The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ISWARYATI ARIYUANI, 2021-01-16 10:49:21

BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2

KURIKULUM 2013 REVISI

3) Resolusi adalah bagian klimaks (turning point) dari drama, berupa
babak akhir cerita yang menggambarkan penyelesaian atas konflik-
konflik yang dialami para tokohnya. Resolusi haruslah berlangsung
secara logis dan memiliki kaitan yang wajar dengan kejadian
sebelumnya.

C. Epilog

Adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk
menyampaikan inti sari cerita atau menafsirkan maksud cerita oleh salah
seorang aktor atau dalang pada akhir cerita

Contoh Teks Drama

Warung Kopi

Para Tokoh:

Bowo : Pemuda Mapan, Ganteng dan Penyuka Tantangan

Dewi : Perempuan Cerdas, Bertindak lokal, Berpikir Global.

Mak Juleha : Cerewet sekaligus pemilik sah warung kopi “Usah Kau Kenang Lagi”

Setting:

Situasi di warung kopi “Usah Kau Kenang Lagi”. Terletak ditepi jalan besar, warung
ini slalu stanby nonstop, 24 jam. Di tengah-tengah ada sebuah meja besar-panjang,
diatasnya ada lampu minyak tergayut. Disebelah kanannya, ada kantor lurah
kecamatan. Dibelakang warung ada pintu darurat. Di dinding sebelah kiri ada
jendela. Di sebuah kursi duduk Bowo sedang bermenung. Bowo duduk dikursi,
seperti orang bingung. Dewi masuk dan menyambar dari belakang.

Bowo:(memegang segelas kopi. Menggerak-gerakan gelas itu, lalu lama melihat ke
dalam gelas. Penuh perhatian dan amarah.)

Dewi:Aku bisa melihat kemarahan di wajahmu, wo. Kau tak bisa
menyembunyikannya dariku. Aku tahu, beberapa hari ini, adalah hari yang berat
bagimu. Wo, hati boleh panas, tapi kepala tetap dingin.

Bowo: (jengkel) Sudah ku bilang, jangan datang ke sini. Jangan temui aku lagi!

Dewi: Aku mengerti suasana hatimu, wo. Kedatangan ku sekarang ini bukanlah
sebgai orang yang hendak mengejek dan melukai hatimu. Aku tau, kau marah dan
benci padaku. Aku bisa terima itu, wo!

Bowo: (berteriak) Apaaa... bencii. Kau bilang soal BENCI. Benci adalah kata yang
terlalu lembut. Kau membuatku muak. Kau membuatku jijik.

Mak Juleha: (melongok, lama)

Dewi:(menarik napas, tersenyum) Aku hanya bisa menahan diri. Tubuhku bergetar.
Aku merasakan air mataku mengalir dipipi. Aku pun menangis hingga kelelahan.
Aku mencintaimu sekaligus mengagumimu, wo. Aku tak tahu kenapa.

Bowo:Kau sudah mendapatkan semuanya, wi.

Dewi :Tapi...aku tak bisa membencimu, wo. Sebagai sahabat, hatiku terbuka
untukmu.

Bowo: Pada saatnya nanti, kau akan belajar untuk mengekspresikannya, wi.
Kemudian kau akan menyalurkannya. Kau tidak akan menjadi orang yang santai
dan selalu bertabiat manis selamanya. Kau akan merasa marah saat kau harus
marah. Tunjukan kemarahan itu pada yang pantas menerimanya.

Dewi: (terkejut, memandang jauh)

Bowo: Ada yang lebih dari itu semua. Aku tak mampu menerima hal-hal buruk
seperti ini. Aku dipenuhi rasa curiga akhir-akhir ini.

Dewi:Semua manusia mengalami hal itu bila berada diposisimu. Tapi itu adalah
bagian dari hal-hal yang gelap. Sisa dari dirimu. Mari kita membagi kesadaran dan
kesejahteraan kepada masyarakat, dan mungkin ini bisa membantu.

Bowo: Apa yang akan terjadi?

