Media Komunikasi Dewan Senatus Jakarta
LEGIO MARIA
BERADAPTASI DENGAN PERUBAHAN
SENATUS BEJANA ROHANI | EDISI JULI 2020
PROFIL
SENATUS BEJANA ROHANI
STRUKTUR ORGANISASI Senatus
Jakarta
Regia
Medan
Komisium Komisium Komisium Komisium Komisium
Bogor Bandung
Jakarta Barat 1 Jakarta Barat 2 Jakarta Timur
Komisium
Pontianak Komisium Komisium Komisium
Palangkaraya Tangerang Bekasi
Kuria Kuria Kuria Kuria Jakarta Kuria Jakarta Kuria Jakarta
Lampung Balikpapan Banjarmasin Pusat 1
Utara 1 Selatan 1
Kuria Kuria Kuria Kuria Jakarta Kuria Jakarta Kuria Jakarta
Kalirejo Dahor Pusat 2
Tanjung Selor Utara 2 Selatan 2
1 REGIA 18.244 LEGIONER Kuria Jakarta Kuria Campus
9 KOMISIUM *9.737 AKTIF Utara 3 Jakarta
14 KURIA *8.507 AUXILIER
5 PRESIDIUM 5 Pres. Katedral
Jakarta
K.A. Medan, K.A. Pontianak, Keuskupan Keuskupan Keuskupan Keuskupan
Palembang Keuskupan Bogor Bandung
Keuskupan Ketapang, Tanjangkarang Banjarmasin
Sibolga, Padang, Sanggau, K.A. Jakarta Keuskupan
Pangkal Pinang Sintang Palangkaraya K.A Keuskupan
Samarinda Tanjung Selor
SENATUS BEJANA ROHANI | 02
ALOKUSIO
JIWA-JIWA LEGIONER
YANG SUDAH MENINGGAL
Buku Pegangan Bab 17 halaman 114
Alokusio oleh APR Ocatavian Elang Diawan - Rapat Senatus ke-396-D/Tahun ke-33
Ajaran yang mendasari pemuliaan jiwa-jiwa yang sudah meninggal adalah pemahaman
terhadap Gereja yang merupakan Persekutuan Orang Kudus. Hal ini tertuang dalam doa Aku
Percaya "...... Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang Kudus, Persekutuan para Kudus,
dst... Amin."
Gereja sebagai Persekutuan Orang Kudus dapat dilihat dalam 3 unsur yaitu :
a.Gereja Berziarah, yakni komunitas umat beriman yang hidup di dunia seperti kita semua saat ini.
b.Gereja Mulia, yakni komunitas jiwa-jiwa mulia di surga bersama Allah Bapa, dan
c.Gereja Pemurnian, yakni kelompok jiwa-jiwa yang masih ada di dalam api penyucian.
Jadi sebagai Gereja, kita yang masih ada di dunia ini terhubung dengan mereka yang ada di surga
maupun di dalam api penyucian. jemaat yang membentuk Gereja Semesta yang adikodrati.
Rasul Paulus menegaskan secara luar biasa dalam suratnya kepada umat di Roma "Sebab
aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-
pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di
atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari
kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma 8:38-39).
Kasih Allah dalam Kristus Yesus-lah yang menyatukan kita yang masih di dunia dengan
mereka yang sudah wafat. Atas kesadaran inilah, kita para Legioner dipanggil untuk tetap menjaga
hubungan kasih dengan mereka yang sudah meninggal dengan cara mengirimkan kado-kado kasih
berupa doa. Kado-kado ini akan sangat berguna, terlebih bagi para anggota Gereja yang
Dimurnikan, yakni mereka yang masih ada dalam api penyucian.
Api penyucian adalah suasana pembersihan spiritual bagi jiwa-jiwa yang masih perlu
pemurnian sebelum menjadi anggota Gereja Mulia di surga. Doa-doa kita di dunia akan sangat
membantu jiwa-jiwa tersebut dalam upaya pembersihan spiritualnya.
Legio Maria sebagai komunitas yang selalu berdoa tentu akan menyambut baik kesempatan
berdoa bagi jiwa-jiwa dalam Gereja Pemurnian. Doa-doa kita menunjukkan kita menghidupi
semangat bahwa kita terhubung satu sama lain sebagai jemaat Gereja Semesta yang adikodrati.
