The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini mendeskripsikan mengenai Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by marianaibaho28, 2022-05-17 11:55:22

Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Buku ini mendeskripsikan mengenai Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Keywords: #ebook #inflasi #ekonomiindonesia

│17Ekonomica Sharia: Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah Volume 7 Nomor 1 Edisi Agustus 2021

Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Amir Salim, Fadilla
Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah Indo Global Mandiri (STEBIS) Palembang

Email: [email protected], [email protected]

Anggun Purnamasari
Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang
Email: [email protected]

Abstract
Developing countries tend to experience inflation, countries with inflation below 3% are still
within the normal limits for a country, but on the contrary, countries with high and unstable
inflation are a reflection of economic instability which results in rising prices for goods and
services in general. and continuously in a country and result in higher levels of poverty in and
unemployment. This study uses a quantitative method using time series data taken in the period
2016 – 2020 with statistical calculations using SPSS. The results show that inflation has a
tcount value of 3.532 > ttable 2.306 with a significant level of 0.039 <0.05, which means that
inflation has an effect on Indonesia's Economic Growth/Gross Domestic Product (GDP).

Keywords: Inflation, Economy, Growth

Abstrak
Negara yang sedang berkembang cenderung akan mengalami inflasi, negara dengan inflasi di
bawah 3% masih diambang batas normal bagi suatu negara, tapi sebaliknya negara dengn
inflasi yang tinggi dan tidak stabil merupakan cerminan dari ketidakstabilan perekonomian
yang berakibat pada naiknya tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus di
suatu negara dan berakibat pada makin tingginya tingkat kemiskinan di dan pengganguran.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data time series yang
diambil dalam periode 2016 – 2020 dengan perhitungan statistika menggunakan SPSS. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa inflasi mempunyai nilai thitung 3,532 > ttabel 2,306 dengan
tingkat signifikan 0,039 < 0,05, yang artinya Inflasi berpengaruh terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia/Produk Domestik Bruto (PDB).

Kata Kunci: Inflasi, Ekonomi, Pertumbuhan

Dasar Pemikiran
Negara berkembang umumnya memiliki permasalahan ekonomi seperti tingkat

inflasi yang tinggi serta pertumbuhan perekonomian yang lambat. Inflasi merupakan
indikator perekonomian yang penting, laju pertumbuhannya selalu diupayakan rendah

18│Amir Salim, Fadilla, Anggun Purnamasari, Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ………………

dan stabil agar supaya tidak menimbulkan penyakit makro ekonomi yang nantinya akan

memberikan dampak ketidakstabilan dalam perekonomian. Inflasi memiliki dampak

positif dan negatif terhadap perekonomian. Apabila perekonomian suatu negara

mengalami suatu kelesuan, maka Bank Indonesia dapat melakukan kebijakan moneter

yang ekspansif dengan cara menurunkan tingkat suku bunga. Inflasi yang tinggi dan

tidak stabil merupakan cerminan dari ketidakstabilan perekonomian yang berakibat

pada naiknya tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus, dan

berakibat pada makin tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia. Karena semakin tinggi

tingkat inflasi, maka masyarakat yang awalnya dapat memenuhi kebutuhan sehari-

harinya dengan adanya harga barang dan jasa yang tinggi tidak dapat memenuhi

kebutuhannya sehingga menimbulkan kemiskinan dan tingkat inflasi di Indonesia

mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.

Tabel 1.1 Tingkat Inflasi Indonesia 2020
Tahun 2016 2017 2018 2019 1,68
Presentase 3,02 3,61 3,13 2,72
Sumber : www.bps.go.id, 2020

Dari tabel 1.1 menunjukkan tingkat inflasi Indonesia pada tahun 2016 sebesar
3,02, pada tahun 2017 inflasi kembali meningkat sebesar 3,61, pada tahun 2018 inflasi
menurun sebesar 3,13, pada tahun 2019 tingkat inflasi kembali menurun sebesar 2,72
dan pada tahun 2020 tingkat inflasi kembali menurun sebesar 1,68.

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu masalah jangka panjang yang harus
dilakukan oleh setiap Negara dimana sangat diharapkan terjadinya pertumbuhan
ekonomi yang sangat pesat. Setiap negara mempunyai tujuan yang sama yaitu
bagaimana cara untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan Ekonomi
merupakan suatu proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka
panjang. Pertumbuhan ekonomi menjadi penyebab sehat tidaknya perekonomian suatu
Nngara dan pertumbuhan ekonomi menjadi syarat mutlak untuk memajukan dan
mensejahterakan bangsa. Bila suatu negara tidak dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonominya maka akan menimbulkan masalah ekonomi dan sosial yang baru seperti
tingginya tingkat kemiskinan yang terjadi. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan
produk domestik bruto (PDB).

