“Dan janganlah berhenti memelihara Suara Guru
pohon anggur yang telah dipercayakan
kepadamu. Setelah itu serahkanlah Belajar Lintas Budaya
selebihnya dalam tangan Tuhan supaya Memperkuat
Dia berbuat mukjizat-Nya pada saat
terbaik menurut Dia.” (Nasehat Santa Integrasi Nasional
Angela 8: 8-9).
Daftar Pustaka Antonius Agus Sulistyono, S.IP., S.Pd.
Shihab, Najelaa DKK., 2017; Merdeka Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan /
Belajar di Rung Kelas., Literati, Pengurus Komdik KWI
Tangerang, 2017.
Keberagaman bangsa Indonesia
Kemdikbud., 2020; Buku panduan merupakan kekayaan bangsa yang harus
merdeka belajar – kampus merdeka. kita syukuri bersama, Keberagaman suku
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bangsa, budaya, adat, tradisi, dan kearifan
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. lokal menjadi kekuatan bagi dunia
Diakses dari artikel internet: pendidikan untuk mengajak peserta didik
http://dikti.kemdikbud.go.id/wpcontent/uploa masuk pada kedalaman proses
ds/2020/04/Buku-Panduan-Merdeka-Belajar- pembelajaran berbasis kearifan lokal.
KampusMerdeka-2020 Pembelajaran bertema integrasi nasional
sungguh kontekstual bagi bangsa
Meirawan, D. 2010: Trilogi Karakter Indonesia, karena Indonesia adalah plural
Manusia Bermartabat dan Implikasinya society dengan keragaman budaya, adat,
pada Pendidikan. Jurnal Ilmu Pendidikan, dan kearifan lokal yang harus kita jaga,
17 (3): 189-194. lestarikan dan perkuat bagi integrasi
nasional. Bagaimana proses menemukan
Soedarsono, S. 2002. Character Building: esensi dari pembelajaran tentang integrasi
Membentuk Watak. Jakarta: Elex Media nasional ?
Komputindo.
Menemukan Keutamaan Hidup
Susinaki, DKK (Tim peny); Santa Angela Suatu pagi yang sejuk, sang guru
Merici, Kata-kata Santa Angela, Regula
Nasehat Warisan, Bandung, 1997. memulai proses pembelajaran dengan
menyajikan sebuah video pendek konser
Ashoka Indonesia, Every one a change musik Bob Sabadel pada peserta didik.
maker,https://www.ashoka.org/en Dalam konser itu, awalnya hanya satu
id/country/indonesia orang yang memainkan salah satu musik
namun satu orang ini menjadi pemantik
bagi pemusik-pemusik yang lain dengan
alat musik yang beragam untuk bermain -
50
Suara Guru
musik bersama, melantunkan sebuah lagu Presentasi salah satu kelompok
yang indah dalam harmonisasi yang
sungguh luar biasa. Lalu sang guru dari Suku Jawa memaparkan tentang
bertanya, “ apa yang menyebabkan
terjadinya harmonisasi musik yang permainan dakon atau congklak sebagai
sungguh luar biasa ?” Mentari pun
menjawab,” karena, mereka tidak egois permainan tradisional khas Suku Jawa.
dengan kekuatan alat musiknya, lalu sahut
Bulan, karena mereka saling memahami Kelompok mencoba memahami proses
untuk bersinergi antara alat musik satu
dengan yang lain, Sinar pun tak mau kalah, permainan dakon / congklak yaitu
karena adanya semangat kebersamaan
dalam membangun harmoni.”Semangat mengambil kecik (isi buah sawo), lalu
peserta didik pagi itu sungguh
memampukan sang guru semakin dimasukkan ke masing-masing lubang
semangat dalam mengajar. Lalu sang guru,
mengajak peserta didik untuk hanya 1 kecik. Kecik yang masuk lumbung
merefleksikan esensi video Bob Sabadel
tersebut bagi kehidupan dan konteks hanya 1 kecik, sisanya dibagikan ke lubang
membangun integrasi bangsa Indonesia.
dakon teman lain, tetapi tidak dimasukkan
Proses pembelajaran semakin
menarik, sang guru memberikan tugas ke lumbung teman lain. Inilah proses
pada peserta didik yang sudah dibagi ke
dalam lima kelompok untuk permainan tradisional yang didalami oleh
mengekplorasi, menganalisis, dan
merefleksikan kearifan lokal, adat istiadat, kelompok. Lalu kelompok merefleksikan
dan budaya dengan fokus masing-masing
kelompok satu suku bangsa di Indonesia. proses permainan dakon / congklak
Ada kelompok yang fokusnya mengkaji
budaya dan kearifan lokal Suku Toraja, tersebut, dan menemukan nilai-nilai
Suku Batak, Suku Bali, Suku Jawa, dan
Suku Sunda. Dalam proses ekplorasi keutamaan yang sungguh menginspirasi
tersebut, peserta didik diajak untuk
menemukan, memahami, merefleksikan peserta didik lain. Apa nilai keutamaan
(menemukan nilai -nilai keutamaan hidup),
dan membuat strategi untuk melestarikan, yang ditemukan kelompok ?
menjaga, dan menghidupi kearifan lokal
agar menjadi aset kekuatan bangsa bagi Permainan dakon atau congklak
terwujudnya integrasi nasional.
mengajak kita semua untuk mengatakan
Peserta didik diajak untuk menemukan,
cukup setiap hari, mengajarkan anak
memahami, merefleksikan (menemukan nilai -
untuk menabung bagi masa depannya, di
nilai keutamaan hidup), dan membuat strategi
sisi lain juga mengasah empati dan peduli
untuk melestarikan, menjaga, dan menghidupi
pada teman lain dengan berbagi kecik
kearifan lokal.
pada temannya. Tetapi dalam permainan
itu, tidak memasukkan kecik ke lumbung
teman lain, karena ada filosofi yang
mendasar yaitu beri kail bukan beri ikan,
jika kita membantu orang lain, bantuan itu
harus mampu mendukung tercipta
pemberdayaan sesama sebagai
pengembangan dirinya.
