Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 97
Bab 5. Pengelolaan Infrastruktur
Jaringan Dengan Windows
Server 2012
for wss-id.org and mugi.or.id communities
Pada bab ini, kita akan membahas tentang konfigurasi DHCP failover dan network teaming
di Windows Server 2012.
Network teaming adalah proses menggabungkan atau menggroupkan beberapa kartu
jaringan (Network Interface Card/NIC) menjadi satu logical NIC, yang dapat digunakan
untuk network fault tolerance dan load balancing. Proses menggabungkannya disebut
sebagai teaming. Teaming memiliki dua tujuan :
Fault Tolerance: Dengan teaming lebih dari satu NIC menjadi logical NIC, high
availability dapat dimaksimalkan. Jika terdapat kegagalan atau kerusakan di satu
NIC, koneksi jaringan tidak terganggu dan dapat terus beroperasi pada NIC yang
lain.
Load Balancing: Menyeimbangkan atau membuat “balance” trafik jaringan pada
server. Load balancing dalam teaming memungkinkan pendistribusian trafik
diantara member dari NIC team sehingga trafik dapat di-route ke seluruh jalur yang
tersedia.
Komputer yang digunakan dalam Bab ini adalah:
Domain Controller, dalam hal ini Server VDC01
Server1 dan Server2 yang menjadi member server dengan dilengkapi dengan
multiple NIC, dalam hal ini Server1 dan Server2 menggunakan 2 buah kartu
jaringan.
Client1, dekstop client yang menjalankan Windows 8 Client dengan 4 kartu jaringan
aktif dan diset untuk memperoleh alamat IP secara otomatis dari server DHCP
5.1. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol standar yang didefinisikan
dalam RFC 1541 (yang kemudian diganti dengan RFC 2131) yang memungkinkan server
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 98
secara dinamis mendistribusikan alamat IP dan informasi konfigurasi ke client. Secarafor wss-id.org and mugi.or.id communities
normal, server DHCP menyediakan client sedikitnya informasi dasar berupa:
IP Address
Subnet Mask
Default Gateway
Informasi lain yang dapat diberikan seperti alamat server Domain Name Service (DNS) dan
alamat server Windows Internet Name Service (WINS).
Server DHCP menyediakan informasi ini ke client DHCP melalui pertukaran sejumlah pesan
(series of messages) yang dikenal sebagai DHCP conversation atau DHCP transaction. Jika
server DHCP dan client DHCP terletak di subnet yang berbeda, DHCP relay agent digunakan
untuk memfasilitasi “conversation” tersebut.
Konfigurasi Alamat IP Otomatis
DHCP mendukung Automatic Private IP Addressing (APIPA), yang memungkinkan
komputers Windows Server 2012, Windows 7, Windows 2008/2003 dan Windows XP untuk
mengkonfigurasi alamat IP dan subnet mask jika server DHCP server tidak tersedia pada
saat system startup dan seting dari Automatic private IP address Alternate Configuration
dipilih. Fitur ini berguna untuk client yang berada pada jaringan kecil seperti small-business
office atau home office.
Service client DHCP pada komputer sistem operasi Microsoft Windows secara umum
menggunakan proses berikut untuk melakukan proses otokonfigurasi pada client:
1. DHCP client berusaha menemukan server DHCP untuk memperoleh alamat IP dan
informasi konfigurasi lainnya.
2. Jika server DHCP tidak ditemukan atau tidak merespon setelah satu menit, maka
DHCP client memeriksa seting dari tab Alternate Configuration dari properti
TCP/IP protocol.
Jika Automatic private IP address dipilih, maka DHCP client melakukan
otokonfigurasi alamat IP-nya dan subnet mask dengan menggunakan alamat
terpilih dari Microsoft-reserved Class B network, 169.254.0.0, dengan subnet
mask 255.255.0.0. DHCP client memeriksa alamat dan memastikan tidak
terdapat konflik alamat dengan alamat IP yang telah digunakan dalam jaringan.
Jika terdapat konflik alamat, client memilih alamat IP lainnya. Client dapat
mengulangi proses ini hingga 10 kali.
Jika User Configured dipilih, DHCP client mengkonfigurasi alamat IP statik.
