The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Laporan Rapat Sosialisasi Penjurian_20210527

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by info, 2024-06-11 06:12:37

Laporan Rapat Sosialisasi Penjurian_20210527

Laporan Rapat Sosialisasi Penjurian_20210527

SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 LAPORAN RAPAT SOSIALISASI PENJURIAN I SEKRETARIAT KOMITE FESTIVAL FILM INDONESIA 2021


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 Nama Kegiatan : Rapat Sosialisasi Penjurian I Waktu : 27 Mei 2021 Agenda : Sosialisasi Sistem Penjurian Lokasi : Hotel Atlet Century, Jakarta Peserta Rapat 1. Ahmad Mahendra 2. Rifnu Wikana (RAI) 3. Anggi Frisca Cumit (ICS) 4. Lulu Ratna (COFFFIE) 5. Titien Wattimena (PILAR) 6. Erlan Basri (ADN) 7. Dosi Omar (ADN) 8. Rony Dozer (PAFINDO) 9. Rency Milano (PAFINDO) 10. Gusti Randa (PARFI) 11. Evie Rahayu (PARFI) 12. Ehwan Kurniawan (AINAKI) 13. Eka Chandra (AINAKI) 14. Celerina Judisari (APFI) 15. Sanca Khatulistiwa (ACI) 16. Bowie Budianto (ACI) 17. Ray Sahetapy (PARFI 56) 18. Kania Widjajadi (PARFI 56) 19. Cesa David Luckmansyah (INAFEd) 20. Dewi Alibasah (KFT) 21. Ichsan Rachmadita (IMPACT) 22. Siti Asifa Nasution (IMPAct) 23. Foxi Hidayat (PARSI) 24. Derry Drajat (PARSI) 25. Damar ardi (COFFIE) 26. Batara Goempar (ICS) 27. Pritagita Arianegara (IFDC) 28. Gita Fara 29. Edwin Nazir (APROFI) 30. Marlina Machfud (Kemendikbud) 31. Rully Hasyim 32. Pandu Pradana 33. Sri Kuwati 34. Reza Rahadian 35. Garin Nugroho 36. Linda Gozali 37. Arya Ibrahim 38. Sugar Nadia 39. Ridla AnNuur 40. Kharisma Rany 41. Lusi Triana 42. Tim Pokja ALI Poin Penjelasan Materi Rapat oleh Ketua/Pemateri 1) Sistem penjurian ini adalah kelanjutan dari sistem yang sudah terbangun sebelumnya melalui evaluasi dan input berbagai kalangan, oleh karena itu panitia festival tahun ini membangun 3 aspek penting dalam aspek penjuriannya, yaitu:


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 a) Peran asosiasi i) Pasca reformasi, nilai penting profesionalisme telah dibangun oleh peran asosiasi-asosiasi. ii) Penghormatan kepada profesionalisme lewat asosiasi-asosiasi film dengan memberikan proses dasar penjurian pada organisasi-organisasi tersebut, yaitu proses tahap awal seleksi film hingga pemilihan nominasi FFI 2021. iii) Dengan demikian, diharapkan aspek profesionalisme tetap terjaga. iv) Pada sisi lain dalam proses penjurian itu menjadi ruang bagi asosiasi film mengevaluasi film Indonesia sehingga dalam pertemuan penjurian akan terjadi dialog antar asosiasi atas masalah yang tumbuh dan dibahas solusinya. b) Sistem dewan juri i) Sistem penjurian tahap akhir untuk memilih pemenang terbaik, menggunakan sistem dewan juri yang pernah dilakukan oleh sejarah FFI sekaligus dilakukan oleh festival-festival film besar di dunia. Sistem ini menjadikan keterlibatan para profesional film dalam arti yang luas, tidak hanya para pembuat film tetapi elemen-elemen lain dalam ekosistem film. Dengan demikian sistem penjurian FFI tahun ini mengadopsi sistem penjurian Piala Oscar dan sistem festival-festival di Eropa, serta menyesuaikan situasi dan kondisi di Indonesia. ii) Pada akhirnya setelah asosiasi menseleksi film-film yang telah diberikan oleh panitia, dan memilih nominasi. Pasca nominasi, film terbaik akan dipilih oleh dewan juri. iii) Dewan juri ini akan mengadopsi ekosistem film karena tidak hanya para profesional profesi tapi ada wartawan, kritikus, pakar budaya dsb. Kita menggabungkan dasar penjurian oleh para profesional sampai nominasi dan kemudian pada juri akhir adalah dewan juri yang akan dipilih mewakili ekosistem luas film Indonesia, yang terangkum melalui kehadiran asosiasi, kritikus, pengajar, aktris/aktor, dsb. c) Keterlibatan publik i) Guna membangun partisipasi masyarakat di era media baru, serta mengembalikan rasa keterlibatan masyarakat terhadap Festival Film Indonesia, maka terdapat kategori film favorit, aktor dan artis favorit penonton yang dapat dipilih publik melalui aplikasi media sosial. ii) Hal ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa memiliki dari masyarakat.