Dari permainan dakon ini,
mengajarkan anak bagaimana dia
mengatur kehidupannya secara bijak dan
mengelola rejeki kehidupan, mengajarkan
anak bagaimana mengasah empati,
berbagi dan peduli pada sesamanya, serta
mengajarkan anak untuk memberdayakan
sesama agar mampu bertumbuh secara
positif.
51
Suara Guru
Presentasi dilajutkan oleh kelompok Pembelajaran Lintas Budaya
yang mengolah tentang budaya dan Inilah dua contoh pembelajaran lintas
kearifan lokal Suku Bali. Kelompok ini budaya yang dikaji oleh peserta didik
mempresentasikan salah satu kearifan sampai peserta didik menemukan makna
lokal Masyarakat Bali yaitu persembahan terdalam dari adat istiadat, budaya, dan
canang sari. Canang sari merupakan kearifan lokal suku-suku di Indonesia,
persembahyangan sehari-hari di Bali yang mampu berpikir menjaga dan melestarikan
mengandung salah satu makna sebagai dalam semangat harmonisasi, sinergi
simbol bahasa Weda untuk memohon dalam keberagaman bangsa, demi
kehadapan Sang Hyang Widhi, Tuhan persatuan dan kesatuan Indonesia. Tetapi
Yang Maha Esa yaitu memohon kekuatan tidak cukup itu, peserta didik juga diajak
Widya (Pengetahuan) untuk Bhuwana Alit untuk membangun langkah – langkah
maupun Bhuwana Agun. Canang berasal konkret dalam membangun semangat
dari kata “Can” yang berarti indah, saling memahami, menghargai,
sedangkan “Nang” berarti tujuan atau menghormati, dan menghidupi nilai-nilai
maksud (bhs. Kawi/Jawa Kuno), Sari keutamaan hidup yang dibagikan oleh
berarti inti atau sumber. Dengan demikian peserta didik yang lain.
Canang Sari bermakna untuk memohon Belajar lintas budaya memampukan
kekuatan Widya ke hadapan Sang Hyang peserta didik menemukan esensi dan
Widhi. Peserta didik pun memaknai makna dari kearifan lokal yang dikaji,
secara mendalam bahwa dalam setiap sehingga memantik kesadaran diri dalam
langkah hidup kita, harus selalu berpikir dan bertindak untuk mampu
melibatkan Tuhan agar diterangi dan memahami, menghargai, dan menghormati
dilindungi oleh Nya kearifan lokal suku bangsa di Indonesia.
(https://disbud.bulelengkab.go.id/informa Inilah backward design dan spirit yang
si/detail/artikel/41-canang-sari). menjadi fokus dari pembelajaran lintas
budaya agar mampu memperkuat
integrasi nasional.
Pengalaman pembelajaran lintas
budaya semakin memperkuat
pembelajaran yang inklusif dalam
kurikulum merdeka belajar, yaitu iklim
pembelajaran yang menerima dan
menghargai perbedaan, baik perbedaan
sosial, budaya, agama, dan suku bangsa.
Pembelajaran yang menerima
bagaimanapun fisik, agama, dan identitas
para peserta didiknya.
https://bit.ly/3wEbmAb Pengalaman pembelajaran lintas budaya
semakin memperkuat pembelajaran yang
inklusif dalam kurikulum merdeka belajar,
yaitu iklim pembelajaran yang menerima dan
menghargai perbedaan, baik perbedaan sosial,
budaya, agama, dan suku bangsa
52
Dalam kurikulum, inklusi dapat Suara Guru
tercermin melalui penerapan profil pelajar
Pancasila, misalnya dari dimensi https://bit.ly/3wKkZMP
kebinekaan global dan akhlak kepada
sesama serta dari pembelajaran berbasis
projek (project based learning).
Pembelajaran berbasis projek ini nantinya
akan otomatis memfasilitasi tumbuhnya
toleransi sehingga terwujudlah inklusi.
(buku saku tanya jawab kurikulum merdeka
belajar kemendikbud RI).
https://www.posbunda.com/hiburan/permainan-anak-yang- Keberagaman bangsa Indonesia
mendidik/ merupakan kekayaan bangsa yang
harus kita syukuri bersama,
Daftar Pustaka Keberagaman suku bangsa,
budaya, adat, tradisi, dan kearifan
https://disbud.bulelengkab.go.id/informas lokal menjadi kekuatan bagi dunia
i/detail/artikel/41-canang-sari pendidikan untuk mengajak
peserta didik masuk pada
https://www.smkn1singaraja.sch.id/makna kedalaman proses pembelajaran
-dan-filosofi-canang-sari
berbasis kearifan lokal.
buku saku tanya jawab kurikulum merdeka Pembelajaran bertema integrasi
belajar kemendikbud RI nasional sungguh kontekstual bagi
https://www.posbunda.com/hiburan/perm bangsa Indonesia, karena
ainan-anak-yang-mendidik/ Indonesia adalah plural society
dengan keragaman budaya, adat,
dan kearifan lokal yang harus kita
jaga, lestarikan dan perkuat bagi
integrasi nasional.