DHCP client memeriksa apakah terdapat konflik alamat IP untuk memastikan
alamat IP yang dipilih belum digunakan dalam jaringan. Jika terdapat konflik,
DHCP client memberikan indikasi kondisi kegagalan /error condition ke user.
3. Saat ketika client DHCP telah sukses memilih sendiri alamat IP-nya, kemudian
mengkonfigurasi network interface-nya dengan alamat tersebut. Client kemudian
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 99
secara kontinu memeriksa DHCP server secara background tiap 5 minute. Jikafor wss-id.org and mugi.or.id communities
terdapat server DHCP yang merespon, client DHCP akan membuang alamat IP hasil
pilihannya sendiri dan menggantinya dengan alamat IP yang diperoleh dari server
DHCP (serta sejumlah informasi lainnya yang disediakan server tersebut) untuk
meng-update seting konfigurasi IP.
Informasi berupa alamat IP serta informasi konfigurasi lainnya yang diperoleh dari Server
DHCP disebut sebagai "lease". Lease memiliki batasan umur untuk expire yang disebut
sebagai lease duration.
Jika client DHCP memperoleh lease dari server DHCP dan jika lease tersebut masih valid
atau belum expire pada saat system start-up, client tersebut berusaha untuk
memperbaharui lease-nya. Jika selama proses renewal berlangsung, client tersebut gagal
menemukan server DHCP, maka client tersebut mencoba untuk melakukan ping ke default
gateway yang terdaftar pada lease, kemudian proses berlanjut ke dalam salah satu dari
berikut:
Jika ping sukses dilakukan, client DHCP mengasumsikan bahwa dirinya tetap berada
pada network yang sama dimana dia memperoleh lease yang sedang digunakannya
dan tetap menggunakan lease tersebut selama masih valid. Secara default client
kemudian tetap berusaha secara background, memperbaharui lease-nya saat 50
persen dari masa waktu lease-nya (lease duration) akan expire.
Jika ping yang dilakukan gagal, maka client DHCP mengasumsikan bahwa dirinya
telah dipindahkan ke network yang berbeda dari sebelumnya dimana tidak terdapat
server DHCP. Client kemudian melakukan otokonfigurasi alamat IP-nya dengan
menggunakan seting pada tab Alternate Configuration. Setelah sukses melakukan
otokonfigurasi, client tetap mencoba untuk menemukan server DHCP untuk
memperoleh lease tiap 5 menit.
Responsibilitas Server DHCP
Server DHCP memelihara scope, reservasi, dan pilihan-pilihan yang ditetapkan oleh
administrator.
Scope
Scope haruslah didefinisikan secara tepat dan diaktivasi sebelum client DHCP dapat
menggunakan server DHCP untuk konfigurasi TCP/IP secara otomatis. Scope DHCP secara
secara administratif adalah sekumpulan dari alamat IP dan parameter konfigurasi TCP/IP
yang tersedia untuk lease bagi client DHCP untuk subnet yang spesifik. Network
administrator membuat scope untuk tiap subnet.
Suatu scope memiliki properti sebagai berikut:
Nama scope yang diberikan saat scope dibuat.
Range atau nilai jangkauan alamat IP yang nantinya akan menjadi alamat-alamat
yang diberikan atau alamat yang dikecualikan dalam DHCP lease offers.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 100
Subnet mask yang unik, yang menentukan network ID untuk alamat IP dalam scopefor wss-id.org and mugi.or.id communities
tersebut.
Nilai dari Lease duration.
Lease Duration
Saat suatu scope dibuat, lease duration diset 8 hari secara default. Perubahan bisa
dilakukan jika terdapat situasi dimana administrator berkeinginan untuk mengubah lease
duration.
Berikut contoh pertimbangan melakukan perubahan lease duration :
Organisasi memiliki alamat IP dalam jumlah yang sangat banyak dan konfigurasinya
jarang berubah. Administrator menambahkan lease duration untuk mereduksi
frekuensi dari proses komunikasi lease renewal antara client dan Server DHCP.
Karena dengan mereduksi frekuensi untuk melakukan renewal, maka trafik jaringan
yang terkait dengan DHCP menjadi tereduksi.
