The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Gus Budhenk, 2024-03-21 07:54:36

SOP Satpam Perbankan

SOP Satpam Perbankan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Petugas Pengamanan


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PETUGAS PENGAMANAN PERBANKAN 1. FUNGSI & TUGAS 1.1 Satpam adalah salah satu pengemban fungsi kepolisian terbatas dan fungsinya adalah meliputi segala kegiatan melindungi mengayomi dan mengamankan lingkungan/ kawasan kerjanya dari setiap gangguan keamanan, ketertiban dan pelanggaran hukum. 1.2 Peran Satpam dalam bertugas diatur dalam Perpol No 4 th 2020 Pasal 16 ayat (3): a. Pendukung utama pimpinan organisasi, perusahaan dan/atau instansi/lembaga pemerintah, pengguna Satpam di bidang pembinaan keamanan dan ketertiban lingkungan kawasan/tempat kerjanya. b. Mitra Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan peraturan perundang-undangan serta menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan keamanan di lingkungan kawasan/ tempat kerjanya. 2. RUANG LINGKUP 2.1 Petunjuk persiapan & pelaksanaan tugas. 2.2 Sikap layanan Satpam. 2.3 Petunjuk Pelaksanaan Tugas Petunjuk Bertugas di luar banking hall. Petunjuk Bertugas di dalam banking hall. Petunjuk Bertugas di area ATM. Petunjuk keadaan darurat. Petunjuk pelaksanaan patroli. Petunjuk pelaksaan pengawalan orang & barang berharga. Prosedur Pengamanan saat terjadi tindak pidana tertangkap tangan. Standar operasional prosedur pengendalian massa saat terjadi penyimpangan aksi unjukrasa. 3. DEFINISI 3.1 Perusahaan adalah seluruh unit kerja kelolaan PT. PKSS cabang selindo yang memiliki jenis usaha . 3.2 User adalah individu, sekelompok manusia atau komunitas yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. 3.3 Petugas Pengamanan adalah Satpam & Penjaga Malam yang dibentuk oleh PT. Prima Karya Sarana Sejahtera, untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya. 3.4 Satpam adalah Petugas pengamanan yang dibentuk oleh PT. Prima Karya Sarana Sejahtera dan memiliki sertifikat Kompetensi Satpam.


3.5 Karyawan adalah orang yang bekerja di lokasi tempat Petugas Pengamanan bertugas. Meliputi level Pimpinan Cabang, Staff, hingga pekerja Dasar. 3.6 PAM BKO adalah pengamanan yang berasal dari unsur TNI & POLRI untuk membantu pengamanan di wilayah kerja kelolaan PT. Prima Karya Sarana Sejahtera. 4. PETUNJUK PERSIAPAN & PELAKSANAAN TUGAS 4.1 Melakukan Setiap Petugas Pengamanan wajib : Melaksanakan fungsi pengamanan serta pelayanan kepada nasabah dan karyawan. Menyelesaikan permasalahan dan pertanyaan nasabah dengan benar, tegas, dan santun. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait apabila terjadi kecelakaan, kriminalitas, atau kejadian yang menganggu keamanan dan keselamatan prasarana, sarana Perusahaan. Membuat laporan kejadian apabila terjadi kecelakaan, kriminalitas atau kejadian yang mengganggu keamanan dan keselamatan prasarana, sarana Perusahaan. Siap melaksanakan tugas khusus menyangkut keamanan, ketertiban dan keselamatan. Menjaga ketertiban dan kenyamanan nasabah dan karyawan di area banking hall dan ruang ATM. Mengadakan peraturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku dilingkungan kerja, khusus yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan Perusahaan seperti; antrian nasabah, penerimaan tamu, dan pengaturan parkir kendaraan. Memiliki pengetahuan tentang produk perbankan yang dimiliki oleh perusahaan baik yang bersifat konvensional maupun digital (E-Banking). 4.2 Sebelum melaksanakan dinas wajib : Datang 30 menit sebelum serah terima/pergantian dinas. Mengenakan pakaian seragam lengkap sesuai dengan peraturan terbaru dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) dan kartu identitas pegawai. Mengisi buku hadir/absensi dan melakukan absen kehadiran menggunakan Aplikasi Greatday Security Tracking System (G-STS) pada tempat yang telah ditentukan. Serah terima dinas dengan petugas pada dinasan sebelumnya dan dicatat dalam buku mutasi. Melaksanakan apel anggota Petugas Pengamanan setiap pergantian Shift tugas. Periksa apakah ada pengumuman / instruksi yang harus di perhatikan dan pesan – pesan tugas yang harus diperhatikan.


