The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Malam itu akhirnya aku memutuskan untuk melarikan diri ke tempat yang terlarang agar bisa membuat hidupku terasa lebih tenang tak terbebani karena adanya banyak masalah yang ku lalui.

Ternyata aku salah, tak semua masalah bisa terselesaikan dengan dilarikan ke tempat itu walaupun awalnya ku berfikir aku bisa jauh lebih baik dan tenang setelah berada disana.

Namun, akhirnya semua hanya berujung pada sebuah penyesalan. Seandainya waktu bisa terulang kembali, akan aku pergunakan waktu itu dengan sebaik mungkin.

" Dan akhirnya apa yang ku lakukan? "
Mulai saat itu aku pun mulai mencari kesenangan di luar, hingga membuatku tersadar akan semua kesalahan yang telah ku perbuat sampai hingga akhirnya aku menemukan seseorang yang membuatku menjadi seseorang yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Aku memilihku bukan hanya karena sekedar ingin tetapi aku memilihmu, karena aku yakin bahwa bersama - mu surga menjadi lebih dekat"
~ Afifah Nabila Anggraeni ~

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Penywidi, 2020-09-01 00:19:21

Menggapai Surga Bersama-mu

Malam itu akhirnya aku memutuskan untuk melarikan diri ke tempat yang terlarang agar bisa membuat hidupku terasa lebih tenang tak terbebani karena adanya banyak masalah yang ku lalui.

Ternyata aku salah, tak semua masalah bisa terselesaikan dengan dilarikan ke tempat itu walaupun awalnya ku berfikir aku bisa jauh lebih baik dan tenang setelah berada disana.

Namun, akhirnya semua hanya berujung pada sebuah penyesalan. Seandainya waktu bisa terulang kembali, akan aku pergunakan waktu itu dengan sebaik mungkin.

" Dan akhirnya apa yang ku lakukan? "
Mulai saat itu aku pun mulai mencari kesenangan di luar, hingga membuatku tersadar akan semua kesalahan yang telah ku perbuat sampai hingga akhirnya aku menemukan seseorang yang membuatku menjadi seseorang yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Aku memilihku bukan hanya karena sekedar ingin tetapi aku memilihmu, karena aku yakin bahwa bersama - mu surga menjadi lebih dekat"
~ Afifah Nabila Anggraeni ~

Keywords: Story Spritual Romance

Menggapai Surga Bersama-mu 1

Pengenalan Tokoh

Afifah Nabila Anggraeni adalah salah satu seorang mahasiswi di universitas
ternama di Indonesia sekaligus gadis dewasa yang sangat kaya raya, manja, cantik
dan keras kepala yang baru saja menginjak usia 21 tahun.

Revan Angga Saputra adalah alumni dari salah satu universitas terbaik di luar
negeri. Dia memiliki wajah yang sangat tampan, bijaksana, dewasa, pintar, dan
baik hati sosoknya dikagumi oleh banyak wanita di kampusnya. Ia kini menjadi
seorang dosen terbaik yang mengajar di kampusnya Afifah.

Mutiara Salsa Indriani adalah salah satu sahabat Afifah dari kecil. Ia seorang gadis
yang sangat sederhana dalam hal penampilan, cantik, mungil dan bawel, tetapi
memiliki sifat keterpedulian terhadap orang lain yg begitu besar.

Muhammad Zidan Irfan adalah kekasih Afifah sejak SMA hingga saat ini. Ia
adalah seorang pria tampan yang kaya raya, sombong, posesif, over protektif, dan
apapun yang ia mau harus terpenuhi segala nya.

Dan yang terakhir ...

Luna Cantika adalah salah satu sahabat Afifah juga, ia seorang gadis yang sangat
cantik, kalem, pintar, shaliha dan baik hati yang selalu tiada henti hentinya untuk
terus menasihati dan mengingatkan sahabat - sahabatnya.

Afifah, Mutiara dan Cantika -- mereka adalah tiga sahabat yang tidak pernah bisa
dipisahkan selalu bersama kapanpun dan dimana pun terkecuali Cantika ia tidak
akan ikut - ikutan bersama sahabatnya saat ketika dalam hal yang dilarang oleh
agama. Mereka adalah sahabat satu kampus dengan jurusan yang sama, selalu
melengkapi satu sama lain, saling mensupport dalam keadaan suka maupun duka.

Sementara Zidan adalah pacar Afifah dari semasa waktu ketika berada dibangku
SMA hingga sampai saat ini, mereka pacaran bisa terbilang udah cukup sangat
lama dan sekarang mereka berdua pun satu kampus kembali. Zidan dengan sikap
nya yang sangat over protektif tidak mau jauh dan kehilangan Afifah, sampai
harus masuk di Universitas yang sama dengan Afifah agar terus bisa bersama
berada disamping Afifah.

Menggapai Surga Bersama-mu 2

Chapter 1

Pagi hari saat mentari sinar terang benderang menyinari cuaca pagi ini yang
terasa begitu sangat indah dan cerah. Sosok seorang gadis cantik dengan
penampilan blus tunik mewah dipasangkan dengan pashmina yang menutupi
mahkota rambutnya dan tidak lupa juga sepatu hils yang melengkapi semua
penampilan nya sehingga terasa begitu sangat sempurna, ia pun segera keluar
dan turun dari tangga kamar nya untuk menuju ruang meja makan.

"Haii morning mamah papah pagi ini kita sarapan bareng dulu yuk,"

"Haii, morning juga sayang, lho ko tumben anak mamah yang satu ini udah
bangun, bahkan udah rapi dan cantik banget. Mau kemana kamu saying?" terkejut
mamah..

"Morning juga anak gadis papa yang manja, tumben udah rapi dan cantik biasa
nya bangun kalau nggak bibi atau mamah yang bangunin pasti kesiangan." ledek
papah.

"Ish mamah sama papah mah suka begitu deh, pagi ini kan aku ada kelas pagi
maka nya aku udah rapi abis sarapan tinggal berangkat ke kampus deh." kesal
Afifah.

Akhirnya mereka bertiga pun melanjutkan sarapan nya bersama diruang meja
makan, selesai sarapan Afifah pun segera bergegas pamit dan meminta izin sama
kedua orangtua nya untuk berangkat ke kampus.

"Mamah papah, Afifah pamit izin berangkat ke kampus dulu yaa, bye mamah
papah muaach sampai ketemu nanti lagi Assalamu'alaikum." Pamit Afifah, tidak
lupa untuk selalu salim tangan dan mencium kedua orangtua nya sebelum
berangkat ke kampus.

"Hati - hati sayang nyetir mobil nya jangan ngebut - ngebut yaa. Belajar yang
pintar, Mamah papah sekalian izin berangkat kerja dulu yaa soalnya pagi ini
papah ada meeting dengan klaen di kantor, Assalamu'alaikum." Ujar papah

"Iyaa pah, hati - hati dijalan ya sayang. Wa'alaikumussallam." Mamah

Menggapai Surga Bersama-mu 3

** Dikampus **

Chantika dan Mutiara mereka berdua selalu datang ke kampus satu jam sebelum
ada jadwal masuk mata kuliah.

"Haii, morning guys," sapa Afifah

"Morning Fifah, lho kok lu tumben si pagi - pagi udah dateng ke kampus. Biasa
nya kan ratu kesiangan dateng nya suka mepet mepet waktu mau jam masuk
matkul, iyaa gak nggak cantika." ledek Mutiara

"Hehe, gak boleh seperti itu ah Tiara. Ya bagus dong kalau Fifah udah dateng jam
segini berarti udah mulai terbiasa untuk bangun pagi." tegur Chantika

"Udah ah, apaan sih kalian berdua ini emangnya gak lihat apa kalau hari ini aku
jauh berpenampilan lebih cantik dari sebelumnya. Aku itu datang pagi - pagi ke
kampus karena udah ada janji mau ketemuan sama Zidan hehe."

"Oallah pantesan aja kamu pagi ini nampak ceria dan senang banget lebih dari
hari biasanya karena mau ketemuan sama Zidan toh." usil Mutiara

"Alhamdulillah orang yang di bahas udah datang tuh Fah, panjang umur padahal
baru aja diceritain hehe" Chantika

"Haii sayang. Hai Tiara dan Chantika" sapa Zidan

"Haii juga sayang, yaudah yuk.
Guys aku tinggal pergi sama zidan sebentar yaa bye muacch." pamit Afifah.

"Jangan balik lama-lama Fah jangan lupa masih ada kelas lho yaa, bye." serentak
Mutiara dan Chantika.

Menggapai Surga Bersama-mu 4

Afifah dan Zidan pun mereka berdua pergi keluar dan makan di salah satu
restaurant favorit Afifah, waktu pertama kali jadian dengan Zidan semasa waktu
berada dibangku SMA.

** Restaurant **

Salah satu pelayan datang menghampiri meja yang sudah dipesan oleh Zidan dan
Afifah.

"Selamat datang di restaurant kami. Ada yang bisa kami bantu? Bapak dan
ibu silahkan, ini menu makanan yang tersedia di restaurant kami.
Kira - kira mau pesan makanan dan minuman apa?" Sambut salah satu
pelayan restaurant

"Sayang kamu mau pesan makanan dan minuman apa?" tanya Zidan

"Kaya biasa aja menu favorite aku sayang"

"Okee sayang. Mba kami pesan lemon tea 2, sama susi dan iga bakarnya masing-
masing 2 ya. Terimakasih" Zidan

"Baik, apakah ada lagi pesanan yg ingin ditambahkan mas?" tawaran pelayan
restaurant

"Tidak mba itu aja kami rasa cukup" Zidan

"Baik, saya tinggal untuk menyiapkan hidangan nya terlebih dahulu ya mas.
Silahkan ditunggu nanti segera kami antar ke ruang meja yang tadi sudah dipesan"
Pamit Pelayan restaurant

Sambil menunggu hidangan nya disiapkan, akhirnya Afifah dan Zidan pun
mereka melanjutkan obrolannya.

