Harga : KULGVA 1355.46
KULFRA
SINGVA 1370.41
SINFRA
1825.36
1847.40
Fare Calculation Box
FCP : KULGVA FROM/TO
NUC
RUL : Y OW (EH) 1355.46 KUL CARR FARE CALC
MPM
TTPM : NIL X/SIN YY
EMA
EMS : EH 8018
HIP
AF : 6960 BKK YY M
CHECK
: NIL FRA YY KULFRA
TOTAL
IROE :M GVA YY 1370.41
LCF
: KULFRA NUC 1370.41
: NUC 1370.41 -----------
: BHC KULFRA
HIP BHC CAILON 1370.41 KULGVA
FCP 1355.46 –
Difference 14.95 P 14.95
HIP BHC KULFRA 1370.41 +
BHC 1385.36 ROE 2.74150
NUC 1385.46
BHC > AF TOTAL FARE ITL 3798
FARE ITL 3798
: NUC 1385.36 TOTAL
: 2.74150
: MYR 3798
Entry E-Ticket :
KUL YY x/SIN YY BKK YY FRA YY GVA M KULFRA1370.41P KULFRA KULGVA14.95NUC1385.46END
ROE2.74150
Keterangan :
Harga yang paling tinggi adalah SINFRA tapi tidak dapat digunakan sebagai
HIP karena SIN adalah kota transit.
2. BHC lebih kecil dari AF
Route : KUL - x/SIN - BKK - FRA - GVA (Kelas Y/SITI)
TPM : 204 + 894 + 5575 + 287
TPMS : 6960
MPM KULGVA 8018
Harga dalam NUC KULGVA 1355.46
KULFRA 1370.41
SINGVA 1825.36
SINFRA 1847.40
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 50
Penghitungan Tarif Penerbangan
Fare Calculation Box :
FCP : KULGVA FROM/TO
NUC
RUL : Y OW (EH) 1355.46 KUL CARR FARE CALC
MPM
TTPM : NIL X/SIN YY M
EMA KULFRA
EMS : EH 8018 1847.40
HIP
AF : 6960 BKK YY
CHECK
: NIL FRA YY
TOTAL
IROE :M GVA YY
: KULFRA NUC 1370.41
: NUC 1370.41 -----------
: BHC
HIP BHC CAILON 1370.41
FCP 1355.46 –
Difference 14.95
HIP BHC KULFRA 1370.41 + ROE 2.74150
NUC 1847.40
BHC 1385.36 TOTAL FARE ITL 5065
FARE ITL 5065
AF > BHC TOTAL
: NUC 1847.40
: 2.74150
Entry E-Ticket :
KUL YY X/SIN YY BKK YY FRA YY GVA M KULFRA1847.40NUC1847.40END ROE2.74150
Keterangan :
Harga yang paling tinggi adalah SINFRA yang berposisi sebagai kota Stopover dan kota
tujuan. Setelah dilakukan perhitungan ternyata AF lebih tinggi dibandingkan BHC
sehingga yang dijadikan harga adalah AF.
3. BHC jika terdapat EMS
Route : CAI-QF -x/LCA-BA-LON-BA-AMS (Kelas Y/SITI)
TPM : 353 + 2028 + 217
Total TPM : 2598
MPM : CAIAMS EH 2565
Harga dalam NUC CAIAMS 658.82
CAILON 720.77
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 51
Penghitungan Tarif Penerbangan
Fare Calculation Box :
FCP : CAIAMS FROM/TO
NUC
RUL : Y OW (EH) 658.82 CAI CARR FARE CALC
MPM
TTPM : NIL X/LCA QF 5 M
EMA
EMS : EH 2565
HIP
AF : 2598 LON BA CAILON
CHECK
: NIL AMS BA 756.80
TOTAL
IROE : 5M -----------
LCF
: CAILON NUC 720.77
: NUC 756.80 CAILON
: BHC CAIAMS
HIP BHC CAILON 720.77 P 25.92
FCP 658.82 –
Difference 61.95
HIP BHC KULFRA 720.77 +
BHC 782.72
: AF > BHC
: BHC 782.72
: AF 756.80 –
Plus 25.92 ROE 4.632500
NUC 782.72 TOTAL FARE NUC 782.72
FARE ITL 3626
4.632500 TOTAL ITL 3626
EGP 3626
Entry E-Ticket :
CAI QF x/LCA BA LON BA AMS5M CAILON756.80P CAILON CAIAMS25.92NUC782.72END
ROE4.632500
Keterangan :
Harga yang paling tinggi adalah CAIAMS yang berposisi sebagai kota asal ke kota stop
over dengan EMS 5%. Setelah dilakukan perhitungan ternyata BHC lebih tinggi
dibandingkan AF sehingga yang dijadikan adalah BHC. Plus diperoleh dari selisih antara
BHC dikurangi AF.
G. RANGKUMAN
Dalam menentukan sebuah harga tiket untuk route penerbangan International
diperlukan sumber-sumber perhitungan harga, antara lain : Worldwide Fares
(EH&WH) dan General Rules.
Macam-macam bentuk perjalanan yang kemungkinan ditempuh oleh calon
penumpang adalah : Oneway, Return Trip, Circle Trip, Open Jaw dan Round
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 52
Penghitungan Tarif Penerbangan
the World Trip.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menghitung harga tiket
perjalanan One Way adalah :
1. Menentukan FCP, Rules, MPM dan TPM
2. Mengecek HIP dan BHCF
3. Menentukan harga Total fare Calculation dalam NUC
4. Menghitung harga yang harus dibayar oleh penumpang sesuai mata uang
local
5. Membulatkan harga tiket yang sudah dihitung sesuai dengan mata uang
kota asal keberangkatan. Sistem pembulatan ini disebut dengan Rounding Up
Unit (RUU)
6. Menyusun entry E-ticket
H. TUGAS INDIVIDU
Buatlah alur/diagram yang menggambarkan langkah-langkah menghitung harga tiket
internasional untuk jenis perjalanan one way dalam sebuah kertas manila.
