The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul ini berisi sejumlah kegiatan pembelajaran PPKn Kelas VII untuk pertemuan ke-3 dan ke-4

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dalim al-gilbariey, 2023-02-13 10:08:20

Modul PPKn Kelas VII Pertemuan 3 & 4

Modul ini berisi sejumlah kegiatan pembelajaran PPKn Kelas VII untuk pertemuan ke-3 dan ke-4

Keywords: Modul Ajar PPKn Kelas VII

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 1 Dalim Implementasi Kurikulum Merdeka MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA Sumber gambar: https://seputargk.id/, https://www.kibrispdr.org/, https://www.kompas.com/, https://id.theasianparent.com/ SMP/MTs KELAS 7


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 2 MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA Nama Dalim Jenjang/Kelas SMP/VII PP.D.LIM.1.3 Asal Sekolah SMP Harapan Baru Mapel Pendidikan Pancasila Alokasi Waktu 160 menit (4 JP) /2 x Pertemuan Jumlah Peserta Didik 30 Profil Pelajar Pancasila Berakhlak mulia Bernalar kritis Mandiri Moda Pembelajaran Tatap Muka Fase D Elemen Pancasila Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara 2. Peserta didik mampu mempraktikkan sosiodrama perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara 3. Peserta didik mampu menganalisis dan menyajikan laporan kronologis proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Konsep Utama Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Deskripsi Umum Pembelajaran a. Peserta didik membaca/menonton tayangan/youtube tentang Perumusan Pancasila sebagai stimulus. b. Peserta didik dikelompokkan menjadi 4 kelompok kecil, setiap kelompok beranggotakan 4 orang dengan tugas masing-masing kelompok membahas tentang Kelahiran Pancasila. c. Peserta didik bermain sosiodrama tentang perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. d. Peserta didik saling bertukar informasi dalam kelompoknya masing-masing terkait materi yang telah didapat/dipelajari. e. Peserta didik menyerahkan tugas kelompoknya untuk selanjutnya dipresentasikan melalui duta kelompok (dupok). f. Guru memberikan penguatan. g. Guru memberikan penugasan untuk pertemuan selanjutnya. Materi Ajar/Alat/Bahan Materi Ajar: Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara a. Diskusi perumusan b. Kesepakatan Piagam Jakarta Alat dan Bahan: 1. Meja dan kursi yang diatur seperti rapat/sidang BPUPKI 2. Dress code sesuai dengan peran yang diambil/didapat 3. Teks/naskah drama tentang perumusan dasar negara di sidang BPUPKI Sarana/Prasarana Ruang kelas yang dapat dikondisikan sesuai kebutuhan pembelajaran Papan tulis LCD/Infokus


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 3 MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA 1. Informasi Umum Modul Ajar Nama Penyusun : Dalim Jenjang : SMP Kelas/Semester : VII/1 Alokasi Waktu : 160 menit (4 JP/2 Kali Pertemuan) Tahun Pelajaran : 2022/2023 Tahun Penyusunan : 2022 2. Tujuan Pembelajaran Fase : D Elemen : Pancasila Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik mampu menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara 2. Peserta didik mampu mempraktikkan sosiodrama perumusan Pancasila sebagai dasar negara 3. Peserta didik mampu menganalisis dan menyajikan laporan kronologis lahirnya Pancasila Indikator Capaian Tujuan Pembelajaran : a. Menjelaskan dan menganalisis proses perumusan Pancasila b. Mempraktikkan sosiodrama proses perumusan Pancasila c. Menjelaskan dan menganalisis kesepakatan dasar negara Konsep Utama : Perumusan Pancasila Pertanyaan Inti : Bagaimana proses kelahiran Pancasila, mulai dari perumusan dasar negara hingga penetapan hari kelahiran Pancasila? Keterampilan yang perlu dimiliki: Keterampilan untuk menjelaskan Keterampilan mempraktikkan Keterampilan untuk menyajikan 3. Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan Berakhlak mulia Bernalar kritis Mandiri 4. Sarana dan Prasarana a. Ruang kelas yang dapat dikondisikan sesuai kebutuhan pembelajaran b. Papan tulis c. LCD/Infokus 5. Target Peserta Didik Peserta didik reguler/tipikal 6. Jumlah Peserta Didik 30 peserta didik