"Sayang tadi kamu ngajakin kita ketemuan pagi-pagi, mau ada yang kamu
bicarain tentang apa?" tanya Afifah.

Menggapai Surga Bersama-mu 5

"Aku ada surprise buat kamu. Aku yakin kamu dengar ini semua pasti bakalan
bahagia dan senang banget." Girang Zidan

"Surprise apaan? Please deh sayang jangan buat aku jadi tambah khawatir dan
penasaran gini sama apa yang mau kamu bicarain. Ayoo lhaa kasih tau cepetan."
kepo Afifah

"Ya sabar dulu atuh sayang, namanya juga surprise kalau aku kasih tau kamu itu
mah sama aja nama nya bukan kejutan. Ciee kepo yaa, lucu banget sih kamu
pipinya sampai merah malu-malu gitu." ledek Zidan

"Tuh kan kamu malah ngeledek, orang aku udah serius serius juga nanya.
Yaudahlah aku ngambek nih." ancam Afifah

"Iya iyaa, jangan ngambek begitu dong sayang nanti jelek hehe. Okee okee aku
kasih tau nih..
Jadi intinya, aku akan segera urus surat pindah ke kampus kamu dan aku akan
kuliah disana juga lho jadi kapan pun dan dimana pun kita akan terus selalu
bersama." Zidan

"What?! Kamu seriusan sayang, ini kamu gak lagi bercanda kan. Ish ya ampun
aku senang banget deh rasanya, kalau begitu kita akan terus bersama. Makasih
sayang I Love You,"

"Iyaa aku juga senang banget bisa ada disamping kamu terus, sama - sama sayang.
I love you too." - Zidan.

Menggapai Surga Bersama-mu 6

Chapter 2

Setelah Afifah dan Zidan selesai ngobrol dan makan, mereka pun akhirnya segera
bergegas untuk kembali ke kampus dikarenakan Afifah masih ada jadwal mata
kuliah hari ini. Berhubung tadi Zidan yang jemput Afifah di kampus untuk ngajak
makan keluar sekarang Zidan juga yang akan mengantarkan kembali Afifah ke
kampus.

"Sayang, kita udah sampai nih di kampus. Kamu belajar yang pintar yaa, jangan
lupa makan dan inget lho yaa kamu gak boleh genit dan dekat sama cowo
manapun dan siapapun." tegas Zidan.

"Iyaa bawel tenang aja kali, kamu gak usah khawatir gitu dan meragukan
kesetiaan aku ini hehe"

"Nama nya juga sayang, jadi wajarlah kalau aku takut hehe takut kehilangan
kamu. Yaudah sana kamu masuk kelas gih keburu nanti ada dosen nya lho," ujar
Zidan

"Alah dasar raja gombal. Emang kamu tuh paling pinter banget yaa, ngegombalin
wanita sampai bikin dia klepek-klepek. Yaudah aku masuk kelas dulu ya sayang,
bye see you"

"Hehe, bye see too you sayang" Zidan

** Di ruang kelas **

"Haii guys, belum ada dosen kan ya?" tanya Afifah.

"Belum tadi dapat info kalau hari ini dosennya izin datang terlambat, dikarenakan
ada urusan mendesak yang tidak bisa di tinggal" ujar Chantika.

Menggapai Surga Bersama-mu 7

"Fifah lho kamu kenapa hari ini kok kelihatan nya lagi senang banget dan
berbunga - bunga gitu, pasti gara - gara tadi yaa abis ketemuan sama Zidan?"
tanya Mutiara kepo.

"Iyaa dong, bahkan bukan hanya itu aja lho guys hari ini aku tuh benar - benar
senang banget. Mau tau gak kenapa? " heboh Afifah

"Kenapa tuh? Wahhh ceritain dong sama kita berdua ada apaan, sampai kamu bisa
se-gembira ini hari ini" - serentak bersamaan Mutiara dan Chantika.

"Jadi, kalian tau gak sih kalau Zidan itu sebentar lagi akan pindah kuliah disini
dan sekelas bareng sama kitaa. Aku senang banget dengan begitu artinya aku
sama Zidan akan terus selalu bersama - sama berdua" girang Afifah.

Kedua sahabat nya itu pun hanya ikut tersenyum senang melihat Afifah bahagia
dan tersenyum lebar. Karena buat mereka kebahagiaan seorang sahabat adalah
hal terpenting dalam bagian hidup nya.
Mereka pun melanjutkan mata kuliah dan selesai mata kuliah akhirnya mereka
pulang kerumah masing-masing waktu sudah menunjukkan sore hari menjelang
malam.

** Di rumah **

"Selamat sore mamah Afifah pulang. Mah Afifah lapar deh mau makan dulu yaa,
hari ini mamah masak menu apa?" tanya Afifah penasaran.

"Kamu kan baru pulang kuliah sayang, sebaiknya kamu mandi dulu gih sana biar
anak mamah tambah cantik. Nanti setelah itu baru kita makan bareng hari ini
mamah masak spesial menu makanan favorite kamu lho, mamah tunggu di ruang
meja makan ya sayang" ujar Mamah.

Menggapai Surga Bersama-mu 8

"Siap mamah sayang, yaudah nanti Fifah nyusul ke ruang meja makan ya mah"

Fifah pun setelah selesai mandi dan ganti pakaian akhirnya segera bergegas
turun untuk menyusuli mamah nya ke ruang meja makan,untuk makan malam
bersama. Tetapi malam ini mereka hanya makan malam berdua dikarenakan
papahnya harus kerja keluar kota dan belum sempat pamit dengan Afifah, karena
ada kerjaan mendadak yang tidak bisa digantikan.

"Mah, ko dari tadi sore sepulang aku kuliah aku nggak lihat papah yaa. Bahkan di
ruang meja makan pun papah gak ada, memang nya papah kemana ya mah?"
tanya Afifah.

"Iyaa sayang, maaf yaa mamah lupa sampaiin ke kamu kalau tadi papah minta
maaf dan pesan titip salam buat Afifah. Karena papah harus kerja keluar kota
tetapi belum sempat pamit sama kamu, jadi untuk malam ini kita makan malam
berdua dulu yaa sayang. " Mamah dengan tidak enak hati menyampaikannya.

"Ouhh begitu yah mah, yaudah deh kita lanjut makan malam aja" - Afifah, merasa
sedih karena selalu di tinggal kerja keluar kota oleh papahnya.

"Iyaa sayang makanan favorite kamu nih, nanti habis selesai makan malam kamu
langsung istirahat ke kamar aja yaa pasti hari ini kamu capek banget kan" Mamah

"Iyaa nih mah, yaudah kalau begitu Afifah izin ke kamar dulu ya mah Afifah mau
istirahat capek banget. Mamah jangan lupa langsung istirahat juga yaa, good night
mamah selamat beristirahat" Afifah

"Good night juga putri kesayangan mamah" Mamah.

Menggapai Surga Bersama-mu 9

Chapter 3

Keesokan hari nya seperti biasa Afifah dan kedua sahabatnya kembali sibuk
memulai aktivitas seperti biasa yaitu kuliah.
Hari ini kami mahasiswa dan mahasiswi Universitas Islamic Global mendapatkan
info terbaru kalau akan ada salah satu mahasiswa pindahan dari luar negeri.
Berasal dari University of Alberta Kanada yang akan masuk ke Universitas ini,
sekaligus juga akan ada dosen muda lulusan terbaik yang akan mengajar di
kampus ini.

"Wahh duhh aku jadi penasaran deh kira-kira siapa yaa mahasiswa yang pindahan
dari luar negeri itu cowok apa cewe yaa, kalau cowok pasti ganteng banget deh
jadi gak sabar pengen lihat dan juga nanti nya akan ada dosen muda lulusan
terbaik. Pasti gak akan kalah ganteng nya deh sama mahasiswa yang baru
pindahan itu" heboh Mutiara

"Dasar kamu ini Tiara, nanti juga kita semua akan tau dan lihat sendiri. Jadi ya
tunggu sabar aja hehe" Chantika

"Iyaa tapi aku juga sedikit penasaran sih guys" kepo Afifah.

Semua mahasiswa dan mahasiswi pun akhirnya dikumpulkan ke gedung aula,
untuk menyambut kedatangan dosen baru dan mahasiswa yang pindahan dari
luar negeri.