Buku – buku register yang harus ada ditempat / tugas penjagaan dalam keadaan lengkap dan telah diisi dengan benar kemudian di tandatangani oleh petugas jaga lama, Periksa barang – barang inventaris di ruang tugas penjagaan apakah telah sesuai dengan daftar yang ada (diserah terima) 4.3 Menyiapkan perlengkapan dinas yang dibutuhkan antara lain: Kartu identitas Pegawai (ID Card). KTA Security asli. Tali kur + Pluit (Berwarna hitam, Anggota di sebelah kiri sedangkan Danru sebelah kanan). Borgol. Tongkat T. Kopel kuningan berlogo Satpam dengan sabuk berwarna hitam. Field Cap (Topi lapangan) berlogo Satpam. Sepatu security PDL & PDH. Pin Kompetensi Satpam. Seragam & Atribut lainnya sesuai dengan Perpol Nomor 4 Tahun 2020. Memastikan fasilitas pendukung siap digunakan, seperti; jas hujan, lampu senter, dan ATK. 4.4 Memperhatikan kerapihan fisik dengan uraian sebagai berikut: Rambut dicukur rapi 3-2-1 dan pakai gel rambut bila diperlukan. Tidak dibolehkan berjenggot, berjambang dan berkumis. Tidak diperkenankan mengenakan batu cincin (akik), segala bentuk gelang tangan, bertindik, bertato dan lainnya. Jam tangan wajib dan cincin kawin diperbolehkan. Tidak bau badan dan bau mulut. 4.5 Memperhatikan kerapihan seragam dengan uraian sebagai berikut: • Seragam disetrika rapi, tidak kusam, seragam wangi, tidak berbau keringat atau bau lainnya. • Atribut lengkap (Topi, nama, emblem kesatuan, kopel/tongkat/borgol/tali kur/Pin Gada Pratama). • Name Tag sesuai dengan ketentuan Perpol Nomor 4 Tahun 2020 • Khusus personil yang menggunakan seragam PDH maupun seragam Safari, wajib mengenakan Borgol beserta sarungnya di ikat pinggang saat bertugas, dan kunci borgol selalu disimpan didalam saku seragam dinas yang dikenakan. • Sepatu berwarna hitam, keadaan baik, bersih dan mengkilap.


4.6 Saat melaksanakan tugas wajib : Menerapkan 3 S (Senyum, Sapa, Siaga) Siaga di tempat/pos yang telah ditentukan sesuai plotting Mengawasi dan memastikan keamanan bangunan hingga aset-aset perusahaan. 5. SIKAP LAYANAN SATPAM Memberikan perlindungan dan memberikan rasa aman kepada Pelanggan selama dilingkungan Bank melalui layanan dengan nilai-nilai STAR (Siap, Tangguh, Aktif, dan Responsif): 5.1 Siap: Menjaga posisi dan sikap tubuh dalam keadaan siap-siaga. 5.2 Tangguh: Cepat tanggap dan mengerti setiap keperluan Pelanggan. 5.3 Aktif: Mengikuti perkembangan produk perusahaan, serta antusias dan ramah menanggapi pertanyaan Pelanggan. 5.4 Responsif: Selalu siap memberikan bantuan kepada Pelanggan, dan bersikap sopan saat berbicara kepada Pelanggan. 6. PETUNJUK BERTUGAS UNTUK AREA LUAR BANKING HALL: 6.1 Memantau dan menjaga keamanan Nasabah sekaligus kendaraannya pada saat Nasabah datang, saat parkir atau pada saat meninggalkan halaman Bank. 6.2 Memberikan pengawalan kepada Nasabah sampai ke mobil (apabila diminta). 6.3 Hal-hal yang tidak diperbolehkan dilakukan Petugas Pengamanan saat berada di luar banking hall: Menunjukkan sikap tidak tanggap dan antusias menyambut dan melayani nasabah. Menunjukkan sikap tidak menjaga integritas dengan menerima uang parkir nasabah. Duduk/berbicara dengan orang lain di dalam pos jaga atau area parkir tanpa memperdulikan nasabah yang datang. Merokok pada saat jam kerja/tugas. Tidak memakai seragam pada saat jam tugas / dinas walaupun hari libur/tutup kantor. 6.4 Posisi keberadaan Petugas Pengamanan:


Siaga di depan pintu masuk/keluar. Siaga di dekat ruang ATM. Siaga di sekitar area parkir kendaraan atau teras kantor. 7. PETUNJUK BERTUGAS UNTUK AREA DALAM BANKING HALL: 7.1 Memberikan rasa aman dan nyaman kepada Nasabah yang datang bertransaksi di dalam Banking Hall. 7.2 Posisi keberadaan Petugas Pengamanan: Pintu masuk Banking Hall dalam posisi menyambut. Dekat dengan antrian Teller atau Customer Service. Berkeliling di dalam Banking Hall. 7.3 Memantau setiap Nasabah yang masuk dan keluar Banking Hall, serta mengamati terhadap keadaan sekeliling. 7.4 Membantu mengatur jalur antrian nasabah yang mengarah Customer Service maupun Teller. 7.5 Menyambut Nasabah dengan membuka pintu saat Nasabah datang maupun meninggalkan Banking Hall “Selamat pagi/siang/sore/Bapak,ada yang dapat saya bantu?” 7.6 Menanyakan keperluan nasabah dan mengarahkan untuk mengambil nomor antrian. “Silahkan Bapak / Ibu….. Arahkan nasabah ketempat tujuan. Berikan bantuan persilahkan nasabah menunggu “Bapak/Ibu silahkan mengambil nomor terlebih dahulu. Kemudian Bapak /Ibu silahkan duduk menunggu nomor antrian, pasti akan dipanggil.” 7.7 Mengucapkan salam dan terima kasih saat Nasabah meninggalkan Banking Hall. 7.8 Menunjukkan sikap berdiri sigap, kontak mata, tersenyum, dan berbicara dengan intonasi yang jelas. 7.9 Hal-hal yang tidak diperbolehkan dilakukan Petugas Pengamanan saat berada di luar banking hall: Menunjukkan sikap tidak tanggap dan antusias menyambut dan melayani nasabah. Menunjukkan sikap tidak menjaga integritas dengan menerima uang jasa dari nasabah. Menunjukkan sikap tidak menjaga ketertiban dan keamanan di area banking hall. Berdiam diri dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar banking hall (contoh: antrian panjang, nasabah yang terlihat kebingungan di banking hall). Merokok pada saat jam kerja/tugas. Tidak memakai seragam pada saat jam tugas / dinas saat hari libur/tutup kantor.