53
Suara Guru
Kepala Sekolah
Memerdekakan - Menumbuhkan
Pemimpin yang hebat ada pada diri seseorang yang mampu menumbuhkan
semangat untuk “Bertumbuh”, suatu kehidupan yang memerdekakan setiap
insan sesuai dengan keberadaan dirinya yang sesungguhnya. Di situlah hakikat
seorang pemimpin yang bisa membawa perubahan secara fundamental dan
berkelanjutan sesuai dengan konteks jamannya masing-masing.
Kristoforus Gustian, S.S, S.Pd, Gr. Pertanyaan yang menjadi permenungan
kita adalah apakah stakeholder paham
Kepala SMA Katolik Santo Fransiskus Assisi Samarinda / sesungguhnya dan mampu
Pengurus Komdik KWI mengaplikasikannya dalam pengelolaan
proses pembelajaran? Kepala Sekolah
yang merupakan salah satu stakeholder
dalam pengelolaan pembelajaran tentu
Arah pendidikan nasional sekarang merupakan bagian yang sangat penting
ini menggerakkan merdeka belajar, yang dalam implementasi Roh Merdeka ini.
mana dalam mengelola proses pendidikan
semua stakeholder memiliki mindset yang Dalam tataran praksis, sering
sama yaitu “Merdeka”. Membangun ditemukan adanya ketimpangan yang
lingkungan yang merdeka dalam terjadi dimana Kepala Sekolah cenderung
pendidikan terinspirasi dari semboyan menjadi bos di lingkungan pendidikan,
Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar ingin dilayani, komunikasi yang dibangun
Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tuladha, top-down, arogan, dan berbagai sikap
Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri serta tindakan yang tentu bertentangan
Handayani, dimana sebagai seorang dengan nilai-nilai khususnya alam
pendidik seyogyanya mampu memberikan Merdeka yang sesungguhnya.Hal
teladan, mendampingi dan membimbing tersebut menyebabkan sering terjadi
peserta didik, dan mendorong atau pertikaian di lingkungan sekolah yang
memotivasinya untuk mengembangkan diri berimbas pada kurang bertumbuhnya
sesuai dengan potensi yang dimilikinya sekolah secara sehat dan produktif.
sehingga tujuan pendidikan secara optimal Hubungan yang dibangun karena
dialami oleh seorang individu. ketaatan semu, kurang mendalam,
cenderung egois, serta berorientasi pada
kepentingan pribadi atau golongan.
Berbagai praktik ini tentu memberikan
efek buruk terhadap kualitas pendidikan
yang pada akhirnya rendahnya kualitas
SDM sebuah bangsa.
54
Suara Guru
Kepala Sekolah merupakan seorang Penalarannya yang kritis membawanya
tokoh sentral dalam memajukan satuan
pendidikan. Kualifikasi seorang kepala pada suatu kekuatan pikiran dan visi
sekolah sangat menentukan mutu sebuah
satuan pendidikan. Oleh karena itu, tentang satuan pendidikan yang tak
seyogyanya seorang kepala sekolah
memiliki beberapa keutamaan yang tergoyahkan oleh apapun termasuk
mampu membawa sekolah yang
dipimpinnya menjadi sekolah yang patut pengaruh materi/finansial. Hati seorang
menjadi contoh atau teladan dan
memberikan pengaruh yang positif pemimpin yang merdeka tidak terikat
kepada satuan pendidikan lainnya. Untuk
menciptakan lingkungan yang merdeka oleh kepentingan golongan tertentu tetapi
dalam lingkungan sekolah seorang kepala
sekolah perlu memiliki beberapa terikat pada bonum commune,
kualifikasi berikut ini:
kesejahteraan bersama di mana seorang
A. “Diri sendiri yang merdeka”. Disposisi
pikiran, hati/rasa, dan kehendak/karsa pemimpin yang merdeka digambarkan
seorang pemimpin hendaklah merdeka,
sebelum memerdekaan orang lain atau sebagai pribadi yang memperlakukan
lebih tepatnya lingkungan sekolahnya
seorang pemimpin harus merdeka secara orang lain berdasarkan nilai-nilai
pribadi. Dalam tataran pikiran, seorang
pemimpin yang merdeka adalah yang kemanusiaan sehingga tutur kata dan
memiliki pemikiran yang luas, kreatif,
inovatif, produktif, dan inspiratif. Ia sikapnya memberkati dan mendukung
memiliki wawasan yang luas tentang
kehidupan dan mampu mengendalikan orang untuk bertumbuh dan berkembang
pikirannya, bukan dikendalikan oleh orang
lain atau pikirannya didikte oleh orang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
lain. Seorang pemimpin yang memiliki
kualitas pemikiran yang merdeka tidak Kehendak dalam kaitan dengan tindakan
mudah dipengaruhi oleh orang lain, yang
menjadi pusat pertimbangannya adalah atau aksi yang dilakukan oleh seorang
prinsip yang mendasari segala sesuatu,
logis, sistematis, berdasarkan bukti, dan pribadi yang merdeka adalah bahwa
bertanggung jawab. Dasar pemikirannya
bukan dibangun atas pertimbangan tindakannya dilakukan secara
dangkal tetapi berdasarkan berbagai
pertimbangan rasional dan bukti yang proporsional, tidak berlebihan, terukur,
konkret.