I. TUGAS KELOMPOK
Siswa dibagi kedalam 3 kelompok
Masing-masing kelompok mempunyai tugas yang berbeda, yaitu membuat
susunan mata uang (currency conversion). Pembagiannya sebagai berikut :
o Kelompok 1 : Currency conversion Negara-negara di TC 1
o Kelompok 2 : Currency conversion Negara-negara di TC 2
o Kelompok 3 : Currency conversion Negara-negara di TC 3
Makalah yang telah disusun oleh masing-masing kelompok, wajib dicopy oleh
masing-masing siswa sebagai bahan belajar untuk meningkatkan kompetensi
tentang dasar perhitungan harga ticket Internasional
J. SOAL UJI KOMPETENSI
DENGAN MENGGUNAKAN EXTRACT DARI PAT BERIKUT, JAWABLAH
PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
ITINERARY DI BAWAH INI !
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 53
Penghitungan Tarif Penerbangan
FARE LOCAL NUC CARR RULE GI, MPM
CODE ROUTING
TYPE CURRENCY
ZURICH (ZRH) SWISS FRANC (CHF)
SWITZERLAND
To TOKYO (TYO) EH 9241
TS 7228
Y 5015 3001,34 Y094 AP 11816
Y094
Y 8358 5002,03 Y094 EH, TS
Y094 EH, TS
Y 5551 3322,12 Y094 AP
Y094 AP
Y 9251 5536,47 Y094 EH, TS
Y094 EH, TS
C 5942 3556,12 Y094 AP
Y094 AP
C 9902 5926,08 Y094 EH, TS
Y094 EH, TS
C 6576 AP
AP
C 10959
F 9506
F 15843
F 10523
F 17537
TPM JOURNEY CARRIER IROE : CHF 1,670919 RU : 1 DU : 0
ZRH
178 FRA LH
5360 SEL KL
759 TYO JL
a. Global Indicator untuk route tersebut adalah :
b. Perusahaan penerbangan yang digunakan untuk perjalanan dari ZRH-FRA adalah :
c. NUC pada kelas bisnis (C/OW) untuk perjalanan ZRH-TYO adalah : _
d. International Currency untuk kota Zurich adalah :
e. Jarak terbang maksimum yang diizinkan untuk route tersebut adalah : _
f. Jarak tempuh ZRH-FRA-SEL-TYO adalah :
g. Kode peraturan untuk harga untuk route tersebut adalah :
h. NUC pada kelas utama (F/OW) untuk perjalanan ZRH-TYO adalah : _
i. Kota ZRH terletak di Negara :
j. Kota yang termasuk dalam intermediate point adalah :
HITUNGLAH LOCAL CURRENCY FARE UNTUK ROUTE (ZRH-FRA-SEL-
TYO) DENGAN MENGGUNAKAN Y CLASS
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 54
Penghitungan Tarif Penerbangan
FARE CONSTRUCTION FARE CALCULATION BOX
FROM/TO
FCP
CARR FARE CALC.
RULES
FARE
MPM
TPM
EMA NIL
EMS
HIP NIL
AF
BHCF
TOTAL
ROE ROE
LCF TOTAL FARE
CALCULATION
AUTOMATED ENTRY :
K. LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa :
Kelas :
No. Absen :
NILAI GURU PARAF ORANG TUA
SARAN-SARAN :
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 55
Penghitungan Tarif Penerbangan
BAB IV
MENGHITUNG TARIF PENERBANGAN UDARA
INTERNASIONAL ROUND TRIP & CIRCLE TRIP
F. ROUND TRIP
Round Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuannya sama,
mempunyai dua komponen harga (FCP) dan harga antara komponen keberangkatan
dan kepulangan sama serta tiddak mempunyai surface (Route yang menggunakan
jenis transportasi lain selain pesawat terbang).
Dari perjanjian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 4 syarat sebuah
perjalanan dikategorikan sebagai perjalanan Round Trip yaitu sebagai berikut :
a. Kota asal dan kota tujuannya sama
Contoh : SIN - HKG - TPE - SIN
b. Mempunyai dua Komponen harga (FCP)
Komponen Harga berangkat (Out Bound) dan Harga pulang (In Bound)
Contoh : SIN HKG TPE SIN
SIN HKG TPE = FCP 1 (Out Bound)
TPE SIN = FCP 2 (In Bound)
c. Mempunyai harga yang sama antara komponen Out Bound dan In Bound
Contoh : SIN HKG TPE SIN
SIN HKG TPE = M 746.87
TPE SIN = M 746.87
d. Tidak mempunyai surface
SIN SQ HKG CX TPE SQ SIN = Round
SIN SQ HKG … Kapal Laut TPE SQ SIN = Bukan Round Trip
Menghitung harga tiket internasional untuk route Roud Trip (RT) pada
dasarnya mempunyai cara dan system urutan perhitungan yang sama dengan route
Oneway. Berikut ini adalah penjelasan cara menghitung harga tiket penerbangan
untuk route round trip (RT).
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 56
Penghitungan Tarif Penerbangan
Langkah-langkah perhitungan Round Trip adalah :
1. Penentuan Fare Construction Point (FCP)
Pada perjalanan Round Trip maupun Circle Trip FCP tidak menggunakan kota
asal perjalanan ke kota tujuan perjalanan melainkan harus membagi route
perjalanan kedalam dua komponen harga. FCP ditentukan dengan cara mencari
kota terjauh dari kota asal atau kota yang mempunyai harga tertinggi dari kota
asal.
Contoh : SIN MNL TYO TPE HKG SIN
Kota terjauh/tertinggi harganya dari kota asal adalah Tokyo
dijadikan kota tujuan dalam FCP sehingga :
FCP 1 = SINTYO Via MNL
FCP 2 = SINTYO Via TPE HKG
2. Penentuan Neutral Unit Currency (NUC)
Pengambilan harga pada Airtariff untuk perjalanan Round Trip dan Circle Trip
adalah 1⁄2 dari harga pulang pergi (Round Trip) dari kota asal perjalanan ke
kota terjauh atau kota termahal/tertinggi baik untuk komponen Out Bound
maupun komponen In Bound yang disesuaikan dengan kelas dan Global
Indicator perjalanan. Harga perjalanan Round Trip dalam Airtariff
menggunakan cetakan Tebal/Bold. Jika di dalam Airtariff tidak terdapat harga
pulang pergi maka harga perjalanan sekali jalan dapat digunakan.