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 4 7. Ketersediaan Materi a. Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : Ya / Tidak b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami konsep : Ya / Tidak 8. Moda Pembelajaran a. Blended learning (gabungan tatap muka dan PJJ) b. PJJ Luring c. PJJ Daring d. Tatap muka 9. Asesmen Kriteria untuk mengukur/asesmen ketercapaian Tujuan Pembelajaran a. Asesmen individu b. Asesmen kelompok c. Kombinasi Jenis Asesmen: a. Performa b. Tertulis (berbentuk esai) 10. Kegiatan Pembelajaran Utama Pengaturan Peserta Didik Metode a. Individu sesuai peran b. Berkelompok a. Diskusi b. Presentasi c. Demonstrasi d. Projek e. Eksperimen f. Eksplorasi g. Permainan h. Ceramah i. Kunjungan lapangan j. Simulasi 11. Materi Ajar, Alat, dan Bahan a. Materi atau Sumber Pembelajaran yang Utama 1. Diskusi Perumusan Pancasila Perumusan Pancasila dilakukan melalui diskusi seru. Anggota Panitia Sembilan berbineka atau berlatar belakang dari berbagai kalangan berbeda. Mereka memiliki pendapat yang berbeda-beda pula. Mereka semua berdialog mempertemukan pendapat masing-masing, agar dapat membuat rumusan dasar negara yang kuat. Sebagian mereka menyampaikan pendapat dari pendekatan keagamaan. Sebagian yang lain menyampaikan pendapat dari pendekatan kebangsaan. Wahid Hasyim dan beberapa anggota berpendapat bahwa negara Indonesia yang akan dibentuk harus berdasarkan agama. Tanpa didasarkan agama, negara akan rusak karena mengabaikan nilai ketuhanan. Karena itu, Indonesia tidak boleh menjadi negara sekuler atau negara yang mengabaikan nilai ketuhanan.


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 5 Soekarno, Hatta, dan beberapa anggota lain mengingatkan bahwa negara Indonesia sebaiknya tidak berdasarkan keagamaan. Kalau negara Indonesia berdasar agama, dasar agamanya tentu Islam karena sebagian besar penduduk beragama Islam. Kelompok penganut kebangsaan khawatir hal itu akan membuat umat lain merasa tidak nyaman. Semua sependapat bahwa nilai ketuhanan sangat penting untuk menjadi bagian dasar negara Indonesia. Lalu disepakati Indonesia menjadi negara kebangsaan, bukan negara agama, dengan sila ketuhanan menjadi sila yang pertama. Sumber gambar: Buku Siswa PPKn Kelas VII Gambar 1. Kesepakatan Panitia Sembilan 2. Kesepakatan Piagam Jakarta Musyawarah Panitia Sembilan pun dilanjutkan hingga malam tanggal 22 Juni 1945. Semua perlu menyepakati urutan dan rumusan lima sila. Semula Soekarno mengusulkan sila kebangsaan, kemanusiaan, demokrasi, kesejahteraan, dan ketuhanan. Panitia Sembilan sepakat mengubah urutan itu dan membuat rumusannya. Ketuhanan dijadikan sila pertama. Kemanusiaan tetap menjadi sila kedua. Persatuan yang mencakup kebangsaan menjadi sila ketiga. Kerakyatan yang men cakup musyawarah atau demokrasi menjadi sila keempat. Keadilan atau kesejahteraan men jadi sila kelima. Selanjutnya semua pun sepakat dengan rumusan Pancasila saat itu. “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalan kan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya; Kemanu siaan yang adil dan beradab; Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Rumusan Pancasila itu dimasukkan ke dalam naskah mukadimah atau pembukaan dasar hukum tertulis negara. Yamin memberi nama naskah itu Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Rancangan dasar negara berhasil diselesaikan di rumah Soekarno di Jakarta. sumber gambar: https://id.m.wikipedia.org/wiki/ Gambar 2. Naskah Piagam Jakarta