bisa dilaksanakan, dan mencapai target
yang direncanakan. Konektivitas pikiran,
hati, dan karsa yang merdeka
memungkinkan seorang pemimpin untuk
membawa perubahan lingkungan
sekitarnya tanpa harus banyak berkotbah,
namun dari dirinya sendiri tercermin
sesuatu yang layak untuk diteladankan.
Hati seorang pemimpin yang merdeka tidak
terikat oleh kepentingan golongan tertentu
tetapi terikat pada bonum commune,
kesejahteraan bersama.
Membangun komunikasi dilogis dengan rekan guru.
Dok. Pribadi.
55
B. “Percaya pada orang yang dipimpinnya”. Suara Guru
Percaya berarti bahwa orang yang
dipimpinnya memiliki kemampuan untuk menyampaikan apa yang dipikirkannya.
melakukan sesuatu. Rasa percaya Dengan berkomunikasi dua arah, orang
menumbuhkan semangat untuk berkreasi yang dipimpin akan dengan bebas dan
secara lepas bebas tanpa hambatan. lugas menyampaikan maksud yang ingin
Percaya berarti menaruh harapan bahwa disampaikan dan merupakan energi yang
orang lain mampu melakukan sesuatu positif untuk menyatakan diri dan
sehingga mereka bisa bertumbuh dengan pendapatnya. Dalam komunikasi dua arah,
baik dan produktif. Orang yang tidak selain nilai penghargaan, tetapi juga ada
dipercaya cenderung pasif dalam saling memahami dan memperkaya satu
menanggapi apapun, statis, monoton, dan sama lain. Dengan demikian yang dipimpin
kurang kreatif, namun sebaliknya bagi akan merasa diterima dan diakui
orang yang dipercaya merupakan energi keberadaannya.
yang besar untuk membuktikan bahwa
dirinya layak diperhitungkan. D. Memberikan kebebasan untuk
mengeskpresikan diri sesuai dengan talenta
C. Membangun komunikasi yang dialogis. yang dimiliki. Seorang pemimpin yang
Komunikasi yang dialogis mengedepankan memberikan kebebasan kepada orang
komunikasi dua arah yang mana antara yang dipimpinnya untuk mengeskpresikan
seorang pemimpin dengan yang dipimpin diri akan dengan mudah untuk
terbuka untuk menyampaikan pemikiran mengembangan diri ke arah yang lebih
masing-masing sehingga seolah-olah tidak produktif. Kebebasan yang dimaksudkan
ada jarak yang memisahkan atau tidak ada di sini adalah situasi yang nyaman dan
sekat yang menghambat antarpribadi. konstruktif agar pribadi tertentu bisa
Dalam komunikasi dua arah, seseorang berkembang sesuai dengan kemampuan
merasa dihargai dan didengarkan yang dimilikinya. Memberi kebebasan
pendapatnya, dan dengan leluasa - membuat seseorang bertumbuh secara
sehat dan tentu saja bertanggung jawab
apa yang dilakukannya.
Membangun semangat bersama untuk merdeka belajar.
Dok. Pribadi.
56
Dengan diberi kebebasan seseorang tanpa Suara Guru
tekanan melakukan sesuatu, hati, pikiran
dan kehendaknya secara leluasa Contohnya memperlakukan orang lain
mengembangkan diri sesuai dengan nilai- sebagai rekan dalam mewujudkan cita-
nilai yang dihidupinya. cita bersama, tidak mendominasi karena
baginya orang yang dipimpin memiliki
E. Membiasakan budaya positif. Budaya kelebihannya masing-masing dan mereka
positif meliputi tiga aspek yaitu positif adalah sahabat dalam mencapai tujuan
dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. bersama. Jika rekan yang dipimpinnya
Berpikir positif memungkinkan seseorang mengalami kesalahan, itu bukan
untuk melihat sudut pandang yang lebih merupakan akhir dari segalanya namun
konstruktif terhadap suatu masalah. menjadikannya sebagai refleksi bersama
Masalah bukanlah akhir dari segalanya, apa yang sedang terjadi.
namun peluang untuk mengembangkan
diri lebih baik ke depannya. Berpikir positif Kualifikasi sebagai seorang Kepala
berarti dalam menghadapi kesulitan tidak Sekolah di atas mampu menumbuhkan
mudah menyerah, selalu melihat sisi lain semangat untuk “bertumbuh” baik bagi
yang bisa membuatnya bangkit kembali dirinya sendiri maupun orang yang
dari hal yang dialaminya. Selain berpikir dipimpinnya karena hubungan yang
positif, seorang pemimpin yang dibangun di antaranya adalah hubungan
membiasakan budaya positif bersikap dan yang positif, konstruktif, produktif,
bertindak secara positif pula. Contohnya, inspiratif dalam kebebasan pribadi secara
perlakuannya terhadap seorang yang utuh. Hilangnya sekat-sekat yang
mengalami masalah tidak semena-mena menghalangi komunikasi antara pimpinan
namun diterima sebagai saudara yang dan yang dipimpin menggerakkan sendi-
layak untuk dikasihi, tulus menerima, sendi kehidupan sehingga yang terjadi
namun tetap tegas sesuai dengan nilai-nilai adalah situasi hidup, bertumbuh sesuai
hidup yang dihayati. Tutur kata dan dengan keberadaan dirinya masing-
perlakuannya tidak menunjukkan bahwa masing yang terbaik.