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 2) Sistem penjurian FFI 2021 a) Seleksi film melalui asosiasi: Asosiasi film mengelola masing-masing anggota untuk memilih film yang akan dicalonkan kepada panitia FFI. Panitia FFI akan mengirimkan jumlah film pada asosiasi setelah memenuhi syarat administrasi dan panduan/kriteria asosiasi yang akan memilih film untuk masuk ke nominasi. b) List film: Asosiasi film mengirimkan 1-3 film (tentatif) terbaik pilihan asosiasi. Film yang dipilih adalah film terbaik (secara komprehensif), bukan film berdasarkan pencapaian teknis dari bidang/divisi masing-masing. c) Juri nominasi: Setelah pengumpulan film, setiap asosiasi mengirimkan perwakilan satu orang yang akan melanjutkan tugas sebagai juri akhir untuk memilih pemenang nominasi FFI 2021. Perwakilan ini bisa ketua, wakil, atau anggota asosiasi yang ditunjuk dan diberikan kuasa sebagai pemangku tugas. Hal ini diharapkan bisa menjaga syarat unsur tiap bidang profesi. d) List nominasi: Film yang sudah terkumpul akan dipilih oleh juri nominasi perwakilan asosiasi (yang duduk dalam Dewan Juri Akhir) untuk selanjutnya melaksanakan penjurian untuk menghasilkan Nominasi per kategori FFI 2021. e) Dewan juri FFI: Proses penjurian akhir yakni pemilihan pemenang, dilakukan oleh dewan juri FFI 2021. Dewan juri ini tetap ada perwakilan asosiasi tapi ditambahkan dengan ekosistem keseluruhan perfilman. Jumlah juri masih didiskusikan. Sistem dewan juri ini mengadopsi sistem festival Eropa. f) Film pilihan penonton: Guna menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam era online, maka festival film Indonesia kali ini memberikan piala khusus untuk kategori film favorit, aktor dan aktris favorit penonton lewat sistem voting berbasis aplikasi media sosial. 3) Anggota dewan juri FFI 2021 a) Anggota Dewan Juri dipilih oleh Komite FFI 2021 - 2023 lewat berbagai masukan dan FGD, serta voting oleh asosiasi-asosiasi profesi perfilman. Asosiasi akan memberi list dewan juri dan akan memberi masukan dewan juri mana yang memiliki kapasitas. b) Dewan juri adalah para ahli yang mewakili ekosistem perfilman Indonesia dengan beragam latar belakang profesi. i) Kritikus Film dan Seni ii) Budayawan iii) Profesional Film / Pembuat Film iv) Aktor & Aktris v) Pakar Pendidikan Film vi) Aktivis Film/Perwakilan Komunitas


