i PENGGUNAAN KIT GAMBAR UNTUK MENINGKAT KAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD PADA POKOK BAHASAN CARA PENYESUAIAN DIRI HEWAN DENGAN LINGKUNGAN Oleh : ELI ERNAWATI, S.Pd SD MUHAMMADIYAH 1 TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2023
ii KATA PENGANTAR Sukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan Rahmat, Taufik dan HidayahNya, sehingga Laporan Perbaikan Pembelajaran berupa Penelitian Tindakan Kelas dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Laporan Perbaikan Pembelajaran ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP), kode matakuliah PDGK 4501 dan menjadi prasyarat penyelesaian studi di Universitas Terbuka. Dalam penulisan laporan ini banyak pihak yang turut membantu dan memberikan saran mulai tahap persiapan, pengumpulan data sampai penulisan laporan. Untuk itu penulis sewajarnya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak. 1. Drs. Rusna Ristasa, M.Pd, selaku kepala UPBJJ– UT Samarinda. 2. Jafar Khodori,S.Pd.M.App.Ling selaku supervesor/pembimbing 3. Seluruh pengelolah pokjar UT Tenggarong yang penulis tidak sebut satu persatu. 4. Arqam Kadir Lamahu, S.Pd, selaku kepala sekolah SD Muhammadiyah 1 Tenggarong 5. Wiji Agung Rinawati sebagai supervisor 2 yang banyak memberikan masukan dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini. 6. Bapak/ibu dewan guru SD Muhammadiyah 1 Tenggarong 7. Keluarga dan semua pihak yang selalu memberikan semangat dan motivasi. Dalam penyusunan laporan perbaikan pembelajaran ini, penulis menyadari sepenuhnya atas segala kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan keritik dari semua pihak yang membaca tulisan ini, guna perbaikan pembelajaran selanjutnya. Atas saran dan keritiknya penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga hasil perbaikan pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak lain. Tenggarong, Mei 2023 Penulis
iii DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ………………………………. i Lembar Pengesahan ………………………………. ii Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ………………………………. iii Kata Pengantar ………………………………. iv Daftar Isi ………………………………. v Daftar Tabel ………………………………. vi Daftar Gambar ………………………………. vii Abstrak ………………………………. viii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah 1 B. Rumusan Masalah 3 C. Tujuan Perbaikan 3 D. Manfaat Perbaikan 3 II. KAJIAN PUSTAKA 4 A. Peragaan dalam Pengajaran 4 B. Cara Penyesuaian Diri Hewan Dengan Lingkungan 5 III. PELAKSANAAN PERBAIKAN 14 A. Subjek Penelitian 14 B. Deskripsi per siklus 14 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 17 A. Hasil Penelitian 17 B. Pembahasan dari setiap siklus 19 V. KESIMPULAN DAN SARAN 22 A. Kesimpulan 22 B. Saran 22 Dafta Pustaka 23 Lampiran 24
iv Daftar Tabel Tabel 1: Hasil Siklus 1 ……………………………… Tabel 2: Hasil Siklus 2 ……………………………….