Contoh : SIN MNL TYO TPE HKG SIN
Kelas Ekonomi
Di dalam Airtariff tertulis harga SINTYO
Y 790.78 (Harga sekali jalan)
Y 1548.40 (Harga pulang pergi)
OUTBOUND INBOUND
FCP : SINTYO FCP : SINTYO
NUC : 1⁄2 RT NUC 772.20 NUC : 1⁄2 RT NUC 772.20
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 57
Penghitungan Tarif Penerbangan
3. RULE (RUL)
Sama seperti perjalanan Sekali Jalan (lihat pada perhitungan Mileage Sistem)
4. Maximum Permitted Mileage (MPM)
Menggunakan MPM kota terjauh/termahal dari asal. Seperti pada contoh diatas,
MPM yang digunakan adalah SINTYO.
5. Ticketted Point Mileage (TPM)
Penentuan TPM disesuaikan dengan route perjalanan baik perjalanan Out
Bound maupun In Bound. Sehingga tidak mesti TPM Out Bound sama.
6. EMA, EMS, HIF, AF dan CHECK sama seperti perjalanan sekali jalan
(lihat pada perhitungan Mileage Fare).
7. Penentuan Total
Total harga pada perjalanan Round Trip adalah hasil penjumlahan antara
Komponen harga Out Bound dengan In Bound.
Contoh :
OUTBOUND INBOUND
AF : NUC 772.20 AF : NUC 772.20
CHECK : NIL CHECK : NIL
TOTAL : NUC 772.20 + NUC 772.20 = 1544.40
8. ROE dan LCF
Penentuan IROE dan perhitungan LCF sama seperti pada perjalanan sekali jalan
(One Way) lihat pada Mileage System.
Contoh perhitungan perjalanan Round Trip dan penulisan Fare Calculation Box
pada kolom tiket.
Route : FRA SQ BKK SQ SIN SQ BKK TG FRA (Y/SITI)
TPM : 5575 + 894 + 894 + 5575
TTPM =
MPM = 6469 *2 NUC 1607.06
NUC 1633.00
Fares : FRABKK 7558 NUC 231.15
FRASIN 8334 FRABKK
Harga 1⁄2 RT FRASIN
BKKSIN
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 58
Penghitungan Tarif Penerbangan
FCP : OUTBOUND FCP INBOUND
NUC : NUC
RUL : FRASIN RUL : FRASIN
MPM : Y ½ RT 1633.63 MPM : Y ½ RT 1633.63
TTPM : NIL TTPM : NIL
EMA : EH 7558 EMA : EH 7558
EMS : 6469 EMS : 6469
HIP : NIL HIP : NIL
AF : M AF :M
CHECK : NIL CHECK : NIL
NUC 1633.63 : NUC 1633.63
BHCF NIL : BHCF NIL
TOTAL : NUC 1633.63 + NUC 1633.63 = NUC 3267.26
IROE : 1.62386
LCF : DEM 5306
Penulisan pada Fare Calculation Box adalah sebagai berikut :
FROM/TO Entry E-Ticket :
FRA CARR FARE CALC
BKK SQ M
SIN SQ 1633.63
BKK SQ M
FRA TG 1633.63
TOTAL FARE ROE 1.62386
FARE NUC 3267.26
TOTAL DEM 5306
DEM 5306
Keterangan :
FCP FRASIN karena Singapore adalah kota terjauh dan termahal dari Frankfurt
NUC Harga ½ RT dari FRASIN
B. CIRCLE TRIP
Circle Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuan akhir
perjalanannya sama, mempunyai dua komponen harga yang berbeda atau lebih dari
dua kelompok harga da tidak mempunyai Surface dalam serangkaian route
perjalanan. Langkah-langkah perhitungan pada Circle Trip hampir sama dengan
Round Trip hanya pada Check/pemeriksaan dan Total harga yang berbeda.
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 59
Penghitungan Tarif Penerbangan
Round Trip dengan Circle Trip
Round Trip Circle Trip
1. Kota asal dan kota tujuan sama. 1. Kota asal dan kota tujuan sama.
2. Mempunyai dua komponen harga 2. Mempunyai dua atau lebih komponen
(outbound dan inbound) harga.
3. Harga kedua komponen sama. 3. Jika terdapat dua komponen harga,
4. Tidak ada surface dalam rangkaian harga keduanya berbeda.
route perjalanan. 4. Tidak mempunyai surface dalam
rangkaian rute perjalanan.
Ketentuan Penentuan Total Harga pada Perjalaan Circle trip adalah sebagai
berikut :
1. Total harga langsung dihitung dengan menjumlahkan antara komponen harga
Outbound dan Inbound hanya berlaku jika di dalam route perjalanan terdapat
kota-kota yang ada di Negara Australia dan New Zealand atau jika harga
Outbound ditambah Inbound lebih besar dari CTM (Circle Trip Minimum).
2. Total harga dihitung dengan terlebih dahulu melakukan perhitungan CTM
(Circle Trip Minimum) jika perjalanan diluar ketentuan nomor 1.
Circle Trip Minimum Check
Harga sebuah perjalanan Circle Trip harus lebih besar dibandingkan HIP langsung
Round Trip dari kota asal ke kota Stop over.