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 vii) Perwakilan Industri Film Bioskop viii) Perwakilan Wartawan/Pers ix) Perwakilan Filmmaker Pendek x) Perwakilan Filmmaker Dokumenter xi) Perwakilan Industri Animasi 4) Anggota Dewan Juri FFI 2021 Kategori Film Non Fiksi Panjang (Film Dokumenter, Film Pendek dan Animasi) diusulkan untuk terpisah karena cara pandangnya berbeda, pengembangannya berbeda. Terdapat dua catatan untuk ini: a) Upaya untuk membangun kemandirian sistem penjurian di luar kategori film non fiksi panjang (film pendek, dokumenter dan animasi) maka, perlu membentuk ketua juri dan anggota juri khusus lewat perwakilan asosiasi film non fiksi panjang dalam koordinasinya dengan panitia FFI 2021. b) Sistem penjurian terdiri dari 5 anggota juri dan ketua juri dan sistem penjurian dikembalikan kepada kebijakan ketua juri dan anggota kategori film non fiksi panjang berkoordinasi dengan panitia FFI 2021. Juri-juri dipilih dari ekosistem film non fiksi panjang. Jadi tetap ekosistemnya dibangun, ada pakar film pendek budayawan, dsb., agar pertumbuhan profesi dan ekosistem saling berkesinambungan. 5) Syarat-syarat film yang dipilih untuk diseleksi: a) Panitia akan melakukan seleksi berbasis prosedur administratif dan persyaratan tayang kepada asosiasi, dan hasilnya akan dikirimkan kepada masing-masing asosiasi. Adapun sistem untuk menyeleksi dari masing-masing film akan diberitahu panitia. b) Persyaratan penayangan film saat ini ditambah dengan dibukanya film-film yang ada di OTT dengan syarat-syarat yang akan ditentukan oleh panitia FFI. Ini harus memiliki kejelasan hukum, kualitas dan administrasi sehingga jumlah OTT yang banyak bisa memperluas film FFI tahun ini. 6) Output FFI 2021: a) Para pemenang FFI 2021. b) Evaluasi oleh asosiasi terhadap sinema Indonesia berbasis film-film yang diseleksi dalam hubungannya dengan perkembangan profesionalisme pada masing-masing unsur film. Unsur film ini baik masalah teknologi, ekonomi maupun budaya. c) Saran-saran menyangkut kebijakan untuk pengembangan asosiasi di masa depan. Ini bisa diusulkan sekaligus oleh para asosiasi pada saat proses penjurian dan meeting bersama.


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 7) Kategori Piala Citra a) Film Cerita Panjang Terbaik b) Sutradara Terbaik c) Penulis Skenario Terbaik d) Penulis Skenario Adaptasi Terbaik e) Pengarah Sinematografi Terbaik f) Pengarah Artistik Terbaik g) Penata Efek Visual Terbaik h) Penyunting Gambar Terbaik i) Penata Suara Terbaik j) Penata Musik Terbaik k) Pencipta Lagu Tema Terbaik l) Penata Busana Terbaik m) Penata Rias Terbaik n) Pemeran Utama Pria Terbaik o) Pemeran Utama Perempuan Terbaik p) Pemeran Pendukung Pria Terbaik q) Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik r) Film Cerita Pendek Terbaik s) Film Dokumenter Pendek Terbaik t) Film Dokumenter Panjang Terbaik u) Film Animasi Panjang Terbaik v) Film Animasi Pendek Terbaik w) Lifetime Achievement 8) Piala Usmar Ismail a) Film Terbaik Pilihan Penonton b) Aktor Terbaik Pilihan Penonton c) Aktris Terbaik Pilihan Penonton 9) Panitia FFI 2021 mengusulkan pada Diknas untuk mengadakan seminar kecil untuk evaluasi film Indonesia kini dan tantangannya ke depan, (hubungan dengan OTT, dsb.) dan tantangan dari dasar-dasar tumbuh dari asosiasi-asosiasi tersebut baik sistem dana, hubungannya dengan BPI dan Kementrian Nasional dsb. Bila asosiasi tumbuh besar dan kuat, infrastruktur sinema Indonesia juga akan maju dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan dalam tiap asosiasi terdiri dari 3 peran, mewadahi keanggotaan, pendidikan bagi anggota, dan kemampuan membaca tantangan baru ke depan.


