Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
Pertanyaan.....?
1. Uraikan Jenis Suspensi yang kalian ketahui....!
2. Jenis suspensi apa yang sedang trending saat ini ....?
3. Jelaskan Teknologi terbaru yang ada pada sistem
suspensi sepeda Motor....?
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
Sistem Suspensi
Suspensi adalah komponen sepeda motor yang menopang beban kendaraan sekaligus
meredam getaran yang terjadi saat roda menggesek jalanan. Tugas utamanya adalah
menjaga agar pengendara dan penumpang tetap merasa nyaman walau kendaraan
tengah melewati jalanan yang buruk
Syarat-syarat sebuah suspensi harus mampu:
a. Menyerap goncangan akibat kondisi jalan
b. Meneruskan gaya pengereman dan pengemudian.
c. Mengantar gerakan roda
d. Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan
Gambar 2.12 Gerakan laju sepedamotor
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
A. Suspensi Depan
1) Bottom link
Jenis ini mempunyai konstruksi lengan ayun yang terpasang pada porosroda depan
yang terbagi menjadi dua jenis.
2) Leading link
Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki pivot link (lengan ayun)menghadap
kea rah depan shock absorbe ditahan oleh leading edge
pada garpu. Suspensi ini banyak digunakan pada sepeda motor jenis bebek
Gambar 2.14 Konstruksi Suspensi Leading Link
3) Trailing Link
Jenis suspensi yang dirancang memiliki posisi poros (axle) yang didukung oleh links
dan shock absorber.Leading link memiliki lengan ayun yang menghadap kea rah
belakang.Suspensi ini banyak digunakan pada sepeda motor jenis scooter / vespa.
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
Gambar 2.15 Konstruksi suspensi trailing link
4) Telescopic
Sistem suspensi depan jenis telescopic paling banyak digunakan pada sepeda motor
jenis sport, bebek, dan scooter.
Gambar 2.16 Suspensi Jenis Telescopic
Suspensi jenis ini bekerja berdasarkan pergerakan turun naik pipa garpu yang
mendapat bantuan tekanan pegas dan sebagai fungsi damping (peredam).
B. Suspensi Belakang
Suspensi belakang jenis swing arm memberikan kenyamanan dalam pengendaraan
serta membantu daya tarik dan kemampuan mengontrol gerakan roda yang baik.
Suspensi belakang dengan sistem dasar swing arm ini dirancang untukbeberapa
jenis, tergantung dari kebutuhan sistem redamnya serta disain dariswing armnya,
yaitu:
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
a. Double Suspensi
Type ini menggunakan dua buah lengan ayun digantung pada frame dan ujung lain dari
lengan tersebut menopang roda belakang. Dan suspensi unit diletakkan antara ujung
belakang dari lengan dan frame. Untuk sepeda motor umumnya menggunakan lengan
dari plat baja. Untukmotor sport menggunakan pipa baja.
Gambar 2.17 Suspensi Belakang Jenis Double
Jenis ini mempunyai dua peredam kejut yang mendukung bagian belakang frame
body dan swing arm.
Suspensi ini umum digunakan, karena sangat sederhana proses pemasangan jumlah
komponen yang lebih sedikit, serta mempunyaisistem dasar yang ekonomis.
2) Mono Shock
Jenis suspensi ini mempunyai satu peredam kejut yang mendukungbagian belakang
frame body dan bagian swing arm.
Suspensi ini mempunyai kontruksi yang rumit, tetapi lebih stabil dibanding
jenis double suspensi.
Banyak digunakan pada sepeda motor modern dan untuk keperluansport.
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
Gambar 2.18 Suspensi Belakang Jenis Mono
Pada jenis sepedamotor yang menggunakan mono shock, ada juga yang disebut
type unit swing arm dimana Mesin sepedamotornya sendiri berfungsi sebagai
lengan ayun. Tipe sistim suspensi ini digunakan untuk sepeda motor scooter dan
sebagian moped
Gambar 2.19 Type Mono Shock Jenis Unit Swing
3. Macam-Macam Getaran pada Sistem Suspense
a. Pitching adalah bagian depan dan belakang kendaraan bergerak turun naik
secara bergantian.