CIRCLE TRIP MINIMUM CHECK
1. Harga HIP Round Trip Sebelum ditambah EMS NUC A
2. Harga perjalanan Circle (OB + IB) NUC B –
3. CTM/Plus (P) NUC C
Contoh Route : SIN - SEL - TYO - SIN
TPM : 2894 + 740 + 3313
MPM : SINSEL 3472 SINTYO 3975
FARE (½ RT) : SINSEL 946.95 SINTYO 912.09 SELTYO 207.00
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 60
Penghitungan Tarif Penerbangan
Perhitungan :
OUTBOUND : SIN SEL TYO INBOUND : TYO SIN
FCP : SINTYO FCP : SINTYO
NUC : Y ½ RT 912.09 NUC : Y ½ RT 912.09
RUL : NIL RUL : NIL
MPM : EH 3975 MPM : EH 3975
TTPM : 3634 TTPM : 3634
EMA : NIL EMA : NIL
EMS : M EMS :M
HIP : SINSEL 946.95 HIP : SINSEL 946.95
AF : NUC 946.92 AF : NUC 912.09
CHECK : CTM HIP SINSEL ½ RT 946.95 x 2 = 1893.90
FCP Outbound 946.92 + Inbound 912.09 = 1859.04 –
Penyesuaian CTM/Plus (P) 34.86
TOTAL : 1.893.90 (HIP)
IROE : 1.64282
LCF : SGD 1893.90
Penulisan pada Fare Calculation Box adalah sebagai berikut :
FROM/TO Entry E-Ticket :
SIN
CARR FARE CALC
/// /// M
SEL YY SINSEL
TYO YY 946.95
/// /// M
SIN YY 912.09
SINSEL
P 34.68
TOTAL FARE ROE 1.64284
FARE NUC 1893.90
TOTAL SGD 3112
SGD 3112
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 61
Penghitungan Tarif Penerbangan
Keterangan :
FBP SINTYO karena TYO adalah kota terjauh dari SIN
NUC SINTYO
TPM Outbound (OB) SINSEL ditambah SELTYO, Inbound (IB) SINTYO
HIP SINSEL Harga tertinggi/lebih besar dari SINTYO
CTM Diterapkan karena tidak ada kota di Australia da New Zealand dan Harga
dengan CTM lebih besar dibandingkan harga OB ditambah IB.
C. RANGKUMAN
Round Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuannya sama, mempunyai
dua komponen harga (FCP) dan harga antara komponen keberangkatan dan
kepulangan sama serta tiddak mempunyai surface (Route yang menggunakan jenis
transportasi lain selain pesawat terbang).
Circle Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuan akhir perjalanannya
sama, mempunyai dua komponen harga yang berbeda atau lebih dari dua kelompok
harga da tidak mempunyai Surface dalam serangkaian route perjalanan.
Menghitung harga tiket internasional untuk route Roud Trip (RT) dan Circle Trip
(CT) mempunyai dasar perhitungan yang sama dengan route Oneway, yaitu
menerapkan mileage system.
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam menghitung harga RT dan CT adalah :
Mencermati Route Perjalanan
Menentukan fare Construction point pada masing-masing komponen harga
Memilih harga dasar yang tepat pada buku air tariff, INGAT harga yang di
cetak TIPIS adalah untuk perjalanan OW, dan harga yang dicetak TEBAL
adalah untuk perjalanan pergi pulang.
D. TUGAS INDIVIDU
Siswa diwajibkan membuat entry automated ticket pada Fare Calculation Box untuk
route RT dan CT pada buku modulnya masing-masing
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 62
Penghitungan Tarif Penerbangan
E. TUGAS KELOMPOK
Siswa dibagi kedalam 4 kelompok
Tugas masing-masing kelompok adalah membuat 2 route perjalanan jenis round
trip dan circle trip, kemudian menghitung harga ticketnya masing-masing route
tersebut.
Hasil pekerjaan masing-masing kelompok ditukar secara acak untuk diperiksa
oleh kelompok yang lain dan diberikan komentar.
F. SOAL UJI KOMPETENSI
Hitunglah harga tiket penerbangan international untuk route berikut :
1. RIO - PAR - MAD - PAR - RIO
2. LON - AMM - JED - SAH - ADD - CAI - LON
3. NYC - FRA - BKK - TYO - BOM - PAR - NYC
G. LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa :
Kelas :
No. Absen :
NILAI GURU PARAF ORANG TUA
SARAN-SARAN :
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 63
Penghitungan Tarif Penerbangan
BAB V
MEMPROSES DOKUMEN
PENERBANGAN UDARA INTERNASIONAL
A. DOKUMEN PENERBANGAN INTERNATIONAL
Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang boleh dikeluarkan sesuai
dengan peraturan dari IATA (International Air Transport Association), yaitu :
1. Air line Ticket
Tiket adalah sebuah dokumen resmi yang diterbitkan atas nama sebuah
perusahaan penerbangan atau organisasi penerbangan yang digunakan sebagai alat
untuk mendapatkan pelayanan yang telah dibayar. Tiket juga merupakan kontrak
perjanjian antara penumpang dengan pihak penerbangan.
Setiap penumpang yang melakukan perjalanana harus mempunyai tiket tanpa
terkecuali bayi.
Ada dua macam tiket pesawat :
a. Tiket yang dicetak dan dikeluarkan oleh perusahaan penerbangan.
b. IATA/BSP tiket yang dicetak oleh IATA dan dikeluarkan oleh travel agen.
Sejak 1 Juni 2010 semua tiket penerbangan menggunakan system Electronic
Ticket atau sering disebut dengan E-Ticket.
2. Miscellaneous Charge Order (MCO)
MCO adalah salah dokumen yang bisa digunakan untuk membeli ticket. Ada 2
macam MCO, yaitu :
- Cariers MCO – yang dibuat oleh Airlines
- Travel Agen MCO yang dibuat oleh agen
a. Carier MCO
Kegunaan carrier MCO adalah dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut
tapi dapat diuangkan seperti:
o Air or surfase transportation
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 64
Penghitungan Tarif Penerbangan
o Excess baggage charge
o Land arrangements for inclusive tours
o Car hire/rental
o Superior air or surface transportation
o Extra fare
o Additional collection in connection with upgrading or under collections
o Deposits/down payment
o Refundable balance
o Hotel accommodation
o Collections for PTAs
o Charge to be collected for service
MCO mempunyai 4 versi : satu; dua; tiga; empat, dan the audit coupon, agent
coupon and passanger coupon. MCO hanya berlaku satu tahun dari tanggal
diterbitkan. Diterbitkan secara terpisah untuk setiap kupon untuk setiap service.