8. PETUNJUK PEMERIKSAAN AKSES MASUK KENDARAAN: Memastikan bahwa setiap kendaraan yang masuk ke area gedung telah dilakukan pemeriksaan secara teliti di semua bagian kendaraan guna mencegah adanya benda berbahaya seperti bahan peledak atau benda lainnya yang dapat mengganggu kondisi keamanan dan ketertiban. 8.1 Mengucapkan salam dengan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) pada pengendara kendaraan yang masuk ke area gedung sebelum melakukan pemeriksaan. 8.2 Meminta ijin pada pengendara untuk melakukan pemeriksaan 8.3 Melakukan pemeriksaan pada bagasi kendaraan dengan menggunakan metal detector 8.4 Melakukan pemeriksaan pada bagian dalam kendaraan dengan menggunakan metal detector. 8.5 Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan cermin detector pada bagian bawah kendaraan, dimulai dari bagian depan hingga belakang. 8.6 Mengucapkan terima kasih atas kesediaan pengendaran dalam kerjasamanya melakukan proses pemeriksaan. 9. PETUNJUK BERTUGAS DI AREA ATM: 9.1 Melindungi dengan memberikan rasa aman dan nyaman kepada nasabah yang datang bertransaksi di mesin ATM. 9.2 Memantau Nasabah yang masuk dan keluar ruang ATM, serta jeli terhadap keadaan sekeliling. 9.3 Mengawal Nasabah yang melakukan transaksi tarik tunai dalam jumlah besar sampai nasabah tersebut sampai di kendaraan apabila diminta. 9.4 Menangani keluhan kartu ATM nasabah tertelan: Tanyakan sebab tertelannya kartu. Dengarkan dengan seksama keluhan Nasabah, Ucapkan maaf, tanyakan nama dan nomor rekening nasabah. Jelaskan bahwa kartu ATM tidak dapat diambil. “Mohon maaf Bapak/Ibu kartu ATM tidak dapat diambil hari ini Bapak /Ibu dapat mengmbilnya pada hari kerja di customer service kami dengan membawa buku tabungan dan identitas diri .” 9.5 Menangani keluhan mesin ATM (saat jam kantor): Saat melihat nasabah datang menuju ruang ATM, informasikan bahwa mesin sedang tidak berfungsi “Mohon maaf untuk sementara waktu mesin ATM kami sedang tidak dapat dipergunakan. “Bapak /Ibu, jika Bapak/Ibu tidak keberatan, beberapa ATM kami tetap beroperasi, lokasi tersebut berada di” (sebutkan wilayah yang dimaksud). “Selain itu, Bapak/Ibu juga dapat menggunakan produk e-channel BRI seperti BRIMO atau Internet Banking untuk melakukan berbagai keperluan transaksi”


10. PETUNJUK PENGAWASAN PARKIR KENDARAAN Melakukan pengawasan terhadap keamanan, ketertiban, dan menjaga keselamatan dari para penyewa, pengelola gedung beserta kepemilikannya, serta mencegah terjadinya peristiwa kebakaran, sabotase, pencurian, perampokan. Melakukan pengaturan lalu lintas kendaraan baik milik perusahaan, karyawan dan terutama penyewa dan pengunjung/tamu harus diatur dengan baik sehingga memudahkan dalam pengawasan dan keamanannya. Kendaraan yang keluar/masuk wajib mentaati tanda petunjuk arah. Mengawasi setiap kendaraan pengunjung, sewaktu keluar dari gedung harus membayar uang parkir sesuai tarif yang berlaku. Untuk setiap kendaraan yang parkir didalam gedung, anggota Security membantu menangani kelancaran lalu lintas dan parkir. Menginformasikan kepada pengunjung apabila area parkir di dalam gedung telah penuh. Mengawasi setiap gerak-gerik orang yang mencurigakan disekitar area parkir. 11. PETUNJUK PELAKSANAAN PATROLI: Sebelum melakukan kegiatan patroli / pengawasan, petugas patroli harus mengetahui dan memahami situasi dan keadaan kerja seperti area parkir luar Gedung, Gudang, lokasi penempatan APAR/Hydrant atau lorong/rute yang memungkinkan orang melakukan kegiatan tidak sewajarnya. Petugas mengadakan patroli/perondaan/pengontrolan ke seluruh lokasi dan kawasan kerja perusahaan. Perondaan/pengontrolan/patroli dengan menggunakan Scan Barcode pada titik yang telah ditentukan. Rute patroli/perondaan/pengontrolan bisa berubah arah dan waktu control, agar tidak teridentifikasi oleh orang lain. Perondaan/pengontrolan/patroli di laksanakan secara bergantian pada setiap 1 (satu) jam sekali. Patroli dilakukan pada ketika dinas siang hari dan dinas malam. Mengetahui sumber – sumber bahaya / gangguan yang memungkinkan menimbulkan kerawanan terhadap keamanan dan ketertiban dilingkungan kerja seperti; aktifitas proyek kerja Gedung, area parkir, genset, Mushola, Chiller, penyimpanan kunci, tempat penyimpanan gas, penyimpanan bahan kimia, gudang maintenance, pool kendaraan tenant. 12. PETUNJUK SAAT SELESAI MELAKSANAKAN TUGAS