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 6 b. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan 1. Meja dan kursi yang diatur seperti rapat/sidang BPUPKI 2. Dress code sesuai dengan peran yang diambil/didapat 3. Teks/naskah drama tentang perumusan dasar negara di sidang BPUPKI 12. Persiapan Pembelajaran a. Mempersiapkan link youtube terkait dengan Kelahiran Pancasila b. Mempersiapkan naskah/teks drama untuk bermain peran c. Menyiapkan format penilaian 13. Proses Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran Waktu 3 Pembuka Mengucap salam dan menyapa siswa. Meminta seorang siswa memimpin doa. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan mengklarifikasinya. Menyerukan yel pembelajaran PPKn. 10 menit Inti Menunjukkan Pemetaan Pikiran terkait Perumusan Pancasila. Meminta salah satu siswa menjelaskan sosok-sosok Panitia Sembilan dan sila Pancasila usulan Soekarno dan mendiskusikannya. Meminta salah satu siswa menjelaskan diskusi Panitia Sembilan serta rumusan sila Pancasila dan mendiskusikannya. Menanyakan pada siswa, akan ditempatkan di mana rumusan Pancasila itu dalam pembentukan negara. Merangkum, menjelaskan, dan mengingatkan jasa para pemimpin untuk merumuskan dasar negara tersebut. Membuat penilaian terhadap siswa. 60 menit Penutup Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) yang didapatkannya. Meminta siswa mempelajari di rumah Subbab Perumusan Pancasila lebih lanjut. Merencanakan sosiodrama pada pertemuan selanjutnya. Meneruskan bersama yel PPKn dan salam penutup. 10 menit 4 Pembuka Mengucap salam dan menyapa siswa. Meminta seorang siswa memimpin doa. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan mengklarifikasinya. Menyerukan yel pembelajaran PPKn. 10 menit


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 7 Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran Waktu Inti Meminta siswa membentuk kelompok masing-masing sekitar 9 siswa bermain peran sebagai Panitia Sembilan. Meminta setiap kelompok menunjuk satu siswa berperan sebagai Soekarno yang menjadi moderator diskusi kelompok. Meminta kelompok dibagi dua, Sebagian siswa bergabung di kelompok A dan sisanya di kelompok B, untuk mendiskusikan perumusan Pancasila. Mula-mula kelompok A berperan seperti Panitia Sembilan yang mewakili pandangan keagamaan, dan B mewakili pandangan kebangsaan berdiskusi sampai tercapai kesepakatan. Selanjutnya ganti kelompok A mewakili pandangan kebangsaan dan kelompok B mewakili pandangan keagamaan dan berdiskusi serupa pada butir 3. Merangkum dan menunjukkan para tokoh bangsa yang berbeda pandangan dapat bekerja sama. Membuat penilaian terhadap siswa. 60 menit Penutup Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hari itu dan apa manfaat yang mereka dapat. Meminta siswa mempelajari Subbab Penetapan Pancasila. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran. 10 menit 14. Refleksi Guru a. Apakah kegiatan pembelajaran sudah terlaksana sesuai rencana? b. Apakah peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik? c. Apa kelebihan yang dimiliki dari kegiatan pembelajaran ini? d. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran hari ini? 15. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan Asesmennya a. Kompetensi yang dinilai 1. Kompetensi sikap yang menunjukkan sikap jujur, partisipatif, kolaboratif, dan tanggung jawab. 2. Kompetensi pengetahuan untuk menghayati Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. 3. Kompetensi keterampilan, berupa: kemampuan bekerja dalam kelompok dan kemampuan menyampaikan ide, gagasan, serta pendapat dengan logis, runtut dan tepat serta kemampuan bersosiodrama dan seberapa besar penghayatan terhadap peran yang mereka jalankan. b. Bagaimana asesmen dilakukan 1. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/pengamatan sikap peserta didik selama kegiatan pembelajaran, baik saat diskusi maupun sosiodrama. 2. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis. 3. Penilaian keterampilan melalui kinerja/unjuk kerja dalam kegiatan kelompok.