"Selamat Pagi anak - anak hari ini kita akan kedatangan mahasiswa baru dan juga
dosen muda terbaik pindahan dari salah satu universitas luar negeri.
Sebelum nya kami persilahkan kepada Bapak Revan, untuk memperkenalkan diri
terlebih dahulu" Ketua Yayasan University Islamic Global

"Baik terimakasih pak.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, selamat pagi anak - anak salam
kenal dari saya sebelumnya perkenalkan nama saya Revan Angga Saputra kalian
bisa panggil saya dengan sebutan pak Revan. Saya salah satu dosen muda terbaik
dari universitas di luar negeri, dikampus ini saya akan mengajar mata kuliah
jurusan "Management" Senang bisa bergabung dan di berikan kesempatan untuk
mengajar dikampus ini. Sampai ketemu nanti lagi di jam mata kuliah saya, sekian
dan terimakasih Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" sambutan
Dosen Revan

Menggapai Surga Bersama-mu 10

" Terimakasih pak Revan, anak - anak untuk mempersingkat waktu selanjutnya,
silahkan zidan untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu" Ketua Yayasan
University Islamic Global

" Hallo Good Morning all, Perkenalkan nama saya Muhammad Zidan Irfan kalian
semua bisa panggil aku dengan sebutan Zidan. Saya salah satu mahasiswa
pindahan dari Universitas luar negeri dan baru dijakarta ini selama 2 minggu.
Senang bisa berkenalan sama kalian semua, semoga kita semua bisa saling akrab
dan lebih dekat terimakasih" ujar Zidan

"Fah Fah, lihat deh mahasiswa baru itu kalau nggak salah bukan nya dia itu pacar
kamu yaa. Lho kamu gak tau kalau dia mulai masuk ke kampus nya hari ini?"
tanya Mutiara.

"Oiyah bener tuh Fifah apa yang dibilang sama Tiara, itu kan Zidan" Chantika.

"Duhh iyaa guys itu Zidan pacar kesayangan aku. Eumm aku gaktau tapi kok dia
gak ngabarin aku dulu yaa, kalau mulai masuk kuliah nya hari ini" kesal Afifah.

" Hei gak boleh suudzon gitu dong, pacarnya udah mulai masuk kuliah ko kamu
malah sedih sih. Menurut aku sih mungkin dia itu gak ngabarin ke kamu, karena
mau kasih kejutan buat kamu" Chantika.

"Iyaa tuh Fah bener juga apa yg dibilang sama Chantika, kalian kan pasangan
romantis banget jadi udah pasti lah dia itu mau kasih kejutan buat kamu. Kita lihat
aja nanti" tebak Mutiara.

** Di ruang kelas **

" Guys lihat deh, ko di meja kuliah aku ada bingkisan bukket bunga ya cantik dan
harum banget lagi udah gitu ada surat nya juga nih. Dari siapa ya?" penasaran
Afifah.

" Wahh bungaaa nya ini cantik banget Fah. Coba dibuka dan dibaca isi surat nya
apa, hehe ko jadi aku yang penasaran ya" kepo Mutiara.

"Iyaa bunga nya indah dan cantik banget, kaya kamu Fifah" Chantika.

Akhirnya, Afifah pun karena penasaran membuka dan membaca isi surat yang ada
di bukket bunga itu dan penasaran siapa orang yang meletakkan nya di meja
kuliah nya.

Menggapai Surga Bersama-mu 11

Jakarta, 10 Juni 2020

Dear

Untukmu yang kusayangi

Entah apa yang harus aku tuangkan dalam secarik kertas ini
Goresan tinta indah sekalipun tak ada yang bisa mewakili rasa ini

Ada banyak hal yang mungkin tak kau tahu dariku, betapa banyak tersimpan
segala kurangku, bahkan lebihnya cintaku yang kukemas dalam hati untukmu.

Terimakasih atas curahan kasih sayangmu untukku, yang tlah memberikan
warna disetiap hari-hariku bersamamu.

Aku tahu, mungkin aku bukan yang pertama untukmu, tapi aku harap aku
adalah yang terakhir untukkmu.

Aku ingin disetiap hari - hariku
Selalu bersamamu
Aku melihat senyummu...
Mendengar suaramu, canda dan tawamu...
Aku ingin kau selalu ada menemaniku hingga kita tua nanti.
Meski kadang aku bertanya-tanya apakah aku pantas mendampingimu?

Kekasihmu,

Muhammad Zidan Irfan

" Aacch Zidan, so sweet bikin aku gak pernah bisa berpaling dari kamu. Makasih
sayang"

"Sama sama sayang. Gimana apa kamu suka sama bunga nya dan isi surat itu?"
tanya Zidan.

" Aach sukaaa, kamu sweet banget sih jadi tambah sayang aku" Afifah memeluk
Zidan.

" Haii guys, semua nya cepat kumpul disini aku mau kasih pengumuman ke kalian
semua. Kenalin ini Afifah, dia itu pacar aku dari semenjak kita berada dibangku
SMA oiyah dan ingat 1 hal pesan saya tidak boleh ada satu orang pun yang berani
mendekati Afifah atau kalau tidak akan berurusan dengan saya" ancam Zidan.

Seperti itu lah sosoknya seorang Zidan, over protektif kalau udah sayang sama
seseorang tidak mau kekasih nya sampai didekati oleh pria lain.

Menggapai Surga Bersama-mu 12

Chapter 4

Pagi ini hari nampak begitu sangat cerah, cuaca nya udara nya pun begitu segar
dan sangat menyejukkan sekali.
Hari ini adalah hari pertama Zidan mulai masuk kuliah dengan begitu ia akan
terus ada disamping Afifah dan selalu mengawasi Afifah kapan pun selama
berada dikampus.
Zidan menghubungi Afifah melalui ponsel untuk mengajak nya berangkat bareng
ke kampus dengan mobil mewahnya itu.

" Hallo, morning sayang. Pagi ini aku jemput kamu dirumah yaa kita hari ini
berangkat bareng ke kampus, jadi kamu gak usah nyetir mobil sendiri hari ini
okee sayang" paksa Zidan.

" Morning juga sayang, okee deh kalau gitu aku siap - siap dulu yaa nanti aku
tunggu kamu didepan rumah aku ya"

" Sayang, aku udah didepan rumah kamu nih, cepetan keluar yaa" Zidan

Tanpa basa basi, Afifah pun akhirnya langsung bergegas pamit sama mamah nya
untuk pergi ke kampus.

" Morning mah, Afifah izin pamit berangkat kuliah dulu yaa. Hari ini Afifah
dijemput Zidan, jadi Afifah gak bawa mobil ke kampus"

" Ouhh gitu ya sayang, sebentar kamu gak sarapan dulu kamu kan beluman
sarapan pagi ini?" Mamah.

"Enggak usah mah Fifah buru - buru soalnya udah ditungguin Zidan dibawah,
nanti Fifah sarapan dikantin ko, Fifah pamit ya mah bye"

"Yaudah kamu jangan lupa sarapan ya sayang, hati - hati dijalan yaa" Mamah.

** Di Kampus **

Zidan dan Afifah akhirnya turun dari mobil mewah nya dan berjalan menuju
ruang kelas nya. Mereka berdua tampak seperti mempertontonkan kemesraan
hubungan nya didepan seluruh mahasiswa dan mahasiswi di kampus seakan -
akan dunia ini hanya lah milik mereka berdua.

Saat mata kuliah pertama selesai dan memasuki waktu jam istirahat Afifah dan
kedua sahabatnya pergi makan ke kantin. Saat perjalanan mau menuju ke kantin
tiba-tiba ada salah satu pria yang menubruk Afifah tanpa sengaja, sehingga
Afifah terjatuh dan buku - buku pria itu berserakan dilantai.

Menggapai Surga Bersama-mu 13

Pria itu bernama angga dia teman sekelas Afifah yang sangat pintar dan kutu
buku ia adalah salah satu mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dikampus ini
atas semua prestasinya.

" Maaf saya tidak sengaja menabrak kamu, kamu tidak apa-apa kan? Sekali lagi
saya minta maaf ya" Ujar angga.

" No Problem, aku gak apa-apa, sini boleh izin aku bantu bereskan buku buku
kamu yang berserakan itu?" Tawar Afifah, sambil membantu merapihkan buku-
buku yang berserakan di lantai.

" Tidak usah, terimakasih saya bisa sendiri ko" Angga.

Tiba - tiba Zidan yang melihat semua kejadian itu menjadi begitu sangat marah
dan salah paham menyangka kalau pria ini modus dan ingin mendekati
kekasihnya, sikap arogan dan sombongnya mulai diperlihatkan.

" Hei kamu cupu! Ngapain kamu masih disini punya niat buat ngedeketin Afifah
yaa, kamu gak tau saya ini siapa mau macam - macam dengan saya rupa nya"
emosi Zidan.

" Maaf gak ko kamu jangan salah paham dulu. Tadi saya hanya tidak sengaja
menabrak Afifah itu saja, kalau gitu saya permisi dulu yaa." Angga.

"Awas yaa kalau diulangi, saya akan kasih kamu pelajaran. Sudah pergi sana" usir
Zidan.

" Sayang, kamu gak boleh begitu ah ini cuma salah paham aja tadi dia gak sengaja
nabrak aku hanya sekedar itu saja. Udah ya jangan marah - marah gini"

"Yaya. Okee tapi awas ya kalau sampai sekali lagi, aku lihat kamu dekat dengan
pria lain. Pria itu akan berurusan denganku" ancam Zidan.

Akhirnya Afifah dan kedua sahabatnya mereka melanjutkan makan, selesai
makan mereka kembali ke ruang kelas dikarenakan masih ada jadwal mata kuliah
lagi dan setelah semua jadwal mata kuliah nya selesai, mereka pun akhirnya
berpisah dan pulang kerumah masing - masing.