Alamat IP yang tersedia terbatas jumlahnya dan konfigurasi client sering berubah
atau client sering berpindah masuk dan keluar dari jaringan. Administrator bisa
mereduksi lease duration. Hal ini akan mempercepat ketersediaan alamat IP di
Address Pool untuk keperluan lease ke client.
Sebagai contoh, jika jumlah client sebanyak 40 komputer dan tersedia alamat IP sebanyak
254, permintaan atau kebutuhan untuk reusing address menjadi rendah. Lease time yang
panjang, misalkan beberapa bulan bisa jadi pilihan yang tepat untuk situasi seperti ini. Tapi
jika terdapat 230 komputer yang harus berbagi address pool yang sama sebanyak 254
alamat IP, maka kebutuhan akan ketersediaan alamat IP menjadi tinggi, maka lease time
yang lebih singkat, misalkan beberapa hari saja bisa menjadi pilihan yang tepat.
Exclusion Ranges
Dalam membuat scope baru, segera tetapkan alamat IP yang dikecualikan dari scope.
Dengan menggunakan exclusion range, kita dapat mengecualikan alamat IP tertentu yang
berada dalam scope sehingga alamat-alamat IP tersebut tidak diberikan ke client. Alamat-
alamat IP yang dikecualikan ini umumnya alamat-alamat IP yang diberikan ke komputer
atau network device lainnya seperti firewall atau router.
You can use excluded IP addresses on your network by manually configuring these addresses
at computers that do not use DHCP to obtain an address, or by configuring reservations for
these addresses.
Reservation
Kita dapat mereservasi alamat IP untuk diberikan secara khusus ke komputer atau network
device lainnya. Reservasi memastikan bahwa komputer atau network device tertentu pada
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 101
suatu subnet akan selalu menerima alamat IP yang sama. Gunakan reservasi untuk client
DHCP yang harus selalu menggunakan alamat IP yang sama di jaringan, seperti server-server
yang tidak mendukung Domain Name System (DNS) dynamic update.
Tipe DHCP Message
Terdapat delapan tipe pesan yang dikirimkan antara client dan server DHCP, yaitu:
1. DHCPDiscover. Dikirimkan secara broadcast oleh client DHCP pertama kali
melakukan koneksi ke jaringan. Pesan DHCPDiscover berisi permintaan informasi
alamat IP dari server DHCP
2. DHCPOffer. Dikirimkan secara broadcast oleh tiap server DHCP yang menerima
pesan DHCPDiscover dari client dan memiliki konfigurasi alamat IP untuk
ditawarkan ke client. Pesan ini berisi alamat IP yang belum di-lease serta informasi
tambahan konfigurasi TCP/IP seperti subnet mask dan default gateway. Bisa
terdapat lebih dari satu server DHCP yang merespon dengan pesan DHCPOffer.
Client akan menerima pesan DHCPOffer yang pertama diterima.
3. DHCPRequest. Dikirimkan secara broadcast oleh client setelah memilih DHCPOffer.
Pesan ini berisi alamat IP dari DHCPOffer yang dipilih. Jika client sedang dalam
proses memperbaharui lease, maka paket pesan ini dikirimkan secara unicast
langsung ke server.
4. DHCPAck. Dikirimkan secara broadcast oleh server DHCP ke client DHCP sebagai
bentuk "acknowledging" pesan DHCPRequest.
5. DHCPNack. Dikirimkan secara broadcast oleh server DHCP ke client DHCP berisi
penolakan pesan DHCPRequest. Hal ini bisa terjadi karena terdapat kesalahan
misalkan client dipindahkan ke subnet yang baru atau bisa juga disebabkan lease
client telah expire dan tidak dapat diperbaharui.
6. DHCPDecline. Dikirimkan secara broadcast oleh client DHCP ke server DHCP,
menginformasikan server bahwa alamat IP yang ditawarkan ditolak karena telah
digunakan oleh komputer lain.
7. DHCPRelease. Dikirimkan oleh client DHCP ke server DHCP, melepaskan alamat IP
dan membatalkan lease yang masih diterima. Paket pesan ini dikirimkan secara
unicast ke server yang menyediakan lease tersebut.