orang lain itu lebih rendah darinya namun
sebagai patner dalam sejarah hidupnya. “Satu kunci
Orang yang berpikir positif, akan bersikap kepemimpinan adalah
dan juga bertindak positif. Tindakan positif mengakui setiap orang
dapat dilihat dari aksinya yang sesuai memiliki karunia dan
dengan pandangan hidup positifnya.
bakat. Seorang
https://bit.ly/3wL4Arh pemimpin yang baik akan
belajar bagaimana
memanfaatkan semua
karunia itu untuk tujuan
yang sama.” – Ben
Carson
57
Dinamika Komisi
Rapat Pengurus Komdik KWI
dan Bincang-bincang Pendidikan
Celtos Dja
bun
Redaktur Pelaksana Educare
Komisi Pendidikan Konferensi Selanjutnya Rm. TB. Gandhi Hartono,
Waligereja Indonesia (Komdik KWI) SJ (Sekretaris Eksekutif Komdik KWI)
menggelar rapat badan pengurus Online meyampaikan informasi program Komdik
pada Sabtu, 26 Maret 2022. Rapat ini KWI yang sudah, sedang dan akan
dikemas dalam tiga sesi: Pertama, dilakukan dalam periode 2022-2024.
informasi Gerak Komdik KWI (internal Berikut intisari informasi program Komdik
pengurus Komdik KWI); Kedua, bincang- KWI yang disampaikan Rm. Gandhi, SJ.
bincang bersama Kepala BSKAP (Badan
Standar Kurikulum dan Asesmen Gerak Komdik KWI 2022 -2024
Pendidikan) Bpk. Anindito Aditomo, melanjutkan roadmap yang meliputi:
S.Psi., M.Phil., Ph.D; Ketiga, Laporan dan Pengolahan Karakter Guru (PKG),
Informasi Regio dan Mitra Komdik Bantuan Protokol Kesehatan sekolah
(internal pengurus Komdik KWI) . dan Honor Guru, Pendampingan
Kader Guru Inspiratif dan Animator
1. Infomasi Gerak Komdik KWI Guru Pembaharu, Modul Sekolah
Dalam pengantar, Ketua Komdik KWI Kebangsaan, Kader Pelajar / Siswa
Mgr. Edwaldus M. Sedu menyampaikan Inspiratif Anak Pembaharu Pancasila
apresiasi dan dukungan atas semua upaya (SIAPP), Sister Scholl (Maumere),
yang ditujukan untuk kemajuan Tatakelola Sekolah Katolik Kini dan
pendidikan di tanah air khususnya Kedepan.
Lembaga Pendidikan Katolik (LPK). “Di Proses dan Evaluasi : Seluruh program
tengah situasi pandemi yang berjalan baik, berkelanjutan dan
berkepanjangan, meski dirasakan sulit memberi semangat peserta/sekolah
namun gerak pendidikan masih dirasakan untuk perbaikan LPK (Tatakelola,
kehadirannya untuk berjalan bersama kader - leader SDM) dan pembelajaran
dalam menata pendidikan” tegas Mgr. di sekolah pasca pandemi. Sesuai
Edwaldus. Nota Pastoral Komdik 2008, Komdik
bergerak untuk menciptakan sekolah
Roadmap Komdik KWI. Unggul (tingkat dasar – menengah) di
Dok. Educare/Celtos Djabun daerah pinggiran (Luar Jawa).
Strategi : 1. Pengolahan (Diri, Karakter
SDM Unggul, berkelanjutan); 2.
Kaderisasi Trainer Tatakelola (SDM –
Pelajar – Yayasan, Kepala Sekolah); 3.
Kolaboratif (Mitra, Pemerintah,
MPK/Komdik); 4. Database (Data,
Pemetaan, Design Pedoman).
58
Dinamika Komisi
Peserta bincang-bincang pendidikan. Mgr. Edwaldus menyampaikan terima kasih kepada Pak
Dok. Educare/Celtos Djabun Nino dan mendukung upaya pemerintah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
2. Bincang-bincang bersama Dok. Educare/Celtos Djabun
Kepala BSKAP
Acara bincang-bincang ini dihadiri Prof. Anita Lie memaparkan tabel perbandingan UU
20/2003 dan RUU Sisdiknas.
oleh beberapa mitra Komdik KWI, Dok. Educare/Celtos Djabun
diantaranya (MPK KAJ, Binus, Komdik
KAJ, Prof.Anita Lie, Prof. 3. Laporan dan Informasi Regio dan
Mardiatmadja,SJ, Kanisius). Fokus utama Mitra Komdik
perbincangan ini adalah arah gerak Setelah bincang-bincang bersama Pak
perubahan pendidikan nasional : Merdeka
Belajar, Sekolah Berkeadilan dan Nino, rapat dilanjutkan dengan Laporan
Berkelanjutan. Proses yang sedang dan Informasi Regio dan Mitra Komdik.