Menggapai Surga Bersama-mu 14

" Guys aku pulang duluan yaa, soalnya udah di tungguin dimobil tuh sama Zidan,
aku gak enak takut dia kelamaan nunggu nya. Bye see you all" pamit Afifah.
" Iyaa hati - hati dijalan Afifah, see you too tomorrow" serentak Mutiara dan
Chantika.
Setelah itu, Zidan dan Afifah pun segera bergegas pergi dari kampusnya.
Zidan mengantarkan Afifah tepat sampai didepan rumah nya dengan selamat
sampai tujuan, kemudian Zidan pun pamit untuk pulang.
" Sayang udah sampai nih di depan rumah kamu, yaudah kamu jangan lupa makan
dan langsung istirahat yaa.
Aku pamit pulang dulu ya" pamit Zidan.
" Lho kamu gak mau masuk dan pamitan dulu sama mamah, ko langsung mau
pulang begitu aja sih" tanya heran Afifah.
" Gampang lah sayang nanti aja next time aku ketemu sama mamah kamu nya.
Yaudah aku pamit yaa, bye sayang" Zidan
" Eumm yaudah deh, bye sayang"
Afifah pun langsung masuk ke dalam rumah.
" Eh anak kesayangan mamah rupa nya udah pulang yaa, lho Zidan kemana
sayang ko gak masuk dan mampir dulu?" tanya Mamah.
" Hehe iyaa mah, maaf Zidan tadi izin langsung pulang soalnya buru - buru gitu
katanya"
" Yaudah gakpapa sayang, kamu bersih - bersih dan mandi dulu gih sana nanti
setelah itu kamu langsung makan ya, mama udah siapin makanannya di meja
makan dan abis makan kamu bisa langsung segera istirahat ke kamar" Mamah
"Okee siap mamah sayang"

Menggapai Surga Bersama-mu 15

Chapter 5

Ku buka pintu jendela kamar pada pagi ini, udara nya begitu sangat menyejukkan
sekali menenangkan dan membuat hati terasa begitu damai.

Berhubung hari ini Afifah sedang libur kuliah, Afifah berencana untuk mengajak
kedua orangtua nya berlibur ke salah satu tempat wisata favorite keluarganya.

Sungguh rasa nya Afifah sangat merindukan moment - moment saat kebersamaan
bersama dengan keluarga nya, moment penting yang tak kan pernah bisa untuk di
lupakan.

" Haii, Morning mamah papah" sapa Afifah.

" Haii morning sayang, sini yuk kita sarapan dulu" ajak mamah papah.

" Iyaa mah pah, nanti usai selesai sarapan kita siap - siap yuk" Afifah mengajak
kedua orang tuanya untuk pergi liburan.

" Loh siap - siap mau kemana sayang?" serentak papah dan mamah heran.

" Ya tentunya mau pergi liburan dong mah pah, mumpung hari ini Fifah kuliahnya
libur. Ayoo lah mah pah kita pergi liburan, udah lama juga lho kita gak liburan
bareng sekeluarga semenjak papah sibuk dengan kerjaan nya. Afifah rindu dengan
semua moment - moment kebersamaan itu lagi" sedih Afifah mengingat moment
kebersamaan bersama keluarganya.

" Maafin papah ya sayang, dan mamah juga papah minta maaf. Semenjak papah
sibuk kerja, sekarang jadi jarang menghabiskan banyak waktu bersama kalian
berdua seperti dulu lagi.
Papah janji akan selalu berusaha menyempatkan banyak waktu untuk kalian
seperti dulu. Yaudah sekarang mamah sama Afifah siap - siap ya hari ini kita
liburan ke luar" sesal Papah.

" Papah seriuskan? Gak ngebohongin dan kecewain Afifah lagi!"

" Enggak lah sayang, tadi kan papah sudah janji sama kamu dan mamah" ujar
Papah.

" Yaudah kamu siap - siap dulu gih sana sayang" ujar Mamah.

" Yeayyyy makasih mah pah, Fifah senang banget akhirnya bisa liburan
sekeluarga lagi." sontak girang Afifah.

Menggapai Surga Bersama-mu 16

Afifah pun langsung segera bersiap - siap untuk ganti baju dan mempersiapkan
persiapan yang lainnya, karena dia merasa senang sekali akhirnya bisa
menghabiskan waktu bersama keluarga nya lagi seperti dulu.

Setelah semuanya sudah siap, mereka pun akhirnya segera bergegas pergi ke
salah satu tempat wisata favorite keluarga yang biasa mereka kunjungi setiap
liburan.

Berhubung waktu sudah mulai memasuki siang hari, kini saatnya untuk jam
makan siang. Akhirnya, mereka pergi makan di salah satu restaurant favorite
mereka sekeluarga sambil berbincang - bincang. Tiba - tiba di tengah
perbincangan mereka orang tua nya Afifah membahas mengenai hal hubungan
Afifah dengan Zidan.

" Sayang, gimana hubungan kamu sama Zidan nak?" tanya Mamah.

" Alhamdulillah baik - baik aja ko mah"

" Kamu kan sama Zidan pacaran sudah lama banget ya, dari semenjak kalian
masih berada di Jenjang sekolah SMA hingga saat ini. Tapi ko sampai sekarang
Zidan gak pernah nemuin mamah sama papah ya dirumah?" heran papah.

Fifah pun kaget dan langsung terkejut saat orang tuanya seketika menanyakan
hal itu, Afifah pun menjadi kebingungan harus menjawab apa didepan orang
tuanya sekarang.

" Eumm Hhe, iyah pah belum sempat mungkin Zidan nya sedang sibuk.
Nanti juga kalau waktu nya sudah pas pasti akan mampir main kerumah ko" kikuk
Afifah.

" Okee sayang, nak tapi pernah gak Zidan kenalin kamu didepan kedua
orangtuanya selama ini?" tanya penasaran Mamah dan Papah.

" Ya belum sih mah hehe, lagipula mamah sama papah kan tau kalau kedua orang
tua nya Zidan itu sibuk banget dan sering keluar negeri jadi susah untuk
ditemui" Afifah, terpaksa harus sedikit berbohong karena selama ini Zidan tidak
pernah mengajaknya bertemu dengan orang tuanya.

" Eumm gitu ya nak, jujur sebenarnya mamah sedikit kurang suka dan setuju jika
kamu pacaran dengan Zidan.
Beberapa kali mama sering melihat kamu dianterin pulang sama Zidan, tetapi ia
langsung pulang begitu saja tanpa pamit terlebih dahulu" kecewa mamah.

" Maafin Zidan ya mah. Waktu itu Fifah sudah pernah bilang, tapi katanya Zidan
belum siap buat ketemu sama mamah dan papah"

Menggapai Surga Bersama-mu 17

" Ingat ya sayang, Zidan itu Laki - laki.
Ia harus memiliki sifat berani dan bertanggung jawab apalagi kan kalian berdua,
pacaran udah cukup lama banget masa iyaa sih gak punya rencana ke jenjang yang
lebih serius lagi" sindir Papah.
" Mama dan papah tunggu keseriusan Zidan ya sayang, gak baik loh nabung dosa
lama - lama karena pacaran" mamah mengingatkan kembali.
" Iyah mah pah, nanti Fifah coba bicarain sama Zidan ya"
Tak terasa karena kebersamaan yang dilalui bersama waktu pun sudah
menunjukkan sore hari, akhirnya Afifah dan keluarga segera bergegas
melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah.
Dan segera beristirahat karena setelah seharian ini pergi menghabiskan waktu
bersama di luar.
" Alhamdulillah akhirnya kita sampai dirumah dengan selamat" ucap syukur
papah.
" Alhamdulillah " serentak bersamaan mamah dan Afifah.
" Yaudah sana nak, kamu sekarang sebaiknya mandi dan bersih - bersih terlebih
dulu. Soalnya tadikan abis berpergian setelah selesai jangan lupa turun ya untuk
makan malam, baru abis itu kamu bisa istirahat sayang" ujar papah.
" Iyaa sayang, sambil mamah siapin hidangannya dulu di ruang meja makan ya"
ujar Mamah.
" Baik mah pah, Afifah izin ke kamar dulu ya mau bersih - bersih udah bau
keringet nih hihi"
Perlahan Afifah pun beranjak pergi menuju ke tangga kamar nya, setelah selesai
bersih - bersih Afifah kembali turun dan menghampiri kedua orangtua nya di
ruang meja makan untuk makan malam bersama.

Menggapai Surga Bersama-mu 18

"Hai mah pah" sapa Afifah.

" Haii anak gadis mamah sama papah sudah cantik yaa, yaudah yuk sayang kita
makan malam dulu. Nanti setelah itu baru kamu bisa melanjutkan istirahat di
kamar pastinya capek banget kan hari ini, apalagi besok kamu ada kelas pagi"
serentak mamah dan papah.

"Hehe iyaa mah pah, enggak ko Afifah gak merasa capek karena semua rasa lelah
itu tergantikan sama moment kebahagiaan kebersamaan kita hari ini.
Afifah senang banget, aakhirnya kita bisa menghabiskan waktu bersama seperti
dulu lagi. Makasih yaa pah mah"

" Sama - sama sayang, yasudah ini udah cukup malam sebaiknya kamu langsung
istirahat ya supaya besok tidak kesiangan. Good Night Putri Kesayangan Mamah
dan Papah" Serentak Mamah dan Papah.

" Yaudah Afifah ke kamar dulu ya mah pah, Good Night" pamit Afifah untuk
istirahat lebih awal.

Afifah merasa terganggu dan tidak bisa tidur karena terus kefikiran sama semua
ucapan kedua orangtua nya pada saat jam makan siang tadi, semua perkataan itu
seakan - akan terus menghantuinya dan mengganggu fikrannya sampai membuat
ia tidak bisa tidur.
Entah apa yang harus ia perbuat dan lakukan sekarang tak bisa dielak semua apa
yang dikatakan kedua orangtua nya sangat benar.

