Pengurus Komisi Pendidikan
Konferensi Waligereja Indonesia
Mengucapkan
Selamat hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022
Kepada
Para Uskup, Romo, Suster, Bruder, Frater, Bapak/Ibu, Kaum
Muda, Remaja dan Anak-anak.
Semoga Sukacita Natal Menyertai Hidup dan Karya Kita
Mgr. Edwaldus Martinus Sedu
RP. TB. Gandhi Hartono, SJ
RD. Aloysius Angus
RD. Paulus Bambang Widiatmoko
R.P. Amandus Ambot, OFM.Cap
RD. Fidelis Dua
RD. Agustinus Arbol
RD. Benediktus Rahawarin
RP. DR. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ
Sr. Yasinta Ariati, CB
RP. Dr. Vinsensius Darmin Mbula, OFM
Dr. Clara R.P Ajisuksmo, M. Sc
Antonius Agus Sulistyono, S.I.P.,S.Pd
Martinus Ekonugroho, MPd
Kristoforus Gustian, S.S., S.Pd
Celtos Djabun, S.S
Suara Redaksi
Para pembaca setia EDUCARE an untuk membangun langkah yang
yang budiman, kini EDUCARE kem- solutif.
bali hadir di hadapan Anda dengan Pandemi Covid 19 yang melan-
ragam gagasan dan inspirasi pen- da hampir semua sektor termasuk
didikan yang disampaikan secara dunia pendidikan mengajak kita para
lugas, tajam dan menarik. Penulis/ pelaku pendidikan untuk bergerak
kontributor EDUCARE edisi ini ber- cepat menemukan peluang, berben-
asal dari berbagai latar belakang, se- ah, bertransformasi dan berinovasi.
hingga pokok-pokok pemikiran yang Dengan demikian pendidikan kita,
disajikan pun begitu kaya dan san- khususnya Lembaga Pendidikan
gat kontekstual dengan situasi dunia Katolik (LPK) akan tetap mampu
pendidikan saat ini. bertahan, tumbuh-berkembang dan
Dalama Sajian Utama, Sekretar- tidak terlindas zaman yang terus be-
is Eksekutif Komisi Pendidikan KWI, rubah. Oleh karena itu, spirit adaptif
RP. TB. Gandhi Hartono, SJ menyam- mesti menjadi bagian dari perjalanan
paikan informasi gerak Komdik KWI kita dalam dunia pendidikan.
ke depan serta menampilkan situasi Selamat membaca!!! Mari kita
pendidikan di Indonesia melalui se- bergerak bersama mewujudkan pen-
jumlah data. Dengan membaca dan didikan yang lebih baik, kontekstual
memahami situasi Pendidikan saat dan menjawab kebutuhan anak-
ini, Rm. Gandhi, SJ mengajak para anak generasi masa depan bangsa.
pelaku pendidikan untuk menumbuh- Bergerak – Berbenah – Ber-
kan semangat gerak yang kreatif dan buah.
terbarukan serta kedalaman mera-
sa, ketajaman berpikir dan keberani- Salam Redaksi
DITERBITKAN OLEH Komisi Pendidikan Konferensi Waligereja Indonesia (Komdik
KWI) • Pelindung Mgr. Ewaldus Martinus Sedu • Perintis Mgr. Michael Cosmas An-
gkur, OFM, Heribertus Sumarjo, FIC • Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab R.P.
TB. Gandhi Hartono, SJ • Redaktur Pelaksana Celtos Djabun, S.S. Dewan Redaksi
R.D. Aloysius Angus, R.P. Amandus Ambot, OFM.Cap, R.D. Fidelis Dua, R.D. Agustinus
Arbol, RD. Paulus Bambang Widiatmoko, R.D. Benediktus Rahwarin, R.P. Dr. Ir P. Wiry-
ono Priyotamtama, SJ, R.P. Dr. V. Darmin Mbula, OFM, Sr. Yasinta Ariati, CB, Dr. Clara
R.P Ajisuksmo, M. Sc, Antonius Agus Sulistyono, S.I.P.,S.Pd, Martinus Ekonugroho, MPd,
Kristoforus Gustian, S.S, S.Pd, • Desain Grafis Albertus Agung Pambudi Aji •
Keuangan Celtos Djabun, S.S. • Alamat Redaksi & Distribusi Jl. Teuku Cik Ditiro
No.39 Menteng, Jakarta Pusat - 10310, Telp. (021) 31937558 Fax. • E-Mail: komdik@kawali.
org [email protected] REKENING: BCA. Capem Sabang Jakarta No. 028-3-84358-8
An. Konferensi Waligereja Indonesia Berita: untuk EDUCARE+No Pelanggan
1
Daftar Isi
Sajian Utama
Gerak Komdik KWI:Berkreasi Mewujudkan majinasi 3
Sekolah dan Universitas Katolik Seperti Apa? 11
20
Suara Guru
Tantangan dan Peluang Pendidikan
Menyikapi Banjir Webinar Guru di Masa Pandemi 26
Belajar Dari Covid 19: Sebuah Transformasi Pendidikan 30
Tokoh Inspiratif 40
Dr. Sri Prihartini Yulia:
Menjadi Garam dan Terang dalam Dunia Pendidikan
Dinamika Pedagogi
Penerapan Cura Personalis dalam Lingkungan Pendidikan 49
Guru: Sang Pembuat Mujizat 56
Pengalamanku Sebagai Guru Inspiratif 63
Jadilah Agen Perubahan yang Konstruktif dan Formatif 71
Guru Penggerak Agen Transformasi Pendidikan 75
TOT Guru Inspiratif 81
Siswa Inspiratif Anak Pembaharu Pancasila (SIAPP) 83
2
Sajian Utama
GERAK KOMDIK KWI:
BERKREASI MEWUJUDKAN
IMAJINASI
“Jangan berputus asa
dengan tantangan pendidikan
saat ini! Mendidik bukanlah
sebuah pekerjaan, melainkan
suatu sikap, cara berada ma-
nusia. Agar dapat mendidik,
setiap pribadi harus keluar
dari dirinya sendiri untuk men-
ciptakan kondisi yang ramah
bagi orang-orang muda. Ber-
ilah mereka hati yang aman,
harapan yang kokoh untuk
RP. TB. Gandhi Hartono, SJ perjalanan mereka. Ajarlah
mereka melihat keindahan,
Sekretaris Eksekutif Komisi Pendidikan
Konferensi Waligereja Indonesia
Konteks Pendidikan dan kebaikan ciptaan dan ma-
Dalam pesannya diha- nusia. Dan terutama berilah
dapan para Pendidik hati Anda sebagai bentuk ke-
dan Lembaga Pendi- saksian nyata atas apa yang
dikan Katolik (LPK) di Ital- Anda sampaikan”.
ia dan Albania (2013), Bapa
Suci Fransiskus menegaskan
bahwa,
3
Sajian Utama
Paus Fransiskus menyapa umat di Albania.
https://www.suara.com/news/2014/09/19/143315/terima-ancaman-dari-isis-paus-
tetap-berkunjung-ke-albania
Pesan yang jelas dan te- dan identitas Lembaga Pen-
gas dari Bapa Suci untuk para didikan Katolik (LPK) sebagai
pendidik. Setiap pribadi pendi- sarana kesaksian kehadiran
dik perlu menyampaikan nilai- Gereja. Gereja perlu terus
nilai kehidupan, pengetahuan hadir mengembangkan orang
bukan hanya dengan kata-ka- muda untuk tumbuh berkem-
ta saja tetapi lebih pada tinda- bang secara utuh. Maka per-
kaan nyata. Tindakan inilah an pendidikan di jaman ini
keteladanan dan keteladanan pertama-tama adalah meng-
itu yang menentukan kualitas hadirkan wajah Gereja yang
kesaksian pendidikan. Dalam menumbuhkan harapan dan
Pleno Kongregasi Pendidikan keselamatan.
di Vatikan (2017), Bapa Suci Pandemi masih menan-
mengingatkan kembali peran capkan luka yang dalam dan
4
Sajian Utama
menyingkapkan kerapuhan lain yang perlu dibenahi?
kita. Dunia pendidikan mer- Komisi Pendidikan Kon-
upakan salah satu yang ter- ferensi Waligereja Indone-
kena dampak dari kondisi sia (Komdik KWI) dalam
pandemi ini. Apakah seko- pertemuan pengurus baru
lah kita hanya mau merata- periode 2021 – 2024 pada
pi dan menyerah kalah atau bulan Agustus 2021 mere-
memandangnya sebagai pi- fleksikan bahwa pandemi
jakan untuk bergerak, ber- menjadi peluang besar bagi
benah agar berbuah? Meng- para pelaku pendidikan untuk
hadapi gerak perubahan ini berbenah, bertransformasi
para pelaku pendidikan diun- dan berinovasi dalam bidang
dang oleh realitas jaman un- pendidikan. Pandemi selain
tuk menumbuhkan semangat memunculkan beban yang
gerak yang kreatif dan ter- tidak mudah bagi pembela-
barukan. Gerak perubahan jaran, namun juga memberi-
kini kedepan membutuhkan kan stimulus perubahan bagi
kedalaman merasa, ketaja- Lembaga Pendidikan Katolik
man berpikir dan keberanian (LPK).
untuk membangun langkah Berbagai macam tantan-
yang solutif. gan perlu dicari jawaban yang
Pandemi, membuka ru- sesuai dengan kondisi pendi-
ang kreativitas pembelaja- dikan ini. Fakta masih ban-
ran dari ruang manual men- yak sekali sekolah terkendala
jadi ruang virtual. Bahkan fasilitas dalam pelaksanaan
penguasaan kemampuan pembelajaranonline.
teknologi dianggap satu-sa- Selain sekolah, para mu-
tunya keberhasilan dalam rid juga tenaga pendidik dan
proses pembelajaran saat ini. orang tua murid kesulitan baik
Apakah memang demikian dalam menyediakan perang-
atau ada ruang kebebasan kat belajar seperti ponsel dan
5
Sajian Utama
laptop maupun pulsa untuk masa pendemi kini menjadi
koneksi internet. semakin melebar. Beberapa
Sistem pembelajaran on- masukan data Komdik yang
line ini secara tidak langsung perlu dicari jawaban atas situ-
membuat kesenjangan dan asi yang terjadi adalah :
ketertinggalan pendidikan di
Peta Peserta didik dan kondisi Pendidik di LPK
6
Sajian Utama
Refleksi : Tantangan dan
Peluang ing berkolerasi dan menjadi
Dari data-data di atas tanda kedaruratan yang per-
LPK sedang dihadapkan tan- lu terus dijawab dan disikapi
tangan perubahan yang ti- secara serius dalam memaju-
dak mudah. Pengembangan kan Pendidikan Katolik di In-
yang perlu terus dicari adalah donesia.