v DAFTAR GAMBAR Kegiatan Pembelajaran Siklus 1 ………………………………. 45 Kegiatan Pembelajaran Siklus 2 ………………………………. 45 Kegiatan Diskusi dengan Supervisor 1 ………………………………. 46 Kegiatan Diskusi dengan Supervisor 2 ………………………………. 47
vi ABSTRAK Eli Ernawati, Nim: 858447492, Dengan Judul Penggunaan Kit Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Tentang Cara Penyesuaian Diri Hewan Dengan Lingkungan di Kelas V SD Muhammadiyah 1 Tenggarong. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan memberikan solusi pada guru bidang studi atau guru kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan cara penyesuaian pada hewan, pada bidang studi IPA. Tujuan penelitian ini bagi guru adalah sebagai bentuk alternativ pembelajaran dari pembelajaran sebelumnya yang digunakan guna memberikan variasi baru bagi siswa untuk memahami materi pelajaran yang diajarkan sedangkan bagi siswa diharapkan supaya pembelajaran menarik sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya minimal pada pokok bahasan ciri khusus hewan. Dalam penelitian ini sangat terbantu oleh adanya masukan dari teman sejawat dan masukan dari guruguru lainnya, serta arahan dari pembimbing baik pembimbing 1 maupun ke 2. Hasil PTK ini menunjukkan bahwa melalui metode eksprimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 1 Tenggarong. Kata Kunci: Pembelajaran dan Kit Gambar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dalam proses pembelajaran guru perlu berusaha mencari strategi yang tepat untuk membantu siswa agar termotivasi dalam kegiatan pembelajaran. Pentingnya peranan model pembelajaran perlu dipahami oleh para guru agar dapat melakukan berbagai tindakan atau bantuan kepada siswa. Peranan guru dalam proses membelajarkan siswa semakin penting, karena dimasa depan guru tidak lagi merupakan sumber informasi atau penyampaian pengetahuan kepada siswa melainkan lebih merupakan fasilitator yang mempermudah siswa belajar. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi biasanya dinyatakan dengan perolehan nilai. Selama ini hasil ulangan Sains materi pelajaran Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkunganmenunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi tersebut. Adapun hasilnya adalah hanya 11 orang dari 22 siswa di kelas 5 yang penguasaan materinya sebesar 70 % ke atas. Berdasarkan data dari hasil tes yang diteima oleh siswa terhadap materi Sains dalam semester kedua pada siswa kelas V SD Muhammadiyah I Tenggarong pada pokok materi “Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkungan”, Penulis menemukan kurangnya ketertiban siswa dalam proses pembelajaran, yang disebabkan guru hanya menggunakan metode ceramah dan kurang memperhatikan keefektifan metode tersebut sehingga siswa tidak termotivasi bahkan terkesan siswa tidak perlu berbuat tetapi hanya mendengarkan, akibatnya penguasaan siswa menjadi kurang, meskipun dalam proses pembelajaran telah diberikan kesempatan bertanya atau memberikan tanggapan terhadap materi yang telah disampaikan guru. Berdasarkan kemungkinan yang dianalisa oleh peneliti, proses pembelajaran di atas terdapat beberapa faktor penyebab diantaranya: Guru mengajar materi tentang Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkungandi kelas V tidak menggunakan alat peraga, kurangnya penguasaan siswa pada materi,
2 terbatasnya buku paket yang dimiliki, siswa tidak biasa mencatat hal-hal penting, tidak terjadi interaksi /stimulus respon antara guru dan siswa, ruangan kelas V berukuran 4 x 5 meter dan tidak memeiliki jendela kecuali vantilasi pada bagian atas dinding dari kawat. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, penulis melakukan perbaikan pembelajaran, pelaksanan perbaikan pembelajaran ini juga ditujukan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional ( PDGK4501 ) pada program S1 PGSD. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti bersama supervisor 2 dan supervisor mengidentifikasi masalah dari kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Dari hasil diskusi tersebut terungkap beberapa masalah yang telah terjadi dalam pembelajaran, yaitu: 1. guru mengajar dengan metode ceramah 2. siswa kurang memperhatikan pelajaran 3. Guru tidak menggunakan alat peraga (kit gambar). 4. pembelajaran tidak berpusat pada siswa 5. Guru tidak memberikan motivasi. 6. Buku paket yang dimiliki sekolah terbatas dan siswa tidak diperbolehkan membawa pulang. 7. Siswa tidak biasa mencatat hal-hal penting. 8. Tingkat penguasaan materi pada siswa kurang. Berdasarkan hasil laporan ini pada pertemuan pertama siklus I tergambar rasio nilai yang kurang memuaskan, yang belum tuntas ada 11 siswa atau 40% yang mendapat nilai 70 ke atas. Melalui penelitian dan diskusi selanjutnya bersama supervisor 2 dan supervisor dapat diketahui penyebab utama rendahnya penyerapan siswa terhadap materi dan analisis yang diperoleh adalah: 1. Tidak digunakannya alat peraga sebagai penunjang pelajaran. 2. metode pembelajaran yang digunakan hanya metode ceramah. Laporan ini di susun berdasarkan catatan yang di buat ketika merancang kegiatan perbaikan, serta selama pelaksanaan, observasi, dan diskusi pelaksanaan