Tentu kelak bila kita harus melewati fase Gereja Pemurnian, kita juga akan membutuhkan kado-
kado kasih dari para legioner yang masih ada di dunia dengan doa-doa serupa dari mereka.
SENATUS BEJANA ROHANI | 03
LIPUTAN
“SAMBER” (Sampah Menjadi Berkat) :
Wujud nyata peran Legio Maria dalam tindakan
kepedulian lingkungan hidup (Laudato Si)
Sumber berita : Jeny T. Dewi (koordinator SAMBER,
Paroki St. Petrus & Paulus, Mangga Besar, Jakarta)
Sampah menjadi masalah sangat serius baik sosial maupun ekonomi di Indonesia. Produksi sampah di
Jakarta 7.800 ton lebih per hari yang bermuara di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Bantargebang di Kota Bekasi (sumber : Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, Sept 2019. Dengan jumlah itu,
diprediksi TPST Bantar Gebang akan berhenti beroperasi pada 2021 karena kelebihan kapasitas.
Hal ini bukan hanya menjadi masalah pemerintah, tetapi tanggung jawab seluruh rakyat Indoensia
termasuk umat katolik. 2016 Keuskupan Agung Jakarta mencanangkan Gerakan Silih Ekologis (Sileko)
sebagai bentuk kepedulian pada lingkungan hidup, diwujudkan dalam bentuk gerakan menanam pohon,
memilah dan mengolah sampah, gerakan Pantikfoam (pantang plastik dan Styrofoam). Tahun 2020, KAJ
menetapkan Tahun Keadilan Sosial dan salah satu penanda Gerakan Tahun keadilan sosial adalah KAJ
mengajak Paroki / Sekolah katolik / komunitas merumuskan bersama persoalan sampah dan dijadikan
gerakan bersama.
SENATUS BEJANA ROHANI | 04
LIPUTAN
Apa peran nyata kita sebagai umat katolik khususnya Legio Maria ?
Berawal dari inspirasi Pastor Paroki Mangga Besar, Rm. Agustinus Purwantoro SJ (dikenal Romo Ipong
SJ), dalam sebuah kesempatan melihat pengelolaan sampah anorganik dalam bentuk Bank Sampah di
Paroki Keluarga Kudus, Rawamangun, Jakarta, sekitar pertengahan 2019. Lalu Romo menyampaikan
inspirasi ini pada beberapa legioner, dan harapannya ada komunitas yang mampu mewujudkan kegiatan
Bank Sampah ini di Paroki Mangga Besar.
Didasari bahwa peran legio maria menjadi tangan kanan Pastor Paroki dan siap melaksanakan tugas
sulit, maka setelah berdiskusi dengan Perwira Kuria Bunda Pengharapan Suci, di mana Presidia Mangga
Besar ini tergabung, maka Legio Maria menyatakan kesanggupan untuk merintis dan mengkoordinir
kegiatan Bank Sampah di Paroki.
Kesanggupan menuntut konsekwensi besar yang tak pernah terpikir sebelumnya. Perlu persiapan
matang, mulai study banding ke paroki lain, bahkan harus melibatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,
khususnya Suku Dinas Lingkungan Hidup untuk proses perijinan dan pelaksanaan. Sulit, namun dipermudah
karena dibantu oleh pihak yang sudah berpengalaman, khususnya pemerintah Indonesia juga saat ini
mendorong masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Pada prinsipnya, Bank Sampah ini perlu partisipasi & kerjasama umat dan membawa keuntungan untuk
umat. Secara sederhana tahapan sbb :
1. Pilah sampah organik (basah) dan anorganik (kering), hal ini dilakukan dari rumah / sekolah
2.Pengumpulan sampah dikoordinasi oleh di lingkungan / seksi / seksi masing-masing)
3.Penimbangan sampah dilakukan di paroki
4.Penyaluran hasil finansial dari penjualan sampah kepada lingkungan dan kategorial di Paroki
Walau diiming-imingi keuntungan finansial, ternyata kata “sampah” bukan sesuatu yang menarik bagi
banyak umat. Habitus memilah sampah rumah tangga belum menjadi habitus umum dari kita . Hal ini
terbukti dari sosialisasi perdana kegiatan Bank Sampah di paroki yang kurang direspon dengan baik oleh
umat, tapi semangat legio maria adalah teguh dan pantang menyerah, maka Legioner melanjutkan
sosialisai lebih gencar hingga beberapa kali sosialisasi baik di paroki dan lingkungan.
