Rencana
Pembangunan
Lima Tahun
Kelompok 3
01 Ariel Wijaya Kusuma 02 Muhammad Zaelani
03 Nabila Apriliani 04 Wanda Lingga Wangi
05 Ramzy Danar Raihan
Pengertian
Reepelita
Repelita atau Rencana Pembangunan
Lima Tahun adalah satuan
perencanaan yang dibuat oleh
pemerintah Orde Baru di Indonesia
yang dilaksanakan selama 30 tahun
masa jabatan Soeharto. Program ini
menerapkan pembangunan terpusat
untuk ekonomi makro yang ada di
Indonesia. Perancangan program
Repelita berada di bawah arahan
Widjojo Nitisastro pada tahun 1967
saat ia menjabat sebagai kepala
Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) yang
disempurnakan selama kurun waktu
lebih kurang setahun.
Repelita I (1969–1974)
Tujuan dari Repelita 1 ini
adalah meningkatkan taraf
hidup rakyat dan sekaligus
meletakkan dasar-dasar bagi
pembangunan dalam tahap-
tahap berikutnya, dan
sedangkan yang ingin
dicapai itu adalah pangan,
sandanm perbauikan
prasarana, perumahan
rakyat, perluasan lapangan
kerja, dan kesejahteraan
rohani.
Repelita II (1974–1979)
Bertujuan meningkatkan
pembangunan di pulau-pulau
selain Jawa, Bali dan Madura, di
antaranya melalui transmigrasi.
Berikut, beberapa hal yang ingin
dicapai dalam Repelita II, yaitu:
-Meningkatkan fasilitas umum
dan perumahan rakyat yang
terjangkau oleh masyarakat
Indonesia.
- Meningkatkan pembangunan
dan pemerataan prasarana.
Repelita III (1979-1984)
menekankan bidang industri
padat karya untuk meningkatkan
ekspor.
Pada pelaksanaan program
Repelita III, Indonesia berhasil
meningkatkan pemasaran hasil
produksi dalam negeri ke luar
negeri, mulai dari Eropa hingga
Amerika Serika.
Selain itu, Indonesia juga
mengekspor beberapa hasil
produksi ke kasana Asia dan Asia
Pasifik.
Repelita IV (1984-1989)
Pada program Repelita IV,
Indonesia yang berhasil
meningkatkan sektor pertanian
akhirnya melakukan swasembada
pangan.
sektor industri dalam negeri
meningkat, karena menggunakan
mesin produksi sendiri.
Hal ini dibutuhkan untuk
meningkatkan pembangunan
industri dan Standar Industri
Indonesia (SII), agar perlindungan
konsumen terjamin dan proses
produksi makin cepat.
Repelita V (1989-1994)
Program Repelita V melanjutkan
hasil produksi dari sektor
pertanian, sehingga
perekonomian Indonesia makin
membaik.
Berikut, beberapa upaya untuk
meningkatkan sektor pertanian,
yaitu:
- Memantapkan swasembada
pangan
- Meningkatkan produksi
pertanian
- Menyerap tenaga kerja yang
ada
Repelita VI (1994-1998)
Setelah meningkatkan
perekonomian Indonesia melalui
sektor industri dan pertanian.
Repelita VI memprogramkan
untuk meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia.
Namun, program ini tidak selesai
karena terjadi krisi moneter pada
tahun 1998 yang mengganggu
perekonomian Indonesia dan
negara-negara lainnya.