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 8 c. Kriteria Penilaian 1. Penilaian Sikap (Civic Disposition) No. Nama Siswa Indikator Sikap Rerata SQ IQ EQ AQ Nilai Jujur Tekun belajar Kolaborasi Disiplin 1 dst Ket. SQ = kecerdasan spiritual-kultural (olah hati/SQ) IQ = kecerdasan intelektual (olah pikir/ IQ) EQ = kecerdasan emosi-sosial (olah rasa dan karsa/EQ) AQ = kecerdasan spiritual-kultural (olah hati/SQ) Pedoman penskoran: 4 = Baik Sekali (BS) 3 = Baik (B) 2 = Cukup (C) 1 = Kurang (D) (* Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai sikap minimal Baik atau B) 2. Penilaian Pengetahuan (Civic Knowledge) Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam memahami materi yang dipelajari dalam setiap pertemuan, seperti yang tersebut dalam bagian LKPD. Guru dapat menilai dari setiap aktivitas dalam pembelajaran. Guru dapat menilai kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan atau menganalisa persoalan. Guru dapat memberi skor pada setiap tugas dan keaktifan siswa dalam menjawab dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan secara kuantitatif dengan rentang 0–100. (* Peserta didik dinyatakan tuntas bila memiliki nilai pengetahuan minimal 75) 3. Penilaian Keterampilan (Civic Skills) Penilaian didasarkan pada keterampilan-keterampilan sesuai contoh indikator di bawah ini. No. Nama Siswa Indikator Rerata Menyampaikan Mengomunikasikan Merespon 1 dst Keterangan Indikator: Menyampaikan = Mampu menyampaikan hasil diskusi kelompok secara tegas dan lugas Mengomunikasikan = Mampu mengomunikasikan ide dan gagasan dengan terarah dan sistematis Merespon = Mampu merespons pertanyaan yang pada sesi diskusi


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 9 Pedoman penskoran: 4 = Baik Sekali (BS) 3 = Baik (B) 2 = Cukup (C) 1 = Kurang (D) (* Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai keterampilan minimal Baik atau B) 16. Refleksi Peserta Didik Pertanyaan refleksi untuk peserta didik a. Apakah pengalaman baru yang kalian dapatkan dari pembelajaran kali ini? b. Apa yang kamu rasakan saat kamu berdiri dan berperan sebagai tokoh pendiri negara? Jelaskan! c. Setelah kamu merasakan hal tersebut di atas, apa proyeksi ke depan yang akan kamu lakukan demi melestarikan Pancasila dalam keseharianmu? d. Sebutkan bagian kegiatan pembelajaran yang paling kalian senangi dalam pembelajaran kali ini? Jelaskan alasannya! e. Sebutkan bagian kegiatan pembelajaran yang tidak kalian senangi dalam pembelajaran kali ini! Mengapa? 17. Glosarium BPUPKI: atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia merupakan sebuah badan bentukan pemerintahan Jepang pada tanggal 1 Maret 1945 dan secara resmi dilantik pada tanggal 29 April 1945. Badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia ini beranggotakan 62 orang dan diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Demokrasi: (bentuk atau sistem) pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat. Mukaddimah: bagian Pembukaan atau pendahuluan yang biasa ditemukan dalam sebuah undang-undang dasar suatu negara. Contohnya, dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Nasionalisme: satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Pancasila: dasar negara, pandangan hidup bangsa, ideologi negara Indonesia. Panitia Sembilan: panitia kecil bentukan BPUPKI selepas sidangnya yang pertama. Panitia ini beranggotakan sembilan orang yang bertugas merumuskan dasar negara Indonesia merdeka. Piagam Jakarta: piagam hasil kerja dari Panitia Sembilan yang dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945. Sekularisme: paham yang memisahkan urusan agama dan negara. Berasal dari bahasa latin, sekula yang artinya kulit.