9.1 Menulis serah terima dalam buku mutasi lengkap dengan catatan apabila ada kejadian menonjol. 9.2 Serah terima lisan dengan petugas yang akan dinas di shift berikutnya mengenai kondisi terakhir wilayah pengamanannya. 9.3 Serah terima alat/perlengkapan inventaris dinas pengamanan dengan petugas yang akan dinas di shift berikutnya dan di catat dalam buku mutasi. 9.4 Mengisi absensi manual dan melakukan absensi pada aplikasi G-STS 13. PETUNJUK PELAKSANAAN PENGATURAN Penegakan tata tertib yang berlaku dilingkungan kerja masing-masing, khususnya yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas-tugas yang diberikan oleh Perusahaan dan PT. Prima Karya Sarana Sejahtera. Berikut hal-hal yang harus dilakukan: Menegakkan kedisiplinan tata tertib peraturan perusahaan yang berlaku. Mengawasi masuk / keluarnya Pimpinan/Karyawan/Pelanggan/Tamu Perusahaan atau barang dan mengawasi keadaan – keadaan atau hal – hal yang mencurigakan di sekitar tempat tugasnya. Dalam hal pengawasan karyawan, pada situasi tertentu atas perintah Building Manager, Security terhadap karyawan dapat dilakukan pemeriksaan fisik. Semua karyawan diharuskan memakai tanda pengenal/ID Card. Apabila ada pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh karyawan dengan tindak tegas tapi sopan. Pengunjung yang datang ke kantor wajib ditanyakan terkait keperluan dan akan bertemu dengan siapa, dan segera lakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada orang yang ingin ditemui oleh pengunjung tersebut. 14. PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAWALAN ORANG & BARANG BERHARGA Melaksanakan tugas pengantaran, perlindungan dan pengamanan terhadap orang dan barang berharga lainnya, baik dalam jumlah kecil maupun jumlah besar untuk diserahkan atau di pindahkan dari suatu tempat ke tempat lain. Hal-hal wajib saat melaksanakan tugas pengawalan: Berpenampilan dan bersikap ramah, tanggap, tegas, peduli, etis, korek, dantidak sewenang-wenang. Bersikap responsif terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekelilingnya. Penguasaan daerah, route, dan daerah yang dilalui. Senantiasa menjaga keamanan diri pada saat melaksanakan tugaspengawalan. Melakukan pengecekan kembali segala sarana dan prasarana baik perorangan maupun satuan sebelum berangkat tugas. Mematuhi rambu-rambu lalulintas dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.


Pelaksanaan pengawalan orang: Melakukan penjagaan dilingkungan tempat kedatangan dan tempat tujuan tamu VIP/VVIP. Melakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap objek dan benda benda dilingkungan tempat kedatangan dan tempat tujuan, sebelum para tamu VIP/VVIP tiba dilokasi. Melakukan pengamatan dan penganalisaan terhadap situasi dan kondisi di lingkungan tempat kedatangan dan tempat tujuan. Melakukan pengawasan dan pengecekan secara intensif setiap tempat yang tersembunyi dan kurang mendapat perhatian. Mengawasi dan mencermati kejadian-kejadian yang penting/menonjol di tempat kedatangan dan tempat tujuan tamu VIP/VVIP. Melaporkan kepada Chief Operation dan Komandan Regu (Danru) security serta bila diperlukan dengan aparat keamanan/Polisi terdekat, bila menemukan barang yang dicurigai dan diperkirakan berupa bom, bahan peledak dan jangan sekali-kali dipegang/disentuh serta melokalisir dan memberi tanda pada tempat yang dicurigai. Mengawasi dan mengenali setiap tamu undangan dan orang - orang yang berada dilingkungan tempat kedatangan dan tempat tamu VIP/VVIP. Melakukan koordinasi dengan pihak protokoler berkenaan dengan jenis dan sifat kegiatan serta susunan acara yang akan dilaksanakan. Melakukan koordinasi dengan panitia penyelenggara atau pihak yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan tersebut berkenaan dengan jumlah dan daftar tamu undangan yang akan diundang menghadiri acara dimaksud. Melakukan koordinasi dengan/antar unsur pengamanan lainnya dengan menggunakan alat komunikasi yang ada. Saling memberikan informasi dalam melakukan tugas penjagaan dilapangan. 15. PETUNJUK KEADAAN DARURAT Mengambil tindakan untuk keamanan dan keselamatan karyawan dan Pelanggan, serta aset perusahaan sesuai SOP dan arahan pimpinan. Melapor kepada pimpinan setempat yang berewenang dan bertangungjawab terhadap wilayah kerjanya. Berkoordinasi dengan kepolisan dan aparat terkait lainnya. Mencatat waktu kejadian, identifikasi kejadian dan tindak lanjut pengamanan. 16. PETUNJUK SAAT SELESAI MELAKSANAKAN TUGAS


