BEST
PRACTICE
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED
LEARNING TERHADAP KETUNTASAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
PEMBELAJARAN IPA DI SMPN 25
PESAWARAN
Penyusunan Best Practice
Menggunakan Metode Star
MUKTI HASTUTI NURINAYAH
TAHUN 2022
IDENTITAS
Lokasi
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di SMP
Negeri 25 Pesawaran yang beralamatkan di Jl.
Raya Way Ratai Desa Sidodadi Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi
Lampung
Lingkup Pendidikan
Lingkup Pendidikan kegiatan ini adalah sekolah
menengah pertama dan dilaksanakan pada
kelas VII.
Penulis
Mukti Hastuti Nurinayah
NIP. 19920416 201903 2004
Guru Mata Pelajaran IPA di SMPN 25 Pesawaran
Mahasiswa PPG Daljab Angkatan 1 Tahun 2022
LPTK Universitas Negeri Surabaya
Tanggal Pelaksanaan
Pelaksaan kegiatan pembelajaran di laksanakan
pada hari Kamis, 15 September 2022.
SITUASI
Latar Belakang
Berdasarkan nilai belajar IPA pada materi
sebelumnya menunjukkan ketuntasan hasil
belajar siswa belum mencapai ketuntasan
secara klasikal. Rendahnya hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA ini dikarenakan
aktivitas pembelajaran belum melibatkan siswa
secara optimal. Hal ini dikarenakan guru belum
menggunakan model pembelajaran yang
inovatif.
Saya selaku pemimpin pembelajaran
bertanggungjawab penuh terhadap proses
kegiatan belajar mengajar di kelas. sehingga
guru dituntut untuk mampu menarik siswa
untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan model dan media yang
inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dan siswa mendapatkan hasil belajar
yang baik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa untuk mencapai
ketuntasan belajar peserta didik, perlu
menerapkan model pembelajaran yang inovatif,
salah satunya adalah Problem Based Learning.
Model pembelajaran ini akan melatih peserta
didik untuk memecahkan masalah otentik yang
ada di sekitar siswa, sehingga akan
menumbuhkan belajar bermakana bagi peserta
didik serta pembelajaran akan berpusat pada
peserta didik (student centered).
Praktik Ini Penting
Praktik baik (Best Practice) ini penting untuk
dibagikan karena dengan menerapkan model
Problem Based learning dalam pembelajaran
akan membuat peserta didik mendapatkan
pembelajaran yang bermakna, meningkat
motivasi belajar, dan nantinya berdampak baik
pada hasil belajar peserta didik. Penerapan
model Problem Based learning juga dapat
menumbuhkan kreativitas peserta didik, karena
diakhir pembelajaran peserta didik harus
menampilkan suatu karya.
TANTANGAN
Tantangan yang Dihadapi
Tantangan yang dihadapi dalam mencapai
tujuan adalah siswa yang belum terbiasa
dengan model Problem Based Learning
membuat guru harus selalu mengarahkan
aktifitas siswa dan minimnya sarana prasarana
yang dimiliki sekolah untuk kegiatan praktikum.
Sehingga dalam kegiatan praktikum guru harus
kreatif dalam menentukan kegiatan praktikum
agar sesuai dengan kondisi sarana prasaranan
dan karakteristik peserta didik di kelas.
Pihak yang Terlibat
Tercapainya tujuan yang diinginkan melibatkan
beberapa pihak, yaitu:
1.Peserta didik selaku sasaran kegiatan dalam
pembelajaran.
2.Guru sebagai pemimpin pembelajaran.
3.Teman sejawat sebagai dokumenter.
4.Kepala sekolah sebagai pelindung dan
penanggungjawab.
AKSI
Langkah-langkah Kegiatan
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan adalah:
1.Menyusun perangkat pembelajaran yang
berupa Modul Pembelajaran Massa Jenis,
LKPD Massa Jenis, Instrumen Penilaian, dan
Bahan Ajar Massa Jenis. Perangkat
pembelajaran yaitu dengan menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) karena akan menampilkan
permasalahan otentik yang ada di sekitar
siswa.
2.Menerapkan pembelajaran yang berpusat
pada siswa (student centered) sehingga siswa
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3.Mengoptimalkan pembelajaran berbasis
TPACK, yaitu menggunaan media
powerpoint yang berjudul Massa jenis,
kegiatan evaluasi menggunakan wordwoll
dan refleksi pembelajaran menggunakan
goole foam.
Strategi Kegiatan
Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran adalah penggunaan LKPD yang
berjudul Massa Jenis yang dikerjakan oleh siswa
secara berkelompok. Diakhir pembelajaran
setiap kelompok akan menampilkan suatu
karya. Pemilihan alat bahan yang digunakan
pada percobaan disesuaikan dengan kondisi
dan karakteristik siswa.