8. DHCPInform. Dikirimkan oleh client DHCP ke server DHCP untuk meminta sebatas
tambahan parameter konfigurasi lokal, jadi dalam hal ini client telah memiliki
alamat IP. Tipe pesan ini juga digunakan oleh server DHCP yang menggunakan
Windows Server 2003 untuk mendeteksi server-server DHCP yang belum diotorisasi.
for wss-id.org and mugi.or.id communities
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 102
DHCP Lease Process
Proses dalam DHCP Lease diterangkan sebagai berikut. Server DHCP
Client DHCP
for wss-id.org and mugi.or.id communities 1. DHCPDiscover
2. DHCPOffer
3. DHCPRequest
4. DHCPAck
1. Client DHCP meminta alamat IP dengan cara mem-broadcast pesan DHCPDiscover ke
local subnet.
2. Client tersebut ditawari sebuah alamat saat server DHCP meresponnya dengan
pesan DHCPOffer yang berisi alamat IP serta informasi konfigurasi untuk lease ke
client. Jika tidak terdapat respon dari server DHCP, maka client tersebut
mengirimkan pesan DHCPDiscover pada interval 0, 4, 8, 16, dan 32 detik, ditambah
interval acak (random interval) antara -1 detik dan 1 detik. Jika tidak terdapat
respon juga setelah satu menit, client tersebut melanjutkan ke satu dari dua cara
berikut:
Jika client tersebut menggunakan konfigurasi alternatif Automatic Private
IP Addressing (APIPA), client akan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan
sebuah alamat IP ke interfacenya.
Jika client tersebut ternyata tidak memiliki konfigurasi alternatif, seperti
APIPA atau jika IP auto-configuration dinonaktifkan, maka terjadi kegagalan
inisialisasi jaringan untuk client tersebut.
Pada kedua kasus di atas client mulai mengirimkan pesan DHCPDiscover
secara background tiap 5 menit, dengan menggunakan interval yang sama
seperti seblumnya, yaitu 0, 4, 8, 16, dan 32 detik), sampai menerima pesan
DHCPOffer dari server DHCP.
3. Client mengidikasikan menerima penawaran dengan memilih alamat yang
ditawarkan dan mem-broadcast pesan DHCPRequest sebagai response.
4. Client diberikan alamat tersebut dan server DHCP server mem-broadcast pesan
DHCPAck sebagai respon, dan mengakhiri proses lease ke client.
Jika client DHCP dan server DHCP berada dalam satu subnet, maka pesan DHCPDiscover,
DHCPOffer, DHCPRequest, dan DHCPAck dikirimkan untuk mengidentifikasi client dalam arti
IP-level broadcast yang dikirimkan.
Jika server DHCP dan client DHCP tidak berada dalam satu subnet, maka router atau host
yang berada di satu subnet dengan client harus menjadi DHCP relay agent untuk mendukung
penerus pesan (forwarding of DHCP messages) antara client DHCP dan server DHCP.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 103
Mengkonfigurasi Domain Controller menjadi DHCP Server
Sebagai langkah awal untuk melengkapi latihan-latihan pada bagian berikutnya, terlebih
dahulu kita konfigurasi domain controller VDC01 untuk menjadi DHCP Server, berikut
langkah-langkahnya.
1. Logon ke VDC01 sebagai wirecat\Administrator
2. Pada Server Manager, klik Add roles and features
for wss-id.org and mugi.or.id communities
3. Pada Add Roles and Features Wizard, klik Next pada tiap langkah di wizard hingga
mencapai halaman Server Roles. Kemudian beri tanda cek pada DHCP Server.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 104
4. Kemudian klik tombol Add Features dan kemudian klik Next.
for wss-id.org and mugi.or.id communities
5. Klik Next, klik Next lagi, hingga pada halaman Confirmation, klik Install.
6. Klik Close saat proses instalasinya telah selesai.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 105
for wss-id.org and mugi.or.id communities
5.2. Mengaktifkan Network Teaming
Pada bagian ini kita akan menggunakan baik Server Manager maupun Windows Powershell
untuk mengaktifkan network teaming pada server, server ini kemudian digunakan untuk
mengimplementasikan high availability DHCP.