3 perbaikan pembelajaran yang di lakukan dalam 2 siklus PTK untuk mata pelajaran Sains. Berkenaan dengan itu, laporan ini memuat pendahuluan, kajian pustaka, pelaksanaan perbaikan, hasil penelitian dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran . B. Rumusan Masalah. Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah dalam pembelajaran, mencermati hasil diskusi dengan supervisor 2 dan supervisor peneliti memfokuskan perbaikan pembelajaran pada “Apakah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga (kit gambar) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V tentang Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkungan? “ C. Tujuan Penelitian. Penelitian perbaikan pembelajaran ini mempunyai salah satu sasaran untuk menerapkan sesuatu model perbaikan pembelajaran, agar hasil belajar yang diharapkan tercapai, secara rinci penelitian ini bertujuan untuk : 1. Meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami materi pelajaran Sains. 2. Mengetahui masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran. 3. Membantu siswa dalam menghadapi permasalahannya. 4. Memotivasi siswa agar memperoleh hasil belajar yang baik. D. Manfaat Perbaikan. Beberapa manfaat perbaikan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Menemukan alternatif solusi untuk memperbaiki kelemahan dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan berdasarkan penelitian tindakan kelas. b. Mempertanggungjawabkan keputusan atau tindak perbaikan pembelajaran secara ilmiah. c. Dapat menggunakan laporan PKP sebagai karya ilmiah yang diajukan untuk kenaikan pangkat sebagai seorang guru.
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peragaan Dalam Pengajaran 1. Makna Alat Peraga Alat peraga pengajaran, adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Pengajaran yang menggunakan banyak verbalisme tentu akan segera membosankan; sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira belajar atau senang karena mereka merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman konkrit dan menuju kepada pengalaman abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran dibanding apabila siswa belajar tanpa alat peraga 2. Ciri-Ciri Pengajaran Dengan Menggunakan Alat Peraga Pengajaran IPA bukanlah pengajaran hayalan, tetapi pengajaran yang banyak memberikan latihan dalam mengembangkan cara berpikir yang sehat dan masuk akal berdasarkan kaidah-kaidah IPA. Maka pengajaran IPA yang menggunakan alat peraga mempunyai ciri-ciri: a. keaktifan peserta didik yang meliputi keaktifan penginderaan (mendengar, melihat, mencium, dan meraba). Penginderaan yang menonjol adalah mendengar dan melihat. Melalui mendengar dan melihat dapat ditangkap objek yang datang dari luar diri, yang menjadi dasar pembentukan pemahaman dan segi tingkah laku lain. Untuk meningkatkan hasil belajar melalui proses mendengar dan melihat, dipergunakan alat peraga (A.T. Rusyan) b. keaktifan guru sebagai demonstrator dan mediator vasiktak. Keaktifan guru, keterampilan, penguasaan bahan atau materi pelajaran, dan mempunyai pemahaman yang cukup terhadap materi dan penggunaan
5 media atau alat peraga yang sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. 3. Faktor-faktor yang ada dalam pengajaran dengan menggunakan alat peraga. a. pengajaran IPA merupakan latihan dalam pengembangan berpikir. b. Mengadakan pengamatan terhadap berbagai peristiwa alam. c. Belajar meramal dan menafsirkan sesuatu kejadian berdasarkan kaidah IPA d. Berlatih menrapkan konsep-konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. e. Melakukan berbagai macam kegiatan alam percobaan IPA untuk membuktikan suatu peristiwa alam f. Perlunya pengenalan teknologi sederhana yang ada kaitannya dengan kaidah-kaidah IPA yang telah dipelajari. 4. Manfaat Lain Nilai Pembelajaran IPA Dengan Alat Peraga. Alat peraga juga merupakan media pendidikan yang disebut audio visual aids memiliki nilai sebagai berikut : a. meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir. Oleh karena itu mengurangi verbalisme tahu istilah tetapi tidak tahu arti, tahu nama tidak tahu bendanya b. memperbesar perhatian siswa c. membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan d. memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan bwerusaha sendiri dikalangan para siswa e. menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu f. membantu tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan dan kemampuan berbahasa. B. Cara Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan 1. Penyesuaian Bentuk Tubuh terhadap Lingkungan Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan dengan fungsinya. Penyesuaian bentuk tubuh ini bertujuan untuk memperoleh makanan
6 maupun untuk melindungi diri dari musuhnya. Berikut ini contoh beberapa hewan yang menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya. a. Burung Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan menjadi lima, seperti pada tabel 3.1 berikut.