menjawab pertanyaan men- Pandemi yang terjadi
gapa 68% peserta didik Ka- menjadi stimulus dan akseler-
tolik tidak sekolah di sekolah asi LPK untuk berbenah, beru-
Katolik (LPK)? Bagaimana bah agar berbuah. Perubahan
meningkatkan Tatakelola se- cara memandang dan men-
kolah agar mampu mening- gelola mendesak dilakukan
katkan keterampilan dan oleh para LPK dengan fokus
kesejahteraan para pendidik. penguatan dan peningkatan
Dan bagaimana LPK mem- kualitas SDM, Tatakelola dan
punyai kekhasan pendidikan design pembelajaran. Kondisi
yang mengedepankan karak- Pendidikan di Indonesia san-
ter jatidiri manusia Indone- gat kompleks karena kondisi
sia. Ketiga data di atas sal- kepulauan dengan karakter
7
Sajian Utama
yang berbeda. Pandemi se- lam kondisi pandemi ini gerak
makin menegasi perbedaan Komisi Pendidikan sebenarn-
dan kesenjangan pendidikan ya menjadi peluang besar
dan LPK. Perlu kesadaran bagi para pelaku pendidikan
semua pihak khususnya para untuk berbenah, bertransfor-
pelaku pendidikan dalam me- masi dan berinovasi dalam
metakan kondisi sekolah dan bidang pendidikan.
melakukan perubahan dalam Bapa Suci Fransiskus
meningkatkan gerak pengem- mengundang kita bersama
bangan LPK kini dan ke de-
pan dengan semangat yang Pandemi yang
terus diperbaharui. terjadi menjadi
Arah dan Program stimulus dan
Komdik KWI akselerasi LPK untuk
Menghadapi gerak pe- berbenah, berubah
rubahan, para pelaku pendi- agar berbuah.
dikan diundang oleh realitas Perubahan cara
jaman untuk menumbuhkan
semangat yang kreatif dan memandang dan
terbarukan. Gerak perubahan
kini ke depan dibutuhkan cara mengelola mendesak
berpikir yang antisipatif dan dilakukan oleh para
solutif. Pembelajaran dar- LPK dengan fokus
ing mengubah ruang manual
menjadi ruang virtual dengan penguatan dan
kelemahan dan kekuatannya. peningkatan kualitas
Bahkan kemampuan teknolo- SDM, Tatakelola dan
gi dianggap satu-satunya
keberhasilan dalam proses design
pembelajaran saat ini. Da- pembelajaran.
8
Sajian Utama
untuk mengembangkan kes- gerak Komisi Pendidikan kini
adaran identitas sekolah Ka- ke depan memprioritaskan
tolik dengan cara mengko- pada Pengembangan SDM,
munikasikan dirinya dengan Tatakelola dan Design Seko-
lebih baik, benar dan kontek- lah Unggul Kebangsaan den-
stual dalam pengajaran. Dari gan program berikut :
situasi dan kondisi ini maka
Dinamika Proses Gereja perlu terus had-
Pendalaman Kader ir mengembangkan pelajar,
guru dan para pelaku pendi-
Rapat Virtual Pengurus Komdik KWI, 26 dikan untuk tumbuh berkem-
Agustus 2021. Educare-Celtos Djabun. bang secara utuh. Proses
gerak akan disesuaikan den-
gan gerak kebutuhan kon-
teks perubahan jaman.Selain
perkembangan teknologi ger-
ak kedalaman SDM, Tatakelo-
la dan Design Pedagogi men-
9
Sajian Utama
jadi pilihan yang melekat lokal dan Identitas iman Ge-
dalam design Pendidikan kini reja.
dan ke depan. Maka peran Gereja
Komdik KWI pertama-tama perlu terus hadir
adalah menghadirkan wajah
Gereja yang menumbuhkan mengembang-
harapan akan masa depan.
Komdik KWI akan melan- kan pelajar,
jutkan kehadirannya se-
bagai media pewartaan kabar guru dan para
gembira yang unggul (kedala- pelaku
man dan ketajaman) dan ber-
pihak pada yang lemah (Nota pendidikan
Pastoral 2008). Untuk mewu- untuk tumbuh
judkan gerak program ber- berkembang
sama, Komdik berperan se-
bagai Animator (pelayanan) secara utuh.
pendidikan. Kehadiran Kom- Proses ger-
dik akan semakin dirasakan
lewat kerjasama yang siner- ak akan dise-
gis dan berkelanjutan (pem- suaikan dengan
bentukan kader Pendidikan)
di tingkat LPK, MPK, Komdik gerak
Keuskupan maupun Mitra.
Semoga dengan keberani- kebutuhan
an kita untuk berkomitmen konteks
membangun strategi akan
mewujudkan mimpi dan ima- perubahan
jinasi hadirnya sekolah-seko- jaman.
lah model unggulan berbasis
karakter Pancasila, kearifan
10
Sajian Utama
SEKOLAH DAN UNIVERSITAS KATOLIK
SEPERTI APA?
(Ajakan dan harapan Bapa Suci Fransiskus – Instrumentum Laboris.2014)
Paus Fransiskus bersama anak-anak.
https://komkat-kwi.org/2015/04/13/paus-fransiskus-anak-anak-datang-ke-dun-
ia-tak-pernah-merupakan-kesalahan/
11
Sajian Utama
Dalam terang ajaran Ge- bang melalui integrasi antara
reja dan dengan mempertim- penelitian, pemikiran serta
bangkan kebutuhan dan tan- pengalaman hidup.
tangan masyarakat zaman
sekarang, seperti apa seha- 1. Membangun
rusnya sekolah-sekolah dan Konteks Pendidikan
universitas-universitas Kato- Sekolah-sekolah dan uni-
lik? Sekolah-sekolah dan uni- versitas-universitas Katolik
versitas-universitas adalah mendidik manusia, pertama
tempat di mana orang belajar dan terutama, melalui konteks
untuk menghayati kehidupan hidup, yakni iklim belajar-men-
mereka, mencapai pertum- gajar yang dibentuk para
buhan budaya, menerima siswa dan para guru. Iklim ini
pelatihan kejuruan dan terli- menyebar tak hanya melalui
bat dalam mengejar kebaikan nilai-nilai yang diungkapkan
bersama. Sekolah dan uni- di universitas-universitas,
versitas menyediakan kes- melainkan juga melalui nilai-
empatan dan peluang untuk nilai yang dihayati, melalui
memahami saat ini dan mem- kualitas hubungan antarprib-
bayangkan masa depan mas- adi antarapara dosen dengan
yarakat dan umat manusia. mahasiswa dan di antara para
Akar pendidikan Kato- mahasiswa satu sama lain,
lik adalah warisan spiritual melalui perhatian para profe-
Kristiani, yang terus-menerus sor yang melayani kebutuhan
berdialog dengan warisan mahasiswa dan komunitas
budaya dan pencapaian ilmu setempat, melalui saksi hid-
pengetahuan; sekolah-seko- up nyata (INSTRUMENTUM
lah dan universitas-universi- LABORIS 2014 - Seri Doku-
tas Katolik merupakan komu- men Gerejawi No. 97) yang
nitas-komunitas pendidikan di diberikan oleh para guru dan
mana pembelajaran berkem- seluruh staf lembaga-lemba-
12
Sajian Utama
ga pendidikan. Meskipun kon- memiliki batasnya, tetapi juga
teks kebudayaan dan faktor dengan suatu keterbukaan
yang mempengaruhi pendi- pikiran dan hati yang besar;
dikan beragam, ada sejumlah - penghargaan akan ide-ide,
keunggulan kualitas yang ha- keterbukaan terhadap dia-
rus dijamin oleh sekolah-se- log, kemampuan berinteraksi
kolah dan universitas-univer- dan bekerja bersama dalam
sitas Katolik: - hormat akan semangat kebebasan dan
martabat dan keunikan priba- kepedulian.
di (oleh karena itu penolakan
pendidikan dan pengajaran 2. Memperkenalkan
massal yang membuat manu- Penelitian kepada
sia mudah dimanipulasi dan para Peserta Didik
direduksi menjadi sebuah no- Sekolah dan universitas
mor); - sejumlah besar kes- merupakan tempat di mana
empatan ditawarkan kepada para siswa diperkenalkan
pada pengetahuan dan pene-
orang muda untuk menum- litian ilmiah. Salah satu tang-
buhkan dan mengembang- gung jawab utama guru ada-
kan kemampuan serta talen- lah untuk membantu generasi
ta mereka; - fokus seimbang muda menjadi tertarik pada
dalam aspek-aspek kognitif, pengetahuan dan memahami
afektif, sosial, profesional, etis pencapaian dan penerapann-
dan spiritual; - dorongan bagi ya. Keterlibatan dalam peng-
setiap siswa untuk mengem- etahuan dan penelitian tidak
bangkan talenta mereka, da- dapat dipisahkan dari citara-
lam sebuah iklim kerja sama sa etika dan transendensi; tak
dan solidaritas; - kemajuan ada ilmu pengetahuan nya-
penelitian sebagai komit- ta dapat mengabaikan kon-
men yang tepat menuju ke- sekuensi etis dan tak ada ilmu
benaran, dengan menyadari pengetahuan nyata menjauh-
bahwa pengetahuan manusia kan kita dari transendensi. Ilmu
pengetahuan dan etika, ilmu
13
Sajian Utama
(INSTRUMENTUM LABORIS kedar menerima informasi,
2014 - Seri Dokumen Gereja- serta mendorong kerja sama
wi No. 97) pengetahuan dan tim. Meskipun demikian, nilai
transendensi tidaklah saling isi pembelajaran tidak boleh
meniadakan satu sama lain, dianggap remeh. Jika cara
melainkan berjalan bersama para siswa belajar relevan,
demi pemahaman yang leb- hal yang sama juga diterap-
ih besar dan lebih baik akan kan pada apa yang mereka
manusia dan dunia.