MCO diterbitkan untuk spesifik dan yang tidak spesifik kegunaannya.
b. Transportasi yang spesifik
Sebuah MCO diterbitkan untuk sebuah transportasi seperti ; udara, laut, kereta, bis
atau transportasi darat lainnya atau untuk kelebihan bagasi semua komponen lain
telah komplit:
Jika menggunakan penerbangan yang spesifik dan terbatas kepada satu jenis
pelayanan yaitu udara, air, kereta, dan bis.
Kota keberangkatan dan kota tujuan, kelas, harga dan perhitungann akan
terlihat.
Tipe pelayanan yang dapat diberikan contohnya “air transportation”, “PTA”,
Excess Bagage, Down payment for, Defosit for, Additional collection for,
Extra fare for, Taxes on, dan lain-lain.
Nama penumpang akan terlihat, kecuali jika meco dikeluarkan untuk
mengkaver koleksi dari PTA yang kegunaannya untuk memberi otorisasi.
Todak boleh diterbitkan lebih dari satu penumpang kecuali :
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 65
Penghitungan Tarif Penerbangan
Diterbitkan oleh perusahaan penerbangan yang bersangkutan untuk
transportasi yang spesifik untuk lebih dari satu orang penumpang
untuk sebuah PTA atu untuk sebuah keluarga atau grup yang pergi
dallam waktu yang bersaman yang di issud oleh kantor local. Seluruh
nama penumpang harus ada dalam MCO dan harus jelas yang
digabungkan dengan setiap kupan, kecuali kasus PTAs yang disahkan
dengan prosedur PTAs.
Diterbitkan oleh agen penjualan yang bersangkutan untuk transfortasi
yang spesifik untuk lebih dari satu orang penumpang untuk sebuah
PTA atau untuk keluarga atau grup yang pergi dalam waktu yang
bersaman yang diterbitkan oleh kantor penjualan. Seluruh nama
penumpang harus jelas yang digabungkan dengan setiap kupon,
kecuali kus PTA yang disahkan oleh prosedur PTAs.
c. Pengaturan untuk tour khusus
Sebuah MCO dapat diterbuitkan untuk tour khusus dengan elemen –elemen yang
harus dilengkapi.
d. Macam-macam biaya
Defenisi ; berbagai macam biaya yang dikenakan kepada penumpang untuk :
Perubahan reservasi, contohnya penerbangan atau tanggal keberangkatan.
Perubahan Route
e. Batasan nilai MCO
Sesuai dengan peraturan pemerintah atau mata uang, MCO dapat diterbitkan untuk
membiayai :
Transportasi yang sudah pasti atau pengaturan di darat atau pengaturan di
darat dari sebuah inclusive tour.
Transportasi yang sudah disebutkan dan servis lainnya asalkan tidak
melebihi USD 750 atau sama dengan banker selling rate pada saat
pengeluaran MCO.
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 66
Penghitungan Tarif Penerbangan
f. Umum
Prosedur yang dijalankan :
Harus ditulis menggunakan huruf besar dan blok letter.
Memulai disisi sebelah kiri dari kotak yang sudah ditetapkan dengan spasi
minimum, angka dan mata uang. Spasi yang tidak terpakai harus diberi garis
horizontal.
Penggunaan huruf dalam satu garis kotak “Amount in letters”
Jika tidak perlu diisi pada kotak “Equivalent Amount Paid” gambar garis
lurus horizontal.
3. Credit Card Charge Form
Credit Card (Kartu Kredit) adalah salah satu produk perbankan yang memberikan
kemudahan bagi pemegangnya untuk melakukan transaksi keuangan dengan aman.
Kartu kredit sangat variatif baik nama maupun batas maksimal transaksi yang
dapat dilakukan. Berikut ini adalah nama kartu kredit yang banyak digunakan oleh
masyarakat dunia yaitu Master Card (MC), Visa Card (VC), American Express
(AMEX) dan Dinner Club (DC).
Sebagai salah satu alat untuk melakukan transaksi keuangan, kartu kredit pun
dapat digunakan untuk membayar tiket penerbangan. Sebelum menerima kartu
kredit, sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Check apakah airlines yang bersangkutan dapat menerima kartu kredit yang
akan digunakan.
b. Check jumlah limit dari kartu kredit.
c. Validasi dan mengisi Standart Credit Card Charge Form (SCCCF)
d. Mempunyai tanda tangan pemegang kartu kredit pada SCCCF.
e. Melengkapi FOP dan Remittance areas pada document
f. Bagilan salinan dari SCCCF, sebagai berikut :
Putih, Hijau dan Pink ke BSP
Kuning untuk agent
Biru untuk pemegang kartu
Putih terakhir untuk pengganti audit kupon
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 67
Penghitungan Tarif Penerbangan
g. Kupon pertama segera kirimkan ke BSP kliring Bank bersamaan audit kupon
dengan amplop special pengantaran. Tidak ada laporan yang dikirim
bersamaan dengan kupon tersebut.
h. Ketika bukti pengiriman dikirimkan, dokumen dikirimkan dengan SCCCF
forms dengan nomornya. Salinan putih yang terakhir mengingatkan anda
untuk melakukan ini.
B. MENERBITKAN DOKUMEN
Sejak diberlakukannya E-ticket, maka untuk menerbitkan dokumen ticket
ini sangatnya mudah, yaitu hanya dengan memilih tombol PRINT pada layar
komputer anda. Tetapi ada hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Pastikan proses reservasi telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
keinginan calon penumpang.
2. Lakukan Reconfirmation terlebih dahulu sebelum anda cetak. Pastikan anda telah
membaca ulang dan menerangkan dengan sejelas-jelasnya detail itinerary kepada
calon penumpang.
3. Jangan lakukan mencetakan dokumen jika calon penumpang masih ragu.
4. Cek harga tiket dengan baik.
C. RANGKUMAN
Dokumen penerbangan international yang sesuai dengn peraturan IATA antara
lain adalah Airlines ticket, MCO dan Credit Card Form. IATA telah
memberlakukan E-Ticket sejak 1 Juni 2010. Sehingga saat ini sudah tidah ada lagi
proses menerbitkan ticket (issued) secara manual
D. TUGAS INDIVIDU
1. Carilah beberapa contoh ticket penerbangan international !
2. Galih Informasi tentang MCO yang diterbitkan oleh salah satu travel agent !
3. Melalui media Internet, carilah gambar-gambar credit card.
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 68
Penghitungan Tarif Penerbangan
E. TUGAS KELOMPOK
Siswa dibagi kedalam 4 kelompok
Tugas masing-masing kelompok adalah membuat sebuah resume tentang Format
Airlines E-Ticket, MCO dan Credit card
Hasil resume dipresentasikan secara bergantian di depan kelas.