7 Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya. Perhatikan keanekaragaman bentuk paruh burung pada tabel 3.2. b. Serangga Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap. 1) Mulut pengisap Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bung 2) Mulut penusuk dan penghisap
8 Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap. 3) Mulut penjilat Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah. 4) Mulut penyerap Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat. c. Unta Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk
9 penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu yang lama.
10 2. Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa. Perhatikan beberapa contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku berikut ini! a. Bunglon Kalian tentu pernah melihat bagaimana bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat. Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya. b. Kalajengking Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah, dan ular. c. Cumi-Cumi Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
11 d. Siput Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya ke dalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya.
12 e. Cecak Untuk melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah ia pergi melarikan diri. f. Ikan paus Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain, walaupun hidup di air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari air. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian pernah melihat bagaimana perilaku paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyakbanyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara.
13 BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN A. Subjek Penelitian Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada siswa kelas V SD Muhammadiyah I Tenggarong dengan mata pelajaran Sains tentang Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkungan yang terdiri dari 2 siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2. Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2023 dan siklus 2 pada tanggal 23 Mei 2023 pada jam yang sama. Adapun karakteristik siswa pada SD Muhammadiyah I Tenggarong adalah sebagai berikut : 1. Mempunyai kemampuan tetapi kurangnya motivasi untuk meningkatkan kompetensi masing-masing. 2. Minimnya rasa percaya diri pada siswa. 3. Tidak ada binaan khusus terhadap kompetensi tertentu sehingga banyak siswa yang berbakat dibidangnya yang tidak tersalurkan. 4. Kurangnya fasilitas sehingga membuat siswa belajar seadanya. B. Deskripsi Per Siklus 1. Rencana Berdasarkan perumusan masalah di atas maka hipotesis tindakan yang dilakukan sebagai berikut : 1. Hasil belajar meningkat jika guru menggunakan bahasa yang mudah di mengerti dan dipahami oleh siswa. 2. Hasil belajar meningkat jika guru menggunakan alat peraga secara optimal. 3. Hasil belajar siswa meningkat jika terjadi interaksi antara guru dan siswa. 4. Hasil belajar siswa meningkat jika guru selalu memberikan motivasi pada awal dan akhir pembelajaran. Dari hipotesis diatas rencana pembelajaran Sains selanjutnya adalah melaksanakan perbaikan pembelajaran berdasarkan siklus, yaitu terdiri dari siklus I dan siklus II.
14 Gambar : Siklus perbaikan pembelajaran Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkunganpada Kelas V SD Muhammadiyah I Tenggarong 2. Pelaksanaan Prosedur pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan cara berdiskusi dengan supervisor 2 dan supervisor/pengamat untuk mengidentifikasi, menganalisa dan merumuskan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Melalui bimbingan pengamat/supervisor peneliti banyak menemukan pengalaman dan solusi yang tepat dalam pelaksanaan perbaikan yang sedang diteliti dalam pembelajaran Sains. Hasil diskusi dengan supervisor 2 dan supervisor/pengamat ditemukan pemecahan masalah yang perlu dilakukan untuk perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah penelitian tindakan kelas seperti : 1. Memposisikan suasana pembelajaran yang lebih kondusif 2. Melakukan apersepsi untuk menarik perhatian siswa dengan cara memberikan pertanyaan yang berbobot. 3. Memotivasi siswa untuk mau bertanya. Melaksanakan Merencanakan Mengobservasi Refleksi Siklus I Melaksanakan Merencanakan Mengobservasi Refleksi Siklus II R e v i s i