pelajari: para guru harus tahu
3. Pengajaran Sebagai bagaimana memilih unsur-un-
Sarana Pendidikan sur penting dari warisan bu-
daya yang telah terakumu-
Saat ini “cara” bagaima- lasi dari waktu ke waktu dan
na siswa belajar tampaknya bagaimana menyajikan itu
lebih penting daripada “apa” kepada para siswa. Pendeka-
yang mereka pelajari, seperti tan ini juga diterapkan kepa-
halnya cara mengajar tampa- da studi masalah-masalah
knya lebih penting daripada besar yang sedang dihada-
isinya. Pengajaran yang han- pi atau telah dihadapi umat
ya memberikan pembelajaran manusia di masa lalu. Se-
repetitif, tanpa mendorong baliknya, akan berisiko jika
peran serta aktif para siswa memberikan semacam pen-
atau memicu rasa ingin tahu gajaran yang hanya berfokus
mereka, tidak cukup menant- pada apa yang tampaknya
ang untuk menumbuhkan mo- bermanfaat saat ini, kare-
tivasi. Pembelajaran melalui na dituntut oleh permintaan
riset dan pemecahan mas- ekonomis atau sosial yang ti-
alah mengembangkan ke- dak pasti, dengan melupakan
mampuan kognitif dan men- apa yang sangat diperlukan
tal yang lebih signifikan, di oleh pribadi manusia. Men-
mana para siswa melakukan gajar dan belajar adalah dua
lebih banyak hal daripada se-
14
Sajian Utama
istilah yang berhubungan, ti- versitas-universitas beke-
dak hanya mencakup subjek ja untuk memberikan para
yang dipelajari dan pemikiran siswa pelatihan yang akan
yang dipelajari, melainkan memampukan mereka me-
juga orang-orang: hubungan masuki pasar kerja dan ke-
ini tidak hanya berdasar se- hidupan sosial dengan ket-
cara eksklusif pada hubun- erampilan-keterampilan yang
gan teknis dan profesional, memadai. Meskipun sangat
tetapi harus diperkaya ser- diperlukan, ini tidaklah cuk-
ta ditumbuhkan oleh saling up: sekolah-sekolah dan uni-
penghargaan, kepercayaan, versitas-universitas yang baik
penghormatan dan persa- juga diukur dari kemampuan
habatan. Ketika pembelaja- mereka meningkatkan suatu
ran berlangsung dalam kon- pembelajaran yang lebih ter-
teks di mana subjek yang fokus pada pada pengem-
terlibat merasakan sense of bangan keterampilan-keter-
belonging (rasa memiliki), ampilan umum dan tingkat
ini akan menciptakan situasi yang lebih tinggi melalui pen-
cukup berbeda dibandingkan didikan. Pembelajaran bukan
pembelajaran (INSTRUMEN- hanya penyesuaian isi, me-
TUM LABORIS 2014 - Seri lainkan merupakan sebuah
Dokumen Gerejawi No. 97) kesempatan untuk pendi-
yang terjadi dalam iklim indi- dikan diri sendiri, komitmen
vidualisme, antagonisme dan terhadap perbaikan diri dan
saling tidak memperhatikan kebaikan bersama. Pembe-
satu sama lain. lajaran memungkinkan para
pelajar untuk mengembang-
4. Pentingnya para kan kreativitas mereka, beru-
Pembelajar saha untuk terus belajar dan
Sekolah-sekolah dan menjadi lebih terbuka kepa-
bahkan lebih-lebih lagi uni- da orang lain. Pembelajaran
15
Sajian Utama
dapat juga memberikan kes- Oleh karena itu, disarankan
empatan untuk membuka hati bagi para guru untuk mem-
dan budi para siswa terhadap berikan kesempatan kepada
misteri dan keajaiban dunia para siswa untuk menyadari
dan alam semesta, terhadap dampak sosial apa yang se-
kesadaran diri dan pengena- dang mereka pelajari, den-
lan diri, terhadap tanggung gan demikian mereka akan
jawab terhadap ciptaan, ter- menemukan (INSTRUMEN-
hadap kemahabesaran Pen- TUM LABORIS 2014 - Seri
cipta. Secara khusus, sekolah Dokumen Gerejawi No. 97)
tidak akan menjadi lingkun- hubungan antara sekolah dan
gan belajar sepenuhnya jika kehidupan, serta berkemban-
apa yang dipelajari para mu- gnya rasa tanggung jawab
rid tidak menjadi kesempatan dan kewarganegaraan yang
untuk melayani komunitas se- aktif.
tempat. Saat ini banyak siswa 5. Kebinekaan Para
masih menganggap belajar Siswa
sebagai kewajiban atau pak-
saan: barangkali hal ini ter- Para guru dipanggil un-
jadi karena ketidakmampuan tuk menghadapi tantangan
sekolah membuat para siswa besar pendidikan, yakni pen-
memiliki semangat yang genalan, penghargaan dan
sungguh diperlukan bagi pe- peningkatan kebinekaan.
nelitian, selain pengetahuan. Keragaman psikologis, so-
Di samping itu, ketika para sial, kultural serta religius ti-
siswa memiliki kesempatan dak dapat ditolak, melainkan
untuk mengalami betapa pent- dipandang sebagai peluang
ingnya apa yang mereka pe- dan anugerah. Dengan cara
lajari bagi kehidupan mereka yang sama, keragaman yang
dan masyarakat mereka, mo- berkaitan dengan cacat atau
tivasi mereka pasti berubah. kerapuhan, yang mempen-
garuhi kemampuan kognitif
16
Sajian Utama
atau kemandirian fisik, se- 6. Pluralisme Lembaga
harusnya selalu diakui dan Pendidikan
diterima, untuk mencegahn- Sekolah-sekolah dan
ya menjadi ketidaksetaraan universitas-univesitas Kato-
yang memojokkan. Tidaklah lik memenuhi tugas mereka,
mudah bagi sekolah-seko- yakni misi dan pelayanan,
lah dan universitas-universi- dalam konteks budaya dan
tas untuk menjadi “inklusif”, sosial yang sangat berbe-
terbuka pada keberagaman da. Karya mereka kadang-
dan mampu sungguh-sung- kadang diakui dan dihargai
guh membantu mereka yang dan, pada saat lain, dihadang
sedang mengalami kesuli- oleh kesulitan ekonomi yang
tan. Para guru harus terbu- serius serta permusuhan,
ka dan secara profesional yang kadang-kadang bahkan
berpengetahuan luas ketika dapat berubah menjadi ben-
mereka sedang memimpin tuk-bentuk kekerasan. Cara
kelas di mana keberagaman kehadiran mereka di berbagai
diakui, diterima serta dihar- negara dan wilayah dunia di-
gai sebagai aset pendidikan alami sangat bervariasi, tetapi
yang bermanfaat bagi setiap alasan mendasar bagi karya
orang. Mereka yang mene- pendidikan mereka tidak be-
mukan dirinya dalam kesu- rubah. Komunitas sekolah
litan lebih besar, yang lebih yang diilhami oleh nilai-nilai
miskin, yang lebih rentan dan iman Katolik mengubah visi
membutuhkan, seharusnya
tidak dipandang sebagai be- pribadi mereka –yang mer-
ban atau hambatan, melaink- upakan (INSTRUMENTUM
an sebagai siswa-siswa yang LABORIS 2014 - Seri Do-
paling penting, yang seharus- kumen Gerejawi No. 97) ciri
nya menjadi pusat perhatian khas tradisi humanistik Kris-
dan keprihatinan sekolah. tiani– menjadi organisasi dan
silabus, bukan untuk menen-
17
Sajian Utama
tang budaya dan iman agama 7. Pelatihan Guru
lain, melainkan untuk terlibat Pentingnya tugas pen-
dalam dialog dengan mereka. didikan sekolah-sekolah dan
Sungguh penting bagi lemba- universitas-universitas men-
ga pendidikan Katolik untuk jelaskan betapa pentingnya
mampu berinteraksi dengan
lembaga-lembaga non-Kato- pelatihan bagi para guru, para
lik di negara-negara di mana pengelola serta seluruh staf
mereka berada, dengan sikap yang memiliki tanggung jawab
mendengarkan untuk terli- pendidikan. Kompetensi pro-
bat dalam dialog konstruk- fesional merupakan prasyarat
tif, demi kebaikan bersama. penting bagi keterbukaan un-
Saat ini lembaga-lembaga ini tuk memperlancar potensi
ditemukan di seluruh dunia pendidikannya. Banyak hal
dan mayoritas siswa mere-
ka berasal dari berbagai latar dituntut pada para guru dan
belakang agama, negara dan para pengelola: mereka harus
budaya. Namun, iman keper- memiliki kemampuan untuk
cayaan para siswa seharus- menciptakan, menemukan
nya tidak dipandang sebagai serta mengelola lingkungan
penghalang, melainkan se- pembelajaran yang menye-
diakan banyak peluang; mer-
bagai syarat terciptanya di- eka harus mampu menghar-
alog antarbudaya, dengan gai keberagaman kepandaian
membantu setiap siswa ber- para siswa dan membimbing
tumbuh dalam kemanusiaan, mereka menemukan pem-
tanggung jawab sebagai war- belajaran yang berarti dan
ga negara dan pembelajaran mendalam; mereka harus
mereka. mampu mendampingi para
18
Sajian Utama
siswa mereka menuju tujuan Para guru dipanggil
yang mulia dan menantang, untuk
menghargai harapan-hara-
pan tinggi bagi mereka, mel- menghadapi
ibatkan dan menghubung- tantangan besar
kan siswa satu dengan yang pendidikan, yakni
lain dan dengan dunia. Para
guru harus dapat mengejar pengenalan,
tujuan yang berbeda secara penghargaan dan
serentak dan menghadapi
masalah yang membutuhkan peningkatan
profesionalisme tingkat ting- kebinekaan.
gi dan persiapan mendalam. Keragaman
Untuk memenuhi harapan psikologis,
semacam itu, tugas-tugas ini
seharusnya tidak dibiarkan
menjadi tanggung jawab indi- sosial, kultural
vidu. Dukungan yang mema- serta religius tidak
dai perlu diberikan di tingkat
lembaga, (INSTRUMENTUM dapat ditolak,
LABORIS 2014 - Seri Doku- melainkan
men Gerejawi No. 97) den- dipandang sebagai
gan para pemimpin kompeten peluang dan
yang menunjukkan jalan, bu- anugerah.
kannya para birokrat.
19
SUARA Guru
TANTANGAN DAN PELUANG
PENDIDIKAN
atau mengakses berbagai in-
formasi yang disediakan oleh
perkembangan digitalisasi.