" Apa yang harus aku lakukan sekarang, tapi aku gak mungkin harus mengakhiri
hubungan aku dengan Zidan yang selama ini kita bangun sudah bertahun-tahun
hanya karena masalah mama dan papah tidak merestui hubungan kami berdua.
Ya aku tahu, aku harus membuat supaya Zidan bisa menjadi pria yang lebih baik
lagi, agar mamah dan papah bisa menerima dan merestui hubungan kami berdua"
Gerutu Afifah

"Jika Allah Ridho, apapun akan terasa mudah. Sebaliknya, jika Allah tidak suka
maka sekeras apapun usaha kita tidak ada gunanya, hanya lelah dan berakhir sia -
sia. Karena Ridho Allah adalah Ridhonya orangtua begitupun sebaliknya murka

Allah ialah murka orangtua"

~Afifah Nabila Anggraeni"

Menggapai Surga Bersama-mu 19

Chapter 6

"Mencintainya adalah hal terindah dalam hidupku dan ingin memilikinya
adalah harapanku sejak dulu"
~ Muhammad Zidan Irfan~

Ku edarkan pandanganku ke penjuru arah Taman mencari sosok seseorang yang
telah lama menempati ruang hatiku, akhirnya mataku menangkap sosok lelaki
tampan itu. Dia tengah duduk dan sembari memejamkan matanya sepertinya dia
nampak sangat kelelahan, dengan cepat ku berjalan ke arahnya. Saatku tiba tepat
berada di depannya dia masih tetap diam, ku rasa dia tak menyadari
kedatanganku akhirnya ku belai lembut pipinya.

"Ehhh" Eh sepertinya dia sudah terbangun

"Hai" Ucapku, saatku lihat matanya terbuka dan mulai menyadari kehadiranku

"Aku merasa benar - benar sangat bingung. Hei kenapa dia, kenapa wajahnya
seperti terlihat sangat marah? Apa aku ada salah padanya?" Gumamku bertanya -
tanya dalam hati

"Kamu kenapa?" Tanyaku saat dia menatapku dengan sangat tajam, aku merasa
takut.

"Kamu kenapa lama, kemana aja kamu?" Zidan tanyanya dengan nada ketusnya
itu

"Maaf tadi aku ada kelas tambahan, aku juga belum sempat ngasih tau dan kabarin
ke kamu. Kamu lama ya nunggunya?" Tanyaku jujur karena merasa bersalah
sudah membuatnya menungguku terlalu lama.

"Bohong," Tuduh nya dengan suara yang mulai naik satu oktaf.

"Beneran sayang aku gak bohong sama kamu" bela ku berkata jujur.

"Afifah sekali lagi aku tanya, kamu tadi ngapain aja?" Suaranya mulai meninggi,
nampaknya dia begitu sangat marah.
Tapi apa salahku??

Menggapai Surga Bersama-mu 20

"Aku ya ngampus, bukannya kamu sudah tahu itu Zidan"

"Bohong! Kau sudah berani membohongiku Afifah" bentak Zidan.

Aku pun termenung dan terdiam aku makin dibuatnya tak mengerti sungguh tak
mengerti apa maksudnya.

"Kenapa diam?! Kau sudah tahu apa kesalahanmu?" tanya Zidan.

"Salah aku apa sayang, dari tadi aku diam karena aku gak tau dan benar - benar
gak ngerti apa maksud kamu.
Aku gak pernah membohongimu perihal apapun Zidan"

"Kamu mau tahu salahmu apa? Okee aku tanya, tadi siang kamu bertemu lagi kan
dengan pria asing itu?" Tanya nya lagi dengan nada tinggi, aku begitu merasa
sangat ketakutan melihat ia marah - marah seperti ini.

" Ouhh angga maksud kamu? Tadi aku memang bertemu dengan ia di kantin tapi
kita hanya ngobrol biasa aja sayang, dia hanya menanyakan perihal tugas kampus
saat ia kemarin tidak masuk kelas karena sakit" Jawabku jujur karena memang
seperti itu adanya.

"BERAPA KALI SUDAH AKU KATAKAN, JANGAN PERNAH DEKAT
DENGAN PRIA MANAPUN. KARENA AKU TAK MENYUKAINYA"
bentaknya, aku hanya bisa diam menunduk dan menangis.

Seperti itu lah sosok seorang Zidan yang memiliki sifat dan sikap yang sangat
keras kepala, emosian, cemburuan dan over protektif. Ia sangat tak menyukai jika
aku dekat dengan pria manapun, meskipun itu hanya sebatas ngobrol perihal
kampus.

"Maaf" ucapnya setelah ia melihatku menangis dan berlinang air mata dipipi ini.

Aku tak menjawabnya dari dulu aku lelah dengan sikapnya yang berlebihan
seperti ini, emosi dan cemburunya yang selalu membutakan kebenaran didepan
mata.

"Ucapanku barusan menyakitimu lagi ya Fah, maafin aku ya sayang." ucapnya
lagi sambil menarik ku dalam dekapan hangatnya, jujur aku merasakan nyaman
jika ada di dalam dekapannya.

Menggapai Surga Bersama-mu 21

"Aku mau pulang" kataku dengan suara serak, karena habis menangis.
Ku lepaskan pelukannya, aku hanya ingin pulang aku lelah tak ingin membahas
ini lagi. Ku lihat dia masih diam menatapku dengan tatapan yang sulit ku artikan.
Aku lebih memilih tak menghiraukan nya, aku berbalik dan meninggalkannya.
"Afifah" teriak Zidan memanggil namaku, tak ku hiraukan. Aku lebih memilih
melanjutkan jalanku.
Setelah satu jam dalam perjalanan akhirnya aku tiba tepat sampai didepan rumah
dan memasuki ruangan untuk menuju tangga kamarku.
" Afifah sayang, kenapa ko kamu tumben baru pulang?" tanya mama yang
nampak heran dan bingung.
" Iyaa maaf mah tadi Fifah ada kelas tambahan, dan juga tadi sekalian mampir ke
Taman sebentar janjian dengan Zidan"
" Ko matamu bengep gitu sayang, pasti kamu abis nangis ya. Apa kalian berantem
sayang?" tanya Mamah.
" Hmm, biasa mah Zidan hanya salah paham aja ko. Nanti juga kita akan baikan
lagi seperti biasa" Jawabku enggan menanggapi semua pertanyaan mamah karena
takut nanti malah jadi panjang lebar.
" Yaudah mah, kalau gitu Fifah mau ke kamar dulu yaa" pamit Afifah.
Tiba - tiba terdengar suara ketukan pintu utama, ku tahu itu siapa.
" Sudah sana, buka pintunya dulu sayang. Itu pasti Zidan deh" suruh mamah
ternyata pemikiran kita sama.

Menggapai Surga Bersama-mu 22

Ku bukakan pintu terlihat wajah kacau Zidan, rambutnya berantakan acak -
acakan matanya menatapku dengan sendu. Apa aku salah karena sudah
meninggalkannya tadi?

" Sekali lagi aku benar - benar minta maaf sayang sama kamu" ucapnya sambil
memegang tanganku.

" Tidak ada yang perlu dimaafkan, sudah lupakan saja" seru ku, entah kenapa aku
tak ingin lagi membahas kejadian di taman tadi.

Dia memelukku erat merasakan pundaknya bergetar dan pundakku pun terasa
basah. Zidan menangis seperti tak biasanya saat kami sedang bertengkar.

" Zidan kamu menangis? Maaf kalau aku salah, tapi aku sama angga hanya
sekedar ngobrol biasa tidak lebih.
Kami berdua tidak ada apa - apa kamu hanya salah paham sayang" ucapku
mencoba membuat dia lebih tenang.

" Kamu gak salah, aku yang salah karena marah enggak jelas denganmu sayang.
Tidak seharusnya aku lampiaskan amarahku kepadamu, angga hanya alasanku
saja.
Maafkan aku sayang ...
Aku hanya takut kehilanganmu karena sungguh aku sangat mencintaimu" cerca
nya kepadaku nampak kelihatan sekali ketakutan di matanya dia begitu sangat
takut jika kehilanganku.

" Jangan khawatir sayang, aku gak akan pernah marah atau pun pergi
meninggalkan kamu. Aku akan tetap berada disampingmu kapanpun itu"

" Sekali lagi aku benar - benar minta maaf sama kamu sayang karena tadi aku
membuatmu menjadi takut, kamu mau kan memaafkan kesalahanku" sesal Zidan.

" Tanpa kamu minta maaf, aku udah jauh lebih dulu memaafkanmu sayang. Sudah
ya anggap aja masalah tadi yang ada diantara kita hanya salah paham saja"

Tanpa mengucapkan kata - kata Zidan langsung memeluk erat tubuh Afifah, ia
merasa begitu sangat beruntung sekali memiliki sosok kekasih yang begitu sabar,
pengertian dan bisa menerima segala kekurangannya selama ini seperti Afifah.