Dewi: Sebuah awal yang baru. Kau akan mengenal dirimu sendiri dengan segala
kerumitannya. Kau akan bergabung lagi dengan kami „kan. Kau akan membangun
sebuah kehidupan baru.

Bowo: (tertawa) Haa..Haa...Haa...

Dewi: Ya, Tuhan Rasanya aku tak seperti yang kau pikirkan. Aku pikir semuanya
akan menjadi sangat indah. Kita bisa mengabdikan diri kepada masyarakat.

Bowo: Omong kosong!

Dewi:Hal ini sudah ku duga. Kau sekarang melihat semuannya dari sudut pandang
yang lain.

Bowo: Dulu aku merasa yakin dengan: benar dan salah. Baik dan jahat. Dunia ini
masih sebuah tempat yang busuk. Orang-orang masih saling mengkhianati,
merampok dan membunuh satu sama lain. Baik secara pribadi maupun bernegara.
Aku pernah mengira, aku tau semua jawabannya.

Dewi: (diam, dan mendengarkan)

Bowo: Satu dunia. Tempat pertemuan. Mimpi akan sebuah kesatuan, Indonesia
bangkit. Tapi, aku tidak yakin lagi sekarang. Masih ada semua bayangan,
perbedaan, dan pengharapan ini. Aku seolah dilahirkan kembali di dalam sebuah
dunia yang terpecah.

Dewi: Kau tidak sendirian, wo. Orang lain juga mencari jawabannya. Orang-orang
yang baik. Aku yakin, kau cukup kuat untuk menghadapi dirimu sendiri sekarang.
Kurasa. kau perlu waktu untuk rileks dan istirahat sejenak. Kau kelelahan.

Bowo:Tidak, wi. Mereka hanya menginginkkan sisi baikku. Atau bisa jadi, mereka
tergelitik kalau sesuatu dalam diriku bisa meledak setiap waktu. Semua orang bisa
mencintai kebaikan. Kebaikan yang tegas, penuh kasih-sayang dan suci.

Dewi:Kau harus bisa menerimanya, wo. Yang baik dan yang jahat. Itu membuatmu
utuh. Menerima dirimu sendiri. Dirimu seutuhnya. Semuanya akan baik-baik saja.
Percayalah!

Mak Juleha: (tersentuh hatinya) hiks...hiks...hiks...

(https://www.kompasiana.com/syafriansah_viola/54f6983ca33311b9148b50a8/naskah-drama-pendek-
di-warung-kopi-usah-kau-kenang-lagi)

TUGAS

1. Bacalah contoh teks drama “ Warung Kopi “ di atas !

2. Catatlah hal-hal penting yang terdapat dalam naskah
drama tersebut!

3. Analisislah unsur-unsur yang terdapat dalam drama
tersebut ! dan tulislah dalam format di bawah ini !

No Unsur Intrinsik dan Analisis Kutipan
ekstrinsik Drama

1. Tema

2. Jenis alur

Tahap-tahap alur :

a. Orientasi

b. Komplikasi

c. Evaluasi

d. Resolusi

e. Koda

3. Nama tokoh dan
perwatakan

4. Tokoh antagonis

Tokoh protagonis

5. Amanat

6. Latar waktu, latar
tempat, latar suasana

7. Unsur ekstrinsik

UJI KOMPETENSI 7

I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada
huruf A, B, C, D atau E di lembar jawab yang telah tersedia !

Bacalah penggalan teks drama berikut untuk menjawab pertanyaan nomor
1 - 5!

Tamu : “Assalamualaikum!” (dua orang teman Heni yaitu Siska dan Ika berdiri di luar)
Heni : “Waalaikumsalam. Mari masuk tean-teman!” (sambil membuka pintu)
Siska : “Sedang apa Hen? Kamu baik-baik saja kan?”
Ika : “Iya, kamu rindu kepadamu, lama tidak bertemu!”
Heni : “Ya, beginilah pekerjaanku, teman-teman. Saya harus membantu ibu membuat
kue”.