Selain itu, banjirnya in-
formasi di media sosial yang
terkadang belum tentu kebe-
narannya menjadi konsumsi
generasi muda saat ini, bah-
kan jaringan terorisme dan
radikalisme pun memanfat-
kan media sosial untuk mer-
usak karakter generasi muda
bangsa ini. Dari konteks ini,
generasi muda harus diber-
dayakan agar memiliki keter-
ampilan dalam memahami,
Antonius Agus Sulistyono, S.IP., S.Pd. mengolah dan menelaah in-
Seminari Menengah St. Petrus Canisius formasi sehingga mampu ber-
Mertoyudan tindak secara bijak dan positif
dari berbagai arus informasi
Perkembangan zaman, yang begitu pesat.
digitalisasi dan global-
isasi memberikan tanta- Tantangan semakin
ngan sekaligus peluang bagi kompleks seiring ce-
pendidikan di abad 21. Tanta-
ngan semakin kompleks sei- patnya laju informasi
ring cepatnya laju informasi
dan komunikasi lintas negara dan komunikasi lintas
yang menuntut manusia ha- negara yang menuntut
rus berpikir dengan cepat dan
efisien. Saat ini anak-anak manusia harus ber-
usia 3 tahun ke atas pun su- pikir dengan cepat dan
dah mahir mengoperasikan
gadgetnya, entah untuk game efisien.
20
SUARA Guru
Tantangan Pendidikan zona nyaman pendidikan, un-
tuk berani berpikir out of the
Inilah tantangan pendi- box dalam kerangka men-
dikan kontekstual saat ini,
pendidikan ditantang untuk ciptakan model dan metode
memampukan peserta didik pembelajaran kreatif yang
berkembang dalam literasi memampukan peserta didik
digital agar mampu menga-
nalisis dan mengolah informa- menjadi problem solver atas
si sehingga menjadi berman-
kompleksitas permasalahan
faat bagi bonum commune. hidup yang muncul.
Guru tidak lagi menje-
Pendidikan harus mampu jalkan berbagai materi pada
memberdayakan peserta di-
diknya agar kontekstual den- peserta didik bahkan teacher
gan perkembangan dan tan- centre learning, tetapi saat ini
tangan zaman sehingga tidak
memunculkan keprihatinan guru juga harus mampu mem-
baru bangsa ini. Bagaimana bangun pembelajaran yang
pendidikan memampukan pe- memampukan peserta didi-
serta didiknya berdaya dalam knya dalam mengolah rasa,
literasi baca tulis, literasi dig- mengolah hati, mengolah
ital, numerasi, literasi sains, pikir, dan mengolah kehen-
literasi finansial dan literasi dak dari pembelajaran yang
budaya ? Inilah pekerjaan ru- disuguhkan sehingga tercip-
mah yang harus menjadi per- ta generasi penerus bangsa
yang berkarakter positif bagi
bangsa ini.
hatian pendidikan Indonesia, Pembelajaran Kreatif
termasuk di dalamnya para -Inovatif
guru sebagai pendidik anak Dalam kerangka mem-
bangsa. bangun pembelajaran yang
Membangun guru se- kreatif, inovatif dan mam-
bagai tenaga pendidik yang pu memberdayakan peser-
kreatif, kritis dan mampu ta didiknya, maka empat hal
memberdayakan peserta didi- yang perlu diperhatikan para
knya dalam menyikapi zaman guru yaitu mendesign pem-
menjadi tantangan sekaligus belajaran berbasis backward
peluang untuk pendidikan. Ini design, paradigma pedagogi
adalah tantangan bagi para reflektif, HOTS (Higher Order
guru untuk berani keluar dari
21
SUARA Guru
Thinking Skills), dan yang ti- dipelajari sekaligus mampu
dak kalah pentingnya pembe- mengolah nilai-nilai karakter
lajaran harus berbasis pada 4 yang akan didapat dari se-
C’s (Creative, Critical Think- buah pembelajaran.
ing, Collaboration dan Com- Contohnya dalam pem-
munication). belajaran PPKN dengan
Pembelajaran berbasis materi kearifan lokal un-
backward design ini penting tuk membangun persatuan
agar dalam proses pembela- dan kesatuan bangsa dalam
jaran peserta didik memaha- menangkal ancaman bangsa.
mi dan mengetahui secara Guru harus menyampaikan
eksplisit tujuan pembelaja- tujuan pembelajaran secara
ran dan dapat menemukan jelas dan sistematis yaitu tu-
nilai-nilai keutamaan hidup juan mempelajari materi ke-
dari setiap proses pembela- arifan lokal adalah peserta
jaran yang diikuti. Dengan didik mampu menganalisis
menyampaikan tujuan pem- kearifan lokal di suatu daer-
belajaran tersebut maka pe- ah dan menemukan nilai-nilai
serta didik mempunyai arah keutamaan hidup yang ada di
dan kerangka berpikir yang dalamnya.
jelas dan tepat terhadap ma- Tujuan aplikatif-esensial
teri pembelajaran yang akan dari materi kearifan lokal ada-
Warga bergotong royong mengangkat dan memindahkan rumah.
https://www.youtube.com/watch?v=kvkqXWwWzOQ
22
SUARA Guru
lah dengan mengetahui, me- peserta didik memahami kon-
mahami dan memaknai se- teks situasi dan permasalah-
cara mendalam kearifan lokal an yang ada, mengolah pen-
di sebuah daerah maka pe- galaman hidup peserta didik
serta didik dapat menghargai, baik secara langsung mau-
menghormati dan menjun- pun tidak langsung, melatih
jung tinggi nilai kearifan lokal peserta didik untuk berefleksi
tersebut sebagai aset persat- dalam kerangka menemukan
uan dan kesatuan bangsa. nilai keutamaan yang Tuhan
Selain itu, guru juga harus ajarkan dari pengalaman dan
mampu mengajak peserta proses pembelajaran, men-
didiknya mengolah rasa dan golah kehendak dan aksi nya-
aspek kognitifnya untuk men- ta apa yang akan dilakukan,
emukan nilai keutamaan hid- kemudian mengevaluasi aksi
up, misalnya nilai keutamaan tersebut untuk perbaikan se-
yang dapat dipetik dari materi lanjutnya dan sebagai pen-
kearifan lokal adalah peser- galaman yang harus dire-
ta didik mampu menghargai fleksikan oleh peserta didik.
budaya lokal dan kearifann- Secara sederhana, PPR ini
ya, menghormati dan men- mengarah pada pemahaman
junjung tinggi kearifan lokal konteks, pengalaman, re-
daerahnya sendiri maupun fleksi, aksi dan evaluasi dari
daerah lain, sehingga terba- pembelajaran yang sedang
ngun semangat menjunjung ditelaah.
tinggi persatuan dan kesatu- Contoh implementa-
an bangsa. si PPR dalam pembelajaran
Di sisi lain, backward de- PPKN tentang kearifan lokal
sign harus diperkuat dengan dan ancaman bangsa, pe-
paradigma pedagogi reflektif serta didik diajak memahami
agar pembelajaran terhadap konteks zaman saat ini yaitu
suatu materi semakin menda- globalisasi, digitalisasi, se-
lam dan peserta didik terolah makin lunturnya kearifan lokal
aspek IQ, SQ dan EQ nya. bangsa Indonesia, setelah itu
Paradigma pedagogi reflektif guru menanyangkan sebuah
(PPR) adalah sebuah peda- video pendek kearifan lo-
gogi yang fokusnya adalah kal di Flores yaitu bergotong
bagaimana memampukan royong angkat rumah. Dari
23
SUARA Guru
pengalaman tidak langsung, 6. Bagaimana strategi men-
mengamati secara saksama gantisipasi agar kearifan lokal
tayangan video kemudian pe- masyarakat di daerah anda
serta didik diberi pertanyaan tetap terjaga ? (OLAH PIKIR)
stimulus untuk menemukan - CREATE
nilai-nilai keutamaan yang 7. Sebagai warga mas-
dapat ditemukan dari keari- yarakat dan warga gereja, tin-
fan lokal di Flores. Selanjut- dakan apa yang akan anda
nya, guru mengajak peserta lakukan untuk melestarikan
didik mengolah, mencerma- kearifan lokal sebagai aset
ti kearifan lokal di daerahn- bangsa di daerahnya mas-
ya masing-masing dengan ing-masing ? (OLAH KEHEN-
pertanyaan stimulus sebagai DAK) – AKSI
berikut : 8. Bagaimana evaluasi ter-
1. Apa kearifan lokal di hadap kegiatan atau aksi
daerahmu ? Bagaimana ke- yang telah dilakukan untuk
arifan lokal yang ada di daer- melestarikan kearifan lokal
ahmu sampai saat ini ? di daerah masing-masing ?
2. Bagaimana perasaanmu (EVALUASI)
dengan konteks kearifan lo- Dalam proses pembe-
kal yang ada di daerahmu ? lajaran, di atas, guru harus
(OLAH RASA) mampu mengantar peserta
3. Jika mulai bergeser atau didiknya sampai pada reflek-
luntur, apa yang menyebab- si dari sebuah pengalaman,
kan luntur kearifan lokal itu ? aksi dan evaluasi untuk men-
(OLAH PIKIR) emukan solusi terbaik dalam
4. Mengapa lunturnya ke- kerangka pelestarian kear-
arifan lokal bisa menjadi an- ifan lokal sebagai aset nilai
caman dari dalam negeri terh- keutamaan dan spirit bangsa
adap persatuan dan kesatuan melawan tantangan nilai-nilai
bangsa ? (OLAH PIKIR – MEN- superfisialitas yang ditawar-
GANALISIS) kan digitalisasi dan globalisa-
5. Apa nilai keutamaan si saat ini.
dari kearifan lokal yang ada Selain itu, guru harus
di daerah anda ? (OLAH RA- memampukan peserta didi-
SA-OLAH PIKIR) - REFLEK- knya untuk berpikir pada ta-
SI taran HOTS yaitu mampu
24
SUARA Guru
menganalisis, mengevaluasi kan wawancara dengan
dan membuat program / aksi narasumber, mengeksplor-
/ strategi untuk memberikan asi data sekunder dan me-
solusi terhadap permasalah- wawancarai orang tua serta
an yang terjadi dengan per- mendiskusikan kearifan lokal
tanyaan stimulus seperti yang bersama orang tua sehing-
telah dicontohkan sebelumn- ga tercipta kolaborasi antara
ya. anak dan orang tua sebagai
Backward design, PPR sarana pemberdayaan kelu-
dan pengembangan ke- arga dalam pendidikan.
mampuan HOTS sungguh Setelah wawancara dan
mengembangkan guru dan diskusi, maka peserta didik di-
peserta didik semakin ber- minta untuk mengolah, men-
daya dan terampil dalam men- ganalisis, mengevaluasi dan
yikapi berbagai tantangan membuat strategi berdasar-
dan permasalahan kontek- kan pertanyaan stimulus
stual saat ini. Untuk semakin yang diberikan guru. Langkah
memperkuat pembelajaran terakhir adalah peserta didik
sesuai dengan tuntutan abad diminta mengkomunikasikan
21, maka para guru juga ha- hasilnya kepada peserta didik
rus mengembangkan pem- yang lain sehingga memam-
belajaran berbasis 4 C’s yai- pukan peserta didik memiliki
tu creative, critical thinking, keterampilan kolaborasi, di-
communication dan collabo- skusi dan komunikasi yang
ration. Bagaimana mengim- baik dengan orang lain, seka-
plementasikan pembelajaran ligus mampu memperdalam
berbasis 4C’s ? Pertanyaan esensi pembelajaran untuk
stimulus di atas menjadi ba- memajukan pendidikan di In-
gian penting dalam proses donesia.
membangun pembelajaran
yang kreatif untuk memban-
gun creative dan critical think- Pendidikan harus mampu member-
ing peserta didik. dayakan peserta didiknya agar kon-
Dalam proses pembela- tekstual dengan perkembangan dan
jaran kearifan lokal dan an- tantangan zaman sehingga tidak me-
caman bangsa, guru meminta munculkan keprihatinan baru bangsa
peserta didik untuk melaku-
ini.