Menambahkan server tambahan untuk Server Manager
Langkah-langkah berikut untuk menambahkan server baru ke Server Manager
1. Log on ke DC sebagai Wirecat\Administrator
2. Pada Server Manager, klik Add Other Server to Manage
3. Pada Name, ketikkan Server dan kemudian klik Find Now
4. Pilih Server1 dan Server2 kemudian klik tombol Add.
5. Klik OK
6. Klik All Servers
7. Tunggu sampai Server1 dan Server2 terlihat dalam daftar dengan status Online-
Performance Counter Not Started.
Membuat dan mengaktifkan DHCP Scope
Pada langkah berikut, kita akan membuat DHCP Scope baru yang digunakan untuk interface
yang di-teaming.
1. Pada Domain Controller (VDC01), Tekan tombol Windows, dan kemudian klik DHCP.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 106
2. Pada DHCP, klik IPv4. for wss-id.org and mugi.or.id communities
3. Pada menu Action, klik New Scope.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 107
for wss-id.org and mugi.or.id communities
4. Buat scope baru dengan menggunakan nilai-nilai pada tabel berikut:
Setting Value
NAME LAN
Start IP Address 192.168.1.150
End IP Address 192.168.1.200
Router (Default gateway) 192.168.1.1
Parent domain Wirecat.com
DNS Server 192.168.1.1
Activate Scope Yes
Catatan: Alamat Router (Default Gateway) di atas hanyalah skenario fiktif saja,
karena penyusun tidak menyertakan konfigurasi router secara khusus dalam buku
ini, jadi alamat router (default gateway) dialamatkan ke alamat IP seperti pada
tabel di atas.
5. Jika telah selesai, jangan lupa lakukan Authorize
6. Lakukan refresh hingga status DHCP Server ini aktif.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 108
for wss-id.org and mugi.or.id communities
Tinjau ulang konfigurasi jaringan yang ada
Pada langkah berikut, kita akan menijau ulang konfigurasi yang ada pada Server1.
1. Pada Domain Controller (VDC01), klik Start, ketikkan CMD, dan kemudian tekan
Enter.
2. Ketikkan NSLOOKUP Server1, dan kemudian tekan Enter.
Catatan: Server1 memiliki dua alamat IP dan dua interface.
3. Lakukan cara yang sama untuk Server2.
Mengkonfigurasi network teaming dengan menggunakan Server
Manager
Pada langkah berikut, kita akan mengkonfigurasi network teaming dengan menggunakan
Server Manager.
1. Dari domain controller VDC01, pada Server Manager, klik Server1.
2. Klik-kanan Server1, dan kemudian klik Configure Network Adapter Teaming.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 109
for wss-id.org and mugi.or.id communities
3. Tunggu hingga status untuk Server1.wirecat.com menjadi Online, dan kemudian
klik Server1.wirecat.com.
4. Pada bagian bawah Teams, klik Tasks, dan kemudian klik New Team.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 110
for wss-id.org and mugi.or.id communities
5. Pada Team name, ketikkan LAN-Team.
6. Pilih interface Wired Ethernet Connection dan Wired Ethernet Connection 2.
7. Klik OK.
Catatan: Proses ini akan memerlukan waktu sekitar hingga 30 detik. Kita tidak akan
melihat pesan konfirmasi yang menyatakan bahwa proses ini telah selesai/lengkap.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 111
Penting untuk diketahui: Jika proses menjadi terlalu lama, maka lakukan hal
berikut. Tutup Server Manager. Ketikkan IPCONFIG /FLUSHDNS, dan kemudian
NSLOOKUP SERVER1. Server1 pasti akan memperoleh satu alamat IP. Buka kembali
Server Manager.
8. Tutup kotak dialog Add Team.
9. Klik Server1.wirecat.com, dan kemudian pada bagian bawah Tasks, klik Refresh.
10. Tunggu hingga status nilai Value untuk Server1.wirecat.com menjadi Online.
for wss-id.org and mugi.or.id communities
Konfigurasi network teaming dengan menggunakan Windows
PowerShell
Pada langkah berikut, kita akan mengkonfigurasi network teaming dengan menggunakan
Windows PowerShell untuk Server2.