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 10 18. Daftar Pustaka Uchrowi, Zaim & Ruslinawati.2021.Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMP Kelas VII.Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemedikbudristekdikti Uchrowi, Zaim & Ruslinawati.2021.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMP Kelas VII.Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemedikbudristekdikti 19. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Nama : …………………………….. Kelas : …………………………….. Materi Pokok : Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Tanggal : …………………………….. Instruksi Umum Bacalah Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII yang diterbitkan oleh Kemendikbudristekdikti (2021), halaman 11-13; dan atau sumber lain, kemudian kerjakan tugas berikut. 1. Jelaskan alasan pembentukan Panitia Sembilan! 2. Mengapa panitia tersebut dinamakan Panitia Sembilan? Dan siapakah yang menjadi ketuanya? 3. Cermati gambar anggota Panitia Sembilan berikut. Kemudian analisis golongan apa yang mereka wakili, tuliskan hasil analisismu dalam tabel di bawah ini! Sumber gambar: https://kumparan.com/berita-update/sejarah-bpupki-bentuk-anggota-panitia-sembilan-1v0i2eRTQ6E Gambar 3. Ilustrasi Anggota Panitia Sembilan


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 11 No. Golongan Nama Tokoh Bangsa Usulan 1 Islam ……………………………….. ……………………………….. …………………………… …………………………… 2 Nasionalis ………………………………... ………………………………... …………………………… …………………………… 4. Meskipun awalnya terjadi silang pendapat terkait dengan bentuk dan dasar negara Indonesia merdeka, namun pada akhirnya para anggota Panitia Sembilan tersebut sepakat dan satu suara. Jelaskan apakah kesepakatan mereka terkait dengan bentuk dan dasar negara Indonesia merdeka tersebut! KUNCI JAWABAN (Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara) 1. Panitia Sembilan dibentuk untuk melakukan kompromi atas usulan-usulan yang telah disampaikan oleh para pendiri negara tentang dasar negara Indonesia yang sebelumnya telah disampaikan pada sidang I BPUPKI. 2. Dinamakan Panitia Sembilan karena anggota panitia tersebut terdiri atas sembilan orang, yang diketuai oleh Ir. Soekarno. 3. Paham/haluan anggota Panitia Sembilan dan usulan mereka: No. Golongan Nama Tokoh Bangsa Usulan 1 Islam Abdul Kahar Muzakkir, H. Agus Salim, K.H. Wachid Hasjim, Abikoesno Tjokrosoejoso Berdasarkan agama 2 Nasionalis Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, A.A. Maramis, Achmad Soebardjo, Moh. Yamin Kebangsaan 4. Semua sependapat bahwa nilai ketuhanan sangat penting untuk menjadi bagian dasar negara Indonesia. Lalu disepakati Indonesia menjadi negara kebangsaan, bukan negara agama, dengan sila ketuhanan menjadi sila yang pertama. 20. Bahan Bacaan Peserta Didik Artikel 1 Panitia Sembilan Panitia Sembilan adalah salah satu konsep dalam topik mengenai pendudukan Jepang di Indonesia. Periode ini merupakan salah satu bagian dari sejarah peradaban Indonesia modern. Panitia Sembilan merupakan sebuah komite kecil (kelompok kerja di dalam sebuah sidang kerja) yang dibentuk berdasarkan hasil sidang pertama Badan Persiapan Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Panitia Sembilan bertugas merumuskan lebih rinci dasar negara yang nantinya tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945. Kelompok kerja kecil dan informal yang bekerja semenjak tanggal 31 Mei 1945 hingga tanggal 22 Juni 1945 ini nantinya akan menghasilkan rancangan dasar negara Indonesia yang tertuang dalam "Piagam Jakarta". Isi dari Piagam Jakarta akan menjadi Pembukaan UUD 1945 yang kita ketahui sekarang. Latar