Ibu Heni: “Eeh, ada teman-temannya Heni. Mari, silakan duduk. Kami senang kalian
mau menengok kami”.
Ika : “Maaf bu, kedatangan kami untuk menyampaikan surat dari kepala sekolah. Kata
beliau, Heni diminta masuk sekolah lagi. Semua biaya sekolah akan dibantu. Lagi pula
Heni mendapat biaya pendidikan dari pemerintah daerah”.
Heni : “Terima kasih, teman-teman.” (menerima surat ika, tampak air matanya
berlinang-linang.)
Ibu Heni: “Terima kasih, Nak. Persahabatan kalian memang tulus.”

Anak-anak: “Sama-sama, Bu. Kami senang bisa saling membantu.”

1. Tokoh-tokoh yang ada dalam drama tersebut yaitu ….
a. Tamu, Siska, Ika, Heni, Ibu Heni, anak-anak.
b. Siska, Ika, Heni, Ibu Heni
c. Siska, Ika, Heni, Ibu Heni, kepala sekolah
d. Siska, Ika, Heni, Ibu Heni, anak-anak
e. Tamu, Siska, Ika, Heni, Ibu Heni

2. Percakapan drama di atas berlangsung di ….
a. kelas
b. sekolah
c. rumah Heni
d. halaman
e. kantin

3. Tokoh Ika pada halaman diatas mencerminkan orang yang ….
a. lembut
b. suka menolong
c. tinggi hati
d. rendah hati
e. sombong

4. Drama diatas menceritakan tentang ….
a. Heni berhenti sekolah karena tidak mempunyai biaya
b. Siska dan Ika menjenguk Heni yang berhenti sekolah karena tidak mempunyai
biaya
c. Siska dan Ika menjenguk dan menyampaikan surat dari kepala sekolah untuk
Heni yang berhenti sekolah karena tidak mempunyai biaya
d. Heni dan Ibu Heni bekerja membuat kue
e. Persahabatan kalian yang tulus

5. Drama di atas bertema ….
a. tolong menolong antar teman
b. kebaikan dibalas kebaikan
c. kemiskinan
d. kesedihan seorang anak
e. kebaikan

6. Bacalah kutipan drama berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal nomor 1
dan 2!
Kak Mimi : (sebelum pelajaran dimulai, Ketua OSIS masuk ke kelas VII) Adik-adik,
besok ada acara tukar makanan. Jadi, kalian semua harus bawa makanan sendiri-
sendiri. Nantinya akan saling tukar.
Siswa : Hore ….
Amir : ( sambil unjuk jari) Kak, makanannya misalnya apa?
Kak Mimi : Oh, ya. Harus nasi lengkap dengan lauk dan sayuran.
Suasana yang tergambar dalam drama tersebut adalah ….
a. gembira
b. tenang
c. takut
d. seram
e. sedih

7. Latar tempat kutipan drama tersebut adalah …
a. kantor
b. kelas
c. aula
d. lapangan
e. teras

8. (1) Herman : (jadi geli dan ketawa senang) … Bagaimana sih, kau ini? Jalan sudah
cukup peringatanmu, yang aku maksud dengan perkatanyaku tadi ialah di mana aku
dapat membantumu, disekolahmu atau di perpustakaan kota …
(2) Wiji : di rumahku saja tidak usah jauh-jauh.
(3) Herman : [ …. ] (rasa takut) di rumahmu, aku takut.
(4) Wiji : Takut? Mengapa takut? Oh, … ya rumahku jelek, taka da TV-nya,
minumnya air sumur banyak kutunya lagi …. Ya sudah (berlalu)
(5) Herman : Hee, tunggu dulu, kau ini bagaimana sih, kok sudah ngambek … aku
maksudkan di sekolah atau di perpustakaan kota karena aku takut ayahmu.
(6) Wiji : (ketawa riang) …. Hiiih, Herman, kau ini pemuda apa sih, bertamu ke

rumah orang kok takut?
Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog nomor 3 tersebut adalah ….
a. Wah, saya setuju
b. Ja, … ja, … jangan
c. Tapi sebentar saja
d. Oh, sepertinya cocok
e. Baiklah