SENATUS BEJANA ROHANI | 05
LIPUTAN
Pelaksanaan Kegiatan Bank Sampah
Kegiatan Bank Sampah ini, kami beri nama “SAMBER” Sampah Menjadi Berkat. Pastor Paroki
memberikan target agar kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan dalam rangkaian HUT ke-80 tahun Paroki
St. Petrus & Paulus yang jatuh pada Januari 2020. Kegiatan perdana SAMBER pada 22 Februari 2020
(berdekatan dgn Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari).
Awalnya Romo dan kami cukup ragu dan pesimis; Apakah ada umat yang setor sampah ? Jangan-
jangan truk sampah yang disediakan Pemrov hanya terisi 10% dari kapasitas, dll.
Puji Tuhan, ternyata cukup banyak partisipasi umat dan menyetorkan sampah anorganik lewat
pengurus lingkungan / kategorial dan dibawa ke paroki. Terkumpul sampah anorganik sebanyak 1 truk, 1,73
ton sampah atau keuntungan finansial Rp. 2.830.000. Dana tersebut dikembalikan kepada lingkungan /
kategorial sesuai jumlah sampah yang disetor dan dapat dipakai untuk kegiatan lingkungan (ziarah,
solidaritas umat dll).
Kegiatan ini rencananya dilaksanakan 2x setiap bulan, antusiasme umat semakin besar, akan tetapi
karena pandemi Covid-19, kegiatan Bank Sampah ini terhenti sementara, akan tetapi kami yakin dan terus
mendorong habitus pilah sampah dari lingkup keluarga sudah mulai terwujud. Sementara sampah
anorganik belum dapat dibawa ke paroki, tetapi umat dapat memberikan kepada pemulung dan menjadi
bentuk belarasa.
Semangat dan inspirasi bagi legioner
Jangan takut dan bersukacitalah ketika Legio Maria dikenal “Legio Maria kok jadi tukang sampah”.
Justru di sinilah Legio Maria berperan aktif mewujudkan kepedulian pada lingkungan hidup seperti seruan
Paus Fransiskus dalam ensiklik “Laudato Si” dan Bapa Uskup KAJ - Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, yang
mengatakan “Saatnya adil pada lingkungan, mengubah cara berpikir orang soal sampah, yakni sampah
bukan untuk dibuang, BUATLAH SAMPAH MENJADI BERKAH.”
*Jika membutuhkan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi di [email protected]
SENATUS BEJANA ROHANI | 06
LIPUTAN
MEMANDIKAN &
MERIAS JENAZAH
ALA LEGIONER
DAHOR
Oleh : Anson Santoso - Tim Kerja Senatus
Awalnya hanya karena membantu seorang ibu Jika ditanya, “Kok mau Bu?” Jawabnya dengan
yang meninggal, di mana anaknya tidak tahu cepat; “Namanya juga pelayanan, sudah
bagaimana mengurus jenazah dan takut memegang seharusnya.” Mereka juga tidak menerima uang dari
jenazah ibunya. Sehingga berita ini tersebar dan kegiatan ini, karena bagi mereka ini merupakan
setiap ada yang meninggal, Umat / masyarakat pelayanan dan karena tugas Legio, maka sudah
menyerahkan jenazah kepada Legioner. Sebagai semestinya tidak menerima bayaran.
narasumber kami menghubungi Ibu Caroline, wakil
ketua di Presidiumnya dan Ketua di Kuria. Lalu bagaimana mereka mendoakannya & doa-
doa apa saja yang didaraskan saat memandikan
Kegiatan memandikan & merias Jenazah ini dan mempersiapkan jenazah? Salam Maria dan
merupakan kegiatan lintas Presidium dalam 1 Bapa Kami di dalam hati, namun terkadang juga
Paroki. Beberapa anggota dari 3 Presidium yang diucapkan. Saat ditanya apakah ada kejadian mistik
berbeda bersedia meskipun sudah malam hari saat mendoakan, Ibu Caroline menjawab; Ada saat
memandikan dan merias Jenazah. Jika pihak rumah memandikan misal saat mata Jenazah belum
sakit tidak sanggup karena tidak ada yang dapat tertutup dan juga setelah memandikan pun ada.