Menulis serah terima dalam buku mutasi lengkap dengan catatan. Serah terima lisan dengan petugas yang akan dinas di shift berikutnya. Serah terima alat/perlengkapan inventaris dinas pengamanan dengan petugas yang akan dinas di shift berikutnya dan di catat dalam buku mutasi. Mengisi absensi manual dan melakukan absensi pada aplikasi G-STS.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMANAN SAAT TERJADI TINDAK PIDANA TERTANGKAP TANGAN 1. DEFINISI: Tertangkapnya seseorang yang diduga sebagai pelaku pada saat sedang melakukan tindak pidana seperti Pembobolan mesin ATM, Vandalisme, Skimming dll. 2. LANGKAH – LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN: 2.1 Menangkap pelaku dan mengamankan barang bukti. 2.2 Berkoordinasi dengan pimpinan cabang perusahaan setempat. 2.3 Orang dianggap perlu (saksi korban atau mungkin pelaku yang belum tertangkap) untuk tidak meninggalkan TKP sebelum datangnya petugas POLRI, yang berwenang menangani lebih lanjut. 2.4 Mengamankan pelaku dari amukan/pengeroyokan massa. 2.5 Melaporkan/menyerahkan tersangka kepada dan barang bukti (jika ada) kepada petugas POLRI yang menangangi lebih lanjut


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TINDAKAN PERTAMA TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TPTKP) 1. DEFINISI Tindakan pertama tempat kejadian perkara (TPTKP) adalah tindakan membantu pihak kepolisian yang segera harus dilakuan setelah terjadi tindakan pidana untuk melakukan pertolongan kepada korban/anggota masyarakat dan penutupan serta pengamanan TKP, guna persiapan penyidikan lebih lanjut. 2. LANGKAH-LANGKAH TPTKP OLEH PETUGAS PENGAMANAN: 2.1 Catat waktu kejadian dan kondisi cuaca. 2.2 Lakukan pengamatan umum. 2.3 Bila korban masih hidup beri pertolongan, evakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat. 2.4 Jika korban luka segera upayakan tanyakan siapa pelaku dan kejadiannya. 2.5 Waktu mengangkat korban yang luka perhatikan ketentuan pengamanan jejak. 2.6 Bekas yang ditimbulkan sendiri segera ditandai. 2.7 Sebelum korban diangkat beri tanda dengan kapur atau bahan lain. 2.8 Jika korban sudah meninggal jangan lakukan perubahan apapun. 2.9 Catat perubahan yang terpaksa dilakukan. 2.10 Catat orang yang hadir di TKP. 2.11 Minta keterangan segera kepada orang yang berusaha pergi meninggalkan TKP. 2.12 Lakukan interview di tempat. 2.13 Para saksi harus diwawancarai pada suatu tempat, pisahkan mereka dan larang mereka berbicara sesama. 2.14 Orang-orang yang dicurigai segera diperiksa/digeledah. 3. KETENTUAN DASAR PENGAMANAN TKP: 3.1 Jangan memegang peralatan/ barang di TKP. 3.2 Jangan melakukan perubahan/pemindahan barang di TKP. 3.3 Jangan meletakkan barang milik pribadi. 3.4 Jangan merokok. 3.5 Jangan mengucapkan tafsiran-tafsiran atas peristiwa yang terjadi, yang mungkin dapat didengar oleh saksi (Termasuk tafsiran terhadap tersangka) 3.6 Jangan tinggalkan TKP terlalu cepat. 3.7 Lindungi barang bukti yang ada dari pengaruh cuaca.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGENDALIAN MASSA SAAT TERJADI PENYIMPANGAN AKSI UNJUK RASA 1. DEFINISI 1.1 Massa adalah organisasi atau sekelompok massa yang melakukan aksi unjuk rasa kepada Perusahaan dengan membawa atribut tertentu seperti: Mobil Komando, Bendera organisasi, Spanduk atau media lain yang berisi tulisan-tulisan terkait tuntutan. 1.2 Penyimpangan Aksi Unjuk Rasa adalah saat massa tidak mematuhi ketentuanketentuan sebagaimana yang tercantum di dalam Peraturan Kapolri nomor 7 tahun 2012. Batasan waktu yang dibolehkan untuk aksi unjuk rasa yakni antara pukul 6 pagi hingga pukul 6 sore untuk tempat terbuka. 1.3 Tindakan-tindakan penyimpangan aksi unjuk rasa seperti: 1.3.1 Memancing Keributan, yakni peserta unjuk rasa tidak membawa alat/senjata penyerang namun melakukan tindakan memancing keributan. 1.3.2 Mengganggu operasional perusahaan. 1.3.3 Tidak mengikuti imbauan, dimana peserta unjuk rasa tidak bersedia mengikuti arahan imbauan Petugas Pengamanan. 2. TUJUAN Mengantisipasi gangguan keamanan dan ancaman di lingkungan perusahaan ketika terjadi aksi demonstrasi atau event yang melibatkan sejumlah massa. Memastikan bahwa keadaan perusahaan tetap dalam keadaan aman dan terkendali. 3. LANGKAH-LANGKAH PETUGAS PENGAMANAN: 3.1. Petugas Pengamanan agar meningkatkan kewaspadaan dan kesigapan penjagaan di lingkungan perusahaan. 3.2. Petugas Pengamanan ikut berperan aktif dalam menjaga kemanan demi terciptanya situasi kondusif di lingkungan perusahaan. 3.3. Petugas Pengamanan berkoordinasi dengan pimpinan dan RO wilayah supervisi masing-masing, serta Pihak Kepolisian setempat ketika mengetahui adanya gangguan kamtibmas. 3.4. Jika menemukan benda mencurigakan, maka Petugas Pengamanan untuk tidak menyentuh barang tersebut namun langsung melapor ke pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut. 3.5. Petugas Pengamanan melakukan koordinasi dengan Cabang PKSS dan Puskom PKSS sebagai pusat informasi dalam rangka pencatatan laporan dan koordinasi dengan pihak terkait. 3.6. Jika gagal penertiban melalui negosiasi, maka komandan regu mempersiapkan tindakan penertiban seperti: 3.6.1. Pasukan membentuk formasi bershaf rapat dengan lengan saling mengunci.