9. Bacalah kutipan drama berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal nomor 4
dan 5!
Brilian : Sekarang serahkan hp kalian, kami akan minta uang tebusan!!!
(mendorong Dimi masuk)
Dimi : Ka … ka … kami tidak bawa hp (gugup)
Brilian : Periksa kantongnya!!
Timmy : Siap, bos. (memeriksa kantong)
Markus : Ada gak? Ini tempat apa? (matanya melotot)
Timmy : Ruang menyimpan perkakas bekas (sambil meraba kantong si anak). Ini
bos, hpnya (mengeluarkan hp N.95)
Markus : Siap, bos!
Suasana kutipan drama tersebut adalah ….
a. haru
b. tegang
c. sedih
d. seram
e. senang

10. Latar kutipan drama tersebut adalah …
a. gudang
b. garasi
c. kamar
d. rumah
e. dapur

11. Perhatikan kutipan naskah drama berikut!
Maya : Pokoknya, Ibu harus setuju!
Ibu : (menarik napas panjang kecewa) Dengan apa Ibu membayarnya?
Maya : (terkejut dan gugup) Kan masih lama, Ibu.
Ibu : Biaya kursus cukup besar, Maya.
Maya : [ … ]
Ibu : (dengan tersenyum) Nah, begitu. Ini baru putri Ibu.
Dialog yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang kutipan drama tersebut adalah

a. Iya deh, Maya turuti nasihat Ibu.
b. Maya, kita sekarang lagi kesulitan.

c. Coba kamu mengerti kondisi Ibu.
d. Baiklah Ibu akan beli yang baru.
e. Coba ibu pikirkan dulu.

12. Cermatilah dialog berikut!
Husna : Sakit apa, Mbak?
Astuti : Sakit perut, sudah beberapa hari.
Husna : Mbak selalu ke dokter ini? Apa setiap hari juga banyak pasiennya? (sambil
melihat beberapa pasien yang menunggu)
Astuti : Setahun saya begitu, setiap hari banyak dikunjungi pasien. Padahal dokter
lain juga ada.
Husna : Dokternya punya kelebihan?
Astuti : …..
Husna : O, pantes kalau kalau begitu.
Astuti : Banyak orang yang sembuh ditangani dokter ini.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang pada dialog tersebut adalah

a. Ya, anaknya banyak, tujuh orang
b. Setahu saya dia biasa saja
c. Dia dokter yang bertangan dingin
d. Dia punya apotek yang cukup besar
e. Obatnya selalu obat warung saja.

13. Tidak seperti biasanya, Anton berpakaian begitu rapi sore itu keluar dari rumahnya.
Terlihat pula ia membawa sesuatu di tasnya. Langkah kakinya begitu gagah menuju
rumah Tika. Di rumah Tika sudah banyak teman-teman yang datang. Mereka
berkumpul di tepi kolam renang. Rupanya Tika sedang merayakan ulang tahunnya.
Begitu melihat Anton, Tika langsung menyambut penuh keceriaan.
Tika : “Selamat datang, Anton. Aku kira kamu tidak akan datang.”
Antin : “Untukmu selalu saja ada waktu luang.” (matanya memandang 17 lilin di
tengah kolam renang).
Tika : “Ah, bisa saja kamu. Aku jadi tersanjung.”
Anton : “Tika …. “ (memberikan sesuatu kepada Tika)
Tika : “Terimakasih. Ini pasti sesuatu yang istimewa.”
Latar tempat perayaan ulang tahun Tika adalah ….
a. di rumah Anton
b. di rumah Tika
c. di tepi kolam renang
d. Di tengah kolam renang
e. Di waktu sore hari

14. Ica : Sudah lama kita tidak bertemu teman kita ya, Gus?
Gus : Benar, Ca. Sudah rindu rasanya berkumpul seperti dulu.
Ica : …..
Gus : Itu ide yang bagus. Kapan kita wujudkan?
Ica : Liburan akhir tahun pelajaran saja.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah …..
a. Bagaimana kalau kita adakan reuni?
b. Berkumpul-kumpul seperti apa yang kamu maksudkan?
c. Kapan kita berkumpul dengan teman-teman?
d. Di mana kita laksanakan acara kumpul tersebut?
e. Ah, itu sangat mudah untuk dilakukan lagi, asal mau saja?