Proses penguatan materi dilakukan oleh guru
setelah kelompok melakukan presentase
dengan media power point. Penguatan ini
dilakukan agar tidak ada miskonsepsi.
Proses Kegiatan
Proses kegiatan pembelajaran sesuai dengan
sintaks Problem Based Learning, yaitu:
1.Orientasi pada masalah
2.Mengorganisasikan peserta didik
3.Membimbing penyelidikan
4.Mengembangkan/menyajikan karya
5.Menganalisis dan evaluasi masalah
Sumber Daya atau Materi
Proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran
menggunakan beberapa sumber daya atau
materi, seperti:
1.Buku siswa kelas VII semester ganjil dengan
materi Massa Jenis.
2.Buku guru kelas VII dengan materi Massa
Jenis.
3.Lembar kerja peserta didik yang dikerjakan
oleh peserta didik secara berkelompok yang
berisi tentang percobaan Massa Jenis Zat
Cair dan Menghitung Massa Jenis Benda
Padat Beraturan dan Tidak Beraturan.
4.Aplikasi wordwall untuk kegiatan evaluasi
pembelajaran.
5.Aplikasi google foam untuk kegiatan refleksi
pembelajaran.
6.Media power point dengan pembuatan
menggunakan aplikasi Canva.
REFLEKSI HASIL
Hasil Kegiatan Aksi
Hasil dari kegiatan aksi yang dilakukan untuk
adalah:
1.Penerapan model Problem Based Learning
(PBL) dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik. Hal ini terlihat pada
ketuntasan klasikal mencapai 79%. Sehingga
penerapan model PBL mampu
meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran IPA.
2.Pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered) mampu menumbuhkan
pembelajaran yang bermakna bagi peserta
didik, karena dalam proses pembelajaran
peserta didik melakukan aktivitas
pengamatan dan percobaan untuk
memecahkan suatu masalah yang telah
ditentukan. Selain itu peserta didik secara
berkelompok membuat suatu karya yang
dipresentasikan berdasarkan kegiatan yang
telah dilakukan.
1. m
2. m
3.Penerapan model PBL dengan menerapkan
TPACK dalam proses pembelajaran
berdampak positif, hal ini terlihat dari hasil
persentase hasil refleksi pembelajaran
tergolong baik. Selain itu, penerapan TPACK
juga memudahkan proses penilaian serta
refleksi yang dilakukan oleh siswa. Kegiatan
evaluasi mengguanak aplikasi wordwall dan
kegiatan evaluasi menggunakan google
foam.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat
dikatakan bahwa penerapan Model PBL efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Selain
hasil belajar siswa meningkat, penerapan model
PBL juga mampu menumbuhkan kemampuan
berpikir kritis siswa. Kemampuan berpikir kritis
siswa dapat dilihat dari kemampuan
menentukan dugaan dan menarik kesimpulan
berdasarkan data yang diperoleh. Pelaksanaan
refleksi pembelajaran yang dilakukan setelah
evaluasi mendapatkan respon positif dari siswa.
Kelebihan Kegiatan Aksi
Kelebihan dari kegiatan aksi ini adalah:
1.Menerapkan model Problem Based Learning
yang mampu memberikan pembelajatan
bermakna bagi peserta didik dan
berdampak positif terhadap hasil belajar.
2.Menumbuhkan kreativitas siswa dalam
membuat suatu karya.
3.Melatih keterampilan berpikir kritis peserta
didik
Kelemahan Kegiatan Aksi
Kelemahan dari kegiatan aksi ini adalah:
1.Guru masih membimbing seluruh aktivitas
peserta didik.
2.Beberapa peserta didik tidak terbiasa
bekerja sama .
Faktor Keberhasilan
Aksi yang dilakukan dikatakan efektif, karena
perangkat pembelajaran telah dirancang
dengan baik dan mendapatkan dukungan dari
teman sejawat dan kepala sekolah.
FOTO KEGIATAN
Kegiatan Pembelajaran
Salam PPK
Motivasi
Kegiatan Pembelajaran
Materi Awal
Percobaan
Kegiatan Pembelajaran
Menimbang
Menyajikan Hasil
“Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun
Karsa, Tut Wuri Handayani,” yang artinya di
depan memberi contoh yang baik, di tengah
memberi semangat, di belakang memberi
dorongan.
~Ki Hadjar dewantara~
Mukti Hastuti Nurinayah 1
Guru IPA di SMPN 25 Pesawaran
Mahasiswa PPG Daljab Angkatan
Tahun 2022