Menggapai Surga Bersama-mu 23

Chapter 7

Matahari pagi ini nampak begitu sangat terik sekali sampai sinarnya menyinari
kamar Afifah, saat jendela kamarnya dibuka oleh mamahnya, karena Afifah sudah
jam 7 lewat tetapi belum bangun juga khawatir takut kesiangan karena ada kelas
pagi.
Papahnya juga sudah pulang dari luar kota semalam saat Afifah sudah tertidur
pulas, papahnya tidak akan pernah lupa juga membawakan oleh - oleh dan
hadiah untuk putri kesayangannya itu.
"Afifah sayang bangun ini udah siang lho, bukannya pagi ini kamu ada kelas ya
nak. Tapi ko jam segini belum bangun juga sih putri kesayangan mamah." Mamah
" Bentar lagi mah, iya nanti Afifah bangun ko soalnya Afifah masih ngantuk"
" Tapi sayang ini udah jam 7 lewat lho nanti kamu bisa kesiangan dan terlambat
masuk kelasnya, nanti dihukum sama dosen lho" Mamah.
Afifah pun kaget dan langsung terbangun melihat ke arah jam dinding
dikamarnya, ia tergesa - gesa dan panik saat sadar bahwa ternyata dirinya hari
ini kesiangan.
" Ishhhh mamahhhhhh, kenapa gak bangunin Afifah dari tadi kan Afifah jadi
kesiangan" oceh Afifah.
" Mamah udah bangunin kamu dari pagi lho sayang tapi kamunya aja tuh yang
susah dibangunin kalau udah tidur" Mamah
Afifah langsung buru - buru bergegas lari ke kamar mandi, berhubung hari ini
udah kesiangan dandan dan berpenampilan dengan senatural mungkin tanpa
polesan make up.
" Mamah Afifah berangkat ke kampus dulu yaa soalnya Afifah udah kesiangan
banget nih, pasti akan telat sampai kampus. Eh lho ko ada papah, papah kapan
pulangnya?" pamit Afifah dan tersontak kaget melihat kedatangan papahnya.

Menggapai Surga Bersama-mu 24

" Semalam sayang saat kamu sudah tertidur pulas, papah mau bangunin tapi gak
tega. Oiyah sayang ini papah bawain hadiah dan oleh - oleh untuk putri
kesayangan papah lho, ini untuk kamu sayang" ujar papah.
" Kamu gak sarapan dulu sayang, sebelum berangkat ke kampus?" tanya Mamah.
" Nanti gampang mah aku sarapan di kampus aja soalnya Fifah udah kesiangan
banget nih pasti telat sampai kampusnya. Unchh papah makasih banget lho hadiah
dan oleh - olehnya Afifah suka banget, yaudah kalau begitu Afifah izin pamit ke
kampus dulu ya mah pah"
" Sama - sama sayang, hati - hati bawa mobilnya jangan ngebut ya sayang
bahaya" Papah
Afifah pun akhirnya menyetir mobil dengan laju yang begitu sangat cepat karena
panik bangun kesiangan sehingga telat masuk ke kampus hari ini, begitu sampai
kampus Afifah pun langsung lari - lari menuju ke arah ruang kelasnya agar ia
bisa masuk terlebih dahulu sebelum dosen nya datang.
Saat arah menuju ruang kelasnya, Afifah tidak sengaja menabrak salah satu pria
yang tidak Afifah kenal dan lihat sebelumnya. Jika diperhatikan secara
menyeluruh penampilan pria itu seperti seorang dosen ternyata memang benar
dugaan nya pria itu adalah dosen yang mengajar di salah satu mata kuliahnya.
" Duh udah tau aku buru - buru mau masuk ke kelas karena kesiangan. Pakai
nabrak kamu segala lagi buang - buang waktuku saja, udah ah saya permisi dulu
dan lain kali kalau jalan lihat - lihat ya"
" Dasar kamu ya, udah tau salah karena meleng nabrak orang bukannya minta
maaf malah jadi marah - marah.
Kalau jalan itu jangan meleng, dasar kamu cewe aneh! " Revan
Tanpa menghiraukan semua perkataan laku - laki itu, Afifah pun akhirnya
melanjutkan berjalan ke ruang kelasnya.

Menggapai Surga Bersama-mu 25

** Di Ruang Kelas **

" Hei Fah tumben banget kamu jam segini baru banget datang, biasanya paling
lambat datang 5 menit sebelum jam masuk" tanya Mutiara heran.

" Ehm iya nih, hari ini aku kesiangan bangunnya makanya jadi telat deh"

"Hustttt! Kalian jangan berisik dosen pengganti pengajar yang sebelumnya udah
datang tuh. Beliau adalah dosen muda lulusan terbaik dari salah satu universitas di
luar negeri lho" tegur Chantika.

Afifah pun melongok kaget dan sangat terkejut saat melihat dosen pengganti baru
itu adalah pria yang tadi pagi tanpa sengaja ditabrak nya ketika berjalan menuju
ruang kelas.

" Duh gaswat nih itu kan cowo yang tadi pagi gak sengaja gue tabrak saat mau ke
kelas. Gimana nih kira - kira dia masih ngenalin dan inget sama gue gak ya, sial
mana gue gak tahu lagi kalau ternyata dia dosen pengganti yang sebelumnya." -
Gumamnya dalam hati

" Selamat pagi anak - anak, sebelumnya perkenalkan nama Saya Revan Angga
Saputra kalian bisa panggil saya dengan sebutan pak Revan.
Saya adalah dosen pengganti yang mengajar sebelumnya, baik hari ini kita akan
membahas terkait mengenai "Ruang Lingkup Manajement" Setelah kalian
memahami dari apa yang telah saya jabarkan, silahkan buka latihan soal yang ada
di bawahnya segera kerjakan dan kumpulkan ke saya sekarang ya, terimakasih."
Dosen Revan

" Duh alhamdulillah aman kayanya tuh dosen gak ngenalin gue deh, apa mungkin
dia pura - pura lupa kali ya kalau gue yang tadi pagi nabrak dan marah - marah ke
dia. Ah bodo ah gak perduli!" Gumam Afifah dalam hati.

Setelah semua jam mata kuliah hari ini selesai Afifah dan seluruh mahasiswa/i
pun segera bergegas merapihkan semua buku - buku mata kuliah dan pulang
kerumahnya masing-masing.

Menggapai Surga Bersama-mu 26

Chapter 8

Pagi ini seperti biasa aku ada mata kuliah pagi, setelah selesai siap - siap untuk
menuju ke kampus aku pun langsung turun ke bawah untuk sarapan.
" Pagi mamah papah." sapa aku yang menarik kursi yang ada disebelah mamah
"Pagi sayang" ucap mamah yang sambil menyendokkan nasi untuk papah,
sedangkan papah menjawab hanya dengan senyuman.
Selama makan hanya terdengar dentingan sendok dan garpu. Akhirnya aku pergi
pamit dan meminta izin untuk berangkat kuliah.
** Di kampus **
Setiba aku di kampus, aku pun langsung menuju ke ruang kelas dan aku bersikap
cuek seolah biasa - biasa saja. Berfikir setelah kejadian kemarin dosen itu
memang benar - benar tidak mengenaliku. Ah, tapi ternyata aku salah.
"Selamat Pagi Anak - anak, hari ini kita akan membahas materi mengenai
"Analisis Management" setelah kalian memahami semua penjabaran materi yang
tadi telah saya sampaikan. Sekarang silahkan kalian buka buku Hal 50 dan
kerjakan latihan soal berikut.
Teruntuk Afifah bisa tolong maju ke depan sebentar karena akan ada tambahan
tugas khusus untuk kamu." ujar Dosen Revan.
" Lho ko saya sih pak? Maaf gak salah nih pak yang dikasih tugas tambahan cuma
saya sendiri doang!" Gerutu Afifah.
" Tidak usah banyak bicara, silahkan maju ke depan atau kamu mau saya hukum."
- ancam Revan.

Menggapai Surga Bersama-mu 27

" Udah Fah kamu maju aja sana ke depan, dari pada di hukum lho emangnya
kamu mau? Enggak kan" bujuk rayu Mutiara.
Chantika hanya tersenyum melihat tingkat laku sahabatnya yang satu ini.
" Eumm okee - okee, aku maju." dumel Afifah.
" Kamu kerjakan tugas tambahan ini sampai sini yaa, paling lambat dikumpulkan
besok saya tunggu." perintah Revan.
Afifah hanya memutarkan kedua bola matanya itu sambil termenung berfikir
sepertinya ini dosen secara tidak langsung mau balas dendam gara - gara
kejadian kemarin yang Afifah marah - marah kepadanya.
" Lho kenapa kok kamu malah diam?!" Bentak tegas Dosen Revan
" Eh maaf Pak gakpapa, baik nanti segera saya kerjakan dan selesaikan tugas
nya." ujar Afifah.
" Bagus, kalau begitu kamu bisa balik ke kursi kamu" perintah Dosen Revan.
" Dasar dosen killer! Ngomong semaunya mikir seperlunya. Pusing, mumet, kesel
selalu dikejar - kejar tugas dan deadline. Dasar dosen nyebelin, sabar sabar.
" Gerutu Afifah di dalam hati.
15 menit kemudian waktu sudah mulai menunjukkan memasuki jam istirahat.
" Baik Anak - anak tugasnya silahkan dikumpulkan ke depan meja saya.
Berhubung waktunya sebentar lagi memasuki jam istirahat, saya rasa pembahasan
pertemuan materi kita hari ini cukup sampai disini dulu aja yaa.
Oiyah Afifah jangan sampai lupa untuk dikerjakan tugas tambahan yang tadi saya
berikan sekian, dan terimakasih." ucap Dosen Revan.
" Baik Pak " - serentak seluruh mahasiswa dan mahasiswi.
" Uhh asli sumpah, sayangnya lu dosen kalau bukan udah gue jambak itu rambut"
jengkel Afifah.

Menggapai Surga Bersama-mu 28

Afifah dengan muka nya yang murung, kesal dan sangat bete. Rasanya ia ingin
teriak yang sekencang - kencang karena hari ini moedt nya benar - benar sudah
dirusak oleh tingkah laku sesukanya dosen itu.

" Kamu kenapa Fah, lho kok mukanya cemberut gitu sih?" tanya dengan polosnya
Chantika.