dimulai adalah Perubahan RUU Sisdiknas. Intisari laporan dan informasi sbb:
Kepala BSKAP Bpk. Anindito Aditomo,
S.Psi., M.Phil., Ph.D (Pak Nino, sapaan MITRA:
akrabnya) mengharapkan sekolah Katolik
menjadi mitra pemerintah untuk 1.MNPK (Majelis Nasional Pendidikan
perbaikan sistem pendidikan kini dan Katolik)
kedepan. Masukan dan catatan bisa Bimbingan teknis PAUD di Indonesia
dilakukan melalui dialog khusus dengan Timur (Papua dan NTT) terkait
Kemendikbudristek (BSKAP) atau lewat Lingkungan Belajar Berkualitas dan
(email, WA) Komdik KWI. Literasi.
Webinar Merdeka Belajar melibatkan
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen 1000 guru LPK (Narasumber
Pendidikan (BSKAP) Bpk. Anindito Aditomo, S.Psi., Kemendikbudristek RI).
M.Phil., Ph.D sedang memaparkan materi dalam acara Penyusunan dan peluncuran pedoman
pencegahan dan Penanganan
bincang-bincang bersama Komdik KWI. Kekerasan Seksual di LPK.
Dok. Educare/Celtos Djabun
59
Dinamika Komisi
Perhatian pada masalah pajak di LPK Program: Kerjasama Merdeka Belajar
dan penarikan guru-guru PNS di
sekolah swasta khususnya di daerah dan Kampus Merdeka lintas kampus
pedalaman.
Menyelenggarakan hari studi tentang APTIK (kuliah online).
perpajakan di tingkat yayasan.
Kepedulian terhadap wilayah 3T
(Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).
Setiap tahun pada tanggal 4 Oktober
(Peringatan St. Fransiskus Asisi)
diadakan sharing bersama terkait
program yang sudah dikerjakan oleh
masing-masing perguruan tinggi APTIK
di bidang pengembangan ekologi
integral.
Beberapa keputusan kongres:
Masuknya anggota baru (Yayasan
Rapat Pengurus Komdik KWI. Panti Rapih); Penguatan Misi dan
Dok. Educare/Celtos Djabun
Identitas Perguruan Tinggi Katolik;
Pentinganya kaderisasi calon
2. PPAVI (Perhimpunan Pimpinan Akademi pengganti / pimpian di Perguruan
Vokasi Indonesia) Tinggi APTIK.
Pembinaan karakter mahasiswa
(komisi kemahasiswaan PPAVI). REGIO
Pelatihan dosen terkait bagaimana 1.Sumatera
menciptakan model pembelajaran Sekolah Penggerak sudah ada di setiap
yang kreatif dan inovatif dengan keuskupan di Regio Sumatera.
memanfatkan teknologi dan aplikasi- Memperkuat asrama sebagai
aplikasi. pendukung sekolah-sekolah Katolik.
Fokus 2022: Mendorong para dosen Jumlah siswa nenurun, kecuali di
untuk aktif dalam penelitian / riset dan Yayasan Fidelis (Sibolga) dan beberapa
pengapdian kepada masyarakat. daerah di Medan (siswa SD dan SMP
Harapan: Komdik KWI memberi mengalami peningkatan).
pendampingan kampus-kampus PPAVI Upaya-upaya: Memberi keringanan
terkait pengembangan SDM uang sekolah / discount bagi siswa
(khususnya para dosen). berprestasi dan kurang mampu
(Padang); Gerakan siswa menabung
3. APTIK (Asosiasi Perguruan Tinggi (Medan); Menyekolahkan calon guru-
Katolik) guru agama (Tanjungkarang).
Dalam Kongres APTIK (23-24 Maret
2022) di Semarang, Mgr. Antonius Beberapa persoalan terkait pajak
Subianto Bunjamin, OSC (Uskup
Bandung) memberikan input terkait muncul di LPK.
bagaimana menghidupi nilai-nilai
Kekatolikan di Perguruan tinggi Keuskupan Pangkalpinang akan
APTIK.
mengadakan pelatihan guru Inspiratif
bersama tim Komdik KWI.
60
Dinamika Komisi
2. MAM (Makassar, Amboina, Manado) 5. Kalimantan
Menyelenggarakan Program Berupaya mewujudkan misi
Organisasi Penggerak (POP) Oktober pendidikan Katolik dan Identitas
– November 2021 (Rm. Gandhi, SJ / Katolik di setiap PLK (mewujudkan
Tim Komdik KWI). wajah Gereja, GE; art 7 dan 8).
Pelatihan Kompetensi Kepala Sekolah Mengajak Pastor Paroki untuk terlibat
dan guru jenjang TK, SD dan SMP aktif dalam reksa pastoral pendidikan
bersama Rm. Darmin Mbula OFM. di paroki masing-masing.
Output Program POP; Sekolah Sasaran Pengembangan SDM Guru dan Tenaga
POP menjadi ‘role model” dan tutor Kependidikan.
bagi sekolah-sekolah Katolik yang lain Fokus 2022: Peningkatan kolaborasi
(sekolah imbas). dan sinergitas Komdik dan MPK;
Persiapan akreditasi sekolah / Pendampingan tata kelola dan
penyusunan 4 dokumen: Mutu Pengembangan SDM LPK.