F. SOAL UJI KOMPETENSI
Terbitkanlah tiket penerbangan international untuk route berikut :
1. RIO - PAR - MAD - PAR - RIO
2. LON - AMM - JED - SAH - ADD - CAI - LON
3. NYC - FRA - BKK - TYO - BOM - PAR - NYC
G. LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa :
Kelas :
No. Absen :
NILAI GURU PARAF ORANG TUA
SARAN-SARAN :
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 69
Penghitungan Tarif Penerbangan
BAB VI
SPECIAL FARES
A. DEFINITION AND RESTRICTION
Definition :
Low promotional fares that have more fences or restrictions than the normal type.
Restrictions :
1. Length of stay such as minimum and maximum stay requirements
2. Advance purchase requirements
3. reservations, payment and ticketing limits
4. day/time of travel
5. eligibility restrictions
6. refund ability and changeability
B. TYPES OF SPECIAL FARES
1. Public Special Fares
a. Late Booking Fare
b. APEX Fare
c. PEX Fare
d. Excursion Fare
2. Inclusive Tour Fares
a. Group Inclusive Tour Fares
b. Individual Inclusive Tour Fares
3. Public Group Fares
a. Common Interest Group Fares
b. Incentives Group Fares
c. Non-affinity Group Fares
d. Affinity Group Fares
4. Reduced Fares for Specific Categories of Persons
5. Miscellaneous Fares
Late Booking Fares :
Purchased at the last moment or within 24 hours or so of departure
Advance Purchase Excursion (APEX) Fare :
Require advance reservation with advance payment made a minimum number of days
before departure.
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 70
Penghitungan Tarif Penerbangan
Does not allow open-dates segments
a. APOW (Advance Purchase One Way Excursion)
b. SAPEX (Special/Super Advance Purchase Excursion)
c. SAPOW (Special Advance Purchase One Way Excursion)
Penalties for changes in booking and ticket cancellation also apply.
Purchase Excursion (PEX) Fares :
Unlike APEX Fare, PEX fare does not have requirement to purchase the ticket a
minimum number of days before departure. Penalties for rebooking and ticket
cancellation usually apply.
Excursion Fare :
These have duration limits as expressed by minimum and maximum stay limitations.
These may be accompanied by conditions regarding periods of application such as
seasonalities and/or days of week specifications.
Excursion fares usually allow open dated segments as long as flights are booked within
the minimum and the maximum stay dates.
Rebooking or cancellation penalty fees do not apply.
Inclusive Tour Fares :
A prearranged combination of air transportation and surface arrangements other than just
public transportation. Arrange by travel agents or tour operators. Types :
a. Group Inclusive Tour (GIT) Fares
b. Individual Inclusive Tour (IIT) Fares
Public Group Fares :
Designed for group travel without land arrangement.
a. Common Interest Group Fares
For adult passenger who have a bona fide common interest in traveling together
by the same routing to the same destination.
b. Incentive Group Fares
For employees and/or dealers and/r agents (including their spouses) of the same
commercial organizations traveling under an established Incentives Travel
Program which awards the employees, dealers and agents for past work or
provides an incentive for future activities.
c. Affinity Group Fares
To members of the same association/company/corporation/legal entity with
objectives other than travel and whose affinity prior to application distinguishes
the group from the general public
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 71
Penghitungan Tarif Penerbangan
d. Non-affinity Group Fares : Members of a travel group who do not share a
common affinity
Reduce Fares for Specific Persons :
a. Deportee / Repatriation Fare
b. Diplomat / Government Fares
c. Family Fares
d. Labour / Labourer fares
e. Merchant Marine / Seamen‟s Fare
f. Migrant Fares
g. Military Fares
h. Pilgrim Fares
i. Refugee Fares
j. Senior Citizen Fare
k. Spouse Fare
l. Student Fares
m. Teachers Fares
n. Youth Fares
When calculating reduces fares express as a percentage of the normal fare, remember :
a. Apply the percentage to the base to establish the fare lever as an amount.
b. Use such fare level for the application of all fare construction rules, e.g. HIP,
CTM, etc.
C. RULES
SC 100/101 :
0. Application
a. Application : specifies the trip type, geographical coverage of the fare and
participating carrier(s), if any.
b. Fares : specifies either YY fares or carrier fares; shows how to obtain the
fare if not published in the main fares list.
c. Passenger Expenses : specifies situations when the carrier(s) absorbs
passenger costs such as meals, transfers, hotel accommodations.
1. Eligibility
a. Eligibility : specifies who may avail of the fare. If no eligibility
requirement is shown, you may quote the fare to any type of passenger.
Otherwise, this shows who is eligible : seamen, military fare, youth, etc.
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 72
Penghitungan Tarif Penerbangan
b. Documentation : specifies what proof of eligibility is required. For
examples to be eligible for a seamen‟s discount, passenger has to present
ships papers, etc.
2. Day / Time : specifies date of travel to determine if midweek or weekend fare.
3. Seasonality : specifies date of travel to determine the seasonality for the entire
pricing unit.
4. Flight Application / Routings : specifies if travel is restricted to services of
carriers.
5. Reservations and Ticketing
a. Reservations : specifies how and when reservations must be made.
b. Ticketing & Payment : specifies ticketing and payment deadlines, form of
payment restriction, if any.
6. Minimum stay
a. Minimum Stay : specifies earliest return date.
b. Waiver of minimum Stay : specifies reasons that may override minimum
stay requirement.
7. Maximum Stay : specifies latest return date or expiry date of the ticket
8. Stopovers : specifies the number of stopovers allowed at the fare plus stopover
charges, if any.
9. Transfers : specifies the maximum number of intermediate ticketed points allowed
between the fare construction points.