25
SUARA Guru
MENYIKAPI BANJIR WEBINAR
GURU DI MASA PANDEMI
Sejak merebaknya pandemi
covid-19, dunia maya dibanjiri
oleh berbagai even webinar dan
pelatihan. Tema-tema yang di-
tawarkan sangat menggiurkan.
Perubahan dinamika kehidupan
yang sangat signifikan men-
dorong masyarakat untuk mem-
buru pengetahuan baru supaya
dapat beradaptasi dengan peru-
bahan. Tak terkecuali, berbagai
webinar bagi profesi guru pun
bertaburan.
Dionisius Riandika
Guru Bahasa Indonesia SD, SMA Marsudirini,
dan Seminari Menengah Stella Maris Bogor
Menanggapi dengan oleh dinas pemerintah mau-
Bijak pun dari perseorangan.
Hampir setiap hari, di Sekolah-sekolah dan
media sosial ramai para guru pun menyikapi
dengan undangan-un- dengan beragam tanggapan.
dangan untuk mengikuti webi- Mulai menjadi agen penyebar
nar maupun pelatihan-pelati- atau penerus informasi seh-
han. Mulai dari yang berbiaya ingga menjadi informasi be-
mahal hingga yang gratisan. rantai. Hingga menjadi koor-
Baik yang diselenggarakan dinator atau penggerak untuk
26
SUARA Guru
mendaftarkan diri secara ser- berbiaya cukup tinggi.
entak. Kasus lain, banyak we-
Menimba ilmu pengeta- binar dan pelatihan yang di-
huan serta keterampilan demi manfaatkan untuk berjualan.
meningkatkan kompetensi Mulai berjualan buku, berag-
mutlak selalu dilakukan. Sep- am aplikasi, serta berbagai
erti ungkapan, “Belajar dari aplikasi.
buaian hingga ke kuburan”. Akhirnya, ilmu pengeta-
Menggali sebanyak-banyak- huan atau keterampilan yang
nya informasi lewat berbagai diharapkan urung dimiliki.
webinar dan pelatihan men- Sebagai guru, perlu bijak da-
jadi kesempatan emas di ten- lam menanggapi banjir webi-
gah pandemi. nar maupun pelatihan. Selain
Namun, menjadi kurang selektif, tentu saja harus pan-
bijak andai sebagai guru ter- dai memilih yang sesuai ke-
lalu latah dalam menanggapi. butuhan. Dengan demikian,
Karena semua webinar dan efektivitas sekaligus manfaat-
pelatihan memasang jud- nya dapat sungguh dirasakan
ul menggiurkan, serta merta dan dapat diimplementasikan.
diikuti tanpa terlebih dahulu
menggali informasi. Dampa-
knya, banyak guru yang ter- Pemetaan Keahlian
jebak dalam webinar ataupun Banyak kelatahan da-
pelatihan yang ujung-ujungn- lam mengikuti webinar mau-
ya hanya promosi. pun pelatihan secara “sem-
Artinya, materi yang dis- barangan” disebabkan tidak
ampaikan hanya kulit luarn- adanya pemetaan keahlian.
ya. Untuk mendalami, peser- Penyelenggara sekolah me-
ta harus mengikuti webinar megang peran sentral untuk
atau pelatihan selama be- memetakan kebutuhan guru
berapa kali. Pada umumnya, menyesuaikan bidang keah-
27
SUARA Guru
lian masing-masing. Dengan selalu menembus ratusan.
demikian, webinar atau pela- Tak mengherankan jika
tihan yang diikuti menjadi setiap guru berbondong-bon-
efektif dan tepat sasaran. dong mengikuti. Alasannya
Hasil yang diperoleh dari tentu untuk menambah kom-
webinar maupun pelatihan petensi baru. Meskipun ha-
yang efektif dan tepat sasa- rus diakui bahwa sebenarn-
ran akan melahirkan guru ya banyak kompetensi lama
yang kompeten dalam bidang yang dibuat seakan baru lagi.
keahlian khusus. Dengan kata Selain itu, di masa pan-
lain, sekolah akan memiliki gu- demi sekarang ini sangat mu-
ru-guru dengan profesionali- dah untuk mengikuti berbagai
tas di bidang masing-masing. webinar maupun pelatihan.
Profesionalitas sesuai bidang Cukup daftar via aplikasi lalu
keahlian ini akan menjadi pi- bisa mengikuti dari mana saja
lar penyangga kualitas pe- lewat gawai atau laptop tan-
layanan sekolah. Hal ini tentu pa perlu pergi menuju lokasi
lebih bermanfaat dibanding- pelaksanaan. Biaya akomo-
kan seluruh guru mengikuti dasi serta kerepotann beper-
semua webinar serta pelati- gian tak lagi diperlukan.
han yang sama. Persoalan yang muncul
Implementasi Ilmu kemudian adalah kurangnya
dalam Pelayanan implementasi ilmu serta kom-
petensi. Kebanyakan guru ter-
Jika dicermati, hampir se- lalu sibuk mengikuti webinar
tiap hari ada webinar maupun serta pelatihan-pelatihan. Se-
pelatihan. Atau setidaknya mentara implementasi dalam
seminggu sekali acara-aca- pelayanan sering terabaikan.
ra tersebut diselenggarakan. Padahal, esensi tugas
Jumlah pesertanya tak perlu guru adalah melayani peserta
diragukan. Angkanya hampir didik berdasarkan kompeten-
28
SUARA Guru
si yang dimiliki serta terus me- Guru yang hebat
nerus dikembangkan. Maka,
setiap kali mengikuti webinar adalah guru yang memi-
maupun pelatihan setiap guru liki keluasan ilmu serta
perlu melakukan refleksi, pen- kompetensi yang mum-
gendapan, dan yang terpent-
ing adalah melakukan aksi. puni. Namun, guru yang
Guru yang hebat adalah luar biasa adalah guru
guru yang memiliki keluasan yang dapat mengimple-
ilmu serta kompetensi yang
mumpuni. Namun, guru yang mentasikan setiap ilmu
luar biasa adalah guru yang serta kompetensi-kom-
dapat mengimplementasikan petensi yang dimilikinya
setiap ilmu serta kompeten-
si-kompetensi yang dimilik- dalam pelayanan nyata
inya dalam pelayanan nyata kepada para peserta
kepada para peserta didik.
didik.
https://pixabay.com/id/illustrations/webinar-video-conference-skype-5363819/
29
SUARA Guru
BELAJAR DARI COVID 19:
SEBUAH TRANSFORMASI PENDIDIKAN
Pandemi Covid 19 yang
melanda dunia saat ini men-
jadikan sebuah tragedi bagi
kehidupan umat manusia. Tra-
gedi ini membawa konsekuen-
si tersendiri dimana semua
tatanan kehidupan, baik tatan-
an sosial, ekonomi, tatanan
politik bahkan tatanan adat
istiadat di masyarakat ikut
terdampak. Dunia terkapar
dihantam derasnya pandemi
yang meluluhlantakkan sen-
Martinus Ekonugroho., M.Pd di sosial dan perekonomian
Guru SMP Santa Maria Surabaya masyarakat dunia. Begitu juga
dengan dunia pendidikan, se-
Keresahan yang Terberkati kolah sangat terpukul dengan
Dunia pendidikan di- adanya wabah ini. Fondasi
paksa untuk mem- pendidikan yang sudah ter-
buat proses belajar tanam puluhan tahun harus
mengajar di rumah akibat tersungkur dengan adanya
adanya pandemi Covid 19. wabah ini.
Banyak sekolah di Indone-
sia dan orang tua juga turut Seluruh sektor lumpuh
merasakan imbas dari Covid dengan serangan wabah ini
yang penularannya begitu ce-
pat. Kondidi ini juga dialami
19 ini. Sekolah harus mem- sektor pendidikan di Indone-
buat sebuah proses bela- sia. Pemerintah terpaksa me-
jar mengajar dengan pola nutup sekolah dan mengganti
baru, sistem belajar yang sistem pembelajaran secara
mengandalkan teknologi dan daring dari rumah.
30
SUARA Guru
media secara virtual. Alhasil gle form, google docs dan
banyak sekolah yang merom- sebagainya secara tiba-ti-
bak dirinya dalam member- ba harus menyesuaikan diri
ikan pembelajaran melalui dengan itu semua. Hasilnya
aplikasi-aplikasi virtual. Guru sungguh luar biasa dari yang
dipaksa untuk menyiapkan buta teknologi menjadi leb-
materi ajarnya dan dipaksa ih terampil dan familiar da-
untuk belajar teknologi yang lam memanfaatkan teknologi
berbasis internet dan aplikasi yang sebenarnya teknologi
di laptop. itu sangat dekat dan dibutuh-
Para siswa pun juga ha- kan pada masa kini dan akan
rus dipaksa untuk familiar datang. Kreativitas guru dan
dengan beberapa aplikasi murid selalu diuji dengan se-
baru baik yang berbasis pada gala kendala di lapangan baik
google maupn aplikasi lainn- kendala jaringan, pengua-
ya. Siswa dan guru yang se- saan teknologi dan kendala
belum adanya covid kurang lain yang tak kalah merepot-
paham dengan zoom meet- kan dan itu semua dapat ter-
ing, class room, moodle, goo- atasi dengan baik.
