Jurnal Refleksi
Dwi Mingguan
M.1.2
VISI GURU
PENGGERAK
TAUFIQ HIDAYATI
CGP Angkatan 7
SMK Negeri 1 Sragi
Kab. Pekalongan
Refleksi 4 P
Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.3,
berikut adalah refleksi saya tentang rencana manajemen
perubahan yang menerapkan paradigma dan model inkuiri
apresiatif.
1. Peristiwa (Facts).
Menurut Ki Hadjar Dewantara (KHD), “Pendidikan
(opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat
yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi- tingginya baik sebagai seorang
manusia maupun sebagai anggota masyarakat.”
Dalam mewujudkan filosofi Ki Hadjar Dewantara tersebut,
maka peran kita sebagai seorang pendidik adalah mampu
mengambil pembelajaran dari pemikiran filosofis Ki Hadjar
Dewantara untuk diterapkan sebagai pemimpin pembelajaran
yang mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat
pengembangan karakter.
Sesuai dengan Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tentang Profil Pelajar Pancasila, maka pelajar
Indonesia diharapkan menjadi “Pelajar Pancasila”, yaitu
perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis,
dan kreatif.
Dalam modul 1.3 ini kita sebagai pendidik diajak untuk
menelusuri visi mendasar dari pendidikan, betapa pentingnya
pendidik memiliki visi, dan mengembangkan visi untuk
mewujudkan keberpihakan pada murid-murid sehingga mereka
bertumbuh dengan maksimal.
2. Perasaan (Feelings).
Perasaan saya selama mempelajari modul 1.3 tentang visi
Guru Penggerak adalah saya merasa senang dan
termotivasi menjadi agen perubahan karena saya menjadi
paham bagaimana saya meningkatkan kapasitas saya
dalam memvisualisasikan harapan, menggandeng sesama
dan mentransformasikannya menjadi harapan bersama.
Harapan kita adalah visi kita. Visi kita sekarang adalah
masa depan murid kita. Masa depan murid kita adalah
masa depan bangsa kita yaitu Indonesia
3. Pembelajaran (Findings)
Modul 1. 3 ini membuat saya mengetahui bahwa dalam
memimpin perubahan positif harus berpikir strategi dan
memahami inquiri apresiatif sebagai paradigma. Model
manajemen perubahan yang diadaptasi dari model 5D
sebagai bagian dari inkuiri apresiatif (Define, Discover,
Dream, Design, Deliver) disebut dengan BAGJA.
BAGJA merupakan akronim dari Buat pertanyaan utama,
Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur
eksekusi, dan dalam menyusun BAGJA dapat melalui
Amati, Tiru, dan Modifikasi.
Akhirnya saya dapat menyusun narasi tentang kondisi
ideal apa yang saya iimpikan dan harapkan terjadi di
lingkungan pembelajaran, yang saya rumuskan dalam
bentuk “Visi”, menentukan prakarsa perubahan yang
merupakan bagian dari visi yang hendak dicapai, dan
membuat tahapan BAGJA sebagai rancangan perubahan
di lingkungan sekolah kita.
4. Perubahan (Future)
Anggrek Bulan dikenal dengan warnanya yang indah. MYang
perlu saya pelajari ketika saya ingin membuat perubahan
dengan konsep inkuiri apresiatif adalah bagaimana cara saya
mendesain lingkungan belajar yang memungkinkan tumbuhnya
murid yang memiliki kemandirian dan motivasi intrinsik yang
tinggi. Selain itu, saya juga harus belajar bagaimana
meningkatkan kapasitas saya dalam memvisualisasikan harapan,
menggandeng sesama dan mentransformasikannya menjadi
harapan bersama, yaitu Visi yang berpihak pada murid. Untuk
mewujudkannya, maka saya harus belajar bagaimana menyusun
tahapan-tahapan BAGJA.emiliki kelopak besar dan daun lebar,
membuat bunga ini menarik perhatian orang. Bunga ini
mendapat sebutan puspa pesona yang berarti bunga yang
penuh dengan pesona.
Adapun strategi yang dilakukan untuk melaksanakan perubahan
adalah :
1. Membuat visi yang berpusat pada kepentingan murid
2. Visi yang dibuat diturunkan menjadi tujuan-tujuan rinci
berupa prakarsa perubahan
3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan tindakan yang perlu
dilakukan melalui BAGJA
4. Tahapan-tahapan tersebut kemudian direalisasikan, rencana
tindakan yang perlu dilakukan dijalankan, pertanyaan-
pertanyaan yang ada digali bersama tim dan anggota komunitas
sekolah hingga membuahkan temuan (data, cerita, fakta).
5. Jika ada temuan-temuan maka hal tersebut akan digunakan
untuk menelaah kembali atas rancangan pertanyaan dan
tindakan yang telah dibuat
6. Rencana (sebagai dokumen resmi) dibuat dan akhirnya
dieksekusi, dimonitoring, serta dievaluasi keselarasannya dengan
visi.