Gambar 2.20 Getaran Pitching
b. Bounding adalah gerakan kendaraan hanya roda-roda saja yangbegerak
naik turun
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
Gambar 2.21 Getaran Bounding
c. Wheel Hop adalah jika seluruh kendaraan bergerak turun naik
Gambar 2. 22 Getaran Wheel Hop
4. Fungsi Peredam Getaran
a. Tanpa Peredam Kejut atau Getaran
Jika sebuah suspensi tidak dilengkapi dengan peredam kejut maka lajukendaraan akan
mengalami vibrasi (gelombang naik turun) jika melewati tonjolan di jalan seperti ilustrasi
di bawah ini.
Gambar 2.23 Vibrasi Kendaraan tanpa Peredam Kejut (Getaran)
Garis diagram pada gambar diatas menjelaskan bahwa hanya dengan pegas saja
tidak sanggup untuk menyerap goncangan akibat kondisi jalanan. Karena
goncangan yang diterima pegas akan dikembalikan lagi sehingga pegas akan
bekerja dengan gerakan mengayun. Dalam hal ini pengendara sepeda motor tidak
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
nyaman dan berbahaya.
b. Dengan Peredam Getaran
Namun jika suspensi dilengkapi dengan peredam getaran gelombang vibrasi
kendaraan tidak terlalu banyak (lihat gambar 2.24) karena goncangan/ bantingan
yang di terima telah diserap untuk sebagian besar oleh peredam kejut sehingga
pengendalian lebih stabil dan nyaman sehingga memberikan kenyamanan bagi
pengendara.
Gambar 2.24 Vibrasi Kendaraan Menggunakan Peredam Kejut
Dari dua ilustrasi di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi utama peredam kejut atau
peredam getaran adalah untuk meredan getaran bodi sepeda motor, dengan cara
mengontrol gerakan balik dari pegas suspense, sehingga dapat memlihara kenyamanan
pada pengendaraan.
5. Konstruksi Peredam Kejut
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa suspensi terdiri dari pegas dan
peredam getaran, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.25 Konstuksi suspensi
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
Salah satu komponen Sistem suspensi yang digunakan adalah pegas, dimana pegas
ini berfungsi untuk memberikan efek memantul pada setiap kondisi jalan yang tidak
rata agar pengendaraan terasa lembut meskipun jalan tidak rata.
Jenis pegas yang digunakan pada kendaran jenis ini umumnya adalah:
a. Berbentuk pegas koil (melingkar) yaitu sebuah logam berdiameter tertentu
kemudian digulung dengan jarak dan besar diameter gulungan tertentu.
Gambar 2.26 Pegas Koil
b. Jenis pegas daun yaitu satu atau beberapa logam berbentuk pipih yang disusun
sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah tumpukan lempengan logam yang
diikat.
Gambar 2.27 Pegas Daun
c. Jenis pegas torsi yaitu pegas yang beberbentuk sebatang logam lurusdengan
diameter tertentu.
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
Gambar 2.28 Pegas Torsi
Secara umum sepedamotor menggunakan jenis koil.
Pemasangan shock absorber pada swing arm, dibedakan menjadi duayaitu:
■ pemasangan langsung/Direct
■ Pemasangan melalui sistem tuas (secara eksklusif pada satu kaki)
Pemasangan tergantung pada lokasi instalasi, pemasangan shock absorber tidak
harus tegak tetapi posisinya dapat dimiringkan agar mengurangi beban massa
terpegaskan seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Gambar 2. 29 Sudut Ayun
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
Titik tumpu ayunan yang sekaligus sebagai bantalan putar dipasang pada
sambungan antara rangka dan lengan ayun (swing arm) pada umumnya berbentuk
busing karet (silent block) yang berbahan kombinasi karet dan logam.
Komponen ini harus kuat dan sangat penting karena menjadi titik tumpu beban bagi
perubahan sudut saat terjadi pemegasan Pada proses terjadi gerakan,
keterikatan antara schock breaker denganchasis penopang bergerak berlawanan
arah satu sama lain. Koil spring bersifat kompresi dengan prinsip menyimpan
sebagian besar energi kinetik sebagai energi potensial.
6. Preload
Preload adalah menyetel kekakuan pegas, dalam preload mekanik, bantalan pegas akan
diputar secara bertahap. Dimana komponen penyetel berada di ujung shock breaker.