15 4. Menggunakan media atau alat peraga yang cocok dengan materi pembelajaran. 5. menghindari kesan, yang dapat memojokkan siswa. 6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 7. Memberikan tes yang berkaitan dengan pembelajaran. Dengan demikian perlu disusun kegiatan siklus I dan siklus II yang terdiri dari perencanaan,pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran mengenai Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkunganpada kelas V SD Muhammadiyah I Tenggarong ditunjukkan pada gambar dibawah ini Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Rencana Tindakan Refleksi Observasi Pelaksanaan Tindakan Aktivitas Guru dan supervisor 2 Aktivitas Guru dan supervisor 2 Aktivitas Guru dan supervisor 2 Aktivitas Guru Aktivitas Supervisor 2 Aktivitas Guru - Menyusun RPP - Menyusun lembar observasi - Menyediakan alat peraga - Menyusun pertanyaan dan tugas rumah - Menjelaskan materi pelajaran - Mengajukan pertanyaan - Memberikan kesempatan bertanya - Menanggapi pertanyaan - Mengevaluasi hasil belajar Mengobservasi kegiatan guru dalam pembelajaran sesuai kesepakatan Mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran
16 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran sains dalam mengidentifikasi Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkungandengan menggunakan alat peraga. Nilai yang diperoleh siswa terhadap beberapa pokok bahasan pada mata pelajaran sains dapat diketahui bahwa pokok bahasan Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkunganpada siklus I belum memuaskan karena perolehan nilai rata-rata hanya 63 dan dinyatakan belum tuntas. Dinyatakan tuntas apabila hasil penguasaan siswa pada materi pembelajaran siswa telah mencapai ≥ 70 % Keberhasilan pembelajaran ini terkait dengan kemampuan merancang strategi dan merumuskan tujuan. Maka setiap pendidik termasuk penulis memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki hasil belajar siswa agar menjadi tuntas dan memuaskan. Penulis bertanya dalam hati apakah pembelajaran akan berhasil apabila menggunakan alat peraga dengan metode Simulasi ? Pada siklus II penulis menjelaskan bahwa menggunakan alat peraga dengan metode Simulasi dan dibantu alat peraga hasil belajar menjadi meningkat, sehingga pembelajaran siklus II disampaikan dengan menggunakan alat peraga dengan metode Simulasi. Ternyata hasil yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu mencapai rata-rata 80 Table 1. Hasil yang diperoleh siswa pada siklus I dan II dapat pada tabel dan grafik seperti berikut ini : No. Responden Skor Siklus 1 Skor Siklus 2 1 50 60 2 50 60 3 50 70 4 50 70 5 50 70
17 6 50 70 7 50 70 8 50 70 9 50 80 10 50 80 11 60 80 12 70 80 13 70 80 14 70 80 15 70 80 16 70 80 17 70 90 18 80 90 19 80 100 20 80 100 21 80 100 22 80 100 Rerata 63 80 Tabel 2. Hubungan Jumlah siswa dengan skor pada siklus 1 Jumlah Responden Skor Siklus 1 7 50 4 60 6 70 5 80 Tabel 3. Hubungan Jumlah siswa dengan skor pada siklus 2 Jumlah Responden Skor Siklus 2 2 60 6 70 8 80 2 90 4 100
18 Diagram 1. Diagram kerucut hubungan jumlah siswa dengan perolehan skor siklus 1 Diagram 2. Diagram piramida hubungan jumlah siswa dengan perolehan skor siklus 2 Berdasarkan data diatas diperoleh 11 orang yang dinyatakan belum tuntas, dan baru 11 orang yang dinyatakan sudah tuntas dengan nilai rata-rata kelas 63 sehingga penulis mengadakan perbaikan pada siklus ke-II. B. Pembahasan dari Setiasp Siklus Sesuai dengan standar ketuntasan belajar maka pembelajaran dianggap berhasil apabila mencapai nilai standar minimal ≥ 70 % (Standar Kompetensi Kurikulum 2013 SD/MI, Depdiknas, Jakarta, 2013). Jumlah Responden Skor Siklus 1 Jumlah Responden Skor Siklus 2