3.6.2. Komandan regu memberi seruan peringatan kepada pihak yang melakukan unjuk rasa. 3.6.3. Upaya penertiban dilakukan sedapat mungkin dilakukan tanpa kekerasan


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENEMUAN BARANG DI WILAYAH KERJA 1. DEFINISI Apabila anggota security menemukan atau menerima laporan dari penyewa/tamu mengenai ditemukannya barang seperti: dompet, uang, dokumen, tas, jam tangan atau barang berharga lainnya. 2. LANGKAH-LANGKAH PETUGAS PENGAMANAN : 2.1 Penanganan Laporan Penemuan Barang: Mencatat data Pelapor yang telah menemukan barang tersebut, seperti : nama, alamat, no. telp dan lainnya. Mencatat data barang yang ditemukan dihadapan orang yang menemukan barang tersebut, seperti : KTP, SIM, kartu ATM, uang atau lainnya. Mencatat waktu kejadian dan tempat / lokasi ditemukannya barang tersebut. Isi data anggota security yang menerima laporan tersebut. Segera informasikan melalui HT kepada atasan, posko dan sesama anggota. Agar jika terdapat penyewa/tamu yang menanyakan kehilangan barang, anggota security dapat menginformasikan mengenai barang yang ditemukan. Laporan yang telah diisi agar diberikan kepada atasan security yang berwenang. Untuk selanjutnya akan diberikan kepada Tenant Relation / Pengelola Gedung. Amankan barang yang ditemukan tersebut di Kantor Pengelola. Jika orang yang merasa kehilangan barang telah datang, tanyakan dahulu ciri-ciri barang yang dirasakan miliknya. Jika sesuai dengan ciri yang disebutkan, perlihatkan barang tersebut. Apabila benar miliknya, pemilik barang agar mengisi data pada form ‘Laporan Penemuan/Pengambilan Barang’. 2.2 Menerima Laporan Kehilangan Barang: Menerima laporan kehilangan dan mengidentifikasikan jenis barang/benda. Berdasarkan jenis laporan, menentukan perlu/tidaknya meninjau TKP. Apabila perlu mendatangi TKP melakukan foto TKP. Mengadakan wawancara singkat mengenai kronologis kejadian. Menyiapkan dan menandatangani Laporan Kejadian/Kerusakan/Kehilangan yang ditandatangani oleh pelapor dan Chief Operation / Danru


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENCEGAHAN & PENANGANAN KEBAKARAN 1. TUJUAN Memastikan bahwa setiap karyawan / penyewa gedung mengetahui dan mau melakukan hal-hal yang dapat mencegah terjadinya kebakaran. 2. LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN KEBAKARAN : 2.1. Melakukan upaya edukasi atau Imbauan Terkait Merokok: Merokok pada tempat yang aman yang sudah ditentukan. Gunakan asbak atau wadah yang aman api. Pada waktu mematikan rokok, pastikan bahwa rokok telah benar-benar mati. 2.2. Melakukan upaya edukasi atau Imbauan Terkait Pemakaian Listrik: • Jika ada kabel yang rusak pindahkanlah dari listrik. • Lindungilah kawat lampu dan lampu pijar. • Jangan gunakan stop kontak terlalu penuh. • Servicelah jika motor basah atau tidak bekerja dengan benar. • Matikanlah semua alat-alat listrik jika sudah tidak dipakai. • Selidikilah bau-bau hangus. 2.3. Jika terjadi kebakaran kecil: Jika anda melihat asap atau api, nyalakan alarm. Ketahuilah tempat api keluar dan api merambat. Musnahkan api kecil dengan pemadam yang tepat. Jika api bertambah besar, keluar dan tutuplah pintu-pintu untuk memperlambat api merambat.