Peserta didik mengikuti pembelajaran secara virtual. Dok. Pribadi.
31
SUARA Guru
Kondisi pandemi ini menja- yang berkelompok secara vir-
di sebuah keresahan yang tual, belajar kontekstual dari
terberkati, pola belajar dar- persoalan yang sungguh di-
ing akhirnya menjadi sebuah hadapi, siswa-siswi melatih
pola belajar baru pada saat diri untuk terus berkolaborasi
ini. Inilah transforamasi dun- dan membangun komunikasi
ia pendidikan kita dan se- yang baik secara virtual.
layaknya kita semua patut Tentunya ini menjadikan
bersyukur dengan Covid 19 pola baru dengan pendekat-
yang dengan cepat memak- an yang lebih kreatif-inovatif
sa orang untuk selalu kreatif dan kooperatif. Siswa akan
dan inovatif khususnya dalam lebih leluasa mengembang-
proses pembelajaran. Kere- kan cara berpikirnya, nalarn-
sahan yang terberkati inilah ya, daya ktitis-imajinatifnya,
yang membawa pendidikan kemampuan problem solving
di Indonesia memasuki fase dan kolaboratifnya sehingga
baru yaitu fase pemanfaatan belajar tidak lagi hanya melu-
teknologi yang tepat guna un- lu pada pencapaian kurikulum
tuk proses belajar mengajar. belaka, numerical belaka atau
Transformasi pendidikan hanya konseptual belaka, tapi
nampak pada pola penga- lebih jauh dari pada itu semua
jaran yang tidak dilakukan sebagai sebuah pengemban-
melalui tatap muka tetapi se- gan diri dan karakter baiknya.
cara virtual, model belajar Dengan pembelajaran ja-
yang lebih aplikatif dan fak- rak jauh (daring) secara virtual
tual dengan memanfaatkan sebenarnya menjadi sebuah
teknologi dan informasi. Guru pola pendidikan karakter
dan siswa tidak lagi gamang bagi siswa menjadi lebih
dengan pembelajaran berba- baik lagi. Di sekolah yang
sis proyek, model pembelaja- mungkin kesulitan mena-
ran kooperatif dengan teman namkam karakter yang baik,
32
SUARA Guru
dengan adanya pembelaja- Inilah berkah dari pandemi
ran jarak jauh siswa akan leb- yang harus kita sikapi sebagai
ih punya banyak waktu untuk
mempraktekkan habitus-hab- sebuah bentuk baru sistem
itus baiknya, misalkan: mem- pembelajaran di sekolah khu-
bersihkan rumah, membantu susnya di Indonesia. Tentun-
orang tua, olahraga terarur, ya kalau kita mau mengakui
menjaga pola makan dan
hidup sehat dan sebagainya. bahwa sekolah mempunyai
Sebenarnya inilah dampak kesulitan dalam membat-
sesungguhnya bagi perkem- inkan pendidikan nilai di se-
bangan siswa dimana dengan kolah, sejak ada pandemi ini
penuh kesadaran anak-anak
akan melakukan hal-hal baik, justru semua sudah terjawab
habitus-habitus baik tanpa secara gampang. Sekolah
harus takut dengan nilai dan tinggal membuat rubrik dan
aturan dari sekolah. Dengan penilaian tentang pendidikan
stay at home siswa akan pu-
nilai dan semua sudah ter-
nya banyak waktu luang un-
tuk membantu orang tua dan jawab dengan sendirinya.
mengembangkan kebaikan Sungguh covid 19 ini meng-
dalam lingkup keluarga. gugah kesadaran sekolah
Disinilah pendidikan bahwa alam semesta telah
karakter yang sebenarnya
yang berbasis pada keluar- menyiapkan semua untuk
ga. Peran sekolah menjadi belajarnya anak bangsa, ibu
sebuah sistem kontrol un- pertiwi telah memberikan wa-
tuk pelaksanaan pendidikan
karakter, dalam hal ini seko- dah untuk anak-anak bangsa
lah harus bekerjasama se- supaya terus belajar untuk
cara masif dengan keluarga. masa depannya.
33
SUARA Guru
Kondisi pandemi ini menja- faktor penentu dengan adan-
di sebuah keresahan yang ya sistem pembelajaran ja-
terberkati, pola belajar rak jauh, baik guru maupun
daring akhirnya menjadi siswa/orang tua siswa. Men-
sebuah pola belajar baru jadi alasan klasik manaka-
Pada saat ini.
la guru disuruh membuat
Inilah transforamasi dunia metode belajar yang berba-
pendidikan.
sis teknologi, memanfaatkan
Covid 19 dengan cepat laptop dan windows office,
memaksa orang untuk sela- banyak alasan yang selalu
lu kreatif dan inovatif. muncul semisal susah, sudah
berumur jadi sulit mengikuti
Menuju Transformasi dan sebagainya. Akan teta-
Pendidikan pi dengan situasi pandemi
Untuk sebuah hasil yang Covid 19 ini, apakah alasan
maksimal dalam pembela- tersebut masih bisa dikemu-
jaran di era pandemi saat kakan? Tentu tidak, karena
ini tentunya banyak tanta- guru dipacu dan “dipaksa” un-
ngan yang harus dihada- tuk membuat pembelajaran
pi dan diselesaikan dengan virtual yang tentunya berba-
baik. Tidak bisa dipungkiri sis teknologi tersebut. Siswa
bahwa dengan adanya pan- tentunya akan lebih cepat
demi ini sekolah dan orang menyesuaikan apalagi anak-
tua juga terengah-engah un- anak jaman sekarang lebih
tuk menyesuaikan keadaan, dekat dengan teknologi yang
akan tetapi semua dapat ada.
diselesaikan dengan baik. Kedua; kepemilikan sa-
Faktor-faktor yang menjadi rana penunjang dalam pem-
hambatan antara lain: belajaran. Faktor ini menja-
Pertama; penguasaan di penting manakala kondisi
teknologi. Faktor ini menjadi pandemi ini banyak orang
34
SUARA Guru
tua siswa yang juga terimbas tuk membuat pembelajaran
dengan adanya pandemi ini, jarak jauh. Memang di lapa-
kepemilikan laptop dan smart- ngan ada siswa yang tidak
phone menjadi kendala yang memiliki smartphone tetapi
segera diatasi. Saat ini smart- orang tuanya memilikinya,
phone bukan lagi menjadi ke- jadi bukan menjadi kendala
butuhan kemewahan, akan dalam pembelajaran virtual.
tetapi menjadi sebuah kebu- Dengan kebijakan dan komu-
tuhan utama demi menun- nikasi yang intensif masalah
jang aktivitas kesehariaann- pemilikan alat atau sarana
ya. Banyak orang dari lapisan dapat diatasi dengan baik,
bawah sampai lapisan atas, asal sekolah dan keluarga
dari masyarakat desa sampai juga harus mau berjuang un-
perkotaan, dari yang masih tuk mencari solusi yang ter-
sangat muda sampai orang baik.
tua sudah memanfaatkan Ketiga; kemauan un-
smartphone dalam aktivitas tuk selalu berjuang. Faktor
kesehariannya. Masyarakat ini juga menjadi faktor penen-
sekarang sudah disatukan tu yang cukup krusial karena
dengan media sosial dalam sarana ada, penguasaan te-
berinteraksi sehari-harinya, knologi bisa dikatakan siap,
misalnya ucapan ulang tahun, akan tetapi kala tidak ada
hari raya, belasungkawa, se- kemauan untuk terus bela-
lamat atas kesuksesan dan jar maka semua akan sia-sia
sebaginya sudah ditempuh saja. Kemauan untuk selalu
menggunakan media sosial. berjuang baik dari guru mau-
Hal ini bisa dikatakan bahwa pun siswa akan menentukan
masyarakat saat ini sudah jalannya pembelajaran ja-
menggunakan dan memiliki rak jauh ini. Jika ditinjua dari
smartphone. Ini sebenarnya segi siswa tentunya sekolah
modal dasar bagi sekolah un- akan lebih mudah mengar-
35
SUARA Guru
ahkan sekaligus mengelola buah model pembelajaran
siswanya dengan tahapan jarak jauh. Disaat sekolah
pembelajaran yang terukur lain mungkin masih kebin-
dengan baik, metode belajar gungan dengan pola belajar
yang mengasikkan dan as- jarak jauh SMP Santa Maria
sesment yang tepat. Dari segi Surabaya sudah membuat
guru tentunya sekolah hars pola pembelajaran berbasis
mengembalikan pada spiritu- pendidikan karakter dengan
alitas dan pendagogiknya se- mengaplikasinyanya dengan
bagai guru. Dengan pendeka- teknologi.
tan dan kebijakan yang lebih Maka dari itu jadilah
persuasif dan program kerja pembelajaran virtal yang bisa
sekolah yang bisa dimaknai diikuti oleh semua anak-anak
dengan baik oleh seluruh didik dari kelas 7-9. Pem-
guru dan warga sekolah tentu belajaran mapel dilakukan
persoalan ini dapat diatasi. disebuah web rumah belajar
Respon Cepat yang dikelola oleh guru-gu-
ru mapel. Pembelajaran se-
SMP Santa Maria Sura- cara terjadwal dengan rapi
baya salah satu sekolah yang dengan tetap memperhatikan
merespon dengan cepat pola hidup sehat anak. Setiap
adanya pandemi Covid 19 ini. pagi para siswa harus menjal-
Dengan adanya keputusan ani habitus-habitus yang su-
dari pemerintah yang meng- dah ditetapkan oleh sekolah
haruskan siswa-siswanya misalnya; berolah raga dan
belajar dari rumah agar tidak berjemur dan harus dilapor-
tertular virus Covid 19, maka kan kepada wali kelas mas-
SMP Santa Maria Surabaya ing-masing. Wali kelas setiap
membuat sebuah keputusan pagi selalu memantau pelak-
yang cepat, tepat, akurat dan sanaan habitus siswa-sis-
terukur dalam membuat se- winya melalui media sosial.