│19Ekonomica Sharia: Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah Volume 7 Nomor 1 Edisi Agustus 2021

Tabel 1.2

Produk Domestik Bruto (PDB)

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020
-2,50
Presentase 5,03 5,07 5,17 5,02

Sumber : www.bps.go.id, 2020

Pada tabel 1.2 dapat dilihat laju perkembangan PDB atas dasar harga konstan
mengalami fluktuasi. Keadaan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2016
sampai 2020 menunjukkan perekonomian Indonesia yang melesu yang disebabkan
ketidakpastian ekonomi global dan adanya isu finansial seperti defisit transaksi berjalan,
inflasi yang tinggi, nilai tukar rupiah yang melemah. Pada tahun 2020 PDB Indonesia
semakin merosot mencapai -2,50, yang disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang
melanda Indonesia yang mengakibatkan menurun drastisnya minat membeli masyarakat
serta semakin meningkatnya pengangguran di Indonesia.

Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi dan saling berhubungan satu dengan
yang lainnya. Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi
masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu, upaya penuntasan inflasi harus dilakukan
secara komperhensif dan dilaksanakan secara terpadu.

Metode Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder berupa

laporan Publikasi Inflasi dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2016 -
2020. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Data sekunder dapat berupa catatan dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji,
laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan keuangan publikasi perusahaan,
laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah dan lain sebagainya
(Muhajirin&Panorama, 2017:201).

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif.
Dilihat dari waktu pengumpulannya, maka jenis data pada penelitian ini menggunakan
data time series yang diambil dalam periode 2016 – 2020 dengan alat bantu penelitian
menggunakan SPSS. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode
ini sudah cukup lama digunakan sehinggah sudah mentradisi sebagai metode untuk

20│Amir Salim, Fadilla, Anggun Purnamasari, Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ………………

penelitian. Metode ini disebut metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-
kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode
ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2015:7).

Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini ialah dengan menggunakan
metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dalam metode ini apabila ada kekeliruan
sumber datanya masih tetap, belum berubah, dengan dokumentasi yang diamati bukan
benda hidup tetapi benda mati (Arikunto, 2014:274)

Dokumen juga dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
yang lain. Data dokumen yang dipilih harus memiliki kredibilitas tinggi. Dengan
menggunakan teknik ini, peneliti dapat menggunakan sampel yang besar. Selain itu,
data yang diperlukan tidak berpengaruh oleh kehadiran peneliti sebagaimana teknik
wawancara (Abdullah&Saebani, 2014:213). Data yang digunakan pada penelitian ini
ialah laporan publikasi tingkat Inflasi dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
periode 2016- 2020.

Pembahasan
1. Inflasi

Inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara
terus menerus. Kenaikan harga dari satu dua barang saja tidak dapat disebut inflasi,
kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian
besar dari harga barang-barang lain (Boediono, 2014:161). Inflasi adalah naiknya harga-
harga komoditi secara umum yang disebabkan oleh tidak sinkronnya antara program
pengadaan komoditi (produksi, penentuan harga, pencetakan uang, dan sebagainya)
dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat (Putong, 2013:147). Menurut

│21Ekonomica Sharia: Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah Volume 7 Nomor 1 Edisi Agustus 2021

penulis, inflasi merupakan gejala meningkatnya harga-harga komoditi yang disebabkan
oleh beberapa faktor yang pada akhirnya memicu naiknya harga barang lain.

2. Pertumbuhan ekonomi
Bagi suatu negara, pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu fokus yang harus

dicapai di setiap tahunnya. Angka pertumbuhan ekonomi di suatu negara akan menjadi
salah satu tolak ukur keberhasilan. Hal tersebut juga menjadi salah satu fokus bagi
negara Indonesia. Menurut M. Suparko dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat
yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu :
a. Produk Domestik Bruto

PDB adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam harga pasar.
Kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global
dan tidak mencerminkan kesejahteraan penduduk.
b. PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita
PDB per kapita merupakan ukuran yang lebih tepat karean telah memperhitungkan
jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatn perkapita dapat diketahui dengan membagi
PDB dengan
jumlah penduduk.
c. Pendapatan Per jam Kerja
Suatu negara dapat dikatakan lebih maju dibandingkan negara lain bila mempunyai
tingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per jam
kerja di negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama

3. Kerangka Berfikir
Kerangka teoritik atau kerangka berfikir merupakan konseptual mengenai

bagaimana satu teori berhubungan diantara berbagai faktor yang telah di identifikasikan
penting terhadap masalah penelitian (Noor, 2012:76).

Maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

22│Amir Salim, Fadilla, Anggun Purnamasari, Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ………………
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Inflasi (X) Pertumbuhan Ekonomi (Y)

Dari kerangka berpikir diatas menujukkan bahwa Inflasi merupakan variabel X dan
Pertumbuhan Ekonomi merupakan variabel Y.

4. Pengembangan Hipotesis
Inflasi merupakan indikator perekonomian yang penting, laju pertumbuhannya

selalu diupayakan rendah dan stabil agar supaya tidak menimbulkan penyakit makro
ekonomi yang nantinya akan memberikan dampak ketidakstabilan dalam
perekonomian. Inflasi memiliki dampak positif dan negatif terhadap perekonomian.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dirumuskan
hipotesis berikut:
Ha : Inflasi berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi/ Produk Domestik Bruto.

5. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik- serenteristik yang oleh

peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi dalam suatu penelitian
(Narbuko&Achmadi, 2015:118). Penelitian ini mengungkapkan dua variabel sebagai
data yang akan dianalisis. Sebagaimana telah disebutkan dalam judul penelitian ini,
yaitu: “Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”.
a) Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan faktor utama yang ingin
dijelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, biasa dinotasikan
dengan Y. Dengan kata lain, variabel terikat inilah yang sebaiknya dikupas tuntas pada
latar belakang penelitian. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Noor, 2012:48). Variabel dependen
pada penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi/Produk Domestik Bruto (PDB) (Y).

│23Ekonomica Sharia: Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah Volume 7 Nomor 1 Edisi Agustus 2021

b) Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas merupakan sebab yang diperkirakan dari

beberapa perubahan dalam variabel terikat, biasanya dinotasikan dengan simbol X.
Dengan kata lain, variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah Inflasi (X).
6. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian adalah suatu langkah yang sangat kritis. Pola analisis apa
yang akan digunakan perlu dipertimbangkan oleh peneliti (apakah analisi statistik atau
nonstatistik). Analisis statistik sesuai dengan karakteristik data yang bersifat kuantitatif
atau data yang dikuantitatifkan adalah data yang berbentuk angka-angka bilangan,
sedangkan analisis non statistik menggunakan data kualitatif (Winarni, 2018:89).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif
dengan perhitungan program SPSS.
a) Uji Regresi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kedua variabel serta utnuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada variabel dependent (Y), berdasarkan nilai
independent (X). Hasil uji analisis regresi linier sederhana diperoleh persamaan sebagai
berikut:

Tabel 4.1
Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 47.698 5.618 8.491 .000

INFLASI .321 .087 .351 3.710 .000

Berdasarkan tabel di atas, tabel coefficients pada kolom B pada constant (a) 47,698

, sedang nilai inflasi (b) adalah 0,321 , sehingga persamaan regresinya dapat ditulis :

Y = a + bx

Y = 47,698 + 0,321

24│Amir Salim, Fadilla, Anggun Purnamasari, Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ………………

Dimana : Y adalah pertumbuhan ekonomi, dan X adalah inflasi, taknik pengambilan
keputusan yang dimaksud dalam analisis regresi linier sederhana yaitu :
Nilai konstanta sebesar 47,698 menyatakan bahwa jika nilai X= 0 atau inflasi tidak ada,
maka nilai variabel pertumbuhan ekonomi adalah 47,698. Koefisien regresi variabel
inflasi 0,321 mengandung arti bahwa setiap penambahan 1 (satu) poin variabel inflasi,
maka hal yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,321. Selain itu,
output yang diketahui pada tabel 4.1 nilai thitung = 3,710 dengan nilai signifikansi 0,000
< 0,05. Maka, Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh yang nyata
signifikan variable X dan variable Y.

b) Uji Hipotesis

1) Uji t (Parsial)

Uji t yaitu digunakan untuk melihat signifikan pengaruh dari variabel bebas X

terhadap variabel terikat Y. Uji t pada dasarnya individual dalam menerangkan variabel

dependen, pengujian ini dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05. Apabila

nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat pengaruh anatara variabel independen dan

variabel dependen.