1. Pada Domain Controller VDC01, klik Windows PowerShell.
2. Ketikkan perintah berikut dan kemudian tekan Enter.
Invoke-Command –ComputerName Server2 –ScriptBlock { New-NetLBFOTeam –
Name “LAN-Team” –TeamMembers “Wired*” }
3. Tunggu hingga beberapa saat kemudian akan muncul konfirmasi seperti pada
gambar berikut, ketikkan Y dan Enter.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 112
4. Jika berhasil maka akan seperti tampak pada gambar berikut.
for wss-id.org and mugi.or.id communities
Disconnect dan reconnect untuk memvalidasi teaming
Jalankan langkah-langkah berikut jika koneksi mengalami kegagalan setelah kita membuat
team, untuk memvalidasi tingkat kesehatan dari teaming.
1. Tekan CTRL+C dan terminasi berbagai job yang sedang berjalan.
2. Ketikkan perintah berikut, tekan Enter setelah mengetikkan tiap-tiap perintah.
Invoke-Command –ComputerName Server2 –ScriptBlock { Get-NetLBFOTeam }
Invoke-Command –ComputerName Server2 –ScriptBlock { Get-
NetLBFOTeamMember }
Pengujian Network Teaming
Pada langkah berikut, kita akan menggunakan Windows PowerShell untuk menguji network
teaming.
1. Log on ke Server1 sebagai Wirecat\Administrator.
2. Tekan tombol Start, langsung ketikkan PowerShell. Kemudian pilih Windows
Powershell (x86)
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 113
for wss-id.org and mugi.or.id communities
3. Ketikkan perintah berikut, kemudian tekan Enter.
Ping –t VDC01
4. Buka instance Windows PowerShell baru.
5. Atur agar kedua konsol Windows PowerShell terlihat bersamaan.
6. Pada instance Windows PowerShell yang kedua, ketikkan perintah berikut, tekan
Enter pada setiap perintahnya.
Catatan: Kegagalan yang terjadi pada satu adapter, tidak akan menginterupsi trafik
jaringan. Trafik jaringan akan terputus setelah perintah yang kedua.
Get-netadapter
Tampilan setelah menjalankan Get-netadapter, perhatikan pada window
powershell sebelah kanan.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 114
Disable-NetAdapter –Name “Wired Ethernet Connection” –Confirm:$False
Setelah menjalankan perintah di atas, perhatikan bahwa jaringan terputus terlihat
dari hasil ping di window powershell berikut.
for wss-id.org and mugi.or.id communities
Disable-NetAdapter –Name “Wired Ethernet Connection 2” –Confirm:$False
Enable-NetAdapter –Name “Wired Ethernet Connection” –Confirm:$False
Enable-NetAdapter –Name “Wired Ethernet Connection 2” –Confirm:$False
Setelah menjalankan dua perintah terakhir di atas, koneksi jaringan kembali
normal.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 115
for wss-id.org and mugi.or.id communities
7. Tutup kedua instance Windows PowerShell.
5.3. Konfigurasi Highly Availability DHCP
Pada bagian berikut, kita akan mengkonfigurasi high availability DHCP dengan menggunakan
dua server dengan network teams yang kita telah buat sebelumnya. Network teaming bukan
persyaratan untuk high availability DHCP, tapi menambahkan level dari fault tolerance ke
server.
Seting Server1 dan Server2 untuk menggunakan alamat IP
statik untuk DHCP
Pada langkah berikut, kita akan menseting alamat IP statik untuk DHCP bagi Server1 dan
Server2.
1. Log on ke Server1 sebagai Wirecat\Administrator.
2. Pada Server Manager, klik Local Server.
3. Klik IPv4 address assigned by DHCP.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 116
for wss-id.org and mugi.or.id communities
4. Klik-kanan LAN-TEAM – Default, dan kemudian klik Properties.
5. Klik Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4), dan kemudian klik Properties.
6. Buang tanda cek pada Internet Protocol Version 6 (TCP/Ipv6)
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 117
for wss-id.org and mugi.or.id communities
7. Set Alamat IP versi 4 dengan menggunakan nilai-nilai pada tabel berikut, dan
kemudian klik OK.
Seting Value
Alamat IP 192.168.1.40
Subnet Mask 255.255.255.0
Prefered DNS Server 192.168.1.1
Catatan: Untuk alamat Alternate DNS Server, kita dapat mengisikan alamat IP dari
VDC02, atau dalam skenario praktik berikut cukup dikosongkan saja.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 118
for wss-id.org and mugi.or.id communities8. Klik OK.