19 Berdasarkan hasil diskusi dengan supervisor 2 dan supervisor, dari data yang diperoleh, pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini ditunukkan dengan adanya siswa yang sudah mencapai nilai diatas ratarata, bahkan sudah terlihat sifat kritis dari beberapa siswa dalam mengajukan pertanyaan. Dari hasil pengamatan supervisor 2 pada pembelajaran sains pada siklus pertama terdapat 11 Siswa yang telah dapat menuntaskan materi Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkungandengan metode Simulasi dengan nilai ≥ 70 yang rata-rata kelasnya 63. Hasil yang diperoleh pada siklus kedua terdapat semua siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 % dengan rata-rata kelasnya 80. Artinya terjadi peningkatan yang sangat signifikan baik dari jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan maupun nilai rata-rata kelas. Pembelajaran yang dilakukan penulis dalam menerapkan materi pelajaran sains untuk Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkunganadalah sebagai berikut: a. Menjelaskan tujuan yang ingin di capai pelajaran khusus pada materi cara penyesuaian diri hewan dengan lingkungan. b. Menggunakan alat peraga seperti kit gambar dalam peragaan metode Simulasi. c. Melibatkan siswa secara aktif memainkan perannya sesuai dengan fungsinya masing-masing melalui simulasi. d. Mengaukan banyak pertanyaan sesuai dengan materi pembelajaran. Memperhatikan hasil pembelajaran siswa secara bertahap dan perbaikan pembelajaran siklus I ke siklus II terdapat hasil pembelajaran yang meningkat yaitu Siklus I terdapat 11 dari 22 siswa yang sudah dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata 63. Tapi pada siklus ke II terjadi peningkatan yang sangat signifikan sekali yaitu dari 22 siswa semua siswa tuntas dengan nilai rata-rata 80. Hal ini dikarenakan adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada setiap siklus. Pengalaman penulis disekolah kendala yang mempengaruhi keberhasilan belajar antara lain sikap disiplin, tanggung jawab siswa, perhatian guru terhadap keadaan siswa dikelas. Pada intinya guru harus berperan sebagai pendidik,
20 pemimbing, pengarahan, motivatoe, infomator, komunikator, dan evaluator dalam proses pembelajaran guna menciptakan siswa dengan sebagai manusia seutuhnya, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan hal diatas pendidikan pada akhirnya menghasilkan lulusan yang berkualitas, berbudi pekerti luhur, berdisiplin, bekerja keras, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil dan berakhlaq mulia. Guru harus mampu melakukan perubahan yang nyata sebagai hasil proses pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi sikap siswa untuk selalu berpiki kritis dan termpil dalam menyikapi berbagai persoalan yang dihadapinya. Guru haruslah senantiasa berusaha mengembangkan dirinya sendiri sesuai perkembangan zaman, memiliki kecakapan, kepandaian dan keahlian khusus sesuai dengan bidang tugasnya. Seiring penulis dalam bab awal bahwa sudah banyak kemudahankemudahan yang dapat membantu guru untuk dapat mengembangkan diri agar dapat meningkatkan hasil belajar untuk membekali siswa menjadi manusia yang sukses, cakap, kritis, trampil, dan bertanggung jawab. Faktor-faktor yang saling berkaitan dan mempengaruhi hasil belajar yang efektif antara lain : 1. Pemilihan dan penggunaan metoda mengajar yang tepat dan bervariasi dalam proses pembelajaran. 2. Pemilihan dan penggunaan media yang relevan mudah didapat dan sudah dikenal tetapi dapat menarik perhatian siswa. 3. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dipahami siswa, lugas dan jelas serta berkomunikatif. 4. Keterlibatan siswa secara langsung dan menyeluruh. 5. Kepekaan guru terhadap kesalahan siswa dalam menyelesaikan suatu tugas dan kesungguhan guru dalam membantu memecahkan masalah siswa. 6. Ketersediaan sarana pendukung yang membantu mempermudah siswa dalam memahami pelajaran. 7. Kesiapan dan kecakapan guru dalam menghadapi setiap perubahan kemajuan jaman dan teknologi.