36
SUARA Guru
Setelah berolah raga dan akhirnya guru bisa member-
berjemur maka dilanjutkan ikan pembelajaran yang ber-
pembelajaran sesuai dengan makna dan bermanfaat bagi
jadwal, guru mapel mengajar anak didiknya.
melalui zoom meeting dan Sebuah upaya yang san-
siswa-siswi mengerjakan tu- gat solutif dan bisa menjadi
gas setiap hari melalui google sebuah inspirasi bagi seko-
doc, google form atau class lah-sekolah dalam memprak-
room. tekkan pembelajaran karak-
Selain itu, siswa juga ha- ter berbasis teknologi secara
rus melaporkan menu makan virtual.
sehat pada hari tersebut, Bergerak Menyemai Ke-
melaporkan kegiatan mem- baikan
bantu orang tua dan berdoa Masyarakat harus tetap
pada hari tersebut. Semua
menjalankan roda ekonomi
itu dilaporkan melaui google
drive guru wali kelasnya dan dan sosial kemasyarakatan
semua anak wajib mengup- termasuk pendidikan dengan
load foto-foto habitusnya se- pola baru, protokol keseha-
tiap hari. Kebijakan pembela- tan yang baru yang berbeda
jaran secara virtual awalnya dengan sebelum adanya
memang menjadi persoalan virus ini. Dampak dari new
kami para guru di SMP Santa normal ini juga mempen-
Maria Surabaya, akan tetapi
dengan kegigihan para guru garuhi sistem pembelajaran
maka pembelajaran dapat di sekolah, maka pembelaja-
dilakukan dengan baik. Sung- ran yang paling tepat pada
guh ini sebuah upaya sekolah masa new normal ini ada-
kami di saat pandemi ini, di lah pembelajaran jarak jauh,
tengah kebingungan dan ter- pembelajaran yang berbasis
paan kegamangan teknologi aplikasi teknologi. Guru harus
37
SUARA Guru
mengembangkan pembela- akhirnya memaksa sekolah
jaran jarak jauh yang sudah untuk merubah dirinya menja-
dirancangnya dengan beber- di sebuah sekolah yang siap
apa inovasi yang lebih baik bertarung di era global saat
lagi. Untuk itu sekolah harus ini.
membaut web atau platform Akhirnya harus diakui
E-learning dengan memasuk- bahwa pandemi ini memba-
wa berkah bagi sekolah-se-
kan model-model pembelaja- kolah di dunia khususnya
ran yang tentunya lebih diter- di Indonesia. Sebuah situ-
ima dan dapat diaplikasikan asi yang selalu dikhawatir-
secara virtual. kan oleh semua manusia di
Dari sinilah transforma- bumi ini ternyata secara tidak
langsung membawa keberka-
si pendidikan di Indonesia han bagi sekolah dan pembe-
dapat terjadi dengan baik, lajaran anak-anak didik. Men-
pembelajaran yang berbasis jadi sebuah keresahan yang
pada digitalisasi yang dapat terberkati dimana semesta
diterima pada masa revolu- alam sedang mendaur ulang
dirinya dan umat manusia di-
si industri 4.0 dan siap men- paksa mengikuti siklus dan
ritus dari alam semesta. Mari
yongsong society 5.0. Trans-
formasi pendidikan yang selalu bergerak untuk men-
ditunggu-tunggu yang sebel- ciptakan suatu kondisi baru
umnya juga disuarakan sebe- dalam menyemai kebaikan
dan menjalankan spiritualitas
lum adanya pandemi Covid panggilan sebagai guru. Alam
19 ini, tapi apa daya sebelum semesta adalah guru dan kita
pandemi ini tidak ada sebuah semua berguru pada alam se-
kekuatan yang mampu me- mesta tak terkecuali sekolah
maksa untuk sebuah peru- juga berguru pada alam
bahan. Covid 19 inilah yang semesta.
38
SUARA Guru
Referensi
Lickona, Thomas. 2012. Character Matters: Persoalan Karak ter. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Gunawan. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta
Koesoema, Doni. 2011. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global.
Jakarta: Grasindo.
Munthe, Bermawi. 2010. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan.
Wena,Made. 2011.Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta. Bumi Aksara.
https://www.inews.id/lifestyle/health/3-saran-who-agar-tidak-cemas-hadapi-pandemicovid-19
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200312075307-4-144247/who-nyatakanwa-
bah-covid-19-jadi-pandemi-apa-maksudnya
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-vi rus-corona-perkembanganhing-
ga-isu- terkini
https://ugm.ac.id/id/berita/19480-mempertahankan-semangat-belajar-selama-pandemi-covid-19
39
Tokoh Inpiratif
Dr. Sri Prihartini Yulia
Menjadi Garam dan Terang
dalam Dunia Pendidikan
Rabu 8 Desember 2021 merupakah
hari bersejarah bagi Sri Prihartini
Yulia. Pemaparan disertasinya da-
lam Sidang Ujian Terbuka Program
Doktor Universitas Negeri Yogyakarta
tentang Pengembangan Sistem Pen-
gawasan untuk Peningkatan Mutu Se-
kolah dilakukan dengan sangat mey-
akinkan dan disusul dengan tanya
jawab oleh para penguji dan promotor.
Akhirnya, para penguji pun memutus-
kan promovenda Sri Prihartini Yulia lu-
lus dengan predikat Cum Laude.
Siapakah sebenarnya Sri Prihartini
Yulia, apa kiprahnya selama ini, dan
Prof. Anita Lie, Ed.D apa harapannya terhadap pendidikan
Katolik?
Unika Widya Mandala Surabaya
Dr. Sri Prihartini Yulia memaparkan disertasinya dalam Sidang Ujian Terbuka Program Doktor
Universitas Negeri Yogyakarta. Dok. Pribadi.
40
Tokoh Inpiratif
Benih Baik di Lahan dari kertas semen dan di da-
yang Baik lamnya ada sepeda jadi bisa
Yulia lahir dari seorang untuk dinaiki anak-anak kelil-
ibu yang memiliki jiwa ing kampung. Kertas tersebut
kewirausahaan yang Bapak minta dari toko mate-
kuat, pantang menyerah, dan rial atau orang yang sedang
komitmen anak-anak harus membangun. Bapak membeli
sekolah, harus pintar, harus sendiri catnya karena Bapak
bisa kerja, karena tidak bisa memang suka melukis, dind-
mewariskan yang lain. Ayah ing stasiun pun dilukis kereta
Yulia adalah orang kedua di diesel. Sementara itu, Sang
Stasiun Kereta Api Tuntang, Ibunda adalah pendoa yang
karyawan PJKA purna tugas luar biasa; beliau selalu ber-
tahun 1970an dengan gaji doa di tengah malam di teritis
sangat kecil sehingga ibu se- depan rumah dengan Baha-
lalu berdagang. Yulia anak sa Jawa, seperti orang ber-
ke-6 dari enam bersaudara cakap-cakap dengan Tuhan.
tetapi harus membantu ibu Hal ini selalu ia lakukan
ketika ada permohonan be-
berdagang sejak kecil.
Dalam kesederhanaan sar. Ketika warung mau tut-
mereka, nilai-nilai Katolisitas up, belum cukup uang tunai
menjadi landasan pendidikan untuk modal esok hari dan
di keluarga ini. Integritas, de- uang saku dua kakak Yulia,
dikasi, mengandalkan Tu- yang mesti ke sekolah naik
han, dan komitmen berbagi bis, ia berdoa membuat tan-
menjadi nilai-nilai keutamaan da salib, memohon, lalu men-
yang diajarkan dan dipraktik- getuk meja 3 kali. Puji Tuhan
kan dalam masa pertumbu- ada pembeli yang datang dan
han. Ketika Yulia masih kecil, warung pun bisa ditutup.
Sang Bapak selalu membuat Semangat berbagi juga
karya kreatif seperti kereta membuat keluarga ini mem-
41
Tokoh Inpiratif
buka pintu rumah mereka nilai ijazah Yulia 10.
bagi yang sedang dilanda Perjalanan Panggilan
kesulitan. Sejak G30S PKI,
banyak orang yang ikut pada Guru
Ketika ditanya apa yang
keluarga mereka, meskipun mendorong Yulia menja-
masa sulit namun tetap mer- di pendidik, dia menjawab
eka ditampung. “Mereka ban- “Mengikuti garis tangan.”
tu-bantu yang penting bisa Alm. Kakak ipar memintakan
makan,” begitu kenang Yulia. Yulia pekerjaan pada dosen
Kerja keras dan tidak Universitas Sanata Dhar-
malu untuk pekerjaan halal, ma (alm. Pak Purba) karena
ibu pun mendidik Yulia dan orang tua tidak bisa mem-
saudara-saudaranya untuk biayai kuliah. Yulia disarank-
ikut membantu. Ketika Bapak an kuliah diploma, biar cepat
pensiun, usaha ibu membuat selesai, bisa bekerja, ada ika-
minyak kelapa tidak dapat tan dinas. Ketika kuliah, tidak
lagi ditampung di warung ada bayangan menjadi guru,
tetangga. Kemudian Ibu ha- baru setelah Praktik Pen-
rus beralih membuka warung galaman Lapangan (PPL),
gorengan. Karena Yulia seko- dia mendapat gambaran
lah siang, Yulia harus berjual- bagaimana membantu murid
an di pagi hari. Ketika sekolah belajar.
pagi, pulang sekolah harus Penempatan pertama
menggantikan jaga warung, sebagai CPNS tahun 1987
sambil belajar. Ketika SMA, di SMP St. Aloysius Sleman.
Yulia baru mulai merasakan Ada peluang untuk pengem-
bahwa untuk dapat nilai ba- bangan diri bagi Yulia, dia
gus, dia harus belajar. Sam- diberi kesempatan mengajar
bil menyapu lantai pun dia di sekolah negeri. Pada tahun
menghafal rumus Kimia, pe- 1992, Yulia dimutasi ke SMP
lajaran favorit Yulia sehingga Negeri 3 Sleman, pada 1998
42
Tokoh Inpiratif
menjadi instrukur Bahasa In- jadi trainer asesor akreditasi.
ggris. Selanjutnya pada ta- Pada tahun 2015, Yulia men-
hun 2005 dia mengikuti diklat jadi trainer pengawas
calon pengawas dan kemu- sekolah.
dian pada tahun 2010 diang- Ketika kuliah, tidak ada
kat menjadi pengawas. Se- bayangan menjadi guru,
tahun kemudian, yakni pada baru setelah Praktik Pen-
tahun 2011 menjadi master galaman Lapangan (PPL),
trainer diklat Program Peny- dia mendapat gambaran
iapan Calon Kepala Sekolah bagaimana membantu
(PPCKS). Tahun 2013 men- murid belajar.
Pembinaan Kepala Sekolah. Dok. Pribadi.