Lulusan, Mutu Pembelajarn, Mutu Usulan Untuk Komdik KWI:
Guru dan Mutu Manajemen Sekolah. Guru/pegawai yang lolos PNS atau
Sosialisasi Kurikulum Merdeka Belajar. PPPK bisa kembali ke sekolah asalnya;
Perhatian dan bantuan untuk guru-
3. Papua guru di daerah 3T; Pelatihan,
Semangat para guru menurun, maka
diadakan program pembinaan rohani pendampingan, penguatan guru-guru
(rekoleksi) berkelanjutan.
Kehadiran Bapa Uskup dalam LPK.
menyapa sekolah-sekolah Katolik
sangat penting. 6. Jawa
Peningkatan literasi bagi para siswa. Info Kegitan Regio Jawa Menyusul edisi
Pastoral pendidikan di paroki. berikut.
Lain-lain dan Tindak Lanjut :
Hari Studi Komdik KWI tentang RUU
4. NUSRA (Nusa Tenggara) Sisdiknas akan difasilitasi oleh APTIK.
Spirit dan gerak bersama Komdik KWI Masukan dan catatan dari hari studi ini
sungguh dirasakan manfaatnya oleh akan dibawa ke BSKAP
LPK. Kemendikbudristek.
PKG angkatan II diadakan pada bulan Ada kebutuhan dalam pendampingan
Juni 2022. orangtua di masa endemi, maka
Mengajak dan mendorong sekolah- dibutuhkan Design Parenting
sekolah untuk terlibat dalam Sekolah Kurikulum.
Penggerak dan Guru Penggerak. Dimungkinkan untuk mengadakan
SMA John Paul II memulai proses diskusi kecil (online) tentang isu-isu
kerjasama Sister School bersama hangat pendidikan.
Yayasan Yakobus dan Markplus Masing-masing Regio diharapkan
Jakarta untuk mengembangan melakukan koordinasi rutin sebagai
Program CIEL (Kompetensi bentuk kehadiran pastoral Gereja di
Pengembangan design sekolah). bidang pendidikan.
61
Dinamika Komisi
Lensa PKG
Celtos Djabun
Selama periode Februari - April 2022, Komdik KWI (Rm. Gandhi, SJ)
mengadakan animasi di Keuskupan Banjarmasin, Keuskupan Agung
Makassar, Keuskupan Agung Pontianak dan Keuskupan Agung Samarinda.
Berikut sekilas dokumentasi dinamika Animasi / kegiatan Pengolahan
Karakter Guru (PKG) yang diabadikan oleh Lensa PKG.
Animasi di Keuskupan Makassar (Toraja).
Dok. PKG - Februari 2022
62
Dinamika Komisi
Animasi di Keuskupan Agung Pontianak.
Dok. PKG - April 2022
63
Dinamika Komisi
Animasi di Keuskupan Agung Samarinda (Balikpapan).
Dok. PKG - April 2022
64
Dinamika Komisi
SIAPP
Siswa Inspiratif Anak Pembaharu Pancasila
Celtos Djabun
Siswa Inspiratif Anak Pembaharu Pancasila (SIAPP) yang bergerak dibawah bimbingan
tim Komdik KWI bekerjasama dengan Ashoka Indonesia merupakan pelajar usia SMP-
SMA. Pelajar SIAPP ini memiliki kepedulian dan kepekaan akan persoalan dan kondisi
tertentu di lingkungan sekitarnya maupun di tengah masyarakat (masalah sampah, air
bersih, kesehatan, dll).
Tergerak oleh kepedulian itu, pelajar SIAPP merancang aksi nyata melalui project
pembaharuan. Dengan berpikir kritis, kreatif dan inovatif pelajar SIAPP ini memahami
persoalan dan menemukan gagasan inspiratif dalam pemecahan masalah yang sedang
terjadi di lingkungan sekitar.
Dalam proses merancang ide pembaharuan maupun pada saat menjalankan project,
pelajar SIAPP membutuhkan kehadiran guru pendamping yang bisa memberikan semangat
dan motivasi. Selain itu, pelajar SIAPP ini juga berkolaborasi dan membangun jejaring
dengan masyarakat di lingkungan sekitar. Melalui kolaborasi dan jejaring yang dibangun
itu, mereka dapat mensosialisasikan ide-ide pembaharuan dan akhirnya menjadi gerak
bersama baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
Pada Sabtu 2 April 2022, pelajar SIAPP mengadakan "lomba" berupa pemaparan ide-
ide pembaharuan dan project yang sudah mereka lakukan. Kegiatan yang dilaksanakan
secara online ini diikuti lebih dari 100 pelajar (20 sekolah Katolik) dari Sabang sampai
Merauke. Dalam presentasi pelajar SIAPP mengangkat beberapa tema menarik dan
aktual, seperti Literasi Gigital, Gerakan Nasionalisme, Cyber bullying, Kesetaraan Gender,
Vandalisme, Konsumsi Makanan Sehat, dll. Dari 20 sekolah / tim yang berpartisipasi,
dewan juri memilih 6 sekolah sebagai pemenang. Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi,
semua tim yang berpartisipasi mendapat setifikat dan dana pembinaan agar makin giat dan
termotivasi untuk menjadi pelajar pembaharu yang mampu membawa perubahan positif
bagi sesama. Berikut beberapa dokumentasi kegiatan pelajar SIAPP.