Seperti contoh gambar 18 penyetel dipasang pada kaki penopang schok breaker yang
dapat di setel lmenjadi beberapa posisi, dimana posisi 5 merupakan posisi penyetelan
paling berat/miring. Penyetelan ini dilakukan dengan menggunakan kunci jenis khusus
(special tools)
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
Gambar 2.37 Dudukan Tambahan Suspensi
Gambar dibawah ini melukiskan apa yang terjadi sewaktu roda belakang melintasi celah/yang kecil.
Pada saat ini beban yang terjadi kecil. Bila jumlah langkah pada as roda dalam menerima kejutan ini
adalah A, jumlah langkah yang terjadi pada shock breaker adalah B, jadi dalam hal ini meredam
kejutan secara lembut.
Gambar 2.38 Gerakan Ayun
Sebaliknya bila roda belakang melintasi celah yang besar dari permukaan jalan, misalnya
sewaktu roda belakang menyentuh jalan setelah sepedamotor melakukan loncatan (jumping),
biasanya dalam keadaan kompressi penuh. Akibatnya dalam suatu langkah as roda yang sama
(A), langkah yang terjadi pada shock breaker B tidaklah sama seperti rodabelakang melintasi
celah yang kecil. Melainkan langkah yang terjadi pada shock breaker adalah 3 kali lebih besar.
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
8. Pengembangan Teknologi Suspensi pada Sepedamotor
a. Pro Link Suspension System
Sistem ini banyak digunakan pada sepedamotor type sport yang menggunakan suspensi
belakang jenis mono shock yaitu dengan menempatkan dua buah lengan (link), sebuah cushion
arm dan sebuah connecting rod diantara lengan ayun (rear fork) dan suatu gerakan yang unik,
dimana gerakan ini tidak terdapat pada suatu shockbreaker biasa.
Semakin besar langkah yang dihasilkan pada as roda, maka efek cushioning (keempukan)
yang terjadi pun semakin besar.
Gambar 2.36 Suspensi Prolink
Pro Link Suspension ini dimaksudkan untuk mengikuti keadaan permukaan jalan, disamping ini
sistim tersebut mengurangi kehilangan kontrol pada rodabelakang dan mengurangi kehilangan
tenaga pada saat percepatan.
Selain itu sistim ini juga mengurangi loncatan-loncatan dan goncangan- goncangan pada
steering handle, pada saat perlambatan. Dengan demikianakan menghasilkan karakteristik
handling yang lebih baik.
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
TEKNOLOGI TERBARU SISTEM SUSPENSI
produsen sepedamotor yaitu Honda telah mengembangkan suatu sistim yang dinamai
system TORQUE REACTIVE ANTI DIVE CONTROL (TRAC).
TRAC disini dimaksudkan untuk membatasi FRONT END DIVE (penukikan), dengan cara
mengontrol tekanan oli di dalam garpu depan pada saat pengereman.
Kaliper depan terletak di garpu depan pada sebuah lengan engsel. Sewaktu rem digunakan
kaliper ini berusaha berputar bersama-sama piringan rem. Gerakan ini dipakai untuk
menjalankan/mengoperasikan sebuah klep di dalam garpu depan. Klep tersebut berfungsi
untuk mengatasi aliran oli di dalam garpu depan. Klep tersebut berfungsi untuk membatasi
aliran oli di dalam garpu depan maka terbentuklah efek ANTI DIVE. Semakin keras rem
dipergunakan/ditekan, semakin banyak peredaman yang dibatasi dan semakin besar pula
efek ANTI DIVE tersebut.
Gambar 2.40 Suspensi depan dengan system TRAC
Keefektifan sistem ini secara keseluruhan dapat ditentukan oleh klep yang dapat di atur
dalam 4 posisi.
Sewaktu adanya benturan selama pengereman, tekanan hidraulik minyak meningkat di
dalam garpu depan secara progressive akan menekan klep untuk membuka,
memungkinkan garpu depan menyerap kejutan. Segera setelah tidak ada benturan maka
TRAC sistim akan bekerja lagi
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
LANGKAH PEMERIKSAAN SHOCK BREAKKER DEPAN
( JENIS TELESKOPIK)
VIDEO ANIMASI CARA KERJA SUSPENSI
VIDEO ANALISIS SUSPENSI SEPEDA MOTOR
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)
Kerusakan Pada Suspensi (Shock Absorber)
N Gambar Benda Kerja Kondisi Penyebab Cara memperbaiki
o
1
2
3
4
5
SEKIAN, SEMOGA BERMANFAAT
Usep Bukhori, ST (SMKN Pertanian Karawang)