" Sumpah deh yaa, hari ini aku tuh benar - benar kesel banget. Kalian lihat
sendirikan tingkah lakunya dosen itu, masa iyaa dia ngasih aku tugas tambahan
sendiri sedangkan kalian semua enggak?!" dumel Afifah.

" Iyaa juga yah itu dosen aneh banget dah, tapi emangnya apa kamu ada masalah
sama itu dosen Fah?" tanya kepo Mutiara.

" Ya enggak juga sih, tapi sebenarnya kemarin itu saat aku kesiangan dan buru -
buru mau masuk ke kelas aku gak sengaja nabrak dia. Mungkin salahnya aku itu
malah marah - marah sama dia bukan nya minta maaf" Afifah mencoba mengingat
semua kejadian kemarin.

" Bukan dia Fah, tetapi beliau. Hehe tapi gak ada salahnya juga kan kalau kamu
minta maaf sama beliau, toh lagipula kan kamu yang salah. Memang sudah
seharusnya ketika kita salah ya kita mengakui kesalahan itu dan minta
maaf" sambil tersenyum Chantika memberikan sedikit nasihat ke Afifah.

" Hellow seorang Afifah minta maaf duluan sama orang lain, apalagi sama cowok
udah gitu sama dosennya sendiri pula please deh Chantika kayanya itu gak akan
pernah mungkin terjadi di kamusnya Afifah hehe. Gengsi layauuu." ledek
Mutiara.

" Eumm iyaa maaf deh maksud aku beliau. What!! Kamu nyuruh aku buat minta
maaf sama dosen yang super duper nyebelin itu? Ouhh No! Itu gak akan pernah
terjadi, dan sampai kapanpun aku gak akan pernah mau minta maaf sama dosen
itu." gengsi Afifah.

" Eumm okee - okee no problem, aku kan hanya sedikit ngasih saran dan ingetin
kamu aja ya Fah. Yaudah ayuk guys kita ke kantin, perutku sudah keroncongan
nih" ajak Chantika.

Menggapai Surga Bersama-mu 29

Akhirnya mereka bertiga pun pergi untuk makan ke kantin, selesai makan
dikarenakan berhubung mereka masih ada jadwal mata kuliah lagi jadi mereka
balik ke ruang kelas untuk melanjutkan jam mata kuliahnya.
Begitu semua jam mata kuliahnya selesai, akhirnya seluruh mahasiswa dan
mahasiswi segera pulang ke rumahnya masing - masing. Begitu sampai rumah,
ternyata mukanya Afifah masih terlihat sangat murung dan bete setelah semua
kejadian yang dilewatinya hari ini.
"Assalamu'alaikum mah, Fifah pulang"
" Wa'alaikumussallam sayang. Lho anak gadis mamah kenapa nih ko tiba - tiba
abis pulang kuliah wajahnya murung gini, apa kamu lagi ada masalah nak? Ayo
cerita sama mamah kamu kenapa?" Tanya mamah penasaran.
" Ya enggak ada sih mah, Fifah cuma bete dan kesel aja hari ini. Tau gak mah
kenapaaa?" jengkel Afifah.
" Ya gaktau dong sayang. Lho kamu kan belum cerita sama mamah nak kamu
kenapa" ledek Mamah.
" Hehe, iyaa makanya ini Fifah baru mau cerita ke mamah. Jadi hari ini tuh Fifah
kesel banget, masa ya nih mah Fifah dikasih tugas tambahan sama dosen Fifah
padahal anak - anak yang lainnya itu enggak lho mah. Ishhhh bete pokoknya
sebel" Afifah menujukkan sifat manjanya.
" Lah ko bisa begitu sih sayang?" Mamah sedikit heran.
" Nah makanya itu mah Fifah juga gak ngerti, kesel banget sama itu dosen" dumel
Afifah.
" Yaudah, mendingan kamu bersih - bersih dan mandi dulu gih, biar lebih fresh
dan tenang abis itu langsung makan dan istirahat pasti capek kan" ujar Mamah.
" Iyaa mah, yaudah Afifah masuk ke kamar dulu ya mah"

Menggapai Surga Bersama-mu 30

Chapter 9

"Dosen mah enak nyuruh - nyuruh sedangkan Mahasiswa mana berani nolak"
~Afifah Nabila Anggraeni~

"Belum masuk kan dia?" Afifah melangkahkan kaki nya lebar - lebar memasuki
gedung fakultas nya dengan Hape yang menempel ditelinga

"Iyaa ini aku udah dikampus" Berhubung semua left penuh Afifah mulai menaiki
tangga untuk sampai ke lantai enam dengan tergesa-gesa.

Dengan nafas yang masih terengah mata Afifah mendadak mendelik panik saat
pak Revan baru saja masuk ke dalam ruang kelas.

Mati gue! Afifah langsung berlari secepat mungkin

"Permisi, Pak" Ucap Afifah

Revan menatapnya dengan wajah yang datar.

"Duduk!" Perintahnya

Afifah menghela nafas lega dia langsung berjalan cepat ke arah Zidan yang sudah
menepuk - nepuk kursi disebelahnya.

" Duduk didepan!"

Langkah Afifah sontak terhenti dia berbalik dan,
"Saya, Pak?" Tunjuk nya pada diri sendiri.

"Siapa lagi yang terlambat disini kalau bukan kamu? Duduk!" Perintah nya

Dengan perasaan sedikit tidak rela Afifah melangkahkan kakinya ke kursi yang
ada dibarisan paling depan.

"Saya rasa saya tidak perlu menjelaskan lagi gimana aturan selama saya mengajar
karena ini bukan pertama kalinya saya masuk dan ngajar ke kelas kalian" Ujar
Revan.

Dia menyandarkan tubuhnya ke pinggiran meja dengan satu tangan masuk ke
dalam saku celana sembari mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas.

"Dasar Sok Ganteng!" Gumamku dalam hati

Menggapai Surga Bersama-mu 31

"Atau diantara kalian ada yang lupa dengan aturan saya?" - Dosen Revan

" Tidak pak" Jawab sontak seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang ada di dalam
kelas tersebut terkecuali Afifah.

Afifah mengambil udara banyak - banyak saat Revan sudah berlalu dari
sebelahnya.

"Afifah Nabila Anggraeni" sebut Dosen Revan

"Hah! Eh, iya pak?" Afifah yang tiba -tiba dipanggil seperti itu mendadak
tergagap kaget.

"Kamu masih ingat aturan saat saya mengajar?" Dosen Revan memandangnya
lurus.

"M-masih pak" Jawab gugup Afifah

Begitu jam mata kuliah selesai akhirnya anak - anak istirahat sampai nanti masuk
kembali pada mata kuliah selanjutnya

"Ehm, kak Afifah"

Afifah yang sedang duduk bermain hape di Koridor fakultasnya langsung
mendongkak begitu mendengar ada seseorang yang memanggil dan menyebut
namanya itu.

Seorang wanita yang ia yakini itu adalah adik tingkatnya sudah berdiri
dihadapannya, menatap Afifah dengan sedikit Kikuk.

"Iyaa, maaf ada apa?" Tanya Afifah.

"Maaf kaka dipanggil Pak Revan, disuruh ke ruangannya kak"

Afifah menyeryit bingung, "Pak Revan?"

Wanita itu pun hanya mengangguk

"Duh elah, ngapain itu dosen rese manggil gue" Gumam nya dalam hati.

"Sekarang kak" Wanita itu

" Iya - iya, makasih ya." Ujar Afifah.

Dia langsung berdiri dan berjalan menuju ke arah ruang dosen.

Menggapai Surga Bersama-mu 32

"Masuk" Dosen Revan
Afifah yang masih diam termenung didepan pintu ruangan tersentak kaget, karena
tiba - tiba dosennya itu muncul dari belakangnya dan langsung membukakan
pintu.
Afifah melangkah masuk, si dosen rese itu terlihat sedang sibuk dengan kertas
yang berceceran di mejanya.
"Kenapa pak manggil saya?" Tanya Afifah
"Kamu hari ini ada kuliah?" Sahut Revan
"Ada pak nanti jam tiga, kenapa emangnya" Afifah
"Bantuin saya untuk koreksi hasil UTS adik tingkat kamu" Revan
"Whatttt!" Tersontak kaget Afifah
"Ya dari pada waktu 2 jam kamu terbuang sia - sia cuma buat main hape doang,
lebih baik kamu bantuin saya. Dapat pahala lho" Revan
"Duhh Hellow itu sih enak di lho, nyesel gue tadi nggak langsung balik ke kantin
lagi" Gumamnya dalam hati
"Duduk" Perintahnya
Afifah menghela nafas berat sebelum menarik kursi yang ada didepan meja
dosennya itu.
Revan langsung menyodorkan setumpuk kertas didepan tepat pas hadapan Afifah.
"OMG!! Banyak banget pak" Protes Afifah
"Cuma tiga kelas" Jawab Revan
"What! Cuma ini banyak banget lho pak? Mana selesai kalau saya koreksi hari
ini" - Afifah
"Bisa kamu bawa pulang dan kasih ke saya lagi besok" Revan
"Pak ini tulisan nya nggak kebaca di saya, jelek banget asli" Adu Afifah.