memandikan dan merias, Ibu Caroline dkk lah yang Namun kejadian-kejadian mistik itu bersifat positif,
mengambil alih tugas ini. Tempat memandikan tidak mengganggu kehidupan mereka sehari-hari.
adalah di rumah-rumah atau di rumah sakit. Bahkan Ibu Caroline merasa diberi kemudahan
Meskipun demikian, tidak semua anggota Presidium dalam aktifitasnya sehari-hari, juga mendapat
bersedia melaukan tugas Martyria ini. perasaan lebih nyaman dalam batinnya.
Jika ditanya, “Kok mau Bu?” Jawabnya dengan Puji Tuhan sampai saat ini mereka tidak
cepat; “Namanya juga pelayanan, sudah menemukan kendala apapun. Jenazah yang mereka
seharusnya.” Mereka juga tidak menerima uang dari perisapkan hampir semuanya beragama Katolik,
kegiatan ini, karena bagi mereka ini merupakan hanya sempat baru-baru ini ada satu yang
pelayanan dan karena tugas Legio, maka sudah beragama Kristen Protestan, namun sang anak dari
semestinya tidak menerima bayaran. Almarhum adalah Katolik. Untungnya jenazah tidak
ada yang korban Covid, karena menurut prosedur,
jenazah Covid tidak boleh diberikan oleh pihak
rumah sakit.
SENATUS BEJANA ROHANI | 07
BERITA KONSILIUM
PERKEMBANGAN LEGIO
MARIA DI TOGO, AFRIKA
Oleh :Buletin Konsilium Edisi Mei 2020 /
legionofmary.ie
Legio adalah suatu Senatus Lome di negara Togo, Afrika mengabarkan bahwa Legio Maria di
organisasi yang sana sangat berkembang dan berbuah.
tujuan utamanya
ialah "Legio Maria berkarya dengan kunjungan ke rumah umat, rumah sakit,
mengembangkan penjara, melakukan Katekese, kontak dengan orang-orang di jalan/
kampus/toko buku. Semua tugas ini membuahkan banyak pertobatan, ada
semangat dan jiwa umat yang bersedia kembali ke dalam persekutuan Gereja, bahkan tidak
Katolik. sedikit bersedia menerima Sakramen Baptis.
Selain itu, kami juga mengadakan Kongres, Exploratio Dominicalis,
dan beberapa pertemuan Patrisian juga. Satu Kuria junior kami
mengadakan kuis Buku Pegangan dengan hadiah-hadiah bagi mereka yang
paling berpengetahuan.
Beberapa Presidium baru juga dibentuk dan Komisium Adidogome
membentuk satu Kuria baru. Di Keuskupan Kpalime, terdapat 1 Presidium
yang dibentuk di penjara. Kini presidium di penjara ini sedang dalam proses
membentuk satu Kuria baru. Regia Kara yang baru membentuk satu Kuria
baru di bulan Desember tahun lalu, kini sedang membentuk 3 Kuria baru
lagi", ungkap koresponden Senatus Lome.
SENATUS BEJANA ROHANI | 08
INFO SENATUS EDISI JULI 2020
1. SEMINAR ONLINE “LAUDATO SI’ –
APA YANG LEGIO MARIA DAPAT
LAKUKAN?”
Seminar ini sudah terlaksana pada Minggu, 20 Juni 2020
pkl 16.00 WIB via aplikasi google meet. Peserta yang ikut > 100
orang. Hasilnya, ada sangat banyak masukan/saran dari dewan
terkait aktivitas kepedulian lingkungan, seperti: Aksi bank
sampah 3R, dll. . Para legioner diajak harus mengambil peran
dalam pertobatan ekologi secara pribadi dan gerakan peduli
lingkungan di Paroki masing-masing bersama umat Paroki
lainnya. Para perwira dewan harus memastikan setiap
presidium/dewan di bawahnya sudah mengambil peran aktif
tersebut.