10. Constructions & Combinations
a. Constructions : specifies if add-on construction is permitted
b. Combinations : specifies if end-on, side trip and/or local combinations are
permitted
11. Blackout Dates : specifies daters when travel on such fare is not permitted.
12. Surcharges : specifies if there is an extra charge to collect for travel on certain
periods, e.g. carnival surcharge.
13. Accompanied travel : specifies if an escort or an attendant is required.
14. Travel restrictions : specifies affectivity and discontinued dates of departure
15. Sales and Restrictions
a. Advertising & Sales : specifies the place of sale of tickets/MCOs or PTAs.
b. Extension of Validity : specifies reasons when maximum stay can be
extended
16. Penalties
a. Refund for Cancellation & No-Show : specifies how and when penalties
are imposed when refunding cancelled tickets
b. Voluntary Rebooking & Rerouting : specifies how and when to apply
rebooking and rerouting penalty fees
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 73
Penghitungan Tarif Penerbangan
c. Involuntary Rerouting : specifies application of general rules.
17. HIP and Mileage Exceptions : specifies if there is an additional HIP or waiver of
the HIP, EMS or mileage system
18. Ticket Endorsements : shows „IMPORTANT NOTICE‟ specifications and other
ticketing restrictions for APEX, PEX, SAPEX tickets.
19. Children and Infant Discounts : specifies percentage to be charged on the adult
fare.
20. Tour Conductor Discounts : specifies if discounts apply for tour conductors of
groups traveling at the special fare
21. Agent Discount : specifies if travel agents may avail of a further discount on the
special fare
22. Other discounts / Secondary Fares Application : specifies fares, eligibility,
documentation and accompanied travel whenever a secondary fare application is
allowed, e.g. “This fare may be used for Senior Citizens”
23/24/25 not used
26. Groups : only applies when a fare rule has conditions for groups
a. Eligibility : specifies type of group fare
b. Minimum Group Size : specifies minimum number of contracted seats
c. Accompanied Travel : specifies if group is required to travel together.
d. Documentation: specifies proof of eligibility for type of group travel
e. Name changes & Additions : specifies if such changes are allowed and what are
the requirements
27. Tours : applies only when a fare rule has IT fares conditions
28. Not used
29. Deposits : specifies requirements for part payment of the special fare a minimum
number of days in advance of the departure date
Other conditions : specifies miscellaneous conditions, e.g. baggage allowance, seat
allocations, etc.
Interpreting Validity Conditions
Validities may be expressed in days, months, or year.
Days – full calendar days, including Sunday and legal holidays.
Months – a period of time from the given date in one month to the corresponding date in
a subsequent month.
Example : 1 month validity 01JAN to 01FEB
2 month validity 14JAN to 14MAR
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 74
Penghitungan Tarif Penerbangan
Where the corresponding date does not exist in a short subsequent month, then the
month(s) shall mean from a given date in one month to the last day of such shorter
subsequent month.
Example : 1 month validity 30JAN to 28/29FEB
When the given date is the last day in one month, then the corresponding date is
the last day in the subsequent months, e.g.
1 month validity 31JAN to 28/29FEB
2 month validity 28/29FEB to 30APR
3 month validity 30APR to 31JUL
Year – a period of time from the date of ticket issuance or the date of commencement of
travel, as applicable, to the corresponding date in the following year, e.g.
1 year validity 01JAN00 – 31JAN01
Minimum Stay Requirements
The minimum stay date is the earliest day that the passenger can start his return travel. In
order to determine this date it is important to study the paragraph concerning the
minimum stay requirement in the fare rule.
Example 1: Proposed travel dates :
EH Journey :
LON 03JUL
NBO --- break point 14JUL
14JUL
X/PAR
LON
Paragraph 6 of Rule Y059 specifies a 6 day minimum stay requirement.
This subparagraph when linked with the overriding paragraph 6 o Y059 is composed of
the following key points :
a. number of days to add : 6 days
b. preposition and action : counting from the day after departure
c. point/area concerned : on the first outbound international sector
Formula : Number of Days 6
+ Departure day : 03JUL
= Minimum stay date : 09JUL
This means that you may allow the passenger to be booked for a return flight on or after
09JUL. Thus, the proposed return date on 14JUL is permissible.
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 75
Penghitungan Tarif Penerbangan
Where to show the Minimum Stay Date
In Rule Y059 used in Example 1, the General Rule continues with the following clause :
“to the earliest day return travel may commence from the last stopover point
outside the country of origin (including for this purpose the point of turn
around)”
In the example above, the last stopover outside the COC is Nairobi (NBO), which is also
the point of turnaround. NBO is also the city beside which the minimum stay date
appears. Enter this date in the “Not Valid Before” box starting from NBO in
coupon 2 and onwards.
Example 2 : AT Journey : Proposed travel dates :
MEX
MIA 28JUL
FRA --- break point 30JUL
MIA open-dated
MEX open-dated
The key points in Rule X0764 are :
a. number of days to add : 7 days
b. preposition and action : counting from the day after departure
c. point / area concerned : on the outbound transatlantic sector
Formula : Number of Days 7
+ Outbound transatlantic departure day : 30JUL
= 37
- less the number of days in JUL 31JUL
= Minimum stay date : 06AUG
Although the passenger requested for open-dated return coupons, subsequent bookings on
such coupons have to be made no earlier than 06AUG.
“to the earliest day return transatlantic travel may commence from the last
stopover point (including for this purpose the point of turnaround).”
This means start entering the minimum stay date against the last stopover point from
where the transatlantic travel begins.
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 76
Penghitungan Tarif Penerbangan
Example 3 : Sunday Rule Proposed travel dates :
Journey
TUN 01APR (SAT)
LIS --- break point open-dated
open-dated
X/AGP
TUN
Rule Z010 Minimum Stay :
“ return travel from the last fare construction point outside the country of unit
origin must not commence before 0001 hours on the Sunday after the date of
arrival at the first fare construction point outside the country of unit origin.”
Therefore, if the passenger left on a very late flight on 01APR (Saturday) and arrived
02APR (Sunday), then the earliest return is the following Sunday which is 09APR.
This date is shown starting from LIS which is the first fare construction point outside the
country of unit origin, i.e.