Menggapai Surga Bersama-mu 33

Kepalanya serasa udah sangat mumet banget dan pusing karena harus koreksi
jawaban UTS essay tuh beneran nguras tenaga nggak gampang, mana ini bisa
dibaca tulisan nya udah pada kaya cakar ayam semua lagi acak acakan gak bisa
dibaca.
"Mana?" Revan
Afifah menyodorkan kertasnya ke Pak Revan " Ini bapak aja yang koreksi,
pokoknya yang tulisan nya gak kebaca bapak sendiri yang harus koreksi saya gak
mau"
Afifah berusaha tidak mendengus kesal saat dosen resenya itu benar - benar
memintanya untuk koreksi hasil UTS dan menyuruhnya membawa pulang
setumpuk kertas yang belum selesai dia koreksi tadi.
"Bapak serius?" Tanya Afifah
Revan menyatukan alisnya menatap Afifah "kamu fikir bercanda? Saya kan sudah
bilang tadi kalau tidak selesai, besok kamu bisa kasih ke saya lagi besok."
" T-tapi pak, besok saya tidak ke kampus?" - Afifah
"Kenapa?" Revan
" Saya kan gak ada jadwal kuliah pak" Afifah
"Sudah pokoknya besok intinya saya tunggu semua kertas itu sudah terselesaikan,
kamu masih ada kelas lagi kan tadi katanya jam tiga? Sekarang sudah jam 3 lewat
10 menit" Revan
"Hah?" Afifah melotot kaget dia langsung melirik jam ditangannya " Ko bapak
gak bilang sih dari tadi?!"
"Barusan tadi saya bilang dan ingatkan kamu, sudah jangan banyak bicara buruan
sana masuk ke kelas" Revan
Afifah menghela nafas, menahan semua ke kesalannya dan segera meninggalkan
ruangan dosen " Yasudah saya permisi, pak."

Menggapai Surga Bersama-mu 34

Chapter 10

Keesokan harinya kepala Afifah rasanya beneran udah mumet banget, hampir 2
jam dia ngoreksi hasil UTS adik tingkatnya dan belum kelar juga masih ada
sekitaran 20 lagi.
"Ya Allah, sungguh hamba sangat merasa lelah." Keluh Afifah sambil
menyandarkan badannya ke dinding kamar dan mengambil hape nya yang baru
sempat ia pegang setelah sibuk mengoreksi hasil UTS itu, tidak lama
mengaktifkan data seluler.
Notif - notif pun langsung bermunculan dari pesan whatsapp yang masuk, Afifah
ngescroll layarnya terus sampai nggak lama dahinya menyernyit matanya
menyipit rupanya ada nomor baru yang masuk dan ngechat dia.
"Kok perasaan gue mendadak gak enak gini ya" Gumamnya dalam hati
Afifah tidak langsung membuka pesan itu dia melihat terlebih dahulu foto profil
disamping nomornya, ia pun langsung terkejut melotot kaget itu foto Pak Revan
jadi yang ngechat dia itu Pak Revan.

"Dia dapat nomor gue dari mana dan dari siapa?" Afifah merasa bingung
Perlahan akhirnya Afifah pun membuka isi pesan itu.
" Jam 8 besok kamu sudah ada diruangan saya ya" Revan
"Enggak kepagian tuh pak?" Tanya polos Afifah
Tidak sampai 10 menit pesan nya sudah dibalas.
"Saya tanya, biasanya kamu kuliah pagi jam berapa?" Revan

" Jam 8 Pak" Afifah
"Apa pernah kamu protes ke dosen pengajar, kalau itu kepagian?" Revan
"Enggak pak" Afifah
" Terus kenapa sama saya kamu malah protes?" Ujar Revan

Menggapai Surga Bersama-mu 35

Tanpa panjang lebar Afifah pun akhirnya membalas pesan dosen rese itu.

"Oke Pak, jam 8 saya diruangan bapak" Afifah

Read

Afifah menghela nafas lega, tepat pas jam 8 dia sudah ada di depan ruangan dosen
resenya itu tidak telat alhamdulillah.

Pintu ruangan Revan sudah terbuka saat Afifah sampai disana

"Duduk" Perintah Revan

Afifah langsung menarik kursi yang ada di depan meja dosennya dan duduk
disana.

"Sudah selesai semua?" Tanya Revan

"Sudah pak" Afifah membuka tas untuk mengambil tumpukan kertas yang sudah
dia koreksi semalam.

" Kamu tidak asal koreksi kan?" Tanya Revan sambil mengecheck satu persatu
lembar kertas yang baru saja dikasih Afifah.

"Enggak lah pak, gimana sih udah dibantuin bukan nya bilang terimakasih
malahan nuduh yang bukan - bukan" Jawab Afifah sedikit sewot, gimana gak
sewot sih udah di bantuin malah nanya begitu kesannya kaya gak percaya banget.
Kesell ihhhhh pengen teriak rasanya.

" Terimakasih Afifah, udah kan tuh." Revan

" Untungnya lu dosen ya, kalau bukan udah abis gue jambak dan terkam kali ya
rese dan nyebelin banget sih jadi manusia" Ocehnya dalam hati

" Lho kenapa ko sekarang malah melamun dan diam begitu, Afifah kamu baik -
baik saja kan" Tanya Revan

" Eh i-iyaa pak saya gakpapa, tugas saya sudah kelar dan selesai semua kan. Kalau
begitu saya permisi pamit dulu" Afifah

Afifah pun segera beranjak untuk pergi dan meninggalkan ruangan dosen, begitu
ditengah perjalanan saat mau ke pintu keluar tiba-tiba kepala nya mendadak
keliyengan dan pandangannya pun mulai berkabur menjadi tidak jelas.

Sepertinya ini semua efek kurang istirahat karena sibuk mengoreksi hasil UTS itu,
tak lama kemudian Afifah terjatuh dan pingsan. Saat ketika mendengar seperti

Menggapai Surga Bersama-mu 36

suara orang jatuh akhirnya Revan pun segera datang dan menghampirinya dan
kaget saat melihat yang pingsan ternyata Afifah.
" Afifah, bangun! Hey Fifah bangun" Revan merasa panik dan bingung karena
sepi tidak ada orang, dia harus berbuat apa sekarang dari sejak dulu Revan tak
pernah berani menyentuh seseorang yang bukan mahramnya.
"Ini kondisi dalam keadaan darurat, maafkan hamba Ya Allah hamba harus
mengendongnya untuk membawanya ke UKS dan segera menginfokan ke kerabat
dekatnya kondisi Fifah saat ini" Gumamnya dalam hati.
Revan pun segera menggendong dan membawa Afifah menuju UKS kampus.
"Afifah cemon bangun" Revan melihat wajahnya Afifah yang nampak begitu
pucat sekali, tanpa berfikir panjang Revan pun mencoba menghubungi sahabat
dekatnya Afifah.
Dering telpon masuk berbunyi ada panggilan dari nomor yang tidak dikenal
menghubungi Chantika salah satu sahabatnya Afifah.
"Halo Assalamu'alaikum, Maaf mengganggu saya pak Revan. Apa benar ini
Chantika salah satu sahabatnya Afifah?" Revan
" Wa'alaikumussallam Warahmatullah, iyaa benar ini dengan saya sendiri. Maaf
sebelumnya ada apa ya pak, ko menghubungi saya?" Chantika
"Boleh saya minta tolong kamu segera ke kampus sekarang, temuin saya di UKS.
Soalnya Afifah pingsanā€ Revan
"Baik Pak saya menuju kesana sekarang" Chantika
Tut ... Tut .. Suara panggilan telpon berakhir, Chantika pun akhirnya segera
menuju ke kampus dan berlaju menghampiri sahabatnya di UKS yang sedang
berbaring pingsan.
"Permisi pak, Assalamu'alaikum" Chantika
" Ya Wa'alaikumussallam baik silahkan masuk" Revan

Menggapai Surga Bersama-mu 37

Chantika segera mengoleskan balsem tepat di hidungnya Afifah dan mencoba
membangunkan Afifah agar segera sadar. Tak lama kemudian, selang beberapa
menit Afifah pun sadar dan terbangun.
"Afifah, gimana keadaan kamu sekarang? Ko kamu bisa pingsan sih" Tanya
Chantika yang sedari tadi nampak kebingungan
"Aku tidak apa - apa ko Chantika, tadi hanya sedikit pusing aja" - Afifah yang
sedikit berbohong menutupi kalau sebenarnya dirinya beberapa hari ini kecapean
dan kurang istirahat.
" Afifah seperti ini pasti semua karena kesalahanku, ia kecapean kurang istirahat
karena aku yang meminta bantuan nya untuk mengoreksi hasil UTS itu" Gumam
Revan dalam hati yang sedikit menyesali kecerobohan dan kesalahannya.
" Saya minta maaf sama kamu Afifah" Revan
"Lho minta maaf untuk apa pak, emang bapak buat salah apa sama saya?" Afifah
menyeryit bingung
" Tidak apa - apa saya hanya ingin meminta maaf saja, barangkali saya pernah ada
salah sama kamu" Ujar Revan
" Afifah, aku antar kamu pulang ya. Supaya kamu bisa langsung istirahat dirumah
supaya besok bisa pulih kembali" Ajak Chantika
Kebetulan berhubung Afifah hari ini tidak bawa mobil akhirnya Afifah pun ikut
pulang bersama dengan Chantika.
" Yaudah yuk, aku udah sedikit lebih baikan ko" Afifah
" Pak kalau begitu kami pamit permisi dulu ya mau pulang, permisi pak
Assalamu'alaikum" Ujar Chantika
"Iyaa, saya juga sekalian mau balik kerumah ko. Kalian hati - hati nyetir mobilnya
ya, Wassalamu'alaikum" Revan
Afifah dan Chantika pun segera beranjak pergi meninggalkan Revan.

Menggapai Surga Bersama-mu 38


Click to View FlipBook Version