Tabel 4.2

Uji t (Parsial)

Variabel Independen T Sig

Inflasi 3,532 0,039

Sumber: Data diolah, 2020

Besar nilai ttabel dengan ketentuan dua sisi = 0,05, maka ttabel pada uji parsial 2,306.
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, bahwa uji parsial dapat diketahui mempunyai
pengaruh/tidak berpengaruh pada masing-masing variabel bebas pada variabel terikat:
Dari tabel 4.2, bahwa Inflasi mempunyai nilai thitung 3,532 > ttabel 2,306 dengan
tingkat signifikan 0,039 < 0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak Ha diterima, artinya
Inflasi berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

│25Ekonomica Sharia: Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah Volume 7 Nomor 1 Edisi Agustus 2021

2) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi ini menentukan besar hubungan variabel terikat yang dapat
dijelaskan oleh variabel bebas dengan adanya regresi linier Y atas X. Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variansi

independen amat terbatas.

Tabel 4.3
Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R Square

1 0,806

Sumber: Data diolah 2020

Berdasarkan data diatas nilai R Square adalah 0,806 atau 80,6% yang menunjukkan
terdapat pengaruh, hal ini berarti 80,6% variabel Inflasi bisa dijelaskan oleh Produk
Domestik Bruto (PDB) secara bersama-sama. Sedangkan sisanya 19,4% dipengaruhi
variabel-variabel lain.

Pembahasan Hasil Penelitian
Dari tabel 4.2, bahwa Inflasi mempunyai nilai thitung 3,532 > ttabel 2,306 dengan

tingkat signifikan 0,039 < 0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak Ha diterima, artinya
Inflasi berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia/Produk Domestik Bruto
(PDB). Inflasi berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia/Produk Domestik Bruto (PDB), Hal yang menyebabkan meningkatnya inflasi
di Indonesia salah satunya dikarenakan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia
yang berakibat naiknya harga BBM, harga sembako, menurunnya minat masyarakat
membeli, bahkan meningkat drastisnya pengangguran di Indonesia.

Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Inflasi terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia Tahun 2016-2020. Penelitian ini di analisis menggunakan program
SPSS 24. Maka penulis mengambil kesimpulan bahwa, inflasi berpengaruh signifikan
dan negatif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2016-2020. Hal ini

26│Amir Salim, Fadilla, Anggun Purnamasari, Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ………………

dikarenakan permasalahan ekonomi yang tidak terduga terjadi di Indonesia terutama
contohnya inflasi yang terjadi di tahun 2020 ini yaitu inflasi yang meningkat disebabkan
adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia yang berdampak pada naiknnya
harga BBM dan sembako, menurunnya minat beli masyarakat serta meningkatnya
jumlah pengangguran di Indonesia. Semakin tingginya angka inflasi di Indonesia maka
akan semakin mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi. Jika dilihat pada angkanya,
nilai inflasi yang terjadi di Indonesia pada periode 2016-2020 ini masih berada di
kisaran normal dan dapat masih dapat memberikan kesempatan bagi negara Indonesia
untuk meningkatkan perekonomiannya

│27Ekonomica Sharia: Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah Volume 7 Nomor 1 Edisi Agustus 2021

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Abu & Cholid Narbuko. 2015. “Metodologi Penelitian”. Jakarta : PT Bumi
Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2014. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta:
Rineka Cipta

Boediono. 2014. “Ekonomi Moneter”. Yogyakarta : BPFE

Fadilla, F., & Aravik, H. 2018. Pandangan Islam dan Pengaruh Kurs, BI Rate terhadap
Inflasi. Jurnal Ecoment Global: Kajian Bisnis dan Manajemen, 3(2), 95-108.

Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasan, M. Iqbal. 2012. “Pokok-Pokok Materi Statistik 2”. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Noor, Juliansyah. 2012. “Metodologi Penelitian”. Jakarta: Prenadamedia Group.
Panorama, Maya &. Muhajirin. 2017. “Pendekatan Praktis Metode Kualitatif dan

Kuantitati”. Yogyakarta : Idea Press Yogyakarta
Putong, Iskandar. 2013. “Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro”. Jakarta : Ghalia

Indonesia
Sugiyono. 2015. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung :

Alfabeta
Saebani, Beni Ahmad & Boedi Abdullah. 2014. “Metode Penelitian Ekonomi Islam

Muamalah. Bandung : CV. Pustaka Setia
Sugiyono. 2015. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung :

Alfabeta
Winarni, Endang Widi. 2018. “Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif Kualitatif”.

Jakarta: Bumi Aksara.

28│Amir Salim, Fadilla, Anggun Purnamasari, Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ………………


Click to View FlipBook Version