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 10) Bila ketiga hal ini bisa diselesaikan dengan pemecahan dasar dan organisasi tumbuh dengan baik, makan ia akan membantu juga peran BPI ke depannya. Asosiasi menjadi dasar pertumbuhan sebuah dasar struktur sebuah profesi. 11) Pertumbuhan sekolah-sekolah vokasi (ada 34 titik di seluruh Indonesia) harus diperhatikan karena bisa menjadi sumber daya baru. Apakah mungkin panitia FFI bisa menyediakan piala khusus untuk film-film hasil sekolah vokasi ini dan bisa menimbulkan kemandekan bila kita tidak membuat ruang kompetisi bagi mereka. Dengan hal ini, FFI juga bisa memberi dorongan secara simple tapi kuat lewat FFI 2021. Hal tersebut bisa dimasukan di FFI atau tidak. Tapi kalau menyangkut Dikbud ini bisa dimasukan sebagai hal khusus yang akan meningkatkan keterampilan SMP atau SMA. 12) Dewan Juri akan menonton film-film nominasi di bioskop sebagai bagian dari partisipasi dan kontribusi secara menyeluruh dalam prosesnya. Setelah tiap asosiasi mengirimkan wakilnya, film di tahun FFI 2021 yang dinilai tidak lagi ditonton secara online. Oleh karena itu diminta komitmennya untuk perwakilan yang ditunjuk oleh asosiasi untuk meluangkan waktu menonton filmnya bioskop dari penentuan nominasi maupun juri akhir. Diskusi/Masukan/Pertanyaan dari Peserta Rapat 1. ADN: Pemaparan Mas Garin cukup komprehensif. Setelah ini apakah ada pertemuan khusus FGD? 2. Asosiasi diharapkan melakukan pertemuan khusus dengan koordinator dari panitia FFI sehingga bisa menyusun sistem yang bisa dipakai untuk ke depannya. Akan ada suatu pertemuan sendiri yang bisa dilakukan online/offline. Karena jangkauan dokumenter, film pendek dan animasi yang luar disarankan ada pertemuan offline dulu guna menjangkau semuanya. Ini bisa jadi catatan untuk teman-teman Diknas dan bagian proses dari FFI. 3. Pertemuan itu bisa khusus membahas animasi, documenter, dan film pendek. 4. COFFIE: Coffie bisa berkoordinasi dengan semua festival film yang punya kategori film pendek, entah itu dokumenter fiksi maupun animasi. Kami bisa menentukan beberapa festival yang dianggap representatif yang bisa masuk ke shortlist. Dengan kerja sama


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 dengan festival film, syarat film yang telah ditayangkan untuk publik sudah pasti terjadi. Asosiasi butuh informasi batas penayangan film syarat FFI dan diharapkan waktunya menyambung dari syarat FFI tahun lalu. 5. Masukan ini sangat baik dan akan didiskusikan lebih lanjut. Penjurian tahun ini diharapkan tidak terburu-buru sehingga dewan juri punya waktu untuk menonton film. Jangan sampai dewan juri harus menonton film 5 film dalam sehari. Penjurian ditutup bulan Agustus. 6. Diharapkan pada bulan Juni 2021, difasilitasi suatu diskusi dengan teman-teman film pendek, animasi dan dokumenter tentang sistem penjurian yang dijalankan baik syarat-syarat administrasi, teknis yang lain (teknologi terus berkembang). 7. Kategori film panjang animasi dan pendek animasi akan disatukan atau dipisah kategorinya? 8. Hal ini akan didiskusikan kembali dan menjadi catatan khusus FFI menimbang bila ada juri khusus apa akan menimbulkan iklim yang positif tapi disisi lain harus dipikirkan juga. Perkembangan baru akan menambah elemen lainnya. Menimbang juga waktu dan tenaga kerja. 9. PARFI: Bisakah di kepanitiaan yang baru team dan komite FFI 2021 membuat suatu terobosan baru? Misalnya setelah film terbaik itu menang, filmnya beserta team PH mendapat slot untuk turut bersaing di ajang festival internasional. Legal standing hasil FFI bagusnya tingkat Negara bukan hanya SK BPI. 10. Statement yang ingin diberikan di FFI selama 3 tahun ke depan adalah bagaimana FFI tiap tahun selalu ada perbaikan. Tahun ini fokus untuk memperbaiki sistem penjurian, acara dan bagaimana kita bersama publikasikan kembali FFI, kepedulian terhadap FFI hanya sebatas kalangan orang film, masyarakat umum tidak lagi tertarik dan peduli dengan FFI. Oleh karena itu diadakan usulan untuk melibatkan publik. 11. Meski hanya disarankan pertemuan antar teman asosiasi, tapi dalam pertemuan itu banyak poin penting yang bisa dibicarakan. Hal ini hendaknya menumbuhkan networking asosiasi dalam menentukan perkembangan kedepannya. 12. IMPAct: Persoalan kategori lagu, apakah boleh remake? Kalau iya, adakah masukan/batasannya seperti apa? Persoalan regulasi jadwal, tolong diatur agar


