PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN KIT GAMBAR IPA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 1 TENGGARONG KAB. KUTAI KARTANEGARA Zurriaty Kadir1 , Batdal Niati, M.Pd 2 1Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Terbuka 2 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pasir Pengaraian E-mail : [email protected] ABSTRAK Hasil Belajar pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Muhammadiyah 1 Tenggarong masih di bawah Kriteria Kesempurnaan Minimum (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media gambar IPA dapat mengalami peningkatan hasil belajar peserta didik di Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Tenggarong. Tujuan peneliti PTK menggunakan media gambar dalam pendidikan IPA adalah untuk menciptakan harapan dan minat baru, untuk memotivasi dan merangsang kegiatan pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus memiliki beberapa tahapan yaitu. perencanaan, pelaksanaan serta pengamatan dan refleksi. Hasil kajian menunjukkan bahwa pada periode pertama rata-ratanya adalah 63, namun pada periode kedua rata-ratanya meningkat tajam menjadi 84. Penggunaan alat gambar mempunyai pengaruh penting karena menunjukkan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Tenggarong. Kata Kunci : KIT Gambar, Hasil Belajar , Pembelajaran IPA
PENDAHULUAN Pembelajaran IPA merupakan materi yang berhubungan langsung dengan kehidupan di sekitar kita, namun ternyata di sekolah masih banyak peserta didik yang belum mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan keterampilan yang belum dimiliki. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah metode yang digunakan terkadang tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. (Sriyono, IPA 4 SD, 2015) IPA adalah belajar tentang alam secara sistematis. Pendidikan IPA dapat menjadi sarana bagi peserta didik untuk mempelajari diri dan lingkungannya. Dalam pembelajaran ditekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan keterampilan dan memahami lingkungan alam. (Sunggu, 2019) Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah adalah untuk memperoleh standar kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga pembelajaran mata pelajaran ini harus menjadi lebih menarik dan mudah dipahami, karena ilmu alam lebih membutuhkan pemahaman dari pada hapalan rumus-rumus yang begitu banyak. Untuk mencegahnya, yaitu dengan cara harus didukung dengan alat peraga yang sesuai. Pemanfaatan lingkungan belajar membantu memperbaiki proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu serta memberikan pemahaman yang realistik terhadap konsep yang sebenarnya. Kemendikbud menjelaskan bahwa alat peraga adalah alat peraga yang memperagakan objek yang akan dijelaskan baik berupa benda nyata, tiruan, maupun model gambar visual/audiovisual. (Pemenang, 2011) (Tisnoherawati, 2014) menyatakan bahwa buku ajar Kit IPA merupakan nama-nama alat IPA yang digunakan untuk pembelajaran IPA di sekolah dasar. (Winata, 2014) Mengklaim bahwa alat peraga dapat membantu peserta didik berpikir logis dan sistematis sehingga nantinya mengembangkan pola berpikir yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi berasal dari kata motif, yaitu keadaan individu yang memotivasi orang untuk melakukan tindakan tertentu, sadar atau tidak, untuk mencapai tujuan tertentu.
Puspitasari mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan prasyarat mutlak untuk belajar dan berperan penting dalam gairah atau semangat belajar. Motivasi belajar bukan hanya dorongan untuk mencapai hasil yang baik, tetapi juga mencakup upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran (Resto dan Andriani, 2019). Terlihat bahwa hasil ulangan beberapa mata pelajaran dievaluasi karena pengetahuan peserta didik terhadap mata pelajaran tersebut masih lemah. Hal ini terlihat dari 25 peserta didik kelas IV, hanya 8 orang yang mampu mencapai penguasaan materi dengan skor 70 atau lebih. Kegagalan ini kemungkinan karena kurangnya perhatian peserta didik selama para pendidik mengajar, kurangnya contoh soal dan kurangnya lingkungan belajar. Berdasarkan hasil tersebut, perlu dilakukan peningkatan pengelolaan bidang keilmuan. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran secara efektif, penulis melakukan berbagai perbaikan dalam pembelajaran action research (APR). Alat peraga adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam mengajar, yang dengannya topik yang diberikan kepada peserta didik dijelaskan dan siswa menghindari munculnya kata-kata bertele-tele. Mengajar dengan banyak kata-kata segera menjadi membosankan; sebaliknya, pengajaran akan lebih menarik bila siswa senang belajar atau senang karena tertarik dan memahami pelajaran yang dipelajari. Pengajaran IPA bukanlah pengajaran fiktif, tetapi pengajaran yang banyak memberikan latihan dalam membentuk cara hidup sehat dan cara berfikir rasional berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah. Dengan demikian, pengajaran IPA dengan menggunakan alat peraga memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) kegiatan siswa yang meliputi indrawi (mendengar, melihat, mencium dan meraba). b) aktivitas guru sebagai demonstrator dan mediator. Kinerja guru, keterampilan, penguasaan materi atau topik dan pemahaman yang memadai tentang penggunaan materi dan media atau alat peraga menentukan keberhasilan belajar peserta didik. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam beberapa siklus. (Sujana dan Ibrahin: 2014) penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran mereka tentang praktik sosial. Penelitian tindakan kelas adalah studi tentang intervensi dunia nyata dan dampaknya. Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam penelitian ilmiah untuk memperoleh fakta-fakta yang mendukung tercapainya tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2002:136), “metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian”. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas IV SD Muhammadiyah 1 Tenggarong. Sasaran penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Muhammadiyah 1 Tenggarong yang berjumlah 25 peserta didik. Sumber data penelitian ini adalah para pendidik kelas IV dan peserta didik kelas IV SD Muhammadiyah 1 Tenggarong. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Penelitian dijadwalkan untuk Siklus 1 pada Senin 8 Mei 2023, Siklus 2 pada Senin 10 Mei 2023 dan Siklus 3 pada Senin 12 Mei 2023. Penelitian dilaksanakan dikelas IV SD Muhammadiyah 1 Tenggarong Kab. Kutai Kartanegara yang menjadi sasaran penyidikan. Di antaranya, sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian dilakukan atau ditujukan untuk memecahkan masalah pembelajaran yang dialami guru dan siswa atau masalah nyata yang dialami guru dan siswa. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Tenggarong Kab. Kutai Kartanegara hingga 25 orang yang terdiri dari 14 peserta didik laki - laki dan 11 peserta didik perempuan . Sumber informasi yang diperoleh peneliti berdasarkan penelitian ilmiah guru dalam pembelajaran mata pelajaran alam, hasil tes rata-rata hanya 64. Saat bertanya kepada pesera didik, ditemukan hampir 75% peserta didik menjawab kesulitan. . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi per Siklus Berdasarkan hasil pembelajaran yang dilaksanakan sebanyak dua siklus diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 1. Hasil skor perolehan siswa materi IPA pada Pra siklus , siklus I dan siklus 2
No. Responden Pra Siklus Skor Siklus 1 Skor Siklus 2 1 50 50 60 2 50 50 60 3 50 50 70 4 50 50 70 5 50 50 70 6 50 50 70 7 60 60 80 8 60 60 80 9 60 60 80 10 60 60 80 11 60 60 80 12 60 60 80 13 60 60 90 14 60 60 90 15 60 60 90 16 60 60 90 17 60 60 90 18 60 70 90 19 60 70 90
20 70 80 100 21 70 80 100 22 70 80 100 23 70 80 100 24 70 80 100 25 70 80 100 Rerata 70 63 84,4 Diagram 1. Diagram Garis Nilai Sains Siklus I Pengolahan data Setelah mengadakan refleksi terhadap perolehan nilai peserta didik pada perbaikan pembelajaran dalam Siklus 2. Hal ini ditunjukan oleh hasil atau nilai yang diperoleh dalam tabel berikut: Skor Siklus 1 jumlah Siswa
Diagram 2. Diagram Garis Nilai Sains Siklus 2 B. Pembahasan dari setiap Siklus Berdasarkan informasi yag diperoleh selam penelitian di siklus I tanggal 08 Mei 2023 nampak keberhasilan siswa sebanyak 8 dari 25 siswa yang berhasil mencapai skor 70 ke atas dengan angka rata-rata 63. Hal ini terjadi karena motivasi dalam penggunaan alat peraga yang diberikan belum maksimal untuk memahami IPA oleh peserta didik Pembelajaran pada siklus II pada tanggal 10 Mei 2023 sudah menghasilkan nilai yang baik. Hal ini terbukti dengan adanya perolehan nilai sebanyak 23 dari 25 siswa yang memperoleh skor 70 ke atas dengan angka rata-rata 84. Keberhasilan ini ditunjang dengan adanya motivasi dalam pembelajaran dan peragaan kit gambar sehingga peserta didik mudah memahami tujuan pelajaran KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan dalam penelitian tindakan kelas IV SD Muhammadiyah 1 Tenggarong diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kit gambar pada mata pelajaran IPA mengalami peningkatan skor hasil belajar. Ini terlihat dari siklus I angka rata-rata yang diperoleh sebesar 63 menjadi angka rata-rata 84 pada siklus II. jumlah Siswa Skor Siklus 2
Bagi para penddik yang ingin melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan masalah yang sama dapat mencapai peningkatan hasil belajar yang baik jika para pendidik dapat: 1. meningkatkan motivasi peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pngetahuan Alam 2. menggunakan kit gambar yang relevan 3. mempersiapkan rencana pembelajaran yang baik DAFTAR PUSTAKA Resto, & Andriani, R. (2019). Motifasi belajar sebagai detrminasi hasil belajar siswa, 81. https://ejournal.upi.edu/index.php/jpmanper/article/viewFile/14958/8522. Sriyono. (2015). Sains 4 SD. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka. Sunggu , D. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Organ Pencernaan Makanan pada Manusia, 151. http://ejournal-jp3.com/index.php/Pendidikan/article/view/86 Tisnoherawati, N. (2014). Pengaruh penggunaan peralatan KIT IPA dalam Pembelajaran IPA siswa SD. Surabaya: UNiversitas PGRI Adi Buana Surabaya. Winanto, A. (2011). Efektivitas Penggunaan KIT IPA Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD, 160. https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3172/2/ART_Adi%20Winanto_Efektivitas%20 Penggunaan%20KIT_Full%20text.pdf Winata, P. (2014). Model Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Depdikbud. Lestari, I. (2015). Pengaruh waktu belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika. Formatif: jurnal ilmiah pendidikan MIPA, 3(2).file:///C:/Users/Administrator/Downloads/118-357-1-PB.pdf Mohammad Ali, 2018, Meningkatkan Mutu Kegiatan Belajar Mengajar di SD, Jakarta, Depdikbud. Nana Sudjana dan Ibrahim, 2014, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung, Sinar Baru Algensindo.
Semiawan, 2014, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Depdikbud. Slameto, 2013, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta, Penerbit Rineka Cipta.