21 BAB V KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT A. Kesimpulan Dari dua siklus Pembelajaran Sains tentang cara penyesuaian diri hewan dengan lingkungan, pada siswa kelas V SD Muhammadiyah I Tenggarong yang disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga terjadi peningkatak hasil belajar siswa dari rata-rata 63 pada siklus I menjadi rata-rata 80 pada siklus II. B. Saran dan Tindak Lanjut Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran maka setiap guru diharapkan : a. Dapat merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b. Tepat dalam menentukan strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran. c. Selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa selama proses pembelajaran d. Guru harus lebih inovatif dalam merumuskan indikator yang ingin dicapai yang lebih menekan kepada pengalaman langsung yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. e. Guru harus menciptakan kondisi pembelajaran yang berpusat pada siswa. f. Guru harus peka terhadap kemampuan berkomunikasi setiap siswa agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
22 DAFTAR PUSTAKA Andayani, dkk, 2007, Pemantapan Kemampuam Propesional( PKP ),Jakarta, Universitas Terbuka. Depdiknas, Kurikulum Sains SD 2004, Jakarta: Depdiknas, 2004. Depdiknas, 2004, Buku IPA Guru Kelas 5, Jakarta, Seqip. Real, Hopkins, 1993, Penelitian Tindakan kelas, Jakarta, Universitas Terbuka Tim FKIP, 2007, Pemantapan Kemampuan Profesional, cet.1, Jakarta, UT. Wardani, I.G.A.K., Wihardit,K, & Nasoetion, N, 2004, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka.
23
24
25
26
27 Lampiran 5 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN(RPP) (Siklus 1) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : V/2 Pertemua Ke- : Siklus 1 Alokasi waktu : 2 x 35 Menit Standar kompetensi : 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup 3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup Indikator : 1. Memberi contoh cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk memperoleh makanan dan melindungi diri dari musuhnya 2. Mendeskripsikan ciri khusus pada beberapa tumbuhan untuk melindungi dirinya, misalnya racun, duri, atau daun yang tajam I. Tujuan Perbaikan Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu 1. menyebutkan contoh cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk memperoleh makanan dan melindungi diri dari musuhnya; 2. menjelaskan ciri khusus pada beberapa tumbuhan untuk melindungi dirinya, misalnya racun, duri, atau daun yang tajam; 3. menyebutkan hubungan antara ciri khusus tumbuhan dan tempat hidupnya. II. Materi Pembelajaran Penyesuaian diri makhluk hidup III. Metode Pembelajaran Informasi, pemberian tugas, demonstrasi, dan kegiatan laboratorium
28
29 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN(RPP) (Siklus 2) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : V/2 Pertemua Ke- : Siklus 2 Alokasi waktu : 2 jam pelajaran Standar kompetensi : 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup 3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup Indikator : 1. Mendeskripsikan ciri khusus pada beberapa tumbuhan untuk melindungi dirinya, misalnya racun, duri, atau daun yang tajam 2. Mengaitkan antara ciri khusus tumbuhan dan tempat hidupnya I. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu 1. menyebutkan contoh cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk memperoleh makanan dan melindungi diri dari musuhnya; 2. menjelaskan ciri khusus pada beberapa tumbuhan untuk melindungi dirinya, misalnya racun, duri, atau daun yang tajam; 3. menyebutkan hubungan antara ciri khusus tumbuhan dan tempat hidupnya. II. Materi Pembelajaran Penyesuaian diri makhluk hidup III. Metode Pembelajaran Informasi, pemberian tugas, demonstrasi, dan kegiatan laboratorium IV. Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan Awal
30 1. Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. 2. Guru menyediakan charta penyesuaian diri pada hewan untuk memperoleh makanan, antara lain penyesuaian diri pada burung, unta, kupu-kupu, lebah, nyamuk, singa, gajah, dan beruang. Kegiatan Inti 1. Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan bentuk penyesuaian diri pada burung untuk memperoleh makanan, antara lain adanya beraneka macam bentuk paruh dan kaki burung. 2. Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan bentuk penyesuaian diri pada unta untuk memperoleh makanan, antara lain punuk unta banyak mengandung lemak sehingga dapat menyuplai tenaga ketika tidak makan selama beberapa hari. 3. Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan bentuk penyesuaian diri pada kupu-kupu, lebah, dan nyamuk untuk memperoleh makanan, antara lain bentuk mulut pengisap pada kupu-kupu, bentuk mulut penjilat berlidah panjang pada lebah, dan bentuk mulut penusuk dan pengisap pada nyamuk. 4. Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan bentuk penyesuaian diri pada singa untuk memperoleh makanan, antara lain singa berkuku dan bertaring tajam. 5. Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan bentuk penyesuaian diri pada gajah untuk memperoleh makanan. 6. Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan penyesuaian diri pada beruang untuk memperoleh makanan. Kegiatan Akhir Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan pentingnya makhluk hidup menyesuaian diri dengan lingkungan.
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44