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 terkendali tiap hari karena IMPAct merupakan paying dari 3 rumah asosiasi yang dalam diskusi membutuhkan waktu dan upaya panjang. Diharapkan sistem bisa lebih sederhana. Untuk sistem penilaian terakhir, jadi asosiasi hanya mengirimkan film yang dianggap bagus hanya sebagai teknis? 13. Ada kasus-kasus yang memang panitia tidak bisa baca karena perkembangannya terutama sekarang perkembangannya teknis, kayak remix, tolong dari asosiasi yang langsung memutuskan saja, memberi saran dan catatan khusus. Untuk pemilihan film bukan hanya dipilih yang bagus secara teknis tapi keutuhan film itu sendiri. Aspek teknis harus dijaga oleh standar profesi masing-masing. 14. Mengingat film di era sekarang ini ada yang klaim sebagai sebuah film yang tayang khusus di OTT, bagaimana panduan dari asosiasi tentang standar dasar untuk bisa masuk dalam kategori film panjang atau tidak. 15. PILAR: Pilar mengusulkan setiap asosiasi mengeluarkan standarisasi kategorinya sendiri. 16. Upaya dari sistem penjurian yang mengembangkan asosiasi ini, semua kriteria yang bisa menjadi panduan dirasa penting dan berguna bagi juri, termasuk juri akhir. Kriteria ini tidak mengikat tapi jadi panduan pada proses penjurian itu. 17. PAFINDO: Bagi film yang tayang di OTT dipisah sebagai film panjang, karena menurut Pafindo penayangannya sendiri sudah berbeda dan secara teknisnya juga sesuai kriteria yang mumpuni. 18. Dengan adanya teknologi baru, memang tidak lagi bisa dipisah film yang tayang di layar OTT dan di layar bioskop. Tapi prasyarat itu harus diberikan dan ditentukan film panjang tersebut masuk prasyarat teknis dan non teknisnya. 19. ACI: Bagaimana dengan film-film yang belum ada kesempatan tayang di bioskop atau OTT, apakah diberikan ruang untuk film-film untuk masuk dalam penjurian FFI? 20. Ada pemutaran khusus sebagai salah satu prasyarat seperti tahun lalu. Bila film tersebut belum tayang di bioskop atau OTT diharapkan film tersebut didaftarkan ke FFI agar panitia juga tahu tentang film tersebut.