65
Dok. Educare/Celtos Djabun
Dinamika Komisi
Dok. Educare/Celtos Djabun
Dok. Educare/Celtos Djabun
Dok. Educare/Celtos Djabun
66
Dinamika Komisi
Enam tim (sekolah) pemenang presentasi ide pembaharuan / project.
Dok. Educare/Celtos Djabun
Dok. Educare/Celtos Djabun
Dok. Educare/Celtos Djabun
Dok. Educare/Celtos Djabun
67
Dinamika Komisi
Dok. Educare/Celtos Djabun
Dok. Educare/Celtos Djabun
Dok. Educare/Celtos Djabun
68
Dinamika Komisi
Pelatihan Pedagogi Formandi
Untuk Pendidikan di Seminari
Celtos Djabun
Komisi Pendidikan Konferensi Waligereja Indonesia (Komdik KWI) sebagai bagian
dari Rumpun Pembinaan KWI berpartisipasi dalam memberikan Kursus Formator bagi
pendamping/formator seminari, postulan, novis dan seminari tinggi yang dilaksanakan di
Ambarawa, Jawa Tengah sejak 28 Februari - 3 Juli 2022. Kursus Formator ini
diselenggarakan oleh Komisi Seminari Konferensi Waligereja Indonesia bekerjasama
dengan Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia. Peserta kursus (Romo, Diakon dan
Suster) berjumlah 21 orang dari berbagai keuskupan di Indonesia.
Rm. TB. Gandhi Hartono, SJ (Sekretaris Eksekutif Komdik KWI) hadir dan
mendampingi peserta kursus pada tanggal 19 - 21 Mei 2022. Dalam dinamika bersama
peserta kursus, Rm. Gandhi, SJ mengangkat tema terkait bagaimana
mendampingi/menemani para formandi di masa kini dan masa depan dengan semangat
yang diperbaharui. Romo Gandhi, SJ mengajak formator untuk mengenali formandi,
membangun aksi dan kolaborasi dan terbuka terhadap perubahan.
Rm.Gandhi, SJ (barisan belakang - kelima dari kanan)
bersama peserta Kursus Formator.
Bpk
. Antonius Agus Sulistyono, S.IP., S.Pd.
Guru Seminari Menengah St. Petrus Canisius Mertoyudan / Pengurus
Komdik KWI berbagi pengalaman mendampingi para seminaris.
69
70
Hari Studi
Pendalaman Pendidikan Kini dan Kedepan
Keynote Speaker: Tema
Pendidikan Katolik Kini dan ke Depan
Ignatius Kardinal Suharyo dengan Semangat yang Diperbaharui
Hari 1 (Kamis, 9 Juni 2022) : Hari 2 (Jumat, 10 Juni 2022) :
Memaknai Perubahan Tata Kelola Lembaga Pendidikan Katolik
dalam Sistem Pendidikan Nasional dalam Tantangan Perubahan Kebijakan
Pendidikan Katolik Menyikapi Revisi UU Sisdiknas Pendidikan Nasional
P. Albertus Bagus Laksana, S.J., S.S., Ph.D
Rektor Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Tata Kelola Lembaga Pendidikan yang Katolik,
Bermutu dan Berdaya Saing
P. Dr. Carolus Patampang, Ketua Komdik KAM dan
Peta Jalan Pendidikan: Untuk Siapa dan Ke Mana?
Dr. Lucia Ratih Kusumadewi, DEA, Universitas Indonesia Ketua Yayasan Paulus Makassar
Hari 3 (Sabtu, 11 Juni 2022) :
Membangun SDM dan Budaya Organisasi
di Lembaga Pendidikan Katolik
Dr. Ferdinandus Hindiarto
Rektor Unika Soegijapranata
Pedagogi Pendidikan Katolik
Kini dan ke Depan
Ajaran Sosial Gereja, Gagasan Paus Fransiskus dan
Identitas Pendidikan Katolik di Indonesia
P. T. Krispurwana Cahyadi, SJ, Puspita Girisonta
Kamis - Sabtu
Pendidikan Katolik untuk Perubahan Sosial: 9 - 11 Juni 2022
Sebuah Perspektif ke Depan 08.30 – 12.00 WIB
Etik Mahareni DP, SS, M.Hum, SMA Kolese Loyola
Design Pendidikan Merdeka Belajar
Martinus Ekonugroho, M.Pd., SMP Santa Maria Surabaya
Action Plan: Gerak Pendidikan Katolik ke Depan Peserta
BS. Kusbiantoro, Ketua APTIK Pimpinan Yayasan dan Institusi Pendidikan Katolik di
tingkat dasar, menengah dan tinggi se-Indonesia
Closing Speaker
Mgr. Edwaldus Martinus Sedu
Ketua Komisi Pendidikan KWI
Para guru, dosen dan tenaga kependidikan di
Link Pendaftaran: lembaga pendidikan Katolik se-Indonesia
https://tinyurl.com/HariStudi-KomdikKWI
GRATIS
Contact Person:
081310570216 (Celtos)