2. MISA TAHUNAN SENATUS
Sehubungan dengan masa pendemi Covid-19, maka Misa Tahunan Senatus akan dilaksanakan
tanggal 5 September 2020 secara streaming online dari Paroki Beatae Mariae Virgins, Katedral Bogor.
Mari para legioner aktif dan auksilier hadir dalam Misa Tahunan ini.
3. KEBIJAKAN PELAKSANAAN ACIES
Berdasarkan Buku Pegangan halaman 190 Bab 30 poin 1, ACIES merupakan salah satu kegiatan
Kuria. Dalam kondisi tertentu, khususnya yang terjadi di beberapa Dewan Kuria seperti di Kalimantan
dan Sumatra, yaitu wilayah sebuah Kuria terdiri dari 2 atau 3 paroki dengan jarak antar paroki cukup
jauh (sekitar 8 jam/ lebih) dan moda transportasi untuk berkumpul di suatu tempat juga cukup sulit,
sehingga mengakibatkan kondisi seperti :
- Biaya yang besar untuk mengakomodasi pelaksanaan ACIES se-Kuria karena kondisi tsb
- Keterlibatan minim dari legioner
- Kesulitan berkoordinasi dalam menentukan pelaksanaan ACIES.
Maka, Senatus Bejana Rohani memutuskan untuk memberikan kebijakan ACIES DESENTRALISASI
yaitu dilaksanakan per paroki atau gabungan dari beberapa paroki terdekat. Jadi dimungkinkan ada
lebih dari 1 ACIES di sebuah Kuria. Harapannya, sebanyak mungkin legioner (aktif dan auksilier) dapat
hadir dalam ACIES karena pentingnya makna ACIES. Tetapi Dewan Kuria tetap diharapkan
mengadakan pertemuan bersama se-Kuria setiap 2-3 tahun. Silahkan masing-masing Dewan Kuria
mempelajari dengan sungguh-sungguh kebijakan ini dan selalu mendiskusikan pelaksanaannya
dengan perwira dewan yang lebih tinggi.Bukan berarti kebijakan ini harus dilaksanakan oleh seluruh
Kuria di Kalimantan dan Sumatera, namun hanya untuk Kuria yang mengalami kesulitan transportasi/
kehadiran/dana, dll.
Kebijakan ini telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Konsilum pada 3 Juli 2020 dan mulai
berlaku di Senatus Bejana Rohani sejak 5 Juli 2020.
SENATUS BEJANA ROHANI | 09
INFO SENATUS EDISI JULI 2020
4. DISTRIBUSI NOTULEN DAN DOKUMEN RAPAT
Sesuai surat Konsilium, dokumen rapat dewan akan selalu dibacakan dalam rapat tetapi tidak
dibagikan ke dewan/presidium di bawahnya. Masing-masing perwira dewan/presidium yang hadir
harus mencatat semua hal yang dibicarakan di dalam rapat dan menginformasikannya kepada
dewan/presidium di bawahnya. Hal ini juga berlaku untuk Dewan-Dewan Luar Kota yang tidak dapat
hadir dalam Rapat, tetapi mempunyai Koresponden untuk mencatat dan membagikan semua
informasi yang diperlukan. Gagasan ini sudah didiskusikan oleh perwira Senatus dan
perwira/koresponden Konsilium sejak bulan Februari 2020.
Dasar Semangat :
1.Para Perwira harus memberikan laporan kepada presidium terkait setiap hal dalam rapat dewan
agar SETIAP ANGGOTA dapat mengikuti perkembangan Legio (BP Bab 14 No 8 hal 93).
2.Tugas pertama setiap perwira adalah MENGHADIRI rapat dewan (BP Bab 34 hal 231). HADIR
secara AKTIF : Dewan akan berfungsi sempurna jika anggota dewan ikut ambil bagian. Ia harus
menyumbangkan seluruh tenaga dan pikirannya bagi perkembangan Legio. Tidak saja hadir dan
mendengarkan tapi juga ikut berbicara (BP No 22 hal 174).
Penerapannya :
1.Notulen, Laporan Dewan, Presensi, Laporan Keuangan akan ditampilkan / dilaporkan PADA SAAT
RAPAT DEWAN dan tidak dikirim lewat email/WAG.