9. Ulangi proses ini pada Server2 untuk mengkonfigurasi seting alamat IP dengan
informasi berikut
Seting Value
Alamat IP 192.168.1.41
Subnet Mask 255.255.255.0
Prefered DNS Server 192.168.1.1
10. Log on ke domain controller sebagai Wirecat\Administrator bahwa kita
11. Klik Start, ketikkan cmd dan kemudian tekan Enter.
12. Ketikkan perintah-perintah berikut untuk memeriksa kembali
memperoleh alamat IP yang benar untuk Server1 dan Server2.
IPCONFIG /FLUSHDNS
NSLOOKUP Server1
NSLOOKUP Server2
Pause DHCP Service pada Domain Controller
1. Logon ke Domain Controller sebagai Wirecat\Administrator
2. Klik Start, dan kemudian klik DHCP
3. Klik vdc01.wirecat.com dan kemudian pada menu Action, klik All Tasks dan
kemudian klik Pause.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 119
for wss-id.org and mugi.or.id communities
Konfigurasi DHCP services baru ke Server1 dan Server2
Pada langkah-langkah berikut, kita akan mengkonfigurasi service DHCP pada Server1 dan
Server2
1. Pada domain controller VDC01, buka Windows Powershell
2. Pada Windows Powershell, ketikkan perintah berikut dan kemudian tekan Enter.
Invoke-Command –ComputerName Server1, Server2 –ScriptBlock {Import-Module
ServerManager;Get-WindowsFeature *DHCP* | Install-WindowsFeature}
Jika sukses maka akan tampak seperti pada gambar berikut.
3. Beralih ke DHCP Console
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 120
4. Klik DHCP dan kemudian pada menu Action klik Add Server
for wss-id.org and mugi.or.id communities
5. Pada This Server, ketikkan Server1 dan kemudian klik OK.
6. Klik-kanan pada Server1, kemudian pilih Authorize
7. Lakukan prosedur di atas untuk Server2.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 121
Konfigurasi DHCP Scope pada Server1
Pada tahapan selanjutnya, kita akan mengkonfigurasi DHCP Scope pada Server1.
1. Pada DCHP console, buka Server1, dan kemudian klik IPv4.
2. Pada menu Action, klik New Scope.
for wss-id.org and mugi.or.id communities
3. Klik Next.
4. Pada Name, ketikkan Fault Tolerant Scope, dan kemudian klik Next.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 122
for wss-id.org and mugi.or.id communities
5. Pada Start IP Address, ketikkan 192.168.1.210.
6. Pada End IP Address, ketikkan 192.168.1.230, dan kemudian klik Next.
7. Klik Next hingga kita mendapatkan halaman Router (Default Gateway).
8. Pada IP address, ketikkan 192.168.1.1, dan kemudian klik Next.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 123
9. Pada IP address, ketikkan 192.168.1.1, klik Add, dan kemudian klik Next.
10. Klik Next hingga wizard selesai dan kemudian klik Finish.
Konfigurasi Fault Tolerant scope
Pada langkah selanjutnya, kita akan mengkonfigurasi fault tolerant scope.
1. Pada DHCP Console, pada bagian bawah Server1, klik IPv4, dan kemudian pada
menu Action, klik Configure Failover….
for wss-id.org and mugi.or.id communities2. Klik Next.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 124
for wss-id.org and mugi.or.id communities
3. Klik Add Server.
4. Pilih This authorized DHCP server, klik Server2, dan kemudian klik OK.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 125
for wss-id.org and mugi.or.id communities
5. Klik Next.
6. Pada Mode, pilih Load balance, kemudian pada Shared Secret, ketikkan Passw0rd,
dan kemudian klik Next.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 126
for wss-id.org and mugi.or.id communities
7. Klik Finish, dan kemudian klik Close.
Perolehan Alamat IP dari load-balanced DHCP server
Pada bagian ini, kita akan menguji perolehan alamat IP dari load-balanced DHCP server.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 127
1. Logon dari Client1.
2. Tekan Start, ketikkan cmd, dan kemudian tekan Enter.
3. Ketikkan perintah berikut, tekan Enter pada tiap perintah yang diketikkan.
IPConfig /Release
IPConfig /Renew
Catatan: Client1 memiliki 4 kartu jaringan, proses perolehan alamat IP akan cukup
memerlukan waktu.