2.4. Pemeriksaan APAR No. Urutan Kerja Alat Kerja/Materia l Petunjuk Khusus 1. 2. 3. 4. 5. Periksa Fire Estinguisher / APAR pada lokasi yang mudah terlihat dan terjangkau Periksa tekanan isi secara berkala apakah masih dalam kondisi siap pakai atau tidak (kalau sudah tidak dalam batas tekanan pakai, langsung APAR tersebut diganti) Periksa kondisi selang dalam keadaan baik Periksa pen pengaman / segel apakah masih dalam keadaan terpasang dan aman Periksa kondisi box apakah tidak rusak / pecah Kawat & Tang Segel Indikator isi tekanan disesuaikan dengan kondisi fire estinguisher yang terpasang Apabila segel rusak tapi kondisi masih siap pakai segel 2.5. Pemeriksaan Hydrant No. Urutan Kerja Alat Kerja/Materia l Petunjuk Khusus 1. 2. 3. Periksa kondisi dan kelengkapan hydrant pillar, machino, VHC terpasang baik Periksa kondisi dan kelengkapan Hose Rail Cabinet Periksa kondisi selang dan tidak bocor Kunci Hydrant Lakukan pengencangan sambungan bila bocor


4. 5. 6. Periksa nozzle kondisi terpasang baik, tidak terlepas dan tidak tersumbat Periksa handle kondisi baik dan terpasang Lepaskan semua sambungan sambungan kopling Periksa coupling / sambungan kondisi baik 2.6. Pemeriksaan Sarana Evakuasi Periksa kelancaran/kemudahan buka tutup pintu. Perhatikan kecukupan penerangan Emergency Lamp tetap menyala jika supply listrik mati. Periksa/perhatikan Exit Sign tetap menyala / termasuk apabila supply listrik juga mati. Periksa/perhatikan Pressure Fan tetap berfungsi.. Periksa/perhatikan kondisi Anak Tangga / Step dan Hand Rail nya. Periksa/perhatikan kebersihan lokasi Tangga Darurat, apabila ditemukan kondisi di lokasi tidak bersih segera koordinasi dengan bag. Engineering. Periksa / perhatikan kelengkapan tanda Petunjuk Evakuasi. 2.7. Penanganan Kebakaran Bila alarm kebakaran berbunyi atau bila ada laporan kebakaran atau bila ada indikasi terjadinya api / asap, maka Teknisi yang bertugas di Ruang Kontrol Gedung atau penerima laporan adanya api / asap harus menyampaikan berita ini segera kepada Chief security/safety/P2K3 Chief security/safety/P2K3 segera menginstruksikan petugas Pemadam untuk menuju / Monitor Api dengan membawa Apar, untuk segera bergerak ke tempat yang dicurigai adanya kebakaran. Petugas Monitor Api, wajib membawa Handy Talky atau hand set telepon untuk berkomunikasi dengan Chief security/safety/P2K3 dan selanjutnya segera memberikan informasi dan melaporkan kejadian ini kepada Building Manager dan Kepala Bagian lainnya.


Selama dilakukan pemeriksaan, Chief security/safety/P2K3 mengumumkan keadaan “DARURAT KUNING” kepada semua karyawan pengelola Gedung dan segera menginstruksikan setiap anggota Tim Penanggulangan Keadaan Darurat untuk bersiap diri dan menunggu instruksi bergerak ke tempat penugasan sesuai peran masing-masing. Bila laporan Petugas Monitor Api menyatakan bahwa tidak ada api atau kecurigaan asap, maka Chief security/safety/P2K3 wajib menginstruksikan Teknisi di Ruang Kontrol Gedung untuk mengecek ulang kondisi alarm apakah masih berbunyi atau sudah berhasil diatasi, mengecek ulang sumber-sumber yang memberi informasi adanya api / asap secara lebih detail. Bila semuanya aman, maka Chief security/safety/P2K3 menyatakan pencabutan keadaan “DARURAT KUNING” dan memerintahkan setiap Peran Keadaan Darurat kembali ke tugas rutin sehari-harinya. Bila laporan Petugas Monitor Api menyatakan bahwa benar terjadi kebakaran dan masih belum bisa diatasi, maka Chief security/safety/P2K3 harus memerintahkan Petugas Hydrant untuk bergerak ke lokasi kejadian, dan menyatakan keadaan “DARURAT MERAH”. Chief security/safety/P2K3 harus menggerakkan anggota timnya dan menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) serta meminta bantuan polisi. Dengan pernyataan “DARURAT MERAH” ini, maka semua karyawan pengelola Gedung wajib bergerak segera ke lokasi penugasan masing-masing sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Chief security/safety/P2K3 Chief security/safety/P2K3 melalui enouncer memrintahkan untuk memberi pengumuman melalaui paging system gedung untuk mengumumkan adanya keadaan darurat dan meminta penyewa dua lantai di atas dan di bawah lokasi kejadian serta lantai di tempat kejadian untuk segera menyiapkan diri melakukan evakuasi dan meminta para penyewa tenang dan mengamankan dokumendokumen pentingnya. Para penyewa baru melakukan evakuasi setelah adanya instruksi evakuasi dari Chief security/safety/P2K3. Pemadaman listrik di Gedung BRI 2/Gedung Parkir ini dapat dilakukan setelah adanya pengumuman evakuasi, begitu juga dengan penyewa di lantai-lantai lainnya (khusus untuk malam hari tetap dipertahankan adanya lampu khususnya diluar 5 (lima) lantai dekat titik api agar para penyewa tidak panik dan untuk memudahkan evakuasi)sedangkan lima lantai dimana dekat titik api tetap di padamkan karena ada penggunaan hydrant guna mencegah konsleting listrik .