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 21. ICS: Mengenai buku panduan yang bisa dikeluarkan oleh asosiasi, ICS ingin membuat panduan buku putih bagi FFI, hanya ada keterbatasan & butuh akademisi lain untuk diskusi dan menyusunnya. Mungkin kan FFI memfasilitasi hal tersebut? 22. Hal ini bisa menjadi program jangka panjang diknas dengan asosiasi. Untuk penjurian hanya mengharapkan panduan jadi berupa pointer-pointer saja. Adapun cacatan lain untuk asosiasi untuk jangka pendek atau panjangnya akan menjadi output kedua dari FFI, tantangan asosiasi dan bagaimana dukungannya dengan diknas. Ini bukan jadi tanggung jawab seluruhnya dari panitia dan juri FFI tapi festival menjadi trigger untuk mengembangkan apa yang sudah ada. Jadi buku putih harus jadi. 23. INAFEd: Kita perlu segera membuat regulasi untuk OTT dan untuk film OTT dan perlu dijelaskan metode menontonnya apakah akan streaming atau diberikan link khusus. Sebaiknya ini segera diputuskan. Masukan untuk memberi apresiasi untuk vokasi sangat baik dilakukan karena aktif memproduksi. 24. Perlu diadakan komunikasi dan informasi proaktif tentang FFI 2021, agar PH mendaftar dan asosiasi terinformasi dengan baik untuk dapat mengirimkan rekomendasi film ke panitia FFI. 25. APFI: Bila deadline di Agustus, tolong bantu pikirkan variasi film yang masuk daftar. Keliatannya stok film PH di paruh tahun kedua lebih variatif. Mendukung juri menonton di bioskop. 26. Harusnya dengan keikutsertaan film yang akhirnya tayang di OTT, setelah menunda untuk tayang di bioskop, akan membantu menghadirkan variasi genre cukup variatif. 27. Kalau nanti variasi itu tidak berjalan pada aspek variasi atau kualitasnya, justru pernyataan FFI sangat dipentingkan bahwa ada fakta-fakta yang ada. 28. IFDC: Pengalaman tahun lalu kurang menyenangkan karena juri IFDC tahun lalu diharuskan menilai semua elemen. 29. Bukan saatnya lagi satu asosiasi untuk menilai semua dan asosiasi lain yang hanya menilai sesuai profesinya. 30. BPI: Asosiasi tolong lebih aktif bila ada yang harus dibahas. Mari diadakan FGD bekerja sama dengan diknas.


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 31. RAI: Saya respect dengan sistem tahun ini. Apakah asosiasi akan difasilitasi untuk penilaian? Sejauh mana usaha yang dilakukan untuk vokasi, keterlibatan publik melalui media baru dan cara mewujudkannya tujuannya. 32. Festival ini dikembalikan pada dasar yang sudah ada tapi belum matang. Memperkokoh dasar-dasar pokok. Asosiasi terlibat dalam sistem penjurian dan membuat data ke depan. 33. Melalui voting aplikasi website, atau instagram. Bagaimana cara mengajak partisipasi public yakni dengan cara teman-teman aktor/aktris ikut mempromosikan melalui video pendek personal tentang adanya kategori ini. 34. PARFI 56: Baiknya diadakan seminar tentang filosofi bangsa kita. Rekap Pelaksanaan Rapat Rapat pada tanggal 27 Mei 2021 dimulai pada pukul 09.00 WIB. Agenda rapat ini adalah Sosialisasi Sistem Penjurian. Peserta rapat yang hadir sebanyak 42 orang, yang terdiri dari perwakilan atau ketua dari asosiasi APFI, RAI, APROFI, PILAR, ADN, AINAKI, PARFI, PARFI 56, ICS, PAFINDO, ACI, INAFEd, IMPAct, IFDC, KFT, PAFINDO, PARSI, Ketua Bidang Sekretariat FFI 2021, Ketua Bidang Pendanaan dan Pengembangan Usaha FFI 2021, Tim Sekretariat FFI 2021, Tim Pokja Kemendikbud, Ketua Bidang Penjurian FFI 2021, Ketua Umum FFI 2021, dan Direktur Film Musik dan Media Baru. Rapat dimulai dengan penjelasan oleh Ketua Rapat lalu dilanjutkan dengan diskusi bersama peserta. Rapat berlangsung selama 120 menit dan berakhir pada pukul 11.00 WIB. Kegiatan selama rapat berlangsung direkam oleh Tim Sekretariat untuk dokumentasi.


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 Lampiran 1. Surat Undangan Kegiatan via Email


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 Lampiran 2. Foto-Foto Rapat


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190 Lampiran 3. Daftar Hadir


SEKRETARIAT FESTIVAL FILM INDONESIA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Gedung E Lantai VIII Jl. Jend. Sudirman, RT.1/RW.3, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190


Click to View FlipBook Version