15. (1) Siswadi : (tertawa sendirian)
(2) Sarbini : Jangan tertawa. Saya sungguh-sungguh ini. Kau tahu bahwa aku sudah
lama hidup sendirian.
(3) Siswadi : Kau sudah pernah berbicara dengan dia?
(4) Sarbini : Sudah.
(5) Siswadi : Jadi, bagaimana kau bisa kira-kira dia mau menerima kau?
(6) Sarbini : Aku takut, jangan-jangan ….
Perbaikan kalimat nomor (4) pada dialog tersebut adalah ….
a. Kemarin lusa
b. Belum pernah
c. Kakaku yang bicara
d. Tadi pagi
e. Pastilah itu

16. Cermatilah dialog berikut!
Anton : Dik, nanti sore jadi, bukan?
Didik : Jadi apa?
Anton : Betul. Kalau tidak menontonnya, rugi kita. Ha … Ha … Ha …
Didik :Ya, karena primadona kita akan turun nanti. Ok, sampai nanti sore.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ….
a. Mengerjakan PR Matematika di rumah Nyoman.
b. Menyaksikan pertandingan bola voli di TVRI.
c. Kita menjenguk Hendi di RSUP bersama Rita, anak SMA “Bunga Indah.”
d. Kita mendengarkan bersama siaran “Kreasi Remaja” di RRI.
e. Menonton pertandingan bola basket.

17. Cermati percakapan dalam drama berikut!
Amir : Di, kita berangkat sekolah sekarang. (Amir berdiri di depan pintu, lalu Dodi
mendekat)
Dodi : Maaf, Mir, tunggu sebentar. (Dodi menyuruh Amir duduk)
Amir : Sebentar, apa lagi yang akan kamu kerjakan?
Dodi : Biasa, mengisi dua bak mandi setiap hari.

Amanat cuplikan drama di atas adalah ….
a. Berangkat sekolah harus lebih pagi.
b. Bekerjalah sebaik mungkin
c. Jadilah anak yang rajin
d. Selesaikan pekerjaan di rumah dengan baik
e. Belajarlah yang rajin

18. Setiap hari aku mendapat …. Sebagai bekal sekolah.
Ungkapan yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang di atas adalah ….
a. uang rujuk
b. uang peluh
c. uang semir
d. uang saku
e. uang jasa

19. 79. Sifat dasar yang harus diperankan pemain dalam drama sehingga
memungkinkan untuk bertentangan dengan sifat yang dimiliki disebut ….
a. monolog
b. pantomime
c. prolog
d. wawancang
e. kramagung

20.Sifat dasar yang harus diperankan pemain dalam drama sehingga memungkinkan
untuk bertentangan dengan sifat yang dimiliki disebut ….
a. acting
b. laku
c. perwatakan
d. ekspresi
e. alur

REFERENSI

Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang: Yayasan Citra
Budaya Indonesia.
................2006. Kiat-Kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: Yayasan
Citra Budaya Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nursaid.2014. “Urgensi Reorientasi Penyiapan Guru Bahasa Indonesia untuk
Mengimplementasikan Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Genre Teks
“Makalah disajikan dalam Seminar InternasionalBahasa, Sastra dan
Pembelajarannya”. Padang Teater Tertutup FBS UNP:20 Maret 2014.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Ekspresi
Diri dan AkademikKelas XI . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan .

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Bahasa Indonesia Ekspresi
Diri dan Akademik Kelas XI: Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.


Click to View FlipBook Version