Perhatikan hasil dari menjalankan perintah ipconfig /renew, ke-empat kartu
jaringan yang aktif pada Client1 memperolah 4 buah alamat IP yang berbeda-beda,
dimana nilainya berada pada Scope Fault Tolerant di Server1 dan Server2.
for wss-id.org and mugi.or.id communities
4. Ketikkan perintah berikut dan kemudian tekan Enter.
IPConfig /All | Find “DHCP Server”
Perhatikan dari DHCP Server mana saja Client1 memperoleh alamat IP?
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 128
Konfigurasi DHCP Failover
Jika pada konfigurasi DHCP Load Balanced sebelumnya perolehan alamat IP didapatkan dari
kedua server, yaitu Server1 dan Server2, maka pada bagian ini kita akan mengubah
konfigurasi DHCP menjadi Hot Standby. Kita awali dengan mengkonfigurasi DHCP failover
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Pada DHCP Console, arahkan ke Server1\IPv4 dan kemudian klik Scope.
2. Pada menu Action, klik Deconfigure Failover kemudian klik OK.
for wss-id.org and mugi.or.id communities
3. Klik OK.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 129
Klik OK kembali
Kemudian klik Continue
for wss-id.org and mugi.or.id communities
Dan klik Close.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 130
for wss-id.org and mugi.or.id communities4. Klik Server2, kemudian pada menu Action klik Refresh.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 131
for wss-id.org and mugi.or.id communities
5. Pada DHCP Console, arahkan ke Server1\IPv4 kemudian pada menu Action, klik
Configure Failover.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 132
for wss-id.org and mugi.or.id communities6. Klik Next.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 133
for wss-id.org and mugi.or.id communities
7. Klik Add Server.
8. Pilih This authorized DHCP server, klik Server2, dan klik OK.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 134
for wss-id.org and mugi.or.id communities
9. Bersihkan tanda cek pada Reuse existing failover relationships set up with this
server (if any).
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 135
for wss-id.org and mugi.or.id communities
10. Klik Next.
11. Pada Mode, pilih Hot standby, dan pada Addresses reserved for standby server,
ketikkan 50.
12. Pada Shared Secret ketikkan Passw0rd, dan klik Next.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 136
for wss-id.org and mugi.or.id communities
13. Klik Finish, kemudian klik Close.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 137
for wss-id.org and mugi.or.id communities
Pengujian Server DHCP Hot Standby
Pada langkah berikut, kita akan menguji perolehan alamat IP dari server DHCP Hot Standby
melalui Client1.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 138
1. Pada VDC01, di DHCP Console, arahakan ke Server1\IPv4\Scope\Address Leases.
Perhatikan bahwa semua alamat IP yang telah di-lease ke client terlihat di sini.
for wss-id.org and mugi.or.id communities
2. Pada DHCP Console, arahkan ke Server2\IPv4\Scope\Address Leases. Perhatikan
bahwa semua alamat IP yang telah di-lease ke client terlihat di sini.
3. Pada DHCP Console, klik Server1, kemudian pada menu Action klik All Tasks,
kemudian klik Stop.
4. Pada Client1, buka command prompt.
5. Ketikkan perintah berikut dan tekan Enter pada tiap perintah yang diketikkan.
IPConfig /Release
IPConfig /Renew
Mengingat Client1 memiliki 4 kartu jaringan, maka proses perolehan alamat IP baru
akan memerlukan waktu beberapa menit.
bobby zulkarnain
Mengenal Windows Server 2012 – Jilid 1 139
for wss-id.org and mugi.or.id communities
6. Ketikkan perintah berikut kemudian tekan Enter.
IPConfig /All | Find “DHCP Server”
Hasilnya adalah Server DHCP yang me-lease alamat IP ke Client1 adalah Server
DHCP dengan alamat IP 192.168.1.41 yaitu Server2.
Dengan selesainya praktik DHCP Hot Standby ini, maka penyusun mencukupkan bahasan
buku jilid 1 dari buku Mengenal Windows Server 2012 ini.
bobby zulkarnain