2.Notulen rapat dewan tersebut HANYA diberikan kepada dewan di atasnya (notulen Senatus pada
Konsilum, notulen Regia pada Senatus, notulen Komisium pada Regia/Senatus, notulen Kuria
pada Komisium/Regia/Senatus).
3.Koreksi BP Bab 28 No 4.5 hal 186, seharusnya “Notulen rapat Senatus dikirimkan pada
Konsilium”.
5. INSTRUKSI SENATUS NO.1/VII/SBR/2020
TANGGAL 4 JULI 2020 PERIHAL MASA JABATAN
PERWIRA DALAM SITUASI PANDEMI COVID-19.
Sehubungan masa jabatan dan tugas tanggung jawab perwira dewan dan presidium selama situasi
pandemi virus corona, yang berdampak pada penghentian kegiatan menggereja termasuk kegiatan
Legio Maria di antaranya rapat dewan dan presidium secara tatap muka. Maka berdasarkan Surat
Konsiium pada 1 Juni 2020, Senatus Bejana Rohani menginstruksikan kepada seluruh perwira Dewan
dan Presidium, bahwa :
Demi kelangsungan fungsi organisasi kerasulan Legio Maria, Perwira yang telah dan akan
habis masa jabatannya dalam situasi pandemi ini, harus tetap melanjutkan masa jabatan & tugas
tanggungjawabnya seperti biasa sampai dengan Rapat Dewan atau Presidium dapat
dilangsungkan kembali secara normal (tatap muka). Pemilihan harus dilakukan dengan prosedur
pemilihan yang tepat & bijak. Tidak ada pemilihan / pengajuan perwira selama rapat presidium
melalui virtual (online).
Semoga para perwira tetap setia dan penuh suka cita dalam melaksanakan tugas dan kewajibannnya
sebagai perwira dewan dan presidium.
SENATUS BEJANA ROHANI | 10
INFO SENATUS EDISI JULI 2020
6. TINDAK LANJUT COVID-19
1.Kegiatan Legio Maria HARUS mengikuti kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta
Gereja setempat.
2.Menjaga semangat iman Legioner Maria, sebagai komunitas tetap menjalankan kewajiban dalam
DOA dan KARYA tetapi dalam bentuk yang disesuaikan.
- UPAYAKAN yang TERBAIK tetap Rapat Mingguan Presidium dan Rapat Dewan online,
walaupun tidak semua agenda rapat terlaksana. Beberapa media komunikasi yang dapat
dipakai Zoom, Googlemeet, Whatsapp Group, dll dengan cara yang bijaksana.
- Jika memang tidak ada sarana yang tersedia, Legioner berdoa Tessera di tempat masing-
masing pada saat jam rapat presidium / dewannya.
7. PEREGRINATIO PRO CHRISTO (PPC)
Menyapa orang yang hidup dekat kita, harus dilanjutkan dengan langkah berani melewati batas
kehidupan normal. Peregrinatio Pro Christo diambil dari cerita misionaris Biarawan dari Barat dalam
sastra Montalembert, dimana mereka melintasi Eropa dalam abad ke-6 dan 7 untuk membangun
kembali iman kepercayaan mereka yang runtuh bersama-sama kerajaan Romawi. "Pergilah dari
negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapaku ini ke negeri yang akan Kutunjukkan
kepadamu." (Kej 12:1)
Hal ini menjadikan para legioner untuk mendapatkan kesempatan dan sarana untuk
menghabiskan waktu di tempat-tempat jauh yang keadaannya buruk. Mereka akan dikirim dalam
misi luit untuk menerangkan bahwa Kristus adalah Penebus Dunia. Kunjungan tempat yang
dianjurkan adalah negara lain.
Sehubungan situasi pandemi virus corona, maka rencana pelaksanaan PPC Senatus yang
direncanakan tahun 2020 ditunda.
8. MEDIA SOSIAL SENATUS
Follow IG (@bejanarohani)
Subscribe Youtube (Legio Maria Senatus Bejana Rohani).
SENATUS BEJANA ROHANI | 11
CATATAN
SENATUS BEJANA ROHANI | 12