersebut harus dihilangkan
dengan denda adat atau Tulon.