Example 4: Counting from day after arrival
Journey : Departure : Arrival dates :
JNB 11SEP
12SEP
X/AMS 11SEP
YTO --- break point 12SEP
X/NYC open-dated
JNB open-dated
Rule X0807 Minimum Stay :
“ 7 days; from Africa : the number of days counting from the day after arrival in
Area 1 to the earliest day return travel may commence from Area 1”
Key points : : 7 days
a. number of days to add : counting from the day after arrival
b. preposition and action : in Area 1
c. point/area concerned
Formula : Number of days 7
+ Day of arrival in Area 1 : 12SEP
= Minimum stay date : 19SEP
Show this date in the “Not Valid Before” (NVB) box starting from coupon 3 which is
return from Area 1 commences.
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 77
Penghitungan Tarif Penerbangan
Maximum Stay Requirements
The maximum stay date is the expiry date of the ticket.
By days : Add the number of days of maximum stay to the departure date from the point
of origin.
If departure date is : 16MAY
And if maximum stay is : 30days
Equals 46
Less number of days in MAY 31
Then maximum stay date is : 15JUN
Example : Excursion fare valid for 30 days (YEE30)
Journey : Travel dates : Ticketing Entry :
STO
AMS 16MAY
RIO --- 18MAY
AMS open-dated
STO open-dated
It is important to note that while 01JUL is the expiry date of the ticket, it also means that
is the last possible date that the passenger can return.
By months : Count the number of months from the day of departure from the point of
origin.
If departure date is : 16MAY
And if maximum stay is : 1 month (1M)
Then the maximum stay date is : 16JUN
Show this date in the “Not Valid After” (NVA) boxes of all the coupons to preclude the
fraudulent entry of other dates.
Closed bookings for Special Fares with Penalty Fees
For special fares which have cancellation/rebooking penalty fees such as APEX and PEX
fares, specify each confirmed travel date in the “Not Valid Before and After” boxes of the
relevant flight coupons.
Establishing Seasonality and Day of Week
Conditional Fare Basis Code
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 78
Penghitungan Tarif Penerbangan
Seasonality‟s vary from low to high season :
H – for high or peak season
K – for middle/shoulder season or second seasonal level out of 3 or more levels
L – for low/basic or off-peak season
Part of Week Codes :
W – for weekend
X – for weekday
Example : Journey : Departure dates :
CPH
X/YMQ 03MAR (FRI)
YYC --- 04MAR
X/NYC 18APR (TUE)
CPH 19APR
According to paragraph 3) Seasonality, Subparagraph B) of Rule X0712, use the date of
departure on the outbound transatlantic sector to determine the seasonal fare for the entire
return trip pricing unit.
As the travel date 03MAR is within the period of 25DEC – 29MAR and falls on a Friday,
use the Basic Weekend level, i.e. YLWAP3M.
Counting Transfers and Stopovers
Clarification of Terms
A transfer takes place when a passenger changes from the service of one carrier to the
service of the same carrier (online transfer) or changes from the service of one carrier to
the service of another (interline transfer).
Counting Transfers
Unless the rule says otherwise, whenever a special fare rule limits the number of transfers
allowed, count all intermediate points as transfer point. Do not count fare construction
points. This means that the points of origin, destination and turnaround are excluded.
Example : Journey :
BRU
X/AMS SN 2 (interline) transfers
LON BA
MEX AM --- break point
PAR AF
BRU AF 1 (online) transfer
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 79
Penghitungan Tarif Penerbangan
Rule 0762 :
0) Application : a. Economy class round, circle, single open jaw trip
excursion fares from Europe to Mexico
8) Stopovers : a) 2 permitted in each direction
9) Transfers : a) 4 permitted in each direction
Counting Stopovers
Only count intermediate stopovers and remember the following :
In the case of RT/CTs, do not count the point of turnaround and fare construction
points.
In the case of turnaround Open Jaws for Special Fares (OJ), do not count the
outward point of arrival and inward point of departure.
Example : Journey :
BRU
X/AMS SN
LON BA
MEX AM --- break point
PAR AM
BRU SN
Collecting Stopover Charges
Types :
1. Stopover charge for a specific point
Example : Rule X0761 : SUPER PEX FARES FROM NETHERLANDS TO
MEXICO
8) Stopovers
a) One permitted in USA per pricing unit at a charge of EUR 69
Journey : AMS
ATL
MEX --- break point
AMS
In the fare breakdown, specify the city code of thepoint where the stopover in the
US will occur. This is followed by stopover fee EUR 69 converted into the NUC
equivalent at the IROE of the country of pricing unit origin.
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 80
Penghitungan Tarif Penerbangan
2. Stopover charge for additional stopovers in excess of those allowed by the fare.
Example : Rule X1128 PEX FARES FROM COOK ISLAND, NEW ZEALAND
TO NORTH AMERICA, CARRIBEAN VIA PA
8) Stopovers
a) 1) One permitted per pricing unit
2) 3 additional permitted per pricing unit, each at a charge NZD 150
Journey : AKL
LAX
YVR --- break point
SEA
HNL
AKL
As only one stopover is allowed free of charge, collect a stopover fee of NZD 150 for
each additional stopover in excess of those allowed by the fare rule. That means for the 2
extra stops, need to collect a total of NZD 300 converted to NUC at the IATA ROE.
C. RANGKUMAN
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
D. TUGAS INDIVIDU
Buatlah rangkuman tentang special fares
E. TUGAS KELOMPOK
Siswa dibagi kedalam 4 kelompok
Tugas masing-masing kelompok adalah membuat sebuah resume tentang harga
ticket special untuk beberapa perusahaan penerbangan (ditentukan oleh guru)
Hasil resume dipresentasikan secara bergantian di depan kelas.
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 81
Penghitungan Tarif Penerbangan
F. SOAL UJI KOMPETENSI
Terlampir
G. LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa :
Kelas :
No. Absen :
NILAI GURU PARAF ORANG TUA
SARAN-SARAN :
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 82
Penghitungan Tarif Penerbangan
Modul 097.KK.09-Pemesanan dan Page 83
Penghitungan Tarif Penerbangan