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 12 belakang dari pembentukan Panitia Sembilan adalah sidang dan pembahasan yang sedang dilakukan oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam sidang sesi pertama (29 Mei - 1 Juni, 1945) terdapat perbedaan mencolok (terpolarisasi) antara dua buah kubu. Sebuah kubu dalam persidangan yang berisikan 15 orang golongan Islam (religius) menginginkan Indonesia berdasarkan syariat Islam, sementara 47 orang golongan nasionalis menginginkan Indonesia berasaskan semangat sekulerisme dan kebangsaan. Panitia Sembilan ini berisikan 9 orang anggota, seperti diantaranya: 1. Ir. Soekarno, 2. Drs. Mohammad Hatta, 3. Mr. A. A. Maramis, 4. Mr. Muhammad Yamin, 5. Ahmad Subardjo, 6. Abikoesno Tjokrosoejoso, 7. Abdul Kahar Muzakkar, 8. H. Agus Salim, dan 9. K.H Abdul Wahid Hasyim. Lima orang anggota pertama dari daftar di atas dinilai mewakili golongan nasionalis dan empat orang terakhir mewakili golongan Islam, yaitu: Abikoesno Tjokrosoejoso (Partai Sarekat Islam Indonesia), Abdul Kahar Muzakkar (Muhammadiyah), Agus Salim (mantan tokoh Partai Sareka Islam Indonesia dan pendiri Pergerakan Penyadar), dan; Abdul Wahid Hasyim (Nahdlatul Ulama). Hasil yang dicapai oleh Panitia Sembilan yang tertuang dalam Piagam Jakarta ini adalah sebagai berikut: 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nantinya, hasil piagam ini akan mengalami pengesahan di Sidang BPUPKI sesi II dan mengalami penggantian di sidang Panita Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam proses perumusan, kelompok nasionalis dan islam menemui ketidaksepakatan mengenai agama dalam dasar negara. Namun begitu, kompromi berhasil ditemukan dan dari Panitia Sembilan muncullah Piagam Jakarta yang nantinya menjadi pembukaan UUD 1945 dan Pancasila. Baca dan lihat juga materi tentang sejarah hari lahir Pancasila dan masa proklamasi kemerdekaan Indonesia agar kamu bisa lebih paham materi Sejarah Indonesia. Sumber Artikel: https://www.zenius.net/prologmateri/sejarah/a/758/panitia-sembilan


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 13 Artikel 2 Infografis Panitia Sembilan Sumber infografis https://islamtoday.id/ulas-nusa/20210710181211-35178/sidang-kedua-bpupki-piagam-djakartadan-perdebatan-tujuh-kata/ 21. Sumber Bacaan Guru Secara umum, guru membaca dan memahami materi yang disajikan dalam Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah diverifikasi dan diterbitkan oleh Kemendikbuddikti, Jakarta (2021). Namun, guru dapat memperkaya pengetahuannya terkait materi yang akan diberikan dengan membaca sumber-sumber lain yang relevan, seperti: Buku: Darmodiharjo, Darji.1991.Santiaji Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional Setijo, Pandji.2010.Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa.Jakarta: Grasindo Link berita: https://www.zenius.net/prologmateri/sejarah/a/758/panitia-sembilan https://katadata.co.id/safrezi/berita/61cac8f8412bb/anggota-panitia-sembilan-dan-tugasnyadalam-sidang-bpupki


MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA _ KELAS VII _ SMP HARAPAN BARU 14 22. Materi Pengayaan untuk Peserta Didik yang Tuntas Pembelajaran Alternatif pengayaan untuk peserta didik yang belum tuntas pembelajaran di antaranya sebagai berikut. a. Metode tutor sebaya: Peserta didik yang telah tuntas pembelajaran membantu peserta didik lain yang belum tuntas. b. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang konsep utama dari sumbersumber yang telah disebutkan, dan/atau sumber lain yang relevan dan mencatat hal-hal penting untuk kemudian dilaporkan dalam bentuk laporan tertulis/membacakan di depan kelas. 23. Materi untuk Peserta Didik dengan Hambatan Belajar Alternatif program remedial bagi peserta didik yang memiliki hambatan belajar, antara lain sebagai berikut. a. Bagi peserta didik yang belum tuntas, mengulang konsep utama di luar jam tatap muka. b. Memberikan penugasan. c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.


Click to View FlipBook Version