100% Pendidik Profesional Berkebhinekaan global
dan 100% Katolik membuat Yulia toleran dan
Hanya dengan menjadi amat menggunakan diksi-diksi
baik, guru Katolik baru akan yang sesuai dengan kelom-
diperhitungkan di lingkun- pok mayoritas untuk memba-
gan non-Katolik. ngun jembatan persaudaraan
dengan orang-orang dari
latar belakang yang berbeda.
43
Tokoh Inpiratif
Pernah pula Yulia didoakan reja itu termasuk bangunan
agar segera menjadi mualaf. yang selamat dari tsunami.
Teman widya iswara sesama Sejak saat itu Yulia tidak per-
pengajar diklat CKS mere- nah menggunakan salam se-
spon panitia lokal yang men- lain selamat pagi dan salam
yampaikan Yulia fasih meng- sejahtera. Ada pengalaman
gunakan ungkapan Bahasa rasialis lain yang dialami
Arab dan luwes berjilbab. Ke- Yulia. Pada tahun 1996 Yulia
tika memberikan diklat di mengikuti penyiapan pelati-
Aceh pada tahun 2012, Ketua han di DIY dan seharusnya
Kelas mengingatkan peserta akan dikirim mengikuti Train-
untuk tidak menjawab sapaan ing of Trainers (ToT) ke Ja-
Assalamualaikum Yulia agar karta, katanya. Dalam sehari
tidak berdosa, karena beliau 3x Yulia ditanya penanggung
sangat menghormati Yulia, jawab kegiatan, “Bu Yulia itu
dan mereka sangat mencintai Katolik?” Ketika sesi malam
Yulia. Begitu kata Ketua Ke- instruktur senior menanyai,
las. Yulia merasa sangat se- “lho Yulia, kok masih di sini?”
dih karena dia menyebabkan Bagaimana seorang guru
mereka berdosa meskipun Katolik bisa menjadi guru yang
banyak juga yang diam-diam 100% profesional dan 100%
mendekati Yulia dan men- Katolik, terutama para guru
jelaskan bahwa Ketua Kelas yang berkarya di lingkungan
tidak mewakili mereka. Bah- non-Katolik? Menurut Yulia,
kan mereka mempersilakan guru perlu mengagendakan
jika Yulia tidak ingin berjilbab. waktu, tenaga dan tidak ragu-
Yulia sangat sedih dan merin- ragu melakukan investasi
dukan gereja sehingga Yulia profesional termasuk men-
minta ijin tidak ber team-teach- galokasikan dana untuk pen-
ing untuk ke gereja sebentar. ingkatan kompetensi diri. Em-
Saat itu di Banda Aceh, ge- pat kompetensi guru harus
44
Tokoh Inpiratif
amat baik. Kalau hanya baik, (Juara I Pengawas Prestasi
semua kesempatan sudah di- Nasional SMP), Yulia men-
tempati kaum mayoritas. Ha- dengar ada beasiswa bagi
nya dengan menjadi amat peraih juara. Ketika mendaft-
baik, guru Katolik baru akan ar di UNY dan diterima, bea-
diperhitungkan di lingkungan siswa hilang. Situasi ini tidak
non-Katolik. Seorang guru menyurutkan langkahnya un-
Katolik harus memiliki ideal- tuk meraih gelar S3. Yulia di-
isme dan setia memperjuang- dorong oleh anaknya untuk
kannya. Selain itu, profesional melanjutkan rencana studi
Katolik juga perlu mengelola dengan menggunakan tun-
jejaring dan menunjukkan diri jangan profesi. Harapannya
sebagai pribadi yang akunta- dapat memotivasi guru bah-
bel. wa tunjangan profesi itu juga
Pernyataan tersebut su- ada yang dialokasikan untuk
dah dibuktikan oleh Yulia da- pengembangan diri. Yulia
lam rekam jejak karirnya. Dan sering diminta menjadi kon-
kriteria “amat baik” itu pun sultan (salah satunya oleh
terus dikejar dan ditingkatkan Prof. Anita Lie, dan Yulia ber-
oleh Yulia sampai pada Si- janji akan belajar dulu) teta-
dang Ujian Terbuka dan pen- pi belum merasa memiliki il-
ganugerahan gelar Doktor munya. Maka dari itu, Yulia
dengan predikat Cum Laude bertekad menempuh studi S3
nya. Karena sudah jarang dan di Desember 2021 yang
melatih guru Bahasa Inggris penuh berkat ini, gelar Doktor
sesuai background S2, Yulia dengan predikat Cum Laude
pun ingin belajar Manajemen diraihnya.
Pendidikan. Tahun 2016 ke- Yulia ingin memiliki al-
tika mengikuti short course ternatif pilihan profesi bukan
di Jepang sebagai hadiah sekedar pengawas dan train-
prestasinnya pada tahun 2014 er, Yulia juga ingin memba-
45
Tokoh Inpiratif
gi ilmu pada calon pendidik gungan, kebesaran dan bam-
muda agar mereka kompeten bu. Pemilihan nama tersebut
dan memiliki role model dari diharapkan akan menguak
praktisi. Yulia ingin mendapat kebesaran dunia pendidikan
kesempatan menjadi konsul- dan seperti bambu yang meli-
tan lagi agar dapat memban- uk namun tidak patah. Sistem
tu Yayasan mengembangkan pengawasan ini memiliki
sekolah. kelenturan namun tetap men-
Fokus Studi Doktor: capai tujuan.
Fungsi Pengawasan Sistem pengawasan yang
sudah ada dikaji belum berha-
untuk Profesionalisme sil meningkatkan mutu seko-
Guru
Disertasi Yulia melapor- lah. Oleh karena itu, dilakukan
kan studinya tentang pen- pengembangan Sistem Pen-
gawasan untuk peningkatan gawasan untuk Peningkatan
mutu sekolah dengan sistem Mutu Sekolah. Pengemban-
TRIO DAE melalui kerangka gan ini mengacu pada Teori
Analysis, Design, Develop- Management Control System
ment, Implementation, and
Evaluation (ADDIE). Dalam (MCS). Komponen sistem
yang sudah ada ditata dengan
fungsi pengawasan, per- sub sistem pengawasan MCS
dan dikembangkan perannya
an sebagai capacity build- sehingga dapat berjalan lebih
er dilakukan dengan teknik efektif, efisien, dan praktis.
coaching dan mentoring pada Sistem Pengawasan un-
tuk Peningkatan Mutu Seko-
guru. Secara khusus, Yulia lah ini agar dapat dijadikan
mempromosikan sistem Pen- acuan dalam memperbaiki ki-
gawasan Trio DAE sebagai nerja sistem yang sudah ada.
sistem pengawasan untuk Dengan sistem yang dilaku-
peningkatan mutu sekolah kan pemilihan dalam 3 peran:
ini. Kata DAE dalam Bahasa
Korea memiliki makna kea-
46
Tokoh Inpiratif
Detektor, Asesor, Efektor, dan fungsi coaching dan men-
diharapkan terjadi peningka- toring untuk meningkatkan
tan kinerja yang terhubung kinerja guru dan kepala seko-
dengan TIK sehingga terjadi lah. Peran executor dipilah
dalam 3 fungsi, yakni pro-
pergerakan bersama.
Peran Detektor dilakukan vider (penyedia pemenu-
oleh kepala sekolah diban- han Standar PTK dan sarana
tu oleh tim SPMI dan ase- prasarana); peran rewarder
sor Penilaian Kinerja Guru (pemberi penghargaan pada
(PKG), yang melakukan au- sekolah, kepala sekolah, guru
dit mutu internal akademis yang berkinerja amat baik),
maupun manajemen. Peran dan peran punisher (pem-
Asesor yang pertama dilaku- beri sanksi). Akhirnya, peran
kan oleh pemerintah daerah. Network Enhancer (men-
Melalui pengawas di Dinas gelola jejaring dengan Dunia
Pendidikan Provinsi/Kabu- Usaha (DU), Dunia Industri
paten/Kota untuk melakukan (DI), dan Perguruan Tinggi
pengawasan eksternal dalam (PT) untuk meningkatkan ki-
bentuk pengawasan akade- nerja sekolah, kepala seko-
mik dan manajerial. Peran lah, dan guru). Seluruh per-
asesor yang kedua dilakukan an tersebut harus terhubung
oleh asesor akreditasi yang dengan memanfaatkan TIK
diturunkan oleh BAN S/M un- dan platform Bergerak Ber-
tuk melakukan visitasi seko- sama agar terjadi peningka-
lah yang kinerjanya menurun. tan mutu. Yulia berharap bisa
Peran Efektor dibagi da- lebih banyak menjalankan
lam 3 peran: Capacity Build- peran Network Enhancer
er, Executor, dan Network dengan menjadi dosen atau
Enhancer. Peran capacity konsultan pendidikan agar
builder dapat dilakukan oleh dapat berbagi praktik baik
pengawas sekolah dengan dan membantu calon pendidik
47
Tokoh Inpiratif
maupun lembaga pendidikan dikan. Hal ini diperlukan untuk
untuk meningkatkan kinerja pemenuhan standar layanan
sekolah, kepala sekolah, dan yang profesional.
guru. Yayasan Pendidikan Ka-
tolik harus mengalokasikan
Harapan terhadap anggaran untuk peningkatan
Pendidikan Katolik
kompetensi guru agar lebih
profesional. Yayasan dapat
Walaupun Yulia lebih menawarkan penghargaan
banyak berkarya sebagai pen- untuk studi lanjut bagi guru
didik di lingkungan umum, dia yang memnuhi persyaratan.
juga mempunyai harapan ter- Yayasan-yayasan Pendi-
hadap sekolah-sekolah Kato- dikan Katolik harus berkolab-
lik. Pendidikan Katolik harus orasi saling dukung di segala
terbuka dan menyesuaikan lini (belajar dari Yayasan Mu-
dengan regulasi agar tidak hammadyah yang mulai mer-
tertinggal. Pendidikan Katolik apatkan barisan saling berba-
harus menawarkan hal yang
gi bahkan jumlah murid, kader
lebih agar survive and thrive. diberi beasiswa studi lanjut).
Cura personalis, pendidikan
karakter, dan lulusan yang
diakui pemangku kepentin-
gan, harus diimbangi dengan
peningkatan layanan men-
jawab tantangan kodrat alam
dan jaman. Standar nasional
yang ada memang standar
minimal yang harus dipenuhi,
terutama Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan.
Guru harus mengajar sesuai Lokakarya PGP di Gianyar Bali. Dok. Pribadi.
dengan latar belakang pendi-
48