Bila api tetap belum berhasil dikuasai dan makin membesar, maka setelah evakuasi di atas, Chief security/safety/P2K3 segera menginstruksikan agar lantailantai di atas lokasi kejadian untuk secara bertahap melakukan evakuasi. Untuk tidak menimbulkan kepanikan, maka sebaiknya general alarm dibunyikan bergantian dengan informasi keadaan kepada para penyewa dan diusahakan untuk menenangkan penyewa agar proses evakuasi dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan kecelakaan yang tidak diinginkan. Dan bila api tidak dapat dikuasai atau Dinas Pemadam Kebakaran telah tiba di tempat, maka Chief security/safety/P2K3 menginstruksikan petugas monitoring api untuk ditarik dari tempat kejadian. Untuk memeriksa ruang penyewa yang ditinggalkan atau adanya orang yang tertinggal di dalam gedung, maka Chief security/safety/P2K3 perlu menginstruksikan anggotanya untuk memeriksa setiap ruangan agar berada dalam keadaan kosong dan terkunci. Setelah api berhasil diatasi dan gedung telah dinyatakan aman oleh Dinas Pemadam Kebakaran, maka Chief security/safety/P2K3 wajib menuju ke tempat kejadian dan memeriksa apakah kejadian tersebut telah berhasil diatasi. Selanjutnya Chief security/safety/P2K3 menginstruksikan para teknisi yang ada untuk melokalisir kerusakan gedung yang terjadi agar tidak mengganggu operasi gedung, sehingga bagian gedung yang tidak rusak dapat segera dioperasikan kembali. Setelah kegiatan di atas selesai dilakukan, maka Chief security/safety/P2K3 dapat menginstruksikan bagian Engineering untuk mulai mengoperasikan kembali service / fasilitas gedung secara bertahap dengan memantau secara ketat penyimpangan-penyimpangan yang ada. Bila terjadi penyimpangan yang berbahaya, maka Chief security/safety/P2K3 dapat meminta bagian Engineering untuk menghentikan pengoperasian kembali gedung dan memerintahkan untuk dilakukan pengecekan ulang sampai hal ini bisa diatasi. Bila fasilitas gedung dapat difungsikan secara normal, maka Chief security/safety/P2K3 dapat mencabut kondisi “DARURAT MERAH” dan dapat mengijinkan penyewa untuk kembali ke ruang masing-masingdengan cara memberikan pengumuman melalui paging, kecuali penyewa di tempat kejadian (karena fasilitas masih belum bisa dipulihkan). 2.8. Awareness Terhadap Bahaya Kebakaran Siapapun yang meninggalkan kantor, sebaiknya memeriksa dan memastikan bahwa semua hubungan listrik telah dimatikan dan semua peralatan listrik yang


digunakan seperti mesin fotocopy, mesin tik, computer, water dispenser, al;at pemanas, mesin-mesing yang menggunakan listrik dimatikan. Pastikan bahwa rokok dan cerutu yang masih berasap tidak tertinggal dalam kantor (asbak) atau tempat sampah. Jangan menyimpan barang – barang yang mudah terbakar atau barang – barang yang tidak umum dikantor. Beritahu Pengelola Gedung jika Petugas Kebersihan meninggalkan sampah terutama diarea umum seperti “Lobby-lobby bebas asap” dan tangga-tangga; dan selanjutnya Pengelola Gedung akan menangani hal tersebut segera. Jangan menambahkan beban listrik secara berlebihan (dengan parallel konektor atau adaptor) pada titik-titik listrik yang ada. Aturlah agar socket listrik atau kabel yang rusak segera diperbaiki tanpa menunda dan jika didapati kerusakan atau gangguan instalasi listrik agar segera menghubungi Kantor Pengelola Gedung. Tidak diperbolehkan memasak makanan dalam ruang sewa atau pantry (yang tidak dilengkapi dengan cerobong asap), baik menggunakan kompor listrik, kompor minyak maupun kompor gas elpiji. Pastikan bahwa anda mengetahui lokasi tangga, lokasi alarm kebakaran, selang penyemprot air dan peralatan pemadam kebakaran lainnya. Jaga agar pintu-pintu “Loby Bebas Asap” tertutup setiap saat. Peliharalah koridor-koridor yang menuju tangga darurat agar tetap bebas dari barang-barang apapun, baik milik Perusahaan maupun milik perorangan, jangan halangi lorong-lorong dan tangga yang telah dibuat untuk jalur usaha Penyelamatan diri (Evakuasi). Jangan memasang / memperbaiki instalasi listrik tanpa se-izin Pengelola Gedung atau membebani muatan satu stop kontak secara berlebihan, satu stop kontak hanya dapat dibebani maksimum 2.200 watt atau 10 ampere. Jangan menghalangi, menggantungi Springkler Head dengan beban apapun. Untuk setiap penambahan titik lampu, AC, hanya dapat diiziinkan mengunakan kabel produksi 3 (tiga) perusahaan besar (merk Kabelindo, Kabel Metal, Supreme. Dilarang menyambung kabel langsung pada stop kontak steker (Socket Plug) apabila memerlukan 2 (dua) outlet dalam satu kontak, gunakan kabel roll dan jangan menggunakan fitting.


Click to View FlipBook Version